BUPATI ASAHAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
TENTANG
BUPATI ASAHAN,
1
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112
Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1409);
2
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1222);
3
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN KEPALA DESA PADA MASA PANDEMI CORONA
VIRUS DISEASE 2019.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Asahan.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Asahan.
4. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat
Kecamatan dalam Kabupaten Asahan.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten yang selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan Kabupaten adalah panitia yang dibentuk Bupati pada
tingkat Kabupaten dalam mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa.
7. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
8. Panitia pemilihan Kepala Desa tingkat Desa yang selanjutnya disebut
Panitia Pemilihan adalah Panitia yang dibentuk oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyelenggarakan proses Pemilihan Kepala
Desa.
9. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh Panitia Pemilihan untuk
menyelenggarakan Pemungutan Suara di Tempat Pemungutan Suara.
10. Calon Kepala Desa adalah bakal Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan
oleh Panitia Pemilihan sebagai Calon yang berhak dipilih menjadi Kepala
Desa.
11. Pemilih adalah penduduk Desa yang bersangkutan dan telah memenuhi
persyaratan untuk menggunakan hak pilih dalam pemilihan Kepala Desa.
12. Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara oleh Pemilihdi tempat
Pemungutan Suara dengan cara mencoblos pada nomor urut, nama, atau
foto Calon Kepala Desa.
4
13. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat
dilaksanakannya Pemungutan Suara.
14. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Calon Kepala Desa
untuk meyakinkan para Pemilihdalam rangka mendapatkan dukungan.
15. Penghitungan Suara adalah proses penghitungan Surat Suara oleh KPPS
untuk menentukan suara sah yang diperoleh Calon Kepala Desa, Surat
Suara yang dinyatakan tidak sah, Surat Suara yang tidak digunakan dan
Surat Suara rusak/keliru dicoblos.
16. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara adalah proses pencatatan hasil
penghitungan perolehan suara oleh Panitia Pemilihan.
17. Sanksi adalah pembebanan kewajiban dari pemerintah daerah kepada
orang/badan hukum atas dasar ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
18. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome-Corona Virus-2019.
19. Protokol Kesehatan COVID-19 adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
pencegahan penularan COVID-19 yang antara lain menjaga jarak,
menggunakan masker saat berada diluar rumah, dan mencuci tangan
memakai sabun pada air mengalir.
BAB II
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa pada masa bencana nonalam
pandemi Corona Virus Disease 2019.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk terlaksananya
pemilihan kepala desa pada masa bencana nonalam pandemi Corona Virus
Disease 2019.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini sebagai berikut :
a. Persiapan;
b. Pencalonan;
c. Kampanye;
d. Pemungutan Suara;
e. Penetapan;
f. Pelantikan; dan
g. Pembiayaan.
5
BAB IV
PERSIAPAN
Bagian Kesatu
Pasal 4
(3) Unsur terkait lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c adalah
Perangkat Daerah terkait penanganan Corona Virus Disease 2019
kabupaten dan Perangkat Daerah terkait dengan pelaksanaan pemilihan
kepala Desa.
6
f. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan Kepala Desa di
kabupaten;
g. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa dan
melaporkan serta membuat rekomendasi kepada Bupati; dan
Pasal 6
(3) Unsur terkait lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c adalah
Pejabat Daerah di tingkat Kecamatan yang terkait penanganan Corona
Virus Disease 2019 kecamatan dan terkait dengan pelaksanaan pemilihan
kepala Desa.
Pasal 7
7
(2) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
(3) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diambil sumpah
atau janji oleh ketua Badan Permusyawaratan Desa, paling lambat 3 (tiga)
hari setelah ditetapkan.
(4) Sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berbunyi sebagai
berikut : “Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji : bahwa saya akan
memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Ketua Panitia Pemilihan
dengan sebaik- baiknya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan tugas
dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan
cermat demi suksesnya Pemilihan kepala Desa, tegaknya demokrasi dan
keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik
Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan”.
(5) Pada saat pelaksanaan pengambilan sumpah atau janji harus menerapkan
Protokol Kesehatan COVID-19.
8
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
KPPS bertugas :
a. mengumumkan daftar Pemilih tetap di TPS;
b. menyerahkan daftar Pemilih tetap kepada saksi peserta pemilihan Kepala
Desa yang hadir;
c. melaksanakan Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS;
9
d. membuat berita acara Pemungutan dan Penghitungan Suara serta mengisi
formulir penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi
peserta pemilihan Kepala Desa;
e. menyerahkan berita acara penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan;
f. menyampaikan surat undangan atau pemberitahuan kepada Pemilih
sesuai dengan daftar Pemilih tetap;
g. menggunakan hak pilihnya di TPS; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Panitia Pemilihan
Kabupaten, Sub kepanitiaan pemilihan di Kecamatan, dan Panitia
Pemilihan.
BAB V
PENCALONAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 11
Bagian Kedua
Pasal 12
10
d. pihak yang tidak berkepentingan dengan penyerahan berkas dokumen
dan/atau perlengkapan secara fisik dilarang hadir dan/atau
berkerumun ditempat penyerahan berkas dokumen dan/atau
perlengkapan secara fisik;
(3) Pendaftaran Calon Kepala Desa dilakukan dengan ketentuan hanya dihadiri
oleh :
a. Panitia Pemilihan;
(4) Pada kegiatan pendaftaran Calon Kepala Desa dilarang melakukan segala
bentuk kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan, konvoi, iring-
iringan, dan mengundang massa pendukung baik di dalam maupun di luar
ruangan.
Bagian Ketiga
Penelitian Persyaratan Calon Kepala Desa
Pasal 13
Panitia Pemilihan melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan keabsahan
dokumen persyaratan Calon Kepala Desa dengan melaksanakan Protokol
Kesehatan COVID-19.
Pasal 14
11
(2) Ketentuan mengenai penyerahan berkas dokumen dan/atau perlengkapan
secara fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) berlaku secara
mutatis mutandis terhadap penyerahan perbaikan dokumen persyaratan
Calon Kepala Desa.
Bagian Keempat
Penetapan Calon Kepala Desa
Pasal 15
Panitia Pemilihan melaksanakan rapat pleno penetapan Calon dengan
menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19.
Pasal 16
(1) Panitia Pemilihan melaksanakan rapat pleno terbuka untuk pengundian
nomor urut Calon Kepala Desa dengan menerapkan Protokol Kesehatan
COVID-19 dengan ketentuan sebagai berikut :
a. membatasi jumlah peserta yang hadir :
1. Panitia Pemilihan;
2. Bakal Calon Kepala Desa; dan
3. masyarakat atau pendukung paling banyak 3 (tiga) orang setiap
Bakal Calon Kepala Desa.
b. seluruh peserta dilakukan pengecekan suhu tubuh sebelum dimulainya
kegiatan dengan menggunakan alat yang tidak bersentuhan secara fisik;
c. posisi kursi dan meja antar peserta diatur dengan jarak paling kurang 1
(satu) meter;
d. setiap peserta dalam rapat pleno wajib mengenakan masker;
e. tidak melakukan jabat tangan dan kontak fisik lainnya antarpeserta;
dan
f. menghindari terjadinya kerumunan peserta di dalam dan di luar ruang
kegiatan.
Bagian Kelima
Pengambilan Nomor Urut Calon Kepala Desa
Pasal 17
(1) Pada kegiatan rapat pleno terbuka untuk pengundian nomor urut Calon
Kepala Desa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. dihadiri oleh :
1. Panitia Pemilihan;
12
2. Calon Kepala Desa; dan
3. masyarakat atau pendukung paling banyak 3 (tiga) orang setiap
Calon Kepala Desa; dan
b. yang hadir dalam kegiatan rapat pleno terbuka untuk pengundian
nomor urut Calon Kepala Desa wajib menerapkan Protokol Kesehatan
COVID-19 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.
(2) Dilarang melakukan segala bentuk kegiatan yang berpotensi menciptakan
kerumunan, deklarasi, konvoi, iring-iringan, dan mengundang massa
pendukung baik di dalam maupun di luar ruangan.
BAB VI
KAMPANYE
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
Kampanye meliputi :
a. materi kampanye;
b. metode kampanye; dan
c. larangan dan sanksi.
Bagian Kedua
Materi Kampanye
Pasal 19
Bagian Ketiga
Metode Kampanye
Pasal 20
a. pertemuan terbatas;
b. tatap muka;
c. dialog;
13
Pasal 21
(1) Pertemuan terbatas serta tatap muka dan dialog sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 huruf a, huruf b dan huruf c diselenggarakan oleh Calon
Kepala Desa yang ketentuan :
a. dilaksanakan dalam ruangan atau di luar ruangan dengan membatasi
jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 orang dan
memperhitungkan jaga jarak paling kurang 1 (satu) meter antarpeserta
kampanye;
b. pengaturan ruangan tempat duduk harus menerapkan Protokol
Kesehatan COVID-19; dan
c. semua peserta kampanye dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan
COVID-19.
(2) Dalam hal metode kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dapat dilaksanakan, pertemuan terbatas serta tatap muka dan dialog
dilaksanakan melalui media daring.
Pasal 22
(2) Selain bahan kampanye yang telah ditentukan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Asahan tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa dan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, bahan kampanye diutamakan dapat
berupa alat pelindung diri, terdiri dari :
a. masker;
b. sabun cair;
c. handsanitizer; dan
Pasal 23
14
Pasal 24
Bagian Keempat
Larangan
Pasal 25
BAB VII
PEMUNGUTAN SUARA
Bagian Kesatu
Pemungutan Suara
Pasal 26
15
(3) Pada setiap TPS tersedia pembatas transparan pada meja KPPS untuk
menghindari terjadi kontak langsung antara anggota KPPS dengan Pemilih.
(4) TPS wajib mempertimbangkan tata letak tempat duduk anggota KPPS,
Pemilih dengan memperhatikan jaga jarak.
Pasal 28
(1) Pemungutan Suara dilaksanakan mulai pukul 07.30 Wib s/d pukul 14.00
Wib.
(2) Pemungutan Suara dilaksanakan dalam beberapa sesi :
a. sesi I pukul 07.30 wib s/d pukul 08.30 wib;
b. sesi II pukul 08.31 wib s/d pukul 09.30 wib;
c. sesi III pukul 09.31 wib s/d pukul 10.30 wib;
d. sesi IV pukul 10.31 wib s/d pukul 11.30 wib;
e. sesi V pukul 11.31 wib s/d pukul 12.30 wib; dan
f. sesi VI pukul 12.31 wib s/d pukul 14.00 wib.
(3) Sesi VI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f hanya untuk yang
tidak hadir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e.
Pasal 29
(1) Panitia Pemilihan melalui KPPS memberikan undangan kepada Pemilih
untuk menggunakan hak pilihnya paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
tanggal Pemungutan Suara.
(2) Dalam undangan paling sedikit mencantumkan :
a. TPS;
b. sesi (waktu) pemberian suara; dan
c. dalam hal Pemilihtidak hadir sesuai dengan sesi (waktu) yang telah
ditentukan tetap dapat memberikan hak pilih diakhir sesi (waktu)
Pemungutan Suara.
(3) Pemilih menandatangani tanda terima penyerahan undangan dengan
menggunakan alat tulis masing-masing Pemilih.
(4) Dalam hal Pemilih tidak berada di tempat tinggalnya, pada saat pemberian
undangan, undangan dapat disampaikan kepada keluarganya dan diminta
untuk menandatangani tanda terima dengan menggunakan alat tulis
masing-masing Pemilih.
Pasal 30
Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 untuk tahap Pemungutan Suara,
dengan mekanisme meliputi :
a. melakukan identifikasi kondisi kesehatan terhadap daftar Pemilih tetap
yang berdomisili dan beraktifitas di luar Desa;
16
b. tersedianya pembatas transparan pada meja Panitia Pemilihan untuk
menghindari terjadi kontak langsung antara panitia dengan Pemilih;
c. menetapkan waktu Pemungutan Suara disesuaikan dengan jumlah
pemilih, jika Pemilihtidak hadir sesuai waktu yang telah ditentukan tetap
dapat memberikan hak pilih di akhir waktu Pemungutan Suara;
d. pemungutan suara wajib mempertimbangkan kondisi demografi Desa,
zona penyebaran Corona Virus Disease 2019 serta penyusunan tata letak
tempat duduk dengan memperhatikan penerapan jaga jarak;
e. bagi Pemilih yang sudah melakukan hak pilih diberikan tinta dengan
menggunakan alat tetes; dan
f. berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik yang disampaikan
dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat cair.
Pasal 31
(1) Penjelasan Ketua Panitia Pemilihan melalui KPPS kepada Pemilih, meliputi:
a. format/isi surat suara yang memuat nomor urut, pas foto, dan nama
Calon Kepala Desa;
b. Pemilih memberikan suara di bilik suara;
c. tata cara pemberian tanda pada surat suara;
d. dalam hal surat suara diterima oleh Pemilih dalam keadaan rusak atau
Pemilih keliru dalam memberikan suara, Pemilih dapat meminta surat
suara pengganti kepada Ketua Panitia Pemilihan, dan hanya mendapat 1
(satu) kali penggantian;
e. bagi Pemilih yang sudah melakukan hak pilih diberikan tinta dengan
menggunakan alat tetes;
f. dalam pemberian suara, Pemilih memberikan suara berdasarkan prinsip
urutan kehadiran Pemilih; dan
g. larangan menggunakan telepon genggam dan/atau alat perekam gambar
lainnya di bilik suara.
Pasal 32
17
g. menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
serta handsanitizer di TPS; dan
h. KPPS dan Pemilih membawa alat tulis masing-masing.
(2) Pelaksanaan Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 meliputi :
a. melakukan penyemprotan disinfektan di TPS sebelum dan setelah
pelaksanaan Pemungutan Suara;
b. mewajibkan Pemilih mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan
suara di TPS;
c. KPPS dan Pemilih memakai masker standar kesehatan;
Pasal 33
Pasal 34
18
Pasal 35
Bagian Kedua
Pemberian Suara
Pasal 36
(2) Pemilih yang menggunakan sarung tangan sekali pakai, setelah Pemberian
Suara harus membuangnya pada tempat yang telah disediakan.
Bagian Ketiga
Penghitungan Suara
Pasal 37
Pasal 38
19
(2) Ketua KPPS memastikan alat tulis yang digunakan dalam pelaksanaan
Penghitungan Suara telah dilakukan penyemprotan disinfektan.
(3) Pelaksanaan rapat Penghitungan Suara di TPS dipimpin oleh Ketua KPPS.
(4) Dalam hal Ketua KPPS tidak dapat memimpin rapat Penghitungan Suara,
rapat Penghitungan Suara dipimpin oleh salah seorang anggota KPPS.
c. KPPS mengatur posisi tempat duduk anggota KPPS, Calon Kepala Desa
dan/atau Saksi.
Pasal 39
(2) Dalam hal terdapat unsur yang tidak hadir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuat dalam berita acara.
Pasal 40
(1) KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap salinan berita acara dan
sertifikat hasil Penghitungan Suara kepada :
b. Saksi.
BAB VIII
PENETAPAN
Bagian Kesatu
Pasal 41
21
c. pihak yang tidak berkepentingan dengan Rekapitulasi Penghitungan
Suara pemilihan Kepala Desa dilarang hadir dan/atau berkerumun;
d. seluruh pihak membawa alat tulis masing-masing;
e. dalam penerimaan berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik,
menghindari jabat tangan atau kontak fisik antara penerima dan
pemberi berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik; dan
f. penyediaan sarana sanitasi yang memadai pada tempat
dilaksanakannya penyerahan berkas dokumen dan/atau perlengkapan
secara fisik paling sedikit fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun dan/atau cairan handsanitizer.
Bagian Kedua
Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih
Pasal 42
Pasal 43
BAB IX
PELANTIKAN
Pasal 44
(1) Pelantikan Kepala Desa terpilih dilaksanakan secara langsung atau
virtual/elektronik.
22
(2) Dalam hal pelantikan Kepala Desa terpilih dilaksanakan
secara langsung, proses pelantikan dihadiri oleh :
a. Calon Kepala Desa terpilih bersama 1 (satu) orang pendamping;
b. forum komunikasi pimpinan daerah kabupaten;
c. camat;
d. perangkat acara; dan
e. undangan lainnya.
(3) Pelantikan secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dengan mempertimbangkan jarak dan kapasitas ruangan paling banyak
dihadiri 50% (lima puluh persen).
BAB X
SANKSI
Pasal 45
(1) Calon Kepala Desa, Panitia Pemilihan, pendukung dan unsur lain yang
melanggar Protokol Kesehatan Corona Virus Disease 2019 dikenai sanksi.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis I;
c. teguran tertulis II; atau
d. diskualifikasi.
(3) Sanksi teguran lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dikenakan kepada :
a. Calon Kepala Desa;
b. panitia pemilihan;
c. pendukung; dan/atau
d. unsur lain yang terlibat.
(4) Sanksi Teguran Tertulis I, Teguran Tertulis II, dan Diskualifikasi
dikenakan kepada Calon Kepala Desa.
(5) Sanksi Teguran Lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, huruf
c, dan huruf d diberikan oleh Panitia Pemilihan.
(6) Sanksi Teguran Lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
diberikan oleh Sub kepanitiaan pemilihan di Kecamatan.
(7) Sanksi Teguran Tertulis I sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan
oleh Sub kepanitiaan pemilihan di Kecamatan.
(8) Sanksi Teguran Tertulis II sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan
oleh Bupati Asahan berdasarkan rekomendasi dari Panitia Pemilihan
Kabupaten atas laporan Sub kepanitiaan pemilihan di Kecamatan
23
(9) Sanksi Diskualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan oleh
Bupati Asahan berdasarkan rekomendasi dari Panitia Pemilihan
Kabupaten atas laporan dari Sub kepanitiaan pemilihan di Kecamatan
dan satuan tugas penanganan Corona Virus Disease 2019.
Pasal 46
Calon Kepala Desa yang melanggar Protokol Kesehatan Corona Virus Disease
2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 34,
Pasal 38, dan/atau Pasal 41 dikenai Sanksi Teguran Lisan, Teguran Tertulis I,
dan/atau Teguran Tertulis II.
Pasal 47
(1) Panitia Pemilihan yang melanggar Protokol Kesehatan Corona Virus
Disease 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13,
Pasal 16, Pasal 17, Pasal 30, Pasal 32, Pasal 34, Pasal 38, Pasal 41, Pasal
43, dan Pasal 44 dikenakan Sanksi Teguran Lisan.
(2) Pendukung, dan/atau unsur lain yang terlibat yang melanggar Protokol
Kesehatan Corona Virus Disease 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9, Pasal 17, Pasal 21, Pasal 30, Pasal 34, Pasal 38, Pasal 41, Pasal 43, Pasal
44 dikenakan Sanksi Teguran Lisan.
Pasal 48
Calon Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 dikenakan sanksi diskualifikasi.
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 49
(1) Ketentuan tentang pemilihan Kepala Desa yang diatur dalam Peraturan
Bupati Asahan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, sepanjang tidak diatur secara khusus dalam Peraturan Bupati ini
tetap berlaku.
24
(2) Ketentuan mengenai pemilihan Kepala Desa dalam kondisi bencana
nonalam Corona Virus Disease 2019 berlaku sampai berakhirnya masa
status keadaan darurat bencana yang ditetapkan oleh Presiden.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Ditetapkan di Kisaran
pada tanggal 17 Maret 2022
BUPATI ASAHAN,
ttd
S U R Y A
Diundangkan di Kisaran
pada tanggal 17 Maret 2022
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ASAHAN,
ttd
25