KONTEN PETERPAN
(KOMITMEN TEMUKAN PENDERITA TUBERCULOSIS TERPADU)
DI BLUD PUSKESMAS JAPANAN
OLEH
Alhamdullilah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
Laporan inovasi TBC ini disusun karena dari data SPM target Jumlah terduga TBC
sensitive obat yang dilakukan pemeriksaan laborat belum bisa memenuhi target capaian,
oleh karena itu programer membuat inovasi Konten Peterpan (Komitmen Temukan
Penyusunan laporan hasil inovasi ini merupakan tanggung jawab kegiatan inovasi
yang telah dijalankan selama 1 tahun. Dengan adanya laporan hasil ini diharapkan dapat di
pergunakan sebagai acuan untuk penyusunan kegiatan program TBC di tahun berikutnya.
sedangkan untuk jumlah penderita yang di temukan masih belum mencukupi target.
Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang
Harapan kami tidak lain adalah bahwa inovasi Konten Peterpan di BLUD
Puskesmas Japanan ini dapat tetap dilaksanakan dan di terapkan oleh tokoh masyarakat,
aparat Desa dan tenaga Pendidik sehingga mendapatkan hasil serta respon sesuai yang di
Programer TBC
BAB I
PENDAHULUAN
umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti
ginjal, tulang belakang, dan otak. Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal
akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan
ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular
1.679 penderita kasus TBC pada tahun 2019. Jumlah itu naik dibanding temuan tahun
2018 lalu sebanyak 1.573 kasus. Data itu berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan
"Adanya kenaikan data penderita tahun 2018 dibanding data tahun 2019,
Data capaian pada indicator SPM untuk program TBC tahun 2020 adalah
jumlah pasien TBC sensitive obat sembuh dan pengobatan lengkap atau angka sukses
Jumlah terduga TBC sensitive obat yang dilakukan pemeriksaan laborat dan
ada hasilnya sebesar 108 dengan target 411 orang atau sekitar 25% dari total sasaran
berpotensi menularkan penyakit TB. Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada
10-15 orang lainnya, sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah
17%. Hasil studi lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga
serumah) akan dua kali lebih berisiko dibandingkan kontak biasa (tidak serumah)
status gizi, peran keluarga, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan), faktor lingkungan
kelembaban rumah, suhu dan jenis dinding), perilaku (kebiasaan membuka jendela
setiap pagi dan kebiasaan merokok) dan riwayat kontak (Umar Fahmi Achmadi,
Grobogan tanggal 15 Januari 2021 ternyata banyak dari tokoh masyarakat tersebut
kurang paham dan mengerti tentang tanda dan gejala penyakit tuberculosis, mereka
menganggap jika batuk lama di anggap penyakit biasa yang akan sembuh sendiri.
Sedangkan pada anggaran Jombang Berkadang tahun 2021 dari Pemkab Jombang
terdapat dana khusus yang di alokasikan untuk penangana program TBC seperti
bedah rumah, sosialisasi TBC dan transport kader pendampingan pasien TBC.
Berdasarkan uraian diatas maka saya membuat inovasi dari BLUD Puskesmas
Japanan ?.
1.3 Tujuan
laborat.
1.5 Tujuan khusus
b. Melakukan skrening kepada tokoh masyarakat, aparat desa dan tenaga pendidik.
laborat melalui sosialisasi dari tokoh masyarakat, aparat desa dan tenaga pendidik
d. Tokoh masyarakat, aparat desa dan tenaga pendidik dapat membantu untuk
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
Tuberkulosis paru (tb paru) adalah infeksi paru yang menyerang jaringan prenkim paru,
mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah
tuberculosis, yakni bakteri yang mempunyai ukuran 0,5-4 mikron × 0,3-0,6 mikron dengan
bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung,
tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid yang sulit ditembus oleh zat kimia
( Maghfiroh, 2017 ).
2.1.2 klasifikasi
Diklasifikasikan menurut :
d. Status HIV
a. Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi dari penyakit:
1) Tuberkulosis paru:
sebagai TB paru karena adanya lesi pada jaringan paru. Limfadenitis TB dirongga
dada (hilus dan atau mediastinum) atau efusi pleuratanpa terdapat gambaran
radiologis yang mendukung TB pada paru, dinyatakan sebagai TB ekstra paru. Pasien
yang menderita TB paru dan sekaligus juga menderita TB ekstra paru,
Adalah TB yang terjadi pada organ selain paru, misalnya: pleura, kelenjar
limfe, abdomen, saluran kencing, kulit, sendi, selaput otak dan tulang. Diagnosis TB
ekstra paru dapat ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau klinis.
tuberculosis.
TB yang terberat.
1) Pasien baru TB: adalah pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB
sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan (˂ dari
28 dosis).
2) Pasien yang pernah diobati TB: adalah pasien yang sebelumnya pernah menelan
reinfeksi).
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal: adalah pasien TB yang pernah
: adalah pasien yang pernah diobati dan dinyatakan lost to follow up (klasifikasi
• Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil akhir pengobatan
disini berdasarkan hasil uji kepekaan contoh uji dari Mycobacterium tuberculosis
1) Mono resistan (TB MR): resistan terhadap salah satu jenis OAT lini pertama saja
2) Poli resistan (TB PR): resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama
3) Multi drug resistan (TB MDR): resistan terhadap Isoniazid (H) dan Rifampisin
4) Extensive drug resistan (TB XDR): adalah TB MDR yang sekaligus juga resistan
terhadap salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu dari
5) Resistan Rifampisin (TB RR): resistan terhadap Rifampisin dengan atau tanpa
resistensi terhadap OAT lain yang terdeteksi menggunakan metode genotip (tes
dengan :
2.1.3 Etiologi
sampai 4 mycron dan bersifat anaerob. Sifat ini yang menunjukkan kuman lebih
tempat prediksi penyakit tuberkulosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid) yang
membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan
tubuh lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan,
hal ini dipakai untuk identifikasi dahak secara mikroskopis. Sehingga disebut sebagai Basil
Tahan Asam (BTA). Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan matahari langsung,
tetapi dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh,
Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100°C selama 5-10 menit atau pada
pemanasan 60°C selama 30 menit, dan dengan alkohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri
ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-
bulan), namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara (Widoyono, 2008).
6. Pada anak
(Amin, H. 2015)
2.1.5 Patofisiologi
Basil tuberkel yang terhirup dan bersarang pada alveoli. Seringkali, organisme
ini dengan segera hancur, tanpa gejala sisa kekebalan dan patologis lebih lanjut. Jika
organisme tidak hancur, mereka berkembang biak dan melukai dan menghancurkan
Hal ini pada gilirannya menghancurkan sitokin dan faktor kemotaktik yang
diperiksa sekali ada respons imunitas seluler yang adekuat (imunitas bermedia seluler,
CMI), yang terjadi dalam 2-6 minggu. Sel dan bakteri membentuk sebuah nodul, sebuah
granuloma yang mengandung basil TB, yang disedut sebagai suatu tuberkel. Pada titik
ini, tergantung pada faktor peamu dan virulensi dari strain, beberapa hasil akhir yang
kelenjar getah bening mengalami kasifikasi, sebagia konsekuensi jangka panjang proses
Gabungan tuberkel perifer dan kelenjar limfe hilus yang membesar dan
mengalami kalsifikasi disebut komples Ghon. Sebagain besar infeksi yang berembang
Sebagian kecil pasien mengalami penyakit primer progresif di paru, dan sangat
sedikit pasien (sering kali kekebalan ditekan melalui satu mekanisme atau hal lainnya)
saluran tubuh. Keadaan ini disebut tuberkulosis militer dan berhubungan dengan
mortalitas yang sangat tinggi. Pasien yang memiliki respons CMI sukses akan
Tes ini terdiri dari suntikan protein TB intradermal steril ada mengamati tanda-
tanda respon kekebalan, indurasi dari tempat suntikan 48-72 jam setelah suntikan. Tes
mantoux merupakan andalan tes paparan, yang tercakup dalam rincian lebih besar pada
bagian pengobatan dan pencegahan di awah ini. Infeksi laten tidak selalu tetap laten.
Sekitar 10% dari pasien akan mengaktifkan kembali infeksi laten mereka dalam
3 tahun pertama setelah ifeksi, berlanjut menjadi infeksi nekrotik destruktif dengan
gejala konstitusi yang menonjol. Kerusakan jaringan terlihat sebagai efek dari organisme
dan respons kekealan pajemu. Sekelompok tambahan pasien akan terus berlangsung
untuk di kemudian hari megaktifkan kembali dekade setelah paparan, karena usia,
(mycobacterium tuberculosis) terbesar melalui udara melalui percik renik dahak saat pasien
TB paru atau TB laring batuk, berbicara, menyanyi maupun bersin. Percik renik tersebut
berukuran antara 1-5 mikron sehingga aliran udara memungkinkan percik renik tetap
melayang diudara untuk waktu yang cukup lama dan manyebar keseluruh ruangan. Kuman
TB pada umumnya hanya dutularkan melalui udara, bukan melalui kontak permukaan.
2.1.7 Komplikasi
(Alwi, 2017).
Mikrobiologis
destroyeb lung.
Imuno-serologis
mencegah kekambuhan TB
2. Prinsip pengobatan TB
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB.
Pengobatan TB adalah merupakan salah satu upaya paling efesien untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut dari kuman TB. Pengobatan yang adekut harus memenuhi prinsip :
Pengobatan diberikan dalam betuk paduan OTA yang tepat mengandung minimal 4
Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan
Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap awal serta
3. Tahapan pengobatan TB
Pengobatan TB harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan
dengan maksud :
Tahap awal :
Pengobatan diberikan setiap hari, panduan pengobatan pada tahap ini adalah
dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh
pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah
resistan sejak sebelum pasien mendapat pengobatan. Pengoatan tahap awal pada semua
pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan pengobatan
secara teratur dan tampa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun
Tahap lanjutan :
kekambuhan
Table 2.2 Kisaran dosis OAT lini pertama bagai pasien dewasa
OAT Dosis
Harian 3x/ minggu
Kisaran Dosis Maksimum Kisaran Dosis Maksimum/hari
(mg/kg BB) (mg) (mg/kg BB) (mg)
Isoniasid 5(4–6) 300 10 ( 8 – 12 ) 900
Rifampisin 10 ( 8 – 12 ) 600 10 ( 8 – 12 ) 600
Pirazinamid 25 ( 20 – 30 ) - 35 ( 30 – 40 ) -
Straptomisin 15 ( 15 – 20 ) - 30 ( 25 – 35 ) -
Etambutol 15 ( 12 – 18 ) - 15 ( 12 – 18 ) 1000
Catatan : pemberian streptomisi untuk yang berumur >60 tahun atau pasien
dengan berat badan <50 kg mungkin tidak dapat mentoleransi dosis >500 mg/hari.
a. Kategori 1 : 2 (HRZE)/4(HR)3
b. Kategori 2 : 2 (HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
a. Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BAT positif yang pernah
1) Pasien kambuh
sebelumnya
Peningkatan jumlah
suspek tuberkolusis
Ket :
: Di periksa
: Tidak diperiksa
BAB IV
TEKHNIK INOVASI
Desain dalam inovasi ini yaitu melakukan kunjungan ke 8 Desa wilayah kerja Puskesmas
Japanan yaitu : Kantor Desa Japanan, Kantor Desa Grobogan, Kantor Desa Rejoslamet, Kantor
Desa Wringinpitu, Kantor Desa Mojoduwur, Kantor Desa Latsari, Kantor Desa Penggaron,
Kantor Desa Karanglo, sekolah, Koramil dan Polsek di kecamatan Mojowarno. Kunjungan
Programer membentuk Tim dan jadwalke tempat yang akan di kunjungi, sebelum
dilakukan kunjungan akan di berikan surat pemberitahuan bahwa akan di adakan sosialisasi
TBC dan pemeriksaan skreening kepada pegawai yang bertugas di tempat tujuan. Jika dari
kantor Desa, sekolah, koramil dan Polsek mengijinkan maka tim akan melakukan kunjungan
dan skreening.
Petugas yang sudah di skreening dan mengalami gejala akan di berikan pot dahak untuk
dilakukan pemeriksaan sputum. Petugas yang mendapatkan pot dahak di minta untuk
mengirimkan dahak di Puskesmas Japanan. Jika petugas tersebut tidak mengirimkan dahak,
maka programer akan bekerja sama dengan Bidan desa untuk mengambil pot dahak di rumah
Pot dahak yang telah dikirimkan ke BLUD Puskesmas akan dilakukan pemeriksaan TCM
oleh analis Kesehatan di Puskesmas Japanan sesuai dengan SOP yang berlaku.
Selain itu Programer juga akan berdikusi tentang dana desa yang telah di anggarkan untuk
penderita TBC, Puskesmas dengan senang hati akan membantu sepenuhnya keperluan untuk
2. Kriteria ekslusi
b) Tokoh Masyarakat, Pendidik, Aparat Desa, Babinsa, Babinkamtibmas yang tidak ada di
tempat saat sosialisasi dan pemeriksaab skrening.
Instrumen yang digunakan dalam inovasi ini berupa kuesioner dengan pertayaan tertutup
yang dijawab oleh responden kemudian dilakukan edukasi dan pemberian pot sputum.
BAB VI
LAPORAN HASIL
Laporan hasil inovasi tahun 2022 yang dimulai bulan januari sampai bulan desember,
dengan sasaran terduga sebanyak 435 orang dan sasaran TB sebanyak 81 orang. Hasil
capaian setiap bulan sebagai berikut :
LAPORAN BULANAN
40 38 3838 3838 3838
37 3737
36 3636 3636 36 3636
35 3535 35
3434
35
30
25
20
15
10 7 7 7 7 8 7 8 7
6 6 5 6 5
3 3 4 4 3 3
5 2 2 2 2 2
0
AR
I RI E T
RI
L EI NI LI S R R R R
U A
AR P M JU JU TU BE BE BE BE
N RU M A US EM TO EM M
JA B
AG PT OK V SE
FE NO DE
SE
Dokumentasi Kegiatan
KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN
Demikian proposal inovasi ini kami buat sebagai sebuah acuan bersama dalam
menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Segala bentuk dukungan baik moral dan materi
kami sangat mengapresiasi dan terima kasih.