Selanjutnya dengan Keputusan Bupati kepala Daerah Tingkat II Sumba Timur tanggal 6 Juli
1967 Nomor : Pem 66/1/32 dari sebagian wilayah desa Karita yang diresmikan pada
tanggal ..... pada masa itu kecamatan Tabundung membawahi 10 Desa dan salah satunya
adalah Desa Karita yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumba Timur Nomor
Pem 66/1/33 tanggal 28 Februari 1962 dan Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur No
.Und.2/I/27 tanggal 04 november 1964 tentang pembentukan Desa Karita saat itu terbentuk
dari beberapa perkampungan yakni kampung Wundut ,La Atu,Liang Tla.Wangga Luku
Tana,La Umbak,Kalala,Kalu ,Latang yang di pimpin oleh Bapak Umbu Habita Hama Taki
sebagai kepala desa dengan dibantu oleh M.M Kamara Praing Sebagai juru tulis .Nama Karita
diambil dari Marga Karita karena mayoritas masyarakat desa Karita adalah marga masyarakat
desa Karita yang menguasai wilayah 6 Dusun yang dikenal hingga saat ini untuk menjalankan
roda pemerintahan dan roda Pembangunan saat itu maka dipilihlah Paulus Takandjandji
sebagai Kepala desa dan dibantu oleh seorang sekretaris yaitu Stepanus Pura Luky dan tiga
orang kaur Desa Sesuai Permendagri No. 1/tahun 1978 tertanggal 25 maret 1978 dengan
Struktur Pemerintahan desa dan masa Jabatan seorang kepala desa .Pemerintah Desa Karita
2. Pendidikan
Tabel 2.3 : Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Karita
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 7- 18 tahun yang tidak pernah
10 orang 2orang
sekolah
Usia 7-18 yang sedang bersekolah 81 orang 83 0rang
Usia 18-56 thn ke atas yang tidak pernah
10 orang 15 orang
sekolah
Usia 18-56 thn yang pernah SD tetapi
15 orang 80 orang
tidak tamat
Usia 3-6 thn yang sedang TK/Play group 45 orang 36 orang
Usia 12-56 thn tidak tamat SLTP 68 orang 56 orang
Usia 18-56 thn tidak tamat SLTA 34 orang 37 orang
Tamat SD/sederajat 94 orang 71 orang
Tamat SMP/sederajat 45 orang 47orang
Tamat SLTA/sederajat 27 orang 31 orang
Tamat D-1/sederajat 2 orang 3 orang
Tamat D-2/sederajat 1 orang 1 orang
Tamat D-3/sederajat 4 orang 6 orang
Tamat S-1/sederajat 11 orang 14 orang
Tamat S-2/sederajat 1 orang .... orang
Tamat S-3/sederajat .... orang .... orang
5. TENAGA KERJA
Tabel 2.6 : Usia Tenaga Kerja
7. JARAK DESA
Tabel 2.8 : Jarak dan Waktu Tempuh Desa dengan Ibu kota Kecamatan dan Ibu Kota
Kabupaten
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1 POTENSI
Desa KARITA dengan Penduduk mayoritasnya bermata pencaharian sebagai Petani,
berada diwilayah yang perbukitan dan lembah serta curah hujan yang cukup tinggi, dengan
luas areal pertanian cukup, sehingga sangat berpotensi untuk terus dikembangkan.
3.1.1 Potensi Tanaman Pangan
3.1.1.1 Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
No Uraian Jumlah
KK
Jumlah KK Desa Karita yang Memiliki tanah 319 KK
Desa Karita dengan kondisi iklim, tanah yang subur dan lahan yang cukup luas
sangat berpotensi untuk sektor peternakan sehingga usaha pemeliharaan ternak juga digeluti
oleh masyarakat, sebagai alternatif. Namun, sebagian besar KK miskin Desa Karita
kesulitan untuk memperoleh modal usaha untuk pengadaan bibit ternak, disamping
kurangnya pengetahuan tentang budidaya ternak, sehingga usaha peternakan yang ada
masih sebatas pada pemenuhan konsumsi, belum berorientasi pada peningkatan ekonomi.
Dua jenis hewan peliharaan, seperti kerbau, sapi, ayam, babi dan kambing, sangat potensial
dipelihara oleh warga masyarakat, karena cara dan proses pemeliharaannya yang mudah,
juga jenis makanannya tidak sulit didapatkan oleh masyarakat.
No Jenis Jumlah
1 Sepeda motor 78 unit
2 Kenderaan empat 9 unit
No Uraian Jumlah
1 Antena Parabola 26 unit
2 TV 2 unit
2 Radio 4 unit
3 HP 420 buah
4 Telepon Pedesaan 1 unit
Tenaga Pengajar
No Nama Sekolah Jumlah
PNS Honor Komite
1 SDM Latang 2 9 11
2 SDN Kahembi 3 3 6 12
3 SMP N Satap 2 2 4 10
Kahembi
No Jenis Jumlah
1 Posyandu 4
2 Polindes 1
3.1.6.7 Sarana Dan Prasarana Ibadah
Penduduk Desa Karita seluruhnya (97 %) menganut agama Kristen, dan 0,06
% Agama Islam dan Sisa Marapu Selama ini Masyarakat desa Karita menjalankan
kewajiban keagamaannya setiap hari Minggu di Gereja
2. Sarana BPD
Lembaga BPD Desa Karita tidak memiliki kantor tersendiri tetapi untuk
mengatasinya maka sarana yang digunakan oleh BPD selama ini adalah
menggunakan kantor Desa yang ada.
3.2 MASALAH
4.1.1 Visi
Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau yang di cita-citakan
oleh Pemerintah Desa dimasa yang akan datang. Visi juga merupakan alat bagi Pemerintah
Desa dan pelaku pembangunan lainnya melihat, menilai atau memberi predikat terhadap
kondisi desa yang diinginkan. Adapun visi Desa Karita adalah sebagai berikut :
VISI
I . Bidang pemerintahan
Peningkatan Kapasitas aparatur pemerintahan dan lembaga dengan tujuan agar para aparatur
dan lembaga-lembaga mitra kerja dapat menjalan kan tugas pelayanan kepada masyarakat
Secara baik sesuai sesuai dengan Amanat undang –undang dan harapan masyarakat.
4. Bidang kehutanan
5. Bidang pendidikan
6. Bidang kesehatan
Pelestarian nilai-nilai sosial keagamaan melalui penin gkatan mutu,fasilitas keagamaan dan
mendukung setiap kegiatan keagamaan.
Pelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat dan fasilitas pendukung serti rumah adat.
Adapun potensi – potensi yang dimilki oleh Desa Karita. adalah berupa :
a. Pemerintahan lokal
Pemerintah desa dan BPD Karita sebagai pemerintahan tingkat bawah yang berhubungan
langsung dengan masyarakat memiliki kepedulian dan keberpihakan kepada masyarakat
miskin dan termarginal lainnya. Peran pemerintahan desa sangat membantu upaya-upaya
pengentasan kemiskinan serta memberikan peluang kepada masyarakat untuk
mengeksploitasi kemampuan mereka. Demi tercapainya kondisi ini maka pemerintahan
desa Karita bersama-sama merumuskan dan menetapkan berbagai kebijakan baik dalam
bentuk Perdes, Keputusan desa maupun peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Karita.
b. Budaya Gotong-royong
Adanya keyakinan ditengah masyarakat bahwa seberat dan sesulit apapun suatu
pekerjaan apabila dilakukan bersama-sama, maka akan dirasakan mudah. Kebudayaan
gotong-royong yang merupakan warisan leluhur hingga saat ini masih sangat dirasakan
dan terpelihara secara baik. Masyarakat mampu untuk melaksanakan kegiatan atau
program apa saja secara gotong-royong.
c. Swadaya
Dalam menjalankan program atau kegiatan apa saja, masyarakat Desa Karita mampu
untuk menyediakan swadaya murni baik berupa tenaga dan material seperti makan dan
bahan-bahan lokal (bambu, ijuk dll), serta peralatan kerja ringan (pacul, parang, linggis,
dll).
d. Tenaga kerja
Adanya ketersediaan tenaga kerja yang memadai baik tenaga kerja terlatih (tukang batu
dan tukang kayu) serta buruh.
e. Ketersediaan lahan
Masyarakat mampu menyediakan dan merelakan lahan bila dibutuhkan berkaitan denga
program pembangunan sarana dan prasarana umum.
b. Masalah
Masalah merupakan kondisi yang dialami oleh Desa Karita yang
menghambat perkembangan kehidupan masyarakat desa dan
membutuhkan penanganannya untuk ditindaklanjuti, dan jika tidak akan
berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat Desa Karita. untuk
mencapai kesejahteraan dan kemandiriannya.
Adapun beberapa bentuk persoalan yang menjadi masalah yang dialami
oleh Desa Karita dalam kehidupan sehari –hari adalah mencakup pada
beberapa aspek kehidupan masyarakat dari bidang :
a. Bidang Pertanian dan perkebunan
Masalah utama dalam bidang pertanian yang ditemukan pada saat kajian adalah
rendahnya produktifitas lahan pertanian masayarakat sehingga tidak memenuhi
kebutuhan rumah tangga dalam satu tahun. Masalah ini sebagai akibat dari :
1. Luas lahan pertanian terbatas
2. Keterbatasan lahan pertanian
3. Kekurangan bibit unggul
4. Katerbatasan alat pertanian
5. Ketrampilan pengolahan lahan masih terbatas
6. Pengolahan lahan masih tradisional (tebas bakar dan berpindah)
7. Petani belum memiliki pagar kebun
BA B V
PENUTUP
Seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan swasta harus bertanggung jawab untuk
menjaga konsistensi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah-Desa (RPJM-Desa) beserta