Oleh:
Muhammad Khoiruddin (23505410019)
1
Jurnal Ilmu Komputer, Manajemen Jikem, dan Ryan Syahputra, “Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan
Manajemen (JIKEM)” 3, no. 2 (2023): 3769–78.
2
Septi Aji Fitra Jaya, “Al-Quran dan hadis sebagai sumber hukum islam” 9 (2019): 204–16.
3
Komputer, Jikem, dan Syahputra, “Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM).”
4
Henri Ramdini, “Tipologi Pemahaman Hadis Secara Tekstual dan Kontekstual,” 2023.
5
Ramdini.
Hadis, kritik sanad dan matan, serta berkaitan dengan cara pemahaman hadis.
Banyak ulama klasik serta ulama modern yang menuliskan buku hadis yang
dapat mempermudah dalam mendapatka akses untuk melakukan pengkajian
Hadis. 6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang pengertian pendekatan tekstual dan
kontekstual dalam memahami hadis?
2. Bagaimana cara menerapkan pendekatan tekstual dan pendekatan
kontekstual dalam memahami hadis?
3. Bagaimana cara membedakan hadis yang cukup menggunakan pendekatan
Tekstual dengan hadis yang perlu menggunakan pendekataan Kontekstual?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertian pendekata tekstual dan
kontekstual dalam memahami hadis.
2. Untuk mengetahui cara menerapkan pendekatan tekstual dan pendekatan
kontekstual dalam memahami hadis.
3. Untuk mengetahui cara membedakan hadis yang cukup menggunakan
pendekatan Tekstual dengan hadis yang perlu menggunakan pendekataan
Kontekstual.
6
Ramdini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadis
Pengertian Hadis secara bahasa yaitu segala hal yang baru, hadis juga
memiliki arti berita, yaitu segla sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, serta
disampaikan kepada orang lain. Sedangkan Hadis menurut Istilah merupakan
segala ucapan, pengakuan (taqrir), atau perbuatan yang bersumber dari
Rasulullah SAW. Sedangkan Hadis menurut para ulama sering didefinisikan
seperti Al-sunnah, yaitu segala sesuatu yang yangb berasal dari Nabi Muhammad
SAW baik ucapan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir), psikis juga sifat fisik
baik sebelum maupun sesudah beliau menjadi Nabi.7
B. Jenis-jenis Hadis
3. Hadis Taqririyah
Merupakan sebagian perbuatan para sahabat nabi yang telah di tetapkan Nabi,
baik perbuatan maupun dalam bentuk ucapan.8
7
Dahlia et al., “Hadis sebagai sumber ajaran islam untuk masa kini dan nanti,”Jurnal religion : Jurnal
Agama, Sosial, dan Budaya 1 (2023): 155–67.
8
Dahlia et al.
benar, pandai dan mengerti benar (tentang suatu hal). Sedangkan pemahaman
berarti proses, cara untuk memahami atau memahamkan. Dari pengertian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode pemahaman hadis merupakan
cara yang dilewati seseorang untuk dapat memahami sebuah hadis.9
9
Muhammad Asriady, “METODE PEMAHAMAN HADIS” 16 (2017): 314–23.
menangkap makna yang terkandung dalam teks tersebut.
Tekstual diambil dari kata teks yang bermakna kata asli dari pengarang,
kutipan kitab suci ditujukan sebagai dasar ajaran atau alasan,11 bahan tertulis
sebagai awalan memberi ajaran. Sedangkan pendekatan Tekstual merupakan
sebuah cara untuk memahami hadis berdasarkan teks semata.12 Dasar dalam
menggunakan pendekatan tekstual adalah setiap ucapan serta perilaku Nabi
SAW. tidak melenceng dari konteks kewahyuan bahwa segala sesuatu yang
disandarkan kepada Rasulullah adalah wahyu. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Qur’an yang berbunyi:
4) ﻰ ُﻳْﻮﺣﻰ
ٌ ﺣ
ْ ﻫَﻮ ِاَّﻟﺎ َو
ُ ن
ْ ( ِا3) ﻦ اْﻟَﻬﻮى
ِ ﻋ
َ ﻖ
ُ ﻄ
ِ )َوَﻣﺎ َﻳْﻨ
Artinya : Dan tiadalah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
10
Hana Salsabila dan Raehanun Aisyah Fitri, “Metode pemahaman hadis” 4 (2023): 1520–27.
11
Komputer, Jikem, dan Syahputra, “Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM).”
12
Asriady, “METODE PEMAHAMAN HADIS.”
13
(kepadanya). ( QS. An-Najm [53]: 3-4 ).
Maka dari itu, apa yang dinyatakan secara terus terang sebagai hadis Nabi
seharusnya dipahami dengan apa adanya kecuali terdapat kesulitan dalam
pemahamannya, maka harus dilakukan pemahaman lebih lanjut. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan pendekatan tekstual adalah bentuk-bentuk
lafad, susunan kalimat, frase dan klausa, gaya bahasa, kejelasan lafal, petunjuk
(dalalah), makna kandungan lafad baik hakiki maupun majazi. Contoh
pengaplikasian pendekatan tekstual pada hadis berikut:
ُّ ل اﻟَّﻨِﺒ
ﻲ َ َﻗا: ل
َ َﻗا,ﻋْﻨُﻬَﻤﺎ
َ ﻲ اﻟَّﻠُﻪ
َ ﺿ
ِ ﻋْﺒِﺪ اﻟّﻠِﻪ َر
َ ﻦ
َ ﺟﺎِﺑَﺮْﺑ
َ ﺳِﻤَﻊ
َ ,ﻋْﻤٍﺮو
َ ﻦ
ْ ﻋ
َ ,ﻋَﻴْﻴَﻨَﺔ
ُ ﻦ
ُ ﺧَﺒَﺮَﻧﺎ اْﺑ
ْ َأ,ﻞ
ِ ﻀ
ْ ﻦ اﻟَﻔ
ُ ﺻَﺪَﻗُﺔ ْﺑ
َ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ
َ
ﻋٌﺔ
َ ﺧْﺪ
َ ب
ُ ﺤْﺮ
َ )اﻟ:ﻢ
َ ﺳَّﻠ
َ ﻋَﻠﻴِﻪ َو
َ ﺻَّﻠﻰ اﻟّﻠُﻪ
َ )
Artinya : Telah bercerita kepada kami Sadaqah bin al-Fadl, telah mengabarkan
kepada kami Ibn ‘Uyainah dari ‘Amr dia mendengar Jabir bin ‘Abdullah
ra. berkata: Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Perang adalah siasat”.14
Kontekstual berasal dari kata konteks yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki du aarti yakni,
13
Asriady.
14
Asriady.
15
Asriady.
