Anda di halaman 1dari 14

DEMOKRASI

TUGAS MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Politik
Dosen Pengampu: Khairul Abdi,SOS,M.PI

Disusun Oleh :
Nama : Irwan Nova
NIM : 12370514501
Kelas : 1 (Satu) D

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULSTAN SYARIF KASIM RIAU
TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Ilmu Politik dengan judul “Demokrasi” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi
oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman
kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat
berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin.

Pekanbaru, 18 Oktober 2023

Irwan Nova

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ..... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ..... ii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ..... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ ..... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... ..... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................ ..... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... ..... 3

A. Pengertian Demokrasi............................................................................. ..... 3


B. Prinsip-prinsip Demokrasi ...................................................................... ..... 4
C. Jenis-jenis Demokrasi ............................................................................. ..... 5
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi Di Indonesia ................................... ..... 6
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran demokrasi di Indonesia.... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ .... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................. .... 10


B. Saran ....................................................................................................... .... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih
terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok
merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia.
Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya
sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-
masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi?
3. Apa saja jenis-jenis demokrasi?
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran demokrasi di
Indonesia?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi

1
4. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
5. Untuk mengetahui faktor-faktor kemunduran demokrasi di indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti
kekuasaan rakyat. Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos
yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah pengertian
demokrasi menurut beberapa ahli :
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah
satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang
kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang
memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga
adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut
berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan
atau prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan
didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang
hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan
rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga
merupakan HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan
melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan
untuk memerintah.

3
5. Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik
harus diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih
dalam suatu proses pemilu.
B. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik
1) Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
2) Pemerintahan konstitusional
3) Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
4) Pers yang bebas
5) Perlindungan terhadap hak asasi manusia
6) Pengawasan terhadap administrasi negara
7) Peradilan yang bebas dan tidak memihak
8) Pemerintahan yang diskusi
9) Pemilihan umum yang bebas
10) Pemerintahan berdasarkan hukum
2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
1) Pemusatan kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu
dan dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
2) Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional, Pemerintahan
dijalankan berdasarakan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan
yang besar pada negara atau pemerintah.
3) Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan
supremasi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah
4) Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui
dekrit.
5) Pemilihan umum yang tidak demokratis.
6) Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung
jawab.
7) Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara dan
kebebasan pers.

4
8) Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.
9) Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering
terjadi pelanggaran hal asasi manusia.
10) Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.
C. Jenis-Jenis Demokrasi
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar.
Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk
demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara
berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.
Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu
kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak
langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep
demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada
Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan
Perancis. Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari
demokrasi:
a. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
a) Demokrasi Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada
seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan
arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang.
b) Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem
perwakilan.
b. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
a) Demokrasi Liberal
Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan
mengabaikan kepentingan umum.

5
b) Demokrasi Rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan
komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.
c) Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada
nilainilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat
dengan memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga
negara. Demokrasi pancasila fokus pada kepentingan dan aspirasi serta
hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia menganut demokrasi
pancasila yang bersumber pada falsafah pancasila.
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Jika dibandingkan dengan negara-negara di atas, gelombang demokratisasi
baru menghantam Indonesia menjelang dekade 1990-an. Transisi ini, agak
terlambat, karena Eropa Selatan (Spanyol dan Portugal), Amerika Latin (Bolivia,
Chilie, Argentina, Brazil, Mexico, dll) dan negara-negara Asia (Philipina, Korea
Selatan, Taiwan) sudah mengalarni demokratisasi 1970-an dan 1980-an.
Mengapa tansisi ke demokrasi di Indonesia baru terjadi tahun 1998?
Jawabnya terletak pada kuatnya posisi kekuasaan Soeharto. Pada dekade 1970-
an, Soeharto membangun basis material kekuasaannya melalui mesin-mesin
penopang utamanya (tentara, birokrasi, Golkar dan teknokrat). Soeharto bisa
dengan leluasa menggunakan sumber- sumber pendukungnya itu, memperkuat
legitimasi kekuasaannya. Pada dekade yang sama, posisi civil society dan kelas
menengah perkotaan yang tumbuh di bawah program developmentalism tidak
memberikan sumbangsih apa apa terhadap pertumbuhan demokrasi.
Civil society dikooptasi ke dalam berbagai organisasi yang sengaja
diciptakan untuk membatasi ruang gerak masyarakat Kooptasi itu melahirkan
pengendalian dan setralisasi pengawasan terhadap warga negara yang memiliki
kemungkinan menjadi pembangkang. Di sisi lain kelas menengah perkotaan
sangat menikmati pertumbuhan ekonomi yang terpusat di perkotaan dan
mengagung-agungkan stabilitas politik untuk menjaga ketertiban demi
pertumbuhan ekonomi. Gabungan antara keduanya memberikan ruang yang

6
longgar terhadap Soeharto melakukan ekspansi kekuasaan sampai ke sektor
prlyat masyarakat. Tidak ada ruang sedikitpun dalam masyarakat yang luput dari
pengawasan Soeharto, sehingga menutup peluang munculnya gerakan
demokrasi.
Transisi demokrasi di Indonesia baru terjadi tahun 1998. Transisi ini
terjadi karena akumulasi ketidakpuasan mahasiswa, LSM: praktisi, dan ilmuwan
terhadap kekuasaan Soeharto. Soeharto di mntt mereka telah menjadi penguasa
yang korup, bertindak sewenang- wenang dan berdiri di atas hukum. Be bagat
bentuk penyimpangan yang dilakukannya selama tiga dekade, seperti korupsi,
kolusi. (Jan nepotisme menyebabkan biaya tnefislenst dalam perkonomian,
akumulasi terhadap berbagai faktor ketidakpuasan kompenen masyarakat
terhadap Soeharto dan kroni-kronlnya, menyebabkan meluasnya
gerakarf'pfodemokrasi, Gerakan tersebut pada awalnya hanya merupakan
ekspresi koreksi terhadap berbagai bentuk penyimpangan yang dilakukan Orde
Baru, tetapi kemudian berkembang ke tuntutan penurunan Soeharto dari
panggung kekuasaan.
Pengumuman pengunduran diri Soeharto, disertai penyerahan kekuasaan
kepada Wakil Presiden Habibie dan pelantikan Habibie oleh Ketua Mahkamah
Agung. Pelantikan ini dilakukan di depan Soeharto dart dthadin oleh kalangan
terbatas yang konon masih setia dengan Soeharto sampai detik-detik Soeharto
mengundurkan diri. Runtuhnya Soeharto disebabkan oleh banyak faktor. Salah
satu faktor paling berperan adalah momentum krisis ekonottii. Krisis ekonomi
menyebabkan soeharto kehilangan basis potensial kekuasaannya. Selama tiga
dekade, basis ekonomi digunakan Soeharto untuk membiayai loyalitas kalangan
terbatas seperti tentara, birokrat, dan elemen terpenting dalam partai Golkar dan
kabinet yang dibentuknya. Ketidakmampuan Soeharto mengatasl krisis ekonomi
ternyata bukan saja menyebabkan dia kehilangan kelompok loyalisnya, tetapi
malah memberikan jalan terhadap perluasan gerakan prodemokrasi. Gerakan ini
berhasil memaksa Soeharto turun dari kursi kekuasaannya, tetapi tidak mempu
membendung terjadinya penyerahan kekuasaan oleh Soeharto terhadap Habibie.

7
Penyerahan kekuasaan tesebut, menandai transisi politik pertama di
Indonesia. Transisi yang hanya melibatkan kalangan terbatas tersebut
melahirkan ancaman dari kelompok prodemokrasi yang tidak menghendaki
Habibie melanjutkan kekuasaan sisa Soeharto. Walaupun berdasarkan konstitusi
RI, Habibie sebagai wapres berhak melanjutkan kekuasaan Soeharto, tetapi
karena Habibie merupakan bagian dari lingkaran kekuasaan Soeharto, maka
peralihan kekuasaan ke Habible tetap tidak dikehendaki oleh kelompok
prodemokrasi. Akumulasi dari berbagai kejengkelan terhadap Habibie
melahirkan berbagai tuntutan agar Habibic segera mengagendakan pemilu dan
membentuk pemerintahan sementara. Habibie sendiri dengan segala
keyakinannya, segera mengagendakan pemilu untuk mengakhiri ketidakpastian
politik. Pemilu pertama pasca Soeharto berlangsung 7 Juni 1999 yang diikuti
oleh 48 partai politik. Hasil pemilu tersebut membentuk komposisi anggota
parlemen yang berimbang dari berbagai kekuatan politik yang ada dan menutup
kesempatan Habibie menjadi presiden, karena Habibie gagal dalam sesi laporan
pertanggungjawaban dalam sidang parlemen. Parlemen menilai Habibie tidak
mampu mengatasi tiga persoalan besar yang disebabkan oleh transisi yang
gamang yakni, masalah sistemik. masalah transisional, dan masalah konsensual.
Hal yang membedakan antara transisi di Indonesia dengan di negara lain
adalah pengumuman pengunduran diri Soeharto yang didasarkan pada dua hal:
(1) Ketakutan Soeharto akan munculnya kilas balik peristiwa 1965 yang
memungkinkan semua kekuatan politik yang ada mengail di air keruh. (2)
Pengunduran diri sejumlah menteri dalam kabinet Soeharto. Keduanya
menyebabkan Soeharto menderita ketakutan akan terjadi gempuran yang hebat
yang dapat mengancam keluarga dan seluruh bangunan kekuasaannya.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan demokrasi di Indonesia
Adapun faktor faktor mengapa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran
dan solusinya :
1. Banyaknya pemimpin yg melakukan korupsi

8
2. Kolusi, masih banyak kasus kolusi yang dapat kita temui di Indonesia,
contohnya penyuapan instansi pemerintah,dengan tujuan agar
seseorang diterima menjadi PNS
3. Nepotisme,masih banyak dari pejabat yang mementingkan keluarganya
atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
4. Hak asasi manusia, beberapa penggaran hak asasi manusia yang terjadi
di Indonesia dapat menggoyahkan dasar demokrasi.terutama di daerah-
daerah yang terpencil, hak warga negara mungkin tidak sepenuhnya
dihormati.

Unttuk mengatasi penurunan dalam sistem demokrasi di Indonesia,


diperlukan langkah-langkah konkret dan solusi-solusi yang komperhensif.
Berikut beberapa solusi-solusi yang dapat di implementasikan:

1. Pemberantasan korupsi, yaitu dengan cara memperkuat lembaga-


lembaga penegak hukum seperti KPK (komisi pemberantasan korupsi),
dan lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan terhadap dana
publik.
2. Peningkatan pada pelayanan masyarakat ,memperkuat sarana prasarana
hukum,dan melakukan penyempurnaan kepada lembaga hukum
indonesia.
3. Lakukan observasi, melakukan evaluasi kompetensi, dan tetap
profesional terhadap pekerjaan atau jabatan.
4. Memperkuat hak asasi manusia,melindungi hak asasi manusia dan
bekerjasama dengan organisasi-organisasi hak asasi manusia dalam
penegakan hukum.

Solusi ini juga dibutuhkan kejrasama antara pemerintah dan masyarakat


itu sendiri.demokrasi yang kuat tercipta dari pemimpin dan masyarakat yang
jujur,adil,dan bertanggung jawab agar demokrasi di Indonesia mengalami
kemajuan.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.
2. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu prinsip demokrasi sebagai
sistem politik,dan prinsip non demokrasi (kediktatoran).
3. Demokrasi memiliki banyak jenisnya.yaitu demokrasi menurut cara aspirasi
rakyat (demokrasi langsung,demokrasi tidak langsung) dan demokrasi
(berdasarkan prinsip ideologi, demokrasi liberal, demokrasi rakyat,
demokrasi pancasila).
4. Transisi demokrasi di Indonesia baru terjadi tahun 1998. Transisi ini terjadi
karena akumulasi ketidakpuasan mahasiswa, LSM: praktisi, dan ilmuwan
terhadap kekuasaan Soeharto. Soeharto di mntt mereka telah menjadi
penguasa yang korup, bertindak sewenang- wenang dan berdiri di atas
hukum.
5. faktor faktor mengapa demokrasi di Indonesia seperti melakukan korupsi,
kolusi, nepotisme dan pelanggaran hak asasi manusia. Adapun solusinya
adalah pemberantasan korupsi, peningkatan pelayanan masyarakat,
melakukan observasi, memperkuat hak asasi manusia.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain, tentu saya
selaku penulis juga membutuhkan arahan serta bimbingan dari berbagai pihak,
terutama dosen dan teman-teman serta pembaca yang lebih berwawasan serta
berpengetahuan. Dalam proses pengerjaan makalah ini, penulis menyadari
banyak sekali kekurangan baik dari segi pemahaman maupun referensi bacaan
disamping minimnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
sumbangsih berupa saran dan kritik sangat dibutuhkan agar dapat meningkatkan
kemampuan dan menambah wawasan penulis

10
DAFTAR PUSTAKA

Sorensen, Georg. (2003). Demokrasi dan Demokratisasi. Yogyakarta. Pustaka


Pelajar. Tersedia dari
http://herunugrohoprofdr.com/berkas/buku/DEMOKRASI_DAN_DEMO
KRATISASI.pdf.
Sunarso. (Tanpa Tahun). Membedah Demokrasi. Yogyakarta. UNY Press.
Tersedia dari
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Membedah%20Dem
okrasi%20FULL-%20Sunarso.pdf.

11

Anda mungkin juga menyukai