Anda di halaman 1dari 27

SALINAN

BUPATI INDRAMAYU
PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI INDRAMAYU


NOMOR : 64.A TAHUN 2020

TENTANG

PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KUWU SERENTAK


DI KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAMAYU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2


ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu
Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu, perlu
mengatur penyelenggaraan Pemilihan Kuwu
Serentak di Kabupaten Indramayu Tahun 2021;
b. bahwa penyelenggaraan Pemilihan Kuwu
Serentak Tahun 2021 perlu disesuaikan dengan
dinamika situasi dan kondisi sosial akibat
pandemi Corona Virus Disease 2019;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut
diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6321);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6041);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112
Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2092) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1409);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 4);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun
2016 tentang Laporan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 4
Tahun 2017 tentang Pemerintahan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Tahun
2017 Nomor 5);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan
Kuwu di Kabupaten Indramayu (Lembaran
Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2017
Nomor 4).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENYELENGGARAN


PEMILIHAN KUWU SERENTAK DI KABUPATEN
INDRAMAYU TAHUN 2021.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah Kabupaten adalah Kabupaten Indramayu.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Indramayu.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah
Kabupaten Indramayu.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah kuwu dan pamong desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
9. Kuwu adalah sebutan lain bagi Kepala Desa di Kabupaten
Indramayu.
10. Penjabat Kuwu adalah seorang Pegawai Negeri Sipil Daerah yang
diangkat oleh Bupati dalam hal terjadi kekosongan jabatan kuwu
untuk melaksanakan tugas, hak, wewenang dan kewajiban kuwu
dalam kurun waktu tertentu.
11. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.
12. Pemilihan Kuwu Serentak adalah pemilihan kuwu yang
dilaksanakan satu kali atau bergelombang.
13. Panitia Pemilihan Kuwu Tingkat Kabupaten yang selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten adalah panitia yang dibentuk
oleh Bupati di tingkat kabupaten guna mendukung pelaksanaan
pemilihan kuwu.
14. Panitia Pemilihan Kuwu adalah panitia yang dibentuk oleh BPD
untuk menyelenggarakan proses pemilihan kuwu.
15. Tim Fasilitasi Penyelesaian Perselisihan hasil Pemilihan Kuwu adalah
tim yang dibentuk oleh Bupati untuk memberikan saran dan
pertimbangan kepada Bupati dalam menyelesaikan perselisihan
pasca perhitungan suara pemilihan kuwu.
16. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah
tempat dilaksanakannya pemungutan suara.
17. Petugas Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
Petugas TPS adalah petugas yang dibentuk oleh Panitia Pemilihan
Kuwu untuk melaksanakan proses pemungutan suara.
18. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal biaya pemilihan kuwu yang
akan diterima oleh setiap desa yang menyelenggarakan pemilihan
kuwu dengan penghitungan secara merata untuk biaya honorarium
Panitia Pemilihan Kuwu, Panitia Pembantu, linmas desa, Petugas
Tempat Pemungutan Suara beserta alat kelengkapan tempat
pemungutan suara, alat tulis kantor, dan biaya makan minum rapat-
rapat panitia dan kegiatan lainnya.
19. Alokasi Formula adalah alokasi biaya pemilihan kuwu yang diterima
oleh setiap desa yang akan menyelenggarakan pemilihan kuwu
dengan penghitungan secara proporsional untuk biaya honorarium
Badan Permusyawaratan Desa, honorarium petugas validasi data
pemilih, cetak surat pemberitahuan, cetak surat undangan dan
tanda terima serta cetak surat suara.
20. Bakal Calon Kuwu adalah orang yang didaftarkan atau mendaftar
jabatan Kuwu di suatu desa.
21. Calon Kuwu adalah bakal calon kuwu yang telah ditetapkan oleh
panitia pemilihan kuwu sebagai calon yang berhak dipilih pada
pemilihan kuwu.
22. Calon Kuwu Terpilih adalah calon kuwu yang memperoleh suara
terbanyak dalam pelaksanaan pemilihan kuwu.
23. Pemilih adalah penduduk desa yang bersangkutan yang telah
memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilih dalam
pemilihan kuwu.
24. Pencabutan pemilih adalah kegiatan untuk memperbaharui data
pemilih dengan cara mendatangi pemilih secara langsung dan
berdasarkan data penduduk di desa.
25. Daftar Pemilih Sementara yang selanjutnya disingkat DPS adalah
daftar pemilih hasil kegiatan pemutakhiran dan validasi data
pemilih.
26. Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disebut DPT adalah DPS yang
telah diperbaiki dan telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kuwu.
27. Daftar Pemilih Tambahan adalah daftar pemilih yang disusun
berdasarkan usulan dari pemilih karena yang bersangkutan belum
terdaftar.
28. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh calon Kuwu
atau tim suksesnya untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka
mendapatkan perolehan suara sebanyak-banyaknya.
29. Rekapitulasi hasil penghitungan suara yang selanjutnya disebut
rekapitulasi adalah proses pencatatan hasil penghitungan perolehan
suara dari seluruh Tempat Pemungutan Suara oleh Panitia
Pemilihan Kuwu.
30. Hari adalah hari kerja.
31. Hari H adalah hari pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kuwu.
BAB II
PEMILIHAN KUWU SERENTAK
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 2

(1) Pemilihan kuwu dilaksanakan secara serentak di wilayah daerah.


(2) Pemilihan Kuwu secara serentak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilaksanakan bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali
dalam jangka waktu 6 (enam) tahun, dengan mempertimbangkan :
a. pengelompokan waktu akhir jabatan kuwu diwilayah daerah;
b. kemampuan keuangan daerah; dan
c. ketersediaan PNS dilingkungan pemerintah daerah yang
memenuhi persyaratan sebagai penjabat kuwu.
(3) Pemilihan kuwu secara bergelombang sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan dengan interval waktu paling lama 2 (dua) tahun.
(4) Pemilihan kuwu dilaksanakan melalui tahapan :
a. Tahapan Persiapan;
b. Tahapan Pencalonan;
c. Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara; dan
d. Tahapan Penetapan.
(5) Pemilihan Kuwu dilaksanakan dengan pola TPS dengan jumalah
pemilih paling banyak 500 (lima ratus) orang.
(6) Jumlah TPS tiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) setiap
desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(6) Pemilihan kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara demokratis berdasarkan azas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil.
(7) Hari “H” pemilihan kuwu serentak ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
Pasal 3
(1) Pelaksanaan tahapan Pemilihan Kuwu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (4) dalam kondisi bencana nonalam Corona Virus
Disease 2019 dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.
(2) Penerapan protokol kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi;
a. pengukuran suhu tubuh bagi seluruh unsur pelaksana, paling
tinggi 37,3C (tiga puluh tujuh koma tiga derajat celcius);
b. penggunaan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu dan/atau dengan pelindung wajah
serta sarung tangan sekali pakai bagi Petugas TPS dan pemilih;
c. penyediaan tempat sampah tertutup di TPS untuk pembuangan
sarung tangan sekali pakai;
d. tidak melakukan jabat tangan atau kontak fisik serta menjaga
jarak antara 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) meter;
e. menghindari terjadinya kerumunan baik didalam maupun diluar
ruangan;
f. penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
serta hand sanitizer di tempat penyelenggaraan;
g. Petugas TPS dan pemilih membawa alat tulis masing-masing;
h. penyemprotan disinfektan pada tempat pelaksanaan
penyelenggaraan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan;
i. penyusunan tata letak tempat duduk dengan penerapan jaga
jarak;
j. penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi keadaan
darurat berupa obat, perbekalan kesehatan, dan/atau personel
yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari
Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Tingkat
Desa.
Bagian Kedua
Tahapan Persiapan

Paragraf 1
Pembentukan Penyelenggara Pemilihan Kuwu

Pasal 4

(1) Penyelenggara pemilihan kuwu terdiri atas Panitia Pemilihan Tingkat


Kabupaten dan Panitia Pemilihan Kuwu.
(2) Bupati membentuk Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten dengan
Keputusan Bupati.
(3) BPD membentuk Panitia Pemilihan Kuwu dengan Keputusan BPD.
(4) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) terdiri dari :
a. unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yaitu Bupati,
Pimpinan DPRD Kabupaten Indramayu, Kepala Kepolisian Resor
Indramayu, Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, Komandan
Distrik Militer 0616 Indramayu;
b. Satuan Tugas Penanganan Covid Virus Disease 2019 Tingkat
Kabupaten; dan
c. unsur terkait lainnya.
(5) Dalam kondisi bencana nonalam Corona Virus Disease 2019, Bupati
membentuk Sub Kepanitiaan di Kecamatan pada Panitia Pemilihan
Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang terdiri
dari:
a. unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan yaitu Camat,
Kepala Kepolisian Sektor, Komandan Rayon Militer;
b. Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Tingkat
Kecamatan; dan
c. unsur terkait lainnya.
(6) Panitia Pemilihan Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berjumlah gasal dan paling banyak 9 (sembilan) orang.
Pasal 5

(1) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4 ayat (2) bertanggungjawab kepada Bupati.
(2) Tugas dan wewenang Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten
sebagamana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. merencanakan, mengoordinasikan dan menyelenggarakan semua
tahapan pelaksanaan pemilihan di kabupaten;
b. melakukan bimbingan teknis pelaksanaan Pemilihan Kuwu
terhadap Panitia Pemilihan Kuwu;
c. menetapkan jumlah surat suara dan kotak suara;
d. memfasilitasi pencetakan surat suara dan pembuatan kotak
suara serta perlengkapan pemilihan lainnya;
e. menyampaikan surat suara dan kotak suara dan perlengkapan
pemilihan lainnya kepada Panitia Pemilihan Kuwu;
f. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan Kuwu di
Kabupaten;
g. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilihan Kuwu dan
melaporkan serta membuat rekomendasi kepada Bupati; dan
h. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan.
(3) Tugas Sub Kepanitiaan di Kecamatan sebagaimana dimaksud Pasal
4 ayat (5), meliputi:
a. melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan dalam
pelaksanaan pemilihan Kuwu kepada Panitia Pemilihan Kuwu,
calon Kuwu, masyarakat desa dan Satuan Tugas Penanganan
Corona Virus Disease 2019 Tingkat Desa serta unsur terkait
lainnya;
b. mengawasi penerapan protokol kesehatan dalam pemilihan Kuwu;
dan
c. menyampaikan hasil pengawasan penerapan protokol kesehatan
dalam Pemilihan Kuwu kepada Panitia Pemilihan Tingkat
Kabupaten.

Pasal 6

(1) Panitia Pemilihan Kuwu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat


(3), terdiri dari unsur Pamong Desa, pengurus Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat desa.
(2) BPD dan Penjabat Kuwu tidak dapat merangkap sebagai Panitia
Pemilihan Kuwu.
(3) Panitia Pemilihan Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri
dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, 1 (satu) orang
sekretaris dan 6 (enam) orang Seksi yaitu Seksi Umum dan Humas,
Seksi Logistik, Seksi Pendaftaran dan Kampanye, Seksi Keamanan,
Seksi Pencacahan Pemilih dan Seksi Pemungutan Suara, dipilih dari
dan oleh Anggota Panitia Pemilihan Kuwu.
(4) Panitia Pemilihan Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 ayat (5)
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu,
yang dalam pelaksanaan tugasnya harus berdasarkan protokol
kesehatan.
(5) Panitia Pemilihan Kuwu dapat membentuk Panitia Pembantu untuk
menunjang kelancaran tugas Panitia Pemilihan Kuwu pada seluruh
tahapan, yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pamong Desa,
Lembaga Kemasyarakatan Desa selain BPD, Ketua RW dan Ketua RT
atau unsur lainnya yang pembentukan dan uraian tugasnya
ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kuwu.
(6) Sebelum melaksanakan tugasnya Panitia Pemilihan Kuwu diambil
sumpah/janji oleh Ketua BPD, dengan naskah sumpah/janji
sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 ayat (8) Peraturan Daerah
Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu.

Pasal 7

Penerapan protokol kesehatan untuk tahapan persiapan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf a, dikhususkan dalam
pembentukan panitia pemilihan Kuwu oleh BPD.

Paragraf 2
Pembiayaan Pemilihan Kuwu

Pasal 8

(1) Perencanaan biaya pemilihan kuwu diajukan oleh Panitia Pemilihan


Kuwu kepada Bupati melalui Camat dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah terbentuknya Panitia Pemilihan Kuwu; dan
(2) Persetujuan biaya pemilihan kuwu dari Bupati dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sejak diajukan oleh Panitia Pemilihan Kuwu.

Bagian Kedua
Tahapan Pencalonan

Paragraf 1
Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon Kuwu

Pasal 9
(1) Pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon Kuwu ditetapkan dalam
jangka waktu 9 (sembilan) hari.
(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
belum ada yang mendaftar sebagai Bakal Calon Kuwu, Panitia
Pemilihan Kuwu memperpanjang waktu pendaftaran selama 4
(empat) hari.
(3) Panitia Pemilihan Kuwu melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan administrasi, klarifikasi dan penetapan nama Bakal
Calon Kuwu dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari.
(4) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi penelitian
kelengkapan dan keabsahan administrasi Bakal Calon Kuwu serta
klarifikasi dari instansi yang berwenang dan/atau yang
menaunginya untuk menerbitkan surat keterangan.
(5) Kelengkapan persyaratan administrasi Bakal Calon kuwu adalah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Pasal 7
Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu.
dengan ditambahkan syarat sebagai berikut :
a. Surat pernyataan Bakal Calon Kuwu untuk tidak
memberhentikan dan/atau mengangkat Pamong Desa 6 (enam)
bulan terhitung sejak dilantik.
b. Surat pernyataan telah menyelesaikan LPPD akhir masa jabatan
bagi Kuwu masa bhakti 2015 – 2021, diketahui Camat; dan
c. Hasil Swab Test dari instansi yang berwenang menyelenggarakan
Swab Test.
(6) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan
dalam Berita Acara sebanyak 4 (empat) rangkap.
(7) Penetapan Bakal Calon Kuwu paling sedikit 2 (dua) orang dan paling
banyak 5 (lima) orang.
(8) Dalam hal terdapat lebih dari 5 (lima) orang Bakal Calon Kuwu,
panitia pemilihan kuwu melaporkan kepada BPD untuk diteruskan
kepada Bupati melalui Camat, paling lama 3 (tiga) hari setelah batas
waktu pendaftaran berakhir untuk selanjutnya Panitia Pemilihan
Tingkat Kabupaten melakukan seleksi tambahan dengan
menggunakan kriteria pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan,
tingkat pendidikan, usia dan persyaratan lain yang ditetapkan
Bupati.
(9) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dengan
sistem skoring sebagai berikut :
a. pengalaman kerja di lembaga pemerintahan :
a) 1 tahun – 6 tahun, skor : 80
b) 7 tahun – 12 tahun, skor : 90
c) diatas 12 tahun, skor : 100
b. tingkat pendidikan :
a) SLTP/sederajat, skor : 60
b) SLTA/sederajat/Diploma, skor : 70
c) S1, skor : 80
d) S2, skor : 90
e) S3, skor : 100
c. usia :
a) 25 tahun – 65 tahun, skor : 100
b) diatas 65 tahun, skor : 90
(10) Persyaratan lain yang ditetapkan Bupati sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), adalah seleksi akademik yang diselenggarakan oleh
Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten, berdasarkan laporan dari
Panitia Pemilihan Kuwu kepada Bupati.
(11) Dalam melaksanakan seleksi Akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten dapat melibatkan
unsur perguruan tinggi yang ada di Daerah.
(12) Nilai akademik adalah nilai murni hasil seleksi/ujian tertulis dan
wawancara tentang pengetahuan umum.
(13) Nilai akhir merupakan akumulasi sebagai berikut :
a. pengalaman kerja di lembaga pemerintahan dengan bobot 10%
(sepuluh persen);
b. tingkat pendidikan bobot 20% (dua puluh persen);
c. usia 10% (sepuluh persen); dan
d. nilai seleksi akademik bobot 60% (enam puluh persen).
(14) Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten melaporkan hasil seleksi
tambahan sebagaimana dimaksud ayat (5) kepada Bupati.
(15) Hasil seleksi tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (11),
selanjutnya menjadi dasar bagi Panitia Pemilihan Kuwu untuk
menetapkan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu.
(16) Penetapan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (12) ditentukan berdasarkan urutan tertinggi 1
sampai 5.

Paragraf 2
Penetapan dan Pengumuman Calon Kuwu

Pasal 10

(1) Bakal Calon Kuwu yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan oleh
Panitia Pemilihan Kuwu sebagai Calon Kuwu.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bersifat final dan
mengikat.
(3) Setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
penentuan nomor urut masing-masing calon melalui pengundian
secara terbuka oleh Panitia Pemilihan Kuwu yang diikuti oleh semua
calon atau kuasanya.
(4) Penetapan Bakal Calon Kuwu menjadi Calon Kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan penentuan nomor urut masing-masing
calon Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaporkan oleh
Panitia Pemilihan Kuwu kepada BPD
(5) Panitia Pemilihan Kuwu mengumumkan nama-nama calon Kuwu
pada tempat terbuka, terutama di kantor kuwu desa yang
bersangkutan.
(6) Dalam hal setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
calon Kuwu mengundurkan diri, maka kepadanya dikenakan sanksi
sebagaimana tersebut dalam Pasal 44 ayat (1) Peraturan Daerah
Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu,
selanjutnya Panitia Pemilihan Kuwu membuka kembali pendaftaran
selama 4 (empat) hari, dengan disertai Berita Acara.
(7) Dalam hal setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam hal hanya ada 2 (dua) orang calon kuwu, dan 1 (satu) orang
calon diantaranya meninggal dunia, maka Panitia Pemilihan Kuwu
membuka kembali pendaftaran selama 4 (empat) hari, dengan
disertai Berita Acara.
(8) Pembukaan kembali pendaftaran calon kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7), Panitia Pemilihan Kuwu wajib
memberitahukan kepada Bupati melalui Camat.
(9) Dalam hal kejadian calon Kuwu mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dan meninggal dunia sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), sudah memasuki tahapan kampanye, maka tahapan
selanjutnya tetap dilaksanakan, dengan disertai Berita Acara.
(10) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (9),
maka terhadap kartu suara yang sudah tercetak dan alat
kelengkapan pendukung lainnya akan dilakukan langkah lebih
lanjut oleh Panitia Pemilihan Kuwu dengan memberikan tanda silang
mengunakan spidol warna merah pada foto calon kuwu yang
mengundurkan diri dan meninggal dunia sebagaimana tercantum
dalam lampiran I Peraturan Bupati ini.
(11) Bagi pemilih yang menyalurkan suaranya kepada calon kuwu yang
telah meninggal dunia atau calon kuwu yang telah dinyatakan tidak
diikutsertakan dalam pemilihan kuwu berdasarkan penetapan
Panitia Pemilihan Kuwu, maka kedudukan suara yang ada dianggap
sah sebagai pembanding dengan calon tunggal.
(12) Calon tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (11), dinyatakan
sebagai Calon Kuwu Terpilih, dalam hal suara yang diperoleh oleh
calon tunggal tersebut 50% (lima puluh persen) dari suara yang sah
ditambah 1 (satu) suara dari suara yang sah.

Paragraf 3
Pendaftaran Pemilih

Pasal 11

(1) Pendaftaran pemilih dilaksanakan setelah ditetapkannya calon


Kuwu.
(2) Pendaftaran pemilih dilakukan oleh Panitia Pembantu dan
didampingi perwakilan dari calon kuwu atau kuasanya yang
dilaksanakan dari rumah ke rumah.
(3) Dalam hal calon kuwu tidak menugaskan kuasa atau wakilnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Panitia Pemilihan Kuwu
sebelumnya telah mengingatkan secara resmi, maka pendaftaran
pemilih tetap dilakukan dan dianggap sah.
(4) Jika pada saat pendaftaran pemilih dilaksanakan kemudian
ditemukan lebih dari 1 (satu) bukti yang sah mengenai usia pemilih,
maka yang dijadikan dasar penentuan usia pemilih adalah bukti
yang sah menurut waktu yang ditetapkan paling lama.
(5) Dalam hal pengesahan Daftar Pemilih Tetap, Panitia Pemilihan Kuwu
mengundang para calon Kuwu dan/atau kuasa calon Kuwu untuk
meneliti Daftar Pemilih Tetap.
(6) Dalam hal calon Kuwu dan/atau kuasa calon Kuwu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) setelah diingatkan secara resmi tidak hadir,
maka ia dianggap telah ikut meneliti dan tidak keberatan atas Daftar
Pemilih Tetap dimaksud.
(7) Daftar Pemilih Tetap yang sudah disahkan, selanjutnya diumumkan
pada tempat terbuka terutama di kantor Kuwu yang bersangkutan
sehingga masyarakat mengetahuinya.

Pasal 12

(1) Bagi warga Desa yang berhak memilih tapi belum terdaftar dalam
Daftar Pemilih Tetap, dapat mengusulkan kepada Panitia Pemilihan
Kuwu untuk didaftarkan dalam Daftar Pemilih Tambahan.
(2) Pendaftaran dan penetapan pemilih tambahan dilakukan sampai
dengan H-1 pukul 18.00 WIB.
(3) Sebelum Daftar Pemilih Tambahan disahkan, Panitia Pemilihan
Kuwu mengundang para calon Kuwu untuk meneliti Daftar Pemilih
Tambahan tersebut.
(4) Dalam hal calon Kuwu berhalangan hadir untuk meneliti Daftar
Pemilih Tambahan tersebut, dapat menguasakan kepada wakilnya
dengan disertai surat kuasa.
(5) Dalam hal kuasa calon kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
setelah diundang secara resmi tidak hadir, maka dianggap telah ikut
meneliti dan tidak keberatan atas Daftar Pemilih Tambahan tersebut.

Paragraf 4
Surat Suara

Pasal 13

(1) Bentuk dan model surat suara menggunakan kertas HVS 80 gram
dengan ukuran ±33 cm x ±21,5 cm, warna dasar putih dan
menggunakan foto calon, dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.
(2) Surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki ciri
dan/atau tanda pengaman tertentu sehingga tidak mudah
diduplikasi dan/atau dipalsukan.
(3) Pengadaan surat suara, kotak suara, perlengkapan pemilihan
lainnya untuk keperluan pelaksanaan pemilihan kuwu dilaksanakan
oleh Panitia Pemilihan Kuwu.

Paragraf 5
Surat Undangan Pemilih

Pasal 14

(1) Daftar hak pilih yang telah disahkan menjadi dasar dalam
pembuatan dan/atau pengisian Surat Undangan Pemilih, baik
pemilih tetap maupun pemilih tambahan, selanjutnya diserahkan
kepada pemilih dengan disertai tanda terima.
(2) Format dan bentuk Surat Undangan Pemilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bentuk dan model Surat Undangan Pemilih
menggunakan kertas HVS 80 gram dengan spesifikasi :
a. ukuran ±16,5 cm x ±11 cm;
b. warna dasar putih;
c. Copy void/anti copy/microtex dan filter image dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
(3) Panitia Pemilihan Kuwu menyerahkan Surat Undangan Pemilih
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. untuk pemilih tetap dimulai H-5 sampai dengan H-1 pukul 24.00
WIB.
b. untuk pemilih tambahan dimulai H-1 pukul 18.00 WIB sampai
dengan pukul 24.00 WIB.
(4) Panitia Pemilihan Kuwu menyerahkan Surat Undangan Pemilih
didampingi oleh kuasa dari Calon Kuwu.
(5) Setelah penyerahan Surat Undangan Pemilih berakhir, Panitia
Pemilihan Kuwu menerbitkan Berita Acara Rekapitulasi Penyerahan
Surat Undangan Pemilih.

Paragraf 6
Kampanye dan Alat Peraga Kampanye

Pasal 15

(1) Penyelenggaraan kampanye dapat dilakukan diseluruh wilayah desa


yang bersangkutan.
(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
oleh calon Kuwu dan dapat diwakilkan kepada tim suksesnya.
(3) Dalam penyelenggaraan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), calon kuwu atau tim suksesnya wajib menyampaikan visi, misi
dan program kerja yang akan dilaksanakan.

Pasal 16

(1) Kampanye dapat dilaksanakan melalui :


a. pertemuan terbatas;
b. pemasangan alat peraga di tempat Kampanye dan di tempat lain
yang ditentukan oleh panitia pemilihan kuwu; dan
c. media cetak dan media elektronik dan/atau media sosial
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme kampanye sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), akan ditetapkan dalam ketentuan tata tertib
kampanye oleh Panitia Pemilihan Kuwu.

Pasal 17

(1) Alat peraga kampanye pemilihan Kuwu berupa foto calon, visi, misi
dan program kerja calon serta alat peraga lain yang bersifat
mendidik.
(2) Foto calon/alat peraga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dipasang di rumah calon, halaman kantor Kuwu dan
tempat-tempat lain yang strategis yang telah ditentukan oleh Panitia
Pemilihan Kuwu.
(3) Foto calon/alat peraga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berukuran ± 90 cm x ± 60 cm dengan warna dasar putih dan
ukuran tiang ± 300 cm.

Paragraf 7
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Tahapan Pencalonan

Pasal 18

(1) Pada kegiatan pendaftaran, pengambilan nomor urut dan kampanye,


calon Kuwu dilarang melakukan segala bentuk kegiatan yang
berpotensi menciptakan kerumunan dan sulit menjaga jarak yaitu
deklarasi, iring-iringan, konvoi dan mengundang massa pendukung
baik di dalam maupun di luar ruangan.
(2) Pengambilan nomor urut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihadiri oleh:
a. Calon Kuwu;
b. Panitia Pemilihan Kuwu yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan
anggota paling banyak 3 (tiga) orang;
c. 1 (satu) orang perwakilan Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten;
d. 1 (satu) orang perwakilan Sub Kepanitiaan di Kecamatan;
e. 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di bidang
kesehatan atau tim dari Satuan Tugas Penanganan Corona Virus
Disease 2019 Desa; dan
f. 1 (satu) orang perwakilan masing-masing dari Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
(3) Dalam hal terdapat unsur yang tidak hadir sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dituangkan dalam berita acara.

Pasal 19

(1) Pada kegiatan kampanye, melakukan ketentuan meliputi:


a. Dilarang melaksanakan kegiatan bazar, konser, pertunjukan seni
budaya, pawai kendaraan bermotor serta kegiatan lomba dan
olahraga bersama;
b. Pelaksanaan kampanye diutamakan menggunakan media cetak
dan media elektronik dan/atau media sosial;
c. Dalam hal kampanye tidak dapat dilakukan sebagaimana
dimaksud pada huruf b), dapat dilaksanakan dengan membatasi
jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 (lima puluh) orang
dengan menerapkan protokol kesehatan;
d. Pembagian bahan kampanye harus dalam keadaan bersih,
dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat cair, telah
disterilisasi dan dapat disertai dengan identitas calon Kuwu
berupa nama, gambar, nomor urut dan pesan Calon Kuwu;
e. Bahan kampanye diutamakan berupa masker, sabun cair, hand
sanitizer, disinfektan berbasis alkohol 70% (tujuh puluh persen)
dan/atau klorin sarana cuci tangan; dan
f. Calon Kuwu atau pelaksana kampanye yang positif terpapar
Corona Virus Disease 2019 dilarang terlibat dalam kegiatan
kampanye.
(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
dengan materi mengenai penanganan Corona Virus Disease 2019 dan
dampak sosial ekonomi di Desa.

Bagian Ketiga
Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

Paragraf 1
Pelaksanaan Pemungutan Suara

Pasal 20

(1) Pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada
pukul 12.00 WIB.
(2) Dalam pemungutan suara, pemilih memberikan suara pada tempat
pemungutan suara yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan
Kuwu.
(3) Calon kuwu dipilih secara langsung oleh pemilih.

Pasal 21

(1) Sebelum menyalurkan suaranya, pemilih menunjukkan Kartu Tanda


Pemilih kepada Petugas TPS untuk dicocokkan dengan Daftar
Pemilih Tetap maupun Tambahan yang telah disahkan, dan untuk
selanjutnya diberikan surat suara.
(2) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa/meneliti surat
suara tersebut, dalam hal keadaan rusak dan/atau cacat, maka
pemilih berhak meminta surat suara yang baru dengan
menyerahkan kembali surat suara yang rusak/cacat tersebut kepada
Petugas TPS.
(3) Pada prinsipnya pemilih adalah orang yang tercatat dalam daftar
pemilih tetap atau tambahan dan terhadap pemilih yang tidak dapat
menunjukkan atau membuktikan Kartu Tanda Pemilih yang
dikeluarkan oleh Panitia Pemilihan Kuwu, maka tidak dapat
menyalurkan hak pilihnya.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat dikecualikan
dalam hal pemilih menunjukkan surat keterangan kehilangan dari
Kepolisian Sektor setempat;
(5) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat), jadwal
penggunaan hak pilihnya diatur oleh Panitia Pemilihan Kuwu.

Pasal 22

(1) Pencoblosan surat suara dilakukan didalam bilik suara dengan


menggunakan alat yang telah disediakan oleh Panitia Pemilihan
Kuwu.
(2) Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara ke
dalam kotak suara yang telah disediakan dalam keadaan terlipat,
selanjutnya pemilih diberikan tanda bahwa yang bersangkutan telah
menggunakan hak pilihnya.

Pasal 23

Dalam hal pemungutan suara berakhir dan sah sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 18 ayat (1), dilanjutkan dengan penghitungan suara.

Paragraf 2
Pelaksanaan Penghitungan Suara

Alinea Kesatu
Pelaksanaan Penghitungan Suara Di TPS
Pasal 24

(1) Panitia Pemilihan Kuwu melalui Petugas TPS menyampaikan


penjelasan mengenai ketentuan surat suara yang dianggap sah dan
tidak sah, diberitahukan kepada calon Kuwu atau kuasa calon Kuwu
pada saat akan dimulainya acara penghitungan suara.
(2) Surat suara dianggap sah, apabila:
b. surat suara ditandatangani oleh Ketua TPS;
c. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang
memuat satu calon;
d. tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama calon yang telah ditentukan;
e. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu
kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; dan
f. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat
yang memuat nomor, foto, dan nama calon.
(4) Surat suara dianggap tidak sah, apabila :
d. tidak menggunakan surat suara yang telah ditetapkan oleh
panitia pemilihan kuwu.
e. Surat suara yang tidak ditandatangani oleh Ketua Panitia
Pemilihan Kuwu atau yang mewakili.
f. Memberikan coblosan untuk lebih dari 1 (satu) calon Kuwu
dalam kotak segi empat surat suara.
g. mencoblos tidak tepat pada bagian dalam batas kotak segi empat
yang memuat nomor, nama dan foto calon kuwu.
h. surat suara masih utuh atau tidak terdapat coblosan sama
sekali.
i. tidak menggunakan alat yang disediakan, misalnya disobek,
menggunakan rokok dan lain sebagainya.

Pasal 25

(1) Penghitungan surat suara diawali dengan pembukaan kotak suara


dan Petugas TPS membuka lebar-lebar setiap surat suara sambil
memperlihatkannya kepada saksi/wakil/kuasa dari calon Kuwu dan
menyebutkan dengan jelas perihal keabsahan dan ketidakabsahan
surat suara tersebut.
(2) Surat suara yang sah dan tidak sah dicatat pada lembar
penghitungan yang telah disediakan untuk setiap calon Kuwu
sampai semua surat suara selesai disebutkan, selanjutnya dilakukan
penjumlahan suara yang diperoleh untuk masing-masing calon
Kuwu.
Pasal 26

Proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS, dituangkan dalam


Berita Acara yang ditandatangani oleh Petugas TPS dan Calon Kuwu
dan/atau Kuasa Calon.

Alinea Kedua
Rekapitulasi Hasil Penghitungan oleh Panitia Pemilihan Kuwu

Pasal 27

(1) Panitia Pemilihan Kuwu melakukan rekapitulasi hasil penghitungan di


tingkat TPS, yang dihadiri oleh :
a. Calon Kuwu dan/atau Kuasa/Saksi;
b. Badan Permusyawaratan Desa yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua
dan Anggota maksimal 3 (tiga) orang;
c. 1 (satu) orang perwakilan Panitia Pemilihan di Kabupaten;
d. 1 (satu) orang perwakilan Sub Kepanitiaan di Kecamatan;
e. 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di Bidang
Kesehatan atau Tim dari Satuan Tugas Penanganan Corona Virus
Disease 2019 tingkat Desa; dan
f. 1 (satu) orang perwakilan masing-masing dari Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
(2) Dalam hal terdapat unsur yang tidak hadir sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dituangkan dalam berita acara.

Paragraf 3
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Tahapan Pemungutan Suara

Pasal 28

(1) Penerapan protokol kesehatan untuk tahap pemungutan suara


sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) Huruf c, dengan
mekanisme meliputi :
a. melakukan identifikasi kondisi kesehatan terhadap daftar pemilih
tetap yang berdomisili dan beraktifitas di luar Desa;
b. tersedianya pembatas transparan pada meja panitia pemilihan
Kuwu untuk menghindari terjadi kontak langsung antara panitia
dengan pemilih;
c. menetapkan waktu pemungutan suara disesuaikan dengan jumlah
pemilih, jika pemilih tidak hadir sesuai waktu yang telah
ditentukan tetap dapat memberikan hak pilih di akhir waktu
pemungutan suara;
d. pemungutan suara wajib mempertimbangkan kondisi demografi
Desa, zona penyebaran Corona Virus Disease 2019 serta
penyusunan tata letak tempat duduk dengan memperhatikan
penerapan jaga jarak;
e. bagi pemilih yang sudah melakukan hak pilih diberikan tinta
dengan menggunakan alat tetes; dan
f. berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik yang
disampaikan dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat
cair.
Bagian Keempat
Tahapan Penetapan

Pasal 29

(1) Calon Kuwu yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara
sah ditetapkan sebagai Calon Kuwu terpilih.
(2) Dalam hal Calon kuwu yang memperoleh suara sah terbanyak yang
sama lebih dari 1 (satu) orang, calon Kuwu terpilih ditetapkan
berdasarkan wilayah perolehan suara sah yang lebih luas.
(3) Perolehan suara sah yang lebih luas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ditentukan berdasarkan prosentase sebaran suara sah
dalam kotak suara yang telah disediakan oleh Panitia Pemilihan
Kuwu di TPS.

Pasal 30

(1) Hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1)


dituangkan kedalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Panitia
Pemilihan Kuwu dan Calon Kuwu dan/atau kuasanya.
(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya
dibacakan dihadapan Calon Kuwu dan/atau kuasanya.
(3) Dalam hal ada saksi dari calon Kuwu yang tidak mau
menandatangani Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka hasil penghitungan suara tetap dinyatakan sah.

Pasal 31

(1) Panitia Pemilihan Kuwu menyampaikan Berita Acara sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) kepada BPD paling lambat 1 (satu)
hari setelah ditandatangani dan dibacakan.
(2) BPD berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyampaikan Calon Kuwu Terpilih kepada Bupati melalui Camat
dengan tembusan kepada Penjabat Kuwu.
(3) Usulan Calon Kuwu Terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah
diterimanya Berita Acara hasil rekapitulasi.

Pasal 32

(1) Bupati menerbitkan keputusan tentang pengesahan dan


pengangkatan Calon Kuwu terpilih paling lama 25 (dua puluh lima)
hari terhitung sejak tanggal diterimanya usulan Calon Kuwu Terpilih
dari BPD.
(2) Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk melantik calon Kuwu terpilih
paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penerbitan
Keputusan Bupati.
(3) Tempat pelantikan Kuwu lebih lanjut ditetapkan oleh Bupati.
(4) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai
berlaku pada tanggal pelantikan.

Pasal 33

(1) Pelantikan Kuwu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2)


dilaksanakan secara langsung atau virtual/elektronik.
(2) Dalam hal pelantikan Kuwu dilaksanakan secara langsung, proses
pelantikan dihadiri oleh :
a. Calon Kuwu Terpilih bersama 1 (satu) orang pendamping;
b. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah;
c. Camat
d. Perangkat acara; dan
e. Undangan lainnya.
(3) Pelantikan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan
mempertimbangkan jarak dan kapasitas ruangan paling banyak
dihadiri 50% (lima puluh persen).

Pasal 34

(1) Kuwu terpilih terhitung mulai tanggal pelantikan harus bertempat


tinggal di Desa yang bersangkutan.
(2) PNS yang terpilih menjadi Kuwu dibebastugaskan untuk sementara
waktu dari kedudukannya sebagai PNS selama menjadi Kuwu tanpa
kehilangan status dan haknya sebagai PNS.

Pasal 35

Tahapan Pemilihan kuwu selengkapnya sebagamana tercantum dalam


lampiran IV Peraturan Bupati ini.

BAB III
SANKSI

Pasal 36

(1) Calon Kuwu, Panitia Pemilihan Kuwu, pendukung dan unsur lain
yang melanggar protokol kesehatan sebagaimana dimaksud Pasal 3,
Pasal 7, Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 28 dikenai sanksi.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Teguran Lisan;
b. Teguran Tertulis I;
c. Teguran Tertulis II; dan
d. Diskualifikasi.
(3) Sanksi teguran lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dikenakan kepada Calon Kuwu, pendukung dan unsur lain yang
terlibat oleh Panitia Pemilihan Kuwu.
(4) Sanksi teguran lisan sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a
dikenakan kepada Panitia Pemilihan Kuwu oleh Sub Kepanitiaan di
Kecamatan.
(5) Sanksi Teguran Tertulis I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Sub Kepanitiaan di Kecamatan
berdasarkan laporan dari Panitia Pemilihan Kuwu.
(6) Sanksi Teguran Tertulis II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
c dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Bupati berdasarkan
rekomendasi dari Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten atas laporan
dari Panitia Pemilihan Kuwu;
(7) Sanksi diskualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
dikenakan kepada Calon Kuwu oleh Bupati berdasarkan rekomendasi
dari Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten atas laporan dari Sub
Kepanitiaan di Kecamatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid Virus
Disease 2019.

BAB IV
PEMBIAYAAN

Pasal 37

Biaya pemilihan Kuwu dan tugas Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten


yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Desa dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.

BAB V
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KUWU

Pasal 38

(1) Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kuwu, Bupati wajib
menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak diterimanya laporan hasil pemilihan Kuwu.
(2) Dalam rangka menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bupati membentuk tim fasilitasi penyelesaian
perselisihan hasil pemilihan kuwu.
(3) Susunan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari :
a. Pelindung : 1. Bupati Indramayu
2. Wakil Bupati Indramayu
3. Komandan Distrik Militer 0616
Indramayu
4. Kepala Kepolisian Resor Indramayu
5. Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu
b. Penanggungjawab : Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu
c. Ketua : Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten
Indramayu
d. Sekretaris : Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Indramayu
e. Anggota : 1. Unsur Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten
Indramayu
2. Unsur Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Indramayu
3. Unsur Bagian Hukum Setda Kabupaten
Indramayu
4. Unsur Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Indramayu
f. Sekretariat.

(4) Bupati memutuskan perselisihan hasil pemilihan kuwu dengan


Keputusan Bupati setelah mendapatkan saran dan pertimbangan
dari timfasilitasi penyelesaian perselisihan pemilihan kuwu.
(5) Tim fasilitasi penyelesaian perselisihan hasil pemilihan kuwu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dalam melaksanakan tugas
pokok untuk memberikan saran dan pertimbangan yang akan
disampaikan kepada Bupati, sebelumnya dapat melakukan
koordinasi dengan Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten dan Sub
Kepanitiaan Tingkat Kecamatan serta Panitia Pemilihan Kuwu.
(6) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersifat final
dan mengikat.

BAB VI
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 39

(1) Penjabat Kuwu yang akan mencalonkan diri wajib mengajukan


permohonan cuti kepada Bupati melalui Camat sejak ditetapkan
sebagai Calon Kuwu sampai dengan penetapan Calon Kuwu Terpilih.
(2) Bupati dapat mendelegasikan kewenangan pemberian cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Camat.
(3) Dalam hal Penjabat Kuwu cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka Juru Tulis melaksanakan tugas harian dan kewajiban Kuwu
berdasarkan surat keputusan Camat.
(4) Dalam hal Juru Tulis mencalonkan Kuwu atau tidak bersedia
diangkat menjadi Pelaksana Harian Kuwu, Camat dapat mengangkat
Pelaksana Harian Kuwu dari unsur Pamong Desa lainnya di desa yang
bersangkutan dengan menerbitkan surat keputusan Camat.
(5) Dalam hal Pamong Desa lainnya tidak bersedia diangkat menjadi
Pelaksana Harian Kuwu, Camat dapat mengangkat Pelaksana Harian
Kuwu dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kecamatannya dengan
Keputusan Camat.

Pasal 40

Dalam hal terdapat perselisihan pada tiap-tiap tahapan, penyelesaian


perselisihan diselesaikan pada tahapan yang bersangkutan, apabila
perselisihan diajukan setelah tahapan yang dimaksud terlampaui atau
tahapan dimaksud telah ditutup maka tidak dapat diajukan lagi dan
tahapan tersebut dianggap sah.

Pasal 41

Penentuan Tempat Pemungutan Suara, bentuk Kop Surat dan Stempel


menjadi kewenangan Panitia Pemilihan Kuwu di desa yang bersangkutan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka ketentuan-ketentuan


yang tertuang dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 25 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Kuwu di Kabupaten
Indramayu beserta perubahannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 43

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Indramayu.

Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal 11 Desember 2020

Plt. BUPATI INDRAMAYU,

Cap/ttd

TAUFIK HIDAYAT

Diundangkan di Indramayu
pada tanggal 11 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

Cap/ttd

RINTO WALUYO

BERITA DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU


TAHUN 2020 NOMOR : 64.A

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA


KABUPATEN INDRAMAYU

ALI FIKRI, SH., MH

Pembina Tk. I
NIP. 19670224 199003 1 004

Anda mungkin juga menyukai