BUPATI INDRAMAYU
PROVINSI JAWA BARAT
TENTANG
BUPATI INDRAMAYU,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Paragraf 1
Pembentukan Penyelenggara Pemilihan Kuwu
Pasal 4
Pasal 6
Pasal 7
Paragraf 2
Pembiayaan Pemilihan Kuwu
Pasal 8
Bagian Kedua
Tahapan Pencalonan
Paragraf 1
Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon Kuwu
Pasal 9
(1) Pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon Kuwu ditetapkan dalam
jangka waktu 9 (sembilan) hari.
(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
belum ada yang mendaftar sebagai Bakal Calon Kuwu, Panitia
Pemilihan Kuwu memperpanjang waktu pendaftaran selama 4
(empat) hari.
(3) Panitia Pemilihan Kuwu melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan administrasi, klarifikasi dan penetapan nama Bakal
Calon Kuwu dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari.
(4) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi penelitian
kelengkapan dan keabsahan administrasi Bakal Calon Kuwu serta
klarifikasi dari instansi yang berwenang dan/atau yang
menaunginya untuk menerbitkan surat keterangan.
(5) Kelengkapan persyaratan administrasi Bakal Calon kuwu adalah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Pasal 7
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu.
dengan ditambahkan syarat sebagai berikut :
a. Surat pernyataan Bakal Calon Kuwu untuk tidak
memberhentikan dan/atau mengangkat Pamong Desa 6 (enam)
bulan terhitung sejak dilantik.
b. Surat pernyataan telah menyelesaikan LPPD akhir masa jabatan
bagi Kuwu masa bhakti 2015 – 2021, diketahui Camat; dan
c. Hasil Swab Test dari instansi yang berwenang menyelenggarakan
Swab Test.
(6) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan
dalam Berita Acara sebanyak 4 (empat) rangkap.
(7) Penetapan Bakal Calon Kuwu paling sedikit 2 (dua) orang dan paling
banyak 5 (lima) orang.
(8) Dalam hal terdapat lebih dari 5 (lima) orang Bakal Calon Kuwu,
panitia pemilihan kuwu melaporkan kepada BPD untuk diteruskan
kepada Bupati melalui Camat, paling lama 3 (tiga) hari setelah batas
waktu pendaftaran berakhir untuk selanjutnya Panitia Pemilihan
Tingkat Kabupaten melakukan seleksi tambahan dengan
menggunakan kriteria pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan,
tingkat pendidikan, usia dan persyaratan lain yang ditetapkan
Bupati.
(9) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dengan
sistem skoring sebagai berikut :
a. pengalaman kerja di lembaga pemerintahan :
a) 1 tahun – 6 tahun, skor : 80
b) 7 tahun – 12 tahun, skor : 90
c) diatas 12 tahun, skor : 100
b. tingkat pendidikan :
a) SLTP/sederajat, skor : 60
b) SLTA/sederajat/Diploma, skor : 70
c) S1, skor : 80
d) S2, skor : 90
e) S3, skor : 100
c. usia :
a) 25 tahun – 65 tahun, skor : 100
b) diatas 65 tahun, skor : 90
(10) Persyaratan lain yang ditetapkan Bupati sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), adalah seleksi akademik yang diselenggarakan oleh
Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten, berdasarkan laporan dari
Panitia Pemilihan Kuwu kepada Bupati.
(11) Dalam melaksanakan seleksi Akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten dapat melibatkan
unsur perguruan tinggi yang ada di Daerah.
(12) Nilai akademik adalah nilai murni hasil seleksi/ujian tertulis dan
wawancara tentang pengetahuan umum.
(13) Nilai akhir merupakan akumulasi sebagai berikut :
a. pengalaman kerja di lembaga pemerintahan dengan bobot 10%
(sepuluh persen);
b. tingkat pendidikan bobot 20% (dua puluh persen);
c. usia 10% (sepuluh persen); dan
d. nilai seleksi akademik bobot 60% (enam puluh persen).
(14) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten melaporkan hasil seleksi
tambahan sebagaimana dimaksud ayat (5) kepada Bupati.
(15) Hasil seleksi tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (11),
selanjutnya menjadi dasar bagi Panitia Pemilihan Kuwu untuk
menetapkan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu.
(16) Penetapan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (12) ditentukan berdasarkan urutan tertinggi 1
sampai 5.
Paragraf 2
Penetapan dan Pengumuman Calon Kuwu
Pasal 10
(1) Bakal Calon Kuwu yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan oleh
Panitia Pemilihan Kuwu sebagai Calon Kuwu.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bersifat final dan
mengikat.
(3) Setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
penentuan nomor urut masing-masing calon melalui pengundian
secara terbuka oleh Panitia Pemilihan Kuwu yang diikuti oleh semua
calon atau kuasanya.
(4) Penetapan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan penentuan nomor urut masing-masing
calon Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaporkan oleh
Panitia Pemilihan Kuwu kepada BPD
(5) Panitia Pemilihan Kuwu mengumumkan nama-nama calon Kuwu
pada tempat terbuka, terutama di kantor kuwu desa yang
bersangkutan.
(6) Dalam hal setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
calon Kuwu mengundurkan diri, maka kepadanya dikenakan sanksi
sebagaimana tersebut dalam Pasal 44 ayat (1) Peraturan Daerah
Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu,
selanjutnya Panitia Pemilihan Kuwu membuka kembali pendaftaran
selama 4 (empat) hari, dengan disertai Berita Acara.
(7) Dalam hal setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam hal hanya ada 2 (dua) orang calon kuwu, dan 1 (satu) orang
calon diantaranya meninggal dunia, maka Panitia Pemilihan Kuwu
membuka kembali pendaftaran selama 4 (empat) hari, dengan
disertai Berita Acara.
(8) Pembukaan kembali pendaftaran calon kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7), Panitia Pemilihan Kuwu wajib
memberitahukan kepada Bupati melalui Camat.
(9) Dalam hal kejadian calon Kuwu mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dan meninggal dunia sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), sudah memasuki tahapan kampanye, maka tahapan
selanjutnya tetap dilaksanakan, dengan disertai Berita Acara.
(10) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (9),
maka terhadap kartu suara yang sudah tercetak dan alat
kelengkapan pendukung lainnya akan dilakukan langkah lebih
lanjut oleh Panitia Pemilihan Kuwu dengan memberikan tanda silang
mengunakan spidol warna merah pada foto calon kuwu yang
mengundurkan diri dan meninggal dunia sebagaimana tercantum
dalam lampiran I Peraturan Bupati ini.
(11) Bagi pemilih yang menyalurkan suaranya kepada calon kuwu yang
telah meninggal dunia atau calon kuwu yang telah dinyatakan tidak
diikutsertakan dalam pemilihan kuwu berdasarkan penetapan
Panitia Pemilihan Kuwu, maka kedudukan suara yang ada dianggap
sah sebagai pembanding dengan calon tunggal.
(12) Calon tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (11), dinyatakan
sebagai Calon Kuwu Terpilih, dalam hal suara yang diperoleh oleh
calon tunggal tersebut 50% (lima puluh persen) dari suara yang sah
ditambah 1 (satu) suara dari suara yang sah.
Paragraf 3
Pendaftaran Pemilih
Pasal 11
Pasal 12
(1) Bagi warga Desa yang berhak memilih tapi belum terdaftar dalam
Daftar Pemilih Tetap, dapat mengusulkan kepada Panitia Pemilihan
Kuwu untuk didaftarkan dalam Daftar Pemilih Tambahan.
(2) Pendaftaran dan penetapan pemilih tambahan dilakukan sampai
dengan H-1 pukul 18.00 WIB.
(3) Sebelum Daftar Pemilih Tambahan disahkan, Panitia Pemilihan
Kuwu mengundang para calon Kuwu untuk meneliti Daftar Pemilih
Tambahan tersebut.
(4) Dalam hal calon Kuwu berhalangan hadir untuk meneliti Daftar
Pemilih Tambahan tersebut, dapat menguasakan kepada wakilnya
dengan disertai surat kuasa.
(5) Dalam hal kuasa calon kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
setelah diundang secara resmi tidak hadir, maka dianggap telah ikut
meneliti dan tidak keberatan atas Daftar Pemilih Tambahan tersebut.
Paragraf 4
Surat Suara
Pasal 13
(1) Bentuk dan model surat suara menggunakan kertas HVS 80 gram
dengan ukuran ±33 cm x ±21,5 cm, warna dasar putih dan
menggunakan foto calon, dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.
(2) Surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki ciri
dan/atau tanda pengaman tertentu sehingga tidak mudah
diduplikasi dan/atau dipalsukan.
(3) Pengadaan surat suara, kotak suara, perlengkapan pemilihan
lainnya untuk keperluan pelaksanaan pemilihan kuwu dilaksanakan
oleh Panitia Pemilihan Kuwu.
Paragraf 5
Surat Undangan Pemilih
Pasal 14
(1) Daftar hak pilih yang telah disahkan menjadi dasar dalam
pembuatan dan/atau pengisian Surat Undangan Pemilih, baik
pemilih tetap maupun pemilih tambahan, selanjutnya diserahkan
kepada pemilih dengan disertai tanda terima.
(2) Format dan bentuk Surat Undangan Pemilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bentuk dan model Surat Undangan Pemilih
menggunakan kertas HVS 80 gram dengan spesifikasi :
a. ukuran ±16,5 cm x ±11 cm;
b. warna dasar putih;
c. Copy void/anti copy/microtex dan filter image dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
(3) Panitia Pemilihan Kuwu menyerahkan Surat Undangan Pemilih
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. untuk pemilih tetap dimulai H-5 sampai dengan H-1 pukul 24.00
WIB.
b. untuk pemilih tambahan dimulai H-1 pukul 18.00 WIB sampai
dengan pukul 24.00 WIB.
(4) Panitia Pemilihan Kuwu menyerahkan Surat Undangan Pemilih
didampingi oleh kuasa dari Calon Kuwu.
(5) Setelah penyerahan Surat Undangan Pemilih berakhir, Panitia
Pemilihan Kuwu menerbitkan Berita Acara Rekapitulasi Penyerahan
Surat Undangan Pemilih.
Paragraf 6
Kampanye dan Alat Peraga Kampanye
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
(1) Alat peraga kampanye pemilihan Kuwu berupa foto calon, visi, misi
dan program kerja calon serta alat peraga lain yang bersifat
mendidik.
(2) Foto calon/alat peraga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dipasang di rumah calon, halaman kantor Kuwu dan
tempat-tempat lain yang strategis yang telah ditentukan oleh Panitia
Pemilihan Kuwu.
(3) Foto calon/alat peraga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berukuran ± 90 cm x ± 60 cm dengan warna dasar putih dan
ukuran tiang ± 300 cm.
Paragraf 7
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Tahapan Pencalonan
Pasal 18
Pasal 19
Bagian Ketiga
Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Paragraf 1
Pelaksanaan Pemungutan Suara
Pasal 20
(1) Pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada
pukul 12.00 WIB.
(2) Dalam pemungutan suara, pemilih memberikan suara pada tempat
pemungutan suara yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan
Kuwu.
(3) Calon kuwu dipilih secara langsung oleh pemilih.
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Paragraf 2
Pelaksanaan Penghitungan Suara
Alinea Kesatu
Pelaksanaan Penghitungan Suara Di TPS
Pasal 24
Pasal 25
Alinea Kedua
Rekapitulasi Hasil Penghitungan oleh Panitia Pemilihan Kuwu
Pasal 27
Paragraf 3
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Tahapan Pemungutan Suara
Pasal 28
Pasal 29
(1) Calon Kuwu yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara
sah ditetapkan sebagai Calon Kuwu terpilih.
(2) Dalam hal Calon kuwu yang memperoleh suara sah terbanyak yang
sama lebih dari 1 (satu) orang, calon Kuwu terpilih ditetapkan
berdasarkan wilayah perolehan suara sah yang lebih luas.
(3) Perolehan suara sah yang lebih luas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ditentukan berdasarkan prosentase sebaran suara sah
dalam kotak suara yang telah disediakan oleh Panitia Pemilihan
Kuwu di TPS.
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
BAB III
SANKSI
Pasal 36
(1) Calon Kuwu, Panitia Pemilihan Kuwu, pendukung dan unsur lain
yang melanggar protokol kesehatan sebagaimana dimaksud Pasal 3,
Pasal 7, Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 28 dikenai sanksi.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Teguran Lisan;
b. Teguran Tertulis I;
c. Teguran Tertulis II; dan
d. Diskualifikasi.
(3) Sanksi teguran lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dikenakan kepada Calon Kuwu, pendukung dan unsur lain yang
terlibat oleh Panitia Pemilihan Kuwu.
(4) Sanksi teguran lisan sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a
dikenakan kepada Panitia Pemilihan Kuwu oleh Sub Kepanitiaan di
Kecamatan.
(5) Sanksi Teguran Tertulis I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Sub Kepanitiaan di Kecamatan
berdasarkan laporan dari Panitia Pemilihan Kuwu.
(6) Sanksi Teguran Tertulis II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
c dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Bupati berdasarkan
rekomendasi dari Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten atas laporan
dari Panitia Pemilihan Kuwu;
(7) Sanksi diskualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Bupati berdasarkan rekomendasi
dari Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten atas laporan dari Sub
Kepanitiaan di Kecamatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid Virus
Disease 2019.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 37
BAB V
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KUWU
Pasal 38
(1) Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kuwu, Bupati wajib
menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak diterimanya laporan hasil pemilihan Kuwu.
(2) Dalam rangka menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bupati membentuk tim fasilitasi penyelesaian
perselisihan hasil pemilihan kuwu.
(3) Susunan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari :
a. Pelindung : 1. Bupati Indramayu
2. Wakil Bupati Indramayu
3. Komandan Distrik Militer 0616
Indramayu
4. Kepala Kepolisian Resor Indramayu
5. Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu
b. Penanggungjawab : Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu
c. Ketua : Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten
Indramayu
d. Sekretaris : Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Indramayu
e. Anggota : 1. Unsur Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten
Indramayu
2. Unsur Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Indramayu
3. Unsur Bagian Hukum Setda Kabupaten
Indramayu
4. Unsur Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Indramayu
f. Sekretariat.
BAB VI
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 11 Desember 2020
Cap/ttd
TAUFIK HIDAYAT
Diundangkan di Indramayu
pada tanggal 11 Desember 2020
Cap/ttd
RINTO WALUYO
Pembina Tk. I
NIP. 19670224 199003 1 004