Dosen Pengampu:
Rama Saputra, S. H. , M. H
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Esensi dan Urgrensi Filsafat Pancasila Serta Dinamika Dan Tantangannya”.
Tidak lupa shalawat serta salam kita hadiahkan kepada Baginda Agung Rasulullah
SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Dalam penulisan makalah ini penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis demi terselesaikannya pembuatan makalah ini
terutama penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Rama Saputra, S. H. , M. H
selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis.
Padang, 17 October
2023
1
Penulis Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat................................4
B. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.......................6
C.Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat................................................7
D. Penerapan Filsafat Pancasila Dalam Kehidupan Sehari- hari.....................8
BAB III....................................................................................................................9
1. KESIMPULAN............................................................................................9
2. SARAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem filsafat, karena merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Artinya, sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan
utuh yang saling terkait dan saling berhubungan secara koheren. Berdasarkan
pengertian tersebut, Pancasila yang berisi lima sila, yaitu Sila Ketuhanan yang
Maha Esa, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Sila Persatuan Indonesia,
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, saling berhubungan membentuk satu kesatuan sistem yang dalam
proses bekerjanya saling melengkapi dalam mencapai tujuan. Meskipun setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, memiliki fungsi sendiri-sendiri,
namun memiliki tujuan tertentu yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila. Selain itu, Pancasila dapat dipahami sebagai
sistem filsafat yang mengandung pemikiran tentang manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dan dengan masyarakat
sebagai sebuah bangsa. Beragam hubungan ini, secara teoretik dimiliki Pancasila.
Oleh sebab itu, sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda
dengan sistem-sistem filsafat lainnya.
II. Apa yang dimaksud dengan urgensi pancasila sebagai sistem filsafat?
4
1.3 Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat
segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah
mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai
faktor, misalnya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka
timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai
kekhususannya masing-masing, antara lain:
1. Berfilsafat secara Rationalisme yang mengagungkan akal
2. Berfilsafat secara Materialisme yang mengagungkan materi
3. Berfilsafat secara Individualisme yang mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat secara Hedonisme yang mengagungkan kesenangan
6
Ketiga: hakikat sila persatuan terkait dengan semangat kebangsaan.
Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke
dalam 3 jenis, yaitu tanah air real, tanah air formal, dan tanah air mental.
Tanah air real adalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan,
bersukaadalah bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan, bersuka, dan
berduka, yang dialami secara fisik sehari-hari.
Keempat: hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah.
Artinya, keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah
untuk mufakat, bukan membenarkan begitu saja pendapat mayoritas tanpa
peduli pendapat minoritas.
Kelima: hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu
keadilan distributif, legal, dan komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan
bersifat membagi dari negara kepada warga negara. Keadilan legal adalah
kewajiban warga negara terhadap negara atau dinamakan keadilan bertaat.
Keadilan komutatif adalah keadilan antara sesama warga negara .
2) Pancasila sebagai sistem filsafat secara mendasar diletakkan dalam jiwa bangsa
Indonesia agar dapat memajukan harga diri dan martabat bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang merdeka baik secara materiil maupun spiritual.
7
4) Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi penopang yang kuat sebagai
way of life untuk menjadi pedoman hidup yang mengatur tata cara berpikir dan
bertingkahlaku secara seimbang dan harmonis, hal ini berperan untuk menangkal
tingkah laku amoral dan lemahnya mental seseorang.
8
“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu
yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi.
Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia. Pancasila
semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks
kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas
perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme
merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara
untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme
terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan
sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
9
D. Penerapan Filsafat Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Tentu, berikut adalah beberapa contoh konkret penerapan Filsafat Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari:
10
BAB III
PENUTUPAN
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Dalam makalah ini kami membersi saran kepada pembaca agar dapat
mengetahui tentang filsafat pancasila dan tantangan pancasila sebagai filsafat
pancasil serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Smoga dengan makalah ini
para pembaca dapat menambang ilmu pengetahuan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fukuyama, F. 1989, The End of History, dalam National Interest, No. 16 (1989), dikutip
dari Modernity and Its Future, H. 48, Polity Press, Cambridge.
Kaelan, 2005, Filsafat Pancasila sebagai Filasfat Bangsa Negara Indonesia, Makalah
pada Kursus Calon Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta.
12