Anda di halaman 1dari 22

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN DI

POSKESDES
Definisi
Poskesdes atau pos kesehatan desa adalah suatu upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang di bentuk didesa dalam
rangka mendekatkan dan menyediakan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa.

Dengan kata lain poskesdes adalah suatu wadah atau sarana


penanggulangan masalah kesehatan yang sering di jumpai di
lingkungan masyarakat sekitar termasuk penanggulangan masalah
bencana alam atau kegawat daruratan.
Tujuan
 Umum : Terwujudnya desa sehat yaitu masyarakat
yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di desanya.
 Khusus : Terselenggaranya promosi kesehatan, upaya
pemberdayaan masyarakat, pelayanan kesehatan
dasar, pengamatan, pencatatan serta pelaporan.
Contoh Monografi Desa
1. Luas wilayah :3.915 Ha atau 39.150 KM3

2. Jumlah penduduk:2.864 jiwa

3. Jumlah rumah :690 rumah

4. Jumlah kk :767 kepala keluarga

5. Jumlah laki-laki :1.479 jiwa

6. Jumlah perempuan :1.385 jiwa

7. Jumlah pus :525 pasangan

8. Jumlah wus :716 jiwa

9. Jumlah maskin :444 jamkesmas


Data sasaran

1. Bumil :67 bumil

2. Bulin :65 bufas

3. Bayi :63 bayi

4. Balita :327 balita

5. Wus :716 jiwa

6. Pus :525 pasangan


Sumber daya

1. Poskesdes : 1 unit
2. Polindes : 1 unit

3. Posyandu : 3 unit
4. Jumlah petugas :3 orang (2 bidan, 1 perawat)

5. Jumlah kader PKD : 2 orang


SDM (Survey Mawas Diri)

Definisi : kegiatan pengenalan, pemngumpulan dan


pengkajian masalah kesehatan oleh sekelompok masyarakat
setempat.
Contoh data dikumpulkan pada saat SDM

1. Jumlah Rumah : 690 rumah


2. Jumlah jamban : 369 jamban

3. Sumur Gali : 136 sumur


4. SPAL : 10 SPAL Tertutup

5. Tempat Pembuangan sampah : 15 dibakar


MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa)
1. Pengertian

 Musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat


(FKMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang
erat kaitanya dengan kemungkinan KLB, Kegawat daruratan &
Bencana) yang ada di desa & merencanakan
penanggulangganya.

 Topik yang dibahas fokus kepada hasil SDM yang telah


diperoleh
2. Tujuan MMD

• Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan


yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
• Agar masyarakat sepakat untuk bersam-sama
menanggulangi
• Tersusunya rencana kerja untuk penanggulangan
masalah yg disepakati bersama
3. Peserta
• Para kader pelaksana SDM

• Kepala Desa & perangkat Desa

• Tokoh Masyarakat setempat formal & non-formal

• PKK

• Karang taruna, Saka Bhakti Husada

• PMR

• Beberapa KK yan di SDM

• Pimpinan Puskesmas & Staf

• Lintas sektor kecamatan (Bangdes, BKKBN,Agama, Dll)

• Ketua Organisasi Masyarakat (NU, Muahammadiyah, perempuan, pemuda, partai)


4.Tempat:KantorKelurahan
5.Pola penyelenggaraan
a). Susunan Tempat duduk

- sebaiknya berbentuk lingkaran ( round table) tidak ada peserta


membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti
diruangan kelas

- pimpinan pertemuan duduk sederatan, setara dan berada


diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istimewa

- duduk tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas


tikar/permadani/matras.
b) Susunan MMD
• Ciptakan suasana kekeluargaan
• Jangan ciptakan suasana formal dengan meja yang ditata
seperti dimeja persidangan
c) Waktu
• Mulailah tepat waktu, sesuai dengan rencana & jadwal,
jangan sampai peserta menunggu
• Yang mengundang hadir terlebih dahulu, jangan terlambat
Contoh masalah yang dipaparkan di MMD
1. Kandang ternak : ternak yang dipelihara sebagian besar ternak tidak mempunyai

kandang dan dibiarkan berkeliaran bebas, kandang ternak berdekatan dengan

rumah.

2. Ada sebagian warga BAB di Jamban cemplung

3. Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilanya ke tenagan kesehatan

4. Bayi yang belum di imunisasi

5. BULIN : masih ada ibu bersalin yang ditolong oleh dukun kampung

6. SPAL yang terbuka

7. Sampah yang dibuang disembarang tempat

8. Pemanfaatan perkarangan ,hampir setiap rumah tidak di manfaatkan untuk

toga,apotik hidup,dll
Pemecahan masalah antara lain:
1. Meningkatkan jumlah kepemilikan jamban disetiap rumah dengan cara

Arisan Jamban

2. Melakukan pendekatan kepada para pemilik ternak bersama aparat desa

agar membuat kandang untuk ternaknya.

3. Penyuluhan kepada setiap Ibu Hamil tentang Pentingnya pemeriksaan

kehamilan di tenaga kesehatan, dan ibu bersalin yang melahirkan di

tenaga kesehatan

4. Penyuluhan tentang PHBS

5. Pembuatan SPAL tertutup

6. Pemanfaatan perkarangan rumah dengan membuat TOGA.


Hambatan yang dihadapi:

1. Kurangnya peran serta lintas Sektoral

2. Kurangnya peran serta masyarakat

3. Tingkat pendidikan masyarakat masih kurang

4. Masyarakat sangat kurang merespon

5. Kurangnya pasilitas informasi tentang kesling

6. Pendanaan atau biaya operasional Poskesde


Pelayanan Dalam Gedung
1. Kunjungan Baru : 444 kunjungan

2. Kunjungan Lama : 2,718 kunjungan

3. Pengobatan Dasar :2.619 kunjungan

4. Pencegahan : 14 kunjungan

5. KIA : 289 kunjungan

6. KB : 357 kunjungan

7. Persalinan : 64 kunjungan

8. Rujukan : 84 rujukan
Pelayanan Luar Gedung
1. Pendataan penduduk desa

2. Mengadakan SDM (Survey Mawas Diri)

3. Mengadakan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)

4. Mengadakan Pelaksanaan Hasil MMD

5. Pemberian immunisasi setiap bulan di 3 (tiga) Posyandu

6. Pelaksanaan BIAS di 4 (empat) sekolah dasar

7. Kunjungan rumah BUFAS dan NEONATUS Resti

8. Pendamping rujukan bumil/bufas/neonatus resti

9. Penyuluhan kesling

10. Pemeriksaan jentik dan pemberian Abatesasi di tiap Rumah

11. Mengadakan PUSLING di desa sungai tapang 4 kali sebulan


Pemanfaatan Gedung

1. Rapat SDN 2 kali setahun

2. Rapat MMD 2 kali setahun

3. Rapat konsolidiasi penentuan masalah dengan aparat desa

4. Pembinaan dan penyegaran UKS

5. Pelatihan/ penyegaran para kader posyandu 2 kali sehari

6. Pembinaan / penyegaran para dukun desa 2 kali setahun

7. Rapat kerja tahunan poskesdes


Together
We Can!

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai