2. Apa yang dapat dijadikan indikator penilaian karakteristik bayi , bahwa bayi dalam
kondisi baik atau tidak?
Jawaban :
Untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan:
Sebelum bayi lahir :
1. Apakah kehamilan cukup bulan?
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
Segera setelah bayi lahir :
sambil meletakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang telah disiapkan pada perut
bawah ibu, segera lakukan penilaian berikut:
1. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?
2. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
Dalam Bagan Alur Manajemen BBL dapat dilihat alur penatalaksanaan BBL mulai dari
persiapan, penilaian dan keputusan serta alternatif tindakan yang sesuai dengan hasil
penilaian keadaan BBL. Untuk BBL cukup bulan dengan air ketuban jernih yang
langsung menangis atau bernapas spontan dan bergerak aktif cukup dilakukan
manajemen BBL normal. Jika bayi kurang bulan (< 37 minggu/259 hari) atau bayi lebih
bulan (≥ 42 minggu/283 hari) dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak
bernapas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan manajemen BBL
dengan Asfiksia.
3. Jelaskan mekanisme pelepasan panas pada bayi baru lahir!
Jawaban :
Mekanisme Kehilangan Panas
BBl dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut:
1. Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi kehilangan
panas. Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak segera
dikeringkan atau terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan
diselimuti.
2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui
mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang
dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika
ada aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui
ventilasi/pendingin ruangan.
4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat
kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi
panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).
Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi Baru lahir
Sumber: WHO/RHT/MSM/97-2
4. Buatlah skema bagan patofisiologi terjadinya hipoglikemi pada bayi baru lahir!
Jawaban :
Patofisiologi Hipoglikemi Neonatus : Beard (1971) membagi hipoglikemia pada bayi baru lahir
dalam 4 golongan berbeda patofisiologi yang nyata, yaitu:
1. Bayi dari ibu penderita diabetes melitus, pradiabetes mellitus dan bayi eritroblastosis berat.
Bayi demikian menderita hiperinsulinisme, memiliki jumlah glikogen dan deposit lemak yang
lebih banyak dan memiliki respon terhadap glikemia dengan peninggian 5-20 kali pada saat
menggunakan insulin.
2. Bayi berat badan lahir rendah, yang menghabiskan malnutrisi intrauterine. Misalnya bayi dari
ibu penderita toksemia, bayi dengan kelainan plasenta dan bayi kembar yang bingung. Bayi
seperti ini memiliki kadar glikogen pada hepar yang rendah dan mempengaruhi yang berat otak
dan berat hati dengan peninggian konsumsi oksigen dan metabolisme peninggian, kadar glikogen
hati dan otot akan berkurang. Sebagian bayi seperti ini tidak dapat memperbaiki adrenalin untuk
memperbaiki hipoglikemia seperti yang terjadi pada bayi normal. Pada bayi yang lebih tua yang
menderita hipoglikemia sejak lahir dan tergolong pada bayi kecil untuk masa kehamilannya
ditemukan kadar katekolamin yang sangat rendah oleh Brobeger dan Zettrstrom (1961).
3. Bayi yang sangat imatur, yang rentan terhadap komplikasi pernafasan atau asfiksia dan
membutuhkan pertolongan yang lebih tinggi dari kemampuan yang ada pada bayi tersebut.
4. Golongan yang ditemukan dan terdapat defek genetik atau defek kembangan seperti
galaktosemia, penyakit penimbunan glikogen, kepekaan terhadap leusin, insulinismus dan
gangguan metabolik dan atau gangguan anatomis lain.
Sepsis Hipermetabolisme
Intra uterin
Diabetes Militus pada orang tua / keluarga
malnutisi
I
Enteral feeding
Disfungsi
Ibu yang memakai/ketergantungan narkotika
pangkreas
Potensial gangguan
cairan dan elektrolit
Potensial
kerja di
hipotermi