Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan bagian dalam sistem pemerintahan yang memiliki hak asal usul

dan hak tradisional berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Urusan penyelenggaraan pemerintahan Desa diatur dalam Undang-undang RI

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 47 Tahun 2015  Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43

Tahun 2014  Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa. Kewenangan Desa sesuai Pasal 18 UU RI No. 6 Tahun 2014 adalah

kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa,

dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan

adat istiadat Desa.

Tingkat Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul Desa dan kewenangan

lokal berskala Desa diatur dalam Permendes PDTT No. 1 Tahun 2015, yang, meliputi :

1. Sistem organisasi perangkat Desa;

2. Sistem organisasi masyarakat adat;

3. Pembinaan kelembagaan masyarakat;

4. Pembinaan lembaga dan hukum adat;

5. Pengelolaan tanah kas Desa;

6. Pengelolaan tanah Desa atau tanah hak milik Desa yang menggunakan sebutan

setempat;

7. Pengelolaan tanah bengkok;

1 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


8. Pengelolaan tanah pecatu;

9. Pengelolaan tanah titisara; dan

10. Pengembangan peran masyarakat Desa

Kewenangan-kewenangan yang berkaitan dengan pengelolaan tanah berdasarkan

hak asal-usul tersebut dalam implementasinya perlu didukung oleh tata kelola

administrasi kekayaan aset Desa yang baik, tertib dan teratur. Seluruh kekayaan tanah

Desa dan aset lainnya harus dikelola dengan baik dan tercatat dalam administrasi aset

Desa.

Sesuai ketentuan umum Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007

Tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa, yang selanjutnya diubah menjadi

Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset, bahwa Aset Desa adalah

barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas

beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya

yang sah.

Barang milik Desa atau aset Desa perlu dikelola, yakni rangkaian kegiatan mulai

dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan,

penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan,

pengawasan dan pengendalian aset Desa.

Dalam pelaksanaan aktivitas pemerintahan Desa, maka pemanfaatan aset Desa

merupakan pendayagunaan aset Desa secara tidak langsung dipergunakan dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintahan Desa dan tidak mengubah status kepemilikan.

Tindakan tersebut bagian dari pengamanan aset Desa, yakni proses, cara perbuatan

mengamankan aset Desa dalam bentuk fisik, hukum, dan administratif.

Menurut Pasal 2 Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset,

bahwa:

2 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


1) Jenis aset Desa terdiri atas:

a) Kekayaan asli Desa;

b) Kekayaan milik Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa;

c) Kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang sejenis;

d) Kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak

dan/atau diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan undang-undang;

e) Hasil kerja sama Desa; dan

f) Kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lain yang sah.

2) Kekayaan asli Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

terdiri atas:

a) Tanah kas Desa;

b) Pasar Desa;

c) Pasar hewan;

d) Tambatan perahu;

e) Bangunan Desa;

f) Pelelangan ikan yang dikelola oleh Desa;

g) Pelelangan hasil pertanian;

h) Hutan milik Desa;

i) Mata air milik Desa;

j) Pemandian umum; dan

k) Lain-lain kekayaan asli Desa.

Secara administratif sesuai data laporan Desa tentang aset Desa di Kecamatan

Tegalbuleud dapat diketahui sebagai berikut :

3 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Tabel 1.
Laporan Aset Desa Tahun 2019

Laporan
Jumlah
Aset Desa
No Nama Desa
Perangkat
Dusun RW RT
Desa

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tegalbuleud Tidak
1 5 8 37 14 Lengkap
Tidak
Bangbayang
2 4 4 17 12 Lengkap
Tidak
Sumberjaya
3 6 9 47 13 Lengkap
Tidak
Calingcing
4 3 6 16 12 Lengkap
Tidak
Nangela
5 3 6 23 11 Lengkap
Tidak
Rambay
6 6 8 28 15 Lengkap
Tidak
Buniasih
7 6 8 38 13 Lengkap
Tidak
Sirnamekar
8 4 4 12 12 Lengkap

Jumlah 37 53 218 103


Sumber : Sekretariat Kec.Tegalbuleud, Tahun 2020
Keadaan laporan aset Desa sebagaimana terlihat pada tabel 1 di atas seluruhnya

tidak lengkap. Sebanyak 8 Desa seluruhnya di Kecamatan Tegalbuleud belum secara

rutin melaporkan keadaan aset Desa. Hal ini menunjukan bahwa kepala Desa belum

memberikan laporan secara administratif.

4 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Hingga saat ini barang milik Desa yang berasal di luar kekayaan asli milik Desa

secara administratif tidak tercatat dalam buku inventaris Desa secara lengkap dan baik.

Banyak temuan dari hasil pemeriksanaan inspektorat bahwa administrasi barang milik

Desa tidak tertata dengan baik, sehingga banyak aset Desa tidak jelas keberadaan dan

statusnya.

Sesuai hasil kegiatan diagnosa organisasi, masalah yang terjadi adalah : “Belum

tercatatnya aset Desa secara lengkap sebagai barang milik Desa”. Hal tersebut dapat

diindikasikan penyebabnya adalah sebagai berikut :

1. Belum adanya pedoman laporan inventarisasi aset Desa

2. Kurang disiplinnya perangkat Desa dalam mencatat aset Desa

3. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung

4. Tidak adanya perangkat Desa yang khusus mengelola aset Desa

Setelah dianalisis selanjutnya dipilih dan ditetapkan penyebab masalah paling

prioritas melalui kajian analisis manajemen yang dalam hal ini penulis memakai metode

USG (Urgent, Seriousness, Growth) seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2
Analisis Penetapan Penyebab Masalah Prioritas
Nilai Bobot Prioritas
No Penyebab Masalah Jml
U S G Masalah
1. Belum adanya pedoman laporan
inventarisasi aset Desa 5 5 5 15 I

2. Kurang disiplinnya perangkat


Desa dalam mencatat aset Desa 4 5 5 14 II

3. Terbatasnya sarana dan prasarana


pendukung 5 4 4 13 III

4. Tidak adanya perangkat Desa


yang khusus mengelola aset Desa 4 4 4 12 IV

Sumber : Analisis USG.

5 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah utama yang terjadi

adalah : “Belum adanya pedoman laporan inventarisasi aset Desa”, dengan skor 15

dan menjadi penyebab masalah yang menjadi prioritas.

Atas dasar hal tersebut, maka penulis sebagai Kasi Pemerintahan Kecamatan

Tegalbuleud sesuai tugas pokok dan fungsi dalam melakukan pembinaan terhadap

administrasi Pemerintahan yang didalamnya termasuk barang milik Desa kepada seluruh

Desa yang ada di Kecamatan Tegalbuleud.

Sesuai hasil telaahan fenomena diatas maka penulis mencoba mendiagnosa

organisasi unit kerja dan jejaringnya untuk selanjutnya mencari penyebab masalah yang

paling dominan tersebut sekaligus mengaplikasikan hasil pembelajaran on-class serta

hasil study lapangan diantaranya:

a) Gagasan berpikir kreatif

b) Pembentukan Tim efektip

c) Komunikasi efektif

d) Manajemen mutu dan manajemen pengawasan yang baik

e) Pengendalian dan pengawasan yang akuntable

f) Pelayanan yang berorientasi untuk kepentingan kemudahan orang banyak serta

memperhatikan nilai-nilai pancasila dalam penerapannya

Agenda pelatihan kepemimpinan pengawas lebih dititikberatkan pada

kemimpinan melayani dan pengendalian pekerjaan, peningkatan mutu layanan. Untuk itu

perlu dibuat opsi alternative pemecahan masalah sebagai solusi upaya pemecahan

masalah.

B. Inovasi/Ide Perubahan

Inovasi yang dibuat dalam rancangan aksi perubahan ini sesuai hasil diagnosa

organisasi. Upaya yang perlu dilakukan dalam memecahkan permasalahan yang terjadi

6 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


adalah membuat “MANAJEMEN ASET DESA TERPADU”, outputnya berupa

Pedoman Aset Desa Terpadu (PADU).

Terdapat beberapa definisi atau pengertian dalam ide/gagasan perubahan.

Beberapa definisi tersebut adalah :

1. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa,

dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB

Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.

2. Penataan adalah proses memperbaiki rangkaian/alur kerja atau membuat

rangkaian/alur kerja yang baru

3. Terpadu adalah satu kesatuan yang utuh yang memiliki kesamaan, kesamaan ukuran

dan standar dalam mencapai tujuan

4. Manajemen aset Desa terpadu adalah  upaya memadukan pengelolaan kekayaan

Desa yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset,  pengadaan,   menilai, 

mengoperasikan,  memelihara, membaharukan, atau menghapuskan  hingga

mengalihkan aset secara efektif dan efisien.

Dengan inovasi ini, diharapkan dapat dijelaskan keadaan sekarang dan keadaan

yang diinginkan sebagaimana gambar berikut :

Gambar.1
Keadaan yang Diharapkan

KONDISI KONDISI YANG


DIHARAPKAN :
SEKARANG : KESENJANGAN :
Belum Tercatatnya aset
 Belum ada media penyimpanan arsip Desa secara
tercatatnya aset kepegawaian secara digital khusus aset
Desa secara lengkap sebagai
 Kurangnya folder dan file arsip barang milik
lengkap sebagai
kepegawaian(aset) Desa
barang milik
 Kurang lengkapnya dokumen kepegawaian
Desa
 Belum adanya depo arsip kepegawaian

PENYEBAB MASALAH DOMINAN:

Belum adanya pedoman laporan


inventarisasi aset Desa
7 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
INOVASI / TEROBOSAN :

MANAJEMEN ASET
DESA TERPADU (MADU)

Agar inovasi yang dibuat dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, selain itu

dibuat juga :

1. SOP Penataan Aset Desa

2. Pembentukan Tim Kerja Pembina Administrasi Aset Desa

C. Tujuan

1. Jangka Pendek (60 Hari)

 Terbuatnya pedoman inventarisasi aset Desa terpadu (PADU)

2. Jangka Menengah (6 Bulan)

 Terlaksana pengisian daftar aset Desa dalam buku inventaris Desa

3. Jangka Panjang (1 Tahun)

 Tercatatnya aset Desa yang lengkap tertib dan teratur dalam buku inventaris

aset/barang milik Desa.

D. Manfaat

1. Internal :

a. Bagi Change Leader :

1) Terlaksana nilai-nilai kepemimpinan melayani

2) Meningkatnya mutu pembinaan pemerintahan Desa

b. Bagi Kecamatan :

1) Meningkatnya kualitas pembinaan aset Desa

8 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


2) Mudahnya pengawasan terhadap aset Desa

2. Eksternal :

1) Bagi Inspektorat :

1) Mudahnya pemeriksanaan aset Desa

2) Lengkap data aset Desa

2) Bagi Pemerintah Desa :

1) Adanya panduan pengisian aset Desa

2) Meningkatnya tanggungjawab pengelolaan aset Desa

E. Output

Keluaran yang dihasilkan dari rencana aksi yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

1. Terbentuk Tim Efektif

2. Terbuatnya Pedoman Inventarisasi Aset Desa

3. Terbentuk Tim Pembina Aset Desa

4. Tersusun SOP Pengelolaan Aset Desa

5. Terlaksana Sosialisasi Manajemen Aset Desa

F. Profil Kinerja Pelayanan

a. Instansi : Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi


b. Jumlah Pegawai : 21 orang, terdiri dari PNS 13 orang, TKS 8 orang
c. Jumlah Staf : 1 orang
d. Jenis Pelayanan : 1) Pembinaan dan Pengawasan APBDesa

2) Evaluasi LPJ Kades

3) Pengelolaan PAD dan Pertanahan

4) Pelayanan IMB

5) Pelayanan Akte Jual Beli


e. Penggunaan TIK : 1) SAK

9 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


2) SIDAKEP

3) PBB U-Tax
f. Ketersediaan SOP : 1) SOP Monev APBDesa
2) SOP Pembinaan Administrasi Desa

BAB II
DESKRIPSI AKSI PERUBAHAN

A. Pentahapan dan Rencana Aksi

Dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan, maka rencana aksi

perubahan ini dibuat tahapan kegiatan sebagai berikut :

Tabel.3
Tahapan dan Kegaiatan
N Tahap dan Kegiatan Waktu Pengendali Output
o (Minggu/2020)
I JANGKA PENDEK :

1. Pembentukan Tim
Efektif : Minggu I Mentor 1) Terbentuk Tim
a). Membentuk Tim Minggu I Change Leader efektif
Efektif 2) Pembagian
b). Memimpin tugas tim efektif
pembagian tugas Tim
Efektif

2. Pelaksanaan Koordinasi
Dengan Stakeholder :
a). Koordinasi dan Minggu II Change Leader 1)Masukan dan
konsultasi kepada saran dari
stakeholder: stakeholder
 DPMD eksternal
 DPPKAD
 Bagian Organisasi
 Kepala Desa Minggu II Change Leader 2)Masukan dan
saran dari
b). Rapat Tim Efektif stakeholder
membahas pembuatan internal
Pedoman Aset Desa

3. Pembuatan Pedoman Minggu III-IV Change Leader Terbuatnya


Inventarisasi Aset Desa: bersama Tim PADU
a). merancang panduan Efektif
b). merevisi panduan
c). mengesahkan
panduan
4. Pembentukam TIM
10 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
Pembina Aset Desa : Minggu VI-VII Change Leader TIM Pembina Aset
a). membuat susunan bersama Tim Desa
nama dan tugas tim Efektif
b). membuat SK Camat
c). Mengesahkan SK
Camat

5 Pembuatan SOP
Pembina Aset Desa
a). Merancang SOP Minggu VI-VII Change Leader SOP Pembinaan
b). Merevisi SOP bersama Tim Aset Desa
c). Mengesahkan SOP Efekti
7. Tahap Sosialisasi Aset
Desa :
a). membuat undangan Minggu VIII Change Leader Terlaksana
b). membagikan bersama Tim Sosialisasi Aset
undangan sda Efektif Desa
c). melakukan sosilaisasi

8. Tahap Evaluasi dan


Pelaporan :
a). Melakukan Evaluasi Minggu VIII Change Leader Laporan
b). Membuat Laporan bersama Tim Implementasi Aksi
Efektif Perubahan

II JANGKA MENENGAH :

1 Tahap Pengendalian 6 Bulan Change Leader Mudahnya


Tugas Pembinaan Aset pengisian
Desa administrasi aset
Desa

III JANGKA PANJANG :

1 Tahap Monev Aset Desa 1-2 tahun Change Leader Tercatat seluruh aset
Desa dalam buku
inventaris

B. Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi

Dalam rangka implementasi rencana aksi perubahan yang dilakukan oleh Kepala

Seksi Pemerintahan Kecamatan Tegalbuleud sebagai change leader dapat berhasil dengan

baik sesuai kaidah dan norma kepemimpinan pelayanan, maka perlu ada upaya

melakukan pemetaan dalam pemanfaatan sumber daya organisasi sebagai berikut :

11 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


1. Sumber Daya Manusia :

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya organisasi sangat perlu dilakukan

terutama sumber daya manusia di Kecamatan Tegalbuleud. Pemanfaatan SDM dari

aksi perubahan ini adalah dibentuk tim kerja yang terdiri dari dua pokja sebagai

berikut :

Gambar. 2
Struktur Tim Kerja Aksi Peruabahan

COACH : MENTOR :

DR. H SUDRAJAT, MPd ANTONO, SIP

CHANGE LEADER :

YUSUP SUHERLAN, S.Kep, MM

POKJA I : POKJA II :

1. Entis Sutisna, S.IP 1. H Dedi Mulyadi, SE


2. Ujang Baran, S.IP 2. Sadin S.IP
3. Dede Iwan, S.IP 3. Ari GF, S.Kom

KETERANGAN :

1. Mentor
a) memberikan arahan, bimbingan, saran dan pertimbangan dalam pelaksanaan
milestone/tahapan tim aksi perubahan

b) mengkoordininasikan tugas sosialisasi kepada stakeholder internal dan eksternal

c) melakukan penguatan tugas dan peran anggota tim kerja

2. Coach
a) memberikan arahan teknis, masukan dan saran pertimbangan
b) melakukan pembimbingan keterkaitan agenda pembelajaran dengan aksi
perubahan
12 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
3. Change Leader
a) membuat pengaturan jadwal dan kegiatan aksi perubahan sesuai milestone /
tahapan kegiatan

b) mengatur pembagian tugas Pokja I dan Pokja II

c) melakukan koordinasi dengan stakeholder Internal dan eksternal,

4. Pokja I
a) Menyiapkaan keperluan administrasi aksi perubahan, termasuk surat dan naskah
kedinasan

b) Membuat dokumen dukungan komitmen stakeholder internal dan eksternal

c) Menyiapkan pembuatan rancangan SK Atasan Langsung

d) Melakukan revisi rancangan SK Atasan Langsung

e) Menyiapkan administrasi nota dinas

5. Pokja II

a) Menyiapkan bahan rancangan panduan/SOP

b) Koordinasi dan konsultasi

c) Membuat naskah Panduan/SOP

d) Mengarsipkan Panduan/SOP

2. Jejaring Kerja

Dalam rangka pemetaan pemanfaatan sumber daya eksternal, perlu

membangun jejaring kerja organisasi yang dilakukan oleh change leader di

Kecamatan Tegalbuleud, yakni melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan

semua stakeholder terkait. Jejaring kerja secara internal dengan tim kerja / tim efektif

yang dibentuk. Sedangkan jejaring kerja yang dilakukan dengan pihak lainnya adalah:

a) DPMD

b) DPPKAD
13 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
c) Bagian Organisasi

d) Kepala Desa

3. Pemanfaatan Tekhnologi Informasi Dan Komunikasi

Dalam pelaksanaan tugas kepemimpinan pelayanan, terutama dalam hal

pembinaan aset Desa belum memanfaatkan IT. Pembinaan masih dilakukan secara

manual. Sarana dan prasarana pelayanan lainnya digunakan dalam hubungan

komunikasi publik adalah android/HP. Sedangkan sarana lainnya berupa penggunaan

sarana tekhnis dan sarana administrasi perkantoran berupa PC komputer dan printer.

C. Stakeholder

Sesuai dengan hasil pembelajaran agenda kepemimpinan pelayanan dan

pengendalian pekerjaan dapat diidentikasi stakeholder internal dan eksternal sebagai

berikut :

Tabel.4

Identifikasi Stakeholders

No. Stakeholder Internal


1. Camat
2. Sekretaris Kecamatan
3. Kepala Seksi Pemerintahan
4. Kepala Seksi Sosbud
5. Kasubag Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi
6. Operator
7. Staf

No. Stakeholder Eksternal


1. DPMD

14 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


2. DPPKAD
3. Bagian Organisasi
4. Kepala Desa

BAB III
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

A. Membangun Integritas
1. Membangun Komitmen Perubahan
Mengembangkan karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan kemampuan menunjung tinggi etika publik,

taat pada nilai-nilai, norma, moralitas dan bertanggungjawab dalam memimpin

unit instansinya merupakan langkah yang harus dilakukan oleh Kepala Seksi

Pemerintahan sebagai agen perubahan.

Sikap profesionalitas dan proporsionalitas juga merupakan keterpaduan

penting diperhatikan dan dikerjakan dalam menjalankan tugas kepala seksi

pemerintahan di kecamatan. Kepemimpinan pengawas membutuhkan integritas

sebagai suatu kemampuan memegang teguh prinsip-prinsip yang harus

diwujudkan dan dapat terlihat dari nilai-nilai etika dan akuntabilitas. Dalam

implementasi aksi perubahan perlu membangun integritas dengan diawali oleh

komitmen perubahan.

Komitmen awal middle manager terhadap perubahan ditentukan oleh

pandangan terhadap pentingnya perubahan. Terjadi perubahan jenis komitmen

terhadap perubahan selama masa perubahan. Terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi perubahan jenis komitmen middle manager terhadap perubahan

organisasi menuju yang lebih baik. Faktor umum penyebab kegagalan


15 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
perubahan organisasi adalah ketidakmampuan manager dalam mengatasi

tuntutan perubahan organisasi. Selain itu kurangnya komitmen midle manager

juga berkontribusi terhadap kegagalan. Komitmen untuk perubahan merupakan

prediktor kunci kesuksesan implementasi aksi perubahan. Dibutuhkan upaya

yang konsisten dalam membangun komitmen implementasi perubahan pada

tubuh sebuah organisasi pemerintahan.

Dalam kondisi ini, seorang pejabat pengawas harus memiliki comitment

to change karena mereka sebagai role model bagi staf. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pemimpin sebagai model pada masa perubahan akan

meningkatkan komitmen untuk perubahan pada karyawan.  Pemimpin harus

memiliki commitment to change yang tinggi. Terutama middle manager yang

memiliki posisi dekat dengan karyawan. Mereka memiliki pengaruh yang besar

pada kesuksesan implementasi perubahan.

Pandangan middle manager  terhadap perubahan mempengaruhi

komitmen untuk perubahan pada awal perubahan  organisasi, selama proses 

perubahan, middle manager  melakukan penilaian dan pertimbangan

berdasarkan  apa yang di ketahui,  dialami, dan   dirasakan selama aksi

perubahan berlangsung. Dari sini timbul perubahan mindset bahwa perubahan

organisasi harus didukung, terutama dalam menyempurnakan tugas pelayanan

kepada masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komitmen untuk perubahan

pada middle manager  berupa :  dukungan organisasi untuk meningkatkan

kompentensi, informasi yang jelas dan transparan,  hubungan yang baik dengan

atasan, kepemimpinan, partisipasi  dalam pengambilan keputusan

Seiring perjalanan waktu, diperlukan keepemimpinan yang mampu terus

16 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


eksis dan mengimbangi dinamika perubahan. Sikap dan perilaku yang mampu

mengimbangi dinamika perubahan demi memberi pelayanan yang baik, perlu

keselarasan dan kesesuaian antara pelayanan publik dengan dasar perwujudan

etika dan akuntabilitas ASN. Bila menekuni dan memperteguh etika serta

akuntabilitas, maka hal tersebut akan mewujud menjadi integritas.

Kepemimpinan yang melayani, yang beretika dan berintegritas, dan yang

mengokohkan upaya bela negara, akan mengantarkan dan mengawal

pencapaian tujuan dan sasaran. Berkaitan dengan integritas ASN (Aparatur Sipil

Negara) sebagai peserta PKP Angkatan II maka Integritas tidak dapat lepas dari

apa yang dimaksud dengan komitmen.

Komitmen perubahan sebagai sebagai agen perubahan, yakni komitmen

untuk menyelesaikan aksi perubahan sebagai langkah membuat inovasi

pedoman aset desa terpadu yang dilaksanakan mulai tanggal 20 April s.d. 26

Juni 2020 perlu membangun komitmen perubahan.

Komitmen PNS sesuai ketentuan UU RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang

ASN adalah bentuk dari integritas dalam menjalalankan tugas unit kerja

pelayanan publik yang memiliki nilai-nilai etika dan akuntabilitas.

Bentuk bukti integritas tersebut dengan cara membuat komitmen dalam

mencapai tujuan jangka pendek aksi perubahan sebagaimana dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut :

Gambar.3
Penyataan Komitmen Perubahan

17 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Komitmen tersebut berisi kesanggupan dan kesiapan Kepala Seksi

Pemerintahan sebagai pemimpin dan agen perubahan dalam implementasi aksi

perubahanpada PKPK Angkatan II. Komitmen perubahan yang dibuat tersebut

bermaterai Rp. 6000 sebagai bentuk akuntabilitas dan etika untuk mencapai

tujuan jangka pendek aksi perubahan. Pernyataan komitmen yang dibuat

merupakan pakta integritas Kasi Pemerintahan Kecamatan Tegalbuleud.

Dokumen komitmen tersebut dapat dilihat pada (Lampiran I).

2. Membangun Dukungan

Indikator dari integritas berikutnya adalah kemampuan pemimpin dalam

membangun dukungan, dimana pemimpin mampu mempangaruhi pihak lain

untuk mendukung gagasan yang dibuat dalam implementasi aksi perubahan.

Aksi perubahan selama 60 hari kerja (20 April s.d. 24 Juni 2020) yang

dilaksanakan oleh Kepala Seksi Pemerintahan sebagai change leader mampu

meyakinkan stakeholder internal dan eksternal, sehingga gagasan inovasi

tentang Penataan Administrasi Barang Milik Desa Melalui Manajemen Aset

Desa Terpadu (Madu) di Kecamatan Tegalbuleud mendapat dukungan

stakeholder.

Dukungan yang dibangun secara internal tersebut dari Camat, sekmat

dan para kepala seksi serta kasubag dan staf Kecamatan tegalbuleud.

Komunkasi yang dilakukan dalam membangun dukungan dari stakeholder

internal dilakukan terbuka dan tatap muka saat pembentukan tim efektif.

Dukungan dari stakeholder berasal dari internal dapat dilihat kelengkapan


18 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
dokumennya pada Lampiran I.

Dukungan juga diperoleh dari Stakeholder ekternal (Lampiran II) dengan

melakukan komunikasi langsung kepada :

 DPMD
 BPKAD
 Bagian Hukum
 Bagian Organisasi
 Kepala Desa

B. Pengelolaan Budaya Pelayanan


1. Pembuatan Log Activity
Budaya pelayanan yang harus dibentuk dan dilaksanakan benyak ragam dan

modelnya. Budaya pelayanan yang berkaitan dengan implementasi aksi

perubahan diantaranya kemampuan Kepala Seksi Pemerintahan sebagai

change leader membuat perencanaan implementasi aksi perubahan yang

terbagi dalam time-frame yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan

tujuan aksi perubahan dan output yang akan dicapai dalam RAP. Selanjutnya

perencanan tersebut diimplementasikan dalam bentuk kegiatan harian

selama implementasi aksi perubahan dalam bentuk Log aktivity yang

merupakan rincian aktivitas mencapai tujuan jangka pendek selama 60 hari

yang dirancang sesuai dengan time-frame aksi perubahan. Log activity

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.6
Log Activity

NO HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN TATA CARA BUKTI DOKUMEN OUTPUT


PELAKSANAAN
KEGIATAN (EVIDENCE)
TATAP DARING
MUKA
1 2 3 4 5 6 7

I. PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF / TIM KERJA

19 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


1 Senin/20-04-2020 1. Melapor dan konsultasi √ =  Surat BKPSDM Tim Kerja / Tim Efektif
Kepada Sekmat dan  Nota Dinas kepada Aksi Perubahan
Camat mengenai Camat melalui
kegiatan Implementasi Sekmat
Aksi Perubahan, dengan  Kartu Disposisi
persiapan : Camat
 Pembuatan komitmen  Poto
 Pembuatan dukungan  Pernyataan
 Pembentukan Tim Komitmen
Efektif  Surat Undangan
2. Membuat surat √ pembentukan tim
undangan Pembentukan = efektif aksi
Tim Efektif perubahan
3. Membagikan surat √ =  Daftar undangan
undangan Pembentukan  Tanda terima surat
Tim Efektif = = undangan
4. Konsultasi Ke Coach

2 Selasa/21-04-2020  Melaksanakan rapat √ =  Daftar hadir


pembentukan tim efektif  Notulen
 Melakukan pembagian  Poto
tugas kepada Pokja I √ =  Pernyataan
dan Pokja II dukungan Sekmat
 Membuat Konsep SK √ = dan Camat
Pembentukan Tim  Surat Pernyataan
Efektif Dukungan dari
 Konsultasi Ke Coach = √ stakeholder internal
 SK Tim Efektif Aksi
Perubahan
3 Rabu/22-04-2020  Merekap dokumen √ =  Kelengkapan
s.d /eviden hasil rapat dokumen/ eviden
Kamis/23-04-2020 pembentukan tim efektif

II. PELAKSANAAN KOORDINASI DAN KONSULTASI


4 Jumat/24-04-2020 1. Membuat Nota Dinas √ =  Nota Dinas
Surat Tugas Koordinasi Pelaksanaan
dan Konsultasi Koordinasi dan
2. Membuat surat tugas Konsultasi
pelaksanaan koordinasi √ =  Kartu Disposisi Camat
dan konsultasi ke :  Surat Tugas
 DPMD  Poto
 BPKAD
 Bagian Hukum
 Bagian Organisasi
 Kepala Desa
5 Sabtu/25-04-2020 Libur Libur Libur Libur

6 Minggu/26-04-2020 Libur Libur Libur Libur

7 Senin/27-04-2020 Melaksanakan koordinasi dan √ =  Surat pelaksanaan Dukungan Dari


konsultasi ke : tugas Stakeholder Eksternal
 DPMD  Poto
 BPKAD  Pernyataan dukungan
 Bagian Hukum  Rekomendasi/ saran
 Bagian Organisasi  Laporan pelaksanaan
tugas

8 Selasa/28-04-2020 1. Membuat surat √ =  Nota Dinas Dukungan Dari


undangan rapat  Kartu Disposisi Camat Stakeholder Internal
bersama tim efektif  Surat undangan
membahas pembuatan
Pedoman Aset Desa
Terpadu (PADU)
2. Membuat surat tugas  Nota Dinas
pelaksanaan koordinasi  Surat tugas
dan konsultasi ke  Kartu Disposisi Camat
Kepala Desa  Poto
3. Pelaksanaan koordinasi  Pernyataan dukungan
dan konsultasi ke Desa  Rekomendasi/ saran
Sirna mekar dan  Laporan pelaksanaan
Bangbayang tugas

20 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


9 Rabu/29-04-2020 1. Membagikan surat √ =  Tanda terima
undangan undangan
2. Pelaksanaan koordinasi  Poto
dan konsultasi ke Desa  Pernyataan dukungan
Sumberjaya  Rekomendasi/ saran
 Laporan tugas
10 Kamis/30-04-2020 Melaksanakan Rapat Tim √ =  Daftar hadir
Efektif perihal pembuatan  Poto
pembuatan Pedoman Aset  Notulen
Desa Terpadu (PADU)
11 Jumat/01-05-2020 LIBUR NASIONAL : HARI BURUH

12 Sabtu/02-05-2020 Libur Libur Libur Libur

13 Minggu/03-05-2020 Libur Libur Libur Libur

14 Senin/04-05-2020 Melaksanakan koordinasi dan  Surat tugas Dukungan Dari


konsultasi ke :  Poto Stakeholder Eksternal
 Desa Tegalbuleud  Pernyataan dukungan ( Kepala Desa)
 Desa Calingcing  Rekomendasi/ saran
 Desa Rambay  Laporan pelaksanaan
tugas
15 Selasa/05-05-2020 1. Melaksanakan koordinasi  Surat tugas Dukungan Dari
dan konsultasi ke :  Poto Stakeholder Eksternal
 Desa Buniasih  Pernyataan dukungan ( Kepala Desa)
 Desa Nangela  Rekomendasi/ saran
 Laporan pelaksanaan
tugas

III. PEMBUATAN PEDOMAN ASET DESA TERPADU (PADU)


16 Rabu/06-05-2020 membuat surat undangan √ =  Nota Dinas
pertemuan rancangan PADU  Kartu Disposisi Camat
 Surat Undangan
Penyusunan
rancangan PADU
 Daftar undangan
 Tanda terima surat
undangan

17 Kamis/07-05-2020 LIBUR NASIONAL : HARI RAYA WAISAK


18 Jumat/08-05-2020 Membuat rancangan PADU √ =  Poto Pedoman Aset Desa
 Daftar hadir Terpadu (Padu)
Rancangan PADU

19 Sabtu/09-05-2020 Libur Libur Libur Libur

20 Minggu/10-05-2020 Libur Libur Libur Libur

21 Senin/11-05-2020 Melakukan revisi rancangan √ =  Poto


PADU  Revisi PADU
s.d.
Rabu/13-05-2020

22 Kamis/14-05-2020 Melakukan finalisasi PADU √ = Dokumen PADU


s.d
Jumat/15-05-2020
23 Sabtu/16-05-2020 Libur Libur Libur Libur

24 Minggu/17-05-2020 Libur Libur Libur Libur

IV. PENGESAHAN PEDOMAN ASET DESA TERPADU (PADU)


25 Senin/18-05-2020 Membuat surat undangan √ =  Nota Dinas
rancangan SK Camat tentang  Kartu Disposisi Camat
PADU  Surat Undangan
Penyusunan SK

21 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Camat tentang
PADU
 Daftar undangan
 Tanda terima surat
undangan
26 Selasa/19-05-2020 Membuat rancangan SK  Poto SK Camat tentang
Camat tentang PADU  Daftar Hadir PADU
 Rancangan SK Camat
tentang PADU

27 Rabu/20-05-2020 Melakukan revisi SK Camat √ = Revisi SK Camat tentang


tentang PADU PADU

28 Kamis/21-05-2020 LIBUR NASIONAL : KENAIKAN ISA ALMASIH


29 Jumat/22-05-2020 Menandatangani SK Camat √ = SK Camat tentang PADU SK Camat tentang
tentang PADU PADU

30 Sabtu/23-05-2020 Libur Libur Libur Libur

31 Minggu/24-05-2020 Libur Libur Libur Libur

32 Senin/25-05-2020 LIBUR NASIONAL : HARI RAYA IDUL FITRI

V. PEMBENTUKAN TIM PEMBINA ASET DESA TERPADU


33 Selasa/26-05-2020 Membuat surat undangan √ =  Nota Dinas
pembentukan nama tim  Kartu Disposisi Camat
pembina aset desa terpadu  Surat Undangan
dan uraian tugas Penyusunan Tim
pembina aset Desa
 Daftar undangan
 Tanda terima surat
undangan
34 Rabu/27-05-2020 Pertemuan pembahasan  Poto Nama-nama tim
nama tim pembina aset desa  Daftar hadir pembina aset desa
terpadu dan uraian tugas  Uraian tugas dan
nama tim pembina
aset desa terpadu
35 kamis/28-05-2020 Membuat rancangan SK √ = Rancangan SK Camat SK Camat tentang Tim
Camat tentang Tim Pembina tentang Tim Pembina Pembina Aset Desa
Aset Desa Terpadu Aset Desa Terpadu Terpadu

36 jumat/29-05-2020 Merapihkan arsip kegiatan √ = Kelengkapan dokumen


pembentukan tim pembina dan eviden kegiatan
aset Desa dan SK Camat
tentang Tim pembina aset
Desa
37 Sabtu/06-06-2020 Libur Libur Libur Libur

38 Minggu/07-06-2020 Libur Libur Libur Libur

39 Senin/01-06-2020 Libur Libur Libur Libur

40 Selasa/02-06-2020 Melakukan revisi SK Camat √ = Revisi SK Camat tentang


tentang Tim Pembina Aset Tim Pembina Aset Desa
Desa Terpadu Terpadu

41 rabu/03-06-2020 Melakukan pengesahan SK SK Camat tentang Tim


Camat tentang Tim Pembina Pembina Aset Desa
Aset Desa Terpadu Terpadu

VI. PEMBUATAN SOP ASET DESA TERPADU


42 kamis/04-06-2020 Membuat surat undangan  Nota Dinas
penyusunan rancangan SOP  Kartu Disposisi Camat
aset Desa Terpadu  Surat Undangan
Penyusunan SOP
aset Desa terpadu

22 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


 Daftar undangan
 Tanda terima surat
undangan
43 Jumat/05-06-2020 Membuat rancangan SOP  Poto
Aset Desa Terpadu  Daftar hadir
 rancangan SOP
Aset Desa Terpadu

44 Sabtu/06-06-2020

45 Minggu/07-06-2020

46 Senin/-08-2020 Merevisi SOP Aset Desa Revisi SOP Aset Desa


Terpadu Terpadu
s.d
Selasa/09-06-2020

47 Rabu/10-07-2020 Mengesahkan SOP Aset SOP Aset Desa Terpadu


Desa Terpadu

VII. PELAKSANAAN SOSIALISASI PADU


48 Kamis/11-06-2020 Membuat Surat Undangan √ =  Nota Dinas Terlaksana Sosialisasi
Sosialisasi  Kartu Disposisi Camat PADU
 Surat undangan

49 Jumat/12-06-2020 Membagikan surat undangan √ =  Tanda terima Surat


undangan

50 Sabtu/13-06-2020 Libur Libur Libur Libur

Minggu/14-06-2020 Libur Libur Libur Libur

51 Senin/15-06-2020 Menyiapkan bahan sosiliasai √ = bahan sosiliasai PADU


PADU

52 Selasa/16-06-2020 Melaksanakan sosiliasai √ =  Poto


PADU  Daftar hadir
 Notulen
53 Rabu/17-06-2020 Merekapitilasi dokumen / √ = dokumen / eviden
eviden kegiatan sosilisasi

VIII. EVALUASI DAN PELAPORAN


54 Kamis/18-06-2020 Evaluasi Kelengkapan Eviden √ = Eviden bahan Laporan Eviden bahan Laporan
s.d. Implementasi Aksi Implementasi Aksi
Perubahan Perubahan
Jumat/19-06-2020
55 Sabtu/20-06-2020 Libur Libur Libur Libur Libur

56 Minggu/21-06-2020 Libur Libur Libur Libur Libur

57 Senin/22-06-2020 Penyusunan Laporan √ = Laporan Implementasi Laporan Implementasi


s.d. Aksi Perubahan Aksi Perubahan

Selasa/23-06-2020

58 Rabu/24-06-2020 Pembimbingan √ = Laporan Implementasi  Poto


Aksi Perubahan  Lembar
Bimbingan
59 Kamis/25-06-2020 Persiapan Seminar √ = Laporan Implementasi Laporan Implementasi
Aksi Perubahan Aksi Perubahan

60 Jumat/03-07-2020 Seminar Aksi Perubahan √ = Laporan Implementasi Laporan Implementasi


Aksi Perubahan Aksi Perubahan

23 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


2. Pengawasan dan Penggendalian Aksi Perubahan

Salah tugas dari Kepala Seksi Pemerintahan sebagai change leader dalam

melaksanakan aksi perubahan adalah melakukan pengawasan dan

pengendalian. Media atau alat untuk melakukan pengawasan dan

pengendalian adalah daftar chek list debagai berikut:

Tabel.7
Pengawasan dan Pengendalian
No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Kelengkapan Dokumen Naskah Dinas Kelengkapan Tim Kerja/ Tim Efektif
Dokumentasi
Nota Surat Surat Lembar SK/ Poto Vidio/ Aktif Kurang Tidak
Dinas Undangan Tugas Konsultasi SOP Zoom Aktif Aktif
Virtual
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 20-04-2020 Pembentukan Tim √ √ = √ √ √ = = = =


s.d Efektif Aksi
23-04-2020 Perubahan

2 24-04-2020 Pelaksanaan √ = √ √ = √ = √ = =
s.d Koordinasi dan
05-05-2020 Konsultasi Kepada
Stakeholder

3 06-05-2020 Pembuatan √ = √ = = √ = √ = =
s.d. Pedoman Aset
15-05-2020 Desa terpadu
(PADU)

4. 18-05-2020 Pengesahan √ = = = √ √ = √ = =
s.d. Pedoman Aset
22-05-2020 Desa terpadu
(PADU)

5 26-05-2020 Pembentukan Tim √ = = = √ √ = √ = =


s.d Pembina Aset Desa
03-06-2020 Terpadu

6. 04-06-2020 Pembuatan SOP √ √ = = = √ = √ = =


s.d. Aset Desa Terpadu
10-06-2020

7. 11-06-2020 Pelaksanaan √ √ √ = = √ √ √ = =
s.d Sosialisasi PADU
17-06-2020

3. Pemanfaatan Teknologi Informatika Dalam Aksi Perubahan


Sebagai agen perubahan dalam memasuki era digitalisasi pelayanan publik,
kiranya perlu juga memanfaatkan teknologi selama pelaksanaan tugas dan

24 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


selama pelaksanaan aksi perubahan. Dalam pelaksanaan aksi perubahan
dari tanggal 20 April s.d. 26 Juni 2020 menggunakan beberapa media
teknologi informatika sesuai berkembangnya teknologi. Beberapa media
teknologi informatika yang digunakan adalah :
 Virtual Zoom Meeting
 Komunikasi Android / HP
 Whatsapp
 Jaringan Koneksi Google
C. Pengelolaan Tim Kerja / Tim Efektif
1. Tata Kelola Tim Kerja / Tim Efektif
Dalam rangka memperlancar pelaksanaan aksi perubahan dibentuk tim kerja
/ tim efektif secara internal dengan melibatkan unsur pimpinan pada unit
kerja, rekan sejawat dan bawahan. Rapat pembentukan tim efektif ini
dilakukan pada tangal 21 April 2020 dengan anggota seluruhnya berasal dari
Kecamatan Tegalbuleud. Tim dibentuk melalui rapat secara tatap muka.
Kelengkapan dokumen pembentukan tim efektif dapat dilihat pada Lampiran
I.

2. Aktualisasi Aksi Perubahan Bersama Tim Kerja/Tim Efektif


Implementasi aksi perubahan dilakukan untuk mencapai tujuan jangka
pendek yang dilaksanakan mulai tanggal 20 April s.d. 26 Juni 2020. Lebih
jelasnya aktualisasi tersebut dapat diihat pada tabel sebagai berikut :

25 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Tata Cara

1 2 3 4 5

1 17-04-2020 Pembentukan Tim Kecamatan Tatap Muka


s.d Efektif Aksi Tegalbuleud
23-04-2020 Perubahan

2 Jumat/24-04-2020 Pelaksanaan  Palabuhanratu  Tatap Muka


Koordinasi dan  Delapan Desa
s.d Konsultasi Kepada Yang Ada
Rabu/29-04-2020 Stakeholder

3 Rabu/06-05-2020 Pembuatan Pedoman Kecamatan Tatap Muka


s.d. Aset Desa Terpadu Tegalbuleud
Jumat/15-05-2020

4. Selasa/26-05- Pembentukan Tim Kecamatan Tatap Muka


2020 Pembina Aset Desa Tegalbuleud
Terpadu
rabu/03-06-2020

5 kamis/04-06-2020 Pembuatan SOP Kecamatan Tatap Muka


Penataan Aset Desa Tegalbuleud
S.D
Terpadu
Rabu/10-06-2020

6. 10/06/2020 Pelaksanaan Kecamatan Tatap Muka


Sosialisasi Pedoman Tegalbuleud
Aset Desa Terpadu
Tabel.8
Aktualisasi Aksi Perubahan

26 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


3. Koordinasi dan Konsultasi Stakeholder
a. Identifikasi Stakeholder
1). Stakeholder Internal
 Camat
 Sekretaris Kecamatan
 Kasi Pemberdayaan Masyarakat
 Kasi Sosbud
 Kasi Sarpras
27 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
 Kasi Trantib
 Kasubag Umpeg
 Kasubag KPE

2). Stakeholder Eksternal


 BPKAD
 Bagian Hukum
 Bagian Organisasi
 DPMD
 Kepala Desa

b. Pemetaan Stakeholder
Dari tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap aksi perubahan,
stakeholder dapat dikelompokan menjadi :
1. Promoters, memiliki kepentingan sekaligus kekuatan besar
terhadap keberhasilan proyek perubahan;
2. Defenders, memiliki kepentingan tetapi kekuataannya kecil
terhadap proyek perubahan;
3. Latents, tidak memiliki kepentingan khusus tetapi memiliki
kekuatan besar untuk mempengaruhi proyek perubahan;
4. Apathetics, tidak memiliki kepentingan dan kekuatan
terhadap proyek perubahan

Lebih jelasnya mapping stakeholder sebelum dilaksanakan laboratorium


kepemimpinan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar.4
Mapping Stakeholders

INFLUENCE
hight influence, low interest hight influence, hight interst
(Latens) (Promoters)
1. BPKAD
1. Bagian Hukum
2. DPMD
2. Bagian Organisasi
3. Camat
4. Sekmat
5. Kasi Sosbud
6. Kasi Pemerintahan
7. Kasi Pemberdayaan
8. Kasi Sarpras
28 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
low influence, low interest low influence, hight interest

(Apathetics) (Defenders)
1. Kasubag KPE
2. Kasubag UMPEG
3. Kepala Desa

c. Strategi Komunikasi
Tabel.9
Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi
No Stakeholders Peranan
Tehnik Metode
(1) (2) (3) (4) (5)
STAKEHOLDER INTERNAL:
1 Camat Pembuat Kebijakan Komunikasi terbuka Konsultatif,
Informatif,
tatap muka
2 Sekretaris Kecamatan Mentor Komunikasi terbuka Konsultatif,
tatap muka
3 Kasi Tantrib Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Konsultatif,
dan memberi Informatif,
dukungan tatap muka
4 Kasi Pemberdayaan Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Koordinatif
dan memberi dan tatap
Masyarakat
dukungan muka
5 Kasi Sosbud Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Koordinatif
dan memberi dan tatap
dukunbgan muka
6 Kasi Sarpras Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Koordinatif
dan memberi dan tatap
dukungan muka
7 Kasubag Umpeg Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Koordinatif
dan memberi dan tatap
dukungan muka

8 Kasubag KPE Anggota Tim Efektif Komunikasi terbuka Koordinatif


dan memberi dan tatap
dukungan muka

STAKEHOLDER EKSTERNAL:
1 BPKAD Memberikan Komunikasi terbuka Koordinatif
dukungan dan dan Konsultatif
saran
2 DPMD Memberikan Komunikasi terbuka Koordinatif
dukungan dan dan Konsultatif
saran
3 Bagian Hukum Memberikan Komunikasi terbuka Koordinatif
dukungan dan dan Konsultatif
saran
4 Bagian Organisasi Memberikan Komunikasi terbuka Koordinatif
dukungan dan dan Konsultatif

29 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


saran
5. Kepala Desa Memberikan Komunikasi terbuka Koordinatif
dukungan dan dan Konsultatif
saran dan penerima
Manafaat

d. Jejaring Kerja
Networking (Jejaring Kerja) merupakan suatu bentuk hubungan antara
stakeholder dengan mengambil manfaat dari suatu kegiatan. Pada
implementasi aksi perubahan ini diperlukan jejaring kerja antara Kepala
Seksi Pemerintahan sebagai change leader dengan stakeholder. Melalui
jejaring kerja maka akan menjadi dukungan pencapaian tujuan jangka
pendek. Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun jejaring kerja
diantaranya sebagai berikut :
1. Meningkatnya pemahaman kepala desa dan perangkat desa dalam
mengelola aset desa
2. Meningkatnya kesadaran kepala desa dan perangkat desa dalam
mengisi daftar inventaris aset desa
3. Tercatat semua daftar aset desa
4. Meningkatnya transparansi keberadaan aset desa

Sesuai dengan hasil implementasi aksi perubahan, terdapat beberapa


jenis jejaring kerja sebagai berikut :
1. Training Model, yakni aktivitas jejaring kerja yang berhubungan dengan
peningkatan pengetahuan bagi para kepala desa dan perangkatnya
tentang aset desa
2. Twinning Model, yakni aktivitas jejaring kerja yang
mengimplementasikan tata cara inventaris aset desa yang sesuai
dengan tugas pembinaan oleh DPMD
3. Resource Sharing, yakni aktivitas jejaring kerja untuk mencapai tujuan
yang sumber daya kebijakan yang mendapat dukungan dari Bagian
Hukum dan Bagian Organisasi dan BPKAD

Selanjutnya jejaring kerja dalam implementasi aksi perubahan tersebut


dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar.5

30 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Jejaring Kerja

Kades/
Perangkat
Desa

CHANGE DPMD
LEADER

Bagian
Bagian Organisasi
Hukum
BPKAD

Keterangan :
 Tarining Model = Kades dan Perangkat Desa
 Twinning Model = DPMD
 Resource Sharing = Bagian Hukum, Bagian Organisasi dan BPKAD.

D. Canvas Model
Dalam implementasi aksi perubahan dapat dibuat Canvas Model sebagai

rangkuman atau gambaran tentang aksi perubahan yang dilakukan oleh change

leader sebagai berikut :

Gambar.6
Canvas Model
Stakeholder (Mitra Kerja) : Kegiatan Utama : Nilai Yang Hubungan Target
1. Internal : Pembinaan tata ditawarkan : Customers: /Sasaran
 Camat kelola Aset desa (RAPIH)  Mitra Kerja Kasi Customer :
 Sekmat Pemerintahan  Meningkatnya
 Kasi Kesos  Ramah penataan aset
 Kasi Sarpras  Akurat desa dengan
 Kasi Trantib Sumber Daya :  Professional Perubahan rapi tertib dan
 Kasi PMB  SDM  Informative Pelayanan : bisa
 Kasubag UMPEG  Juknis/SOP  Handal Terlaksana Tata dipertanggung
 Kasubag KPE  Logistik/Media Kelola Inventaris jawabkan
2. Eksternal : Aset Desa
 BPKAD
Terpadu
 DPMD
 Bagian Hukum
 Bagian Organisasi

31 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


 Kepala Desa

Unsur Biaya /Sumber Biaya : Imbalan / Tunjangan : Resiko :


 TPP  Aset Desa
 APBD Murni Hilang
 Aset Desa
Tidak tercatat
Dalam Buku
Inventaris

Legalitas /Payung Hukum : Akuntabilitas/Pertanggungjawaban : Sustainabilitas:


 Laporan Kegiatan  Jadwal
 Laporan Program tentative
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor  Laporan Progres pembinaan
6 Tahun 2014 Tentang Desa aset desa
 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun  Komitmen
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan berkelanjutan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa

E. Kendala
Beberapa kendala yang dihadapi selama implementasi aksi perubahan

adalah :

1. Kendala Internal :

Kesulitan dalam melakukan koordinasi dengan anggota tim efektif pada masa

kerja melalui model WFH juga karena tugas yang diemban masing-masing

personil Tim.

2. Kendala Eksternal :

Sulitnya mendapat bahan dan referensi dalam membuat pedoman aset desa

dari stakeholder eksternal

F. Strategi Mengatasi Kendala

Strategi yang dipergunakan dalam mengatasi kendala-kendala yang

dihadapi adalah :

32 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


1. Strategi Mengatasi Kendala Internal

Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan anggota tim efektif melalui

komunikasi via android/hp,sehingga anggota tim efektif dapat membantu

kegiatan aksi perubahan

2. Strategi Mengatasi Kendala Eksternal

Melakukan koordinasi dan konsultasi ke DPMD dan mencari referensi melalui

koneksi jaringan google, sehingga dapat disusun pedoman aset desa terpadu

BAB IV

DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan

Setelah dilaksanakan kegiatan implementasi aksi perubahan mulai

tanggal 20 April s.d. 26 Juni 2020, terdapat beberapa capaian atau keluaran

sesuai tahapan/milestone sebagai berikut :

33 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


1). Terbentuk Tim Efektif Aksi Perubahan

Keluaran dari tahapan pertama sesuai adalah terbentuknya tim efektif aksi

perubahan yang dibentuk pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 yang

anggota seluruhnya berasal dari pegawai Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten

Sukabumi yang terdiri dari Pokja I dan Pokja II. Dokumen/eviden

pembentukan tim efektif dapat dilihat pada Lampiran I. Dalam lampiran ini

terdapat bukti berupa poto, nota dinas, surat undangan, daftar hadir, notulen,

serta SK pembentukan tim efektif dan dukungan dari unsur pimpinan. Selain

itu terdapat pula pernyataan dukungan dari stakeholder internal yang

memberikan dukungan kepada change leader dalam menghasilkan inovasi.

Selama pelaksanaan implementasi aksi perubahan, anggota tim efektif yang

dibentuk secara internal aktif membantu secara aktif change leader, sehingga

dapat dicapai tujuan jangka pendek aksi perubahan sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

2). Terdapat Dukungan dan Rekomendasi Stakeholder

Capaian tahapan kedua adalah dukungan dan rekomendasi dari pelaksanaan

koordinasi dan konsultasi kepada stakeholder eksternal yang dilaksanakan

mulai tanggal 23 s.d. 27 April 2020. stakeholder yang dikunjungi memberikan

dukungan dan pentingnya pembuatan pedoman aset desa sebagai panduan

dan acuan kepala desa dan perangkatnya dalam mengisi daftar inventaris

aset desa secara terapdu.. Dokumen dukungan dari stakeholder dapat dilihat

pada Lampiran II.

3). Tersusun Pedoman Aset Desa Terpadu

Capaian tahapan ketiga adalah tersusunnya pedoman aset dea terpadu

(PADU) yang disusun bersama anggota tim efektif. Pedoman ini berisi tata

34 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


cara melakukan pencatatan aset desa sesuai format. Pedoman ini mulai

disusun tanggal 6 s.d. 15 Mei 2020. Dokumen pedoman tersebut dapat dilihat

pada Lampiran III.

4). Terbitnya SK Camat tentang Pedoman Aset Desa

Capaian pada tahap keempat dari kegiatan implementasi aksi perubahan

adalah terbitnya SK Camat tentang Pedoman Aset Desa Terpadu sesbagai

legalisasi penggunaan pedoman tertanggal 22 Mei 2020. Legalitas ini sangat

penting dilakukan agar dapat digunakan oleh Pemerintah Desa sebagai

acuan dan panduan dalam melakukan tata kelola aset desa sesuai ketentuan

yang berlalku. Lebih lengkapnya dokumen SK camat tersebut dapat dilihat

pada Lampiran IV.

5). Terbentuk Tim Pembina Aset Desa

Capaian pada tahapan kelima adalah terbentuk tim pembina aset desa tingkat

kecamatan. Tim ini penting untuk dibentuk dengan tugas membantu kepala

desa dan perangkat desa dalam mengisi daftar inventaris aset desa secara

terpadu. SK Tim ini disahkan tertanggal 3 Juni 2020. Lebih lengkapnya

dokumen ini dapat dilihat pada Lampiran V.

6). Tersusun SOP Aset Desa Terpadu

Capaian pada tahapan keenam adalah tersusunnya SOP Aset Desa sebagai

alur untuk melakukan inventaris aset desa secara terpadu. SOP Tim ini

disahkan tertanggal 10 Juni 2020. Lebih lengkapnya dokumen ini dapat dilihat

pada Lampiran VI.

7). Terlaksana Sosialisasi Pedoman Aset Desa

Capaian pada tahapan keenam terlaksana sosialisasi tata cara melakukan

35 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


inventaris aset desa sesuai ketentuan yang berlaku yang dilaksanakan pada

tanggal 16 Juni 2020. Lebih lengkapnya dokumen kegiatan sosialisasi

tersebut dapat dilihat pada Lampiran VII.

B. Manfaat Aksi Perubahan

Aksi perubahan ini sangat bermanfaat bagi penataan administrasi aset desa.

Cakupan manfaat aksi perubahan, yakni :

1. Internal :

c. Bagi Change Leader :

1) Terlaksana nilai-nilai kepemimpinan melayani

2) Meningkatnya mutu pembinaan pemerintahan desa

3) Bagi Kecamatan :

1) Meningkatnya kualitas pembinaan aset desa

2) Mudahnya pengawasan terhadap aset desa

2. Eksternal :

a. Bagi Inspektorat :

1) Mudahnya pemeriksanaan aset desa

2) Lengkap data aset desa

b. Bagi Pemerintah Desa :

1) Adanya panduan pengisian aset desa

2) Meningkatnya tanggungjawab pengelolaan aset desa

36 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


BAB V

KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

A. Komitmen Keberlanjutan Aksi Perubahan

Sesuai dengan etika dan integritas ASN dalam pelaksaaan tugas

pelayanan yang harus dilaknasakan dengan sungguh-sungguh menjadi

cerminan dari sikap kepemimpinan pengawas di Kecamatan Tegalbuleud

sebagai Kepala Seksi Pemerintahan.

37 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


Dalam hal ini kaitannya dengan aksi perubahan ini, maka integritas

kepemipinan yang baik akan mampu berkomitmen kuat dengan keberlajutan aksi

perubahan yang telah dibuat agar dapat mewujudkan pemerintahan yang baik

(good public governance) dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

kinerja pelayanan. Komitmen ini dibuktikan keterangan pernyataan melanjutkan

aksi pada jangka menengah dan jangka panjang.

B. Perencanaan Usulan Anggaran (RKA-SKPD)

Komitmen keberlanjutan ini juga perlu dperkuat dengan bukti lainnya, yakni

keberlanjutan kegiatan yang sudah tercantum dalam Renstra dan Renja

Kecamatan Tegalbuleud dengan alokasi kegiatan sinergitas dan koordinasi pada

tahun 2021.

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aksi perubahan selama 60 hari kerja mulai 20 April s.d.
26 Juni 2020, dapat membuat beberapa kesimpulan, yakni :
1. Masalah utama yang terjadi adalah :“Belum adanya pedoman laporan
inventarisasi aset desa”.
2. Inovasi proyek perubahan ini adalah : “Penyusunan Pedoman Aset Desa
Terpadu (PADU)”.
38 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU
3. Keluaran atau hasil dari tiap-tiap tahapan utama aksi perubahan adalah :
a). Terbentuk Tim Efektif Aksi Perubahan
b). Terdapat dukungan dan rekomendasi dari stakeholder eksternal
c). Tersusun pedoman aset desa terpadu (PADU)
d). Terbitnya SK Camat tentang PADU
e). Tebentuk Tim Pembina Aset Desa Terpadu
f). Tersusun SOP Aset Desa Terpadu
g). Terlaskana Sosialisasi Pedoman Aset Desa Terpadu

B. Rekomendasi
Sesuai hasil selama kegiatan aksi perubahan dapat dibuat rekomendasi,
yakni :
1. Perlu mengusulkan kembali alokasi anggaran untuk kegiatan sinergitas dan
koordinasi pada tahun 2021 dengan kegiatan bimbingan teknis aset desa
terpadu
2. Segera membuat jadwal tata cara melakukan pembinaan invebtarais aset
desa melalui on the job training.

DAFTAR PUSTAKA

A. Peraturan Perundang-undngan :

1). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang


Desa
2). Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

39 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU


3). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa

B. Referesni/ Buku :

1). Onong Uchjana Effendi, “Dimensi-Dimensi Komunikasi” Jakarta


Pustaka Pelajar : 1981.
2). Anwar Arifin, ‘Strategi Komunikasi’ Jakrat : CV Rajawali Press : 1984.
3). Koneksi Google-Aset Desa…

40 | YUSUP SUHERLAN, S.Kep.,MM KASI PEM. KEC.TEGALBULEUD INOVASI MADU

Anda mungkin juga menyukai