Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN


PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG III PILKADES
Jl. Jend. Soeharto No. 45 Telp/Fax (0387) 61994 – Waingapu SERENTAK 2021

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN


NOMOR: 01/PANPILKAB.ST/01/V/2021
TENTANG
TATA CARA PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN, PENETAPAN TUGAS DAN
PEMBERHENTIAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM
RANGKA PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG KETIGA
LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2021

PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 13, Pasal 14,


Pasal 15 dan Pasal 16 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015
tentang Pemilihan Kepala Desa, maka perlu menetapkan tata
cara pembentukan Panitia Pemilihan, penetapan tugas dan
pemberhentian anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Tata Cara Pembentukan
Panitia Pemilihan, Penetapan Tugas dan Pemberhentian Anggota
Panitia Pemilihan Kepala Desa Dalam Rangka Pemilihan Kepala
Desa Serentak Gelombang Ketiga Lingkup Pemerintah
Kabupaten Sumba Timur yang ditetapkan dengan Keputusan
Panitia Pemilihan Kabupaten tahun anggaran 2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat
I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1409);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan
dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 5 Tahun
2015 tentang Pemilihan Kepala Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun 2015 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 588)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sumba Timur Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2018
Nomor 28, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba
Timur Nomor 750);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 5 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun Anggaran 2021 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2020 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor
874);
9. Peraturan Bupati Sumba Timur Nomor 45 Tahun 2020 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun Anggaran 2021 (Berita
Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2020 Nomor 50,
Tambahan Berita Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor
876) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Sumba Timur Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Sumba Timur Nomor 45 Tahun 2020 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Sumba Timur Tahun Anggaran 2021 (Berita
Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2021 Nomor 7,
Tambahan Berita Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor
885);
10. Peraturan Bupati Sumba Timur Nomor 13 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Berita
Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2021 Nomor 13);
Lampiran : Keputusan Panitia Pemilihan Kabupaten
Nomor : 01/PANPILKAB.ST/01/V/2021
Tanggal : 11 Mei 2021

TATA CARA PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN, PENETAPAN TUGAS DAN


PEMBERHENTIAN ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM
RANGKA PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK GELOMBANG KETIGA
LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2021

A. PEMBENTUKAN
Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat desa yang selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan adalah panitia yang dibentuk oleh BPD untuk
menyelenggarakan proses pemilihan Kepala Desa. Pembentukan Panitia
Pemilihan oleh BPD dengan ketentuan :
1. pembentukan Panitia Pemilihan dengan keanggotaan terdiri dari terdiri
dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan dan
tokoh masyarakat;
2. jumlah anggota panitia pemilihan ditetapkan secara ganjil paling
rendah 7 (tujuh) orang dan paling tinggi 9 (sembilan) orang
berdasarkan jumlah pemilih dengan ketentuan jika sampai dengan 750
orang pemilih, maka anggota panitia sebanyak 7 orang, dan jika
pemilih di atas 750 orang, maka anggota panitia sebanyak 9 orang;
3. unsur lembaga kemasyarakatan desa sebagaimana dimaksud angka 1
dapat dari unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, unsur
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, unsur Karang Taruna, Rukun
Tetangga atau Rukun Warga;
4. unsur tokoh masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat
dari tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, tokoh pendidikan,
perwakilan kelompok tani, nelayan, perajin, pemerhati perempuan dan
perlindungan anak, dan/atau perwakilan masyarakat miskin;
5. susunan Panitia Pemilihan adalah Ketua, Sekretaris dan anggota;
6. Ketua dan Sekretaris panitia pemilihan dipilih dari dan oleh anggota
Panitia Pemilihan;
7. Panitia Pemilihan bersifat mandiri dan tidak memihak;
8. setelah ditetapkan dengan keputusan BPD, SK Penetapan disampaikan
secara tertulis oleh BPD kepada Bupati melalui Camat paling lambat
7 (tujuh) hari sejak ditetapkan; dan
9. Panitia Pemilihan dilarang untuk mencalonkan atau dicalonkan.

B. PERSYARATAN CALON ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN


1. Panitia Pemilihan wajib memenuhi persyaratan antara lain :
a. warga Negara Indonesia;
b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 50
(lima puluh) tahun;
d. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau
sederajat;
e. tidak memiliki penyakit penyerta (kormobiditas);
f. bersedia melaksanakan pemeriksaan yang berkaitan dengan
Covid-19;
g. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil;
h. berdomisili di wilayah Desa dan terdaftar dalam DPT;
i. mampu secara jasmani dan rohani serta bebas dari
penyalahgunaan narkoba;
j. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih;
k. tidak berada dalam satu ikatan perkawinan dengan sesama panitia
pemilihan dan bakal calon Kepala Desa; dan
l. diutamakan bagi yang berpengalaman menjadi panyelenggara
pemilihan umum di Desa.
2. Kelengkapan dokumen persyaratan calon anggota Panitia Pemilihan :
a. foto copy Kartu Tanda Penduduk terbaru;
b. surat pernyataan setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika;
c. foto copy akta kelahiran;
d. foto copy/salinan ijasah pendidikan terakhir;
e. surat pernyataan tidak memiliki penyakit penyerta (kormobiditas);
f. surat pernyataan bersedia melaksanakan pemeriksaan yang
berkaitan dengan Covid-19;
g. surat pernyataan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih;
h. surat pernyataan tidak berada dalam satu ikatan perkawinan
dengan sesama panitia pemilihan dan bakal calon Kepala Desa;
i. surat keterangan dari Camat bagi yang pernah menjadi
penyelenggara pemilihan umum di Desa maupun di Kecamatan.
3. Berkas calon anggota Panitia Pemilihan disampaikan kepada BPD
untuk dilakukan penyaringan dan ditetapkan menjadi Panitia
Pemilihan.
4. Sub Panitia Pemilihan Kabupaten di Kecamatan memfasilitasi dan
mengawasi pelaksanaan pembentukan Panitia Pemilihan mulai dari
pendaftaran, penyaringan sampai kepada penetapan Panitia Pemilihan
Kepala Desa.

C. TUGAS PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA


Panitia Pemilihan Kepala Desa mempunyai tugas :
1. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi
dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan;
2. menetapkan jadwal dan tahapan pemilihan Kepala Desa berdasarkan
jadwal dan tahapan yang ditetapkan Bupati;
3. mengajukan rencana biaya pemilihan Kepala Desa kepada Pemerintah
Desa;
4. melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;
5. mengesahkan daftar pemilih;
6. mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon;
7. melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi
pencalonan berdasarkan persyaratan yang ditentukan;
8. melakukan klarifikasi administrasi pada instansi yang berwenang;
9. menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan;

Anda mungkin juga menyukai