Anda di halaman 1dari 27

DESKRIPSI DAN ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DI MI MAMBAUL

MUFLIHIN SAMBONGBANGI

Disusun untuk sebagai tugas pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum


Dosen Pengampu Dr. Sari Hernawati, M.Ag.

Disusun Oleh:
Nur Hamidhah (22200011098)

UNIVERSITAS WAHID HASYIM


PROGRAM PASCASARJANA SEMARANG
2024
A. LATAR BELAKANG
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki sistem, struktur,
prosedur, nilai, tata pamong, dan budaya organisasi (Halik, A. (2016). Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah tentu mengacu kepada visi, misi, tujuan, dan kurikulum yang
dimilikinya. Visi, misi, tujuan, dan kurikulum sekolah merupakan upaya dan strategi
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional. Semua program dan
penyelenggaraan pendidikan sekolah yang disusun dan dirancang demi mewujudkan visi,
misi, tujuan, dan kurikulum sekolah tersebut. Penyusunan kurikulum sekolah mengacu
dan berdasarkan kepada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah.
Keberhasilan pencapaian visi misi sekolah dapat dilihat dari tamatan peserta didik
(output) yang dihasilkan. Fenomena yang terlihat sekarang adalah semakin banyak
sekolah yang telah berani menyatakan ukuran ketercapaian visi, misi, dan tujuannya
dalam sebuah standar kelulusan (quality assurance) (Sukaningtyas, D., & Sa’ud, U. S.,
2017). Bahkan, bagi sekolah-sekolah swasta pencapaian jaminan kelulusan ini menjadi
tuntutan lebih dibanding sekolah negeri. Begitu juga sekolah kejuruan menetapkan visi,
misi, tujuan, dan kurikulum menjadi identitas dan indikator kerja serta orientasi dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Permasalahan sekarang ini banyaknya sekolah merumuskan visi, misi, tujuan, dan
kurikulum yang tidak berdasarkan analisis realitas dan rasionalitas. Rumusan visi, misi,
tujuan, dan kurikulum antar sekolah seringkali tidak bias dibedakan sehingga dinilai tidak
ada identitas atau yang menjadi distingsi.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diberi tugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan dalam pelaksanaannya harus dijalankan
dengan baik. Dengan adanya beban yang diberikan tersebut, maka sekolah tentunya
memiliki suatu visi, misi, tujuan dan kurikulum. Dalam pembentukan visi, misi, tujuan
dan kurikulum di setiap sekolah tentu berbeda, tergantung terhadap masing masing
sekolah ingin membentuk peserta didiknya ingin menjadi seperti apa. Visi, misi, tujuan
dan kurikulum MI Mambaul Muflihin ini lebih condong kepada ilmu agama namun unsur
ilmu umum juga tidak di abaikan. Dengan dibentuknya visi, misi, tujuan dan kurikulum
tersebut maka mempermudah suatu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Fungsi
lain dari pembentukan visi, misi, tujuan dan kurikulum yaitu agar proses dalam
pencapaian tersebut lebih terorganisir (Ahmad, (2016)). Dalam artikel ini penulis akan
menganalisis mengenai visi, misi, tujuan dan kurikulum yang diterapkan di MI Mambaul
Muflihin.
MI Mambaul Muflihin berdiri di bawah naungan Yayasan Mambaul Muflihin
yang berarti berada di lingkungan yang kental akan budaya islam (religius) mengingat
yayasan ini juga mempunyai Lembaga pondok pesantren yang berdiri satu lokasi dengan
MI, MTs dan RA, jadi bisa di pastikan bahwa seluruh SDM baik dari siswa, guru maupun
staff seluruhnya beragama islam, meskipun hanya ada beberapa siswa MI yang tinggal di
pesantren namun bisa di pastikan bahwa baik siswa maupun wali murid MI Mambaul
Muflihin mempunyai minat yang tinggi untuk mempelajari bahkan memperdalam agama
islam.
Yayasan Mambaul Muflihin yang beralamat di Dsn. Belung Wetan Rt. 08 Rw. 06
Ds. Sambongbangi Kec. Kradenan Kab. Grobogan berada di lingkungan masyarakat yang
tergolong awam dalam hal agama, bahkan MI Mambaul Muflihin adalah satu-satunya MI
yang berada di desa tersebut, MI Mambaul Muflihin baru berdiri selama 6 tahun terakhir
tepatnya pada tahun 2016 dan masih mengalami naik turunnya jumlah SDM, mengingat
ada 2 SDN juga yang berdiri satu dusun dengan MI serta masyarakat yang masih awam
dalam hal agama, menjadikan MI Mambaul Muflihin sedikit sulit untuk mendapat
perhatian penuh dari masyarakat sekitar, karna kebanyakan wali murid ingin anaknya
sekolah negri dengan alasan agar mudah mendapatkan pekerjaan kelak.
Oleh sebab itu ketua Yayasan, Lembaga, guru serta jajarannya selalu berusaha
untuk meyakinkan masyarakat sekitar dengan program-program ekstrakulikuler seperti
rebana, tahfidz dll, serta hidden curriculum seperti asmaul husna, sholat dhuha berjamaah
dll, hal tersebut tentu tercantum dalam visi, misi serta tujuan dari MI Mambaul Muflihin.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh Madrasah kami, sehingga
visi Madrasah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tersebut tidak
lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan di
masa datang. Namun demikian, visi madrasah harus tetap dalam acuan kebijakan
pendidikan nasional.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait bermusyawarah, sehingga visi
madrasah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok
yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama
berperan aktif untuk mewujudkannya Dengan mempertimbangkan kondisi dan analisis
internal dan eksternal MI Mambaul Muflihin, maka seluruh warga MI Mambaul
Muflihin telah sepakat merumuskan Visi, Misi dan Tujuan sekolah sebagai berikut Proses
pembelajaran dan pendidikan yang dilaksanakan senantiasa berpedoman pula pada visi
misi dan tujuan yang telah ditetapkan bersama yakni :

B. VISI MISI MI MAMBAUL MUFLIHIN


1. VISI :
“TERWUJUDNYA GENERASI ISLAM YANG BERAKHLAK
MULIA,TERAMPIL,TEKUN BERIBADAH, DAN
UNGGUL DALAM PRESTASI”
Indikator Visi :
a. Terwujudnya generasasi umat yang berakhlakul karimah, mampu
bergauldi era global.
b. Terwujudnya generasi umat yang mampu memahami dan membaca
Al-qur’an dengan baik dan benar (Tartil).
c. Terwujudnya generasi Umat yang tekun beribadah.
d. Terwujudsnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik dan
non akademiksebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih
tinggi dan atau hidup mandiri.
2. MISI MI MAMBA’UL MUFLIHIN SAMBONGBANGI
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapean
Prestasi akademik dan non akademik
b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan menjalankan ajaran
Agama Islam.
c. Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang
mampumengaktualisasikan diri dalam masyarakat.
d. Meningkatkan pengetahuan dan profisionalisme tenaga kependidikan
sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
e. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif , efesian transparan
dan akuntabel.

C. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
2. Tujuan Satuan Pendidikan
- Mengoktimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran aktif ( PAKEM,CTL )
- Mengembangkan potensi akademik , minat dan bakat siswa melalui layanan
bimbingan dan konsling dan kegiatan Ekstra kulikuler.
- Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai 6,5.
- Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah ragalewat
kejuruan dan kompetensi.
Tujuan akhir yang diharapkan MI Mambaul Muflihin dalam pelaksanaan
program-program sekolah untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan dalam bentuk 3
bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka
pendek.
a. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Menyatukan pandangan dan cita-cita bagi seluruh warga sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan
b. Memudahkan dalam melaksanakan tugas pengelolaan sekolah sesuai bidang
masing-masing
c. Melaksanakan evaluasi tugas yang telah berhasil dicapai atau yang belum
dicapai
d. Sebagai tempat berpijak untuk kesinambungan pelaksanaan Program Sekolah
pada tahun berikutnya
e. Memberikan gambaran kondisi nyata saat ini dan kondisi yang diharapkan
dapat terwujud dalam waktu satu tahun ke depan
f. Sebagai referensi bagi para peneliti yang ingin mengadakan penelitian di MI
Mambaul Muflihin.
g. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
h. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
i. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
j. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global di masyarakat.
k. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
l. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
m. Melaksanakan program dan pembelajaran yang memperkuat bernalar kritis dan
kreativitas.
n. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
b. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melafalkan, membaca, dan
menghafal Al-Qur’an.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
g. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
h. Bekerja sama dengan UMKM dalam mengembangkan minat dan bakat peserta
didik.
c. Tujuan jangka panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar mandiri.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri dan meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
h. Membangun budaya dan kultur sekolah yang positif.
i. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
D. PROGRAM JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG
KEPALA SEKOLAH
1. Program kerja jangka pendek
Program kerja jangka pendek, sebenarnya sudah tertuang pada program Tahunan
Sekolah (PROKTAS) namun pada Program Jangka Pendek ini sifatnya secara umum
yang meliputi beberapa bidang, antara lain : Kurikulum, Kesiswaan, Hubungan
Masyarakat, Ketatalaksanaan, Organisasi dan manajemen.
A. Program kurikulum
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) / Silabus
a. Mendalami isi KTSP ( Silabus ), nara sumber dari pusat kurikulum
b. Menyusun soal yang benar dan baik
2. Menyusun Program Pengajaran Membuat program semester, satuan
pengajaran dan pengajaran dan rencana pengajaran
a. Membuat program semester, satuan pengajaran dan rencana pengajaran
b. Mengadakan ulangan harian / ulangan block
c. Mengadakan ulangan umum, untuk setiap semester bagi kelas I sampai kelas 6.
d. Mengadakan uji coba bagi kelas VI setiap bulan sekali mulai bulan Februari
sampai bulan april 2024 sebanyak 8 kali untuk enam mata pelajaran yang di
UASBN kan
3. Menyampaikan laporan kemajuan
Menyampaikan raport kelas 1 sampai kelas 6 setiap selesai ulangan umum
semester
4. Program Pengayaan Memberikan ekstra kelas bagi kelas VI setiap program
berupa pengayaan dan jam tambahanpada mata pelajaran yang di UASBN kan
5. Ekstrakuikuler
a. Memantapkan dan lebih meningkatkan seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang
sudah berjalan pada tahun pelajaran yang lalu
b. Mengadakan ekstrakurikuler pendidikan seni ( rupa dan teater ) sebagai
tambahan pengetahuan bagi para siswa.
B. Program kesiswaan
1. Penerimaan Siswa Baru
a. Mengikuti jadwal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan
b. Jumlah siswa yang diterima untuk satu kelas sebanyak 40 orang.
c. Kreteria penerimaan dari dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan.
d. Pelaksanaan oleh panitia PPDB
2. Penyusunan kelas
a. Pendataan siswa lanjut dan siswa mengulang ( kelas I, II, III, IV, V dan VI )
b. Penyusunan kelas I, II, III, IV, V dan VI
c. Persiapan daftar /buku kelas, buku hadir dan buku nilai
d. Pengaturan ruangan kelas
e. pengisian buku induk siswa
f. Pembuatan buku klapper, dan buku legger.
3. Kegiatan hari pertama sekolah
a. Upacara hari pertama disekolah ,dilaksanakan pada hari Senin awal masuk.
b. Masa orentasi bagi siswa baru ( kelas I )
c. Penyampaian aturan tata tertib sekolah,cara belajar yang baik dan efektif, dan
penggunaan fasilitas sekolah
d. Pelaksanaan /penegakan aturan tata tertib sekolah
4. Pegelaran Seni
a. Melakukan persiapan melalui kegiatan di kelas yang dilakukan sekitar Agustus
2019 sampai dengan Maret 2020.
b. Pencarian tempat lokasi
c. Pengumpulan dana
d. Pelakksanaan pentas seni sekitar bulan Pebruari sampai dengan Maret
5. Pembinaan Keagamaan
a. Pelaksanaan sholat Dhuha’ setiap hari
b. Pelaksanaan perayaan hari-hari besar keagamaan seperti
 Perayaan Manulid nabi Muhammad SAW.
 Perayaan Isroq Mi’raj nabi Muhammad SAW.
 Perayaan Idul Fitri
 Perayaan Idul Adha
 Perayaan Nuzulul Qur’an
 Dan lain – lain
6. Pelepasan Siswa Kelas VI Tiga hari setelah pengumuman kelulusan siswa
dikembalikan kepada orangtua melalui kegiatan pelepasan siswa kelas VI
sekaligus menyerahkan IJAZAH atau SKHUN Asli dan semua surat yang
diperlukan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sekaligus
kegiatan tumpengan sebagai kegiatan syukuran dalam rangka kelulusan siswa
klelas VI.
C. Hubungan dengan masyarakat
1. Penyempurnaan pengurus Komite Sekolah
2. Rapat dengan Komite Sekolah
3. Pertemuan dengan orang tua siswa kelas VI dalam rangka penyampaian
program kegiatan kelas VI
4. Pertemuan dengan orang tua kelas I dalam rangka mengenalkan program
kegiatan kelas I
5. Pertemuan dengan orangtua siswa, masyarakat sekitar dan instansi terkait
dalam rangka ulang tahun sekolah serta perayaan hari-hari besar keagamaan dan
hari-haribesar nasional
6. Mengikuti acara masal Instansial
7. Menjalin hubungan dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan lain dan
lembaga psikologi
8. Melaksanakan musyawarah sekolah
D. Tujuh K ( 7 K )
1. Keamanan
 Penjaga sekolah lebih diaktifkan
 Mengatur dan pendayagunaan tempat parkir
2. Ketertiban
 Meningkatkan peran wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
 Mengadakan pemeriksaaan rutin tugas guru, pegawai pelaksana dan
pembantu pelaksana
 Menerapkan sanksi yang mendidik bagi para siswa secara adil dan benar
menurut tata tertib terhadap siswa yang melakukan pelanggaran tatatertib
sekolah
 Memberi pujian, hadiah dan hukuman bagi siswa yang berprestasi baik di
bidang Akademik maupun non akademik.
 Mengadakan lomba atau tata upacara, lomba kebersihan kelas dan lomba-
lomba lainnya
3. Kebersihan
 Memberi peran siswa dalam kebersihan di kelas dan taman
 Mengatur jadwal piket siswa dalam kebersihan
 Mengadakan lomba kebersihan kelas
 Mengadakan kerja bakti siswa atau Jum’at bersih
 Mengoptimalkan tugas pembantu pelaksana atau petugas kebersihan Dengan
tugas tambahan sebagai penjaga malam untuk mengoptimalkan Keamanan
sekolah yang masih kurang kondusif
4. Keindahan
 Siswa menata kelasnya masing-masing dengan memasang gambar-gambar
pahlawan nasional dan lain-lain
 Menetapkan program pertamanan sekolah
 Melakukan pengecatan kembali tombok yang kotor dan kusam
5. Kekeluargaan
 Meningkatkan peran koprasi di sekolah
 Mengadakan silaturrahmi dalam acara idul fitri
 Mengunjungi keluarga yang sakit
 Mengunjungi siswa yang sakit
6. Penghijauan atau kerindangan
 Merawat tanaman dan tumbuhan yang sudah ada dengan baik
 Menambah tanaman baru di lahan yang masih kosong
7. Kesehatan
 Mengadakan kerjasama dengan puskesmas MI terdekat
 Mengadakan dokter sekolah
 Meningkatkan peranan PMR secara optimal
 Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan vaksin 1 dan 2 dengan beberapa
reward yang diberikan kepada siswa yang berani.
E. Program organisasi dan manajemen
1. Menyusun program kerja dan RAPBS
2. Menyampaikan dalam rapat paripurna struktur organisasi sekolah
3. Memberikan tugas kepada guru dalam rapat pembagian tugas
4. Menyampaikan kepada guru uraian tugasnya masing-masing
5. Menyempurnakan file guru, karyawan, siswa, perlengkapan dan keuangan
dalamupaya meningkatkan administrasi sekolah
6. Mengadakan supervisi kelas
7. Memberikan penilaian PKG
8. Mempelajari dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas guru dalam bentuk
nilai ulangan harian, ulangan umum dan laporan lainnya
9. Mengadakan rapat evaluasi catur wulan dan ulangan tahunan
10. Mengadakan pertemuan dengan guru sejenis di sekolah khususnya pada
permulaan tahun pelajaran
11. Menerima dan pembagian uang gaji setiap tanggal 1 dan 2 setiap bulan
12. Menerima dana BOS , serta melakikan pelaporan dengan membuat SPJ kan
sesuai dengan perintah
13. Menerima dan mendayagunakan uang rutin melalui kontribusi kantin sekolah
sesuai dengan mata anggaran relevan untuk kelancaran kerja di sekolah
2. Program kerja jangka menengah
A. Kurikulum
1. Melanjutkan pengadaan perangkat kurikulum dan GBPP setiap mata pelajaran
ditambah dengan GBPP suplemen.
2. Pengadaan buku-buku pokok dan penunjang
3. Memantapkan pola PKG dalam setiap KBM
4. Meningkatkan professional guru dalam menganalisa soal dan ulangan
5. Harian serta melaksanakan proses penilaian sesuai dengan prosedur penilaian
yang tetap
6. Meningkhatkan kemampuan guru dalam menyusun program perbabikan
danpengayaan serta melaksanakannya
7. Meningkatkan kegiatan praktikum yang meliputi :Penyiapan program dan
jadwal kurikulum, penggunaan lembar kerja siswa, penambahan bahan dan alat
praktikum,dan pengawasan serta pemantauan kegiatan praktikum.
8. Supervise kepala sekolah, yaitu penyusunan program supervise, penyiapan
instrument supervise, penunjukan guru senior dan guru inti untuk membantu
kepala sekolah melaksanakan supervise pada guru-guru lainnya, pelaksanaan
supervise dan pelaporan hasil supervise.
9. Melaksanakan ulangan umum semester I dan II
10. Melaksanakan UAN/UAS yang meliputi pembentukan panitia, penyiapan
perangkat administrasi UAN/UAS penyusunan soal, pelaksanaan UAN/UAS
pemerikisaan dan pengolahan nilai, rapat penentuan kelulusan, penulisan dan
penyerahan nilai dan pelaporan.
11. Kenaikan kelas, yang meliputi penyususnan daftar nilai, rapat penentuan
kenaikankelas, penulisan raport dan pengumuman dan pembagian raport.
B. Kesiswaan Perencanaan dan penerimaan siswa baru (PSB) / PPDB yang meliputi :
1. Pembentukan panitia PSB / PPDB
2. Pengadaan administrasi PSB / PPDB
3. Pengumuman PSB / PPDB
4. Pendaftaran PSB / PPDB
5. Seleksi PSB / PPDB
6. Pengumuman hasil seleksi PSB / PPDB
7. Laporan Pelaksanaan PSB / PPDB
a. Masa Orientasi Siswa (MOS)
1). Pembentukan panitia
2). Pengadaan perlengkapan administrasi MOS
3). Pelaksanaan MOS
4). Laporan hasil pelaksanaan MOS
b. Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1). Mengadakan peringatan hari-hari besar keagamaan
2). Meningkatkan pelaksanaan kegiatan Isighosah di hari Jum’at Legi
3). Pengisian aktifitas keagamaan : (a). Bulan Ramadhan (b). Halal Bihalal
(Idul Fitri) (c). Pengumpulan dan pembagian zakat (d). Pengumpulan dan
penyembelihan hewan qurban (Idul Fitri) (e). Peringatan hari besar Islam
(f). Pembagian tugas tata usaha dan tidak tetap tersusun dalam lampiran.
(g).Struktur organisasi sekolah terlampir (h). Meningkatkan Kompetensi
guru melalui : * Kuliah ke jenjang yg lebih tinggi * Pelatihan melalui KKG
Guslah * IHT ( In Hause Trining ) di lembaga
C. Perlengkapan/Sarana Prasarana
a. Pengadaan ruang kelas baru
b. Pengadaan meja kursi belajar siswa/kumputer
c. Pengadaan meja kursi guru/pegawai
d. Menyusul penghapusan barang inventaris yang rusak berat
e. Mengadakan perbabikan meubiler yang rusak ringan ataupun berat
f. Meningkatkan penataan dan pemeliharaan tata ruang sekolah yaitu : 
Ruang kepala sekolah  Ruang tata usaha  Ruang guru  Ruang
perpustakaan  Ruang kelas  Ruang Musholla  Kamar
mandi/WC/guru/pegawai dan siswa
g. Meningkatkan penataan dan pemeliharaan pertanaman dan halaman
sekolah.
h. Meningkatkan penataan dan pemeliharaan pertanaman dan halaman
sekolah
i. Meningkatkan pemeliharaan keindahan/kerindangan kebersihan sekolah,
yaitu :
 Pengecatan gedung sekolah
 Penghijauan tanaman
 pengadaan perlengkapan kebersihan sekolah
 pengecatan dan pemeliharaan pagar serta tembok halaman sekolah
j. Meningkatkan penataan dan pemeliharaan sarana olah raga. k. Melengkapi
Sarana pembelajaran seperti OHP
h. Memasang Jaringan Internet ( Wifi ) untuk keterlaksanaan kegiatan
Digitalisasi Sekolah
D. Organisasi dan Manajemen
a. Melanjutkan program penataan organisasi dan manajemen
b. Memlanjutkan penataan pendataan Guru / Pegawai
c. Mengusahakan kebutuhan Guru dan Pegawai seusia dengan
rasio/perbandingan jumlah siswa
d. Mengusahakan peningkatan kesejahtraan Guru/Pegawai
E. Hubungan Masyarakat
a. Melanjutkan program kerjasama dengan komite dan instansi lain
b. Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan lainnya
c. Melakukan kerjasama dengan Wali murid dengan membentuk Paguyuban
Kelasdan Grup WA kelas.
3. Program kerja jangka panjang
A. Bidang Kurikulum
1. Melanjutkan Program Jangka Pendek dan Jangka Menengah mengenai:
1.1. Pendalaman Silabus
1.2. Pemantauan Kelengkapan Administrasi
1.3. Mengoptimalkan supervise
1.4. Meningkatkan Kwalitas Mutu
2. Mengupayakan tingkat kelulusan mencapai 100 %
3. Meningkatkan daya seraf dan tingkat kelulusan
4. Meningkatkan frekuensi keikutsertaan sekolah dalam berbagai evenboile
localmaupun nasional.
5. Mengupayakan kebuhtuhan guru secara kuantitatif, kualitatif dan berkelayakan
B. Bidang Kesiswaan
1. Meningkatkan kualitas input
2. Mengefektifkan kegiatan hari pertama sekolah, MOS dan lain – lain
3. Mengupayakan pengiriman siswa ke berbagai lomba
4. Terbentuknya team seni dan olah raga yang handal
5. Memperkenalkan pembelajaran berbasis IT
C. Bidang Humas
1. Melanjutkan Program Kerja Jangka Pendek dan Menengah dalam hal kerjasama
dengan
1.1. Komite Sekolah
1.2. Instansi terkait
1.3. Perusahaan
1.4. Dan lain - lain
2. Mengefektifkan berbagai sumber potrensial yang ada
D. Ketatalaksanaan
1. Melanjutkan Program Kerja Jangka Pendek dan Menengah dalam rangka
meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan,
Kerindangan Dan Kesejahtraan
2. Terbentuknya Kopsis yang kualitatif
3. Tersedianya Kantin yang sehat dan Standar
4. Kegiatan UKS melalui Kegiatan pemeriksaan kesehatan dengan
mrndatangkanPetugas kesehatan dari Puskesmas.
E. Program Organisasi dan Manajemen
1. Melanjutkan Program Kerja Jangka Pendek dan Jangka Menengah
2. Meningkatkan Kesejahteraan Guru/Pegawai
3. Meningkatkan Kompetensi Guru melalui kegiatan pelatihan IT dengan
mendaTangkan Nara Sumber atau Melalaui pelatihan Teman Sebaya.
E. ANALISIS
1. Substansi Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum
Visi adalah suatu gambaran dari masa depan yang real dan mampudiwujudkan
dalam kurun waktu tertentu. Menurut Hax dan Majluf dalam Akdon, bahwa visi
merupakan sarana dalam:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok.
2. Memperlihatkan frame work hubungan antara organisasi dengan stakeholders
(sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihaklain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan
danperkembangan.
Pernyataan tentang visi perlu untuk ditafsirkan sehingga dapat menjadi acuan
dalam penyelenggaraan sebuah organisasi (sekolah). Dalam sekolah, visi menjadi
gambaran dari masa depan yang akan dicapai sekolah, untuk menentukannya harus
memperhatikan perkembangan serta tantangan ada di masa mendatang. Visi dalam
suatu organisasi (sekolah) sangatlah berperan penting,maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menyusun atau menentukan sebuah visi, Berikut hal-hal
yang harus diperhatikan dalam merumuskan visi, yaitu:
1. Visi haruslah mampu memberikan panduan/arahan dan motivasi.
2. Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
3. Visi dapat digunakan dalam menyebarkan keputusan dan tindakan organisasi
penting
Visi sekolah sejatinya disusun sedemikian rupa yang dapat berimplikasi kepada
dasar orientasi, motivasi, sosialisasi, dan pengambilan kebijakan organisasi. Menurut
Akdon, ada beberapa kriteria dalam merumuskan visi yaitu: (1) Visi berisi gambaran
masa mendatang yang ingin dicapai; (2) Visi dapat memotivasi anggota dalam
mewujudkan kinerjayang baik; (3) Dapat memberi inspirasi dan siap menghadapi
tantangan di masa mendatang; (4) Menghubungkan masa kini dan mendatang; (5)
Pandangan yang realistis dan kredibel depan masa depan yang cerah; dan (6) Bersifat
sementara tidak untuk slamanya.
Misi merupakan tugas utama dari suatu lembaga untuk mewujudkan visi atau
cita-cita. Misi sekolah ialah sebagai tujuan, tujuan tersebut baik diselenggarakan di
satuan pendidikan sekolah maupun diluar sekolah adalah sama. Hal yang sama
tersebut yaitu mengarah pada tumbuh kembang manusia, ditujukan bagi manusia itu
sendiri (human development) yang disebut misi instrinsik pendidikan. Selain itu juga
ada misi instrumentalis pendidikan, yaitu mengarah pada tumbuh kembang potensi
insani sbagai sumber daya yang ditujukkan untuk kepentingan di luar kemanusiaan
diri manusia sendiri atau disebut human resources development.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan misi satuan-satuan
pendidikan adalah terciptanya sinerji di antara penyelenggaraan satuan pendidikan.
Fenomena yang cukup menggembirakan terlihat sekarang adalah semakin banyak
sekolah yang telah berani menyatakan ukuran ketercapaian visi misi mereka dalam
sebuah standar kelulusan (quality assurance). Bahkan, bagi sekolah-sekolah swasta
pencapaian jaminan kelulusan ini menjadi tuntutan lebih dibanding sekolah negeri
karena merupakan nilai jual yang ditawarkan kepada orang tua sebagai konsumennya.
Tujuan merupakan capaian yang bisa diukur serta merupakan terjemahan dari
visi, misi dan nilai-nilai yang dianut.Tujuan pendidikan di sekolah tidak lepas dengan
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan disebut juga dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 dalam pasal 3 adalah sebagai berikut “pendidikan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab".
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Selanjutnya, al-Shaybani sebagaimana dikutip Hasan Langgulung
mengatakan Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan
di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam
segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan
pendidikan. Kurikulum dapat dimaknai sebagai tujuan pendidikan, program
pendidikan, dan mata pelajaran (materi ajar) yang akan disajikan kepada peserta
didik.
2. Model-model Pengembangan Kurikulum di Madrasah
a. Model Pengembangan Kurikulum Tyler
Model pengembangan kurikulum Tyler sering juga disebut sebagai The
Objective Model, dan kadang-kadang dinamakan sequential, rational, scientific,
classical or mean model. Model pengembangan kurikulun Tyler lebih bersifat
bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu
institusi pendidikan. Dengan demikian, model ini tidak menguraikan
pengembangan kurikulum dalam bentuk langkah-langkah konkrit atau tahapan-
tahapan secara rinci. Tyler hanya memberikan dasar-dasar pengembangannya
saja.
Ada empat hal yang dianggap fundamental untuk mengembangkan
kurikulum. Pertama, berhubungan dengan tujuan pendiddikian yang ingin dicapai;
kedua, berhubungan dengan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan; ketiga,
pengorganisasian pengalaman belajar, dam keempat, berhubungan dengan
evaluasi.
1. Menentukan Tujuan
Dalam penyusunan suatu kurikulum, merumuskan tujuan merupakan
langkah petama dan utama yang harus dikerjakan. Sebab, tujuan merupakan
arah atau sasaran pendidikan. Hendak dibawa ke mana anak didik?
Kemampuan apa yang harus dimiliki anak didik setelah mengikuti program
pendidikan? Semuanya bermuara kepada tujuan.
Merumuskan tujuan kurikulum, sebenarya sangat tergantung dari teori
dan filsafat pendidikan serta model kurikulum apa yang dianut. Bagi
pengembang kurikulum subjek akademis, maka penguasaan berbagai konsep
dan teori seperti yang tergambar dalam disiplin ilmu merupakan sumber
tujuan utama. Walaupun secara teoritis, tampak begitu tajam petentangan
antara kurikulum yang bersumber dari disiplin akademik, kurikulum yang
bersumber dari kebutuhan pribadi dan masyarakat, akan tetapi dalam
praktiknya tidak setajam apa yang ada dalam teori.
b. Model Pengembangan Kurikulum Hilda Taba
Berbeda dengan model yang dikembangkan Tyler, model Taba lebih
menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu
proses perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, dalam model ini
dikembangkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh para pengembang
kurikulum. Pengembangan kurikulum biasanya dilakukan secara deduktif yang
dimulai yang dimulai dari langkah penentuan prinsip-prinsip dan kebijakan dasar,
merumuskan desain kurikulum, menyusun unit-unit kurikulum, dan
mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas.
c. Model Pengembangan Kurikulum Oliva
Menurut Oliva suatu model kurikulum harus bersifat simpel,
komprehensif dan sitematik. Model pengembangan kurikulum Oliva terdiri dari
12 komponen yang harus dikembangkan. Komponen pertama adalah perumusan
filosofis, sasaran, misi serta visi lembaga pendidikan yang semuanya bersumber
dari analisis kebutuhan siswa, dan analisis kebutuhan masyarakat.
Komponen kedua adalah analisis kebutuhan masyarakat di mana sekolah
itu berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan
oleh sekolah. Sumber kurikulum dapat dilihat dari komponen I dan II ini.
Komponen I berisi pernyataan-pernyataan yang bersifat umum dan sangat ideal;
sedangkan komponen II sudah mengarah kepada tujuan yang lebih khusus.
Komponen ketiga dan keempat, berisi tentang tujuan umum dan tujuan
khusus kurikulum yang didasarkan kepada kebutuhan seperti yang tercantum
dalam komponen I dan II. Sedangkan, dalam komponen V adalah bagaimana
mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan rancangan dan
mengimplementasikan kurikulum.
Komponen VI dan VII mulai menjabarkan kurikulum dalam bentuk
perumusan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran, (bagaimana
menjabarkan atau perbedaan antara tujuan umum dan tujuan khusus
pembelajaran, akan dijelaskan pada bagian tersendiri).
Apabila tujuan pembelajaran telah dirumuskan, maka selanjutnya
menetapkan strategi pembelajaran yang dimungkinkan dapat mencapai tujuan
seperti yang terdapat pada komponen VIII. Selama itu pula dapat dilakukan studi
awal tentang kemungkinan strategi atau tenik penilaian yang akan digunakan
(komponen IX A). Selanjutnya pengembangan kurikulum diteruskan pada
komponen X yaitu mengimplementasikan strategi pembelajaran. Setelah strategi
diimplementasikan, pengembangan kurikulum kembali pada komponen IX yaitu
komponen XI B untuk menyempurnakan alat atau teknik penilaian seperti yang
telah ditetapkan pada komponen IX A bisa ditambah atau direvisi setelah
mendapatkan masukan dari pelaksanaan atau implementasi kurikulum.
Dari penetapan alat dan teknik penilaian itu, maka selanjutnya pada
komponen XI dan XII dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan evaluasi
kurikulum. Menuerut Oliva, model yang dikembangkan ini dapat digunakan
dalam beberapa dimensi. Pertama, untuk penyempurnaan kurikulum sekolah
dalam bidang-bidang khusus, misalkan penyempurnaan kurikulum bidang studi
tertentu di sekolah, baik dalam tataran perencanaan kurikulum maupun dalam
proses pembelajarannya. Kedua, model ini juga dapat digunakan untuk membuat
keputusan dalam merancang suatu program kurikulum. Ketiga, model ini dapat
digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara khusus.
d. Model Beauchamp
Model ini dinamakan sistem Beauchamp, kerena memang diciptakan oleh
Beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan lima langkah
dalam proses pengembangan kurikulum.
1. Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu
kurikulum. Wilayah itu bisa terjadi pada hanya satu sekolah, satu kecamatan,
kabupaten, atau mungkin tingkat provinsi dan tingkat nasional.
2. Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan
kurikulum. Beauchamp, menyarankan untuk melibatkan seluas-luasnya para
tokoh di masyarakat. Orang-orang yang harus dilibatkan itu terdiri dari para
ahli/spesialis kurikulum, para ahli pendidikan termasuk di dalamnya para ahli
yang dianggap berpengalaman, para profesional lain dalam bidang pendidikan
(seperti pustakawan, laporan, konsultan pendidikan dan lain sebagainya), dan
para ahli profesional dalam bidang lain beserta para tokoh masyarakat (para
politikus, industriawan, pengusaha, dan lain sebagainya).
3. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh, yaitu dalam hal merumuskan
tujuan umum dan tujuan khusus, memilih isi dan pengalaman belajar serta
menetapkan evaluasi. Keseluruhan prosedur itu selanjutnya dapat dibagi
dalam lima langkah:
1) Membentuk tim pengembang kurikulum.
2) Melakukan penilaian terhadap kurikulum yang sedang berjalan.
3) Melakukan studi atau penjajakan tentang penentuan kurikulum baru.
4) Merumuskan kriteria dan alternatif pengembang kurikulum.
5) Menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.
4. Implementasi kurikulum. Pada tahap ini perlu dipersiapkan secara matang
berbagai hal yang dapat berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung
terhadap efektivitas penggunaan kurikulum, seperti pengalaman guru tentang
kurikulum itu, sarana atau fasilitas yang tersedia, manajemen sekolah, dan lain
sebagainya.
5. Melaksanakan evaluasi kurikulum yang menyangkut:
1) Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru di sekolah.
2) Evaluasi terhadap desain kurikulum.
3) Evaluasi keberhasilan anak didik.
4) Evaluasi sistem kurikulum.
3. Hasil dan pembahasan
a. Perencanaan program sekolah di MI Mambaul Muflihin
Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan, perencanaan program ditandai dengan kegiatan berupa
perumusan visi, misi dan tujuan serta rencana kerja sekolah. Dalam penyusunan
rencana kerja, produk yang dihasilkan adalah dapat berupa rencana jangka
menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
empat tahun yang terkait dengan mutu lulusan. Kemudian rencana kerja tahunan
yang dinyatakan dalam Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya
dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, sekolah
harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan, yang telah
dirumuskan dengan optimal.
Berdasarkan progam kerja MI Mambaul Muflihin yang telah di paparkan
di atas hal tu sudah sesuai dengan visi misis serta tujuan-tujuan yang ingin di
capai oleh Lembaga, namun ada masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan
maupun pengelolaannya.
Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat menghambat proses
pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal. Maka dari itu
sekolah perlu menjalankan pengelolaan sekolah dengan menyusun rencana kerja
sekolah (RKS) sebagaimana yang telah diungkapkan oleh (Sobri, 2009:3) bahwa
pengelolaan sekolah merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala
upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Senada dengan yang di ungkapkan
oleh (Mulyasa, 2007:19), bahwa pengelolaan sekolah diartikan sebagai segala
sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun
tujuan jangka panjang.
b. Rumusan Rencana Kegiatan Sekolah
Rencana kerja sekolah merupakan rencana yang menyeluruh untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya sekolah, baik sumber daya manusia
maupun sumber dya non manusia untuk mencapai tujuan yang di inginkan di
masa yang akan datang.rencana kerja skolah sepatutnya berorientasi ke masa
depan; dan secara jelas mampu menjembatangi kesenjangan antara kondisi yang
ada saaat ini dan keinginan,harapan,atau impian yang ingin di capai di masa yang
akan datang.
Visi sekolah merupakan acuan yang digunakan sebagai cita – cita bersama
warga sekolah, sedangkan misi sekolah ada uraian yang berisi beberapa arah
dalam mewujudkan visi sekolah seusai dengan tujuan pendidikan nasional. Misi
merupakan penjabaran tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, serta
digunakan sebagai program pokok sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian, pada visi yang telah dirumuskan oleh
sekolah sebagaimana visi sekolah adalah ”Terwujudnya Generasi Islam Yang
Berakhlak Mulia,Terampil,Tekun Beribadah, dan Unggul Dalam Prestasi” dapat
dikatakan memenuhi hal tersebut dimana sekolah telah menjalankan visinya
dengan memberikan pembinaan peserta didik dalam hal spiritual, bagaimana
membiasakan peserta didik melakukan hal-hal yang mampu menumbuhkan
keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.
Visi disusun berdasarkan Analisis SWOT di gunakan sebagai awal
perencanaan pada kondisi di lingkungan internal dan eksternal di MI Mambaul
Muflihin. Temuan di atas diperkuat oleh pendapat Sagala (2008), analisis SWOT
adalah salah satu tahap dalam manajemen strategik yang merupakan pendekatan
analisis lingkungan. Analisis SWOT menyediakan para pengambil keputusan
organisasi akan informasi yang akan menyiapkan dasar dan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan tindakan. Jika keputusan itu diterapkan secara efektif
akan memungkinkan sekolah mencapai tujuannya.
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi hal ini sesuai
dengan karakteristik yang harus dimiliki misi. Menurut Mulyono (2012:134), misi
memiliki karakteristik antara lain: a) menggambarkan upaya mewujudkan visi, b)
menunjukkan arah dan tujuan organisasi, c) menunjukkan output organisasi, baik
pelayanan, jasa maupun produk, d) menujukkan sifat tugas: koordinasi,
pengaturan, pembinaan atau pengawasan.
Berdasarkan hasil penelitian, pada salah satu misi sekolah yang telah
dirumuskan juga yaitu ‘Menumbuhkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama
dikalangan siswa sesuai dengan agama yang dianut sehingga menjadi siswa yang
memiliki kecerdasan emosional dan spiritual’ dapat juga dikatakan terpenuhi
karena peserta didik tetap menjalankan kegiatan tersebut dengan tetap didampingi
oleh guru dan pembina yang diberikan wewenang.
Temuan di atas didukung oleh Calam, A., & Qurniati, A. (2016) yaitu
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah
antara lain: (1) Pernyataan misi sekolah harus menunjukan secara jelas mengenai
apa yang hendak dicapai oleh sekolah. (2) Rumusan misi sekolah selalu dalam
bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang
menunjukkan “keadaan” sebagai mana pada rumusan visi. (3) Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi dengan
rumusan misi atau ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. (4)
Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan
masyarakat (siswa). (5) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus
memiliki daya saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah. Jika
dihubungkan pada pencapaian visi dan misi sekolah.
Tercapainya visi dan misi sekolah ini dapat dilihat dari program sekolah
yang ada dalam Rencana Kerja Sekolah yang telah di paparkan di atas, dalam
undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangannya potensi peserta didik, dan
pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran, dan pasal 12 ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Dari pernyataan di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
memegang peran penting dalam hal rencana pengembangan sekolah yakni
pengembangan potensi peserta didik dengan memberikan pelayanan pendidikan
sesuai bakat, minat dan kemampuanya demi tercapai tujuan pendidikan sesuai
standar nasional pendidikan.
Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembinaan
adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan
bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing,
mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada agar lebih berdaya
guna dan berhasil guna dalam rangka pembentukan kearah yang lebih maju, serta
mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup.
Adanya pembinaan kesiswaan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa
secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreatifitas serta
memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negative dan
bertentangan dengan tujuan pendidikan.
Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 39 tahun
2008 tentang pembinaan kesiswaan meliputi : a) Keimanan dan ketaqwaan
terhadap tuhan yang maha esa, b) budi pekerti luhur atau akhlak mulia, c)
kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, d) prestasi akademik,
seni dan atau olahraga sesuai bakat dan minat, e) demokrasi, hak asasi manusia,
pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi social dalam
konteks masyarakat plural.
Berdasarkan diskusi hasil temuan dengan teori di atas maka dapat
disimpulkan pencapaian visi dan misi sekolah, Tercapainya visi dan misi sekolah
ini dilihat dari program sekolah yang ada dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS)
yang dijalankan, Kemudian hal tersebut juga ditunjang oleh hadirnya program
pembinaan ekstrakurikuler seperti, adanya kegiatan asmaul husna, sholat dhuha
dan dhuhur berjamaah, tahfidz juz 30 dan lain-lain yang fokus kepada
pembentukan nilainilai karakter peserta didik sesui dengan visi misi serta tujuan
yang telah di bentuk oleh Lembaga.

Lampiran-lampiran

YAYASAN MAMBA’UL MUFLIHIN SAMBONGBANGI


MIMAMBA’UL MUFLIHIN
IJIN OPERASIONAL NO : KW/MI/49/2017 Tanggal 12 juni 2017
NSM: 111233150093 NPSN: 69977291
Alamat :Dsn. BelungWetan RT.08 Rw.06 Ds. SambongbangiKec. KradenanKab.Grobogan KP.
58182Email : mimambaulmuflihin@gmail.com

PROFIL MI MAMBAUL MUFLIHIN SAMBONGBANGI


Nama Madrasah : MI Mambaul Muflihin Sambongbangi
No. Statistik Madrasah (NSM) : 111233150093
NPSN : 69977291
Alamat : Dsn. Belung Wetan Rt. 08 Rw. 06 Ds. Sambongbangi
Kec. Kradenan Kab. Grobogan KP. 58182.
Telp./Fax : 0821 3730 0714
Email : mimambaulmuflihin@gmail.com
Website : http://mambaulmuflihin.blogspot.com
Nama Yayasan : Yayasan Mambaul Muflihin Sambongbangi
Alamat Yayasan : Dsn. Belung Wetan Rt. 08 Rw. 06 Ds. Sambongbangi
Kec. Kradenan Kab. Grobogan KP. 58182.
Tahun Didirikan : 2016
Status Akreditasi : Terakreditasi ‘B’ BAN-SM Tahun 2019
Jumlah Siswa : 107 ( L : 64 P : 45 )
Data Jumlah Ustadz/dzah : 11

Anda mungkin juga menyukai