Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI NASIONAL


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Disusun Oleh:
Kelompok: 3
Unit :2
DINDA SUCITA
MAULIDIA
NATRIA AZRA
NUZULUL ISNA
SRI MAULIZAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-HILAL SIGLI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Bissmilahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah dan telah mencurahkan
Rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun
makalah ini yang berjudul “ Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Ideologi Nasional
“.

Sholawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Dan
keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir
zaman.

Makalah ini adalah makalah yang dapat memotivasi anda untuk


memperdalam tentang “Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Ideologi Nasional “.
Kami mencari isi yang tercantum dalam makalah ini dari sumber-sumber yang
terkemuka dan dari buku-buku yang membahas tentang hal yang bersangkutan.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan


dalam isi, bentuk maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan
dorongan serta do’a dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan yang kami hadapi,
Alhamdulillah dapat teratasi. Namun kami tetap menerima dan mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan kesempurnaan dalam
makalah ini.

Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca umumnya, Amin.

Sigli, 30 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................
LATAR BELAKANG ……………………………………………………..
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..
TUJUAN MASALAH……………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT NEGARA…………………….
1. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat Negara…………………….
2. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat…………………………..
3. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah Keseimbangan Antara
HAk Dan Kewajiban Asasi Manusia……………………………..

B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL…………………


1. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Nasional…………………
2. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Dapat Diklasifikasikan melalui
3. Selaku Idelogi Nasional, Pancasila Memiliki Beberapa Dimensi...
4. Pancasila Merupakan Ideologi Terbuka…………………………...
5. Makna pancasila Sebagai Ideologi Nasional………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….


KESIMPULAN……………………………………………………………
SARAN……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap negara atau bangsa di dunia ini memiliki sistem nilai (filsafat) tertentu
yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan pemerintahan
dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang
diyakini kebenarannya dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami
negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh
setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu
bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit maupun implisit menjadi milik
atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan
nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian secara umum
digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno,
1989:1).

Sistem nilai ( Filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat
budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, Filsafat merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu,
filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan suatu masyarakat dalam menghadapi
suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia,
etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan pergaulan, serta hakikat hubungan
manusia dengan manusia lainnya (Prayitno, 1989). :2). 

Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-
bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama Pancasila yang
terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai filsafat?
b. Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat pancasila?
c. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologi nasional?
d. Apa makna pancasila sebagai ideologi nasional?

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui tentang pancasila sebagai sistem filsafat
b. Untuk mengetahui nilai-nilaj pada sistem filsafat
c. Untuk mengetahui tentang pancasila sebagai sistem ideologi nasional
d. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai ideologi nasional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Filsafat Negara

1. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat Negara

Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara
membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan
pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut
mengandung muatan filsofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang
mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam.
Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada
dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu
Pancasila sebagai genetivus objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus.
Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan
Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya,
sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-
aliran filsafat lainnya.

Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan


pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila
sebagai prinsip-prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi
operasional dalam penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan
berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan agar dapat
menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan
kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Ada beberapa dasar yang menjadikan pancasila sebagai Filsafat bangsa
Indonesia yaitu :

a. Aspek Ontologi

Ontologi menurut Runes adalah teori tentang adanya keberadaan atau


eksistensi. Sedangkan menurut Aristoteles, sebagai filsafat pertama, ontologi adalah
ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan artinya metafisika.Jadi,
ontologi adalah bidang yang menyelidiki makna yang ada(eksistensi dan
keberadaannya), sumber ada, jenis ada dan hakikat ada, termasuk ada alam, manusia,
metafisika, dan kesemestaan dan kosmologi.

b. Aspek Epistemologi

Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang


menyelidik asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Kajian
epistimologi filsafat pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari
hakekatpancasila sebagai suatu sistem pengetahuannya. Epistimologi Pancasila
sebagai suatu obyek kajian pengetahuan pada hakekatnya meliputi masalah sumber
pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan pancasila.

c. Aspek Aksiologi

Aksiologi menurut Runes Berasal dari istilah Yunani, Aksios yang berarti
nilai, manfaat, pikiran atau ilmu/ teori. Dalam pengertian yang modern disamakan
dengan teori nilai yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang
yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Kajian
aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau
manfaat suatu pengetahuan tentang pancasila.

2. Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegaranya


dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat
dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi
berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak
dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.

Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Secara prktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-


kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan
hidup yang dipraktekkan.
2. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah
dasar negara (filsafat negara) RI.
3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat
dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia
sebagaimana bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem
filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam
budaya Indonesia.
4. Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika
budaya; filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya
konsepsional dan kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat
Pancasila merupakan bagian dari khasanah dan filsafat yang ada dalam
kepustakaan dan peradaban modern.

3. Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah


Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Apabila mamahami nilai-nilai dan sila-sila pancasila akan terkandung


beberapa hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan
kewajiban antara hubungan tersebut, yaitu :

1. Hubungan Vertikal

Hubungan vertical adalah hubungan manusia dengan Tuhan YME sebagai


penjelmaan dari nilai-nilai ketuhanan yang maha esa.

2. Hubungan Horizontal
Hubungan Horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik
dalam fungsinya sebagai waraga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara.

3. Hubungan Alamiah

Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang


meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam dengan segala kekayaanya.

Pancasila adalah pandangan hidup atau ideologi yang mengatur hubungan


manusia dengan tuhan, antar manusia dengan masyarakat atau bangsanya, dan
manusia dengan lingkungannya. Alasan prinsipil pancasila sebagai pandangan hidup
dengan fungsinya tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada diluar diri manusia menjadi
pencipta serta penguasa alam semesta.
2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan untuk
menciptakannya perlu pengendalian
3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat
penting . persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai
sentral.
4. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah untuk
mufakat dijadikan sendi kehidupan bersama.
5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

1. Pengertian Pancasila Ideologi Nasional

Kita semua mengetahui bahwa pancasila merupakan pedoman hidup rakyat


Indonesia. Tapi, tidak sedikit dari kita mengetahui darimanakah ide Pancasila itu
muncul di permukaan bumi indonesia. Pancasila sebagai idelologi nasional adalah
kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini
kebenarannya kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang disebut
dengan ideologi. Seperti yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set
of beliefs yang berarti setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu
sIstem kepercayaan mengenai sesuatu yang dipandang bernilai dan yang menjadi
kekuatan motivasional bagi perilaku individu atau kelompok. Nilai-nilai itu
dipandang sebagai cita-cita dan menjadi landasan bagi cara pandang, cara berpikir
dan cara bertindak seseorang atau suatu bangsa dalam memecahkan setiap persoalan
yang dihadapinya.

Begitu pula dengan pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya


Pancasila merupakan kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya
oleh pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk
menata/mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh
negara (pemerintah dan rakyat) indonesia secara keseluruhan, bukan milik
perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik
bangsa Indonesia secara keseluruhan.

2. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diklasifikasikan melalui :

a. Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, setiap ideologi mengandung di


dalamnya sistem nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar.
Nilai-nilai itu akan merupakan cita-cita yang memberi arah terhadap
perjuangan bangsa dan negara.
b. Sistem nilai kepercayaan itu tumbuh dan dibentuk oleh interaksinya dengan
berbagai pandangan dan aliran yang berlingkup mondial dan menjadi
kesepakatan bersama dari suatu bangsa.
c. Sistem nilai itu teruji melalui perkembangan sejarah secara terus-menerus dan
menumbuhkan konsensus dasar yang tercermin dalam kesepakatan para
pendiri negara (the fouding father).
d. Sistem nilai itu memiliki elemen psikologis yang tumbuh dan dibentuk
melalui pengalaman bersama dalam suatu perjalanan sejarah bersama,
sehingga memberi kekuatan motivasional untuk tunduk pada cita-cita
bersama.
e. Sistem nilai itu telah memperoleh kekuatan konstitusional sebagai dasar
negara dan sekaligus menjadi cita-cita luhur bangsa dan negara.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pancasila ideologi nasional dipahami


dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perpektif kekuasaan, sehingga
bukan sebagai alat kekuasaan.

3. Selaku Ideologi Nasional, Pancasila Memiliki Beberapa Dimensi :

1. Dimensi Idealitas artinya ideologi Pancasila mengandung harapan-


harapan dan cita-cita di berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai
masyarakat.
2. Dimensi Realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya
bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya,
yang menjadi milik mereka bersama dan yang tak asing bagi mereka.
3. Dimensi normalitas artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang
bersifat mengikat masyarakatnya yang berupa norma-norma atauran-
aturan yang harus dipatuhi atau ditaati yang sifatnya positif.
4. Dimensi Fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti
perkembangan jaman, dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman,
dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, bersifat terbuka dan
demokratis.

4. Pancasila merupakan Ideologi terbuka

Pancasila dapat menerima dan mengembangkan ideologi baru dari luar, dapat
berinteraksi dengan perkembangan/perubahan zaman dan lingkungannya, bersifat
demokratis dalam arti membuka diri akan masuknya budaya luar dan dapat
menampung pengaruh nilai-nilai dari luar yang kemudian diinkorporasi, untuk
memperkaya aneka bentuk dan ragam kehidupan bermasyarakat di Indonesia juga
memuat empat dimensi secara menyeluruh.

Setiap negara memiliki ideologi tersendiri. Ada yang memiliki ideologi


individualistik yang memandang manusia dari sisi hak asasinya, ideologi komunistik
yang memendasarkan diri pada premise bahwa semua materi berkembang mengikuti
hukum kontradiksi, dengan menempuh proses dialektik yang mana di dalam diri
manusia tidak ada yang permanen sehingga kontradiksi terhadap lingkungan selalu
menghasilkan perubahan yang menentukan diri manusia dan faham agama yang
bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kiblat suci agama. Indonesia
sendiri menganut ideologi pancasila yang memandang manusia selaku makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan yang lain.

Pancasila dan kelima silanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh,
sehingga pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung di dalamnya.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai sprituil yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME sehingga Atheis tidak berhak hidup di bumi Indonesia.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai satu derajat,
sama hak dan kewajiban, serta bertoleransi dan saling mencintai.

Sila Persatuan Indonesia, mengandung nilai kebersamaan, bersatu dalam


memerangi penjajah dan bersatu dalam mengembangkan negara Indonesia.

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat
atau demokrasi yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang rill dan wajar.

Sila Keadiilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung sikap adil,
menghormati hak orang lain dan bersikap gotong royong yang menjadi kemakmuran
masyarakat secara menyeluruh dan merata.
5. Makna Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Pancasila sebagai ideologi nasional fungsinya identik dengan Pancasila


sebagai ideologi negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, tetapi titik
berat nasionalnya adalah pada kebangsaan.

Pancasila sebagai ideologi nasional mencerminkan seperangkat nilai terpadu


dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Pancasila menjadi tata nilai yang
digunakan sebagai acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Bangsa Indonesia sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi nasional


merupakan titik temu, rujukan bersama, kesepakatan bersama, dan nilai integratif
bagi bangsa Indonesia.

Kesepakatan inilah yang dipertahankan dan dikembangkan dalam kehidupan


bangsa Indonesia yang plural atau memiliki keanekaragaman dalam banyak aspek
kehidupan.

Dengan demikian, makna yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi


nasional adalah:

a. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif


penyelenggaraan negara.
b. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati
bersama. Oleh karena itu, Pancasila menjadi salah satu sarana pemersatu
masyarakat Indonesia.

 
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan,
bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan yang lainnya sehingga
membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu.

Nilai-nilai yang termasuk dalam pancasila sebagai sistem filsafat adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya Pancasila merupakan


kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan
rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur
masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara (pemerintah
dan rakyat) indonesia secara keseluruhan, bukan milik perseorangan atau golongan
tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara
keseluruhan.

Makna yang terkandung dalam pancasila sebagai sistem ideologi nasional


adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif
penyelenggaraan negara dam nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan
nilai yang disepakati bersama. Oleh karena itu, Pancasila menjadi salah satu sarana
pemersatu masyarakat Indonesia.

Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca


agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang pancasila
sebagai sistem filsafat dan pancasila sebagai sistem ideologi nasional. Semoga
dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

 http://husrinmusiku.blogspot.com/2013/11/makalah-mata-kuliah-filsafat-
pancasila.html
 http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/
 http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-sistem-
filsafat/
 http://iezzaenem.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-pancasila-
sebagai.html
 http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20213967&lokasi=lokal
 https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
b4831d29bd3256b8df5aab2c50702326.pdf
 http://ilhamberkuliah.blogspot.com/?m=1
 Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila, Jakarta: Kencana

Poespowardojo, Soerjanto. 1994. Filsafat Pancasila: Sebuah Pendekatan


Sosio Budaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai