0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan9 halaman
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan penyediaan uang atau barang oleh bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil yang didasari prinsip syariah seperti mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah."
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan penyediaan uang atau barang oleh bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil yang didasari prinsip syariah seperti mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah."
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan penyediaan uang atau barang oleh bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil yang didasari prinsip syariah seperti mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah."
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan yang berupa penyediaan uang dan barang dari pihak bank kepada nasabah sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil, yang didasari prinsip syariah seperti mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah.
A. Pengertian Pembiayaan dalam Islam
B. Sistem Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
Praktek pembiayaan diperbankan syariah mempunyai sebuah sub sistem
yang harus mengikuti ketentuan yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yakni harus berpedoman pada prinsip-prinsip syariah yaitu prinsip mudharabah, prinsip musyarakah, prinsip murabahah dan prinsip ijarah sistem pembiayaan berdasarkan prinsip syariah menurut sudut pandang yuridis adalah sebagai berikut: a) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah dan prinsip musyarakah b) Pembiayaan jual beli berdasarkan prinsip murabahah, prinsip istishna dan prinsip as-salam c) Pembiayaan sewa-menyewa berdasarkan prinsip ijarah (sewa murni) dan Ijarah al-muntahia bit-tamlik (sewa beli atau sewa dengan hak opsi) Bagi hasil adalah akad kerja sama antara bank sebagai pemilik modal dengan nasabah sebagai pengelola modal untuk memperoleh keuntungan dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan nisbah yang disepakati. Pembiayaan dengan sistem bagi hasil ada dua macam yaitu berdasarkan prinsip mudharabah dan prinsip musyarakah. Bagi hasil menurut syariah diperbolehkan sebab Rasulullah telah melakukan bagi hasil, beliau mengambil modal dari Siti Khadijah sewaktu berniaga ke Syam.
C. Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil dalam prakteknya ada dua yaitu :
02 01
=>Bagi hasil berdasarkan prinsip musyarakah
=> Bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah (kesepakatan) Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syarikah dua pihak, dimana pihak pertama sebagai pemilik yang artinya akad kerja sama antara dua pihak atau modal dan pihak kedua sebagai pengelola modal, lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- sedang keuntungan dibagi kedua belch pihak sesuai masing pihak memberikan kontribusi dana dengan dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian. kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan Para pakar perbankan syariah kebanyakan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi sependapat dengan pengertian di atas. dana atau kesepakaatan bersama. D. Sistem Jual Beli
Seperangkat aturan yang ditawarkan oleh Islam
kepada manusia dalam jual beli meliputi prinsip dasar jual beli, orientasi jual beli, syarat dan rukun jual beli, hukum jual beli, barang yang diperjual belikan, dan akad dalam jual beli. Prinsip dasar jual beli dalam Islam saling menguntungkan, baik pembeli maupun penjual. Kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli dalam transaksi harus berorientasi pada prinsip dasar tersebut. Sementara orientasinya pada tolong menolong dalam kebaikan (Ta’awun ala al-Biri). E. Sistem Sewa
Sewa menyewa (ijarah) adalah akad pemindahan hak penggunaan atau
pemanfaatan sementara atas barang dan jasa melalui pembayaran kepada pemilik. Pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah terdiri dari Ijarah (sewa- menyewa) dan Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik (sewa dengan hak opsi/sewa- beli). Kedudukan hukum dalam perjanjian pembiayaan sewa beli adalah nasabah sebagai penyewa dan bank syariah sebagai pemilik barang. Nasabah memiliki hak untuk menggunakan barang selama berlangsungnya perjanjian sewa tetapi tidak punya hak untuk memilikinya. Setelah perjanjian sewa selesai, bank syariah memberikan hak opsi kepada nasabah untuk membeli barang tersebut seperti yang sebelumnya telah dijanjikan dalam proposal. Selanjutnya terjadi perjanjian jual-beli antara nasabah dengan bank syariah. Namun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan barang itu tetap berada ditangan bank. Perjanjian seperti ini biasa disebut Finance Leasing atau Sewa Guna Usaha. Thank you
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya