JATINANGOR
Disusun oleh:
Kelompok 3 (Kelas B)
Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Masalah Sosial Desa
Hegarmanah. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
Bab II Pembahasan
2.1 ...............................................................................................................3
2.2 ...............................................................................................................4
2.3 ...............................................................................................................5
2.4 ...............................................................................................................5
Bab III Penutup
3,1 Kesimpulan............................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................7
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang
merupakan Desa Pemekaran dari Desa Cikeruh. Berdasarkan SK Bupati
Sumedang nomor 140/SK.19 Pem/1983 tanggal 22 Januari 1983 Yaitu menjadi
Desa Cikeruh dan Desa Hegarmanah. Luas Desa Hegarmanah adalah 331 Ha
terdiri dari 3 Dusun 14 RW dan 52 RT. Dahulu sebagian Wilayah Desa
Hegarmanah merupakan lahan tidur Eks Perkebunan Karet, seiring dengan
perkembangan wilayah dimana pada tahun 1988 Perguruan Tinggi UNPAD mulai
menjadikan kawasan tersebut sebagai bagian dari pada Kampus UNPAD
khususnya untuk Fakultas Pertanian dan Peternakan. Sampai dengan saat ini,
daerah yang tadinya lahan eks perkebunan karet tersebut telah berubah menjadi
Kawasan Perguruan tinggi UNPAD.
A. RT 1
Jumlah rumah : 54
Tempat kos : 2
Jumlah kartu keluarga : 72
Jumlah penduduk : 223 orang (laki-laki : 113 dan perempuan :
110)
Mata pencaharian : buruh bangunan dan petani
Pendidikan : hampir semua remaja putus sekolah pada saat
SMP. Hanya sebagian kecil yang meneruskan hingga SMA,
dikarenakan mereka lebih memilih mencari uang dibandingkan
bersekolah
Terdapat satu sekolah SD di RT 1
B. RT 2
Jumlah penduduk ada 86 Kepala Keluarga
Jumlah rumah tempat tinggal 80 rumah, ada yang 1 rumah
ditempati oleh 3 kepala keluarga
Pekerjaan dari warga tidak menentu, ada yang bekerja sebagai
pengrajin kenur dan di pasarkan di toko-toko, ada yang
berwirausaha dengan membuka toko
Pendidikan dari warga rata-rata sampai tingkat SMP, bagi yang
tidak mampu sampai SD. Ada yang ke sekolah negeri maupun
swasta
Di RT 02 SD masih menyatu dengan RT 03, terdapat Paud di
posyandu namun masih kekurangan tenaga pengajar.
Untuk ibu-ibu, setiap senin terdapat pengajian rutin di RT 03 di
rumah Ibu Sumi
C. RT 03
2
80 Kepala Keluarga
Pekerjaan: Supir, buruh, pengrajin kenur (musiman)
Pendidikan: Rata-rata sampai SMP, ada yang sampai SD, Ada
SD di RT 03, juga menampung anak-anak RT 02, PAUD di
Posyandu, kurang tenaga pengajar
A. Masalah;
1. Banyaknya anak-anak yang putus sekolah karena mereka lebih
memilih mencari uang dibanding bersekolah
2. Masih kurangnya rumah tempat tinggal sehingga ada satu rumah
yang ditempati oleh beberapa keluarga
B. Solusi
1. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya sebuah pendidikan
dan menuntut ilmu
2. Melakukan bakti sosial dan uang hasil bakti sosial diberikan
kepada desa untuk tambahan modal atau memberli beberapa
kambing untuk peternakan. Membangun sebuah kandang
sederhana selama ada lahannya.
3. Mengajak para warga desa untuk menanam bersama baik dalam
bentuk hidroponik atau polibag sekaligus diadakan penyuluhan
tentang pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan yang ada di
desa
4. Di bidang peralatan kelas Paud kita bisa sisihkan uang yang
dikumpulkan dari penggalangan dana/bakti sosial.
5. Penyuluhan pada pentingnya pendidikan
6. Bakti sosial atau penggalangan dana untuk disumbangkan ke pihak
yang membutuhkan serta membangun infrastruktur pendukung
7. Pembinaan media bisnis online & keterampilan lainnya
8. Pembinaan media menanam serta penanaman modal (hidroponik,
polybag, etc.)
3
b. waktu pelaksanaan kegiatan olahraga setiap hari minggu untuk sepak
bola, pukul 15.00-16.00, untuk Pemainnya dibagi tiga team yakni, team A&B
(untuk orang dewasa) team C (untuk anak- anak)
d. kegiatan dilakukan secara rutin , untuk sepak bola, rutin setiap minggu.
namun untuk sekarang jarang karena sedang musim hujan bulu tangkis RT 02
(sering)
Solusi:
Memperbaharui net, raket, kok agar latihan bulu tangkis dapat berjalan
dengan lancar
KESENIAN
4
Kesenian di desa hegarmanah rw 12 sudah vakum selama 1 tahun
dikarenakan alat keseniannya telah rusak. Pihak rw telah mencoba mengajukan
penggantian alat kesenian ke pemerintah tapi belum direspon.
Solusi:
Membuat alat musik dari barang bekas dan membuat koperasi didesa agar kalau
ada kebutuhan apapun langsung ke koperasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Didesa Hegarmanah, penduduknya masih kurang dalam bidang
pendidikan. rata-rata penduduknya hanya sampai tingkat SMP. Dan lagi,
5
kurangnya tenaga pengajar juga memepengaruhi kurangnya pendidikan di desa
Hegarmanah. Kurangnya fasilitas untuk olahraga dan seni juga membuat
kebudayaan yang ada di Desa Hegarmanah tidak berkembang.
3.2. Saran
Sebaiknya kita memberikan penyuluhan kepada warga desa betapa
pentingnya pendidikan. pemerintah juga seharusnya mendahulukan anak-anak di
desa agar bias masuk kesekolah negeri dan diberikan keringanan biaya.
Selanjutnya juga kita mengajak warga untuk kembali menghidupkan kebudayaan
mereka dengan mengadakan olahraga atau kesenian bersama.