Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor
internal (fisik dan psikis) maupun faktor eksternal (sosial, budaya,
lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya).
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan
pemikiran tentang paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan ini dilakukan oleh individu,
kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan, ataupun swadaya
masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan itu dapat dilihat dari
dua aspek, yakni pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa
secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
adalah agar tumbuh kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan
kesehatan bagi individu, kelompok atau masyarakat.
Tahap-tahap penggerakan atau pemberdayaan masyarakat adalah
dengan pengembangan tim petugas, pengembangan tim di masyarakat,
Survei Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Desa, dan Pelaksanaan
kegiatan.
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara
optimal dapat mendukung tercapainya visi “Indonesia Sehat”. Indonesia

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 1


sehat dapat tercapai dari tahapan yang paling bawah yaitu terciptanya
RT, RW atau Desa sehat.
Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dilaksanakan di Desa
Cikaranggeusan yang sudah menjadi desa siaga aktif. Desa siaga aktif
adalah bentuk pengembangan dari desa siaga, yang penduduknya dapat
mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar, yang
memberikan pelayanan setiap hari melalui sarana kesehatan yang ada
diwilayah tersebut seperti posyandu, pustu atau sarana kesehatan
lainnya.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
adalah sebagai berikut :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
26/Kep/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan
Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;
9. Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi;

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 2


10. Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2012 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
1. Tujuan Umum:
Menganalisa masalah kesehatan masyarakat di Desa
Cikaranggeusan serta melakukan kegiatan intervensi terhadap
berbagai masalah yang ditemukan.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografi, dan sosial
ekonomi) di Desa Cikaranggeusan.
b. Mengetahui masalah kondisi lingkungan (perumahan, sumber air,
jamban, saluran pembuangan air limbah/SPAL, dan
pembuangan sampah) di Desa Cikaranggeusan.
c. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi status kesehatan
masyarakat di Desa Cikaranggeusan.
d. Mencari masalah kesehatan, bersama warga Desa
Cikaranggeusan.
e. Bersama dengan masyarakat mencari upaya pemecahan masalah
kesehatan Desa Cikaranggeusan.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi warga Desa Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon :
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di dusunnya
b. Mampu mengadakan Survei Mawas Diri dalam membahas
masalah kesehatan yang ada di Desa Cikaranggeusan.
c. Mampu memanfaatkan potensi di Desa Cikaranggeusan untuk
menyelesaikan berbagai masalah kesehatan.
d. Menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Bagi Puskesmas:
a. Mengetahui masalah kesehatan yang ada di Desa
Cikaranggeusan sehingga dapat mencari solusi mengatasi
masalah kesehatan.
b. Sebagai bahan perencanaan kegiatan di tingkat Puskesmas

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 3


BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

A. GAMBARAN UMUM DESA

1. Potensi Desa

Melihat dari kondisi wilayah Desa Cikaranggeusan tentunya

potensi desa yang ada perlu adanya pengembangan guna

meningkatkan sumber daya manusia terutama bidang pendidikan,

kesehatan, perekonomian dan kesejahtraan Masyarakat;

Desa Cikaranggeusan memiliki potensi antara lain :

a. Jumlah penduduk yang sangat tinggi dan rata – rata memiliki

mata pencaharian bertani;

b. Lahan pertanian yang sangat luas dan belum sepenuhnya

dimanfaatkan oleh pemilik sesuai dengan peruntukannya;

c. Terdapatnya masyarakat yang memiliki keterampilan berupa

penunjang Pertanian ditumbuh kembangkan sesuai

kemampuannya.

2. Kondisi Umum

a. Luas dan Batas Wilayah

1) Luas Desa / Kelurahan : 344,274 Hektar ;

2) Batas Wilayah :

 sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Nagraksari

 sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Bojongsari

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 4


 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa

Banyumurni Kec. Cibitung

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Ciparay

b. Kondiai Geografis

1) ketinggian Tanah dari Permukaan Laut : 250-300 mpdl

2) Banyaknya Curah Hujan : 2500/3000,

Mm/ Thn

3) Tofografi : daratan

4) Suhu Udara Rata- rata : 26 – 32 0


C

c. Orbitasi

1) Jarak dari Pusat Kecamatan : 1,5 KM

2) Jarak dari Pusat Kota / Kabupaten : 62 KM

3) Jarak dari pusat ibu kota provinsi : 250 KM

4) Jarak dari Ibu kota Negara : 500 KM

B. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah Penduduk Menurut :

a. Jenis Kelamin :

1. Laki –Laki : 1.331 Orang

2. Perempuan : 1.342 Orang

Jumlah : 2.673 Orang

b. Kepala Keluarga : 783 KK

c. Kewarganegaraan :

1. WNI Laki-Laki : 1.331 Orang

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 5


2. WNI perempuan : 1.342 Orang

Jumlah : 2.673 Orang

3. WNA Laki- Laki : - Orang

4. WNA Perempuan : - Orang

Jumlah : - Orang

2. Jumlah Penduduk Menurut Usia :

a. Kelompok Umur laki - laki

1. < 1 Th : 24 Orang

2. 1 – 4 Th : 95 Orang

3. 5-14 Th : 200 Orang

4. 15 - 44 : 556 Orang

5. 45 -64 : 362 Orang

6. >65 Th : 115 Orang

Jumlah : 1314 Orang

b. Kelompok Umur Perempuan

7. < 1 Th : 22 Orang

8. 1 – 4 Th : 90 Orang

9. 5-14 Th : 174 Orang

10. 15 - 44 : 565 Orang

11. 45 -64 : 380 Orang

12. >65 Th : 183 Orang

Jumlah : 1328 Orang

3. Jumlah Penduduk menurut tingkat Pendidikan

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 6


Lulusan Pendidikan Umum / formal :

1. TK / TPA/PAUD : 79 Orang

2. SD/ MI ( Paket A ) : 983 Orang

3. SMP/SLTP ( MTS dan Paket B ) : 799 Orang

4. SMA/SLTA (MA dan Paket C ) : 484 Orang

5. Akademis / D1-D3 : 91 Orang

6. Sarjana / S-1 : 49 Orang

7. Sarjana / S-2 : 12 Orang

8. Sarjana / S-3 :- Orang

Jumlah : 2.497 Orang

1. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian :

a. PNS : 25 Orang

b. PNS POLRI/ TNI : 6 Orang

c. Pensiunan PNS/POLRI/TNI : 41 Orang

d. Petani : 358 Orang

e. Pedagang : 432 Orang

f. Buruh : 650 Orang

Jumlah : 1.510 Orang

2. Keadaan penduduk

Jumlah penduduk Desa Cikaranggeusan menurut jenis kelamin

Sebanyak 2.766 orang :

1. Laki-laki : 1331 orang

2. Perempuan : 1342 orang

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 7


3. Kepala Keluarga : 892 KK

4. Jumlah Rumah : 883 rumah

5. Jumlah yang memiliki BPJS : 1300 orang

A. Gambaran Umum Layanan Kesehatan

1. Layanan Kesehatan

NO JENIS LAYANAN SATUAN KONDISI

1 Posyandu 5 Unit 1 Rusak ringan, 4 Baik

2. Jumlah Tenaga Kesehatan

Bidan : 1 Orang

Perawat : 7 Orang

3. Jumlah Sarana dan Prasarana.

Bidan Kit : 1 kondisi rusak ringan

Posyandu Kit : 2 Kondisi Baik

Food model : 1 buah

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 8


BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI

Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu


dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat desa dalam bentuk
pertemuan pra SMD untuk memberikan penjelasan mengenai desa
siaga/desa sehat dan pemaparan lembar Instrument SMD di rumah Salah
satu Kader di Desa Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon. Instrument
dibuat dengan suatu pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen
dasar yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, akses
terhadap pelayanan kesehatan, dan kependudukan.
A. Instrumen SMD
1. Data mengenai tingkat pendidikan, penghasilan, jaminan kesehatan
pada KK di Desa Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon
Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan
No Pendidikan F %
1 SD 23 28
2 SLTP 12 15
3 SLTA 26 32
4 S1 19 23
5 S2 0 0
Total 80 100

Tabel 3.2 Tingkat Penghasilan


No Penghasilan Per Bulan F %
1 < 1.000.000 4 5
2 1.000.000 - 1.500.000 28 35
3 > 1.500.000 48 60
Total 80 100

Tabel 3.3 Tingkat Jaminan Kesehatan


No Peserta Program Kesehatan Ya
1 Jamkesmas 57
2 Iuran Dana Sehat 0
3 Askes/Asuransi lain 0
4 Tidak Mengikuti sama sekali 23
Total 80

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 9


2. Akses Pelayanan
Tabel 3.4 Akses Pelayanan
No Tempat Berobat F %
1 Tenaga Kesehatan 80 100
2 Tradisional 0 0
3 Diobati Sendiri 0 0
4 Lainnya 0 0
Total  80 100
B. Faktor risiko kesehatan
1. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi dan Imunisasi
Tabel 3.5 Punya Balita dan Ibu Hamil
No Punya Balita atau Ibu Hamil F %
1 Ya 30 37
2 Tidak 50 63
Total  80 100

Tabel 3.6 Rencana Melahirkan bagi Ibu Hamil


No Rencana Melahirkan F %
1 Rumah Sakit 0 0
2 Bidan 24 30
3 Dukun 0 0
4 Rumah Sendiri 0 0
Total   24 30

Tabel 3.7 Rencana Penolong Saat Melahirkan

Rencana Penolong Saat


No F %
Melahirkan
1 Dokter 0 0
2 Bidan 24 30
3 Dukun 0 0
4 Sendiri/Keluarga 0 0
Total  24 30

Tabel 3.8 Pemeriksaan Kehamilan

Melakukan Pemeriksaan
No F %
Kehamilan 4 kali Tahun
1 Ya 24 30
2 Tidak 0 0
Total  24 30

2. Surveilans

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 10


Tabel 3.9 Data Penyakit di Desa Cikaranggeusan

No Penyakit Ya
1 Batuk Pilek 20
2 Diare 3
3 Gatal-gatal 4

3. Ramah dan Lingkungan


Tabel 3.10 Data Pembuangan Kotoran

No Pembuangan Kotoran F %
1 Memenuhi Syarat 80 100
2 Tidak Memenuhi Syarat 0 0
3 Tidak Ada Sarana 0 0
Total 80 100

Tabel 3.11 Sarana Air Bersih

No Penyediaan Air Bersih F %


1 Sumur 79 99
2 PDAM 1 1
3 Sungai 0 0
4 Liannya 0 0
Total 80 100

Tabel 3.12 Kualitas Air Bersih

No Kualitas Air bersih F %


Tidak Berasa, tidak berbau dan tidak
1 berwarna 80 100
2 tidak Berasa, berbau dan atau keruh 0 0
3 Lainnya 0 0
Total 80 100

Tabel 3.13 Kamar Mandi Keluarga

No Kamar mandi keluarga F %


1 Ada, didalam rumah 80 80
2 Ada, di luar rumah 0 0
3 Tidak Ada 0 0
Total 80 100

Tabel 3.14 Pembuangan Limbah

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 11


No Pembuangan Limbah kamar mandi F %
1 Tergenang dipekarangan 0 0
2 Ke sawah atau kebun 0 0
3 Ke selokan/sungai 0 0
4 Dibiarkan/SPAL 80 100
5 Lainnya 0 0
Total 80 100

Tabel 3.15 Pembuangan Sampah

No Pembuangan Sampah RT F %
tersedia Pembuangan sampah yang
1 tertutup 45 57
Tersedia Pembuangan Sampah yang
2 terbuka 35 43
3 tidak tersedia 0 0
Total 80 100

