Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Payback Period menurut para Ahli


Pengertian Payback Period menurut Dian Wijayanto (2012:247) adalah periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment). Berdasarkan definisi dari
Abdul Choliq dkk (2004), Payback Period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah
dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) Payback period adalah suatu periode yang diperlukan
untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas
netto (net cash flows).

Cara Menghitung Payback Period


Payback Period atau Periode Pengembalian Modal dapat dihitung dengan cara membagikan nilai
investasi (cost of invesment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net cash flow).

Rumus Payback Period
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersi

Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah sama pada
setiap periode atau sama pada setiap tahunnya.

Contoh kasus perhitungan Payback Period

Manajemen PT. AAYY sedang mempertimbangkan pembelian mesin produksi komponen


elektronika. Dengan membeli Mesin produksi yang berharga Rp. 250 juta ini, keuntungan atau
pendapatan bersih didapat dari penambahan mesin tersebut adalah sebesar Rp. 70 juta pertahun.
Berapakah Payback Period untuk Mesin Produksi ini?

Penyelesaian

Diketahui :

Nilai Investasi = Rp. 250.000.000,-


Kas Masuk Bersih = Rp. 70.000.000,-
Payback Period = ?

Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih


Payback Period = Rp. 250.000.000,-/ Rp. 70.000.000,-
Payback Period = 3,57

Jadi Periode pengembalian modal atau payback period untuk mesin produksi tersebut adalah
selama3,57 tahun.

B. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan
dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintahuntuk membelanjakan dananya
tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan.Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal
adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.

Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga,


implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam anggran
pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang
berurutan, yaitu : bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN dan
bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.

C.Pengertian b/c Ratio


Pengertian b/c ratio adalah cara mengetahuan apakah suatu usaha menguntungkan, tidak
menguntungkan atau merugi. Perhitungan b/c ratio sangat penting dalam perhitungan usaha
untuk mengetaui keuntungan.

Pengertian b/c ratio merupakan ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya
produksi (Cost = C). B yang artinya Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini
dihitung dan dilihat dari tingkat suku bunga.

b/c ratio akan menunjukkan berapa keuntungan berlipat dari biaya yang di keluarkan. Jika hasil
perhitungan b/c ratio lebih dari > 1 maka usaha tersebut di katakana layak dan dilanjutkan. Dan
sebaliknya jika hasil perhitungan b/c kurang dari <1 maka usa tersebut tidak layak dan perlu di
tinjau kembali.

Rumus b/c Ratio


Berikut ini adalah rumus dan penjelasan b/c rasio:

Bt= Manfaat (Benefit) pada tahun ke-t

Ct= Biaya (Cost) pada tahun ke-t

i= Discount Factor

t= Umur proyek

Indikator NET B/C Ratio adalah :


– Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan

– Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaks

Cara Mengitung b/c Ratio


Sebagai contoh diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat
sebagai berikut :

– Umur proyek 6 tahun

– Tingkat DF yang berlaku 10 %

– Biaya Investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar
Rp 500 jt dan Rp 400 jt kemudian biaya operasioanal tiap tahunnya sebesar Rp 50 jt.

– Manfaat yang diterima mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar
Rp 100 jt, Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan Rp 500 jt.

Tahun Cost Benefit Netbenefit DF 10% PV

1 500 (500) 0.909 (454.5)

2 400 100 (300) 0.826 (427.8)

3 50 200 150 0.751 150.2

4 50 300 250 0.683 204,9

5 50 400 350 0.620 248

6 50 500 450 0.564 282

Hasil pehitungannya adalah 1,074 > 1 maka usaha tersebut dinyatakan layak dan
dilanjutkan.
D. Pengertian NPV (Net Present Value) menurut para
Ahli
Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian NPV menurut para ahli :

Pengertian NPV (Net Present Value) menurut Dr. Sobarsa Kosasih dalam buku Manajemen
Operasi (2009:99), NPV adalah Kelebihan Present Value (PV) dari cash inflow yang dihasilkan oleh
suatu proyek atas sejumlah investasi awal.

Pengertian NPV (Net Present Value) menurut R. Agus Sartono (2010:195), Net Present Value
adalah Selisih antara present value aliran kas bersih atau sering disebut juga dengan procceed
dengan present value Investasi.

Pengertian NPV (Net Present Value) menurut Syafaruddin Alwi (2001,163), Net Present Value
merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari suatu investasi,
dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan Discount Rate tertentu.

Cara Menghitung NPV (Net Present Value)

Net Present Value adalah rumus yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari investasi
dengan jumlah diskon dari semua arus kas yang diterima dari proyek. Berikut ini adalah Rumus NPV
dan juga contoh kasusnya.

Rumus NPV (Net Present Value)

Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa depan dari investasi,
mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan menguranginya dengan Investasi awal.
Persamaan dan Rumus Net Present Value (NPV) ini dapat dilihat dibawah ini :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0


atau
Dimana :

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)


Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

Selain rumus NPV diatas, kita juga dapat menggunakan tabel PVIFA (Present Value Interest Factor
for an Annuity) kemudian masukan hasilnya ke persamaan atau rumus NPV dibawah ini :

NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0


Contoh Kasus Perhitungan NPV (Net Present Value)

Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi
produknya. Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar Rp. 150 juta dengan suku
bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Arus Kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per
tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?
Penyelesaiannya :
Diketahui :

Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta.

E. Internal  Rate of  Return (IRR) 


adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.

rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate -
Lower % rate)

Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20%
dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.

Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%

DAFTAR PUSAKA

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-payback-period-rumus-cara-menghitung-payback-
period/Soediyono Reksoprayitno, “Pengantar Ekonomi Makro edisi 6”, BPFE-Yogyakarta.2000
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-kebijakan-
fiskal.htmlhttps://rumus.co.id/pengertian-b-c-ratio/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-npv-rumus-npv-net-present-
value/http://easylearn2010.blogspot.com/2011/10/internal-rate-of-return-irr_25.html

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MAKRO


DISUSUN OLEH : FARAH DIBA (C20119512)

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai