Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG ʺ PEMBUATAN MEDIA LJ ʺ

OLEH:

NAMA :ELISANANDA

NIM :(B1D119186)

KELAS :2019D

FAKULTAS FARMASI,TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN


INFORMATIKA
PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
UNIVERSITAS MEGA REZKY
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Teknik Optik yang berjudul “Moiré”
dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini baik
dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penulis memohon maaf atas
kekurangan dalam makalah ini dan penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 01,Januari, 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian LJ...............................................................................................................3
2.2 Penelitian LJ................................................................................................................6
2.3 Metode LJ....................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
BAB 1
PENDAAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosis.1 Hingga saat ini TB masih menjadi masalah kesehatan
dunia yang belum dapat terselesaikan. Bahkan, WHO memperkirakan antara tahun
2002 sampai 2020 secara total sepertiga populasi di dunia pernah terinfeksi TB dan
8,7 juta merupakan kasus baru (penderita TB aktif) dan tiap tahunnya 1,7 juta
meninggal karena TB. 2Indonesia memiliki prevalensi TB tinggi dan masih menjadi
permasalahan kesehatan utama. Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan beban
TB terbanyak di dunia.
Seperti dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Global
Report tahun 2011 menyatakan bahwa Indonesia memiliki total kasus tuberkulosis
baru sebanyak 450 ribu per tahun dan prevalensi sekitar 690 ribu per tahun.
3 Pada tahun 2010 Indonesia mempunyai angka insiden TB sebanyak 450.000 kasus
atau 189 kasus per 100.000 penduduk, angka prevalensi TB sebanyak 690.000 kasus
atau 289 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kematian karena kasus TB
sebesar 64.000 atau 27 kematian per 100.000.
Angka penjaringan suspek terhadap TB di Indonesia dari tahun 2007 hingga
2011 cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan berarti terjadi pada tahun 2010
dan 2011, dari 687 suspek per 100.000 penduduk pada tahun 2009 menjadi 744
suspek per 100 penduduk pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 angka penjaringan
suspek menjadi 807 per 100.000 penduduk. Angka proporsi persentase pasien baru
dengan BTA positif yang ditemukan pada suspek yang diperiksa dahaknya, di
Indonesia sekitar 5 % hingga 15 % 3 Di Kabupaten Malang berbagai upaya
pengendalian TB sudah dilakukan namun masih jauh dari sempurna. Terutama yang
masih menjadi kendala adalah pada saat penemuan penderita. Angka penemuan
penderita TB paru dengan bakteri tahan asap positif di Kabupaten Malang mengalami
peningkatan dari 36,42 % pada tahun 2010 44,4 % pada tahun 2011, namun masih
dibawah target nasional. Pada tahun 2012 sampai September 2012 ditemukan
penderita TB paru positif sebanyak 827 orang sedangkan target penderita dengan
BTA positif yang harus ditemukan sebanyak 2627 orang.5
Sifat Mycobacterium tuberculosis yang lambat pada waktu pembelahan
sekitar 20 jam, sehingga di kultur pertumbuhan baru tampak setelah 4 sampai dengan
8 minggu. Untuk dapat tumbuh di media kultur diperlukan 50 sampai 100 bakteri/ml
sputum.6 Media perbenihan bertujuan untuk memperbanyak bakteri Mycobacterium
tuberculosis dalam spesimen sputum, sehingga dapat meningkatkan deteksi
Tuberkulosis. Sekarang ini banyak media yang dapat digunakan sebagai kultur dari
Mycobacterium tuberculosis seperti lowenstein-jensen, Mycobacteria growth
indicator tube (MGIT). Tetapi semua pemeriksaan di atas memakan biaya yang tidak
murah. Dengan demikian masih berkembang teknik lain dalam penelitian kultur guna
mendeteksi Mycobacterium tuberculosis guna mendapatkan metode kultur yang
murah dan tingkat sensitifitas dan spesitifitasnya tinggi.7
Kultur Mycobacterium tuberculosis dari dahak penderita merupakan gold
standarduntuk penegakan diagnosa TB saat ini. Media yang umum digunakan adalah
media lowenstein jensen (LJ) yaitu media berbasis telur yang digabungkan dengan
penggunaan elektrolit dan malachite greendirekomendasikan sebagai isolasi, kultur
dan studi kerentanan terhadap obat.8 Koloni makroskopis Mycobacterium
tuberculosis pad media LJ timbul antara minggu kedua sampai minggu ke 6 dan hasil
kultur negative.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan
masalah yang akan dihadapi dalam praktikum ini diantaranya adalah :

1. Apa pengertian dari Pembuatan LJ?


2. Apa saja metode pada Pembuatan LJ?
3. Bagaimana dan apa saja pengaplikasian pembuatan LJ?

Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian media LJ.


2. Menjelaskan macam-macam metode LJ.
3. Mengetahui cara-cara dan macam-macam pengaplikasian LJ.

Manfaat
Manfaat daripada makalah ini antara lain :

1. Memperkenalkan pengetahuan mengenai moiré untuk menambah


wawasan di bidang teknik optik.
2. Meningkatkan pemahaman metode dan aplikasi dari moiré.

BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSAKA
Pada penelitian sebelumnya modifikasi media kultur coco blood
malachite green (CBM) memiliki komposisi bahan dasar coconut atau air
kelapa muda, darah domba, agar darah (blood agar), dan malachite green.
Keunggulan penelitian coco blood malachite green (CBM) antara lain
komposisi yang sederhana dapat diaplikasikan pada laboratorium dengan
fasilitas yang terbatas, berhasil menumbuhkan kuman kontrol standar WHO
yaitu H37RV yang menunjukkan bahwa media coco blood malachite green
(CBM) termasuk bagus dan berpotensi untuk menjadi alternatif media kultur.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan Mycobacterium
tuberculosis lebih cepat dibandingkan LJ dan bermakna secara statistik (p <
0,001). Kekurangan pada penelitian coco blood malachite green (CBM)
terletak pada tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang hasilnya tidak valid.
Hal ini dikarenakan jumlah sampel yang sedikit. Selain itu, koloni
Mycobacterium tuberculosis yang dilihat dengan pewarnaan Ziehl Neelsen
diketahui struktur bakteri lebih kurus dibandingkan dengan yang tumbuh di
media LJ, hal ini diduga bakteri kekurangan nutrisi. Sampel yang digunakan
adalah bakteri hasil subkultur, sehingga pada penelitian lanjutan akan
dilakukan modifikasi sampel yaitu menggunakan sampel sputum dan pada
komposisi media ditambahkan gliserol. Perawat memiliki berbagai peran
seperti pemberi perawatan, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti,
dan pendidik.10 Perawat memiliki peran juga dalam respon biologis
manusia, sehingga permasalahan biologis manusia juga dapat diteliti oleh
perawat, seperti halnya permasalah tuberkulosis dan diagnosisnya
yang masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Melihat
pemeriksaan diagnosis yang mahal tersebut maka perawat peneliti memiliki
peran untuk menemukan inovasi dan alternatif bagi pasien, sehingga perawat
juga berperan sebagai advokat untuk memberikan pilihan diagnosis yang
efektif bagi pasien. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian lanjutan
modifikasi media kultur bakteri coco blood malachite green (CBM)
diharapkan menjadi salah satu inovasi yang dapat diinformasikan kepada
interprofesional tim medis untuk dapat dijadikan kolaborasi dalam strategi
sarana diagnostik tuberkulosis yang cepat, spesifik dan sensitif, sehingga
dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecepatan
pertumbuhan koloni, tingkat spesifisitas dan sensitivitas antara media LJ dan
CBM pada sputum pasien suspek tuberkulosis. Manfaat teoritis penelitian ini
adalah dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan sekaligus sebagai dasar untuk pengembangan penelitian
selanjutnya dalam bidang kesehatan, khususnya tentang media kultur untuk
pertumbuhan bakteri Mycobacterium.
Sementara manfaat praktis penelitian ini adalah dapat dijadikan
sebagai alternatif media kultur bakteri Mycobacterium yang lebih cepat,
spesifik, dan sensitif yang mudah diaplikasikan pada masyarakat, dapat
diinformasikan dan diaplikasikan interprofesional tim medis untuk kolaborasi
screening tuberkulosis, dan dijadikan alternatif bagi pasien.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan paparan atau penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan


bahwa:
1. Pola Pada pembuatan media LJ terjadi akibat superposisi dari dua atau lebih
pola kisi dengan kandungan intensitas gelap terang dengan intensitas gelap
terang yang periodik.
2. Pada pembuatan media LJ dibagi menjadi dua kelompok yaitu metode in-
plane measurement dan metode out-of-plane measurement.
3. Sumber cahaya yang digunakan pada media LJ adalah cahaya polikromatik.
4. Aplikasi daripada media LJ dapat digunakan dalam berbagai bidang sebagai
contoh salah satunya di industri untuk menganalisis deformasi material, guna
untuk menaikkan kualitas produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi yuni nur Hidayati. (2015). Study komparasi media kultur coco blood malachite
Green (CBM) dengan lowenstein jensen (LJ), volume 2, november, 2 juni
2015.

Yulian wiji utami. (2015). Lowenstein Jensen (LJ) for Rapid Diagnostic, specific,
and sensitive on sputum of tuberculosis suspect patient. Hal 79

Effendi, dkk. (2014). Aplikasi Penggunaan Metode Pembuatan LJ Pattern untuk


Mengetahui Karakteristik Sebaran Nilai Stress-Displacement pada Material
Baja AISI 304 Berbasis Image Processing. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Gabrielyan, E. (2000). The Basics of Line Moiré Patterns and Optical Speedup.
Lausane: Swiss Federal Institute of Technology (EPFL).

Wang, W.-C. (2017, November 25). ME557 – Experimental Stress Anal. Diambil
kembali dari Department of Mechanical Engineering University of
Washington: http://depts.washington.edu/mictech/optics/me557/moire_a.pdf

Anda mungkin juga menyukai