Tabel 3.16 Pembuangan Air Limbah Dapur

No Pembuangan Air Limbah Dapur F %


1 Tersedia Sarana tertutup dan mengalir 79 99
2 Tidak tersedia Sarana 1 1
Total 80 100

Tabel 3.17 Sarana Kandang Ternak

No Kandang ternak F %
1 Terpisah dari rumah 11 14
2 Menempel/menjadi satu dengan rumah 0 0
3 tidak punya kandang 69 86
Total 81 100

4. Perilaku Anggota Keluarga


Tabel 3.18 Perilaku Anggota Keluarga

No Perilaku Ya Tidak
1 Merokok 65 15
2 Mencuci tangan 80 0
3 Menggosok gigi 80 0
4 Pemberantasan Sarang Nyamuk 70 10
5 minum dengan air yang dimasak 60 20
6 BAB di jamban 80 0
7 Membuang sampah pada tempatnya 80 0
8 Bahan makanan dicuci sebelum 80 0

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 12


dimasak
9 Olahraga minimal 30 menit 56 24
10 Rutin membersihkan rumah/menyapu 80 0
11 Membuka jendela saat pagi hari 80 0

Dari hasil survei di atas mengenai status kesehatan masyarakat,


ditemukan beberapa masalah kesehatan di Desa Cikaranggeusan
Kecamatan Jampangkulon. Ditentukan sebagai masalah kesehatan yang
persentasenya tidak sesuai target SPM, yaitu :
1. Masih ada masyarakat yang tidak mempunyai jaminan kesehatan
sebesar 29 %
2. Pembuangan sampah yang terbuka sebesar 43 %
3. Masih ada yang merokok sebesar 81 %
4. Masih ada yang tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk
sebesar 13 %

BAB IV
ANALISIS MASALAH

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 13


A. Analisis Hasil Survei Mawas Diri Desa Cikaranggeusan
Hasil SMD memberikan gambaran permasalahan yang ada di Desa
Cikaranggeusan. Masalah tersebut yaitu :
1. Masih ada masyarakat yang tidak mempunyai jaminan kesehatan
sebesar 29 %
2. Pembuangan sampah yang terbuka sebesar 46 %
3. Masih ada yang merokok sebesar 81 %
4. Masih ada yang tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk
sebesar 13 %
Ditemukan 4 masalah dari hasil survey yang terdiri dari masalah
fisik dan masalah non-fisik. Selanjutnya 4 masalah tersebut,
didiskusikan bersama dalam MMD.
Satu (1) masalah fisik, adalah sebagai berikut:
1. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan
sebesar 29 %
2. Pembuangan sampah yang terbuka 46 %
Dua (2) masalah non-fisik, sebagai berikut:
1. Masih ada yang merokok sebesar 81 %
2. Masih ada yang tidak melakukan pemberantasan sarang
nyamuk sebesar 13 %

BAB V
TAHAP MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 14


MMD dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Februari 2019 di aula Kantor
Desa Cikaranggeusan. Kegiatan MMD ini dihadir oleh Ketua RW, Ketua RT,
dan Ketua Kader Kesehatan.
Dalam MMD dipaparkan hasil SMD yang bermasalah berdasarkan
hasil survey (yang persentasenya tidak sesuai dengan target pada SPM.
Untuk itu perlu ditentukan persamaan persepsi tentang masalah kesehatan
yang muncul berdasarkan hasil survey tersebut dengan warga Desa
Cikaranggeusan. Dari hasil musyawarah, ternyata 4 masalah kesehatan
yang timbul akibat hasil yang tidak sesuai dengan target SPM telah
disepakati bersama oleh petugas dan masyarakat Desa Cikaranggeusan.
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang ada di Desa Cikaranggeusan adalah :
1. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan
sebesar 29 %
2. Pembuangan sampah yang terbuka sebesar 46 %
3. Masih ada yang merokok sebesar 81 %
4. Masih ada yang tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk
sebesar 13 %

B. Analisa Masalah Berdasarkan Fishbone dengan tiga masalah tertinggi

1. Tidak memiliki jaminan kesehatan

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 15


3.
Manusia Metode
4.
5. tentang
Penyuluhan
kepesertaan jaminan Sumber
6. belum
kesehatan daya
maksimal ke Manusia
7. di desa
masyarakat

jaminan kesehatan
8.
tentang pentingnya
kesadaran dari masy
9.
Beum adanya

Keluarga yang tidak


punya jaminan
kesehatan
10.
Tempat pembuatan
kepersertaan jaminan
11.
kesehatan yang jauh
Jumlah iuran yang harus
dibayar setiap bulan

Kepersertaan yang
mengharuskan
12. satu
keluarga

Adanya sistem
denda apabila telat
membayar tagihan
Sarana
13.

Dana

2. Pembuangan sampah terbuka

Metode
Manusia

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 16


Gerakan jumsih Sumber
belum blm maksimal daya
Manusia

sampah sembarangan
tentang membuang
kesadaran dari masy
Beum adanya

Pembuangan
sampah terbuka

Belum tersedia tempat


pembuangan sampah
sementara
Masih banyak genangan
Belum tersedia tempat air dipemukiman
sampah kering dan penduduk
basah

Terbatasnya mobil
angkutan sampah
Belum ada SPAL
yang maksimal

Sarana

Lingkungan

3. Merokok

Metode
Manusia

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 17


Pengetahuan bahaya SDA Adanya perdes
meroko dlm rumah yg tentang merokok
kurang ditempat umum

hidup
merupakan gaya
Merokok

Merokok
dalam
rumah
Sangat mudah
mendapat rokok

lingkungn yang tidak


mendukung untuk
tidak merokok dlm
rumah Tidak ada ruangan
khusus untuk merokok
ditempat umum

Lingkungan

Sarana

4. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Manusia Metode Koordinasi linsek


dan lintas proram
Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 18
Gerakan jumsih
belum blm maksimal

Sumber
daya
sampah sembarangan Manusia
tentang membuang
kesadaran dari masy
Beum adanya

Psn
Belum tersedia tempat
pembuangan sampah
sementara
Masih banyak genangan
Belum tersedia tempat air dipemukiman
sampah kering dan penduduk
basah

Terbatasnya mobil
angkutan sampah
Belum ada SPAL
yang maksimal

Sarana

Lingkungan

C. Prioritas Masalah
Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan
pemecahan masalah perlu dibuat prioritas masalah. Penentuan prioritas
masalah ditentukan berdasarkan metode USG. Metode ini mengacu

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 19


pada 4 indikator yaitu Urgency (Mendesaknya), Seriousness
(Kegawatannya), dan Growth (Perkembangannya).
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau
nilai setiap masalah berdasarkan masing-masing indikator USG.
Penentuan skoring dilakukan dengan cara pemberian nilai.
Hasil skoring didapatkan nilai sebagai berikut :
Skala
No Masalah U S G UxSxG
Prioritas
1 Masih ada yang merokok 5 5 5 125 I
2 Pembuangan sampah yang
5 4 4 80 II
terbuka
3 Masih ada masyarakat yang
tidak memiliki jaminan 4 4 4 48 IV
kesehatan
4 Tidak melakukan PSN 4 4 4 48 V

Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat


sebagai berikut :
1. Masih ada yang merokok
2. Tidak ada pembuangan sampah
3. Masih ada masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan
4. Tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk

BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 20


Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah
adalah memberikan alternatif pemecahan masalah. Masalah yang terdapat
di Desa Cikaranggeusan dikategorikan menjadi masalah fisik dan nonfisik
yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan alternatif pemecahan
masalah.
Tabel 6.1 Alternatif pemecahan masalah

No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan


1. Masih ada keluarga
 Kebiasaan Penyuluhan bahaya
yang anggota penduduk setempat merokok
keluarganya merokok
merokok  Kurangnya
kesadaran
penduduk yang
merokok akan
akibat yang bisa
timbul karena
merokok.
2. Tidak ada Tempat  Kurangnya  Penyuluhan tentang
Pembuangan kesadaran pentingnya
sampah masyarakat kesehatan
 Tidak adanya lingkungan
tempat untuk  Musyawarah tingkat
membuang sampah RT untuk mencari
akhir tempat pembuangan
sampah

3. Masih ada  Kurangnya Sosialisasi Jaminan


masyarakat yang kesadaran Kesehatan di Masyarakat
tidak memiliki masyarakat
jaminan kesehatan
4. Masih ada keluarga  Kurangnya Penyuluhan tentang
yang di kesadaran pentingnya pemberantasan
lingkungannya masyarakat dan pencegahan sarang
tidak terbiasa nyamuk
melakukan
pemberantasan
sarang nyamuk
seminggu sekali

Rekapitulasi alternatif pemecahan masalah :


1. Penyuluhan mengenai bahaya rokok
2. Sosialisasi Jaminan Kesehatan di Masyarakat

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 21


3. Penyuluhan tentang pentingnya pemberantasan dan
pencegahan sarang nyamuk
4. Tingkatkan PHBS di tatanan rumah tangga dengan cara
penyuluhan
5. Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
6. Musyawarah tingkat RT untuk mencari tempat pembuangan
sampah

BAB VII
INTERVENSI MASALAH

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 22


A. Rencana Pemecahan Masalah ( Plan of Action )
Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan
dilaksanakan, langkah berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan
intervensi masalah ( Plan of Action ).
1) Rencana kegiatan
2) Rencana tujuan kegiatan
3) Rencana sasaran kegiatan
4) Rencana sumber daya manusia
5) melaksanakan intervensi
6) Rencana lokasi pelaksanaan kegiatan
7) Rencana sumber pembiayaan intervensi
8) Rencana tolak ukur yang ingin dicapai
Sesuai dengan tabel Plan of Action di bawah, realisasi pemecahan
masalah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 23


RENCANA PEMECAHAN MASALAH
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur

1. Sosialisasi Meningkatkan Warga Desa Desa Petugas Sesuai Dana BOK Presentasi Proses :
Jaminan pemahaman Cikaranggeusa Cikara Promosi dengan Puskesmas mengguna Menjelaskan
Kesehatan di masyarakat n nggeus Kesehatan kesepakatan kan power kepada warga
Masyarakat mengenai an Puskesmas bersama point, dan tentang
pentingnya sesitanya Jaminan
mempunyai jawab Kesehatan
jaminan Hasil :
kesehatan Meningkatnya
pengetahuan
dan kesadaran
masyarakat
mengenai
jaminan
kesehatan
2. Penyuluhan Meningkatkan Warga Desa Desa Petugas Sesuai Dana BOK Presentasi Proses :
tentang pemahaman Cikaranggeusa Cikara Promosi dengan Puskesmas mengguna Menjelaskan
pentingnya masyarakat n nggeus Kesehatan kesepakatan kan power kepada warga
pemberantasa mengenai an Puskesmas bersama point, dan tentang
n dan pentingnya sesitanya pemberantasan
pencegahan pemberantasa jawab sarang sarang
sarang sarang n sarang nyamuk
nyamuk nyamuk Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pemberantasan
sarang sarang
nyamuk
3. Penyuluhan Untuk Masyarakat Desa Petugas Sesuai BOK Presentasi Proses :
PHBS di meningkatka Desa Cikara Promkes dengan Puskesmas mengguna Menjelaskan
Masyarakat n Cikaranggeusa nggeus Puskesmas kesepakatan kan power kepada warga
pengetahuan n an bersama point, dan tentang PHBS di
dan sesitanya tatanan rumah

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 24


kesadaran jawab tangga
masyarakat Hasil :
akan Meningkatnya
pentingnya pengetahuan
hidup bersih dan kesadaran
dan sehat di masyarakat
tatanan mengenai PHBS
rumah di tatanan
tangga rumah tangga
4. Penyuluhan Untuk Masyarakat Desa Petugas Sesuai BOK Presentasi Proses :
pentingnya meningkatka Desa Cikara Promkes dengan Puskesmas mengguna Menjelaskan
kesehatan n Cikaranggeusa nggeus dan Kesling kesepakatan kan power kepada warga
lingkungan di pengetahuan n an Puskesmas bersama point, dan tentang
Masyarakat dan sesitanya kesehatan
kesadaran jawab lingkungan di
masyarakat masyarakat
akan Hasil :
pentingnya Meningkatnya
kesehatan pengetahuan
lingkungan dan kesadaran
di masyarakat
masyarakat mengenai
kesehatan
lingkungan di
masyarakat
5. Musyawarah Untuk Masyarakat Aula Ketua RW Sesuai Sesuai Diskusi Proses :
Tingkat RT mendapatkan tingkat RT RT atau dan Ketua dengan dengan dan Menjelaskan
dan RW kesepakatan atau RW di RW RT kesepakatan kesepakata Tanya latar belakang
untuk tempat Desa bersama n bersama Jawab masalah yang
pembuangan Cikaranggeusa terjadi
sampah akhir n khususnya
permasalahan
sampah di
wilayahnya
Hasil :
Ada
kesepakatan

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 25


tempat untuk
membuang
sampah di
wilayah masing
- masing
7. Penyuluhan Meningkatnya Warga Desa Desa Petugas Sesuai Dana BOK Presentasi Proses :
tentang pemahaman Cikaranggeusa Cikara Promkes dengan mengguna Terlaksananya
bahaya dan warga tentang n nggeus puskesmas kesepakatan kan power penyuluhan
kerugian dari bahaya dan an bersama point, dan tentang
merokok kerugian dari sesitanya bahaya dan
merokok jawab kerugian dari
merokok
Hasil :
Meningkatnya
pengetahuan
dan
kesadaran
warga tentang
bahaya dan
kerugian dari
merokok

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 26


BAB VIII
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pra Survey Mawas Diri (SMD)


Pra SMD dilaksanakan di Kantor Desa Cikaranggeusan Kecamatan
Jampangkulon. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Perkenalan serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan
petugas atau penanggungjawab UKM dan Pelaksana UKM di
Puskesmas Jampangkulon yaitu akan dilakukan SMD pada tanggal
2 November 2020, dengan cara membagikan kuisioner ke 80 Kepala
Keluarga yang tersebar di wilayah kerja Desa Cikaranggeusan.
2. Menjelaskan isi dari kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang
kemudian akan dievaluasi apakah terdapat masalah yang ada di
Desa Cikaranggeusan.

Rincian Kegiatan
Hari / tanggal : Selasa, 3 November 2020
Tempat : Kantor Desa Cikaranggeusan
Peserta :Kepala Desa dan Staf Desa Cikaranggeusan,
Penanggungjawab UKM dan Pelaksana UKM Puskesmas,
Bidan Desa, dan Kader Kesehatan.
Acara:
1. Pembukaan dan penjelasan oleh Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Jampangkulon
2. Presentasi isi kuisioner Survei Mawas Diri oleh pelaksana Survey
Mawas Diri (SMD) yaitu Pembina Desa, Bidan Desa dan Kader
Kesehatan
3. Penutupan oleh Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas Jampangkulon

B. Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)


SMD dilaksanakan pada tanggal 07 November 2020 di Desa
Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon, dengan cara mengunjungi

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 27


rumah ke rumah. Pelaksana survey mawas diri yaitu Pembina Desa,
bidan Desa, dan Kader Kesehatan. Sasaran survey sebanyak 80 rumah
KK yang tersebar di wilayah Desa Cikaranggeusan. Survey dilakukan
dengan cara pengamatan, wawancara dengan kuisioner terstruktur.

C. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DI DESA


CIKARANGGEUSAN
Musyawarah Masyarakat Desa yang dilaksanakan pada hari Rabu,
17 November 2020 di Aula Kantor Desa Cikaranggeusan. Pertemuan ini
dilaksanakan dengan tujuan :
1. Melakukan pembahasan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah
dilakukan
2. Membuat kesepakatan masalah yang ditemukan melalui SMD.
3. Menentukan prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.
4. Merumuskan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan

Rincian Kegiatan MMD


Hari / tanggal : Selasa, 17 November 2020
Tempat : Aula Kantor Desa Cikaranggeusan
Peserta : Ketua RT, Ketua RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Ulama,
Kader Kesehatan
Acara :
1. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Jampangkulon membuka pertemuan MMD pada hari pelaksanaan
2. Sambutan dari Kepala Desa Cikaranggeusan
3. Sambutan dari Kepala Puskesmas Jampangkulon
4. Penyampaian hasil SMD
5. Masyarakat Pelaksana MMD memulai dialog dan diskusi untuk
mengidentifikasikan masalah dan potensi di desa dari hasil SMD yang
difasilitasi Penanggungjawab dan pelaksana upaya Promosi
Kesehatan
6. Masyarakat Pelaksana MMD menyusun urutan prioritas masalah
yang akan diatasi

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 28


7. Masyarakat Pelaksana MMD melakukan curah pendapat, dialog dan
diskusi untuk identifikasi penyebab masalah dari masalah yang akan
diatasi,
8. Masyarakat Pelaksana MMD menyusun alternatif pemecahan
penyebab masalah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki,
9. Masyarakat Pelaksana MMD menyusun Tabel Rencana Kegiatan
Operasional
10. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Jampangkulon menutup pertemuan MMD
11. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Jampangkulon mendokumentasikan semua kegiatan MMD.

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 29


BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di Desa Cikaranggeusan
Kecamatan Jampangkulon didapatkan 4 masalah yang terjadi. Setelah
di musyawarahkan melalui kegiatan MMD, didapatkan 4 masalah yang
telah disepakati bersama dan ditentukan prioritasnya dari pihak
puskesmas dan pihak warga Desa Cikaranggeusan. Permasalahan yang
ditemukan yaitu Masih ada keluarga yang di lingkungannya tidak
terbiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali,
masih ada yang merokok, ada keluarga yang tidak mempunyai Jaminan
Kesehatan, Kejadian penyakit batuk dan diare,tidak ada tempat
pembuangan sampah.
Setelah ditentukan prioritas masalah maka dilakukan pemecahan
masalah sesuai masalah yang didapatkan salah satunya dengan
mengadakan penyuluhan pada warga Desa Cikaranggeusan dengan
harapan meningkatnya pengetahuan warga Desa Cikaranggeusan
tentang masalah kesehatan yang dialami oleh warga desanya.

B. Saran
1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat
Kepala Desa, Perangkat Dusun dan Tokoh Masyarakat tetap aktif
membina dan menggerakkan warga Desa Cikaranggeusan secara
berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kesadaran warga
mengenai pentingnya perilaku hidup sehat dan kesehatan
lingkungan.
2. Terhadap pihak pengelola kesehatan.
a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan
yang ada di Desa Cikaranggeusan
b. Perlu adanya peningkatan frekuensi kesehatan sehingga
memperluas pengetahuan warga Desa Cikaranggeusan

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 30


c. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam
meningkatkan kesadaran warga dan juga membantu perangkat
desa untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak lain yang dapat
membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
timbul.

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 31


BAB X
PENUTUP

Demikian laporan hasil survei kesehatan dan rencana intervensi


kesehatan warga Desa Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon yang
terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara warga desa, perangkat
desa, dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan
didapatkan alternatif pemecahan masalah dari masalah-masalah yang
timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan
masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan
Desa Cikaranggeusan Kecamatan Jampangkulon.
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif
melanjutkan dan membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada
secara berkesinambungan, guna tercapai desa siaga dan sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam
upaya peningkatan kesehatan warga Desa Cikaranggeusan Kecamatan
Jampangkulon.

Musyawarah Masyarakat Desa Bojonggenteng 32

Anda mungkin juga menyukai