Anda di halaman 1dari 12

Vol.2 No.

6 Nopember 2021 1745


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
GAMBARAN PENANGANAN DISMENOREA SECARA NON FARMAKOLOGI PADA
REMAJA KELAS X DI SMA DWIJENDRA DENPASAR

Oleh
Ni Made Widyanthi1),Ni Komang Ayu Resiyanthi2) & Diah Prihatiningsih3)
1,2,3Program Studi Keperawatan STIKes Wira Medika Bali

Jalan Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar


Email: 3diahciprik@gmail.com

Abstrak
Dismenorea adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita.
Prevalensi dismenorea di seluruh dunia adalah 90% remaja mengalami dismenorea, prevalensi di
Indonesia sebesar 64,25%, prevalensi di Bali di perkirakan sebesar 29.505 jiwa. Denpasar
merupakan kota dengan jumlah penduduk perempuan paling tinggi, yaitu sebanyak 385.296 jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penanganan dismenorea secara non
farmakologi pada remaja kelas X di SMA Dwijendra Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi di
SMA Dwijendra Denpasar yang mempunyai riwayat dismenorea sebanyak 136 orang. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 102 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan Probability
Sampling yaitu Stratified Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Oktober – 5
November 2018. Data yang diambil yaitu dengan cara menyebar kuesioner. Hasil penelitian
didapatkan bahwa penanganan dengan kompres hangat yaitu 52%, olahraga yaitu 31,4%,
pengobatan herbal dengan jamu yaitu 24,5%, massage yaitu 47,1%, istirahat yang cukup yaitu
79,4%, posisi knee chest yaitu 29,4%, teknik imagery guided yaitu 78,4%, dan teknik relaksasi
nafas dalam yaitu 63,7%. Bagi petugas UKS perlu untuk melakukan penyuluhan tentang
penanganan dismenorea secara non farmakologi pada remaja.
Kata Kunci: Penanganan Dismenorea, Non Farmakologi, Remaja

PENDAHULUAN mempengaruhi lebih dari 50% wanita dan


Masa remaja adalah masa peralihan dari menyebabkan ketidakmampuan untuk
masa kanak-kanak menuju masa dewasa, melakukan aktivitas selama 1 sampai 3 hari
dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang setiap bulannya pada sekitar 10% dari wanita
pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga tersebut sehingga memerlukan waktu untuk
dapat mempengaruhi terjadinya perubahan istirahat [4]. Prevalensi dismenorea di seluruh
perkembangan baik fisik, mental, maupun dunia adalah 90%, diantara 90% remaja yang
peran sosial [1]. Salah satu permasalahan yang mengalami dismenorea tersebut, lebih dari 10–
ditemukan pada remaja yaitu dismenorea atau 20% diantara mereka mengalami rasa sakit
nyeri haid adalah permasalahan yang paling yang berat dan sangat mengganggu [5].
sering dikeluhkan saat perempuan datang ke Berdasarkan data di Indonesia angka
dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Kondisi kejadian dismenorea sebesar 64,25% yang
ini dapat bertambah parah bila disertai dengan terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan
kondisi psikis yang tidak stabil [2]. Dismenorea 9,36% dismenorea sekunder. Berdasarkan hasil
adalah rasa nyeri saat menstruasi yang penelitian Mahmudiono (2011) [6], angka
mengganggu kehidupan sehari-hari Wanita [3]. kejadian dismenorea primer pada remaja putri
Dismenorea merupakan salah satu masalah yang berusia 14 – 19 tahun di Indonesia sekitar
ginekologi yang paling sering terjadi yang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1746 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
54, 89% [7]. Namun jumlah di lapangan selalu Menurut Sukarni dan Margareth (2013)
lebih banyak laporan yang di klaim oleh dinas [13], terdapat penanganan dismenorea secara
kesehatan dan instansi lain. Hal ini terjadi farmakologi dan non farmakologi. Farmakologi
karena biaya kesehatan yang dianggap mahal dapat dilakukan dengan cara pemberian
oleh masyarakat [8]. Berdasarkan data di Bali analgesik, terapi hormonal, terapi dengan
angka kejadian dismenorea diperkirakan NSAID. Non farmakologis yaitu dengan cara
sebesar 29.505 jiwa. Diantara 29.505 jiwa melakukan kompres air hangat, olahraga,
tersebut, ada yang mengalami nyeri dismenorea minum jamu, massage atau pemijatan, istirahat
sekunder, ada juga yang mengalami nyeri yang cukup, posisi knee chest, teknik imagery
dismenorea primer serta mulai dari derajat guided, dan teknik relaksasi nafas dalam.
dismenorea ringan sampai dengan berat [9]. Kelebihan terapi non farmakologi
Berdasarkan hasil sensus penduduk adalah tindakan ini murah, mudah, dan dapat
tahun 2010, Denpasar merupakan kota di Bali dilakukan dirumah sebagai pengobatan yang
yang memiliki jumlah penduduk perempuan memungkinkan klien dan keluarga dapat
paling tinggi, yaitu sebanyak 385.296 jiwa. melakukan upaya gejala nyeri dan
Kota Denpasar sendiri memiliki banyak SMA penanganannya, sedangkan terapi farmakologis
baik negeri maupun swasta, salah satunya mempunya efek samping dalam
adalah SMA Dwijendra yang memiliki jumlah penggunaannya seperti mual, muntah,
siswa perempuan paling banyak diantara SMA konstipasi, kegelisahan, dan rasa ngantuk, serta
yang lainnya yaitu sebanyak 815 siswa dapat juga mempengaruhi risiko penyakit
perempuan [10]. ginjal, hati, dan masalah jantung [14].
Pada saat wanita mengalami Penelitian yang dilakukan oleh Sandra
menstruasi, dismenorea dapat terjadi 2-3 tahun (2015) [15], tentang gambaran pengetahuan
setelah haid pertama dan mencapai puncaknya remaja putri mengenai penanganan dismenorea
saat wanita mencapai usia 15-25 tahun karena di Kelurahan Kedungwinong didapatkan data
pada usia itu terjadi optimalisasi fungsi rahim. bahwa dari 163 responden yang masuk dalam
Kemudian nyeri akan menurun intensitasnya penelitian hanya 62 responden yang diteliti dan
seiring dengan pertambahan usia dan mendapatkan hasil 74,20% remaja putri minum
menghilang saat wanita melahirkan secara air hangat, 66,10% melakukan kompres hangat,
alami [11]. 61,30% olahraga ringan, 58,10% melakukan
Waktu haid yang merupakan siklus pijatan, 50,00% tidak minum obat, 43,50%
rutin perempuan dewasa menjadi saat-saat yang minum air putih (suhu ruang), dan 32,30%
menyiksa dan menegangkan. Terlebih bagi remaja putri melakukan istirahat. Hasil
kalangan perempuan bekerja yang harus tepat penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani
masuk kerja atau para remaja putri yang harus (2016) [16] didapatkan hasil untuk pernyataan
tetap melakukan aktivitas seperti sekolah dan melakukan teknik relaksasi napas dalam
kuliahnya dalam kondisi kesakitan sebesar 68,42%, mengompres bagian yang
(dismenorea). Semua itu sangat mengganggu nyeri sebesar 60,52%, melakukan pemijatan
dan membuat badan tidak nyaman, aktifitas pada daerah nyeri sebesar 55,26%, melakukan
terganggu, produktivitas kerja pun akan posisi knee chest sebesar 71,05%, istirahat
menurun [2]. Selain itu, disertai kondisi sebesar 89,47%, melakukan senam dismenore
psikologis yang tidak stabil, seperti mudah sebelum menstruasi sebesar 23,68%, dan
marah, cepat tersinggung, kesal pada semua melakukan teknik imagery guided sebesar
orang, dan lain-lain [12]. 44,73%. Hasil penelitian dari Lestari, Metusala,
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.6 Nopember 2021 1747
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dan Suryanto (2010) [17], menunjukkan bahwa menunjukkan masa dari awal pubertas sampai
dari 202 responden yang masuk ke dalam tercapainya kematangan, biasanya mulai dari
penelitian, 199 responden (98,5%) diantaranya usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada
pernah mengalami dismenorea. Hasil yang wanita. Pada masa pubertas organ-organ
didapatkan adalah 82% remaja hanya reproduksi telah mulai berfungsi. Salah satu ciri
membiarkan saat nyeri timbul, 40,2% minum masa pubertas adalah mulai terjadinya
menstruasi pada perempuan sedangkan pada
air hangat dan menekan bagian yang sakit,
laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma
37,2% para remaja mencari pertolongan ke
[18].
orang tua mengenai masalah yang timbul dan Berdasarkan beberapa pendapat dari para
hanya 12,4% dari remaja putri yang mencari ahli, maka disimpulkan bahwa remaja adalah
pertolongan ke dokter. suatu tahapan peralihan dari masa kanak-kanak
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh yang merupakan awal dari pubertas. Pada tahap
peneliti di SMA Dwijendra Denpasar remaja pertumbuhan mengarah kearah
didapatkan jumlah murid perempuan kelas X kematangan baik secara sosial maupun
sebanyak 168 orang siswi pada tahun 2018 psikologi. Pada saat ini juga remaja perempuan
yang sudah menstruasi diantaranya 136 orang mengalami menstruasi dan laki-laki
siswi yang mempunyai riwayat atau menghasilkan sperma.
pengalaman dismenorea dan 86 siswi yang Dismenorea adalah nyeri selama
pernah melakukan kunjungan ke UKS karena menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
tonus yang disebabkan oleh meningkatnya
dismenorea untuk istirahat kepada perawat di
jumlah prostaglandin F2α pada darah
UKS. Berdasarkan keterangan beberapa guru menstruasi, yang merangsang hiperaktivitas
bahwa banyak siswi yang meminta izin untuk uterus. Nyeri yang dirasakan dapat terasa tajam,
melewatkan jam pelajaran karena dismenorea. tumpul, siklik, atau menetap [19]. Dismenorea
Berdasarkan latar belakang diatas adalah nyeri menstruasi pada daerah panggul
diketahui bahwa banyak kejadian dismenorea akibat peningkatan produksi prostaglandin.
yang timbul pada saat haid yang mengganggu Kadar prostaglandin pada wanita tidaklah
aktifitas para siswi di Bali, khususnya di SMA sama, dimana wanita yang mengalami
Dwijendra dalam melakukan kegiatan belajar dismenorea memiliki kadar prostaglandin 5–13
maupun kegiatan di luar sekolah dan kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang
dismenorea juga merupakan kasus yang cukup tidak mengalami dismenorea [20].
banyak ditemukan serta masing-masing orang Berdasarkan teori yang dikemukakan
diatas maka peneliti dapat menyimpulkan,
penanganannya berbeda-beda maka dengan ini
dismenorea adalah nyeri yang dialami selama
peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
masa menstruasi yang disebabkan oleh
gambaran penanganan dismenorea secara non meningkatnya jumlah prostaglandin sehingga
famakologi pada remaja kelas X di SMA uterus berkontraksi berlebihan yang
Dwijendra Denpasar. menimbulkan nyeri saat menstruasi.
Menurut Sukarni dan Margareth (2013)
LANDASAN TEORI [13], terdapat penanganan dismenorea secara
Remaja atau adolescence, berasal dari non farmakologis, yaitu kompres air hangat,
bahasa Latin “adolescere” yang berarti tumbuh melakukan olahraga, pengobatan herbal nyeri
kearah kematangan. Kematangan yang haid diatasi dengan minum jamu, massage atau
dimaksud adalah bukan kematangan fisik saja pemijatan, istirahat yang cukup, posisi knee
tetapi juga kematangan sosial dan psikologi chest, Teknik imagery guided, dan Teknik
(Kumalasari & Andhyantoro, 2013). Masa relaksasi napas dalam.
remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-
kanak dengan masa dewasa. Istilah ini
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1748 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
METODE PENELITIAN Tabel 2. Karakteristik Responden
Jenis penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan Obesitas
Deskriptif. Metode penelitian ini menggunakan Frekuen Persentas
desain penelitian cross sectional yaitu jenis Obesitas
si (n) e (%)
penelitian yang hanya memberikan satu kali IMT <25 94 92,2
pengukuran tanpa dilakukan tindak lanjut [21]. IMT ≥25 8 7,8
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini Jumlah 102 100
menggunakan lembar kuesioner yang terdiri
dari 20 item pernyataan mengenai penanganan
Karakteristik responden berdasarkan masa
dismenorea secara non farmakologi. Penelitian
menstruasi
ini dilaksanakan di SMA Dwijendra Denpasar
Karakteristik responden berdasarkan masa
tanggal 5 Oktober 2018 s/d 5 November 2018.
menstruasi dijelaskan pada tabel 3 sebagai
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi yang
berikut.
mempunyai riwayat dismenorea. Sampel
berjumlah 102 responden dengan
Tabel 3. Karakteristik Responden
menggunakan teknik probability sampling
Berdasarkan Masa Menstruasi
yaitu stratified random sampling. Analisa data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masa
Frekuen Persentase
analisa deskriptif yaitu dengan prosedur Menstrua
si (n) (%)
pengolahan data dengan menggambarkan dan si
meringkas data secara ilmiah dalam bentuk ≤7 hari 102 100
tabel atau grafik [22]. >7 hari
Jumlah 102 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL Gambaran penanganan dismenorea secara
Karakteristik responden berdasarkan usia non farmakologi pada remaja kelas x di
menarche SMA Dwijendra Denpasar
Karakteristik responden berdasarkan usia Gambaran penanganan dismenorea secara non
menarche dijelaskan pada tabel 1 sebagai farmakologi pada remaja kelas x di SMA
berikut. Dwijendra Denpasar dijelaskan pada tabel 4
sebagai berikut.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Menarche Tabel 4. Gambaran penanganan
Usia dismenorea secara non farmakologi pada
Frekue Persentas
Menarch remaja kelas X di SMA Dwijendra Denpasar
nsi (n) e (%)
e (th) Frekuen Persentas
Sub Variabel
<12 14 13,7 si (n) e (%)
12-16 88 86,3 Kompres hangat 53 52,0
>16 Olahraga 32 31,4
Jumlah 102 100 Pengobatan
herbal dengan 25 24,5
Karakteristik responden berdasarkan jamu
obesitas Massage 48 47,1
Karakteristik responden berdasarkan obesitas Istirahat yang
dijelaskan pada tabel 2 sebagai berikut 81 79,4
cukup

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.6 Nopember 2021 1749
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Posisi knee penanganan dismenorea secara non
30 29,4 farmakologi. Banyak dari siswi yang tidak
chest
Teknik imagery mengetahui bahwa kompres hangat merupakan
80 78,4 ramuan tua yang dapat digunakan untuk
guided
Teknik relaksasi mengurangi nyeri karena dapat membantu
65 63,7 merilekskan otot-otot dan mampu
nafas dalam
memperlancar peredaran darah sehingga nyeri
menstruasi tersebut akan berkurang bahkan
PEMBAHASAN hilang. Asumsi peneliti didukung juga dengan
Kompres hangat hasil observasi peneliti bahwa di lokasi UKS
Pada penelitian ini yang menggunakan tidak menyediakan alat dan bahan untuk
cara kompres sebagai penanganan dismenorea melakukan kompres hangat, selain itu banyak
secara non farmakologis yaitu 53 responden siswi yang mengatakan malas jika harus
(52%) dari total 102 responden. Berdasarkan membuat air hangat terlebih dahulu.
hasil penelitian maka penanganan secara non
farmakologi responden dengan menggunakan Olahraga
kompres hangat tergolong masih kurang. Pada penelitian ini yang menggunakan
Pemberian pengompresan dengan air cara olahraga sebagai penanganan dismenorea
hangat ketika nyeri menstruasi datang yaitu secara non farmakologi yaitu 32 responden
dengan cara melakukan pengompresan (31,4%) dari total 102 responden. Berdasarkan
menggunakan air hangat di perut bagian bawah hasil penelitian maka penanganan secara non
karena dapat membantu merilekskan otot-otot farmakologi responden dengan melakukan
dan sistem saraf. Agen-agen fisik seperti terapi olahraga tergolong masih kurang.
panas bertujuan memberi rasa nyaman, Olahraga mampu meningkatkan
memperbaiki disfungsi fisik, mengubah respon produksi endorphin otak yang dapat
fisiologis. Terapi air hangat merupakan salah menurunkan stress sehingga secara tidak
satu langkah-langkah sederhana dalam upaya langsung juga mengurangi nyeri. Endorphin
atau pola menurunkan persepsi nyeri dengan adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh
stimulasi kutaenus. Suhu panas merupakan pada saat rileks/tenang. Endorphin dihasilkan
ramuan tua yaitu dapat dilakukan dengan di otak dan susunan saraf tulang belakang.
kompres handuk panas atau botol air panas Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat
pada daerah bawah pusar. Terapi panas ini penenang alami yang di produksi otak yang
dapat menyebabkan vasodilatasi dan melahirkan rasa nyaman dan meningkatkan
menurunkan kontraksi otot hipertonik atau kadar endorphin dalam tubuh untuk
pelebaran pembuluh darah sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat kontraksi. Olahraga
menurunkan intensitas nyeri saat menstruasi terbukti dapat meningkatkan kadar b-endorphin
[23]. empat sampai lima kali di dalam darah sehingga
Hasil penelitian diatas sejalan dengan semakin banyak melakukan olahraga maka
hasil penelitian yang dilakukan Lestari, akan semakin tinggi pula kadar b-endorphin,
Metusala, dan Suryanto (2010), di SMP di ketika seseorang melakukan olahraga, maka b-
Manado, didapatkan hasil bahwa tindakan endorphin akan keluar dan ditangkap oleh
dalam mengurangi nyeri dismenorea sebanyak reseptor di dalam hypothalamus dan sistem
42% yang melakukan kompres air hangat. limbic yang berfungsi untuk mengatur emosi.
Menurut asumsi peneliti masih banyak Peningkatan b-endorphin terbukti berhubungan
siswi SMA Dwijendra Denpasar yang belum erat dengan penurunan rasa nyeri, peningkatan
menyadari bahwa penanganan dismenorea daya ingat, memperbaiki nafsu makan,
dengan terapi non farmakologis bisa dilakukan kemampuan seksual, tekanan darah, dan
dengan kompres hangat. Hal ini bisa pernafasan [24].
dikarenakan kurangnya informasi tentang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1750 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Hasil penelitian diatas sejalan dengan sebagai anti nyeri, anti radang serta anti
hasil penelitian yang dilakukan spasmodic (anti kejang otot) [13]. Salah satu
Kusumawardani (2016) [16], di Universitas jamu yang digunakan yaitu meminum kunyit
Tanjungpura, didapatkan hasil bahwa asam, minuman kunyit asam merupakan
melakukan senam dismenorea sebelum minuman yang berbahan baku dan asam.
menstruasi untuk mengatasi dismenorea Kandungan curcumine dan anthocyanin yang
sebesar 23,68% yang masih tergolong kurang.
terdapat pada kunyit akan bekerja dalam
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa
menghambat reaksi cyclooxygenase (COX)
sebagian besar siswi SMA Dwijendra Denpasar
belum mengetahui bahwa dengan olahraga sehingga menghambat atau mengurangi
yang rutin sebelum menstruasi dapat terjadinya inflamasi dan akan mengurangi atau
mengurangi intensitas nyeri yang dialami. bahkan menghambat kontraksi uterus.
Masih banyak siswi yang belum mengetahui Mekanisme penghambatan kontraksi uterus
bahwa dengan berolahraga secara teratur dapat melalui curcumine adalah dengan mengurangi
meningkatkan hormon endorphin empat sampai influks ion kalsium (Ca2+) ke dalam kanal
lima kali didalam darah. Hormon endorphin ini kalsium pada sel-sel epitel uterus dan sebagai
sangat berperan penting dalam menurunkan agen analgetika, cucurmine akan menghambat
rasa nyeri, memberikan rasa nyaman dan rileks, pelepasan prostaglandin yang berlebihan.
serta mengatur emosi. Semakin teratur Kandungan anthocyanin yang terdapat pada
melakukan olahraga maka semakin banyak pula buah asam juga bermanfaat dalam antipiretik
kadar endorphin yang dihasilkan sehingga hal
karena mampu menghambat kerja enzim
ini akan membuat tubuh menjadi rileks dan
dismenorea berkurang. Manfaat inilah yang cyclooxygenase (COX) sehingga mampu
belum banyak diketahui oleh siswi di SMA menghambat pelepasan prostaglandin [25].
Dwijendra Denpasar. Hasil penelitian diatas sejalan dengan
Asumsi peneliti diatas didukung juga hasil penelitian yang dilakukan oleh [26], di
dengan hasil observasi peneliti bahwa jam Madrasah Aliyah Negeri Mojosari Kabupaten
pelajaran olahraga yang didapat di sekolah Mojosari, mendapatkan hasil bahwa dari 138
hanya 1,5 jam dalam seminggu selain itu responden, 26 responden (18,84%) yang
banyak dari siswi yang tidak menyukai untuk menggunakan pengobatan herbal nyeri haid
melakukan olahraga karena jadwal disekolah diatasi dengan minum jamu.
yang padat dan tugas-tugas dari sekolah yang Berdasarkan asumsi peneliti, masih
banyak sehingga banyak dari responden yang banyak siswi SMA Dwijendra Denpasar belum
memilih untuk melakukan kegiatan lain saat mengenal maanfaat dari pengobatan herbal
berada diluar lingkungan sekolah. dengan minum jamu yang dapat mengatasi
Pengobatan herbal dengan jamu dismenorea. Jamu mengandung simplisia yang
Pada penelitian ini yang menggunakan bermanfaat untuk mengurangi nyeri.
cara pengobatan herbal nyeri haid diatasi Kandungan yang terdapat didalam jamu
dengan minum jamu sebagai penanganan mengambat dan mengurangi terjadinya
dismenorea secara non farmakologis yaitu 25 kontraksi uterus, serta menghambat terlepasnya
responden (24,5%) dari total 102 responden.
prostaglandin sehingga dengan meminum jamu
Berdasarkan hasil penelitian maka penanganan
secara teratur dapat mengurangi intensitas
secara non farmakologi responden dengan
melakukan pengobatan herbal dengan jamu nyeri. Kebanyakan dari responden tidak
tergolong masih kurang. mengetahui tentang khasiat jamu dan banyak
Jamu nyeri haid yang sering digunakan juga yang tidak menyukai karna rasa dan
banyak mengandung simplisia yang berkhasiat baunya yang tidak sedap.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.6 Nopember 2021 1751
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Massage merupakan stimulus kulit dalam bentuk
Pada penelitian ini yang menggunakan sentuhan yang menyebabkan pelepasan hormon
cara massage sebagai penanganan dismenorea endorphin, dalam hal ini hormon endorphin
secara non farmakologi yaitu 48 responden berfungsi untuk memblokir stimulus nyeri
(47,1%) dari total 102 responden. Berdasarkan sehingga dismenorea menjadi berkurang.
hasil penelitian maka penanganan secara non Khasiat inilah yang belum diketahui oleh
farmakologi responden dengan melakukan sebagian besar siswi di SMA Dwijendra
massage tergolong masih kurang. Denpasar dikarenakan belum pernah ada
Massage atau pemijatan adalah penyuluhan tentang penanganan dismenorea
stimulus kutaneus tubuh secara umum. dengan terapi non farmakologis di program
Stimulus kutaneus adalah stimulus kulit yang UKS yang ada di sekolah.
dilakukan untuk menghilangkan nyeri. Salah Istirahat yang cukup
satu pemikiran adalah bahwa cara ini Pada penelitian ini yang menggunakan
menyebabkan pelepasan endorphin sehingga cara istirahat yang cukup sebagai penanganan
memblok transmisi stimulus nyeri. Teori gate dismenorea secara non farmakologi yaitu 81
control mengatakan bahwa stimulus kutaneus responden (79,4%) dari total 102 responden.
mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A- Berdasarkan hasil penelitian maka penanganan
beta yang lebih besar dan lebih cepat. Proses ini secara non farmakologi responden dengan
menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C melakukan istirahat yang cukup tergolong
dan delta-A diameter kecil. Sentuhan dan sudah baik. Sudah banyak responden yang
massage serta pemijatan merupakan teknik melakukan istirahat untuk penanganan
intergrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas dismenorea.
sistem saraf otonom. Apabila individu Istirahat yang cukup dapat
mempersiapkan sentuhan sebagai stimulus meningkatkan relaksasi dan menurunkan
untuk rileks kemudian akan muncul respon ketegangan. Istirahat merupakan kegiatan
relaksasi [23]. merelaksasikan tubuh untuk memberikan rasa
Massage atau pemijatan merupakan nyaman keseluruh bagian tubuh sehingga dapat
bentuk aplikasi sentuhan dan pergerakan mengurangi rasa nyeri yang terjadi saat haid
terhadap otot, tendon dan ligamen tanpa [13].
memanipulasi sendi. Tidak hanya menghalangi Hasil penelitian diatas sejalan dengan
persepsi rangsang nyeri tetapi juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
merelaksasikan kontraksi dan spasme otot Kusumawardani (2016) [16], di Universitas
karena dapat memperlancar sirkulasi darah. Tanjungpura didapatkan hasil bahwa 89,47%
Massage atau pemijatan dapat dilakukan di dari total responden melakukan istirahat yang
daerah yang nyeri atau massage pada perut dan cukup untuk mengurangi dismenorea.
pinggang yang sakit saat dismenorea [13]. Berdasarkan asumsi peneliti, sebagian
Hasil penelitian diatas sejalan dengan besar responden di SMA Dwijendra Denpasar
hasil penelitian yang dilakukan oleh sudah menyadari bahwa penanganan
Kusumawardani (2016) [16], di Universitas dismenorea secara non farmakologis bisa
Tanjungpura, mendapatkan hasil bahwa dari 38 dilakukan dengan istirahat yang cukup, karena
responden, 55,26% yang melakukan massage mudah dilakukan dan tidak menggunakan alat-
untuk mengurangi nyeri menstruasi yang masih
alat tertentu, sehingga efektif untuk dilakukan,
tergolong kurang dalam penanganan.
selain itu istirahat juga memberikan rasa yang
Menurut asumsi peneliti, sebagian besar
dari siswi SMA Dwijendra Denpasar belum nyaman dan rileks bagi tubuh.
mengerti khasiat dari massage atau pemijatan Posisi knee chest
untuk penanganan dismenorea secara non Pada penelitian ini yang menggunakan
farmakologi. Massage atau pemijatan cara posisi knee chest sebagai penanganan
dismenorea secara non farmakologis yaitu 30
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1752 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
responden (29,4%) dari total 102 responden. imagery guided akan membuat tubuh lebih
Berdasarkan hasil penelitian maka penanganan rileks dan nyaman. Ketika dilakukan napas
secara non farmakologi responden dengan dalam secara perlahan atau membayangkan
melakukan posisi knee chest tergolong masih pengalaman yang menyenangkan dari memori,
kurang. mimpi, fantasi dan penglihatan dengan
Posisi knee chest dapat menggerakkan berfokus kepada pengalaman yang
otot, maka otot akan menjadi lebih kuat dan dibayangkan maka tubuh akan merasakan
elastis secara alami sehingga melenturkan otot- rileks. Perasaan rileks akan diteruskan ke
otot pada pelvis dan membantu kelancaran hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin
peredaran darah, maka posisi ini dapat Releasing Factor (CRF). Selanjutnya CRF
meningkatkan relaksasi otot dan menurunkan merangsang kelenjar pituitary untuk
nyeri saat terjadi dismenorea [13]. meningkatkan produksi
Hasil penelitian diatas tidak sejalan Proopioidmelanocortin (POMC) yang
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh menyebabkan meningkatnya produksi
Kusumawardani (2016) [16] di Universitas enkephalin oleh medulla adrenal. Kelenjar
Tanjungpura yang mendapatkan hasil bahwa pituitary juga menghasilkan endorphin
71,05% dari total sampel menggunakan posisi neurotransmitter yang dipercaya
knee chest untuk mengurangi dismenorea mempengaruhi suasana hati menjadi rileks
Berdasarkan asumsi peneliti, siswi selain itu dengan meningkatnya enkephalin dan
SMA Dwijendra Denpasar belum semua ß endorphin dan dengan adanya rangsangan
menyadari dan mengetahui bahwa penanganan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai
dismenorea secara non farmakologi bisa maka dapat mengurangi nyeri yang dirasakan
dilakukan dengan posisi knee chest. Banyak [27].
yang tidak mengetahui tentang istilah posisi Hasil penelitian diatas sejalan dengan
knee chest, manfaatnya untuk mengurangi nyeri hasil penelitian yang dilakukan oleh
menstruasi yang membantu kelancaran Kusumawardani (2016) [16], di Universitas
peredaran darah, serta cara melakukan posisi Tanjungpura didapatkan hasil bahwa 84,21%
knee chest. Hal ini peneliti temukan ketika dari total responden menggunakan teknik
pengisisan kuesioner dan banyak responden imagery guided untuk mengontrol nyeri
yang mengajukan pertanyaan tentang istilah dismenorea.
posisi knee chest. Selain itu posisi knee chest Menurut asumsi peneliti, bahwa siswi
hanya dapat dilakukan ditempat yang sepi SMA Dwijendra Denpasar sudah menyadari
sehingga menyebabkan banyak siswi jarang bahwa penanganan dismenorea dengan terapi
melakukannya untuk mengatasi nyeri haid. non farmakologi bisa dilakukan dengan teknik
Cara teknik imagery guided imagery guided, karena hal ini mudah
Pada penelitian ini yang menggunakan dilakukan dan tanpa alat-alat atau bahan.
cara teknik imagery guided sebagai penanganan Teknik ini juga membuat responden
dismenorea secara non farmakologis yaitu 80 mengalihkan perhatiannya dari rasa nyeri
responden (78,4%). Berdasarkan hasil dengan membayangkan hal-hal yang
penelitian maka penanganan secara non menyenangkan yang membuat tubuh
farmakologi responden dengan melakukan meningkatkan produksi hormon endorphin atau
teknik imagery guided tergolong baik. Banyak yang sering disebut hormon kebahagian, karena
responden yang melakukan teknik imagery adanya hormon inilah yang menyebabkan
guided untuk penanganan dismenorea. tubuh menjadi rileks dan mengurangi rasa nyeri
Teknik imagery guided merupakan yang dialami oleh responden.
teknik yang menggunakan imajinasi seseorang
untuk mencapai efek positif tertentu. Teknik

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.6 Nopember 2021 1753
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Relaksasi nafas dalam PENUTUP
Pada penelitian ini yang menggunakan Kesimpulan
cara teknik relaksasi napas dalam sebagai Berdasarkan hasil analisis dan
penanganan dismenorea secara non pembahasan tentang gambaran penanganan
farmakologis yaitu 65 responden (63,7%) dari dismenorea secara non farmakologi pada
total 102 responden. Berdasarkan hasil remaja kelas X di SMA Dwijendra Denpasar
penelitian maka penanganan dismenorea yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dengan melakukan relaksasi nafas dalam ditarik simpulan sebagai berikut : hasil analisis
tergolong cukup. Karakteristik responden berdasarkan usia
Teknik relaksasi nafas dalam dipercaya menarche didapatkan bahwa sebagian besar
dapat menurunkan intensitas nyeri melalui yaitu 88 responden (86,3%) menarche pada
mekanisme yaitu dengan merelaksasikan usia 12-16 tahun, berdasarkan obesitas
otot−otot skelet yang mengalami spasme yang didapatkan bahwa sebagian besar yaitu 92,2%
disebabkan oleh 40 peningkatan prostaglandin memiliki IMT < 25, berdasarkan masa
menstruasi didapatkan bahwa seluruh
sehingga meningkatkan terjadi vasodilatasi
responden (100%) memiliki masa menstruasi
pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran
normal (≤ 7 hari). Penanganan dismenorea
darah kedaerah yang mengalami spasme dan secara non farmakologis yang paling banyak
iskemik. Teknik relaksasi nafas dalam mampu dilakukan yaitu istirahat yang cukup sebanyak
merangsang tubuh untuk melepaskan endogen 81 responden (79,4%).
yaitu endorphin dan enkefalin. [11]. Saran
Teknik relaksasi napas dalam Menyikapi dan mengantipasi terhadap
membawa oksigen yang masuk ke paru-paru beberapa permasalahan yang ada, peneliti
disebarkan ke seluruh tubuh. Teknik relaksasi meyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
napas dalam memberikan individu kontrol diri Bagi siswi di SMA Dwijendra Denpasar yang
ketika terjadi rasa nyeri serta dapat digunakan penanganannya masih kurang maka perlu
pada saat seseorang sehat ataupun sakit [23]. mencari informasi tentang penanganan
Hasil penelitian diatas sejalan dengan dismenorea secara non farmakologi melalui
tenaga medis atau bisa browsing melalui
hasil penelitian yang dilakukan oleh
internet. Bagi tenaga kesehatan sekolah
Kusumawardani (2016) [16] di Universitas khususnya petugas UKS karena masih sangat
Tanjungpura didapatkan hasil bahwa 68,42% minimnya penyuluhan tentang penanganan
dari total sampel menggunakan teknik relaksasi dismenorea secara non farmakologi maka perlu
napas dalam. peningkatan penyuluhan serta menyiapkan
Menurut asumsi peneliti, siswi di SMA beberapa alat-alat dan bahan yang diperlukan
Dwijendra Denpasar sudah lumayan banyak untuk melakukan penanganan dismenorea
yang mengetahui bahwa relaksasi nafas dalam secara non farmakologi. Bagi peneliti lain yang
dapat mengontrol rasa nyeri haid. Relaksasi tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
nafas dalam menyebabkan pelebaran pembuluh diharapkan dapat meneliti tentang pengetahuan
darah dan meningkatkan aliran darah kedaerah remaja tentang penanganan dismenorea,
yang melami ketegangan sehingga intensitas nyeri dan skala nyeri dismenorea
menyebabkan tubuh menjadi rilek dan nyeri pada remaja.
berkurang. Relaksasi nafas dalam mudah
dilakukan dimana saja dan kapan saja, hal ini DAFTAR PUSTAKA
membuat sebagian besar siswi sudah mampu [1] Kumalasari, I dan Andhyantoro, I. 2013.
memanfaatkan relaksasi nafas dalam untuk Kesehatan Reproduksi, Jakarta: Salemba
mengontrol rasa nyeri. Medika.
[2] Anurogo D & Wulandari A. 2011. Cara Jitu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1754 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi. Bali/Tahun 2015/Bali_Profil_2015.pdf.
[3] Manuaba, I.B.G. 2010. Buku Ajar diakses tanggal 11 Agustus 2018.
Ginekologi untuk Mahasiswa Kebidanan. [10] Kemdikbud. 2018. SMA Dwijendra
Jakarta: EGC. Denpasar. Avilable at:
[4] Reeder, M. & Koniak-Griffin. 2012. http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index
Keperawatan Maternitas : Kesehatan .php/chome/profil/A2DB984E-4216-
Wanita, Bayi, & Keluarga. Edisi 18. 4923-8D4F-7E808BC774B3. diakses
Volume 1, Jakarta: EGC. tanggal 20 Juli 2018.
[5] Zivanna, Avissia. dan D. M. Wihandini. [11] Smeltzer, Suzanna C. dan Brenda G. Bare.
2017. Hubungan Antara Obesitas dengan 2001. Buku Ajar Medikal Bedah
Prevalensi Dismenorea Primer pada Brunner&Suddarth. Jakarta: EGC.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran [12] Aryanie, V. 2014. Pengaruh Terapi Yoga
Universitas Udayana. Available at: Terhadap Tingkat Dismenore pada
https://ojs.unud.ac.id/. diakses tanggal 29 Mahasiswi Program Studi Ilmu
Juli 2018. Keperawatan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta.
[6] Mahmudiono, T. 2011. Fiber, PUFA and Available at:
Calcium Intake is Associated With The http://opac.unisayogya.ac.id/500/1/NASK
Degree of Primary Dysmenorrhea In AH PUBLIKASI VITA ARYANIE
Adolescent Girl - Surabaya, Indonesia, 201010201034.pdf. diakses tanggal 31 Juli
2011. Available at: 2018.
http://penelitian.unair.ac.id/artikel/f11331 [13] Sukarni, I.K. & Margareth, Z. 2013.
19102e6787fc665c8ca4dbc613_Unair.pdf. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
diakses tanggal 11 Agustus 2018. dilengkapi dengan patologi. Yogyakarta:
[7] Hendarini, A.T. 2014. Hubungan Malnutrisi Nuha Medika.
dengan Kejadian Dismenorea pada [14] Sari, Wulan P. 2013. Efektivitas Terapi
Remaja Putri di SMAN 1 Kampar. Farmakologis dan Non- Farmakologis
Available at: Terhadap Nyeri Haid (Disminore) Pada
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& Siswi XI di SMA Negeri 1 Pemangkat.
q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja Available at:
&uact=8&ved=0ahUKEwinlc3T3oXSAh http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkepe
XKso8KHYYJDBEQFghDMAQ&url=htt rawatanFK/article/view/7579. diakses
p%3A%2F%2Flppm.tuankutambusai.ac.i tanggal 27 Juli 2018.
d%2Fwp- [15] Sandra, G.B. 2015. Gambaran
content%2Fuploads%2F2015%2F09%2F2 Pengetahuan Remaja Putri Mengenai
.-Jurnal-Any-Tri- Penanganan Dismenorea di Kelurahan
Hendarini.docx&usg=AFQjCNEENyhv_ Kedungwinong. Available at:
m3mjvoZAs7UKc3SLL8JyA&sig2=0Y9r http://eprints.ums.ac.id/37848/16/NASKA
dkIy7wjjoivkRC1lzA&bvm=bv.14649653 H PUBLIKASI.pdf. diakses tanggal 27 Juli
1,d.c2I. diakses tanggal 12 Agustus 2018 2018.
[8] Gunawan, D. 2002. Nyeri haid primer [16] Kusumawardani, Endah. 2016. Hubungan
faktor-faktor yang berpengaruh dan Tingkat Pengetahuan dengan Penanganan
perilaku remaja dala mengatasinya, survei Non Farmakologi Dismenore Primer pada
pada 4 SLTP. Jakarta: Tesis. Mahasiswi Program Studi Keperawatan
[9] Bali Profil. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Angkatan 2015 Universitas Tanjungpura.
Bali Tahun 2015, Available at: available at:
http://www.diskes.baliprov.go.id/files/sub jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawat
domain/diskes/Profil Kesehatan Provinsi anFK/article/download/22007/17644.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.6 Nopember 2021 1755
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
diakses tanggal 18 November 2018 diakses tanggal 18 November 2018.
[17] Lestari, H., Metusala, J. & Suryanto, D.Y., [27] Ratnasari. 2011. Guided Imagery Therapy.
2010. Gambaran Dismenorea pada Available at:
Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama http://www.minddisorders.com. diakses
di Manado. Available at: tanggal 8 Agustus 2018.
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-2-
7.pdf. diakses tanggal 12 Agustus 2018.
[18]Proverawati dan Misaroh. 2009. Gangguan
Saat Haid Ilmu Kebidanan, Edisi ke3.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
[19] Price, Sylvia Anderson. dan Lorraine M.
Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
[20] Manan, E. 2013. Kamus Cerdik Kesehatan
Wanita. Yogyakarta: Flash Books.
[21] Setiadi. 2013. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan Edisi 2. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[22] Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
[23] Potter, P. A. and Perry, A. G. 2005. Buku
Ajar Fundamental Keperawatan. 4th edn.
Jakarta: EGC.
[24] Harry. 2007. Mekanisme Endorphin dalam
Tubuh. Available at:
http://klikharry.files.wordpress.com.
diakses tanggal 3 Agustus 2018.
[25]Yoga, A. 2010. Pengaruh Kebiasaan
Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam
Terhadap Keluhan Dismenorea Primer
Pada Remaja Putri di Kotamadya
Surakarta. diakses tanggal 10 Agustus
2018.
[26]Wahyuningrum, T., 2015. Penanganan
Dismenore Pada Remaja Putri di
Madrasah Aliyah Negeri Mojosari
Kabupaten Mojokerto. Available at:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&
q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja
&uact=8&ved=0ahUKEwiKmL55ILTAh
UGgI8KHWETAFAQFggMAA&url=http
://ejournal.stikesppni.ac.id/index.php/kepe
rawatanbinasehat/article/view/167/167&u
sg=AFQCNGsbJi8Odcuwq6MBhdsuothn
3sgA&sig2=_UOLpdQQaA_a7g0-
DchYjw&bvm=bv.151325232,d.dGo.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1756 Vol.2 No.6 Nopember 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai