Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Metodologi Pemahaman Hadis ala Musahadi Ham


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Maa’nil Hadist
Dosen Pengampu : Munirah, S.Th.I, M.Hum

Oleh:
JUHEY RIYAH
2013130050
MAHATMA GANDHI
20231300

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
PRODI ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR
1443 H/ 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT atas limpahan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya lah makalah ini bisa terselesaikan dengan baik. Dan

tak lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada keharibaan junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa kita dari jaman kegelapan menuju

jaman terang-benderang. Adapun judul makalah yang yang akan diangkat penulis

yaitu “Metodologi Pemahaman Hadis ala Musahadi Ham”

Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas pada

mata kuliah Ilmu Ma’anil Hadist. Serta membantu mahasiswa/i atau pembaca untuk

menambah wawasan tentang kaitan kaitan didalam suatu penjelasan.

Didalam pembuatan makalah ini penulis mengirakan bahwa mungkin terdapat

banyak kekurangan dalam perangkaian kata-kata dan sebagainya. Dan juga penulis

sangat berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran guna menyempurnakan

makalah ini, agar makalah ini dapat menjadi sumber acuan pembelajaran kedepannya

dan memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangkaraya, November 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................II

DAFTAR ISI ...........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................2

C. Tujuan ..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................4

A. Mengenal Musahadi Ham ...................................................................5

BAB III PENUTUP ...............................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................8

DAFTAR PUSTKA ................................................................................................10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman Hadis adalah bagian dari pengkajian Hadis. Pemahaman terhadap

hadis memiliki peranan penting dalam bagi umat Islam dalam merespon berbagai

problematika kegamaan yang muncul. Selain hal itu, hadis sebagai sumber kedua dari

ajaran Islam setelah al- Qur’an yang berfungsi sebagai penjelasan serta manifestasi

dari apa yang terkandung di dalam al-Qur’an yang bersifat umum, mengharuskan kita

sebagai umat Islam untuk memahami hadis agar dapat memahami agama Islam. Tanpa

hadis dan pemahaman terhadap hadis mustahil seorang muslim menjalankan syariat

agama Islam.

Hadis sebagaimana pendapat ulama, merupakan segala seseatu yang

disandarkan kepada nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan, taqri>r

dan sifatnya. Dari defenisi yang dikemukakan ulama tersebut nampak bahwa cakupan

hadis sangat luas sebab menyentuh seluruh aspek kehidupan rasulullah saw. yang

mana tidak terlepas juga dengan interaksi sosial dan keadaan sosial dimana rasulullah

saw. hidup. Sementara itu, secara tematis paling tidak hadis nabi saw. dapat

diklasifikasikan ke dalam 3 bagian; tentang akidah, syariat dan akhlak.

Hakikat pemahaman hadis adalah suatu cara memaknai matan hadis yang

berkaiatan dengan tema apa yang dibicarakan serta mengetahui kandungan dan

maksud hadis tersebut. Pada penelitian terkait pemahaman hadis, para ulama

menggunakan berbagai macam metode, teknik interpresati serta pendekatan dalam

mengungkap makna, maksud, kandungan dan isi hadis. Namun, secara garis besar

tipologi pemahaman hadis di kalangan ulama dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok;

1
Pertama, tekstualis, maksudnya adalah memahami hadis secara tekstual dan tidak

mempertimbangkan proses panjang sejarah pengumpulan hadis dan proses

pembentukan ajaran ortodoksi; Kedua, kontekstualis, maksudnya adalah memahami

hadis dengan berangkat pada asumsi bahwa hadis adalah sumber ajaran kedua melalui

kritik-historis sanad dan matan hadis dengan mempertimbangkan asbabul wurud.

Pada makalah ini, akan dipaparkan mengenai metodologi pemahaman hadis

ala Musahadi Ham dalam mengkaji dan menjelaskan maksud, isi dan kandungan suatu

hadis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana metode yang dipakai oleh musahadi ham?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Musahadi Ham

Musahadi HAM, adalah Guru Besar bidang Ilmu Hukum Islam pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri

Walisongo Semarang, lahir di Demak, 9 Juli 1969. Musahadi menempuh

studi S1 di UIN Walisongo, yang dulu masih bernama IAIN Walisongo, dan

lulusan pada tahun 1993. Ia mengambil jurusan Peradilan Agama pada

Fakultas Syariah. Lulus dari IAIN Walisongo, Musahadi melanjutkan kuliah

S2 di IAIN Alauddin Makassar dengan jurusan Hukum Islam. Setelah lulus

dari IAIN Alaudin Makassar pada 1998, lantas pria kelahiran Betahwalang, Demak

itu melamar kekasihnya Mahmudah.

Ia kemudian mulai bekerja di instansi yang sama saat ia menempuh

studi S1, IAIN Walisongo. Di tahun-tahun itu juga Musahadi menjadi tenaga

pendidik di IAIN Walisongo. Selama di IAIN Walisongo, Musahadi pernah

menjabat sebagai pembantu dekan I Fakultas Syariah pada tahun 2006 sampai

2010.

Di Kopertais Wilayah X Jawa Tengah ia juga pernah dipercaya

sebagai wakil koordinator pada tahun 2011 hingga 2012. Selain itu, jabatan

wakil rektor I bidang akademik dan kelembagaan juga pernah diamanatkan

padanya pada tahun 2013 sampai tahun 2019.

Musahadi juga telah menelurkan banyak karya, di antaranya; ada

puluhan buku, bab, jurnal, makalah, dan penelitian yang telah ia buat.

3
Tiga di antara karya yang mashur adalah Evolusi Konsep Sunnah:

Implikasinya pada Perkembangan Hukum Islam (2000), Membangun Negara

Bermoral (2004), dan Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia: dari

Konflik Agama hingga Mediasi Peradilan (2007).

Selain itu pelatihan profesional yang pernah ia ikuti adalah Training

on Mediation and Conflict Resolution yang diadakan oleh Arizona State

University dan Workshop on Community Organizing and Social

Development  yang diadakan McGill University Canada. Masing-masing pada

tahun 2005 dan 2006.

Pada studi S3 Musahadi melanjutkan konsentrasinya mengambil

bidang Hukum Islam pada Studi Islam IAIN Walisongo, dan meraih gelar

doktoralnya.6 dan 2005.

B. Metode pemahaman hadis

Metode Musahadi HAM dalam memahami hadis, langkah-langkahnya adalah

menjelaskan makna hadis dengan mengkaji isi melalui beberapa kajian

diantaranya kajian linguistik, kajian tematis-komprehensif, dan kajian

konfirmatif dengan melakukan konfirmasi makna yang diperoleh dengan

petunjuk-petunjuk alqur’an.

Musahadi HAM menggunakan metode Interpretasi tekstual. Interpretasi

tekstual adalah pemahaman terhadap matan hadis berdasarkan teksnya

semata. Teknik interpretasi ini cenderung mengabaikan latar belakang

peristiwa hadis (asbab al wurud). Dasar penggunaan teknik ini adalah setiap

ucapan dan perilaku Nabi saw. tidak terlepas dari konteks kewahyuan bahwa

4
segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah adalah wahyu.

Sebagaimana dalam QS al Najm/53: 3 4 yang berbunyi,

ۙ‫َن ا ْل َه ٰوى اِنْ ُه َو اِاَّل َو ْح ٌي يُّ ْو ٰحى‬ ُ ‫َو َما يَ ْن ِط‬


ِ ‫قع‬
Artinya

dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain

(Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),

Karena itu, apa yang dinyatakan secara eksplisit sebagai hadis Nabi

seharusnya dipahami seperti apa adanya kecuali dijumpai kesulitan, maka harus

ditakwilkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik interpretasi ini adalah bentuk

bentuk lafal, susunan kalimat, frase dan klausa, gaya bahasa, kejelasan lafal,

petunjuk (dalalah), makna kandungan lafal baik bersifat hakiki maupun majazi.11

Pendekatan yang digunakan untuk teknik interpretasi ini adalah pendekatan

linguistik.

1. Kajian linguistik

2. Kajian tematis-komprehensif

3. Kajian konfirmatif

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memahami hadis Nabi secara intertekstual artinya memahami hadis dan

hubungannya dengan ayat al-Qur’an atau hadis dengan hadis lain, atau

dengan ketentuan yang lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan

Memunasabahkan antara hadis dengan al-Qur’an, hadis yang semakna,

asbab al-wurud, mencari hubungan hadis dengan makna yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai