Pancasila 1D Kel 4
Pancasila 1D Kel 4
MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok 4
1.Cindy Aurelia Nurawindi (12370521415)
2.Diva Aprilianti (12370520075)
3.Nur Asia Jamil Siregar (12370521026)
4.Silvi Aminatul Luffiah (123705202336)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kita bersama
sehingga kami dari pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Aqidah
Akhlak yang membahas tentang “Iman Kepada Allah”.Sholawat dan salam atas junjungan
alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan dengan seringnya bersholawat kita termasuk
umat yang mendapat syafaat beliau di akhir kelak nanti.Amin.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak
langsung.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Afrinaldy Rustam,
S.IP, M.Si,selaku dosen Mata Kuliah Pancasila,orang tua yang telah memberikan dukungan
dan rekan kelompok kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca dapat
memakluminya.Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.Sekian dan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah
kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische
Grondslag. Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis yang
menjadi identitas bangsa indonesia.
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan
masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan pandangan hidup bangsa
(weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut mengandung muatan filsofis, tetapi
Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memerlukan
perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam
dunia akademis.
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggung
jawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip
politik agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan
negara ,agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dan dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang
bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Namun,terdapat beberapa isu terkait implementasi Pancasila sebagai sistem filsafat di
Indonesia yang perlu mendapat perhatian dan solusi.Makalah ini akan membahas isu-isu
tersebut serta solusi yang dapat dilakukan.
B.Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila, dinamika Pancasila,dan nilai – nila pancasila sebagai
sistem filsafat?
2. Apa saja isu - isu yang terkait dengan Pancasila sebagai sistem filsafat?
3. Bagaimana solusi terkait isu Pancasila sebagai sistem filsafat?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pancasila.Adapun tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui lebih dalam tentang Pancasila
sebagai sistem filsafat dan untuk mengetahui isu dan solusi terkait Pancasila sebagai sistem
filsafat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
saling bertentangan. Pancasila sebagai sistem filsafat juga merupakan kesatuan bagian-bagian
yang disusun secara hierarkis. Sebagai sistem filsafat, Pancasila juga berarti refleksi kritis dan
rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan mendapatkan
pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Dari penjabaran diatas kita tahu bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa Indonesia
yang dimana Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan
perbuatan dalam kehidupan masyarakat. Perlu diketahui juga bahwa Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat mengandung pandangan nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki 3 landasan pijak filosofis yaitu Ontologis,
Epistemologis, Aksiologis.
1. Ontologis
Ontologis menurut Aritoteles merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat
segala yang ada secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-ilmu yang
membahas sesuatu secara khusus. Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila sila Pancasila. Menurut
Notonagoro hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia. Karena manusia merupakan
subyek hukum pokok dari sila sila Pancasila.
2. Epistemologis
Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang membahas tentang sifat dasar
pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar umum pengetahuan.Landasan epistemologis
Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman (empiris) bangsa Indonesia,
kemudian disintesiskan menjadi sebuah pandangan yang komprehensif tentang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Hal ini dimungkinkan karena epistimologi
merupakan bidang filsafat yang membahas hakekat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu).
Kajian epistimologi Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Oleh karena
itu dasar epistimologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat
manusia.
3. Aksiologis
Aksiologi merupakan cabang filosofi yang Landasan aksiologis Pancasila, artinya nilai atau
kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Sila pertama mengandung kualitas
monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral. Sila kemanusiaan mengandung nilai martabat,
3
harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab. Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan
kesetiakawanan. Sila keempat mengandung nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan
berjiwa besar. Sila keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong royong.berhubungan
dengan penelitian tentang nilai-nilai.
Pancasila merupakan suatu sistem pemikiran mendalam tentang Indonesia yang
sistematis dan komprehensif, namun tetap sesuai dengan akar budaya bangsa
Indonesia.Pancasila sebagai sistem filosofis dapat diartikan sebagai sistem pemikiran
mendalam tentang Indonesia yang diwujudkan dalam sila-sila.
Pancasila memuat pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan
isi terbentuknya ideologi Pancasila.Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
menjaga toleransi, kerukunan, ketaatan pada aturan yang telah ditetapkan, serta pengakuan atas
kesetaraan dan keadilan tanpa diskriminasi.
4
Habibie menyatakan bahwa:
“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan
untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif
bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam
konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti
tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang
semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik” (Habibie, 2011: 1--2).
c). Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia
5
B. ISU TERKAIT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik
modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya
merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme
terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara
berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya
hidup konsumerisme,dimana sikap seperti itu berlawanan terhadap nilai – nilai Pancasila dan
budaya bangsa Indonesia.
Kita tahu bahwa budaya masyarakat Indonesia itu identik dengan kegotongroyongan,
sikap adil terhadap sesama dalam kehidupan bermasyarakat, dengan berkaca dari paham
kapitalisme bahwa paham tersebut tidak sejalan dengan Pancasila dan dapat menjadi
penghalang atau penghambat Pancasila sebagai sistem filsafat dalam negara Indonesia.
Dalam Pancasila kita diajarkan tentang nilai musyawarah dan mufakat serta keadilan
dalam melaksanakan kegiatan masyarakat sehari – harinya. Dalam paham komunis ini, tidak
adanya keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Hak Asasi Manusia tidak
bernilai sehingga masyarakat banyak yang tertindas, pemerintah melakukan kegiatan monopoli
yang sangat merugikan masyarakat, serta hilangnya motivasi setiap individu untuk menjadi
pribadi yang baik.
