Anda di halaman 1dari 26

STRATEGI PENGEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN DI

KEBUN RAYA ITERA

LAPORAN

OLEH :

Dwi Okta Vian


NISN 0055166952

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU

2023
STRATEGI PENGEMBANGAN KONSERVASI TUMBUHAN DI
KEBUN RAYA ITERA

LAPORAN

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Asesmen Madrasah pada
MAN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2022/2023

OLEH :

Dwi Okta Vian


NISN 0055166952

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU

2023

ii
PERSETUJUAN

Judul laporan : Strategi pengembangan konservasi tumbuhan di Kebun Raya Itera


Nama Siswa : Dwi Okta Vian
NISN : 0055166952
Jurusan : Ilmu Ilmu Sosial (IIS)

Laporan ini disusun oleh pembimbing pada :

Hari/Tanggal : ………………………

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Esmanto, S.Pd Siti Sururiyah, S.Pd


NIP. 198008272009011009 NIP. 198003012005012006

iii
PENGESAHAN

1. Tim penguji
Ketua : Khairuddin, S.Ag, M.Pd.I ( )
NIP.197205082007101001

Sekertaris : Yunizar, S.Pd,. M. M. ( )

NIP. 197606232003121001

Penguji : Esmanto, S.Pd ( )

NIP. 198008272009011009

2. Kepala Man 1 Pringsewu

Fathul Bari, S.Pd., M.Pd.I


NIP. 197710162006041012

Laporan ini disahkan pada tanggal :

iv
PERSEMBAHAN

1. Laporan ini saya persembahkan kepada ayahanda tercinta saya gunawan dan
ibunda tersayang ibu wantinah yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan semagat belajar untuk masa depan yang diharapkan.
2. Untuk kakakku Eka wulandari yang aku sayangi.

v
MOTTO

“Sukses adalah hasil dari upaya kecil, yang diulangi hari demi hari”
(Dwi okta viani)

vi
RIWAYAT HIDUP

Saya dilahirkan di sebuah desa bernama Tanjung Likut, Kecamatan Pugung,


Kabupaten Tanggamus pada tanggal 21 Oktober 2005, dan diberi nama Dwi Okta
Viani dari pasangan Bapak gunawan dan ibu wantinah. Saya anak ke 2 dari 2
bersaudara,dan berikut riwayat pendidikan saya.

No Sekolah Alamat Tahun lulus


1 SD Negeri 1 Tiuh Memon Tanjung Likut 2017
2 SMP Negeri 1 Pagelaran Pagelaran 2020
3 Man 1 Pringsewu Pajar agung Masih ditempuh

Pringsewu, 2023
Penulis

Dwi Okta Viani


NISN 0055166952

vii
KATA
PENGANTAR

Puji syukur Saya atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik,
serta hidayah kepada saya sehingga Saya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang
berjudul “strategi pengembangan konservasi tumbuhan di Kebun Raya Itera” Saya
menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini Saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Fathul Bari, S.Pd., M.Pd.I, selaku kepala Man 1 Pringsewu, yang
memberikan kesempatan dan arahan selama pendidikan dan pembuatan karya
tulis ini,
2. Bapak Khairudin, S.Ag., M.Pd.I selaku wakil kepala kesiswaan di Man 1
Pringsewu,
3. Ibu Situ Sururiyah S.Pd selaku wali kelas yang selalu sabar dalam membimbing
untuk menyelesaikan karya tulis ini dari awal hingga selesai
4. Bapak Esmanto S.Pd selaku pembimbing yg selalu memberi masukan dan saran
agar terselesaikannya karya tulis ini
5. Bapak dan ibu guru Man 1 Pringsewu yang banyak membimbing dalam
proses menyelesaikan tugas karya tulis,
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu .
Saya menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan
laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat saya harapkan. Semoga laporan ini dapat bermafaat dan
kontribusi yang baik bagi semua pihak.
Pringsewu, 2023
Penulis