16
2. Situasinya yang berkesinabungan pada peristiwa.
Artinya : Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan)hari kiamat dan banyak mengingat Allah. ( QS. Al-Ahzab
[33]: 21)
Dan Rasulullah diutus oleh Allah dengan misi kerahmatan bagi seluruh alam,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an:
َ ﺣَﻤًﺔ ِّﻟْﻠٰﻌَﻠِﻤْﻴ
ﻦ ْ ﻚ ِاَّﻟﺎ َر
َ ﺳْﻠٰﻨ
َ َوَﻣٓﺎ َاْر
ﻦ ُﻧَﻤْﻴٍﺮ
ِ ﻆ ِﻟَﺄِﺑﻰ َﺑْﻜٍﺮ َواْﺑ
ُ َو اﻟّﻠْﻔ,ﻦ اْﻟُﻤَﺜَّﻨﻰ
ُ ﺤَّﻤُﺪ ْﺑ
َ َوُﻣ,ﻋَﻤٍﺮ
ُ ﻦ
ِ ﻋْﺒِﺪاﻟّﻠِﻪ ْﺑ
َ ﻦ
ُ ﺤَّﻤُﺪ ْﺑ
َ َوُﻣ,ﺷْﻴَﺒﺔ
َ ﻦ َاِﺑﻰ
ُ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ َأُﺑﻮ َﺑْﻜِﺮ ْﺑ
َ
ﻋﻦ
َ ,ﻦ ُﺑَﺮْﻳَﺪَة
ِ ﻦ اﺑ
ِ ﻋ
َ ,ﻦ ِدَﺛﺎِر
ِ ب ْﺑ
ِ ﺤﺎِر
َ ﻦ ُﻣ
ْ ﻋ
َ ,ﻦ ُﻣَّﺮَة
ُ ﺿَﺮاُر ْﺑ
ِ ﻫﻮ
ُ نو
ِ ﺳَﻨﺎ
ِ ﻦ َأِﺑﻰ
ْ ﻋ
َ ,ﻞ
ِ ﻀْﻴ
َ ﻦ ُﻓ
ُ ﺤَّﻤُﺪ ْﺑ
َ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ ُﻣ
َ :َﻗاُﻟﻮا
ﺿﺎ
َ ﺤﻮِم اْﻟَﺄ
ُ ﻦ ُﻟ
ْ ﻋ
َ ﻢ
ْ َوَﻧَﻬْﻴُﺘُﻜ,ﻫﺎ
َ ﻦ ِزَﻳﺎَرِة اْﻟُﻘُﺒﻮِر َﻓُﺰوُر
ْ ﻋ
َ ﻢ
ْ َﻧَﻬْﻴُﺘُﻜ:ﻢ
َ ﺳَّﻠ
َ ﻋَﻠْﻴِﻪ َو
َ ﺻَّﻠﻰ اﻟّﻠُﻪ
َ ل اﻟّﻠِﻪ
ُ ﺳﻮ
ُ ل َر
َ َﻗا:ل
َ َﻗا,َأِﺑﻴِﻪ
ﺸَﺮُﺑﻮا
ْ َوَﻟﺎ َﺗ,ﺳِﻘَﻴِﺔ َﻛِّﻠَﻬﺎ
ْ ﺷَﺮُﺑﻮا ِﻓﻲ اْﻟَﺄ
ْ َﻓﺎ,ﺳَﻘﺎِء
ِ ﻦ اﻟَّﻨِﺒﻴِﺪ ِأَّﻟﺎ ِﻓﻲ
ِ ﻋ
َ ﻢ
ْ َوَﻧَﻬْﻴُﺘُﻜ,ﻢ
ْ ﺴُﻜﻮا َﻣﺎ َﺑَﺪا َﻟُﻜ
ِ َﻓَﺄْﻣ,ث
ٍ ق َﺛَﻠﺎ
َ ﻲ َﻓْﻮ
ِّ ﺣ
ِ
16
Komputer, Jikem, dan Syahputra, “Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM).”
17
Asriady, “METODE PEMAHAMAN HADIS.”
ﺴِﻜًﺮا
ْ ُﻣ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Muhammad Bin al Musanna,
sedangkan lafaznya milik Abu Bakar dan ibn Numair, mereka berkata:
telah menceritakan kepada kami Muhammad Fudail dari Abu Sina, ia
adalah Dirar bin Murrah, dari Muharib bin Disar dari Ibn Buraidah dari
bapaknya ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ Dulu aku melarang
kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah. Dulu aku
melarang kalian untuk menyimpan daging hewan kurban lebih dari tiga
hari, maka sekarang simpanlah selama jelas bagimu manfaatnya. Dulu
aku melarang kalian tentang nabiz selain di tempat minum, maka
sekarang minumlah dengan menggunakan segala jenis tempat minum
dan jangan meminum minuman yang memabukkan”.18
18
Asriady.
BAB III
ANALISIS
1. Adzan Jumat dilakukan dua kali Adzan Jumat dilakukan satu kali
Berikut ini adalah penjelasan tentang hadis yang digunakan sebagai dalil
oleh NU dan Muhammadiyah terkait berdoa dalam Khutbah Jumat. Berikut
adalah hadis yang dijadikan dalil oleh NU terkait cara berdoa dalam khutbah
jumat.
)ِأن رﺑﻜﻢ ﺣﻴﻲ ﻛﺮﻳﻢ ﻳﺴﺘﺤﻲ ﻣﻦ ﻋﺒﺪه ِأذا رﻓﻊ ﻳﺪﻳﻪ: ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ:وﻗﺎل ﺳﻠﻤﺎن
وروى أﻧﺲ أﻧﻪ رأى رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﺮﻓﻊ ﻳﺪﻳﻪ ﻓﻰ اﻟﺪﻋﺎء ﺣﺘﻰ.(ِأﻟﻴﻪ أن ﻳﺮدﻫﻤﺎ ﺻﻔﺮا
)ﻛﺎن رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ: ﻗﺎل ﻋﻤﺮ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﻪ. أن ﻳﻤﺴﺢ ﺑﻬﻤﺎ وﺟﻬﻪ ﻓﻰ آﺧﻴﺮ اﻟﺪﻋﺎء.ﻳﺮى ﺑﻴﺎض ِأﺑﻄﻴﻪ
)ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ِأذا ﻣﺪﻳﺪﻳﻪ ﻓﻰ اﻟﺪﻋﺎء ﻟﻢ ﻳﺮدﻫﻤﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﻤﺴﺢ ﺑﻬﻤﺎ وﺟﻬﻪ.
Hadis yang dipakai sebagai pedoman dalam berdoa oleh Orang NU cukup
diartikan dengan menggunakan pendekatan tekstual. Karena dengan hanya
menggunakan pendekatan Tekstual, hadis tersebut sudah bisa disimpulkan
makna atau kandungan yang terdapat didalamnya.
ﺣﺪﺛﻨﺎ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ أﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪ اﻟّﻠﻪ ﺑﻦ ِأدرﻳﺲ ﻋﻦ ﺣﺼﻴﻦ ﻋﻦ ﻋﻤﺎرة ﺑﻦ رؤﻳﺒﺔ ﻗﺎل رأى ﺑﺸﺮ ﺑﻦ
ﻣﺮوان ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻨﺒﺮ راﻓﻌﺎ ﻳﺪﻳﻪ ﻓﻘﺎل ﻗّﺒﺢ ﷲ ﻫﺎﺗﻴﻦ اﻟﻴﺪﻳﻦ ﻟﻘﺪ رأﻳﺖ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻣﺎ ﻳﺰﻳﺪ
ﻋﻠﻰ أن ﻳﻘﻮل ﺑﻴﺪه ﻫﻜﺬا وأﺷﺎر ﺑِﺄﺻﺒﻌﻪ اﻟﻤﺴﺒﺤﺔ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Umarah bin
Ru`aibah bahwa suatu ketika ia melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua
tangannya di atas mimbar, maka ia pun berkata: Semoga Allah menjelekkan
kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah Saw, beliau tidak
menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan tangannya seperti ini, ia
pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya” (HR, Muslim).
Hadis yang dipakai sebagai pedoman dalam berdoa oleh Orang
Muhammadiyah cukup diartikan dengan menggunakan pendekatan tekstual.
Karena dengan hanya menggunakan pendekatan Tekstual, hadis tersebut sudah
bisa disimpulkan makna atau kandungan yang terdapat didalamnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
19
Asriady.
20
sikap ilmiah.
Yang melatar belakangi saya dalam pemilihan materi Hadis dan Sains ini
adalah karena saya ingin tahu lebih dalam bagaimana hubungan yang ada dalam
Hadis dan Sains ini, karena dua hal ini sering dianggap sebagai dua bidang yang
tidak saling terikat. Melalui pembahasan kali ini, saya berharap dapat mrmbrntuk
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana konsep-konsep Ilmiah dalam
Sains yang dapat saling terikat dengan ajaran-ajaran Hadis dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
20
Rhyan Prayuddy Reksamunandar, “Pengembangan Bahan Ajar berbasis Kontekstual untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Dasar Mahasiswa.” 14 (2020): 205–22.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadis
Hadis merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Hadis
menurut Bahasa berarti segala sesuatu yang baru, hadis juga berarti sebuah
berita, yaitu segala sesuatu yang diberitakan, dibicarakan, serta dipindahkan
kepada orang lain. Sedangkan hadis menurut istilah merupakan segala hal yang
berupa ucapan, pengakuan, atau perbuatan yang dating dari Rasulullah.21 Hadis
merupakan semua hal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang
didalamnya berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, serta sifat (fisik ataupun
psikis), baik terjadi setelah maupun sebelum kenabiannya.22
Pada masa Nabi Muhammad SAW hadis belum ditulis sebagaimana yang
sudah ada seperti sekarang, hal itu dikarenakan adanya larangan dari nabi
Muhammad SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri,
21
Dahlia et al., “Hadis sebagai sumber ajaran islam untuk masa kini dan nanti.”
22
Leni Andariati, “HADIS DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA” 2, no. Maret (2020).
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Rasulullah SAW telah bersabda, “janganlah kamu menulis sesuatu yang
berasal daripadaku, kecuali al-Qur’an, dan barang siapa telah menulis
daripadaku selain al-Qur’an, maka hendaklah ia menghapuskannya.23
“Tulislah apa yang kamu dengar dariku, demi dzat yang jiwaku berada
ditangannya, tidak keluar dari mulutku kecuali kebenaran.”
Dilihat dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat dua riwayat
yang berbeda, dalam riwayat pertama Nabi melarang untuk menulis hadis,
sedangkan dalam riwayat kedua Nabi Muhammad memperbolehkan untuk
menulis Hadis. Dan karena hal ini terdapat perbedaan pendapat antara para
23
Andariati.
ulama dan akhirnya muncul dua pendapat yang berbeda, Pendapat pertama
menyatakan bahwa riwayat yang melarang penulisan hadis dinasakh oleh riwayat
yang mengizinkannya. Menurut mereka, larangan penulisan hadis terjadi pada
awal-awal Islam, karena Dikhawatirkan akan adanya percampuran antara Hadis
dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Dan saat kekhawatiran tersebut mulai hilang yang
dikarenakan para sahabat telah mengetahui dan sudah terbiasa dengan susunan
ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga dapat membedakan yang mana ayata AL-Qur’an
dan yang mana yang bukan, maka Rasul akhirnya memperbolehkan para sahabat
untuk menuliskan hadis.24
B. Pengertian Sains
Sains menurut bahasa berasal dari bahasa latin “Scientia” yang berarti
pengetahuan. Sedangkan dalam pengertian lain, Sains diartikan sebagai
kumpulan teori-teori yang telah di uji coba yang menerangkan tentang pola-pola
yang teratur maupun tidak diantara fenomena yang dipelajari dengan hati-hati.
Ciri Sains secara umum adalah dilakukannya pengumpulan serta pengujian
informasi dari banyak sumber secara runtut atau urut yang memiliki tujuan untuk
memberikan penjelasan tentang alam semesta dan isinya. Salah satu cabang
sains adalahnatural science. 25
Allah swt memberi perintah kepada setiap umatnya untuk mencari ilmu
pengetahuan dari manapun ilmu itu berasal . Ilmu (hikmah) yang hilang dari umat
Islam merupakan barang berharga yang tersebar dari umat Islam. Sebagaimana
24
Andariati.
25
Reksamunandar, “Pengembangan Bahan Ajar berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Sains Dasar Mahasiswa.”
dijelaskan dalam hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi :
ﻞ ﷲ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺟﻊ
ِ ﺳِﺒﻴ
َ ﺧﺮج ﻓﻲ ﻃﻠﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻬﻮ ﻓﻲ
َ ﻣﻦ
Artinya: “Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan
Allah sampai ia pulang.”
Berikut ini adalah beberapa hadis yang saling berikatan dengan Sains.
ﺦ ِﻓﻴﻪ
َ َِﻧﺎِء َأْو ُﻳْﻨَﻔ ﺲ ِﻓﻲ اﻹ
َ ن ُﻳَﺘَﻨَّﻔ
ْ ﻢ َﻧَﻬﻰ َأ
َ ﺳَّﻠ
َ ﻋَﻠْﻴِﻪ َو
َ ﺻَّﻠﻰ اﻟَّﻠﻪ
َ ﻲ
َّ ن اﻟَّﻨِﺒ
َّ َأ
27
Darsyah.
BAB III
ANALISIS
mereka tidak mengakui adanya realitas yang tidak dapat dibuktikan di alam
materi. Karena itu objek ilmu menurut mereka hanya mencakup sains tentang
penggandaan saja.
tentang genetika telah memiliki embrio sejak 1500 tahun yang lalu, berbagai
hadis Nabi saw. juga ditemukan penjelasan tentang genetika yang dapat
ﺟًﻠﺎ َأَﺗﻰ
ُ ن َر
َّ ﻫَﺮْﻳَﺮَة َأ
ُ ﻦ َأِﺑﻲ
ْ ﻋ
َ ﺐ
ِ ﺴَّﻴ
َ ﻦ اْﻟُﻤ
ِ ﺳِﻌﻴِﺪ ْﺑ
َ ﻦ
ْ ﻋ
َ ب
ٍ ﺷَﻬﺎ
ِ ﻦ
ِ ﻦ اْﺑ
ْ ﻋ
َ ﻚ
ٌ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ َﻣاِﻟ
َ ﻋَﺔ
َ ﻦ َﻓَﺰ
ُ ﺤَﻴﻰ ْﺑ
ْ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ َﻳ
َ
ل َﻣﺎ
َ َﻗا. ﻢ
ْ ل َﻧَﻌ
َ ﻦ ِإْﺑﻞ َﻗا
ْ ﻚ ِﻣ
َ ﻞ َﻟ
ْ ﻫ
َ ل
َ ﺳَﻮُد َﻓَﻘا
ْ ﻏَﻠﺎٌم َأ
ُ ل اﻟَّﻠِﻪ ُوِﻟَﺪ ِﻟﻲ
َ ﺳﻮ
ُ ل َﻳﺎ َر
َ ﻢ َﻓَﻘا
َ ﺳَّﻠ
َ ﻋَﻠْﻴِﻪ َو
َ ﺻَّﻠﻰ اﻟَّﻠُﻪ
َ ﻲ
َّ اﻟَّﻨِﺒ
ل َﻓَﺄَّﻧﻰ ذﻟﻚ ﻗﺎل ﻟﻌﻠﻪ ﻧﺰﻋﻪ ﻋﺮق ﻗﺎل ﻓﻠﻌﻞ اﺑﻨﻚ ﻫﺬا
َ ﻢ َﻗا
ْ ل َﻧَﻌ
َ ق َﻗا
َ ﻦ َأْوَر
ْ ﻞ ِﻓﻴَﻬﺎ ِﻣ
ْ ﻫ
َ ل
َ ﺣْﻤٌﺮ َﻗا
ُ ل
َ َأْﻟَﻮاُﻧَﻬﺎ َﻗا
ﺨﺎِري
َ )َﻧَﺰﻋﻪ)َرَواُه اْﻟُﺒ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Quza’ah telah menceritakan
kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Sa’id bin al-Musayyab dari Abu
Beliau bertanya: Apakah kamu memiliki beberapa ekor unta?, laki-laki itu
unta itu ada yang berkulit keabu-abuan?, laki-laki itu menjawab, ya.
perang dunia II. Pada saat itu penentuan golongan darah untuk tujuan
menggunakan sperma suami yang disaring dengan cara itu memperkuat dan
dibawah ini.
ﻦ ﺳﻼم
َ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ ُﻣَﻌﺎِوَﻳُﺔ َﻳْﻌِﻨﻲ اْﺑ
َ ﻦ َﻧﺎِﻓٍﻊ
ُ ﻫَﻮ اﻟَّﺮِﺑﻴُﻊ ْﺑ
ُ ﺣَّﺪَﺛَﻨﺎ َأُﺑﻮ َﺗْﻮَﺑَﺔ َو
َ ﺤْﻠَﻮاِﻧﻲ
ُ ﻋَﻠﻰ اْﻟ
َ ﻦ
ُ ﻦ ْﺑ
ُ ﺴ
َ ﺤ
َ ﺣَّﺪَﺛِﻨﻲ اْﻟ
َ
ﺻَّﻠﻰ ﷲ
َ ل اﻟَّﻠِﻪ
ِ ﺳﻮ
ُ ن َﻣْﻮَﻟﻰ َر
َ ن َﺛْﻮَﺑﺎ
َّ ﻲ َأ
ُّ ﺣِﺒ
َ ﺳَﻤﺎَء اﻟَّﺮ
ْ ﺣَّﺪَﺛِﻨﻲ َأُﺑﻮ َأ
َ ل
َ ﺳَّﻠﺎٍم َﻗا
َ ﺳِﻤَﻊ َأَﻧﺎ
َ ﺧﺎُه َأَّﻧُﻪ
َ ﻦ َزْﻳٍﺪ َﻳْﻌِﻨﻲ َأ
ْ ﻋ
َ
ﻦ اْﻟَﻤْﺮَأِة َأْذَﻛًﺮا
ِ ﻞ َﻣ
ِ ﺟ
ُ ﺟَﺘَﻤَﻌﺎ َﻓَﻌَﻠﺎ َﻣِﻨﻲ اﻟَّﺮ
ْ ﺻَﻔُﺮ َﻓِﺈَذا ا
ْ ﺾ َوَﻣﺎُء اْﻟَﻤْﺮَأِة َأ
ُ ﻞ َأْﺑَﻴ
ِ ﺟ
ُ َﻣﺎُء اﻟَّﺮ... ﺤَّﻤُﺪ
َ ﻚ َﻳﺎ ُﻣ
َ ﻋَﻠْﻴ
َ ﺴَﻠﺎُم
َّ اﻟ
ُ ﺴِﻠ
ﻢ ْ )َرَواُه ُﻣ... ن ا ﷲ
ِ ﻞ َﻧَﻨﺎ ِﺑِﺈْذ
ِ ﺟ
ُ ﻲ اْﻟَﻤْﺮَأِة َﻣِﻨﻲ اﻟَّﺮ
ُّ ن اﻟَّﻠِﻪ َوِإَذا ﻋﻼ َﻣِﻨ
ِ )ِﺑِﺈْذ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin ‘Ali al-Hulwani telah
menceritakan kepada kami Abu Taubah, yaitu al-Rabi’ bin Nafi’ telah
menceritakan kepada kami Mu’awiyah, yaitu Ibn Sallam dari Zaid, yaitu
putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya
menyatu lalu air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita
maka janin itu akan berkelamin laki-laki dengan izin Allah. Namun jika
air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka janin itu
akan pengakuan bahwa dibalik semua yang telah ada dan diciptakan, ada campur
Dahlia, Diva Maulidya Utami, Heney, Maya, Mellyana, dan Zauhar Latifah. “Hadis sebagai
sumber ajaran islam untuk masa kini dan nanti.”Jurnal religion : Jurnal Agama,
Sosial, dan Budaya 1 (2023): 155–67.
Jaya, Septi Aji Fitra. “Al-Quran dan hadis sebagai sumber hukum islam” 9 (2019):
204–16.
Komputer, Jurnal Ilmu, Manajemen Jikem, dan Ryan Syahputra. “Jurnal Ilmu Komputer,
Ekonomi dan Manajemen (JIKEM)” 3, no. 2 (2023): 3769–78.
Ramdini, Henri. “Tipologi Pemahaman Hadis Secara Tekstual dan Kontekstual,” 2023.
Salsabila, Hana, dan Raehanun Aisyah Fitri. “Metode pemahaman hadis” 4 (2023):
1520–27.