6
Tantangan dalam implementasi Pancasila sebagai sistem filsafat dapat meliputi:
1. Tantangan ideologis : Terdapat berbagai ideologi dan paham yang berbeda yang dapat
mengancam keutuhan dan keberlanjutan Pancasila sebagai sistem filsafat.
2. Tantangan politik : Implementasi Pancasila dapat dihadapkan pada tantangan politik,
seperti adanya kepentingan kelompok atau partai politik tertentu yang tidak sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila.
3. Tantangan budaya : Pancasila mengakui keberagaman budaya, suku, agama, dan adat
istiadat sebagai kekayaan bangsa. Namun, tantangan budaya dapat timbul jika terjadi konflik
antarbudaya atau intoleransi terhadap perbedaan. Diperlukan upaya untuk membangun
pemahaman dan penghormatan antarbudaya guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Tantangan ekonomi : Implementasi Pancasila juga dihadapkan pada tantangan ekonomi,
seperti kesenjangan sosial-ekonomi yang tinggi. Upaya untuk menciptakan keadilan sosial dan
distribusi kekayaan yang adil memerlukan kebijakan ekonomi yang tepat agar semua rakyat
Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan.
5. Tantangan Pendidikan : Pendidikan memiliki peran penting dalam mengamalkan nilai-
nilai Pancasila. Namun, tantangan dalam pendidikan adalah memastikan bahwa nilai-nilai
Pancasila diajarkan dan dipraktikkan secara konsisten dan menyeluruh di semua tingkatan
pendidikan. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berorientasi pada
pembentukan karakter dan kesadaran berbangsa.
Pengaruh globalisasi terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat dari beberapa
aspek :
Pertama, globalisasi membawa masuknya berbagai nilai dan ideologi dari luar yang
dapat mempengaruhi pemahaman dan penerapan Pancasila. Hal ini dapat menyebabkan
pergeseran dalam interpretasi dan implementasi Pancasila sebagai sistem filsafat. Globalisasi
dapat membawa masuknya nilai-nilai asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,
seperti individualisme yang lebih menekankan pada kepentingan pribadi daripada kepentingan
bersama. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh media sosial, budaya populer, dan
pengaruh dari negara-negara lain.Oleh karena itu, Pancasila perlu terus diperkuat dan
dipromosikan agar tetap relevan dalam menghadapi pengaruh globalisasi.
Kedua, globalisasi juga dapat mempengaruhi aspek ekonomi dan politik suatu negara.
Dalam konteks ini, Pancasila sebagai sistem filsafat juga perlu mengadaptasi diri untuk
7
menghadapi perubahan tersebut. Misalnya, dengan adanya globalisasi, persaingan ekonomi
menjadi semakin ketat dan negara perlu memiliki kebijakan yang mampu menjaga keadilan
sosial dan kesejahteraan rakyat. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat memberikan landasan
untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan tersebut.
Ketiga, globalisasi juga membawa perubahan dalam bidang teknologi dan komunikasi.
Hal ini memungkinkan akses informasi yang lebih luas dan cepat. Dalam konteks ini, Pancasila
sebagai sistem filsafat perlu menghadapi tantangan dalam mengelola informasi yang masuk
dan menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap dipahami secara benar. Oleh karena itu, pendidikan
tentang Pancasila perlu ditingkatkan agar masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang
sistem filsafat ini.
Secara keseluruhan, pengaruh globalisasi terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
dapat menjadi tantangan dan peluang. Tantangan dalam menjaga keaslian dan relevansi nilai-
nilai Pancasila di tengah arus globalisasi, namun juga peluang untuk mengembangkan
Pancasila sebagai landasan dalam menghadapi perubahan yang terjadi akibat globalisasi.
8
C. Solusi dari Isu Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
9
Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki pemahaman
dan kesadaran yang lebih baik terhadap Pancasila,dan mampu menghadapi pengaruh
globalisasi dengan tetap menjaga keaslian dan relevansi sistem filsafat ini dalam kehidupan
sehari-hari.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi warga
negara Indonesia dalam berperilaku dan menjalani kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai
falsafah mempunyai implikasi terhadap berbagai aspek kehidupan, antara lain ketahanan
nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perekonomian.Namun, masih terdapat isu
terkait pancasila sebagai sistem filsafat di Indonesia yang meliputi tantangan dalam
implementasi Pancasila, pengaruh globalisasi, dan kurangnya pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang Pancasila. isu dan solusi terkait Pancasila sebagai sistem filsafat di
Indonesia perlu mendapatkan perhatian dan upaya yang serius. Untuk mengatasi isu-isu
tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah penguatan pendidikan Pancasila, pembentukan
lembaga atau forum diskusi tentang Pancasila, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran
nilai-nilai Pancasila.Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, diharapkan masyarakat
dapat lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat. Penulis menyadari bahwa
makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sebagai penulis mohon maaf
jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kansil.C.S.T. (2000). Pancasila Dan Undang Undang Dasar 1945. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.
Muttaqin, Z. (2019). Pemahaman dan Implementasi Pancasila di Kalangan Generasi Muda. Vol
(No2 ), hal 27 - 35.
Octavian, W. A. (2019). Upaya Peningkatan Pemahaman Nilai Pancasila Terhadap SiswaMelalui
Kegiatan Penyuluhan.Jurnal Bhineka Tunggal Ika.6(2).199-207.
Pratama, J. K. (2019). Dinamika,Tantangan,Esensi,dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. 16.
Paristiyanti Nurwandani, dkk,(2016), Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pancasila,Jakarta :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Jakarta.
Titus, Smith & Nolan (1984). Persoalan - Persoalan Filsafat. Terjemahan: Rosyidi, Bulan Bintang,
Jakarta
12