Disusun Oleh:
Kelompok: 3
Unit :2
DINDA SUCITA
MAULIDIA
NATRIA AZRA
NUZULUL ISNA
SRI MAULIZAR
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Dan
keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir
zaman.
Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca umumnya, Amin.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
LATAR BELAKANG ……………………………………………………..
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..
TUJUAN MASALAH……………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT NEGARA…………………….
1. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat Negara…………………….
2. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat…………………………..
3. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah Keseimbangan Antara
HAk Dan Kewajiban Asasi Manusia……………………………..
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara atau bangsa di dunia ini memiliki sistem nilai (filsafat) tertentu
yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan pemerintahan
dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang
diyakini kebenarannya dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami
negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh
setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu
bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit maupun implisit menjadi milik
atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan
nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian secara umum
digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno,
1989:1).
Sistem nilai ( Filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat
budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, Filsafat merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu,
filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan suatu masyarakat dalam menghadapi
suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia,
etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan pergaulan, serta hakikat hubungan
manusia dengan manusia lainnya (Prayitno, 1989). :2).
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-
bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama Pancasila yang
terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai filsafat?
b. Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat pancasila?
c. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologi nasional?
d. Apa makna pancasila sebagai ideologi nasional?
C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui tentang pancasila sebagai sistem filsafat
b. Untuk mengetahui nilai-nilaj pada sistem filsafat
c. Untuk mengetahui tentang pancasila sebagai sistem ideologi nasional
d. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai ideologi nasional
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara
membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan
pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut
mengandung muatan filsofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang
mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam.
Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada
dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu
Pancasila sebagai genetivus objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus.
Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan
Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya,
sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-
aliran filsafat lainnya.
a. Aspek Ontologi
b. Aspek Epistemologi
c. Aspek Aksiologi
Aksiologi menurut Runes Berasal dari istilah Yunani, Aksios yang berarti
nilai, manfaat, pikiran atau ilmu/ teori. Dalam pengertian yang modern disamakan
dengan teori nilai yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang
yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Kajian
aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau
manfaat suatu pengetahuan tentang pancasila.
1. Hubungan Vertikal
2. Hubungan Horizontal
Hubungan Horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik
dalam fungsinya sebagai waraga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara.
3. Hubungan Alamiah
1. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada diluar diri manusia menjadi
pencipta serta penguasa alam semesta.
2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan untuk
menciptakannya perlu pengendalian
3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat
penting . persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai
sentral.
4. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah untuk
mufakat dijadikan sendi kehidupan bersama.
5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.
Pancasila dapat menerima dan mengembangkan ideologi baru dari luar, dapat
berinteraksi dengan perkembangan/perubahan zaman dan lingkungannya, bersifat
demokratis dalam arti membuka diri akan masuknya budaya luar dan dapat
menampung pengaruh nilai-nilai dari luar yang kemudian diinkorporasi, untuk
memperkaya aneka bentuk dan ragam kehidupan bermasyarakat di Indonesia juga
memuat empat dimensi secara menyeluruh.
Pancasila dan kelima silanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh,
sehingga pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung di dalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai sprituil yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME sehingga Atheis tidak berhak hidup di bumi Indonesia.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai satu derajat,
sama hak dan kewajiban, serta bertoleransi dan saling mencintai.
Sila Keadiilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung sikap adil,
menghormati hak orang lain dan bersikap gotong royong yang menjadi kemakmuran
masyarakat secara menyeluruh dan merata.
5. Makna Pancasila sebagai Ideologi Nasional
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan,
bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan yang lainnya sehingga
membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu.
Nilai-nilai yang termasuk dalam pancasila sebagai sistem filsafat adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Saran
http://husrinmusiku.blogspot.com/2013/11/makalah-mata-kuliah-filsafat-
pancasila.html
http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/
http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/
http://iezzaenem.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-pancasila-
sebagai.html
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20213967&lokasi=lokal
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
b4831d29bd3256b8df5aab2c50702326.pdf
http://ilhamberkuliah.blogspot.com/?m=1
Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila, Jakarta: Kencana