Anda di halaman 1dari 2

Hambatan dalam Berwirausaha

1. Tidak terjadinya penjualan


Dapat dijelaskan bahwa, Banyak UKM yang mencoba bangkit dari usaha yang minim
menuju level yang lebih baik terhambat karena tidak terjadinya penjualan, atau dengan kata
lain penjualan masih tidak menentu dan tidak dapat menyeimbangkan dengan potensi
produksi. Sedangkan biaya produksi baik bahan baku, SDM, operasional, maupun biaya
teknis tetap harus terbayar.

2. Biaya Awal yang tinggi


Biaya Awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran awal. Dapat
diartikan bahwa, ketika awal mula mendirikan sebuah usaha tentu menguras dana untuk
membeli semua bahan baku dan pendukungnya, sehingga terkadang wirausahawan membeli
bahan tanpa prediksi untuk jangka waktu yang efektif, karena dalam tahap awal belum tentu
ada lonjakan penjualan yang tinggi.

3. Kurangnya keterampilan
Bisnis sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering kali melupakan aspek
rekrutmen dan kualifikasi SDM yang jelas. Sehingga kualifikasi perekrutan SDM tanpa
standar minimal mengakibatkan ketidakmampuan SDM untuk mengenal atau mempelajari
produk yang harus diproduksi perusahaan tersebut.

4. Tidak adanya produk yang baru


Produk baru dari sisi teknis adalah produk penyempurna dan inovasi. Produk baru
bisa diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi
permintaan dan peningkatan nilai dari sebuah produk. Dapat diartikan juga mengkostum
produk lama menjadi baru, menciptkan produk baru yang berbasis pengembangan produk
lama atau produk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan pasar.
6. Keuntungan yang tidak mencukupi
Strategi bisnis yang mendasari sebagian UKM dan wirausahawan masih berorientasi
pada kuanitas penjualan. Demi menarik peminat, terkadang harus menyertakan diskon tinggi,
atau dengan kata lain bahwa diskon rate menjadi penentu dari faktor terjualnya barang,
padahal biaya produksi justru semakin meningkat. Ini yang terkadang melemahkan usaha
menengah dan kecil. Faktor lain adalah tidak menguasai strategi bisnis berbasis pemasaran
efektif, sehingga banyak pengusaha frustasi karena tempo penjualan yang panjang, sehingga
dengan harga-harga diskon tersebut menyebabkan keutungan yang minim.

Tantangan dalam Berwirausaha

1. Tidak mau mengakui kesalahan


Anda harus mulai belajar untuk mengenali kesalahan, mengakuinya, dan melanjutkan
pekerjaan lainnya. Saat Anda mengambil sebuah langkah yang keliru, atau menghadapi
sebuah hambatan, akan jauh lebih baik jika Anda mengakui kesalahan Anda, dan menyiapkan
diri untuk aktivitas-aktivitas lain Anda selanjutnya.
Saat Anda terlalu lama berjibaku dalam mencari siapa yang salah dan siapa yang
benar, hanya sekedar untuk melepaskan diri dari ketidaknyamanan berada pada posisi yang
disalahkan, sadarilah bahwa dalam posisi ini tidak akan ada yang akhirnya menjadi
pemenang. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang cerdas, mereka tidak akan
menggubris hal ini lebih lanjut; namun, jika orang-orang di sekeliling Anda justru
mempermasalahkan siapa yang harus disalahkan jika terjadi kesalahan – dan membuktikan
bahwa mereka sebenarnya tidak secerdas yang ingin mereka akui – maka, sebenarnya
masalah yang Anda hadapi jauh lebih besar dari yang Anda bayangkan.

2. Meyakini bahwa semuanya bisa Anda control


Ini merupakan masalah klasik yang masih terus dihadapi orang yang baru terjun ke
dalam dunia wirausaha. Kenyataannya, kepercayaan diri dan kesombongan hanya dipisahkan
dengan garis tipis. Anda bisa saja berkilah bahwa Anda memiliki kepercayaan diri yang luar
biasa, untuk menutupi keangkuhan Anda, sampai pada akhirnya Anda dipaksa untuk
mengakui kesombongan Anda oleh kegagalan. Ada sebuah pepatah dari Afrika yang cocok
digunakan untuk menggambarkan situasi ini, dan beberapa skenario lainnya. Pepatah tersebut
berbunyi seperti ini: “Jika Anda ingin melaju dengan kencang, berkendaralah seorang diri.
Jika Anda ingin melaju dengan jauh, berkendaralah bersama-sama.”

3. Tidak tahu apa yang sebaiknya tidak dilakukan


Waktu adalah aset paling berharga yang Anda miliki saat ini. Jadi, yang terpenting bagi Anda
adalah tidak hanya mengetahui hal-hal apa yang harus Anda lakukan, namun lebih penting
lagi adalah, mengetahui apa yang tidak seharusnya Anda lakukan. Dan, bagaimana Anda bisa
mengetahui hal itu? Jawabannya, semua kembali pada pengalaman dan jam terbang Anda.

Anda mungkin juga menyukai