Anda di halaman 1dari 9

Pembiayaan dalam Islam

Dosen Pengampu :
Moh. Farih Fahmi, S.Pd, M.Pd
Elina Ayu Pangesti (126405202143)

Haris Amirul Mukminin (126405202158)

Kelompok Joshadarma Wibangga (126405202163)


2

Melinda Rubi’atul Awalin (126405202169)

Miftakhul Rizky Darmawan (126405202171)


Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah kegiatan yang berupa penyediaan uang
dan barang dari pihak bank kepada nasabah
sesuai kesepakatan yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
atau bagi hasil, yang didasari prinsip syariah
seperti mudharabah, musyarakah, murabahah
dan ijarah.

A. Pengertian Pembiayaan dalam Islam


B. Sistem Pembiayaan
Berdasarkan Prinsip Syariah

Praktek pembiayaan diperbankan syariah mempunyai sebuah sub sistem


yang harus mengikuti ketentuan yang digariskan dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yakni harus berpedoman pada
prinsip-prinsip syariah yaitu prinsip mudharabah, prinsip musyarakah,
prinsip murabahah dan prinsip ijarah sistem pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah menurut sudut pandang yuridis adalah sebagai berikut:
a) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah dan prinsip
musyarakah
b) Pembiayaan jual beli berdasarkan prinsip murabahah, prinsip istishna
dan prinsip as-salam
c) Pembiayaan sewa-menyewa berdasarkan prinsip ijarah (sewa murni)
dan Ijarah al-muntahia bit-tamlik (sewa beli atau sewa dengan hak opsi)
Bagi hasil adalah akad kerja sama antara bank
sebagai pemilik modal dengan nasabah sebagai
pengelola modal untuk memperoleh keuntungan dan
membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan
nisbah yang disepakati. Pembiayaan dengan sistem
bagi hasil ada dua macam yaitu berdasarkan prinsip
mudharabah dan prinsip musyarakah. Bagi hasil
menurut syariah diperbolehkan sebab Rasulullah
telah melakukan bagi hasil, beliau mengambil modal
dari Siti Khadijah sewaktu berniaga ke Syam.

C. Sistem Bagi Hasil


Sistem bagi hasil dalam prakteknya
ada dua yaitu :

02
01

=>Bagi hasil berdasarkan prinsip musyarakah


=> Bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah
(kesepakatan)
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syarikah
dua pihak, dimana pihak pertama sebagai pemilik
yang artinya akad kerja sama antara dua pihak atau
modal dan pihak kedua sebagai pengelola modal,
lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
sedang keuntungan dibagi kedua belch pihak sesuai
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian.
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
Para pakar perbankan syariah kebanyakan
ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi
sependapat dengan pengertian di atas.
dana atau kesepakaatan bersama.
D. Sistem Jual Beli

Seperangkat aturan yang ditawarkan oleh Islam


kepada manusia dalam jual beli meliputi prinsip dasar
jual beli, orientasi jual beli, syarat dan rukun jual beli,
hukum jual beli, barang yang diperjual belikan, dan
akad dalam jual beli. Prinsip dasar jual beli dalam
Islam saling menguntungkan, baik pembeli maupun
penjual. Kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli
dalam transaksi harus berorientasi pada prinsip dasar
tersebut. Sementara orientasinya pada tolong
menolong dalam kebaikan (Ta’awun ala al-Biri).
E. Sistem Sewa

Sewa menyewa (ijarah) adalah akad pemindahan hak penggunaan atau


pemanfaatan sementara atas barang dan jasa melalui pembayaran kepada
pemilik. Pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah terdiri dari Ijarah (sewa-
menyewa) dan Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik (sewa dengan hak opsi/sewa-
beli).
Kedudukan hukum dalam perjanjian pembiayaan sewa beli adalah nasabah
sebagai penyewa dan bank syariah sebagai pemilik barang. Nasabah memiliki
hak untuk menggunakan barang selama berlangsungnya perjanjian sewa tetapi
tidak punya hak untuk memilikinya. Setelah perjanjian sewa selesai, bank
syariah memberikan hak opsi kepada nasabah untuk membeli barang tersebut
seperti yang sebelumnya telah dijanjikan dalam proposal.
Selanjutnya terjadi perjanjian jual-beli antara nasabah dengan bank syariah.
Namun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan
barang itu tetap berada ditangan bank. Perjanjian seperti ini biasa disebut
Finance Leasing atau Sewa Guna Usaha.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai