Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Defenisi
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Terapi kelompok menurut yasirblogspotcom.2009 adalah metode pengobatan ketika
klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness),
pleningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang
adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.

B. JENIS JENIS TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)


Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling banyak
ditemukan dikelompok sebagai berikut :
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap
mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik).
2. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori).
3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya,
klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
4. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
5. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR)
6. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik).

Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu


memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu
memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi
aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar, viodeo, dan nantinya
juga akan membuat klien lebih termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku
sebelumnya.

C. Tujuan
1.Tujuan umum:
Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
o Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
o Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
o Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
TAK stimulasi sensoris adalah upaya menstimulasi semua pancaindra (sensori)
agar member respons yang adekuat (Keliat dan Akemat, 2002).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK stimulasi sensoris adalah agar klien dapat berespon
terhadap stimulus pancaindra yang diberikan
b. Tujuan Khusus
Tujuan khususnya adalah : (1) klien mampu berespon terhadap suara yang
didengar, (2) klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat, (3) klien mampu
mengekspresikan perasaan melalui gambar.
3. Indikasi
Klien yang mempunyai indikasi TAK stimulasi sensoris adalah klien dengan
isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi
verbal.
4. Aktifitas
Aktifitas TAK stimulasi sensori dilakukan sebanyak tiga sesi, aktivitas stimulasi
sensoris dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain
seperti gambar, video, tarian dan nyanyian

5. Tempat
Ruang Melati RSJ HB SAANIN
6. Waktu pelaksanaan
a. Dilaksanakan selama 1 hari
b. Pelaksanaannya 1 x pertemuan
c. waktu 45 menit
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
8. Evaluasi
Setiap selesai pertemuan
Menggunakan lembar observasi TAK stimulasi sensori sesi menggambar
9. Pengorganisasian
a. Terapis
Peran dan fungsi
1) Leader :
Tugas
- Menyusun rencana TAK
- Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
- Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
- Sebagai role model
- Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
2) Co leader :
Tugas
- Membantu leader dalam menggorganisasikan kelompok
3) Fasilitator :

Tugas
- Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu mengkoordinir anggota kelompok
- Duduk di sela-sela pasien
4) Observer :
Tugas
- Mengobservasi semua respon klien
- Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
- Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
- Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
- Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
- Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator
b Nama klien yang mengikuti TAK
1. Nn.D
2. Nn.W
3. Nn.N
4. Nn. F
c Alat alat
- laptop atau telivisi atau video player / cd player
d. Denah
Sesi 3 : Menonton TV / Video
Tujuan :
1. Klien dapat member respons terhadap tontonan TV / Video (jika menonton TV,acara
tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien)
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton

Setting :
1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran di depan televisi.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat :
1. Video / CD player dan video tape / CD
2. Televisi
Metode :
1. Diskusi
Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi / vasilidasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
Terapis menjelelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV / Video dan
menceritakannya.
Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton TV / Video dan
menceritakan makna yang telah di tonton.
Terapis memutar TV / VCD yang telah disiapkan
Terapis mengobservasi klien selama menonton TV / VCD
Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi
tontonan dan maknnya untuk kehidupan klien.
Setelah klien selesai menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain untuk
bertepuk tangan dan memberikan pujian.
4. Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
Tidak lajut
Terapis menganjurkan klien utuk menonton acara TV yang baik
Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien ssesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi
sensoris menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
berespon terhadap tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi sensoris
menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons,
klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di
ruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai