PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maka dari itu agar terciptanya kesehatan yang maksimal diperlukannya asuhan yang tepat
untuk digunakan didalam suatu pelayanan yang dalam hal ini pada bidang keperawatan.
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Data Umum
Masyarakat terasing adalah merupakan salah satu masalah nasional yang masih
terdapat di beberapa daerah diindonesia yang memerlukan perhatian yang khusus dari
pemerintah dan rakyat indonesia secara keseluruhan. Sebab disamping keadaan taraf pada
mereka yang masih sangat rendah sehingga mereka belum dapat memperjalankan fungsi
lainnya secara wajar. Dan khusus di sulawesi tengah mereka melakukan pengruskan
lingkungan dengan jalan penebang dan membakar hutan-hutan untuk dijadikan tanah-
tanah pertanian yang sering berpindah-pindah yang dapat memungkinkan terjadinya hal
yang membahayakan penduduk.
Oleh karana itu tujuan utama penggarapan masyarakat terasing di sulewesi tengah
adalah disamping untuk meningkatkan taraf hidup mereka yang masi terbelakang juga
untuk menghidarkan perusakan lingkungan yang terus menerus mereka laksanakan.
Menyelematkan penduduk sulewesi tengah dari bahayaa banjir dan erosi yang sering
melanda daerah ini.
-Balaroa II
-Waturalele
-Raranggunau
-Mantantimali
-Bolobia
-Tanapobunti
-Kasiromu
-Lewara
d. tahun 1970 pembinaan P.O.S tanggung jawab pembinaannya dialihkan dari jabatan
sosial kebupaten donggala kepada jabatan sosial propinsi sulewesi tengah.
e. tahun 1970-1971 : pembentukan badan pembina pembangunan masyarakat suku-suku
terasing (B.P.P.M.S.T) Oleh bapak gubernur kepada daerah propinsi sulewesi tengah.
Dengan surat keputusan No. 54/505/70.
f. tahun 1972 tejadi musim kemarau yang pnjang mengakibat hasil-hasil usaha meraka di
bidang pertanian sangat minim sekali,sehingga ada yang kembali ke gunung.
Dalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di
tingkat kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tombak pelayanan dasar serta system
informasi kesehatan yang berkualitas, oleh karena itu Puskesmas pembantu desa
maranatha dibangun pada tahun 2018 guna kesejahteraan kesehatan pada wilayah desa
maranatha. Pembangunan Pustu maranatha dimaksudkan untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan
kesehatan. Pustu dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan dasar kesehatan,
menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat
Desa/Kecamatan.
Program kesehatan yang diselenggarakan pustu merupakan program Desa siaga
untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
Adapun Visi dan Misi Pustu Maranatha :
I. Visi
Terwujudnya masyarakat desa SIGI Biromaru yang sehat dan mandiri
II. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
c. Meningkatkan kerja sama lintas sector
d. Mendorong masyarakat untuk hidup sehat
B. Data Wilayah
Desa maranatha merupakan salah satu desa yang terletak di kecematan sigi biromaru
provinsi sulewesi tengah. Desa ini terletak ± 4 Km dari pusat ibu kota kabupaten, ±
17 Km dari pusat ibu kota kecematan dan ± 25 Km dari pusat ibu kota provinsi yang
dapat diakses melalui perjalanan darat baik menggunakan kendaran bermotor maupun
mobil dengan waktu tumpuh ± 10 – 15 menit ke ibu kota kabupaten, ± 20 – 25 menit
keibu kota kecematan dan ± 25 – 30 menit ke ibu kota provinsi dimana sepanjang jarak
tumpuh tersebut kondisi jalan ada jalur beraspal dan ada pula jalur jalan yang masih
dalam kondisi darurat / rusak. Desa maranatha yang diperkirakan seluas 705 Ha
dipergunakan oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan turun-temurun yang diolah
sebagai serana penunjung untuk kelangsungan hidup yang berkesinambungan dengan
berlandaskan prinsip kelestarian lingkungan hidup dan budaya. Penggunan lahan di desa
maranatha antara lain untuk pemukiman, pertanian dan lokasi pemerintahan.
Luas wilayah kerja Pustu Maranatha adalah ± 7.05 H. Terdiri dari pemukiman dan
persawahan.
1. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Bora
Sebelah Timur : Desa Sidondo 4
Sebelah Selatan : Desa watubula
Sebelah Barat : Desa watuwarele
C. Data Kependudukan
Tabel 2.1 jumlah penduduk
Jumlah Penduduk
2.632 jiwa
Laki-laki Perempuan
1.395 jiwa 1.327 jiwa
PENYAKIT KUNJUNGAN
Hipertensi 102
Dispepsia 82
Alergi 71
Diare 64
ISPA 64
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan
seberapa banyaknya. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai : ü
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau ü Keadaan
dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang diteliti tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan patologisnya. Menurut UU
RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat adalah keadaan meliputi
kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya keadaan yang bebas
penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi.
Beberapa aspek yang dapat dihubungkan dengan derajat kesehatan adalah :
lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku. Program pembangunan kesehatan yang
selama ini dilaksanakan dapat dikatakan cukup berhasil sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai
bebarapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta
unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat. Di Indonesia, Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat
kesehatan masyarakat pada suatu daerah adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status Gizi. Indikator
tersebut ditentukan dengan 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat, Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Adapun indikator hasil antara, yang terdiri
atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat, akses
dan mutu pelayanan kesehatan, serta Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas
indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen
kesehatan, dan kontribusi sektor terkait. Keempat faktor utama ini diintervensi melalui
beberapa kegiatan pokok yang mempunyai daya ungkit besar terhadap upaya-upaya
percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat
serta status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular. Keberhasilan upaya-
upaya kesehatan yang dilakukan dapat dinilai sebagai indikator output yang cukup
signifikan mempengaruhi indikator outcome.
2. Ketenagaan
Tabel 2.3 Ketenagaan
PROFESI JUMLAH
Dokter 0
Perawat 1
Bidan 1
3. Sarana Kesehatan
Tabel 2.4 Kesehatan
Masyarakat desa maranatha secara umum memiliki potensi pada seektor pertanian
dan perkebunan sehingga masyarakat desa sejak zaman dulu telah melakukan
pemanfaatan kedua potensi tersebut yang pada akhirnya membentuk pengetahuan
atau kompetensi masyarakat desa secara otodidak pada sektor pertanian dan
perkebunan. Hal ini sangat mempengaruhi jenis mata pencaharian atau pekerjaan
yang digeluti oleh masyarakat desa maranatha, secara umum masyarakat desa
maranatha bekerja sebagai peteni/pekebun dan peternak.
KEGIATAN PUSTU
Cakupan Presentase
K1 76,2%
K4 81%
Persalinan Oleh Nakes 77%
Deteksi Resti Oleh Nakes 15,3%
Deteksi Resti Oleh Masyarakat 0%
KN1 77%
KN Lengkap 77%
b) Pencapaian Cakupan KB
Tabel 3.2 Pencapaian Cakupan kb
HB0 56
GCG 52
DPT HB1 52
DPT HB2 48
DPT HB3 46
POLIO 1 52
POLIO 2 52
POLIO 3 48
POLIO 4 46
CAMPAK 59
BOSTER 37
TT 1 48
TT 2 37
TTU 10
Bulan Cakupan
Februari 57
Agustus 171
Dilihat dari tabel di atas pemberian vitamin A terjadi ada peningkatan dari
data perfebruari terdapat 57 cakupan dan perAgustus meningkat sebanyak 171
cakupan.
FE 1 76,2
FE 3 81
C. Program Inovatif
a. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan posyandu yang dilaksanakan setiap bulannya didalamnya dilakukan
penimbangan bayi/balita, pemberian imunisasi, dan pemeriksaan ibu hamil
Penyebaran informasi tentang masalah kesehatan.
Memotifasi masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam masalah kesehatan.
Cepat tanggap dalam mengatasi masalah kesehatan atau kegawadaruratan.
b. Kunjungan rumah
D. Analisa Masalah
BAB IV
KEGIATAN SELAMA PRAKTIK PUSTU
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan tugas di PUSTU MARANATHA secara menyeluruh maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pencapaian program kesehatan ada yang mencapai target dan
ada pula yang perlu ditingkatkan sehingga dimasa yang akan datang pencapaiannya dapat
meningkat sesuai dengan harapan.
B. Saran
Hasil dari penyusunan ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan evaluasi dalam
pelaksanaan dan pembelajaran kegiatan yang dilakukan dan dapat menjadi acuan didalam
proses dinas selanjutnya, Saran dan masukan agar PUSTU MARANATHA dapat
meningkatkan lagi kinerja dan pelayanan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA