Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN UPTD KESEHATAN


PUSKESMAS AMBAL-AMBIL
Jl. Kabupaten No.38 Desa Wrati Kejayan Pasuruan 67172
Email: puskesmas.ambalambil.pasuruan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM P2 TUBERCULOSIS
I. PENDAHULUAN
II. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia.
Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi
angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan
terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga
setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah
TBC terbesar di dunia.
Salah satu indikator keberhasilan program pencegahan penyakit TB secara nasional
antara lain CDR (Case Detection Rate) atau angka penemuan penderita BTA (bakteri tahan
asam) positif dan CNR (Case Notification Rate) atau jumlah semua kasus TB yang ditemukan
dan diobati. Tingginya jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gempol
mempengaruhi target penemuan kasus TB sesuai dengan perkiraan angka kejadian atau IR
(Insiden Rate) yaitu sebesar 189/100.000 penduduk.
Namun kenyataannya di puskesmas Ambal-ambil tahun 2016 untuk CDR atau angka
penemuan penderita BTA positif yang mestinya 23 baru tercapai atau di temukan sebanyak
7 penderita.

III. Tujuan
a. tujuan umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatakan derajat kesehatan
masyarakat.
b. tujuan khusus :
a.) cakupan penemuan BTA positif sebesar 70%
b.) kesembuhan minimal 85%
c.) mencegah multidrug resisten.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN dalam


dalammelaksanakan pelayanan dan pengobatan TB di puskesmas gempol
menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shorcourse), mulai
tahun 2005 dengan melakukan tahapan-tahapan, dan langkah-langkah
pelaksanaannya dimulai dengan memperkuat tim DOTS TB puskesmas, yang
terdiri dari:Pengelola Program TB
1) Petugas Laboratorium
2) Petugas Obat
3) Dokter Puskesmas.

Yang kesemuanya sudah terlatih, dan adanya dukungan penuh dari kepala
Puskesmas yang mendukung dan memfasilitasi penguatan jejaring internal TB di lingkungan
Puskesmas Gempol. Dengan adanya hal tersebut di harapkan semua petugas mampu
mengenali gejala-gejala TB dan dapat segera melakukan langkah-langkah sesuai dengan
peran masing-masing. Adanya jejaring diantara unit-unit layanan dipuskesmas Gempol
dapat membuat penjaringan dan pengobatan penderita TB lebih baik.

Banyaknya poliklinik perusahaan dan dokter praktek swasta di wilayah kerja


puskesmas Gempol merupakan pilihan masyarakat dalam mendapatkan pengobatan TB.

Setelah penguatan di Tim TB DOTS Puskesmas dan jejaring internalnya, perlu dilakukan
perluasan jejaring eksternal di masyarakat terutama dengan perusahaan dan dokter prkatek
swsta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gempol agar sesuai standar pengobatan dan
menurunkan angka putus obat yang menyebabkan penderita kebal terhadap obat TB yang
disebut dengan TB MDR (multipel drug resistance). Oleh karena itu mulai tahun 2005 tim
DOTS Puskesmas Gempol membuat kerjasama dengan dokter poliklinik perusahaan PT.
Aneka Tuna Indonesia (PT.ATI) dalam pengembangan TB Work Place di wilayah kerja
Puskesmas Gempol. Dan secara bertahap di perluas ke perusahaan perusahaan lain. Dan
mulai tahun 2010 tim TB DOTS Puskesmas Gempol juga menjalin kemitraan dengan dokter
praktek swasta di wilayah kerja Puskesmas Gempol sebagai langkah lanjutan dalam
menjangkau pengobatan TB dengan strategi DOTS bagi masyarakat luas.

Di samping itu di lakukan penyuluhan dan kunjungan rumah bagi penderita mangkir dan
penderita baru BTA positif dalam rangka pemeriksaan kontak.

VI. SASARAN
Semua sasaran tuberculosis

VII. Jadwal pelaksanaan Kegiatan


No.
KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AG SEP OKT NOV DES
1.

2.
3.
4
5

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan program TB dilakukan dengan cara mencatat semua hasil kegiatan oleh
petugas TB di kartu TB 01, TB 02,TB 04,TB 05 dan buku regester. Sedangkan di perusahaan
dan di dokter praktek swasta hanya di catat di lembar bantu atau ceklis yang nantinya
diganti di kartu TB 01 oleh petugas TB Puskesmas. Setiap 3 bulan di rekap dan di masukkan
pelaporan dengan system informasi terpadu tuberculosis (SITT). Kemudian di lakukan
monitoring dan evaluasi data yang di lakukan oleh wasor TB kabupaten, dan di laporkan ke
tingkat nasional.

Anda mungkin juga menyukai