0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
53 tayangan2 halaman
Teks pertama membahas lima dimensi yang membedakan wirausahawan dengan nonwirausahawan menurut Thomas Begley dan David P, yaitu kebutuhan prestasi, locus of control, pengambilan risiko, toleransi ketidakpastian, dan perilaku type-A. Teks kedua menjelaskan beberapa faktor penyebab kegagalan usaha kecil, seperti kurangnya keyakinan, pengalaman, inovasi, pengetahuan strategi pemasaran, dan pengelolaan keu
Teks pertama membahas lima dimensi yang membedakan wirausahawan dengan nonwirausahawan menurut Thomas Begley dan David P, yaitu kebutuhan prestasi, locus of control, pengambilan risiko, toleransi ketidakpastian, dan perilaku type-A. Teks kedua menjelaskan beberapa faktor penyebab kegagalan usaha kecil, seperti kurangnya keyakinan, pengalaman, inovasi, pengetahuan strategi pemasaran, dan pengelolaan keu
Teks pertama membahas lima dimensi yang membedakan wirausahawan dengan nonwirausahawan menurut Thomas Begley dan David P, yaitu kebutuhan prestasi, locus of control, pengambilan risiko, toleransi ketidakpastian, dan perilaku type-A. Teks kedua menjelaskan beberapa faktor penyebab kegagalan usaha kecil, seperti kurangnya keyakinan, pengalaman, inovasi, pengetahuan strategi pemasaran, dan pengelolaan keu
Lima dimensi yang membedakan wirausahawan dengan nonwirausahawan Thomas Begley
dan David P : 1. Kebutuhan untuk mencapai prestasi : wirausahawan mempunyai kebutuhan jenis ini yang lebih besar dibandingkan dengan nonwirausahawan. 2. Pengendalian terhadap diri (locus of control) : wirausahawan merasa bahwa ia mengendalikan hidupnya dengan baik, sukses hidupnya tidak ditentukan oleh nasib atau faktor faktor diluar dirinya. 3. Pengambilan risiko : wirausahawan mengambil resiko yang moderat, tidak terlalu tinggi (seperti penjudi), dan juga tidak terlalu rendah (seperti orang yang pasif ) 4. Toleransi terhadao ketidak jelasan:wirausahwan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas. Situasi yang dihadapi mereka dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi ketidak jelasan tersebut lebih besar dibandingkan dengan nonwirausahwan 5. Perilaku tipe-A: tipe A merupakan perilaku mengerjakan lebih dengan me nggunakan waktu yang sempit meskipun barangkali ada keberatan dari pihak lain. Wirausahawan mempunyai perilaku semacam ini yang lebih tinggi
2. Beberapa faktor penyebab kegagalan pada usaha kecil :
1. Kurang Memiliki Keyakinan
Dalam menjalankan sesuatu harus diniatkan terlebih dahulu, kemudian harus yakin terhadap apa yang telah diputuskan. Keyakinan ini tidak hanya kuat di awal, namun seiring berjalannya waktu juga harus tetap memiliki keyakinan yang kuat dalam menjalankan dan mengelola suatu usaha. Jika keyakinan itu hilang, maka berbagai perencanaan yang mungkin telah disusun di awal akan menjadi berantakan dan tidak berjalan dengan semestinya. Misalnya saja sudah ditentukan perencanaan yang berisi cara memulai bisnis makanan, maka perencanaan tersebut harus tetap dijalankan. 2. Minimnya Pengalaman Usaha Bagi seorang pemula, tidaklah mudah untuk membangun suatu usaha. Minimnya pengalaman dalam bidang usaha bisa menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan usaha. Seorang pengusaha harus jeli dalam melihat peluang, kondisi pasar, dan lain sebagainya.Strategi membangun usaha mungkin bisa dipelajari dari teori-teori yang ada di buku, artikel, dan lain-lain. Namun teori-teori tersebut terkadang tidak sama dengan kondisi praktik di lapangan sesungguhnya. Maka diperlukan ketekunan dan kerja keras serta berani dalam menghadapi segala kondisi, sehingga Anda bisa memperluas pengetahuan dan memperbanyak pengalaman dalam bidang usaha tersebut. 3. Kurang Berinovasi Banyak peluang bisnis yang memiliki banyak pesaing ataupun peluang bisnis yang belum banyak pesaing. Jika Anda menjalankan usaha yang sudah banyak orang lain jalankan, maka Anda harus membuat gebrakan baru. Setidaknya harus ada yang membedakan antara barang atau jasa Anda dengan barang atau jasa orang lain, dan menjadikan konsumen tertarik untuk menggunakan barang atau jasa Anda. Diibaratkan jika ada 99 jarum yang disebar pada pasir putih, kemudian satu jarum diberi warna merah, maka satu jarum tersebut yang akan tampak dan memiliki ciri khas yang berbeda dibanding jarum yang lain. 4. Minimnya Pengetahuan Terkait Strategi Penjualan Faktor penyebab kegagalan ini bisa berupa kurangnya pemasaran. Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan diri terhadap produk barang atau jasa yang ia hasilkan. Dengan begitu, dimana saja dan kapan saja, pengusaha tersebut bisa aktif dalam melakukan pemasaran. Bisa melalui mulut ke mulut, pemanfaatan internet, atau pemasaran menggunakan media sosial.Era digitalisasi ini sebenarnya menguntungkan bagi para pelaku usaha yang menjalankan usahanya tidak pada lokasi yang strategis, misalnya menjalankan bisnisnya hanya di rumah. Karena pemasaran bisa dilakukan melalui dunia maya dengan mencantumkan nama dan deskripsi produk barang atau jasa, foto pendukung, dan alamat rumah atau nomor yang bisa dihubungi. Sekalipun hanya usaha kecil-kecilan ibu rumah tangga, pemasaran juga perlu dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
5. Minimnya Pengetahuan Pengelolaan Keuangan
Di dalam dunia usaha, tidak hanya tentang bagaimana cara menjual untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi diperlukan juga pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan. Ciri-ciri usaha menengah atau kecil biasanya adalah tidak begitu memperhatikan perlunya laporan keuangan. Padahal laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba atau rugi usaha dan menggambarkan kondisi keuangan usaha.