Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu :

M. Shodiq, S. Pd., M.M.

Nama Kelompok :

-Nadiya Putri Yasina (2240019052)

-Wahyuni Maulidiya Aisya (2240019058)

-Friska Dewi Tri W. (2240019070)

-Dessy Rachmawati (2240019073)

-Raudatul Jannah (2240019087)

-Audria Intan Faradita (2240019088)

Prodi :

D IV – Analis Kesehatan

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya


2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan makalah
Pendidikan Agama Islam ini. Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat
memenuhi tugas Pancasila.Makalah ini menguraikan beberapa materi mengenai Pancasila
sebagai sistem Filsafat serta bertujuan untuk mempermudah pemahaman kepada kita semua,
khususnya mahasiswa Universita Nahdlatul Ulama Surabaya.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para mahasiswa dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi kita semua , baik penulis maupun pembaca. Dalam penyusunan makalah ini,
penyusun menyampaikan terimakasih kepada yang turut serta membantu dalam penyelasaian
makalah ini Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu dan membimbing kami, kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3

A. Latar belakang ............................................................................................. 3


B. Rumusan masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan ......................................................................................................... 4
D. Manfaat ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pancasila sebagai sistem Kefilsafatan ........................................... 5


B. Landasan Filosofi Pancasila ......................................................................... 6
C. Karakteristik sistem Filsafat Pancasila ......................................................... 8
D. Fungsi Filsafat Pancasila .............................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 11

A. KESIMPULAN ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur, ,masing-masing unsur
mempunyai fungsi sendiri-sendiri, mempunyai tujuan yang sama, saling berkaitan
(interrelasi) dan ketergantungan (interdependensi), sehingga merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh.

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata bahasa Sanskerta, yakni panca berarti llima dan sila yang berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhana Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi tersebut tercantum dalam Preambule (pembukaan)
Undang-Undang 1945 alinea ke-4.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat memiliki arti pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya.
Secara etimologi istilah “Filsafat” berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata itu
terdiri dari dua kata yaitu ‘philo’ yang artinya cinta dan ‘shopos’ yang artinya hikmah atau
kebijaksanaan (Nasution 1973). Jadi kata filsafat berarti cinta kebenaran atau cinta
kebijaksanaan atau kebijaksanaan yang hakiki. Bila mana kita pakai bahasa Jawa, maka
filsafat berarti ngudi kasampurnaan , berusaha mencari kesempurnaan.

Endang Saifuddin Anshari, MA (1979:157), mendefinisikan filsafat sebagai hasil


daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami)
secara radikal dan integral hakikat sarwa yang ada, yaitu hakekat Tuhan, alam semesta dan
manusia.

Pancasila dalam filsafat digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk dicari
landasan filosofi nya dan subjek untuk mengkritis aliran filsafat yang berkembang. Maka dari
itu Pancasila harus menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan pembangunan nasional.
Kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya mempelajari betul apa makna landasan
filosofi Pancasila dan juga mengkritis prinsip-prinsip kehidupan kita dengan melihat
pancasila,bukan ketika ada prinsip hidup kita yang berlawanan dengan Pancasila kita malah
ingin mengganti ideologi Pancasila tersebut.

3
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat kami simpulkan beberapa permasalahan, yakni :

1. Jelaskan Pancasila sebagai sistem kefilsafatan ?

2. Apa saja landasan filosofis Pancasila ?

3. Apa saja karakteristik sistem filsafat Pancasila ?

4. Apa fungsi filsafat Pancasila ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan rumusan makalah diatas, yakni :

1. Mengetahui Pancasila sebagai sistem kefilsafatan

2. Mengetahui landasan filosofis Pancasila

3. Mengetahui karakteristik sistem filsafat Pancasila

4. Mengetahui fungsi filsafat Pancasila

D. Manfaat

Untuk memberikan kemudahan bagi pembaca, khususnya Mahasiswa Universitas


Nadhlatul Ulama Surabaya untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat. Serta sebagai
referensi dari semua pihak apabila mereka ingin memahami Pancasila sebagai sistem filsafat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila sebagai sistem Kefilsafatan

