Jurnal 5
Jurnal 5
ABSTRAK
Menstruasi bagi wanita adalah suatu karunia, saat menjelang menstruasi, banyak wanita yang
mengalami sindrom yang disebut premenstruation syndrome (PMS).Gangguan kedua yang
sering dialami wanita adalah nyeri haid yang disebut juga dengan dismenore.Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh stimulasi kutaneus terhadap nyeri haid pada
mahasiswi STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan “Quasy
Eksperiment” pendekatan yang digunakan penelitian ini dengan one-group pre test – post test
design denganjumlah 31 respondenteknikpengambilan secara purposive sampling dengan
memperhatikan kriteria inklusi, alatukurmenggunakan Visual Analog Scale ( VAS ). Analisa
yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariatedengan uji Non Parametik
Tests. Hasil penelitian menunjukan Bahwa yang banyak menderita nyeri saat haid dengan
rata-rata nyeri haid pada kelompok eksperimen pretest 4,65dan posttest 1,58. Setelah
dilakukan analisa, didapat hasil bahwa stimulasi kutaneus berpengaruh dalam mengurangi
nyeri saad haid diperoleh hasil p=0,000 (<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut
disarankan agar stimulasi kutaneus ini dapat dijadikan salah satu alternatif nonfarmokologi
untuk menurunkannyerisaatmenstruasi.
ABSTRACT
Menstruation for women is a bouty. When approaching menstruation, many women who
experience the syndrome are called premenstruation syndrome ( PMS ). Second distrurbance
what is often experienced by women is menstrual pain which is also know as dysmenorrrhea.
The purpose of this research is to determine the effect of cutaneous stimulation on menstrual
pain in menstruating women at STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru student. Research
design used “ Quasy Experiment “ the approach used in this research with one group pretest-
post test design with a total of 31respondents, recruitment using Visual Analog Scale ( VAS ).
The analysis used is inivariateanalysis and bivariate analysis with non parametric tests. The
result showed that those who suffered a lot of pain during menstruation with the average
menstrual pain in the experimentalgroup pretest 4,65 and post test 1,58. After analyzing. The
results showed that cutaneous stimulation had an effect on reducing pain during
menstruation, the result is p = 0,000( < 0,05 ). Based on the results of these studies, it is
suggested that cutaneous stimulation can be used as a non- pharmacological alternative to
reduce pain during menstruation.
Keyword : Menstruation, pain (dysmenorrhea), stimulation, cutaneous
27
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah salah satu periodik (rahayu dan pertiwi, 2017)
periode dari perkembangan manusia.Masa Gangguan menstruasi yang sering
ini merupakan masa perubahan atau masa terjadi pada remaja adalah Sindroma Pre-
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa menstruasi, Amenorea, polimenorea, dan
dewasa yang meliputi perubahan biologis, dismenorea .Dismenorea atau nyeri haid
perubahan psikologis, dan perubahan adalah suatu gejala yang paling sering
sosial. Di sebagiaan masyarakat dan menyebabkan wanita muda pergi
budaya, masa remaja pada umum nya di menyebabkan wanita muda pergi ke dokter
mulai pada usia 10 sampai 13 tahun dan untuk konsultasi dan pengobatan
berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun Dismenore terdiri dari dismenore primer
(Oktorika,et al., 2020) dan sekunder(Pundati,2016).
Masa remaja adalah masa dimana Dismenore primer merupakan nyeri
seseorang mulai berkembang yang dapat haid yang tidak didasari kondisi patologis,
ditandai dengan matangnya organ-organ sedangkan dismenore sekunder merupakan
fisik (seksual) hingga nantiknya dapat nyeri haid yang didasari dengan kondisi
bereproduksi.Pada masa remaja ini patologis Nyeri haid (Dismenore)
terdapatlah beberapa perubahan, mulaidari disebabkan dari kontraksi dinding rahim
perubahan hormonal, fisik dan piskologis ketika terjadi peningkatan pada hormon
maupun sosial, dimana keadaan ini prostaglandin yang membantu dalam
dinamakan masa pubertas.Salah satu tanda proses pelepasan dinding rahim sehingga
masa pubertas ini yaitu terjadinya menimbulkan nyeri yang sering dirasakan
menstruasi (rahayu dan pertiwi,2017) dibagian perut bawah dan nyeri pinggang.
Menstruasi merupakan salah satu Nyeri saat haid menyebabkan
perubahan karakteristik awal pada ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik
remaja.Menstruasi merupakan pendarahan sehari-hari.Keluhan ini berhubungan
yang disebabkan dari luruhnya dinding dengan ketidakhadiran berulang di sekolah,
Rahim sebelah dalam. Lapisan rahim di kampus ataupun di tempat kerja,
(endometrium) dipersiapkan dalam sehingga dapat mengganggu
menerima implantasi embrio, apabila tidak produktivitas.Empat puluh hingga tujuh
terjadi implanta siembrio maka bagian puluh persen wanita pada masa reproduksi
lapisan rahim (endometrium) akan luruh, mengalami nyeri haid, dan sebesar 10
kejadian mestruasi ini terjadi secara persen mengalaminya hingga mengganggu
28
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
29
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
30
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
group pre test-post test design yaitu dalam dilakukan secara selektif dengan cara
menetapkan kriteria inklusi
rancangan penelitian ini tidak
sebelumnya.Kegiatan penelitian dilakukan
menggunakan kelompok kontrol, namun
pada bulan Mei 2021
sudah dilakukan tes awal (pretest)
kemudian diberi intervensi dan
HASIL PENELITIAN
dilakukantesakhir(posttest) cara melakukan
Tabel 1. Distribusi intensitas nyeri menstruasi
teknik stimulus kutaneus yaitu : Terapis pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen.
mencucitangan, Menyiapkan krim, minyak
atau lotion ke dalam mangkuk, mengatur Kelo N Nyeri saat menstruasi
Med Min Max P value
mpok ian imum imum
posisi responden yang nyaman danrilexs, Eksp 31 Pretest 4.00 2 7 0.000
erimen
31
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
32
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
(0,05) yang artinya terdapat pengaruh rata- (dismenore), maka dapat di simpulkan rata
rata penurunan nyeri haid yang bermakna – rata skala nyeri. Stimulasi kutaneus pada
sebelum dan sesudah diberikan stimulasi kelompok eksperimen adalah 4,65,
kutaneus. menunjukan skala nyeri berat- sedang
Penelitian ini sejalan dengan dengan mengarah ke kategori nyeri sedang
muliani ( 2019 ) salah satu upaya – nyeri berat. Rata-rata skala nyeri sesudah
menangani nyeri non farmakologi adalah diberikan stimulasi kutaneus pada
dengan stimulasi kutaneus yaitu metode kelompok eksperimen adalah 1,58
non invasif dalam mengatasi nyeri pada menunjukan skala nyeri berat- sedang
lansia. Stimulasi kutaneus dapat dengan mengarah ke kategori tidak nyeri-
menurunkan nyeri dengan cara mendorong nyeri ringan, uji statistic didapat hasil
pelepasan endorphin , sehingga memblok adanya pengaruh stimulasi kutaneus
transmisi stimulus nyeri serta memberikan terhadap nyeri haid yang dilakukan dengan
block pada transmisi nyeri, serta uji Non Parametik Tests (wilcoxon signed
mengaktifkan endorphine, memperlancar ranks test) didapatkan hasil p=0,000 atau
peredaran darah dan membuat relaksasi nilai p< ɑ (0,5) dimana terdapat perbedaan
otot sehingga nyeri berkurang. rata-rata penurunan nyeri haid yang
Pada uraian diatas disimpulkan bermakna antara sebelum dan sesudah
bahwa ada pengaruh yang signifikan saat diberikan stimulasikutaneus.
dilakukan stimulasi kutaneus dapat
menurunkan nyeri saat haid pada kelompok SARAN
eksperimen.Penurunan skala nyeri ini BagiResponden
terjadi karna semua responden menyukai Diharapkan stimulasi kutaneus
stimulasi kutaneus yang terdapat pada dapat dilakukan saat nyeri haid datang dan
kriteria inklusi dan stimulasi kutaneus diharapkan mahasiswa juga mampu
ternyata juga dapat mengurangi gejala yang menerapkan stimulasi kutaneus ini sebagai
terjadi saat menstruasi seperti sakit salah satu terapi alternative dalam
pinggang sampaipunggung. memberikan tindakan keperawatan.
33
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
34
VOLUME
VOLUME 2 NOMOR2 2OKTOBER
2 NOMOR OKTOBER 2021
2021
35