Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN - 2654-9751

Vol. 4 No. 2 Oktober 2021

Avalilable Online http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI


PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR

Veronica Silalahi1*
1
STIKES Katolik St.Vincentius a Paulo Surabaya, Jalan Jambi 12-18
*Email korespondensi : vero.silalahi30@gmail.com

ABSTRACT

Menstruation is a natural process in every woman and repeats itself every month. Irregular menstrual
cycles are one of the signs of menstrual disorders and can be caused by anxiety. The phenomenon found in
10 female students with the final task has anxiety and the menstrual cycle is not normal. This study's aim to
analyzed the relationship anxiety levels and the late-level menstrual. The research method is quantitative
with a correlation study, design with a cross sectional. The research sample is a final-level students of
Catholic School of Health Sciences of St.Vincentius a Paulo, Surabaya with 56 respondents. Sampling
technique using Simple Random Sampling. Anxiety levels were measured by the Psychometric Properties
of The Depression Anxiety Stress Scale 42 questionnaire (DASS 42) and the menstrual cycle by the
menstrual cycle questionnaire. The results showed 38% very severe anxiety, 23.2% no anxiety, 19.6%
severe anxiety, 12.5% moderate anxiety, 7.1% mild anxiety, and 61% normal menstrual cycles.
Correlation test result showed p = 0.098 (p>0.05) which means there is no relationship between anxiety
levels and menstrual cycles. Irregular menstrual can be caused by other factors such as weight, physical
activity. College students can maintain a diet, regular exercise, and manage anxiety.

Keywords : Menstrual cycle, Anxiety level

ABSTRAK

Menstruasi adalah proses yang alami pada setiap wanita dan berulang setiap bulan. Siklus menstruasi yang
tidak teratur adalah salah satu tanda gangguan menstruasi dan dapat disebabkan oleh kecemasan.
Fenomena yang ditemukan pada 10 mahasiswi yang mengalami kecemasan dengan adanya tugas akhir dan
siklus menstruasi tidak normal. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan
dengan siklus menstruasi. Metode penelitian secara kuantitatif dengan desain penelitian studi korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswi tingkat akhir Stikes Katolik St.
Vincentius A Paulo Surabaya sebanyak 56 responden. Teknik sampling menggunakan Simple Random
Sampling. Tingkat kecemasan diukur dengan kuisioner Psychometric Properties of The Depression Anxiety
Stres Scale 42 (DASS 42) dan siklus menstruasi dengan kuisioner siklus menstruasi. Analisa data dengan
uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan 38% memiliki tingkat kecemasan sangat berat, 23.2%
tidak ada kecemasan, 19.6% tingkat kecemasan berat, 12.5% tingkat kecemasan sedang, 7.1% tingkat
kecemasan ringan dan 61% responden memiliki siklus menstruasi normal. Hasil uji korelasi menunjukkan
nilai p=0,098 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan siklus
menstruasi. Siklus menstruasi yang tidak normal bisa disebabkan oleh faktor lain seperti berat badan,
aktivitas fisik. Mahasiswi dapat menjaga pola makan, teratur berolahraga dan mengelola kecemasan.

1
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

Kata kunci : Siklus menstruasi, Tingkat kecemasan

PENDAHULUAN universal dimana setiap orang pasti


Menstruasi atau biasa disebut haid mengalaminya dan akan memberi dampak
adalah suatu proses yang alami yang terjadi pada fisik, emosi, sosial dan spiritual
pada wanita. Menstruasi merupakan proses (Wirenviona & Riris, 2020). Menyelesaikan
lepasnya dinding rahim yang diikuti oleh tugas akhir bukanlah hal yang mudah, oleh
perdarahan yang terjadi berulang disetiap sebab itu, penulisan tugas akhir dianggap
bulan dan akhirnya membentuk siklus sebagai tugas yang berat bagi setiap
menstruasi (Meilan & Fillona, 2018). Waktu mahasiswa tingkat akhir (Sudarya, 2014).
normal siklus menstruasi berkisar antara 21- Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Devi et
35 hari dengan lama menstruasi yang al., 2015) tentang tingkat kecemasan pada
berkisar antara 3-7 hari dan selama mahasiswa D3 tingkat 3 didapatkan data
menstruasi berlangsung jumlah darah tidak bahwa sebanyak 10 responden (24,4%) dan
lebih >80 ml dengan frekuensi penggantian mahasiswi yang mempunyai tingkat
pembalut 2-6 kali/hari (Harzif et al., 2018). kecemasan berat sebagian besar mengalami
Siklus haid dikatakan tidak normal apabila siklus menstruasi yang tidak teratur sebanyak
siklusnya <21 hari dan >35 hari (Sinaga et 6 responden (14,46%). Hasil penelitian dari
al., 2017). (Purwati & Muslikhah, 2020) didapatkan
Siklus menstruasi memiliki variasi, data bahwa 30 mahasiswa semester 7
seperti variasi keadaan serta lama durasi (46,88%) mengalami siklus mestruasi tidak
yang setiap alami saat menstruasi. Variasi teratur.
yang masih dalam batas normal yang disebut Berdasarkan survey data secara online
sebagai variasi fisiologis sedangkan variasi pada mahasiswi tingkat akhir di Stikes St.
yang sudah di luar batas normal, disebut Vincentius A Paulo Surabaya, didapatkan
sebagai variasi patologis dimana bisa disebut mahasiswa memiliki kecemasan akibat tugas
sebagai suatu gangguan menstruasi yang banyak dan harus diselesaikan yaitu
(Andrews, 2010). Dikatakan sebagai salah satunya adalah tugas akhir seperti
gangguan bila karakteristik menstruasinya skripsi dan KTI, dan juga diantara mereka
mengalami perubahan, seperti siklus tidak mengalami menstruasi mereka teratur dan
teratur, nyeri yang berlebihan, menstruasi juga mengalami siklus menstruasi yang tidak
yang waktunya menjadi lebih lama, serta teratur (55 hari, 53 hari, 43 hari, 40 hari, 42
darah menstruasi yang menjadi lebih banyak hari dan 60 hari).
(Wirenviona & Riris, 2020). Mahasiswa tingkat akhir, pada
Siklus menstruasi yang tidak teratur umumnya menemui beberapa kesulitan
adalah salah satu dari tanda adanya gangguan seperti kegagalan mencari judul skripsi,
menstruasi, Gangguan menstruasi kesulitan untuk menulis, kesulitan mencari
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor literatur, kurang ketertarikan mahasiswa pada
psikologis (stres, tekanan hidup, kecemasan penelitian, serta kesulitan menemui dosen
dan kelelahan fisik maupun psikis), pembimbing, mereka juga dituntut untuk bisa
gangguan hormonal, status gizi, dan kelainan dewasa dalam tindakan serta pemikiran
organik (radang tumor, trauma) dan karena semakin tinggi pendidikan, maka
sebagainya (Wirenviona & Riris, 2020). semakin tinggi juga tekanan yang dihadapi.
Kecemasan menjadi satu faktor yang Dampak dari kesulitan-kesulitan yang
menyebabkan adanya gangguan menstruasi dialami mahasiswa tersebut akan
pada wanita yang menjadi fenomena berkembang menjadi perasaan negatif

2
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

sehingga dapat menimbulkan ketegangan, menurun sehingga tidak memberikan


frustasi, rendah diri, kekhawatiran, dan stimulasi kepada hipofisis anterior untuk
kehilangan motivasi juga dapat menimbulkan mengekskresi FSH Stimulating Hormone)
kecemasan (Afryan et al., 2019). dan LH yang mengakibatkan kadar hormon
Kecemasan mengakibatkan perubahan esterogen mengalami penurunan sehingga
sistemik dalam tubuh khususnya pada sistem berdampak negatif pada siklus menstruasi
saraf. Kecemasan memicu lepasnya hormon yaitu menghambat terjadinya proses ovulasi
kortisol dimana hormon kortisol akan dan menyebabkan terjadinya pemanjangan
menekan hipotalamus dan mengganggu kerja siklus menstruasi (Dya & Adiningsih, 2019).
dan fungsi hipotalamus, yang salah satunya
adalah mensekresi hormon menstruasi METODE PENELITIAN
follicle stimulating hormone (FSH) dan Desain penelitian menggunakan studi
luetinizing hormone (LH). Terjadi perubahan korelasional dengan pendekatan cross
prolaktin atau endogeneous opiat yang sectional. Populasi penelitian ini adalah
memengaruhi elevasi kortisol basal sehingga mahasiswi tingkat akhir di STIKES Katolik
menurunkan hormon LH. Apabila terjadi St.Vincentius a Paulo Surabaya dengan
gangguan pada hormon LH dan FSH, maka kriteria inklusi mahasiswi tingkat akhir
akan mempengaruhi produksi estrogen dan (Prodi Ilmu Keperawatan, Keperawatan dan
progesterone sehingga akan menyebabkan Fisioterapi ) di Stikes ST.Vincentius A Paulo
ketidakteraturan siklus haid (Kusmiran, Surabaya yang bersedia dan setuju
2014). Gangguan siklus menstruasi juga menandatangai lembar persetujuan untuk
menjadi suatu tanda penting yang menjadi responden, sebelum mengerjakan
menunjukan adanya gangguan pada sistem tugas akhir tidak mengalami gangguan siklus
reproduksi yaitu peningkatan risiko berbagai mentruasi. Pemilihan sampel dengan simple
penyakit seperti kanker rahim, kanker random sampling dan jumlah responden
payudara dan infertilitas (Kusmiran, 2014). sebanyak 56 orang.
Upaya yang dapat dilakukan agar Pengumpulan data penelitian
mencegah terjadinya gangguan siklus menggunakan kuesioner yang dibagikan
menstruasi salah satunya dengan secara online melalui google form yang
berolahraga, namun tidak berlebihan. dibagikan ke grup kelas masing-masing serta
Olahraga yang berlebihan dapat penjelasan tertulis tentang maksud dan tujuan
menyebabkan terjadinya disfungsi penelitian ini dilakukan. Untuk kecemasan
hipotalamus yang menyebabkan gangguan menggunakan kuisioner Psychometric
sekresi GnRH (Gonadotropin Releasing Properties of The Depression Anxiety Stres
Hormone). Penekanan hormon GnRH yang Scale 42 (DASS 42) yang berisi 14
dihasilkan dari disfungsi hipotalamus terkait pertanyaan dan siklus menstruasi dengan
olahraga mengganggu pola siklus menstruasi kuisioner siklus menstruasi. Analisis data
dengan membatasi sekresi Luteinizing dengan menggunakan uji rank spearman
Hormone (LH) dan Follicle Stimulating dengan p<α (p=0.05).
Hormone (FSH) (Ahrens et al, 2014 dalam
Wahyuni et al., 2018). Selain aktivitas fisik,
yang dapat dilakukan mahasiswa adalah
memperkuat gaya hidup dengan gizi yang
baik. Status gizi pada perempuan ketika
dalam kondisi kelebihan maupun kekurangan
dapat menyebabkan fungsi hipotalamus

3
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Data Umum Variabel Tingkat Kecemasan


dan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Tingkat Akhir

Karakteristik f %
Dukungan teman sebaya
Ya 56 100
Tidak

Pengalaman tidak menyenangkan selama mengikuti


pembelajaran tingkat akhir
Ya 20 35.7
Tidak 36 64.3

Lingkungan keluarga mendukung selama proses belajar


Ya
Tidak 56 100

Lingkungan sosial mendukung proses pembelajaran


Ya 56 100
Tidak

Motivasi diri sendiri dalam proses pembelajaran


Ya 54 96.4
Tidak 2 3.6

Berat badan
Kurus 12 21.4
Normal 22 39.3
Overweight 8 14.3
Obesitas 1 9 16.1
Obesitas 2 5 8.9

Aktivitas fisik olahraga 1x dalam seminggu


Ya 25 44.6
Tidak 31 55.4

Dari tabel 1 didapatkan data dari 56 selama mengikuti pembelajaran tingkat


responden, ada 43 responden (76.8%) akhir, 56 (100%) responden didapatkan
mengalami usia menarche <13 tahun, 56 lingkungan keluarga mendukung selama
responden (100%) mendapat dukungan dari proses belajar, 56 (100%) responden
teman selama mengikuti pembelajaran, 36 memiliki lingkungan sosial mendukung
(64.3%) responden tidak memiliki proses pembelajaran, 54 (96.5%) responden
pengalaman yang tidak menyenangkan memiliki motivasi diri sendiri dalam proses

4
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

pembelajaran, 22 (39.3%) responden tidak melakukan aktivitas fisik kurang 1 kali


memiliki berat badan normal. 31 (55.3%) dalam 1 minggu.

Tabel 2 Tingkat Kecemasan dan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Tingkat Akhir

Variable f %
Tingkat kecemasan
Tidak ada kecemasan 13 23
Kecemasan ringan 4 7
Kecemasan sedang 7 12
Kecemasan berat 11 20
Kecemasan sangat berat 21 38

Siklus Menstruasi
Normal 34 61
Tidak Normal 22 39

Berdasarkan tabel 2 diatas, dari tingkat sangat berat. Menurut Stuart dan Laraia
kecemasan didapatkan data bahwa dari 56 dalam (Sutejo, 2019), bahwa kecemasan
responden ada 21 (38%) responden memiliki berhubungan dengan adanya trauma atau
tingkat kecemasan sangat berat, 13 (23%) adanya pengalaman yang tidak
responden tidak ada kecemasan, 11 (20%) menyenangkan. Dalam hal ini, pengalaman
responden memiliki tingkat kecemasan yang tidak menyenangkan yang dialami
berat, 7(12%) responden memilikit tingkat mahasiswa selama mengikuti pembelajaran
sedang, dan 4 (7%) responden memiliki semester akhir, seperti kesulitan mencari
tingkat kecemasan ringan. Ditinjau dari referensi dalam menyelesaikan tugas akhir,
siklus menstruasi, didapatkan data dari 56 banyak tugas sehingga sulit membagi waktu,
responden ada 34 (61%) responden memiliki pembelajaran online. Peneliti berpendapat
siklus menstruasi yang normal, dan 22 bahwa terdapat kesesuaian antara fakta dan
(39%) responden memiliki siklus menstruasi teori, dimana banyaknya tugas mahasiswa
yang tidak normal. terutama semester akhir memicu kecemasan
mahasiswa. Banyaknya tugas yang
1. Tingkat Kecemasan dikerjakan mahasiswa membuat mereka
Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan membagi waktu dan memberikan
didapatkan data bahwa 21 (38%) responden tekanan tersendiri kepada mahasiswa. Hal
memiliki tingkat kecemasan sangat berat, 13 ini juga sejalan dengan penelitian Lufthi &
(23.2%) responden tidak ada kecemasan, 11 Yaunin, (2020), bahwa kecemasan yang
(19.6%) responden memiliki tingkat muncul pada mahasiswa tingkat empat
kecemasan berat, 7 (12.5%) responden disebabkan oleh banyak faktor yaitu
memilikit tingkat sedang, dan 4 (7.1%) padatnya jadwal perkuliahan, kegiatan
responden memiliki tingkat kecemasan tutorial, praktikum, skill laboratorium, dan
ringan. Ditinjau dari pengalaman yang tidak tuntutan untuk belajar mandiri di luar jam
menyenangkan selama mengikuti kuliah. Oleh karena itu, tekanan dan beban
pembelajaran semester akhir, didapatkan 8 kondisi fisik dan mental peserta didik lebih
(38.1%) responden memiliki kecemasan

5
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

berat dibandingkan bidang pendidikan dan teori yaitu teman sebaya sebagai orang
lainnya. terdekat dengan mahasiswa dapat saling
Peneliti juga berpendapat terdapat membantu, saling memotivasi dalam proses
kesesuaian antara teori dengan fakta, yaitu pembelajaran terutama saat tugas akhir,
mahasiswa tingkat akhir akan menemui sehingga tugas bisa terselesaikan.
berbagai macam kesulitan salah satunya Namun, bila ditinjau dari dukungan
adalah kesulitan dalam mencari referensi dari keluarga, didapatkan data bahwa 21
untuk penulisan tugas akhir, khususnya pada (100%) responden yang mendapat dukungan
masa pandemi ini mahasasiwa memiliki keluarga memiliki tingkat kecemasan sangat
beberapa kesulitan saat mencari literatur berat. Menurut Stuart dan Laraia dalam
seperti sangat sulit menjangkau (Sutejo, 2019), lingkungan keluarga,
perpustakaan kampus karena jarak yang keadaan rumah yang penuh dengan
jauh, adanya batasan untuk datang pertengkaran atau ketidakpedulian orang tua
kekampus dan peminjaman buku. Hal-hal kepada anak dapat menyebabkan
inilah yang akan menghambat mahasiswi ketidaknyamanan dan rasa cemas, dan
dalam penulisan tugas akhir dan akhirnya sebaliknya. Tidak terdapat kesesuaian antara
dapat menimbulkan kecemasan bagi fakta dan teori, dimana walaupun mahasiswa
mahasiswa. Hal ini didukung oleh penelitian semester akhir sudah mendapat dukungan
yang dilakukan oleh Sawitri & Widiasavitri, keluarga baik materi, psikologis, namun
(2021) yaitu permasalahan yang mereka masih merasakan kecemasan. Hal ini
menghambat proses pengerjaan tugas akhir bisa disebabkan karena banyak mahasiswa
responden adalah sulitnya mencari referensi. yang tinggal jauh dari keluarga, dan mereka
Tidak semua referensi yang dibutuhkan tinggal di kost karena mereka tidak bisa
dapat diakses secara online, terdapat mendapatkan bantuan kapanpun mereka
beberapa referensi buku yang hanya dapat butuhkan karena tidak tinggal bersama
diakses secara offline di perpustakaan. dengan orangtua. Hal ini sejalan dengan
Perpustakaan menyediakan fasilitas penelitian yang dilakukan oleh Diferiansyah,
peminjaman buku namun dengan jarak (2015) dalam Lufthi & Yaunin, (2020)
tempuh yang dekat, sedangkan posisi tempat bahwa seseorang yang tinggal terpisah dari
tinggal responden melampaui jarak yang keluarga selama masa kuliah sering
ditentukan sehingga responden tidak dapat mengalami persaingan akademik, masalah
mengakses fasilitas tersebut. Adanya ekonomi, kesulitan mengatur waktu
hambatan inilah yang menjadi pemicu manajemen secara mandiri dan menjadi
kecemasan yang dialami oleh mahasiswa. stressor bagi mahasiswa
Ditinjau dari dukungan dari teman,
didapatkan data 13 (100%) responden tidak 2. Siklus Menstruasi
mengalami kecemasan. Menurut Stuart dan Pada variabel siklus menstruasi, bila
Laraia dalam Sutejo, (2019), teman sebaya ditinjau dari faktor berat badan, dari 34
sangat berpengaruh pada kecemasan responden (100%) yang memiliki siklus
mahasiswa, karena teman sebaya merupakan menstruasi normal, terdapat 47,1%
orang terdekat dengan mahasiswa. Jika responden memiliki kategori Indeks Massa
teman sebaya mahasiswa sering memberikan Tubuh (IMT) normal dan dari 22 responden
motivasi dalam proses pembelajaran akan (100%) yang memiliki siklus menstruasi
mengurangi kecemasan yang dialami oleh tidak normal, terdapat 40,9% responden
mahasiswa. Terdapat kesesuaian antara fakta memiliki kategori Indeks Massa Tubuh

6
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

(IMT) kurus. Perubahan berat badan akan sekali dan dari 34 responden (100%) yang
mempengaruhi fungsi menstruasi. Berat memiliki siklus menstruasi normal, terdapat
badan turun secara akut dan sedang akan 61,8% responden menyatakan melakukan
mengakibatkan gangguan pada fungsi olahraga minimal 1 minggu sekali. Tingkat
ovarium, Kondisi patologis seperti berat aktivitas fisik yang ringan dan berat dapat
badan kurang akan menyebabkan penurunan mempengaruhi menstruasi. Apabila aktivitas
berat badan sehingga dapat menyebabkan fisik dilakukan dengan intensitas sedang
siklus menstruasi yang tidak teratur maka akan memberikan manfaat bagi
(Kusmiran, 2014). Peneliti berpendapat ada kesehatan tubuh, khususnya pada kesehatan
kesesuaian antara teori dengan fakta, yaitu reproduksi (Afiyanti & Pratiwi, 2017).
responden yang mengalami siklus Menurut peneliti ada kesesuaian antara teori
menstruasi yang tidak normal dipengaruhi dengan fakta yaitu aktivitas fisik merupakan
oleh berat badan yang perubahan berat salah satu faktor yang mempengaruhi
badannya secara tidak stabil yang dapat ketidakteraturan menstruasi. Aktivitas fisik
mempengaruhi siklus menstrusi. Berat badan yang ringan seperti duduk, menonton
yang kurang atau lebih akan mempengaruhi televisi, dan bermain handpone akan
hormon-hormon pada tubuh sehingga akan meningkatkan resiko terjadinya menstruasi
mempengaruhi siklus menstruasi. yang tidak normal karena aktivitas fisik
Responden yang memiliki berat badan yang ringan kurang membantu dalam proses
kurang akan beresiko mengalami siklus metabolisme tubuh, sedangkan aktivitas fisik
menstruasi yang tidak normal sedangkan yang berlebihan atau berat juga akan
berat badan normal cenderung memiliki mempengaruhi siklus menstruasi karena
siklus menstruasi yang teratur. Hal ini akan menurunkan level kadar esterogen. Jika
didukung oleh penelitian yang dilakukan aktivitas fisik dilakukan dalam intesitas
oleh Hidayah et al., (2016) yaitu individu sedang dengan olahraga minimal 1 minggu
yang memiliki status gizi kurang akan sekali, maka akan membantu proses
mengalami hambatan dengan metabolisme tubuh yang baik. Hal ini juga
menstruasinya. Kehilangan berat badan didukung oleh penelitian oleh hasil
secara besar-besaran dapat menyebabkan penelitian dari Purwati & Muslikhah, (2020)
penurunan hormon gonadotropin untuk yaitu aktivitas ringan akan meningkatkan
pengeluaran LH dan FSH yang cadangan energi di jaringan adiposa yang
mengakibatkan kadar estrogen akan turun dapat menyebabkan defisit cadangan energi
sehingga berdampak negatif pada siklus teroksidasi. Defisit cadangan teroksidasi
menstruasi dan ovulasi (Hidayah et al., akan berdampak pada siklus menstruasi
2016). Status gizi yang kurang dapat sedangkan aktivitas fisik yang berat dapat
menyebabkan anemia dan anemia sendiri menyebabkan terjadinya disfungsi
dapat terjadi bila pola menstruasi tidak hipotalamus yang menyebabkan gangguan
teratur (Sari, 2020). pada sekresi Gonadotropin-releasing
Bila ditinjau dari faktor aktivitas fisik, hormone (GnRH) dan aktivitas gonadotropin
berdasarkan hasil penelitian dari 22 sehingga menurunkan level dari serum
responden (100%) yang memiliki siklus estrogen, sehingga dalam hal ini aktivitas
menstruasi yang tidak normal, terdapat berat menyebabkan adanya gangguan siklus
81,8% responden menyatakan tidak menstruasi (Purwati & Muslikhah, 2020).
melakukan olahraga minimal 1 minggu

7
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

Tabel. 3 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Siklus Menstruasi


pada Mahasiswi Tingkat Akhir

Siklus Menstruasi
Tingkat kecemasan
Normal tidak normal Total p-value
Responden
∑ % ∑ % ∑ %
Tidak ada kecemasan 11 84.6 2 15.4 13 100 0,098
Kecemasan Ringan 4 100 0 0 4 100
Kecemasan sedang 3 42.9 4 57.1 7 100
Kecemasan berat 4 36.4 7 63.6 11 100
Kecemasan sangat berat 12 57.1 9 42.9 21 100
Total 34 60,7 22 39,3 56 100
*Bermakna dengan p<0,05

Berdasarkan tabel 3 diatas dari 21 menekan hipotalamus dan mengganggu


responden yang memiliki tingkat kecemasan kerja dan fungsi hipotalamus, yang salah
sangat berat, terdapat 12 responden (57.1%) satunya adalah mensekresi hormon
memiliki siklus menstruasi normal. Dari 13 menstruasi follicle stimulating hormone
responden yang tidak ada kecemasan, (FSH) dan luetinizing hormone (LH).
terdapat 11 responden (84.6%) memiliki Terjadi perubahan prolaktin atau
siklus menstruasi normal. Dari 11 responden endogeneous opiat yang memengaruhi
yang memiliki tingkat kecemasan berat, elevasi kortisol basal sehingga menurunkan
terdapat 7 responden (63,6%) memiliki hormon LH. Apabila terjadi gangguan pada
siklus menstruasi yang tidak normal. Hasil hormon LH dan FSH, maka akan
uji rank spearman didapatkan p = 0,098 mempengaruhi produksi estrogen dan
dengan nilai  = 0,05, dimana p< yang progesterone sehingga akan menyebabkan
berarti tidak terdapat hubungan antara ketidakteraturan siklus haid. Tidak terdapat
tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi antara kesesuaian dengan fakta, yaitu
pada mahasiswi tingkat akhir di Stikes walaupun mahasiswa memiliki tingkat
Katolik St.Vincentius A Paulo Surabaya. kecemasan sangat berat namun mereka
Berdasarkan hasil tabulasi silang masih memiliki siklus menstruasi yang
tingkat kecemasan dan siklus menstruasi, normal yaitu 21-35 hari. Hal ini bisa terjadi
didapatkan bahwa 12(57.1%) mahasiswa karena mahasiswa mampu beradaptasi
semester akhir yang mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan yang mereka
sangat berat, mengalami siklus menstruasi miliki dan mampu menyelesaikan masalah
yang normal. Berdasarkan uji analisis rank mereka, dan memiliki adaptasi koping
spearman, didapatkan nilai p= 0.098, p>α, positif yang baik. Disamping itu mahasiswa
berarti tidak ada hubungan antara tingkat mendapat dukungan yang baik itu dari
kecemasan dengan siklus menstruasi pada teman, pihak institusi atau dari keluarga. Hal
mahasiswa semester akhir. Menurut ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Kusmiran, (2014), kecemasan oleh Lufthi & Yaunin, (2020) bahwa tingkat
mengakibatkan perubahan sistemik dalam kecemasan tidak berhubungan dengan siklus
tubuh khususnya pada sistem saraf. menstruasi bahwa hasil yang berbeda
Kecemasan memicu lepasnya hormon tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
kortisol dimana hormon kortisol akan faktor, salah satunya adalah faktor

8
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

responden. Meskipun mahasiswa terkena Perempuan; Promosi, Permasalahan


faktor risiko yang sama, itu tidak menjamin dan Penanganannya dalam Pelayanan
bahwa semua mahasiswa akan menunjukkan Kesehatan dan Keperawatan. PT
respon adaptasi dan tingkat kecemasan yang Rajagrafindo Persada.
sama. Selain itu, gangguan menstruasi juga Afryan, M., Saputra, O., Lisiswanti, R., &
dipengaruhi oleh massa tubuh, aktivitas Ayu, P. R. (2019). Hubungan Tingkat
fisik, stres, diet, dan paparan lingkungan Stres Terhadap Motivasi Mahasiswa
serta kondisi kerja/belajar. Hal ini dapat dalam Menyelesaikan Skripsi pada
menyebabkan gangguan kecemasan dengan Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas
siklus menstruasi yang teratur/normal pada Kedokteran Universitas Lampung
responden Relationship Between Stress Levels
and Motivation of Students Who
KESIMPULAN Completing Final Task on Final Years
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stud. Jurnal Agromedicine, 6(Juni),
mahasiswi yang memiliki pengalaman tidak 63–67.
menyenangkan selama mengikuti Andrews, G. (2010). Buku Ajar Kesehatan
pembelajaran tingkat akhir, mendapat Reproduksi Wanita Ed.2. EGC.
dukungan teman sebaya dapat Devi, E. S., Mifbakhuddin, & Mulyanti, L.
mempengaruhi kecemasan. Sedangkan (2015). Hubungan Antara Tingkat
dukungan keluarga tidak berpengaruh Kecemasan Dengan Pola Menstruasi
terhadap kecemasan. Karakteristik berat Pada Mahasiswa D3 Kebidanan
badan dan aktivitas fisik juga mempengaruhi Tingkat 3 Universitas Muhammadiyah
siklus menstruasi. Hasil uji korelasi Semarang. Jurnal Kebidanan, 20–24.
menunjukkan tidak ada hubungan antara http://103.97.100.145/index.php/jur_bi
tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi d/article/view/1682/1733
pada mahasiswi tingkat akhir Stikes Katolik Diferiansyah, O. (2015). Perbedaan Tingkat
St.Vincentius A Paulo Surabaya. Gelisah antara Mahasiswa Kedokteran
Tingkat Pertama yang Tinggal Kost dan
SIMPULAN Bersama Orang Tua. J Majority, 4(6),
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada 16–18.
hubungan antara tingkat kecemasan dengan Dya, A. N. M., & Adiningsih, S. (2019).
siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat Hubungan antara Status Gizi dengan
akhir Stikes Katolik St.Vincentius A Paulo Siklus Menstruasi pada Siswi MAN 1
Surabaya. Lamongan The Correlation between
Nutritional Status and Menstrual Cycle
UCAPAN TERIMAKASIH of Female Students at Islamic Senior
Ucapan terimakasih kepada STIKES High School 1 , Lamongan. IAGIKMI
Katolik St.Vincentius a Paulo Surabaya, & Universitas Airlangga, 310–314.
mahasiswi tingkat akhir (Prodi Ilmu https://doi.org/10.2473/amnt.v3i4.2019.
Keperawatan, Keperawatan, Fisioterapi) Harzif, A. K., Silvia, M., & Wiweko, B.
sebagai responden dalam penelitian ini. (2018). Fakta-Fakta Mengenai
Menstruasi pada Remaja. Medical
DAFTAR PUSTAKA Research Unit Fakultas Kedokteran
Afiyanti, Y., & Pratiwi, A. (2017). Universitas Indonesia.
Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Hidayah, N., Rahfiludin, M., & Aruben, R.

9
Veronica Silalahi | Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi
Tingkat Akhir

(2016). Hubungan Status Gizi, Asupan Sudarya, I. W. (2014). Analisis Faktor-


Zat Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Faktor yang Mempengaruhi Stres pda
Siklus Menstruasi Remaja Putri Pondok Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi
Pesantren Salafiyah Kauman Jurusan Manajemen Undiksha
Kabupaten Pemalang Tahun 2016. Angkatan 2009. E-Journal Bisma
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4). Universitas Pendidikan Ganesha
Kusmiran, E. (2014). Kesehatan Reproduksi Jurusan Manajemen, 2, 1–10.
Remaja dan Wanita. Salemba Medika. Sutejo. (2019). Keperwatan Jiwa (Konsep
Lufthi, A. S., & Yaunin, Y. (2020). The dan Praktik Asuhan Keperawatan
Relationship Between the Anxiety Kesehatan Jiwa: Gangguan Jiwa dan
Level and Menstruation Cycle of Psikososial. Pustaka Baru Press.
Female Undergraduate Students Wahyuni, S., Basri, G., Vitayani, S.,
Majoring in Medicine of Andalas Multazam, A., Alwi, M. K., Djafar, N.,
University in 2019. Andalas Obstetrics Pascasarjana, D., Muslim, U., Gnrh, H.,
and Gynecology Journal, 4(1), 53–61. & Atlet, S. H. (2018). Pengaruh
Meilan, N., & Fillona, W. (2018). Kesehatan intensitas olahraga terhadap
Reproduksi Remaja Remaja: kadarhormon Gnrh (Gonadotropin
Implemetasi PKPR Dalam Teman Releasing Hormon) Pada Siklus Haid
Sebaya. Wineka Media. Altet Di Pusat Pembinaan Latihan
Purwati, Y., & Muslikhah, A. (2020). Pelajar Makassar. UMI Medical
Gangguan Siklus Menstruasi Akibat Journal (UMJ), 3(2), 1–14.
Aktivitas Fisik dan Kecemasan. Jurnal https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/um
Kebidanan Dan Keperawatan imedicaljournal/article/view/43
’Aisyiyah, 16(2), 217–228. Wirenviona, R., & Riris, I. D. C. (2020).
https://ejournal.unisayogya.ac.id/ejourn Edukasi Kesehatan Reproduksi
al/index.php/jkk Remaja. Universitas Airlangga.
Sari, M. R. (2020). Hubungan Pola
Menstruasi Dan Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di
Sma Negeri 2 Tembilahan. Jurnal
Kesehatan Mercusuar, 3(1), 28–36.
https://doi.org/10.36984/jkm.v3i1.81
Sawitri, A. R., & Widiasavitri, P. N. (2021).
Strategi coping mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi di tengah pandemi
COVID-19. Jurnal Psikologi Udayana,
8(1), 78–85.
https://doi.org/10.24843/JPU.2021.v08.
i01.p08
Sinaga, E., Saribanon, N., Suprihatin,
Sa’adah, N., Salamah, U., Murti, Y. A.,
Trisnamiati, A., & Lorita, S. (2017).
Manajemen Kesehatan Menstruasi.
Universitas Nasional IWWASH Global
One.

10

Anda mungkin juga menyukai