Manusia merupakan makhluk yang selalu bertanya. Ia menanyakan segala sesuatu


yang dijumpainya, yang belum dimengerti. Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat diperoleh
dengan berfikir sendiri (refleksi) atau ditanyakan kepada orang lain. Pertanyaan kefilsafatan
bertalian dengan pertanyaan yang mendalam yang mengacu pada hakikat sesuatu yang
dipertanyakan baik tentang Tuhan , alam maupun diri manusia sendiri. Jawaban atas
pertanyaan kefilsafatan menghasilkan suatu sistem pemikiran kefilsafatan. Pemikiran
kefilsafatan kemudian dijelmakan menjadi pandangan kefilsafatan. Dengan demikian
pandangan kefilsafatan seseorang , berarti juga merupakan pandangan seseorang terhadap
Tuhan, alam dan manusia. Dari pandangan kefilsafatan seseorang dapat diketahui bagaimana
ia berfikir, bersikap dan berbuat.

Sejarah pemikiran ummat manusia mencatat berbagai aliran filsafat yang beberapa di
antaranya sudah merupakan sistem filsafat. Setiap aliran filsafat memiliki pandangan yang
berbeda dalam memberikan penafsiran terhadap kenyataan yang melingkupinya. Perbedaan
penafsiran terhadap realitas ini disebabkan karena perbedaan sudut pandang.

Masalah pokok yang akan dijawab adalah apakah Pancasila sudah memenuhi
syarat untuk dapat disebut sebagai sistem kefilsafatan ? Dalam uraian terdahulu
dikatakan bahwa sistem kefilsafatan adalah kumpulan dari ajaran-ajaran tentang kenyataan
yang saling berhubungan sehingga merupakan kesatuan, komprehensif yang kesemuanya itu
dimasukkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dimensi subjektif dibentuknya sistem filsafat
adalah kesadaran dari pelaku untuk menerapkan sistem itu dengan tujuan tertentu.

Pancasila terdiri dari lima sila. Setiap sila dalam pancasila tidak dapat dipisahkan dari
kesatuan keseluruhannya. Pada dasarnya yang menjadi subjek atau pendukung dari isi sila-
sila pancasila adalah Manusia indonesia sebagai manusia. Adapun inti isi masing-masing sila
pancasila adalah penjelmaan atau realisasi yang sesuai dengan unsur-unsur hakikat manusia
sehingga setiap sila harus menempati kedudukan dan menjalankan fungsinya secara mutlak
dalam susunan kesatuan Pancasila.

Prof. Notonagaro menyatakan bahwa sila-sila Pancasila merupakan kesatuan yang


bersifat organis, yaitu terdiri atas bagian-bagian yang tidak terpisahkan. Di dalam kesatuan
ini, tiap-tiap bagian menempati kedudukan sendiri dan berfungsi sendiri. Meskipun tiap-tiap
sila itu berbeda-beda namun tidak saling bertentangan malahan saling melengkapi.
Konsekuensi dari konsepsi ini bahwa salah satu sila tidak dapat dihilangkan. Muhammad
Yamin juga menegaskan sifat kesatuan dari sila-sila Pancasila.

5
“Jadi, tidaklah benar bahwa ajaran lima sila itu hanya satu kumpulan barang yang
baik-baik belaka, dan bercerai berai seperti pasir ditepi pantai. Semua sila dalam pancasila itu
adalah tersusun dalam suatu perumusan pikiran filosofi yang harmonis” (Yamin, 1958).
Berdasar pada uraian tersebut, Pancasila sudah memenuhi syarat untuk dapat disebut sebagai
sistem kefilsafatan. Sebagai suatu sistem kefilsafatan, Pancasila merupakan hasil pemikiran
manusia Indonesia secara mendalam, sistematik dan menyeluruh tentang kenyataan. Setiap
sistem kefilsafatan pada hakikatnya mencerminkan pandangan sesuatu kelompok atau sesuatu
bangsa. Terbentuknya sistem kefilsafatan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial,
dan spiritual tempat bangsa ini hidup. Pancasila merupakan pencerminan pandangan Bangsa
Indonesia dalam menghadapi realitas. Secara tegas dalam Pancasila tercermin pandangan
Bangsa Indonesia mengenai Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat dan Adil.

B. Landasan Filosofi Pancasila

Pancasila memiliki 3 landasan pijak filosofis yaitu :

 ONTOLOGIS

Landasan yang menguraikan tentang hakikat yang paling mendalam dan paling umum
(mendasar). Landasan ini berisi pemikiran filosofis atas sila-sila Pancasila sebagai dasar
filosofis negara Indonesia. Menurut Sephen W, Littlejohn dan Karen A.Foss , ontologi
berhadapan dengan sifat makhluk hidup. Dimana ada 3 mainstream utama yaitu
Determinisme, Pragmatisme, dan Kompromisme.
Berdasarkan Ontologis, Filosofi panasila pada sila ke :

1.Hal kebebasan beragama dan menghormati satu sama lain.

2.Setiap orang memiliki martabat, HAM, keadilan yang sama.

3.Ada perbedaan tapi tetap satu (rasa kebangsaan Indonesia)

4.Sistem demokrasi melalui musyawarah demi tercapainya mufakat untuk menghindari


dikotomi mayoritas dan minoritas.

5.Seharusnya, tidak ada kemiskinan dalam negara merdeka (adil secara sosial)

6
 EPISTEMOLOGIS

Landasan yang menguraikan tentang sifat dasar pengetahuan. Landasan ini berisi
nilai-nilai Pancasila yang digali dari pengalaman bangsa Indonesia yang kemudian
disintetiskan melalui pandangan komprehensif kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Berdasarkan Epistemologi (pengetahuan), Filosofi Pancasila pada sila ke :

1.Pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia.

2.Pengalaman ditindas penjajah selama berabad-abad.

3.Pengalaman terpecahbelah nya bangsa atas adu domba Belanda melalui politik Devidet et
Impera.

4.Pengalaman budaya turun menurun bangsa Indonesia dalam bermusyawarah mufakat.

5.Pengalaman budaya turun menurun bangsa Indonesia dalam bergotong-royong.

 AKSIOLOGIS

Landasan yang menguraikan tentang penelitian tentang nilai nilai. Landasan ini berisi
nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila mengandung
spiritualitas, kemanusiaan, solidaritas, musyawarah, dan keadilan.
Berdasarkan Aksiologis, Filosofi pancasila pada sila ke :

1.Kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral.

2.Martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab.

3.Solidaritas dan kesetiakawanan.

4.Demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar.

5.Kepedulian dan gotong royong

7
C. Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila
Sebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristiksistem filsafat tersendiri yang
berbeda dengan filsafat lainnya. Diantarannya:
1. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai satu
totalitas). Dengan pengertian lain, apabila satu sila dengan sila yang lainnya terpisah-
pisah, maka ia bukan pancasila.

2. Susunan pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh:

a. Sila 1, meliputi, mendasari, dan menjiwai sila ke 2,3,4 dan 5.


b. Sila 2, diliputi, didasari, dan dijiwai sila ke 1, serta mendasari dan menjiwai sila ke
3,4 dan 5.
c. Sila 3, meliputi, mendasari dan menjiwai sila ke 1,2 serta mendasari dan menjiwai sila
ke 4 dan 5.
d. Sila 4, meliputi, didasari dan dijiwai sila ke 1,2 dan 3 serta mendasari dan menjiwai
sila ke 5.
e. Sila 5, meliputi, didasari dan dijiwai sila ke 1,2,3 dan 4.
f. Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli Pancasila sebagai suatu yang
mandiri, yakni unsur-unsur nya berasal dari dirinya sendiri.

3. Prinsip-prinsip filsafat Pancasila


Pancasila ditinjau dari Kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kausal Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan.


b. Kausal Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, pancasila
yang ada pada pembukaan UUD 45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausal Efisiens, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI didalam menyusun dan
merumuskan pancasila menjadi dasar Negara Indonesia merdeka.
d. Kausal Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, yaitu tujuan
diusulkannya pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :

a. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima


b. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. Satu, yaitu kesatuan memiliki milik kepribadian sendiri
d. Rakyat, yaitu unsur mutlak Negara, harus bekerja sama dengan bergotong-royong
e. Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya

8
D. Fungsi Filsafat Pancasila

1.Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila juga disebut sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai ideologi
Negara,hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur
penyelenggaraan pemerintahan.
Pancasila sebagai dasar Negara ditegaskan lagi dengan adanya Ketetapan
MPRNo.XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada Ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD1945 adalah dasar Negara dari NKRI yang
harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar
Negara mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah Negara yang fundamental atau
mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh
MPR/DPR hasil pemilihan umum.

2.Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional


Istilah ini muncul pasca reformasi melalui Tap MPR No. III/2000, yang kemudian
diubah dengan UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
dinyatakan bahwa :
-Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis
-Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945 serta Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
Dalam ilmu hukum istilah sumber hukum berarti sumber niai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum. Dapat diartikan bahwa Pancasila sebagai sumber hukum
dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang berlaku dinegara kita tidak boleh
bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila.

9
3.Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia

Pancasila mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia


sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila Pancasila, Pancasila memberi petunjuk mencapai
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan suku dan ras, karena
Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari
kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu :

-Nilai dan jiwa Ketuhanan – Keagamaan

-Nilai dan jiwa Kemanusiaan

-Nilai dan jiwa Persatuan

-Nilai dan jiwa Kerakyatan – Demokrasi

-Nilai dan jiwa Keadilan Sosial

4.Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Walaupun kata Pancasila diperkenalkan kembali tangga 1 Juni 1945 oleh Bung
Karno, namun pada dasarnya jiwa Pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam
kehidupan Bangsa Indonesia dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa Pancasila
sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila lahir dari jiwa
kepribadian bangsa indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang dimilikinya.

5.Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Bangsa Indonesia yang pluralis dan wilayah Nusantara yang terdiri dari berbagai
pulau-pulau, maka sangat tepat apabila Pancasila dijadikan Pemersatu Bangsa, hal ini karena
Pancasila mempunyai nilai-nilai umum dan universal sehingga memungkinkan dapat
mengakomodir semua peri kehidupan yang berbhineka dan dapat diterima oleh semua pihak.

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata bahasa Sanskerta, yakni panca berarti llima dan sila yang berarti prinsip
atau asas.

2. filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami
(mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral hakikat sarwa yang ada, yaitu
hakekat Tuhan, alam semesta dan manusia.

3. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya
sesuai dengan pedoman Bhineka Tunggal Ika, tentunya dengan saling mengaitkan antara sila
yang satu dengan lainnya. Misalnya, ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang
keadila, maka harus dikaitkan dengan sila-sila yang lain, yakni

-Keadilan yang ber Ketuhanan (sila ke 1)

-Keadilan yang ber Perikemanusiaan (sila ke 2)

-Keadilan yang ber Kesatuan/Nasionalisme/Kekeluargaan (sila ke3)

-Keadilan yang Demokratis (sila ke 4)

4. Fungsi Filsafat Pancasila yakni memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat
fundaental/mendasar dalam kehidupan bernegara misalnya, susunan politik, siste poitik,
bentuk negara, susunan perekonomian dan dasar dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Hal
ini harus dapat dikembangkan oleh filsafat. Memberi kebenaran yang bersifat substansi
tentang hakikat negara, ide, atau tujuan negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pancasila

https://www.academia.edu/11133646/2.1._Pengertian_Pancasila_Sebagai_Sistem_Fisafat

https://www.kompasiana.com/brianjohanes7627/5ceb56e195760e301c7e64f2/pancasila-
sebagai-sistem-filsafat?page=1

https://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html

https://www.artikelsiana.com/2015/09/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-pancasila.html

12

Anda mungkin juga menyukai