Dwi Okta Viani

viii
NISN 0055166952

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...............................................................................................i
HALAMAN JUDUL................................................................................................ii
PERSETUJUAN.......................................................................................................iii
PENGESAHAN........................................................................................................iv
PERSEMBAHAN.....................................................................................................v
MOTTO....................................................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..............................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Laporan..............................................................................................1
D. Mamfaat Laporan...........................................................................................1
BAB II METODE PENGAMBILAN DATA.........................................................2
A. Lokasi Waktu Pengambilan Data...................................................................2
B. Metode Pengambilan Data.............................................................................2
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN...................................3
A. Sejarah Itera...................................................................................................3
B. Visi Dan Misi Itera.........................................................................................5
C. Arti Lambing Itera..........................................................................................6
D. Tujuan............................................................................................................6
E. Struktur Organisasi Itera................................................................................7
F. Kebun Raya Itera............................................................................................8
G. Strategi Pengembangan Konservasi Tumbuhan Di Kebun Raya Itera..........10
BAB IV PENUTUP..................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Institut Teknologi Sumatra atau yang lebih dikenal dengan ITERA adalah
kampus yang memiliki lahan seluas 285 hektare. dengan lahan seluas itu rektor
kampus ITERA mendapatakan sebuah gagasan untuk membangun kebun raya di
sebagian lahan dengan seluas 75,5 Hectar. Pendirian Kebun Raya Itera ini
bertujuan pemeliharaan koleksi tumbuhan, meningkatkan kuantitas dan
koleksi tumbuhan, terutama jenis-jenis lokal, endemik, langka dan berpotensi
dari hutan pamah Sumatera. Menyediakan sarana dan prasarana penelitian di
bidang konservasi, domestikasi, reintroduksi tumbuhan langka dan rehabilitasi
lahan, serta sarana wisata yang sehat, nyaman, dan bernilai edukatif. Oleh
karna itu dengan keberadaan Kebun Raya Itera sangat penting maka pihak
kampus itera melakukan strategi dalam melestarikan atau mengembangkan
Kebun Raya Itera tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa
rumusan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara agar kampus ITERA mendapatkan strategi dalam
mengembangkan konservasi tumbuhan di Kebun Raya Itera ?

C. Tujuan Laporan
Adapun tujuan laporan penelitian ini adalah:
1. Salah satu syarat mengikuti UAMBN dan UN di MAN 1 PRINGSEWU
2. Memberi pengetahuan kepada pembaca tentang strategi dalam
mengembangkan kebun raya itera
D. Manfaat laporan
Manfaat yang diperoleh dari laporan ini adalah :
1. Menambah pengetahuan mengenai itera bahwasannya itera memiliki
kebun raya yang bernama kebun raya itera,
2. Menambah rasa tanggung jawab sebagai siswa untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh pihak sekolah.
1
BAB II
METODE PENGAMBILAN DATA

A. Lokasi Dan Waktu Pengambilan Data


Pengambilan Data Laporan ini dilakukan di Kampus Institut Teknologi
Sumatra (ITERA) pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2023. Dalam
pengumpulan data peneliti melakukan pengumpulan dengan metode observasi yaitu
peneliti melakukan kunjungan langsung ke kampus ITERA dalam pengambilan data
dan melakukan interview langsung ke Divisi yang bersangkutan.

B. Metode Pengambilan Data


Untuk memperoleh data-data yang diperoleh dalam menyusun laporan
ini saya menggunakan beberapa metode penelitian yaitu :
1. Metode observasi
Metode observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui suatu pengamatan yang disertai dengan adanya berbagai
pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Metode observasi
juga dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas terhadap suatu proses atau
objek yang dimaksud dengan merasakan dan memahami pengetahuan dari
fenomena tersebut .Saya melakukan observasi pada kampus Institut
Teknologi Sumatera (ITERA) melihat secara langsung bagaimana proses
pengembangan Tumbuhan Di Kebun Raya Itera selama ini.
2. Metode interview atau wawancara
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan
berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam metode ini saya melakukan
wawancara terhadap orang yang bersangkutan dalam pengembangan
tumbuhan di Kebun Raya Itera.

2
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Itera
Institut Teknologi Sumatera (ITERA) adalah sebuah perguruan tinggi
negeri yang berkedudukan di antara Kabupaten Lampung Selatan dengan Kota
Bandar Lampung. ITERA didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 124
Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) yang ditetapkan Presiden Republik
Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 Oktober 2014 dan
diundangkan tanggal 9 Oktober 2014. Walaupun peresmiannya dilaksanakan
pada tahun 2014, namun ITERA sudah memulai kegiatan akademik dengan
menerima mahasiswa baru sejak tahun 2012-2013. Selain ITB dan ITS, dengan
dibukanya ITERA dan Institut Teknologi Kalimantan, kini pemerintah Indonesia
memiliki empat institut teknologi.
Sebelum diresmikannya ITERA dan ITK sebagai perguruan tinggi negeri,
di Indonesia hanya memiliki 2 (dua) Institut Teknologi yang diunggulkan, yaitu
Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS) Surabaya; kedua institut tersebut terletak di Pulau Jawa. Di satu sisi,
kedua perguruan tinggi tersebut saat ini kapasitasnya sudah melebihi daya
tampung maksimalnya, sedang di sisi lain, kebutuhan akan lulusan dari institut
teknologi di tingkat nasional semakin meningkat. Atas dasar kebutuhan
tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk
menambah jumlah institut teknologi di Indonesia, dalam rangka peningkatan
dan pemerataan kualitas SDM pada tingkat nasional.
Sehubungan hal tersebut, Upaya percepatan pembangunan nasional,
khususnya dalam bidang sains, teknologi dan budaya, memerlukan kesiapan
penyediaan sumberdaya manusia yang unggul. Untuk itu, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program pendirian institut teknologi
negeri di Sumatera pemerintah merencanakan pendirian Institut Teknologi di
Sumatera dan di Kalimantan. Institut Teknologi di Sumatera akan dirintis
pendidriannya serta dikembangkan dan dibina oleh Institut Teknologi

3
Bandung (ITB) dengan kualitas minimal setara dengan ITB. Pembangunan
sebuah Institut Teknologi di Sumatera juga dikaitkan dengan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonom Indonesia (MP3EI).
Disebutkan dalam dokumen MP3EI bahwa salah satu prinsip dasar bagi
keberhasilan pembangunan adalah produktivitas, inovasi, dan kreatifitas
yang didorong oleh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan ini
dipandang sebagai salah satu pilar perubahan. Dalam kaitan ini,
pengembangan SDM yang unggul, berkualitas, menguasai IPTEK, sekaligus
memiliki karakter kewirausahaan yang baik menjadi sangatlah penting.
Peningkatan kemampuan SDM dan IPTEK nasional menjadi salah satu
dari 3 (tiga) strategi utama pelaksanaan MP3EI. Hal ini dikarenakan pada era
ekonomi berbasis pengetahuan, mesin pertumbuhan ekonomi sangat
bergantung pada kapitalisasi hasil penemuan menjadi produk inovasi. Salah
satu kunci keberhasilan pelaksanaan MP3EI tergantung pada upaya cerdas
dan efektif para aktor inovasi dari unsur akademisi/peneliti, dunia
usaha/industri, masyarakat, legislator, dan pemerintah. Beberapa pemikiran
berikut harus diupayakan dalam perencanaan dan pemanfaatan secara cerdas
potensi anak bangsa dalam rangka membangun Indonesia maju dan
bermartabat, antara lain:
 Menciptakan SDM yang memiliki kompetensi, berkepribadian luhur,
berharkat dan bermartabat melalui pendidikan sains teknologi, pranata
sosial dan humaniora yang berkualitas;
 Optimalisasi sumber daya manusia berpendidikan S2 dan S3 yang telah ada,
dan menambah 7.000-10.000 Ph.D di bidang sains dan teknologi secara
bertahap dan terencana;
 Pengadaan laboratorium berstandar international baik di bidang ilmu-ilmu
dasar maupun terapan di perguruan tinggi, lembaga litbang LPK dan LPNK
serta pusat riset swasta, untuk kepentingan kemakmuran bangsa;
 Kerjasama internasional yang mendorong pemahaman dan penerapan ilmu
pengetahuan
 dan teknologi serta pemanfaatan berbagai best practices yang sudah
dikembangkan di berbagai negara.

4
Potensi sumber daya energi Wilayah Sumatera seperti minyak bumi, gas
bumi, batubara dan panas bumi terdapatnya tersebar dan berlimpah merupakan
modal dasar dalam mewujudkan Sumatera sebagai Lumbung Energi khususnya
melalui Pembangunan Ketenagalistrikan dan penyediaan energi bahan bakar
dan industri. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, semua
menjelaskan betapa berpotensinya wilayah Sumatera pada kandungan Sumber
daya alam tersebut. Dalam konteks strategi utama pelaksanaan MP3EI, peran
sumberdaya manusia yang berpendidikan menjadi kunci utama dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Oleh karena itu,
tujuan utama di dalam sistem pendidikan dan pelatihan untuk mendukung hal
tersebut di atas haruslah bisa menciptakan sumberdaya manusia yang mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan sains dan teknologi. Upaya
percepatan pembangunan nasional, khususnya dalam bidang sains, teknologi
dan seni, memerlukan kesiapan penyediaan sumberdaya manusia yang unggul.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program
pendirian institut teknologi negeri di Sumatera. Penyusunan proposal pendirian
telah dilakukan pada tahun 2011. Institut Teknologi di Sumatera tersebut telah
ditetapkan akan berlokasi di Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
Lampung (SK Mendikbud No.060/P/2012). Status penyelenggaraan perguruan
tinggi tersebut akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden. Berkenaan dengan
rencana tersebut, berdasarkan penugasan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan maka pada tahap awal (sambil menunggu selesainya
pembangunan infrastruktur kampus), pengembangan dan penyelenggaraan akan
dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerjasama dengan
seluruh Pemerintah Propinsi di Sumatera.
B. Visi Dan Misi Itera
1. Visi
Menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan
diakui dunia, serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan
kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia dengan memberdayakan potensi
yang ada di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
2. Misi

5
Berkonstribusi pada pemberdayaan potensi yang ada di wilayah
Sumatera khususnya, dan Indonesia serta dunia melalui keunggulan dalam
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan ilmu kemanusiaan.

C. Arti Lambang Itera

Gambar.1.Logo Itera

 72 (tujuh puluh dua) bujur sangkar berwarna kuning emas dan 1 (satu) bujur
sangkar berwarna merah yang membentuk Pulau Sumatera, memiliki makna
ITERA sebagai milik seluruh provinsi di Pulau Sumatera.
 Warna kuning emas memiliki makna keunggulan dan mutu tinggi ITERA
dalam menyelenggarakan pendidikan teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan
kemanusiaan; dan
 Warna merah memiliki makna keberanian dan inovasi, kepeloporan, dan
ketangguhan ITERA dalam mengantarkan bangsa Indonesia di kancah dunia
melalui pendidikan yang bermartabat.
D. Tujuan
Tujuan ITERA adalah untuk memajukan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan,
meningkatkan kesejahteraan penduduk Sumatera dan khususnya masyarakat
Indonesia, sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia dan masyarakat
dunia, dan sekaligus. untuk menghargai sosial, kemanusiaan dan lingkungan
dengan menggunakan perangkat Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan misi
ITB mendirikan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), diharapkan ITERA
menjadi universitas yang memiliki reputasi dan kualitas yang setara

6
dengan ITB.

6
E. Struktur Organisasi Itera

Gambar.2.Struktur Organisasi

 Rektor Prof. Dr. I Nyoman Pugeng Aryantha


Wakil rektor bidang
 Akademik dan Kebahasiswaan
Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, .M.Si
Wakil rektor bidang umum
 dan Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T.
Keuangan
 Ketua jurusan sains Dr. Ikah Ning Prasetyowati Permanasari, S.Si.,M.T.,
Ph.D.
 Ketua jurusan teknologi Arif rohman, S.T., M.T., Ph.D.
Insfraktuktur dan kewilayahan
Ketua jurusan teknologi
 Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D
produksi
dan industri
Table.1.Struktur Organisasi

7
F. Kebun Raya Itera
Kebun Raya ITERA adalah Salah satu kebun raya yang dikelola oleh
Institut Teknologi Sumatera. Kebun raya juga berlokasikan di Institut Teknologi
Sumatera. Kebun Raya ITERA diresmikan oleh Rektor Institut Teknologi
Sumatera (ITERA) Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., bersama
perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski belum memiliki fasilitas yang
lengkap, Kebun Raya ITERA sudah memiliki beberapa fasilitas yang cukup
penting untuk pengembangan dan penelitian kebun raya.
Kebun Raya ITERA merupakan laboratorium seputar alam bagi
dilaksanakannya suatu kegiatan kependidikan. Kebun Raya ke-2 di Indonesia
yang berada dibawah naungan perguruan tinggi ini memiliki karakteristik
lingkungan kampus. Pengembangan pendidikan di Kebun Raya ITERA berbeda
dengan kebun raya daerah di bawah pengelolaan Pemda. Kegiatan pendidikan di
lingkungan kampus selain diarahkan dan tujuan untuk mengenalkan konservasi
kepada masyarakat luas yaitu untuk sarana praktikum dan penelitian mahasiswa.
Pada era modern, dosen atau guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar
mahasiswa agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dan
dipraktekkan
Sebagai perguruan tinggi yang mengusung konsep Forest kampus. ITERA
mengembangkan Kebon Raya yang lokasi nya berada di limgkungan kampus.
Kebun raya ITERA sudah memiliki beberapa fasilitas pendukung konservasi
tumbuhan, seperti rumah kaca pembibitan, paranet pembibitan, kantor dan
gudang pembibitan serta fasilitas pendukung seperti gerbang dan akses jalan.
Kebun Raya ITERA juga sudah memiliki 11.315 tanaman penghijauan yang
terdiri dari 190 Jenis tanaman, serta 232 tanaman koleksi yang terdiri dari 49
famili, seumbangan Kebun Raya Bogor. Tanaman koleksi di Kebun Raya
ITERA merupakan tanaman khas kebun raya. Yakni tanaman yang memiliki
identitas dan terdokumentasi, serta beberapa tanaman langka seperti teratai
raksasa (Victoria Amazonica), Tanaman Baoba (Adansonia Digitata).

8
Gambar.3. Kebun Raya ITERA
Selain koleksi tumbuhan Kebun Raya ITERA juga sudah memiliki fasilitas
embung yang di tengah-tengahnya memiliki pulau buatan berbentuk Pulau
Sumatera, dan labirin yang menjadi daya tarik tersendiri di Kebun Raya
ITERA. Labirin yang kini sudah ditanami tanaman pembatas, nantinya akan
menjadi wahana rekreasi menelusuri jalan rumit dengan pembatas tumbuhan,
hingga pengunjung menemukan jalan keluar. Labirin yang sudah dibangun
adalah satu dari tiga labirin yang akan ada di Kebun Raya ITERA. Meski
belum dapat maksimal menjadi labirin, karena tanaman yang belum memenuhi
tinggi minimal, akan tetapi secara estetika sudah cukup menarik untuk
dijadikan tempat berfoto pengunjung. Terdapat 45 jenis tanaman kayu dengan
jumlah tanaman yakni 1.005 pohon yang merupakan hasil kerjasama antara
ITERA dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
(BPDASHL) Way Seputih Way Sekampung. Tanaman tersebut ditempatkan di
Arboretrum Kebun Raya ITERA. Kerjasama pembangunan arboretum dimulai
sejak 21 Maret 2017 bertepatan dengan peringatan Hari Hutan dan Pohon
Sedunia. Arboretum ITERA berdiri diatas lahan seluas 2 hektar.
Keberadaan Taman Tematik Estetika di Kebun Raya ITERA semakin
memperindah suasana Kebun Raya ITERA. Taman tersebut dibangun pada
tahun 2019, hasil kerjasama antara ITERA dan LIPI melalui Pusat Penelitian
Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya. Taman ini dibangun dengan konsep
mengedepankan pendidikan dan konservasi didalamnya yang ditandai dengan
9
adanya papan interpretasi yang berada di spot-spot ertentu dalam taman dan
tumbuhan koleksi.
G. Strategi Pengembangan Konservasi Tumbuhan Di Kebun Raya ITERA
Secara historis, pada umumnya kebun raya memfokuskan dirinya pada
display koleksi tumbuhan yang menarik, eksplorasi dan koleksi tumbuhan, dan
taksonomi tumbuhan (Crane et al.2009). Pada saat yang bersamaan, SDM
pengelola harus mempu menjalankan 5 fungsi kebun raya, mewujudkan visi
dan misi Pembangunan Kampus ITERA, mendukung pencapaian target 8
strategi global konservasi tumbuhan (Global Strategy for Plant
Conservation/GSPC) Indonesia yaitu mengkonsenvasi setidaknya 75%
tumbuhan terancam kepunahan Indonesia dan setidaknya 20% di antaranya
telah direcoveri dan direstorasi pada tahun 2020, dan meningkatkan
kesejahteraan mahasiswa ataupun masyarakat di sekitar kebun raya ITERA.
Pada sisi yang lain, SDM pengelola dihadapkan pada keterbatasan sumber
daya. Pengelolaan dan penguatan kelima fungsi kebun raya ini agar
berkontribusi nyata dalam konservasi tumbuhan lokal dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat di sekitarnyaa secara berkelanjutan.
Oleh karna itu Strategi Pengembangan Konservasi Tumbuhan Di Kebun
Raya ITERA Yaitu sebagai berikut :
 Penguatan komitmen pemerintah provinsi lampung
 Penguatan fungsi pendidikan bagi Mahasisawa, pengunjung dan
masyarakat di sekitar kebun,
 peningkatan kapasitas dan kompetensi sdm pengelola Penanaman koleksi
tumbuhan dan tumbuhan estetika atau rehabilitasi kebun
 peningkatan kualitas koleksi tumbuhan
 Pelibatan aktif masyarakat yang tinggal di sekitar kebun,
 Fokus pada tema koleksi tumbuhan,
 Terlibat secara aktif dalam pencapaian target gspc
 Menjalin kerja sama yang lebih intensif dengan kebun raya lainnya,
perguruan tinggi dan lembaga penelitian, serta menjalin komunikasi dan
kerja sama yang lebih intensif dengan LIPI sebagai pembina dan
pengawas teknis pembangunan kebun raya ITERA.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan penelitian yang saya sajikan diperoleh simpulan
sebagai berikut :
 Kebun Raya ITERA sudah memiliki beberapa fasilitas pendukung
konservasi tumbuhan, seperti rumah kaca pembibitan, paranet pembibitan,
kantor dan gudang pembibitan serta fasilitas pendukung seperti gerbang dan
akses jalan.
 Salah satu kampus yang memiliki Kebun Raya di Indonesia yang berada
dibawah naungan perguruan tinggi. Dan memiliki karakteristik lingkungan
kampus.
 Strategi yang dilakukan oleh pengelola dalam Pengembangan Konservasi
Tumbuhan Di Kebun Raya ITERA yaitu Penguatan komitmen pemerintah
provinsi lampung,Penguatan fungsi pendidikan bagi Mahasisawa,
pengunjung dan masyarakat di sekitar kebun, peningkatan kapasitas dan
kompetensi sdm pengelola Penanaman koleksi tumbuhan dan tumbuhan
estetika atau rehabilitasi kebun, peningkatan kualitas koleksi tumbuhan,
Pelibatan aktif masyarakat yang tinggal di sekitar kebun, Fokus pada tema
koleksi tumbuhan, Terlibat secara aktif dalam pencapaian target gspc,
Menjalin kerja sama yang lebih intensif dengan kebun raya lainnya,
perguruan tinggi dan lembaga penelitian, serta menjalin komunikasi dan kerja
sama yang lebih intensif dengan LIPI sebagai pembina dan pengawas
teknis pembangunan kebun raya ITERA.
B. SARAN
Dari kesimpulan diatas saya akan sedikit memberikan saran sebagai berikut:
1. Dengan adanya Kebun Raya Itera diharapkan untuk memperhatikan dari
perawatan, pemeliharaan tumbuhan, fasilitas atau pun infrastuktur yang ada
dan diharapkan selalu ada inovasi di kebun raya ITERA.
2. Selain menjadi tempat konsevasi dan penelitian, Kebun Raya ITERA juga
menjadi tempat wisata untuk masyarakat umum, sebaiknya para
pengunjung yang mendatangi Kebun Raya ITERA tidak mengotori tempat
11
tersebut apalagi merusak tumbuhan-tumbuhan yang sudah ada disana.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://lampung.antaranews.com/berita/634053/kebun-raya-itera-usung-tema-
konservasi-tumbuhan-pamah-sumatera

https://www.itera.ac.id/itera-resmikan-kebun-raya-sebagai-pusat-konservasi-
tumbuhan-pamah-sumatera/

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11287/p.%201-22.pdf?
sequence=1

https://www.itera.ac.id/tentang-institut-teknologi-sumatera/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai