Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAINSYEKH


NURJATI CIREBON)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PJJ PAI
A lamat : Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Faks. (0231) 481264 Cirebon 45131
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum Semester : III (Tiga)

Dosen/Tutor : Dr. Ely Roy Madoni, M.Pd., Kons. Kelas : A40

Nama : Muhamad Azis


NIM : 2281131992

SOAL:
1. Jelaskan apa yang anda pahami terkait:
a. Konsep kurikulum, dan pengembangan kurikulum!
b. Mengapa harus ada pengembangan kurikulum?
c. Apa yang dimaksud dengan kurikulum PAI?
d. Bagaimanakah perkembangan kurikulum di Indonesia mulai awal hingga saat
ini? (Skor Maksimal 20)
2. Setidaknya terdapat empat peran yang harus dilaksanakan oleh guru PAI dalam
mengembangkan kurikulum, yaitu sebagai implementer (pelaksana), sebagai
developer (pengembang), sebagai adapter (penyelaras) dan sebagai researcher
(peneliti). Sebagai seorang guru agama, apa yang bisa anda dedikasikan pada
setiap peran tersebut! (Skor Maksimal 25)

3. Dalam landasan psikologi, terdapat dua hal yang menjadi perhatian pokok terkait
dengan pengembangan kurikulum, yakni psikologi perkembangan dan psikologi
belajar. Apa yang dimaksud dengan dua perkembangan tersebut? Jelaskan urgensi
dua hal tersebut dalam pengembangan kurikulum! (Skor Maksimal 25)

4. Apa pentingya landasan filosofis bagi pengembangan kurikulum PAI? (Skor


Maksimal 15)

5. Terkait dengan perkembangan kurikulum di Indonesia:


a. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kurikulum di
Indonesia?
b. Jelaskan dampak perkembangan kurikulum nasional terhadap Pendidikan
Agama Islam!
(Skor Maksimal 15)
Jawaban:

1. A. Konsep Kurikulum merupakan rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan yang
berperan sebagai pedoman dan arah dalam penyelenggaraan pendidikan.
B. Pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan dan penetapan
kurikulum yang dilakukan oleh Sekolaha tau Madrasah. Pengembangan kurikulum
dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan
peserta didik.
c. Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa
kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Atau dengan kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah semua aktivitas,
pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan secara sistematis
diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan Islam.
D. Berikut adalah gambaran perkembangan kurikulum di Indonesia dari awal
hingga saat ini:
Kurikulum Pra Kemerdekaan
Pada pra-kemerdekaan, pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kolonialisme Hindia Belanda. Akibatnya, bangsa ini dididik untuk mengabdi kepada
pemerintah kolonial. Pada masa penjajahan, semua bentuk pendidikan dipusatkan
untuk membantu dan mendukung kepentingan pemerintah kolonial (Hasan 2003:
47).
Masa Orde Lama (1945-1965) / Demeokrasi Terpimpin
Kurikulum pertama pasca proklamasi kemerdekaan dinamai Rencana Pelajaran
1947. Kurikulum ini masih kental dengan corak sistem pendidikan Jepang maupun
kolonial Hindia Belanda (Su trisno, 2012: 63-64).
Menurut Wahyuni (2015: 234), karena berbagai faktor yang terjadi masa itu,
kurikulum ini pada praktiknya baru dilaksanakan pada tahun 1950, sehingga
kurikulum ini sering disebut juga Kuri kulum 1950.
Masa Orde Baru (1966-1998)
a. Kurikulum 1968
Kurikulum ini merupakan perwu judan perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
b. Kurikulum 1975
Di era ini dikenal istilah satu an pelajaran yang merupakan rencana pengajaran
pada setiap bahasan.
c. Kurikulum 1984
kurikulum ini berubah menjadi mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan, yang disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
atau Student Active Leaming (SAL)
d. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dibuat dan dilaksanakan sesuai de ngan Undang-Undang No. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendi dikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem
pembagian waktu pelajaran, yaitu mengubah sistem semester menjadi sistem
catur wulan. Sistem caturwulan yang membagi satu tahun menjadi tiga tahap
diharapkan dapat memberi siswa kesempatan untuk dapat menerima cukup
banyak materi pelajaran (Wirianto, 2014)
Masa Reformasi (1999-Sekarang)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
dekatan kegiatan belajar mengajar dalam KBK lebih cende rung pada jenis
Contextual Teaching and Leaming (CTL), me nyangkut konstruktivisme, inkuiri,
bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik.
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik an (KTSP)
Secara umum, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak jauh berbeda
dengan KBK. Perbedaan yang menonjol terle tak pada kewenangan dalam
penyusunannya, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem Pendidikan
c. Kurikulum 2013
eda. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) : kompetensi inti sikap spiritual
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) : kompetensi inti sikap sosial
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) : kompetensi inti pengetahuan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) : kompetensi inti keterampilan (Nurhadi, 2019: 119).
e. Kurikulum Merdeka
Kurikulum 2021 merupakan kurikulum merdeka yang baru diluncurkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Kurikulum Merdeka juga lebih berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu
padat materi. Hal ini bertujuan agar guru memiliki waktu untuk pengembangan
karakter dan kompetensi siswa.
2.
Sebagai seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI), saya dapat memainkan
berbagai peran dalam pengembangan kurikulum
- Sebagai Implementer (Pelaksana):
Memastikan bahwa kurikulum PAI yang ada diimplementasikan sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah saya mengajar.
Merencanakan, mengajar, dan mengevaluasi pelajaran PAI dengamemperhatikan
kebutuhan dan kemampuan siswa.
Memastikan bahwa materi pembelajaran sesuai dengan tujuan kurikulum dan
relevan dengan perkembangan peserta didik.
Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan aplikasi nilai-nilai agama.
- Sebagai Developer (Pengembang):
Berperan dalam proses penyusunan dan pengembangan kurikulum PAI yang
sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan serta pedoman dari pemerintah.
Mengidentifikasi kebutuhan dan perubahan dalam kurikulum PAI yang perlu
diterapkan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan dunia pendidikan.
Mengintegrasikan pendekatan pembelajaran inovatif dan sumber daya yang
relevan dalam kurikulum PAI.
Terlibat dalam peninjauan dan pembaruan kurikulum secara berkala.
- Sebagai Adapter (Penyelaras):
Berperan sebagai penghubung antara tim pengembang kurikulum PAI dan pihak
sekolah atau lembaga pendidikan.
Memastikan bahwa kurikulum PAI dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam
kurikulum sekolah dan sesuai dengan peraturan pendidikan yang berlaku.
Berkoordinasi dengan guru-guru mata pelajaran lain untuk memastikan terjadinya
keterpaduan antara kurikulum PAI dan kurikulum lainnya.
Memfasilitasi komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses
pembelajaran agama.
- Sebagai Researcher (Peneliti):
Melakukan penelitian terkait dengan pengajaran dan pembelajaran PAI untuk
mengidentifikasi metode dan strategi yang efektif.
Mengumpulkan data dan informasi terkait perkembangan peserta didik, evaluasi
kurikulum, dan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran agama.
Menggunakan hasil penelitian untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang
lebih baik dan meningkatkan kurikulum PAI.
Berkontribusi dalam pengembangan penelitian tentang isu-isu terkini dalam
pendidikan agama.
3.
Sesuai dengan yang dikemukakan Sukmadinata bahwa minimal terdapat dua
bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu:
1) Psikologi perkembangan, yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan
dengan perkembangannya.
2) Psikologi belajar, yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks
belajar Keduanya sangat diperlukan, baik di dalam merumuskan tujuan, memilih
dan menyusun bahan ajar, memilih dan menetapkan metode pembelajaran serta
teknik-teknik penilaian (Nana Syaodih Sukmadinata: 2006, 46)
Urgensinya
- Tujuan kurikulum harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik pada setiap jenjang pendidikan. Karakteristik dan kebutuhan peserta didik
tersebut dapat dikaji melalui psikologi perkembangan.
- Isi kurikulum harus relevan dengan perkembangan peserta didik. Isi kurikulum
yang relevan dengan perkembangan peserta didik akan lebih mudah dipahami dan
dikuasai oleh peserta didik.
- Proses pembelajaran harus sesuai dengan teori belajar. Proses pembelajaran
yang sesuai dengan teori belajar akan lebih efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Sebagai pendidik kita harus memahami bahwa ketiga falsafah ini sangatlah
penting.
- Guru harus faham falsafah Bangsa Indonesia, Kurikulum Pai tidak bertentangan
dengan Pancasila.
- Falsafal Pendidikan Falsafah pendidikan , mengacu kepada 4 (empat) pilar
pendidikan UNESCO tahun 1994, yaitu: a. Learning to know (belajar untuk
mengetahui) b. Learning to do (belajar untuk berbuat) c. Learning to live
together (belajar untuk tinggal bersama/toleransi) d. Learning to be (belajar un-
- Falsafah lembaga pendidikan Setiap satuan pendidikan mempunyai nilai atau
norma atau memiliki ciri khas yang melakat pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan yang dikelola, tuk menjadi diri sendiri)
5.
a. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kurikulum di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua,
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam sistem pendidikan itu
sendiri, antara lain:
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan IPTEK
menuntut kurikulum untuk selalu diperbaharui agar dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Perubahan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja
yang berkualitas juga menjadi salah satu faktor yang mendorong perubahan
kurikulum.
Kemajuan teknologi pendidikan. Kemajuan teknologi pendidikan menuntut
kurikulum untuk dapat mengakomodasi pemanfaatan teknologi dalam proses
pembelajaran.
Kemajuan psikologi pendidikan. Kemajuan psikologi pendidikan menuntut
kurikulum untuk dapat mengakomodasi perkembangan peserta didik secara
optimal.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar sistem pendidikan,
antara lain:
Perubahan politik. Perubahan politik dapat menyebabkan perubahan kurikulum,
misalnya perubahan kurikulum pada masa Orde Baru yang memasukkan mata
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila.
b. Perkembangan kurikulum nasional memiliki dampak yang signifikan terhadap
Pendidikan Agama Islam (PAI).
Perkembangan kurikulum nasional telah mendorong terjadinya perubahan dan
penyesuaian materi PAI. Materi PAI dirancang agar dapat menjawab tantangan
dan kebutuhan zaman. Misalnya, materi PAI pada kurikulum 2013 menekankan
pada nilai-nilai Islam yang sesuai dengan nilai-nilai universal, seperti toleransi
dan anti-diskriminasi.
Perkembangan kurikulum nasional juga telah mendorong terjadinya perubahan
pendekatan pembelajaran PAI. Pendekatan pembelajaran PAI dirancang agar
dapat lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Misalnya, kurikulum 2013
menekankan pada pendekatan pembelajaran berbasis aktivitas dan
kontekstual.
Perkembangan kurikulum nasional juga telah mendorong terjadinya perubahan
penilaian PAI. Penilaian PAI dirancang agar dapat mengukur kompetensi
peserta didik secara komprehensif. Misalnya, kurikulum 2013 menerapkan
penilaian autentik yang melibatkan berbagai aspek, seperti sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai