Anda di halaman 1dari 9

VOLUME

VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER


2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

PENGARUH STIMULASI KUTANEUS TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID


DISMENORE PADA MAHASISWI DISTIKES TENGKUMAHARATU

Dewi Setia Ningsih.D¹*, Juli NurSafitri²


STIKes Tengku Maharatu
*email :dewi2014setia@gmail.com

ABSTRAK
Menstruasi bagi wanita adalah suatu karunia, saat menjelang menstruasi, banyak wanita yang
mengalami sindrom yang disebut premenstruation syndrome (PMS).Gangguan kedua yang
sering dialami wanita adalah nyeri haid yang disebut juga dengan dismenore.Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh stimulasi kutaneus terhadap nyeri haid pada
mahasiswi STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan “Quasy
Eksperiment” pendekatan yang digunakan penelitian ini dengan one-group pre test – post test
design denganjumlah 31 respondenteknikpengambilan secara purposive sampling dengan
memperhatikan kriteria inklusi, alatukurmenggunakan Visual Analog Scale ( VAS ). Analisa
yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariatedengan uji Non Parametik
Tests. Hasil penelitian menunjukan Bahwa yang banyak menderita nyeri saat haid dengan
rata-rata nyeri haid pada kelompok eksperimen pretest 4,65dan posttest 1,58. Setelah
dilakukan analisa, didapat hasil bahwa stimulasi kutaneus berpengaruh dalam mengurangi
nyeri saad haid diperoleh hasil p=0,000 (<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut
disarankan agar stimulasi kutaneus ini dapat dijadikan salah satu alternatif nonfarmokologi
untuk menurunkannyerisaatmenstruasi.

KataKunci : Menstruasi, nyeri (dismenore),stimulasi, kutaneus

ABSTRACT
Menstruation for women is a bouty. When approaching menstruation, many women who
experience the syndrome are called premenstruation syndrome ( PMS ). Second distrurbance
what is often experienced by women is menstrual pain which is also know as dysmenorrrhea.
The purpose of this research is to determine the effect of cutaneous stimulation on menstrual
pain in menstruating women at STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru student. Research
design used “ Quasy Experiment “ the approach used in this research with one group pretest-
post test design with a total of 31respondents, recruitment using Visual Analog Scale ( VAS ).
The analysis used is inivariateanalysis and bivariate analysis with non parametric tests. The
result showed that those who suffered a lot of pain during menstruation with the average
menstrual pain in the experimentalgroup pretest 4,65 and post test 1,58. After analyzing. The
results showed that cutaneous stimulation had an effect on reducing pain during
menstruation, the result is p = 0,000( < 0,05 ). Based on the results of these studies, it is
suggested that cutaneous stimulation can be used as a non- pharmacological alternative to
reduce pain during menstruation.
Keyword : Menstruation, pain (dysmenorrhea), stimulation, cutaneous

27
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

PENDAHULUAN
Masa remaja adalah salah satu periodik (rahayu dan pertiwi, 2017)
periode dari perkembangan manusia.Masa Gangguan menstruasi yang sering
ini merupakan masa perubahan atau masa terjadi pada remaja adalah Sindroma Pre-
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa menstruasi, Amenorea, polimenorea, dan
dewasa yang meliputi perubahan biologis, dismenorea .Dismenorea atau nyeri haid
perubahan psikologis, dan perubahan adalah suatu gejala yang paling sering
sosial. Di sebagiaan masyarakat dan menyebabkan wanita muda pergi
budaya, masa remaja pada umum nya di menyebabkan wanita muda pergi ke dokter
mulai pada usia 10 sampai 13 tahun dan untuk konsultasi dan pengobatan
berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun Dismenore terdiri dari dismenore primer
(Oktorika,et al., 2020) dan sekunder(Pundati,2016).
Masa remaja adalah masa dimana Dismenore primer merupakan nyeri
seseorang mulai berkembang yang dapat haid yang tidak didasari kondisi patologis,
ditandai dengan matangnya organ-organ sedangkan dismenore sekunder merupakan
fisik (seksual) hingga nantiknya dapat nyeri haid yang didasari dengan kondisi
bereproduksi.Pada masa remaja ini patologis Nyeri haid (Dismenore)
terdapatlah beberapa perubahan, mulaidari disebabkan dari kontraksi dinding rahim
perubahan hormonal, fisik dan piskologis ketika terjadi peningkatan pada hormon
maupun sosial, dimana keadaan ini prostaglandin yang membantu dalam
dinamakan masa pubertas.Salah satu tanda proses pelepasan dinding rahim sehingga
masa pubertas ini yaitu terjadinya menimbulkan nyeri yang sering dirasakan
menstruasi (rahayu dan pertiwi,2017) dibagian perut bawah dan nyeri pinggang.
Menstruasi merupakan salah satu Nyeri saat haid menyebabkan
perubahan karakteristik awal pada ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik
remaja.Menstruasi merupakan pendarahan sehari-hari.Keluhan ini berhubungan
yang disebabkan dari luruhnya dinding dengan ketidakhadiran berulang di sekolah,
Rahim sebelah dalam. Lapisan rahim di kampus ataupun di tempat kerja,
(endometrium) dipersiapkan dalam sehingga dapat mengganggu
menerima implantasi embrio, apabila tidak produktivitas.Empat puluh hingga tujuh
terjadi implanta siembrio maka bagian puluh persen wanita pada masa reproduksi
lapisan rahim (endometrium) akan luruh, mengalami nyeri haid, dan sebesar 10
kejadian mestruasi ini terjadi secara persen mengalaminya hingga mengganggu

28
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

aktivitas sehari-hari. Sekitar 70-90 persen 60% - 75% remaja.Dilaporkan 30% -


kasus nyeri haid terjadi saat usia remaja 60% remaja wanita yang mengalami
dan remaja yang mengalami nyeri haid dismenorea, didapatkan7% - 15% tidak
akan terpengaruh aktivitas akademis, pergi ke sekolah (Oktorika,et al., 2020)
sosial dan olahraganya (Hastuti et al., Angka kejadian dismenore di Riau
2017) pernah diteliti oleh Putri pada remaja putri
Menurut WorldHealth (rentang usia 15-16 tahun) didapatkan
Organization (WHO) tahun 2016 prevalensi dismenore sebesar 95,7% (Putri,
didapatkan 1.769.425 jiwa (90%) wanita di 2018). Berdasarkan data kejadian
dunia mengalami dismenorea berat desminore di STIKes Tengku Maharatu
(Oktorika,et al., 2020). Angka kejadian Pekanbaru, di temukan jumlah kejadian
dismenorea di Amerika serikat 30% - 50% desminore yakni 31 orang dari 44 populasi
perempuan usia reproduksi. Sekitar 10% - setelah dilakukan observasi dan
15% diantaranya terpaksa kehilangan wawancara. Penanganan dismenore
kesempatan kerja, sekolah, dan kehidupan dilakukan dengan dua cara farmakologi
keluarga. Swedia ditemukan angka dan non farmakologi. Penanganan
kejadian dismenorea pada dismenore dengan farmakologi biasanya
wanitaberumur19 tahun sebanyak 72,42%. menggunakan jenis obat-obatan untuk
Menurut hasil penelitian Singh et al mengurangi rasa nyeri pada saat
(2011), sekitar 8,86% remaja yang menstruasi antara lain analgesic (pereda
mengalami dismenorea primer berat tidak nyeri) golongan Non Steroid Anti Inflamasi
hadir di kampus dan sebanyak67,08% Drug (NSAID), misalnya parasetamol atau
remaja menarik diri dari kegiatan sosial, asetamenofen (sumagesic, panadol, dll),
akademik, dan olahraga. asam mefenamat (ponstelax, nichostan,
Prevalensi dismenorea di Indonesia dll), ibuprofen (ribunal, ostarin, dll),
sebesar sebesar 107.673 jiwa(64,25%), metamizol atau metampiron (pyronal,
yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) novalgin, dll) dan obat-obatan pereda nyeri
mengalami dismenorea primer dan 9.496 lainnya (Proverawati dan Misarohdalam
jiwa (9,36%) mengalami dismenorea Hidayah et al,2017).
sekunder. Angka kejadian dismenorea Penanganan dismenore non
pada kalangan wanita usiaproduktif farmakologi dapat dilakukan kompres
berkisar 45% - 95% (Sadiman, hangat atau mandi air hangat, massase,
2017).Dismenore primer dialami oleh latihan fisik (exercise), tidur yang cukup,

29
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

hipnoterapi,distraksisepertimendengarkan (Syahrul & Hayati, 2018), pengaruh


musik serta relaksasi seperti yoga dan stimulasi kutaneus slow stroke back
nafas dalam , dan Stimulasi Kutaneus massage terhadap nyeri low back pain,
(Lusa dalam Hidayah et al,2017). Rata-rata intensitas nyeri sebelum
Stimulus kutaneus adalah stimulasi pemberian stimulus kutaneus slow-stroke
kulit yang dilakukan untuk menghilangkan back massage pada penderita LBP adalah
nyeri.Salah satu langkah sederhana dalam 4,64 (skala nyeri sedang) dengan skala
upaya menurunkan nyeri dengan nyeri tertinggi 8 dan terendah
menggunakan stimulus kutaneus adalah 2.Selanjutnya diketahui bahwa rata-rata
dengan melakukan masase dan intensitas nyeri sesudah pemberian
sentuhan.Masase dan sentuhan merupakan stimulus kutaneus slow-stroke back
tehnik integrasi sensori yang massage pada penderita LBP adalah 2,21
mempengaruhi aktifitas sistem saraf (skala nyeri ringan) dengan skala nyeri
otonom (Syahrul & Hayati, 2018) .Salah tertinggi 5 dan terendah 0. Selisih
satu jenis stimulus kutaneus adalah masase penurunan intensitas skala nyeri 2,429
(usapan) punggung yang perlahan (Slow- yang artinya telah terjadi rata-rata
Stroke Back Massage/SSBM). penurunan nyeri sebanyak 2,4 skala nyeri.
Masase ini merupakan suatu Hasil penelitian ini juga didukung
tindakan memberi kenyamanan yang dapat oleh penelitian yang dilakukan Primayanthi
meredakan ketegangan, merilekskan pasien (2016) yang menunjukkan bahwa sebelum
dan meningkatkan sirkulasi. Cara kerja diberikan terapi SSBM (slow-stroke back
dari slow stroke back massage ini massage) rata-rata skala nyeri yang
menyebabkan terjadinya pelepasan dirasakan pasien adalah 4,83 dengan nilai
endorfin, sehingga memblok transmisi tengah yakni 5. Sedangkan setelah
stimulus nyeri. Teknik untuk melakukan diberikan terapi SSBM rata-rata skala nyeri
slow-stroke back massage dapat dilakukan yang dirasakan pasien adalah 2,67 dengan
dengan beberapa pendekatan, salah satu nilai tengah yakni 2,5. Hasil penelitian ini
metode yang dilakukan adalah dengan sejalan dengan penelitian Trihartiniyang
mengusap kulit klien secara perlahan dan menunjukkan bahwa pemberian stimulasi
berirama dengan tangan, dengan kecepatan kutaneus slow- stroke back massage
60 kali usapan per menit (Priscilla & memiliki pengaruh terhadap intensitas
Afriyanti, 2017 ) nyeri pada responden dengan nilai p =
Penelitian yang dilakukan oleh 0,003. Penelitian Primayanthi (2016) juga

30
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

menemukan hasil bahwa stimulasi membantu melepas pakaian jika


kutaneus slow-stroke back massage dibutuhkan, memasang selimut pada
signifikan dapat menurunkan nyeri pada bagian tubuh yang tidak
pasien low back pain dengan nilai p dilakukanmassage, mengoleskan krim,
=0,0005 minyak atau lotion pada punggung,
Berdasarkan survey pendahuluan melakukan gerakan dengan cara mengurut
yang dilakukan oleh peneliti di STIKes seluruh bagian punggung, melakukan
Tengku Maharatu pada tanggal 10 Maret pemijatan secara lembut bagian torakal 10
2021 s/d 15 Maret 2021 didapati 44 orang sampai 12 dan lumba 1 dengan 60 pijatan
yang mengeluh nyeri pada perut bagian dalam 1 menit, tindakan bisa di lakukan
bawah, 10 orang tersebut mengatakan dengan durasi 5 menit, mengakhiri pijatan
nyeri yang dialami sangat mengganggu dengan mengurut punggung kembali,
aktivitas sehari-hari, proses perkuliahan, membersihkan punggung dengan air dan di
mengganggu waktu istirahat dan tidur, 5 keringkan dengan handuk. Setelah di
dari 10 orang mengatakan mengkonsumsi lakukan tindakan diberikan lembar
obat analgesic (peredanyeri). observasi berupa alat ukur menggunakan
Visual Analog Scale ( VAS ) terhadap
METODE PENELITIAN responden. Populasi pada penelitian ini adalah
Penelitian dilakukan di STIKes Tengku mahasiswi STIKes Tengku Maharatu
Maharatu Pekanbaru, Penelitian ini Pekanbaru sebanyak 44 orang, dengan sampel
menggunakan metode penelitian eksperimen 31 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
semu (quasi eksperiment), Pendekatan penelitian ini menggunakan teknik purposive
yang digunakan penelitian ini dengan one sampling yaitu pengumpulan sampel yang

group pre test-post test design yaitu dalam dilakukan secara selektif dengan cara
menetapkan kriteria inklusi
rancangan penelitian ini tidak
sebelumnya.Kegiatan penelitian dilakukan
menggunakan kelompok kontrol, namun
pada bulan Mei 2021
sudah dilakukan tes awal (pretest)
kemudian diberi intervensi dan
HASIL PENELITIAN
dilakukantesakhir(posttest) cara melakukan
Tabel 1. Distribusi intensitas nyeri menstruasi
teknik stimulus kutaneus yaitu : Terapis pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen.
mencucitangan, Menyiapkan krim, minyak
atau lotion ke dalam mangkuk, mengatur Kelo N Nyeri saat menstruasi
Med Min Max P value
mpok ian imum imum
posisi responden yang nyaman danrilexs, Eksp 31 Pretest 4.00 2 7 0.000
erimen

31
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

Posttest 1.00 0 5 sebelum dan sesudah diberikan


Berdasarkan tablediatas diketahui stimulasikutaneus,
bahwa rata-rata intensitas nyeri menstruasi
pada kelompok eksperimen pretest PEMBAHASAN
diberikan stimulasi adalah 4.64 dengan 1. AnalisaUnivariat
nilai median pada titik 4.00.sebelum Hasil penelitian yang telah
perlakuan dilakukan, intensitas nyeri dilakukan di dapatkan data nyeri haid pada
responden kelompok eksperimen yang 31 responden sebagai kelompok
paling tinggi adalah 7 dan yang paling eksperimen didapat nilai rata-rata nyeri
rendah adalah 2. Untuk mengetahui saat pretest adalah 4,64, sedangkan rata-
perubahan rasa nyeri, maka diberikan rata saat posttest dengan dilakukan
intervensi berupa stimulasi kutaneus nyaintervensi stimulasi kutaneus terjadi
dengan 60 pijatan dalam 1 menit , tindakan penurunan rata-rata skalanyeri adalah1,58.
dilakukan dengan durai selama 5menit. Penelitian ini sejalan dengan
Hasil posttest diberikan stimulasi penelitian yang dilakukan oleh (Syahrul &
kutaneus adalah terjadi penurunan dengan Hayati, 2018), pengaruh stimulasi kutaneus
rata-rata 1.58 dengan nilai median pada slow stroke back massage terhadap nyeri
titik 1.00.terdapat intensitas nyeri low back pain, Rata-rata intensitas nyeri
responden yang paling tinggi adalah 5 dan sebelum pemberian stimulus kutaneus
paling rendah adalah 0 . slow-stroke back massage pada penderita
Table 2. Hasil uji Non Parametik Tests dalam LBP . Hasil penelitian ini sejalan dengan
melihat perbandingan pretest dan
penelitian Trihartini yang menunjukkan
posttest pada kelompok eksperimen.
Variabel Mean Med Mini Maks bahwa pemberian stimulasi kutaneus slow-
ian mum imum
Intensitas stroke back massage memiliki pengaruh
nyeri
haid terhadap intensitas nyeri pada responden
Pre test 4,64 4,00 2 7
Post test 1,58 1,00 0 5
dengan nilai p =0,003.

Berdasarkan tabel diatas didapat


2. Analisa Bivariat
rata-rata nyeri saat menstruasi post-test
Pengaruh stimulasi kutaneus dalam
lebih rendah yaitu 1,58 dibanding rata-rata
menurunkan nyeri saat haid dapat
nyeri pre-test yaitu 4.64 hasil uji statistic
diketahui melalui uji Non Parametik Tests
didapat nilai p=0,000 atau p<ɑ (0,5) yang
(wilcoxon signed ranks test) yang
artinya terdapat perbedaan rerata
menunjukkan nilai p=0,000 atau nilai p < ɑ
penurunan nyeri haid yang bermakna

32
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

(0,05) yang artinya terdapat pengaruh rata- (dismenore), maka dapat di simpulkan rata
rata penurunan nyeri haid yang bermakna – rata skala nyeri. Stimulasi kutaneus pada
sebelum dan sesudah diberikan stimulasi kelompok eksperimen adalah 4,65,
kutaneus. menunjukan skala nyeri berat- sedang
Penelitian ini sejalan dengan dengan mengarah ke kategori nyeri sedang
muliani ( 2019 ) salah satu upaya – nyeri berat. Rata-rata skala nyeri sesudah
menangani nyeri non farmakologi adalah diberikan stimulasi kutaneus pada
dengan stimulasi kutaneus yaitu metode kelompok eksperimen adalah 1,58
non invasif dalam mengatasi nyeri pada menunjukan skala nyeri berat- sedang
lansia. Stimulasi kutaneus dapat dengan mengarah ke kategori tidak nyeri-
menurunkan nyeri dengan cara mendorong nyeri ringan, uji statistic didapat hasil
pelepasan endorphin , sehingga memblok adanya pengaruh stimulasi kutaneus
transmisi stimulus nyeri serta memberikan terhadap nyeri haid yang dilakukan dengan
block pada transmisi nyeri, serta uji Non Parametik Tests (wilcoxon signed
mengaktifkan endorphine, memperlancar ranks test) didapatkan hasil p=0,000 atau
peredaran darah dan membuat relaksasi nilai p< ɑ (0,5) dimana terdapat perbedaan
otot sehingga nyeri berkurang. rata-rata penurunan nyeri haid yang
Pada uraian diatas disimpulkan bermakna antara sebelum dan sesudah
bahwa ada pengaruh yang signifikan saat diberikan stimulasikutaneus.
dilakukan stimulasi kutaneus dapat
menurunkan nyeri saat haid pada kelompok SARAN
eksperimen.Penurunan skala nyeri ini BagiResponden
terjadi karna semua responden menyukai Diharapkan stimulasi kutaneus
stimulasi kutaneus yang terdapat pada dapat dilakukan saat nyeri haid datang dan
kriteria inklusi dan stimulasi kutaneus diharapkan mahasiswa juga mampu
ternyata juga dapat mengurangi gejala yang menerapkan stimulasi kutaneus ini sebagai
terjadi saat menstruasi seperti sakit salah satu terapi alternative dalam
pinggang sampaipunggung. memberikan tindakan keperawatan.

KESIMPULAN Bagi Tempat Penelitian


Setelah dilakukan penelitian Diharapkan penelitian ini dapat
tentang pengaruh stimulasi kutaneus dijadikan sebagai sarana pemebelajaran
terhadap penurunan nyeri haid dan penegtahuanbagi mahasiswi STIKes

33
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

Tengku Maharatu Pekanbaru dalam terhadap Nyeri dismenorea Primer.


mengatasi nyeri saat haid dengan stimulasi Jurnal Penelitian Universitas Jambi
kutaneus. Seri Humaniora,
Bagi peneliti selanjutnya Prayuni, E. D., Imandiri, A., & Adianti,
Diharapkan pada peneliti M. (2019). Therapy for Irregular
selanjutnya dapat melanjutkan penelitian Menstruation With Acupunture and
ini dengan distraksi yang lain seperti Herbal Pegagan (Centella Asiatica
berdoa, kompres hangat sebagai untuk (L.)). Journal Of Vocational Health
mengurangi nyeri, Studies, 2(2), 86.
https://doi.org/10.20473/jvhs.v2.i2.
DAFTAR PUSTAKA 2018.86-91
Hastuti, P., Sumiyati, S., & Aini, F. N. Pundati, T. M. (2016). Faktor-Faktor Yang
(2017).Pengaruh Pemberian Air Berhubungan Dengan Kejadian
Perasan Wortel Terhadap Berbagai Dismenore Pada Mahasiswa Semester
Tingkat Nyeri Dismenore Pada VIII Universitas Jenderal Soedirman
Mahasiswa.JurnalRisetKesehatan, Purwokerto. Jurnal Kesmas
Irfannuddin. (2019). Cara Sistematis Indonesia, 08, 40–48.
Berlatih Meneliti: Merangkai Rahayu, A., Pertiwi, S., Patimah, S., &
Sistematika Penelitian Kedokteran Kunci, K.(2017). pISSN 2477-
dan Kesehatan. Rayyana 3441 eISSN 2477-345X Pengaruh
Komunikasindo. Edorphine Massage Terhadap Rasa
Muliani, R., Suprapti, T., & Nurkhotimah, SakitDismenore PadaMahasiswi
S. (2019). Stimulasi Kutaneus (Foot Jurusan Kebidanan Poltekkes
Massage)Menurunkan Skala Nyeri Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2017
Pasien Lansia Dengan Rheumatoid Ifluence Of Endorphine
Arthritis. Jurnal Wacana Kesehatan MassageOn Dismenore Disase On
Oktorika, P., Indrawati, I., & ... Students In Midwifery Poltekes
(2020).Hubungan Index Masa Tubuh Ke.3(02).
(IMT) Dengan Skala Nyeri Dismenore Sunarsih.(2017). Hubungan Status Gizi
Pada Remaja Putri DI SMA NEGERI dan Aktifitas Fisik Terhadap
2 KAMPAR. Keteraturan Siklus Menstruasi
Prastianto, B. A. (2019). Stimulasi Mahasiswa Program Studi Kebidanan
Kutaneus (Slow Stroke back Massage) Universitas Malahayati Tahun

34
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021

2017.Jurnal Kebidanan, 3(4),190–


195.http://ejurnalmalahayati.ac.id/
Surmiasih, S., & Priyati, D. (2018).
Pengetahuan Tentang Menstruasi
Dengan Upaya Penanganan
Disminorea Pada Siswi Mts Al-
Hidayah Tunggul Pawenang
Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu. Midwifery Journal: Jurnal
Kebidanan UM. Mataram,
3(1),48.https://doi.org/10.31764/mj.v3
i1.12 6
Syahrul,& Hayati. (2018). Pengaruh
stimulus kutaneus slow stroke back
massage terhadap nyeri LBP. Jurnal
Human Care, 3(3),189–197.
Tine, D. (2016).Metodologi Penelitian
Keperawatan.PT. Pustaka Baru.

35

Anda mungkin juga menyukai