PERILAKU KEKERASAN
DISUSUN OLEH :
TINGKAT III REGULER
8. Pengorganisasian
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Hari, tanggal : Jumat, 02 Oktober 2015
- Waktu : 08.30 s/d selesai
- Alokasi waktu :
Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi aktivitas kelompok (25 menit), serta
Penutup (10 menit)
- Tempat : Ruang rekreasi
b. Jumlah Klien : Enam
c. Tim Terapis
1) Leader : Dwinanda Rani Wulandari
Uraian tugas :
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Memimpin jalannya terapi kelompok.
- Memimpin diskusi.
2) Co-leader : Ayu Purwani Asih
Uraian tugas :
- Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
- Membantu memimpin jalannya kegiatan.
- Menggantikan leader jika ada berhalangan.
3) Observer : Dewa Ayu Sri Utami
Uraian tugas :
- Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat, dan jalannya acara.
- Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua ang-
gota kelompok dengan evaluasi kelompok.
4) Fasilitator : Putu Deva Kusuma Yana
Uraian tugas :
- Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
- Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegia-
tan.
- Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melak-
sanakan kegiatan.
- Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
- Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
- Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.
d. Metode dan Media
1) Alat
- Papan tulis/flipchart/whitebord
- Kapur/ spidol
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
- Bantal
2) Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran/simulasi
9. Proses Pelaksanaan
Sesi 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan
a. Tujuan
- Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.
- Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda
dan gejala marah).
- Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
(prilaku kekerasan).
- Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.
b. Setting
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
- Ruangan nyaman dan tenang.
K K
K K
K F
Keterangan :
Leader : L Pasien : K
Co Leader : Co Fasilitator : F
Observer : O
c. Alat
- Papan tulis/flipchart/whiteboard
- Kapur/ spidol
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
d. Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran/simulasi
e. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
- Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
- Membuat kontrak dengan klien.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Perkenalkan nama panggilan terapis kepeda klien (pakai
papan nama).
- Menanyakan nama panggilan semua klien (beri papan
nama).
Evaluasi/Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan masalah yang dirasakan.
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal perilaku keke-
rasan yang biasa dilakukan.
- Menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3) Tahap Kerja
a) Mendiskusikan penyebab marah.
- Tanyakan pengalaman tiap klien marah.
- Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard.
b) Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan
terjadi.
- Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh pe-
nyebab (tanda dan gejala).
- Tulis di papan tulis tulis/flipchart/whiteboard.
c) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
klien (verbal, merusak lingkungan, menciderai/memukul
orang lain, dan memukul diri sendiri).
- Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.
- Tulis di papan tulis tulis/flipchart/whiteboard.
d) Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan
yang paling sering dilakukan untuk diperagakan.
e) Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekera-
san yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab
dan klien yang melakukan perilaku kekerasan).
f) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/
simulasi.
g) Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan.
- Tanyakan akibat perilaku kekerasan.
- Tuliskan di papan tulis/flipchart/whiteboard.
h) Memberikan reinforcement pada peran serta klien.
i) Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua klien
terlibat.
j) Memberi kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku
kekerasan, dan akibat perilaku kekerasan.
k) Menanyakan kesedian klien untuk mempelajari cara baru
yang sehat menghadapi kemarahan.
4) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien
yang positif.
· Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien memulai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.
- Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala
perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan.
Kontrak yang Akan Datang
- Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasan.
- Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui
penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi
sebagai berikut :
Sesi 1 TAK
Stimulasi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Psikologi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan,
perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan,
serta mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
nafas dalam. Beri tanda (+) jika mampu dan beri tanda (-) jika tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : Klien mengikuti
Sesi 1, TAK stimulus persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
menyebutkan penyebab perilaku kekerasannya (disalahkan dan
tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala yang dirasakan
(”gregeten” dan ”deg-degan”), perilaku kekerasan yang dilakukan
(memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa
ke rumah sakit jiwa), dan cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan latihan tarik nafas dalam. Anjurkan klien mengingat dan
menyampaikan jika semua dirasakan selama di rumah sakit.
Sesi 2 : Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik
a. Tujuan
- Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.
- Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah peri-
laku kekerasan.
- Klien dapat mendemontrasikan dua kegiatan fisik yang dapat men-
cegah perilaku kekerasan.
b. Setting
- Terapis dan klien duduk bersama membentuk segi empat.
- Ruangan nyaman dan tenang.
c. Alat
- Bantal
- Sound musik
- Papan tulis
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
d. Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Permainan
e. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 1.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Klien dan terapis pakai papan nama.
Evaluasi/Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan: pe-
nyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan serta akibat-
nya.
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk men-
cegah perilaku kekerasan.
- Menjelaskan aturan main berikut :
Klien bersedia mengikuti TAK.
Berpakaian rapi dan bersih.
Peserta tidak diperbolehkan makan, minum atau me-
rokok selama pelaksanaan TAK.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapi.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
3) Tahap Kerja
Melakukan pemilihan peserta yang akan di lakukan tahap
kerja dengan permainan sederhana yaitu diputarkan musik, kemu-
dian klien memutar bola yang di pegang, bila musik dihentikan dan
ada peserta TAK yang masih memegang bola berarti dia adalah
peserta yang terpilih untuk dilakukan tahap kerja selanjutnya.
a) Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasanya dilakukan oleh
klien.
- Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan olah
raga yang biasa silakukan oleh klien.
- Tulis dipapan tulis/flipchart/whiteboard.
b) Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk
menyalurkan kemarahan secara sehat: tarik napas dalam,
menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi,
main bola, senam, memukul gendang.
c) Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilaku-
kan.
d) Bersama klien mempraktekan dua kegiatan yang dipilih.
e) Terapis mempratekkan.
f) Klien melakukan re-demontrasi.
g) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekan cara pe-
nyaluran kemarahan.
h) Upayakan semua klien berperan aktif.
4) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku
kekerasan.
- Memberitahukan kemajuan masing-masing klien dalam
mencapai hasil tiap sesi.
Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipela-
jari jika stimulus penyebab perilaku kekerasan.
- Menganjurkan klien malatih secara teratur cara yang telah
dipelajari.
- Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
Kontak yang Akan Datang
- Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu
interaksi sosial yang asertif.
- Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan sesi 2, kemampuan yang di harapakan adalah dua
kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir
evaluasi sebagai berikut:
Sesi 2 TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktek-
kan 2 cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (+)
jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti
sesi 2 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu
mempraktekkan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu memprak-
tekkan pukul kasur dan bantal. Anjurkan dan bantu klien memprak-
tekkan di ruang rawat (buat jadwal).
Sesi 3 : Mencegah Perilaku Kekerasan Sosial
a. Tujuan
- Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa me-
maksa.
- Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan.
b. Setting
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
- Ruangan nyaman dan tenang.
c. Alat
- Papan tulis/flipchart/whiteboard dan alat tulis
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
d. Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran/simulasi
e. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 2.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Klien dan terapis pakai papan nama.
Evaluasi/Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala
marah, serta perilaku kekerasan.
- Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan sudah dilakukan.
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara sosial untuk men-
cegah perilaku kekerasan.
- Menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3) Tahap Kerja
a) Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta
sesuatu dari orang lain.
b) Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien.
c) Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa
paksaan, yaitu “Saya perlu/ingin/minta...., yang akan saya
gunakan untuk....”.
d) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan
ulang cara pada poin c.
e) Ulangi d sampai semua klien mencoba.
f) Memberikan pujian pada peran serta klien.
g) Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampai-
kan rasa sakit hati pada orang lain, yaitu “Saya tidak dapat
melakukan...” atau “Saya tidak menerima dikatakan .....”
atau “Saya kesal dikatakan seperti...”.
h) Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan
ulang cara pada poin d.
i) Ulangi h sampai semua klien mencoba.
j) Memberikan pujian pada peran serta klien.
4) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah melakukan
TAK.
- Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari.
- Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar.
Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien menggunakn kegiatan fisik dan inte-
raksi sosial yang asertif, jika stimulus penyebab perilaku
kekerasan terjadi.
- Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi so-
sial yang asertif secara teratur.
- Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal ke-
giatan harian pasien.
Kontrak yang Akan Datang
- Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegia-
tan ibadah.
- Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses Tak berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku keke-
rasan sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah mencegah
perilaku kekerasan secara sosial. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3 TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Sosial
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan
pencegahan perilaku kekerasan secara sosial : meminta tanpa
paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan
baik. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti
Sesi 3 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
memperagakan cara meminta tanpa paksa, menolak dengan baik
dan mengungkapkan kekerasan. Anjurkan klien mempraktikkan di
ruang rawat (buat jadwal).
Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
a. Tujuan
Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur.
b. Setting
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
- Ruangan nyaman dan tenang.
c. Alat
- Papan tulis/flipchart/whiteboard dan alat tulis
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
d. Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran/stimulasi
e. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.
- Menyiapkan alat dan tempat.
2) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Klien dan terapis pakai papan nama.
Evaluasi/Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
- Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala
marah, serta perilaku kekerasan.
- Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan.
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk
mencegah perilaku kekerasan.
- Menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3) Tahap Kerja
a) Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien.
b) Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan
masing-masing klien.
c) Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien.
d) Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah.
e) Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang
dipilih.
f) Memberikan pujian pada penampilan klien.
4) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dipelajari.
- Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang
benar.
Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi
sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus penye-
bab perilaku kekerasan terjadi.
- Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial
yang asertif, dan kegiatan ibadah secara teratur.
- Memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian
klien.
Kontrak yang Akan Datang
- Menyepakati untuk balajar cara baru yang lain, yaitu minum
obat teratur.
- Menyepakati waktu dan tempat pertemuan berikutnya.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah
perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan. Formulir
evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan
pencegahan perilaku kekerasan secara sosial : meminta tanpa pak-
sa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengi-
kuti Sesi 4, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien
mampu memperagakan dua cara ibadah. Anjurkan klien melaku-
kannya secara teratur di ruangan (buat jadwal).
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan
pencegahan perilaku kekerasan secara sosial: meminta tanpa paksa,
menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (х) jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 5, TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan
keuntungan minum obat, belum dapat menyebutkan keuntungan
minum obat dan akibat tidak minum obat. Anjurkan klien
mempraktikkan lima benar cara minum obat, bantu klien
merasakan keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat.
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN
PERILAKU KEKERASAN