Oleh
Kelompok III
Dosen Pembimbing
Resva Ingriza,M.Pd
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN SISTIM FILSIFAT”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Istilah Pancasila sendiri sekarang telah menjadi istilah resmi
yang mempunyai proses pekembangan sendiri,baik secara Bahasa,maupun Sejarah.
Istilah ‘filsafat’ berasal dari Bahasa Yunani,(philosophia),tersusun dari kata philos yang
berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik dan Sophos yang berarti
kebijaksanaan dan pengetahuan kebijakan. Berdasarkan makna kata tesebut filsafat
merupakan Upaya manusia mencari kebijakan hidup yang nantinya bisa bermanfaat
bagi peradaban manusia. Kebijaksanan adalah orang yang mencintai kebenaran.
Berikut beberapa pengertian filsafat menurut beberapa filsuf,yaitu antara lain:
1. Plato (427-347 SM); filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebeneran yang asli;
2. Aristoteles (384-322 SM); filsafat adalah ilmu pengetahuanyang meliputi
kebenaran, yang di dalamnya terkandunng ilmu-ilmu metafisika,logika dan politik,
atau penyelidik asas segala benda;
3. Marcus Tullius cicero (106-43 SM); filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu
yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya;
4. Immanuel Kant (1724-1804); filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan
B. Rumusan masalah
1. Apa dasar ontologies, epistomologis, aksiologis pancasila ?
2. Apa itu pancasila sebagai system filsafat?
3. Apa landasan ontologies, epistomologis, dan aksiologis?
4. Apa makna nilai pancasila?
C. Tujuan
1. Mengetahui dasar yang ada di pancasila
2. Mengetahui manfaat dari landasan pancasila
3. Mengetahui makna pancasila di setiap landasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep
kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga
bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek
penyelidikan ontologis,epistemologi, dan aksiologi. Ketiga bidang tersebut dapat
dianggap mencakup kesemestaan. Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas landasan
Ontologis Pancasila, Epistemologis Pancasila dan Aksiologis Pancasila
a. Pengertian Ontologis
Istilah “Ontologi” berasal dari kata Yunnani onto yang berarti “sesuatu
yang sungguh-sunggung ada” , kenyataan yang sesungguhnya, dan logos yang
berarti “studi tentang “, teori yang membicarakan.
2) Landasan sila-sila pancasila yaitu tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil
secara mutlak tidak dapat terbagi. Merupakan diri pribadi yaitu mempunyai
bentuk, susunan, sifat-sifat dankeadaan tersendiri sehingga kesemuanya itu
menjadikan yang ber-sangkutan suatu keu tuhan (keseluruhan) yang
mempunyaitempat tersendiri (utuh, terpisah dari yang lain, mempunyai
bentuk dan wujud)'.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis:
a. Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak,
sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar
dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
b. Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum
yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-
lembaga negara.
c. Nilai praktis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu
benar-benar hidup dalam masyarakat.
Aksiologis merujuk pada system nilai dan etika yang menjadi dasar bagi
tindakan manusia. Dalam konteks pancasila aksiologis mencakup nilai-nilai dasar
seperti kemanusiaan,keadilan social, demokrasi, dan lainnya yang membentuk dasar
moral bagi masyarakat Indonesia. Pancasila adalah konsep penting dalam pemikiran
dan budaya Indonesia yang menjadi dasar bagi konstitusi dan pandangan filosofi
Negara.
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Secara ontologis pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sils-sila pancasila. Pancasila terdiri atas lima asas yang
berdiri sendirisendiri. Manusia merupakan pendukung pokok dari sila-sila pancasila.
Maksudnya pada hakikatnya manusia memiliki hakikat mutlak.
Ontologi mempelajari ciri hakiki (pokok) dari keberadaan (Being) yang berbeda
dari studi tentang hal-hal yang ada secara khusus. Ontologi merupakan cabang filsafat
yang membicarakan tatanan (keteraturan) dan struktur kenyataan dalam arti yang luas.
Kategori-kategori yang dipakai adalah: meng-ada atau menjadi, aktualltas atau
Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran
pendiri negara yang dituangkan dalam suatu sistem yang merupakan cerminan dari
nilai-nilai Pancasila yang saling berhubungan dan digunakan sebagai pedoman ataupun
pandangan hidup bangsa dalam berbangsa dan bernegara.
B. Saran
Supaya seluruh masyarakat mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat
mengamalkan nilai-nilai sila dari Pancasila dengan baik dan benar, serta tidak
melecehkan arti penting Pancasila. Dan mengamalkan landasan yang ada pada
pancasila sehingga kita tetap bersatu.
Daftar Pustaka