Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DESA SUKOARI TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG - DINAS KESEHATAN


UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI
Jln. Diponegoro 62  (0341) 879223 Kode Pos 65174
website: puskesmas-gondanglegi.malangkab.go.id email : vct_gdl@yahoo.co.id
GONDANGLEGI
KATA PENGANTAR

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada
kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya.
Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa kamidapat melaksanakan salah satu tugas Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan SMD
dan MMD Desa Sukosari Kec.Gondanglegi tahun 2017, dan laporan ini akan
menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019.
Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD ini masih jauh dari kata sempurna
namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami
tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada pelbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.Amin.

Gondanglegi , 20 Desember 2017

Tim Penyusun
1.1. PENDAHULUAN
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan
atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
/Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi.
UPT Puskesmas Gondanglegi memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur)
dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat
sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
UPT Puskesmas Gondanglegi adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Berdasarkan sumber data dari penanggung jawab bina wilayah desa
Sukosari jumlah kepala keluarga tahun 2017.
Tabel.1.1
Jumlah
No
RT RW KK Total jumlah penduduk = 2875
1 1 1 65
2 2 1 62 Laki-laki : 1422
3 3 1 56 Perempuan : 1453
4 4 2 58
5 5 2 91
6 6 2 72
7 7 3 47
8 8 3 52
9 9 3 54
10
9 10 4 91
11 11 4 66
12 12 4 73
Total KK 787
Dengan jumlah kepala keluarga 787, bahwa masyarakat desa
Sukosari harus mampu menggali / mendeteksi permasalahan kesehatan
sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh
UPT Puskesmas Gondanglegi bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat,
tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik dalam
menjawab persoalan tersebut.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan dan pertimbangan
dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Gondanglegi tahun 2019.
1.2.2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD
desa Sukosari tahun 2017
2) Dapat tersusunnya Rencana Usulanb Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Gondanglegi tahun 2019
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

1.3. DATA UMUM


PETA DESA SUKOSARI
Desa : Suksosari
Kecamatan : Gondanglegi
Kabupaten : Malang
Provinsi : Jawa Timur
1. Kondisi Geografis
 Luas : 3.658,78 Ha
 Ketinggian dari permukaan laut :
 Banyaknya curah hujan : 6 bulan
 Suhu rata-rata : 27,30 oC
 Batas desa
a. Sebelah Timur :Desa Gondanglegi Kulon
b. Sebelah Barat :Desa Bulupitu
c. Sebelah Utara :Desa Panggungrejo
d. Sebelah Selatan :Desa Karangsuko

 Jarak tempuh dari pusat pemerintahan desa


a. Jarak ke Kecamatan : 4 Km
b. Jarak ke Kabupaten : 2 Km
c. Jarak ke Puskemas : 4 Km
d. Jarak ke Rumah Sakit terdekat : 3 Km
e. Jarak ke Ponkesdes : 1 Km
b. Kondisi Demografi
a. Jumlah KK : 787 KK
b. Jumlah penduduk : 2875 orang
c. Kepadatan Penduduk : 1.231,88 per KM
1) Menurut Jenis kelamin
 Laki – laki : 1422 orang
 Perempuan : 1453 orang
2) Menurut agama
 Islam : 2875 orang
 Kristen :-
 Katolik :-
3) Menurut kelompok umur
 0 – 1 th : 22 bayi
 1 – 5 th : 213 balita
 5 – 7 th : 89 orang
 7 – 15 th : 368 orang
 16 – 49 th : 1480 orang
 49 – 60 th : 353 orang
 > 60 th : 327 orang
c. Sarana Umum
a. Tempat beribadah
 Jumlah Masjid Jami : 2 buah
 Jumlah Mushola / Langgar : 14 buah
b. PAUD RA : 2 buah
c. Jumlah TK : 3 buah
d. Jumlah SD/MI : 2 buah
e. Jumlah SLTP/Sederajat : 4 buah
f. Jumlah SMA/ Sederajat : 4 buah
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
a. Tamat MI sederajat : 1062 orang
b. Tamat MTS sederajat : 519 orang
c. Tamat MA sederajat : 370 orang
d. Tamat S1 : 71 orang

Jumah penduduk berdasarkan jenis pekerjaaan


a. Buruh tani : 248 orang
b. PNS : 6 orang
c. Guru swasta : 33 orang
d. Tukang kayu : 13 orang
e. Tukang Batu : 1 orang
f. Karyawan swasta : 153 orang
g. Wiraswasta : 400 orang
h. Belum bekerja : 565 orang
i. Pelajar : 490 orang
j. IRT : 458 orang
k. Perangkat desa : 15 orang
l. Buruh : 179 orang
m. Sopir : 12 orang
1.4. MEKANISME PELAKSANAAN SMD
1.4.1. Persiapan Kegiatan SMD.
1. Menentukan waktu dan lokasi sasaran.
a) Waktu sebagaimana yang telah disepakati bahwa
pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) diwilayah kerja UPT
Puskesmas Gondanglegi tahun 2017. yaitu pada minggu
pertama bulan November .
b) Lokasi sasaran desa Gondanglegi Kulon
2. Menentukan data populasi
Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah
seluruh kepala keluarga (sebagai responden) yang ada,
berdasarkan data survey jumlah kepala keluarga diwilayah
kecamatan Gondanglegi tahun 2017 adalah sebanyak 13,425 KK,
sementara tingkat desa Sukosari sebanyak KK
3. Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi)
Untuk menentukan sampel Tim Surveyor Pelaksana SMD UPT
Puskesmas Gondanglegi tidak menggunakan rumus slovin tetapi
menggunakan persentase dari jumlah KK yang ada, yaitu 20 %
sampel dari jumlah populasi. (Data sampel ada dalam lampiran).
Adapun jumlah sampel yang diperoleh adalah 787 KK x 20 % = 157
KK yang terdistribusi sebagai berikut :
a. Posyandu 46 = 20 kk
b. Posyandu 47 = 10 kk
c. Posyandu 48 = 10 kk
d. Posynadu 49 = 17 kk
e. Posyandu 50 = 20 kk
f. Posyandu 51 = 40 kk
g. Posyandu 52 = 20 kk
h. Posyandu 63 = 20 kk
Jumlah = 157 KK

4. Menentukan metode kegiatan SMD


Metode kegiatan pelaksanaan SMD menggunakan metode
wawancara, pengamatan/observasi dan angket / kuesioner.
5. Membentuk tim surveyor pelaksana kegiatan SMD
Tim survey ditetapkan melalui rapat musyawarah dengan
masyarakat desa, yang melibatkan kader, PKK, maupun tokoh
masyarakat lainnya.
6. Membuat rancangan kuesioner.
Dibuat dengan adanya masukan-masukan dari semua anggota tim
survey yang di fasilitasi oleh penanggung jawab desa, sesuai dengan
masalah yang ada. Setelah dasar rancangan pembuatan kuesioner
selesai maka dilaksanakan pertemuan evaluasi dan
kesepakatan
pembuatan konsep kuesioner. Dasar rancangan pembuatan
kuesioner dilatar belakangi dari dan permasalahan kesehatan (hasil
temuan dilapangan) juga capaian program UKM.
1.4.2 Pelaksanaan SMD.
Pelaksanaan survey dilakukan selama 2 minggu oleh tim survey yang telah
ditunjuk, dengan menggunakan kuisioner yang telah ada. Kegiatan dimulai
pada tanggal 2 November s/d 30 November 2017. Kelengkapan pengisian
kuiseoner hasil survei dilakukan koreksi oleh ketua tim survey dan kemudian
disimpan oleh ketua tim survey
1.4.3 Pengolahan Data SMD
Dibawah koordinasi oleh bidan dan perawat desa, maka hasil survey
dilakukan tabulasi dan analisa data.
1) Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
2) Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan
masalah, prioritas masalah, rumusan masalah, mencari
penyebab akar masalah, evaluasi masalah dan rencana tindak lanjut)
1.4.4 Penyajian data SMD
a. Tim survey dan tokoh presentatif membuat kesepakatan
terhadap permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan
masyarakat dalam pelayanan program UKM Puskesmas
Gondanglegi
b. Tim survei menunjuk satu orang dari tokoh presentatif untuk
mewakili menyampaikan materi (hasil kesepakatan bersama) pada
rencana pertemuan MMD
c. Tim survei dan bidan serta perawat desa beserta tokoh presentatif
mencanangkan waktu, tanggal dan lokasi pertemuan MMD

1.5. MEKANISME PELAKSANAN MMD


Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka penanggungjawab
desa dan tim Survei mengadakan koordinasi kepala desa untuk membahas
rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri
oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama
yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan bencana
yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas
dari hasil pelaksanaan SMD.
Adapun metode yang digunakan dalam pertemuan MMD ini,
menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal ) dan Focus Grup
Discusion ( FGD ). Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman
Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah
kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Sedangkan Focus Group Discussion ( FGD ) merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik.
Adapun proses MMD yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Persiapan MMD.
a) Penanggung jawab desa ( bidan dan perawat desa ) membuat surat
permohonan idzin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala
desa Gondanglegi Kulon
b) Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktu hari rabu tgl, 13 Desember 2017 dan tempat lokasi aula desa
Gondanglegi Kulon
c) Membuat surat undangan pertemuan MMD (oleh pihak
pemerintahan desa)
Kepala desa menindak lanjuti dengan membuat surat undangan
untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat, kader
kesehatan,BPD dan RW/RT)
d) Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi (daftar
hadir, visum kegiatan dan poto/video kegiatan).
e) Gladi resik tempat lokasi pertemuan
Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak
pemerintahan desa dan tim survey serta penanggungjawab desa
mengadakan gladi resik pada H-1 pelaksanaan pertemuan MMD.
2) Pelaksanaan MMD
Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa
(MMD) peserta yang diundang terdiri daripemuka masyarakat desa
(toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa
Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
a) Pembukaan/sambutan oleh Kades
b) Sambutan dari Kapus Gondanglegi
c) Penyajian Hasil SMD oleh kader/tokoh.
d) Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran,
masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya
yang ada di masyarakat.
e) Perumusan dan penentuan prioritas masalah dibawah fasilitasi
bidan dan perawat desa
f) Kesimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
usulan kegiatan kesehatan tingkat desa
g) Penutupan oleh kepala desa

1.6. HARAPAN DARI PELAKSANAAN SMD Dan MMD.


Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2017 diharapkan seluruh
pemegang program UKM :
1) Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat
2) Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pelaksanaan program UKM. Dapat menyusun Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019. (Data yang dikumpulkan melalui
kegiatan SMD dan MMD dapat digunakan sebagai salah satu dasar
penyusunan)
3) Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat
4) Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan pertimbangan
untuk perencanaan kegiatan lintas program dan sektoral
5) Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan informasi bagi
pihak lain yang membutuhkannya.

1.7. ANALISA MASALAH


A. IDENTIFIKASI MASALAH
1) Dari hasil SMD ----Exell sheet analisa
2) Dari umpan balik saat MMD
No Nama RT Isi umpan balik Tanggapan Kesepakatan

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan
yaitu melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) diwilayah desa Sukosari Kec.Gondanglegi
Kab.Malang Tahun 2017. Maka dapat digambarkan melalui tabel dibawah ini
Hasil survey Keluarga Sehat Desa Sukosari
NO RW Sehat Pra Tidak IKS RW
Sehat Sehat
1 1 14 163 49 6.19 Tidak Sehat
2 2 15 94 28 10.9 Tidak Sehat
3 3 12 163 32 5.8 Tidak Sehat
4 4 9 98 20 7.09 Tidak Sehat
IKS DESA 7.17 %
Tidak Sehat

RINCIAN HASIL SIRVEY KELUARGA SEHAT

NO INDIKATOR CAPAIAN
1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 70,41 %
2 Ibu melakukan persalina di fasilitas kesehatan 89,47%
3 Bayi mendapat imunisasi lengkap 97,22%
4 Bayi mendapat ASI esklusif 96,00%
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 94,00%
6 Penderita TBC paru mendapatkan pengobatan sesuai 24,00%
standart
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 22,00%
8 Penderita gangguan jiwa mendapat pegngobatan dan tidak 27,00%
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tdiak ada yang merokok 24,00%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 44,00%
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99.00%
12 Keluarga mempunyai akses atau mempunyai jamban sehat 88.00%
Dari dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan tersebut hanya dari
kegiatan MMD yang langsung ditanggapi dan mendapat
penangulanganya, dengan demikian yang akan dianalisa menjadi
prioritas masalah adalah dari kegiatan SMD.
C. PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum
dalam tabel Identifikasi Masalah Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Survey
Mawas Diri (SMD) Desa Sukosari Kec..Gondanglegi Kab.Malang tahun
2017, maka tim menggunakan metode kriteria matriks USG
(Urgent,Serious,Growth)
Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai
1 sampai 5, dengan kriteria nilai sebagai berikut 5 = sangat besar, 4 =
besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil.
Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat
keseriusannya, atau tingkat perkembanganya semakin memperhatinkan.
Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan
tingkat Perkembangan (G). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil
perkalian.
Adapun hasil pengukuran yang dimaksud adalah sebagai berikut :

No Masalah yang ada SKOR Rangking


U S G Jumlah
1 Penderita TBC Paru mendapatkan 4 3 3 10 2
pengobatan sesuai standart
2 Penderita hipertensi melakukan pengobatan 3 4 3 9 1
secara teratur
3 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 3 3 2 8 3
4 Penderita gangguan jiwa mendapatkan 3 2 2 7 4
pengobatan dan tifak ditelantarkan
5 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan 1 1 1 3 8
Kesehatan Nasional (JKN)
6 Akses pembuangan sampah 2 2 3 7 5
7 Kusta 3 3 1 7 6
Exell sheet prioritas usg
Dari hasil pengukuran table diatas, maka urutan prioritas masalah yang
ada di Desa Sukosari adalah sebagai berikut :
Exell sheet prioritas usg rangking
Pada tabel diatas diketahui bahwa prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
1) Berdasarkan total nilai program
 Rangking kesatu adalah penderita TBC tidak mendapar
pengobatan secara teratur dengan jumlah skor 10
 Rangking kedua adalah penderita hipertensi tidak melakukan
pengobatan secara teratur dengan jumlah skor 9
 Rangking ke tiga adalah masih banyaknya angota keluarga yang
merokok dengan jumlah skor 8
D. AKAR PENYEBAB MASALAH
Berdasarkan priortas masalah yang muncul, penyebab masalah kesehatan
yang ada di Desa Sukosari berdasarkan hasil SMD adalah
1. Masih rendahnya penderita TBC yang melakukan
pengobatan

Prosentase cakupan penderita TB


di Desa Sukosari Tahun 2017

51% 49%

Merokok Tidak Merokok

Dari hasil SMD didapatkan hasil bahwa ada 45% penderita TB berlum berobat ke
Tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa alas an, diantaranya :
- takut ketahuan penyakitnya
- Malas diperiksa dahaknya
- malas periksa ke Puskesmas
- Malas minum obat/ kurang telaten
- Kurang biaya
- Takut minum Pil Paru
- Kurangnya sosialisasi penyakit tentang TB
2.Masih rendahnya penderita hipertensi yang berobat

perbandingan penderita hipertensi yang


berobat teratur dan tidak berobat teratur
di Desa Sukosari Tahun 2017

51% 49%

Merokok Tidak Merokok

Di temukan permasalahan yaitu ada 78% penderita hipertensi yang tidak berobat secara
rutin atau teratur. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
- Rasa sakit tidak begitu dirasakan/ diabaikan
- Malas minum obat secara teratur
- Sulit menerima pantangan dari penyakitnya
- Merasa tanpa diobati bias sembuh sendiri

3.masih rendahnya anggota keluarga yang merokok

perbandingan pola kebiasaan anggota keluarga


yang merokok dan tidak merokok
di Desa Sukosari Tahun 2017

51% 49%

Merokok Tidak Merokok

Dari hasil SMD didapatkan bahwa 49% anggota keluarga masih merokok
baik di dalam rumah atau di laur rumah. Hal tersebut dipicu berbagai jal,
diantaranya :
- kecanduan/kebiasaan
- gengsi/ kurang macho
- belum ada niat untuk berhenti merokok
- merokok dianggap budaya, terpengaruh pergaulan
- factor lingkungan ( dibulli teman jika tidak merokok)
- merokok dianggap bias untuk menenangkan pikiran
- kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
1) Tersedianya tenaga penyuluh
2) Tersedianya dana penyuluhan
3) Tersedianya Sarana
4) Teknis penyuluhan diterima
5) Adanya himbauan dari pemerintah
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebu
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih

No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat P. Jawab Biaya Sumber Ket


dana
1 Penyuluhan tentang TB Masyarakat April Kades Perawat ADD
dan kunjungan rumah agustus bidan Desa
pasien TB Kader
2 Penjadwalan ulang Mayarakat Setiap bulan Posyandu Perawat ADD
tentang POSBINDU dan Jadwal Desa
penyuluhan tentang PTM posyandu
lansia dan
posbindu
terlampir
1.8 Penutup
Demikian laporan hasil survey mawas diri dan musyawarah masyarakat desa
Sukosari, dengan harapan semoga dokumen ini bisa mendukung UPT Puskesmas
Gondanglegi dan jaringannya dalam menyusun rencana usulan kegiatan tahun 2019.
Terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah memberikan kontribusi
mulai awal pelaksanaan survey samapai dengan tersusunnya laporan ini

Gondanglegi,
Mengetahui Pelaksana
Kepala Desa Sukosari 1. Risfina Almeiga.....................
2. Siti Zubaidah …………………..

Anda mungkin juga menyukai