S DENGAN
BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI BPM SRI HARYANTI SUKOHARJO
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal menggunakan 7 langkah
manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP secara
komperhensif.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada By.Ny. S
dengan BBLR di BPM Sri haryanti Sukoharjo.
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada By.Ny. S dengan BBLR di BPM Sri
haryanti Sukoharjo
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada By.Ny. S dengan BBLR
di BPM Sri haryanti Sukoharjo
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk By.Ny. S dengan BBLR di BPM Sri
haryanti Sukoharjo
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk By.Ny. S dengan BBLR di BPM Sri
haryanti Sukoharjo
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada By.Ny. S dengan
BBLR di BPM Sri haryanti Sukoharjo
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada
By.Ny. S dengan BBLR di BPM Sri haryanti Sukoharjo
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr. (Dep Kes. RI, 2001 :
122).
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 500 gram, tanpa memandang
usian kehamilan. (Gladioostrange. Blogspot. Com).
B. Klasifikasi
Klasifikasi BBLR dapat digolongkan menjadi :
1. Prematuritas murni.
Adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan BB yang sesuai.
2. Smal For Date (SFP) atau kecil untuk masa kehamilan.
Adalah bayi yang BB rendah kurang dari seharusnya umum kehamilan.
3. Reterdasi pertumuhan janin uterus.
Adalah bayi yang lahir dengan BB rendah dan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
4. Lihgt for date sama dengan small for date.
5. Dismaturias.
Adalah suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan janin
dengan lanjutan kehamilan.
6. Large for date.
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua kehamilan missal pada DM.
C. Etiologi
1. Faktor genetik / kromosom
2. Infeksi
3. Bahan toksit
4. Radiasi
5. Disfungsi plasenta
6. Faktor nutrisi
7. Faktor-faktor lain seperti merokok, peminum alcohol.
D. Komplikasi
1. Sindrom aspirasi mekonium
2. Asfiksia Neonatorum
3. Sindrom Disstres Respirasi
4. Penyakit membran Hialin
5. Dismatur Preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu.
6. Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
7. Hipotermia, hipoglikemia, anemi, gangguan pembekuan darah
8. Infeksi, retrolental fibroplasia, NEC ( necrotizing enterocolitis)
9. Bronchopulmonary dysplasia, malformasi kongenital.
H. Penatalaksanaan
1. Resusitasi yang adekuat
2. Pengaturan suhu
3. Terapi oksigen
4. Pengawasan terhadap PDA ( patent ductus arteriosus )
5. Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutris yang cukup.
6. Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat.
I. Kebutuhan Nutrisi
Makanan bayi prematur refleks hisap, telan dan batuk belum sempurna. Kapasitas
lambung masih sedikit, kebutuhan protein 3 – 5 gram / hari dan tinggi kalori 110 kalori /
kgBB / hari. Pemberian minum dimulai saat bayi berumur 3 jam. Jumlah cairan yang
diberikan pertama kali adalah 1 – 5 ml/ jam dan jumlahnya dapat ditambah sedikit 12 jam.
Banyak cairan yang diberikan perhari adalah 60 ml/kgBB/ hari dan setiap hari dinaikkan
sampai dengan 200 ml/kgBB/ hari pada akhir minggu kedua.
Hari Kelahiran Cairan/kgBB/hari Kalori/kgBB/hari
1 60 ml 40 kal
2 70 ml 50 kal
3 80 ml 60 kal
4 90 ml 70 kal
5 100 ml 80 kal
6 110 ml 90 kal
7 120 ml 100 kal
8-10 150 – 200 ml 120 kal
Air susu yang paling baik adalah ASI. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dapat di
pompa dan dimasukkan dalam botol steril. Bila ASI tidak ada, ganti susu dengan susu buatan
yang mengandung lemak yang mudah dicerna oleh bayi ( lemaknya dari middle chain trigly
ceride ) dan mengandung 20 kalori/ 30 ml air atau sekurang – kurangnya bayi dapat 110
kal/kgBB/ hari.
J. Pencegahan
Hal – hal yang dapat dilakukan :
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali salama kurun
kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda.ibu hamil yang diduga beresiko, terutama
faktor resio yang mengarah melahirkan bayi dengan BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau
dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda –
tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat
menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik.
3. Hendaknya ibu dapat meencanakan persalinan pada kurun umur reproduksi sehat ( 20 – 34
tahun ).
4. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan
ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap
pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI Ny. S DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI BPM SRI HARYANTI SUKOHARJO
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama : By. Ny. S
Tanggal/jam lahir : 18 Mei 2013 / 07.45 WIB
Alamat : Mulur RT 7 RW 2 Bendosari, Sukoharjo
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Swasta
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
GPA : G2 P1 A0
Umur kehamilan : 38 minggu
Kenaikan BB : 10 kg
ANC : 15 kali
TT : 2 kali (kehamilan yang ke 24 mgg dan kehamilan yang ke 28 mgg)
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
Vital Sign : HR : 128 x / menit S : 370C
RR : 42 x / menit
BB Lahir : 2300 gram BB sekarang : 2300 gram
PB Lahir : 48 cm PB sekarang : 48 cm
LD lahir : 34 cm LD sekarang : 34 cm
LK Lahir : 34 cm LK sekarang : 34 cm
Warna kulit : Kemerahan Warna kuku : Kemerahan
Tangis bayi : Kuat
Tonus otot : Baik
b. Pemeriksaan kepala
Keadaan Ubun-ubun : mendatar Sutura : Menutup
Penonjolan / pencekungan : tidak ada
Ukuran kepala : DMO : 15 cm
DFO : 13,5 cm
c. Mata
Kedimetrisan : simetris
Tanda –tanda infeksi : tidak ada
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Kelaianan pada mata : tidak ada
Secret : tidak ada
Reflek penglihatan : ada, mata bayi melihat benda bergerak
d. Hidung dan Mulut
Kelainan bawaan : tidak ada
Refleksi menghisap : ada, areola putting susu ibu tertekan gusi bayi, lidah dan langit –
langit mulut bayi.
Kesimetrisan : simetris
e. Telinga
Letaknya/kesimetrisan : simetris
Kelainan : tidak ada
Reflek pendengaran : ada, respon memeluk saat bayi dikagetkan
f. Leher
Pembengkakan : tidak ada
Benjolan : tidak ada
g. Dada
Bentuk : simetris
Putting Susu : menonjol
Bunyi napas : normal
Bunyi Jantung : dalam batas normal
Retraksi : tidak ada retraksi
B. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 18 Mei 2013 / 08. 30 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
By.Ny. S lahir spontan, cukup bulan, sesuai masa kehamilan dengan berat badan lahir rendah
umur 15 menit.
Dasar :
S : ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya di BPM Sri haryanti tanggal 18 Mei
2013 jam 07. 45 WIB
O :
a. Bayi lahir tanggal 18 Mei 2013 jam 07. 45 WIB
b. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 128 x / menit S : 370C
RR : 42 x / menit
c. Apgar Score :
1 menit :8
5 Menit :9
10 Menit : 10
d. Jenis kelamin : Perempuan
BB : 2300 gram PB : 48 cm
LK : 34 cm LD : 34 cm
e. Warna Kulit : Kemerahan Tonus otot : Aktif
f. Tangis bayi : Kuat Anus : berlubang
g. Kelainan Kongenital : tidak ada
h. Reflek rooting, sucking, moro, grasping, tonic neck : Baik
2. Masalah : tidak ada
D. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
E. PERENCANAAN
Tanggal / jam : 18 Mei 2013 / 08. 35 WIB
1. Observasi KU dan VS
2. Jaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor.
3. Beri nutrisi dan ASI sesering mungkin pada bayi minimal tiap 2 jam atau sesuai
kebutuhan.
4. Berikan perawatan di incubator
5. Berikan Ruangan hangat dan nyaman
6. Observasi BAB dan BAK.
7. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x sehari.
8. Berikan injeksi vitamin K dan tetes mata segera setelah bayi lahir.
9. Rawat tali pusat dengan prinsip antiseptik.
F. IMPLEMENTASI
Tanggal / jam : 18 Mei 2013 / 08. 40 WIB
1. Mengobservasi KU dan VS
2. Menjaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor.
3. Memberi nutrisi dan ASI sesering mungkin pada bayi minimal tiap 2 jam atau sesuai
kebutuhan.
4. Merawat di incubator dengan suhu 35oC tujuannya agar bayi mendapat suhu tubuh yang
normal
5. Menyediakan ruangan hangat dan nyaman tujuannya agar tidak hipotermi
6. Mengobservasi BAB dan BAK.
7. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x sehari.
8. Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM pada paha kiri 1/3 bagian luar atas dan tetes
mata eritromycin 0,5 % sebanyal 1 tetes pada mata kanan dan mata kiri segera setelah bayi
lahir.
9. Merawat tali pusat dengan prinsip antiseptik dengan cara membungkus tali pusat bayi dengan
kassa steril.
G. EVALUASI
Tanggal / jam : 18 Mei 2013 / 09.00 WIB
1. Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
Vital Sign : HR : 138 x/menit S : 37OC
RR : 44 x/menit
2. Kehangatan bayi sudah terjaga dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor
3. Bayi sudah diberi ASI sesuai kebutuhan
4. Bayi sudah dirawat di incubator
5. Bayi Sudah diberikan ruangan hangat dan nyaman
6. Bayi sudah BAB 1 kali, warna kehitaman, konsisitensi lembek, dan BAK 4 - 6 kali, warna
kuning jernih.
7. Injeksi vitamin K dan tetes mata sudah diberikan.
8. Tali pusat sudah dirawat dan dibungkus dengan kassa steril dan tidak ada perdarahan maupun
tanda – tanda infeksi.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal / jam : 19 Mei 2013/ jam 06.30 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya sudah menetek dengan kuat.
2. Ibu mengatakan ASI nya sudah lancar.
3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidur nyenyak.
4. Ibu mengatakan bayinya BAB 1 kali sehari dan BAK 4 – 6 kali sehari.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 138 x / menit S : 370C
RR : 44 x / menit
2. Apgar Score :
1 menit :8
5 menit :9
10 menit : 10
3. Jenis kelamin : Perempuan
BB : 2300 gram PB : 48 cm
LK : 34 cm LD : 34 cm
4. Warna Kulit : Kemerahan Tonus otot : Aktif
5. Tangis bayi : Kuat Anus : berlubang
6. Kelainan Kongenital : tidak ada
7. Reflek rooting, sucking, moro, grasping, tonic neck : Baik
8. Tali pusat : masih basah dan tidak ada tanda – tanda infeksi
9. Minum PASI : 70 ml/kgBB/ hari atau bila bayi menangis.
C. ASSESMENT
By. Ny. S lahir normal, cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan dengan berat badan lahir
rendah umur 2 hari.
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 19 Mei 2013/ jam 06.45 WIB
1. Mengobsevasi KU dan VS.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 128 x / menit S : 37,20C
RR : 48 x / menit
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
3. Mencegah infeksi dan rawat tali pusat.
Mencegah infeksi dan merawat tali pusat bayi dengan cara membungkus tali pusat bayi
dengan kassa steril.
Tali pusat bayi sudah terawat dengan baik sehingga tidak terjadi infeksi.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi tiap basah
atau kotor.
Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan memandikan bayi 2 x sehari.
Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayi.
6. Observasi tanda – tanda peradangan tali pusat
Mengobservasi tanda – tanda peradangan tali pusat seperti adanya bau busuk dari tali pusat,
tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah / pus dari tali pusat.
Tali pusat tidak ada tanda – tanda infeksi, tali pusat masih basah dan terbungkus kassa steril.
7. Memberi pendkes pada ibu tentang Tanda Bahaya BBL, meliputi :
a. Bayi tidak dapat menyusu , sulit minum, malas minum. Kemungkinan bayi mengalami
kelainan pada bibir dan langit – langit dan bayi infeksi.
b. Bayi kejang kemungkinan bayi terjadi infeksi misalnya tetanus neonatorum dan gangguan
sistim persyarafan seperti trauma kelahiran
c. Bayi mengantuk dan tidak sadar ( letargis ) kemingkinan bayi infeksi / sepsis dan gangguan
sistim persyarafan.
d. Apabila nafas bayi kurang dari 40 x/menit atau labih dari 60 x/menit disertai tarikan dada, ini
disebabkan karena gangguan pernafasan.
e. Apabila bayi merintih, lemah, atau kurang aktif, kemungkinan disebabkan karena infeksi.
f. Warna kulit bayi : sianosis ( warna kulit membiru mulai dari muka sampai seluruh
tubuh), warna kulit sangat kuning mulai dari kepala turu ke kaki.
g. Apabila perut bayi kembung, muntah kemungkinan bayi mengalami saluran pencernaan
bagian atas buntu, sedangkan apabila bayi tidak mengeluarkan mekonium berarti saluran
percernaan bagian bawah buntu.
h. Apabila bagian tali pusat bayi dan dinding perut di sekitar tali pusat berwarna kemerahan,
berbau busuk, terdapat pus / nanah, keluar darah / perdarahan, kemungkinan tali pusatnya
terdapat infeksi tali pusat.
Ibu sudah mengerti tentang tanda – tanda bahaya BBL
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir
rendah dengan tujuh langkah varney, penulis mengambil kesimpulan :
1. Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada bayi
Ny. S bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah di BPM Sri Haryanti Sukoharjo dengan
menggunakan tujuh langkah varney.
2. Hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu diagnosa bayi Ny. S baru lahir dengan berat
badan lahir rendah , menangis spontan dan kuat. Bayi Ny. S dilahirkan pada tanggal 18 Mei
2013, jam 07.45 WIB dengan BB: 2300 gram, PB: 48 cm, LK: 34 cm,LD : 34 cm, DMO: 15
cm, DFO: 13,5 cm, memiliki APGAR Score: 8-9-10 dan dengan tanda-tanda vital yaitu HR:
128 x/menit, RR: 45 x/menit, S: 370C.Pada bayi Ny. R tidak ditentukan diagnosa potensial
karena bayi Ny. S adalah bayi baru lahir normal, antisipasi yang dilakukan pun tidak ada.
Asuhan yang diberikan pada By.Ny.S , yaitu memandikan dan mengganti pembalut tali pusat
bayi,, mengajarkan pada ibu tentang cara perawatan bayi setiap hari, pastikan bayi dalam
kondisi yang aman dan nyaman, observasi nutrisi bayi, dan memberikan injeksi Vit. K 1 mg
secara IM serta tetes mata.
3. Dalam pelaksanaan Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada By. Ny. S tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan praktek
B. Saran
1. Bagi Bidan
Bidan hendaknya selalu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan
perkembangan IPTEK agar mampu mebersihkan asuhan kebidanan dengan baik.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hendaknya saling bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainya agar terciptanya pelayanan
kesehatan yang bermutu.
3. Bagi Pasien
Hendaknya selalu merawat bayinya dengan penuh kasih sayang dan memperhatikan
kesehatan bayinya agar kelak tumbuh menjadi anak yang sehat dan dapat dibanggakan.
4. Bagi Mahasiswa
Mampu menerapkan ilmu yang didapat dengan baik kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Poskan Komentar
Arsip Blog
▼ 2013 (18)
o ▼ Juli (18)
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA
NY.K U...
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA
NY.K U...
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA
NY.K U...
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA
NY.K U...
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL PADA
NY.K U...
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny.R
UMUR...
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. S
UMU...
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M Umur 30th P2 A0 DENGA...
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI ”N” Umur 3mg DENGAN
IMU...
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “R“ UMUR 30th
G...
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “R“ UMUR 30th
G...
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “R“ UMUR 30th
G...
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL PADA NY.
W ...
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. S
UM...
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
PADA N...
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI Ny. S
D...
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BAYI NY. Y
D...
ASUHAN KEBIDANAN BAYI SAKIT PADA By. F UMUR 10
BUL...
Mengenai Saya
RISAL SHADIQ F
Lihat profil lengkapku
Templat