Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN SYAMSUL QOHHAR

TERAKREDITASI : B NSM : 131232030034 NPSN : 20280235


Alamat : Jl. Tegal Sapi Km. 2, Desa Sukatani, Kec. Pacet, Kab. Cianjur 43253 E-mail: syamsulq5 @gmail.com

PROGRAM
KERJA SENTRA BINA SISWA/I ( SBS )
MA SYAMSUL QOHHAR
TAHUN 2017 -2018

SENTRA BINA SISWA ( SBS )


MA SYAMSUL QOHHAR – KAYUMANIS PACET - CIANJUR
KATA PENGANTAR

Kegiatan pembiasaan di sekolah sebagai pendukung pendidikan karakter pendidikan


Nasional Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah suatu
faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai
atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak
dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan
penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Fungsi dan tujuan dari pendidikan
nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi
:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Pendidikan Karakter Penguatan pendidikan
moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang
sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut
antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,
kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan,
pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum
dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter. Menurut Lickona,
karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku
moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik
didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan
perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan keterkaitan ketiga kerangka pikir ini.
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi
yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga
masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all
dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari
seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Kayumanis, 16 Juli 2018

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KERJA SBS
MA SYAMSUL QOHHAR
PERIODE: 2017 - 2018

Dengan demikian, penyusunan program kerja ini telah di periksa dan disetujui pada
tanggal, 16 Juli 2018.

Pembina SBS Ketua SBS

IYUS SAEPURROHMAN S.Pd.I. GILANG RAMADHAN


NIP. NIS.

Kepala MA Syamsul Qohhar Waka. Kesiswaan

SUPARNA SP S.Pd.I CECENG SUPARDI, S.Pd.I


NIP. NIP.
1. Latar Belakang

Sebelum terbentuknya organisasi SBS di Madrasah ini terdapat organisasi yang


beraneka ragam bentuknya baik intern maupun ekstern. Organisasi di sekolah yang sifatnya
ekstern bisa mengarah ke dalam hal-hal yang bersifat politis sehingga timbulah situasi yang
tidak menguntungkan sebagai tempat yang diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat dari situasi tersebut, timbulah loyalitas ganda. Disatu pihak harus
melaksanakan peraturan yang dibuat oleh sekolah, di lain pihak harus tunduk kepada
organisasi yang di kendalikan dari luar.
Itulah sebabnya beberapa pimpinan organisasi sadar akan maksud dan tujuan belajar
di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan diantara para siswa. Mereka sepakat
merintis dan mendirikan Organisasi Siswa Intra Sekolah yang sah di sekolah masing-masing.
Setelah mendapat pengarahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hingga
terlaksana sampai sekarang.
Pelaksanaan kegiatan SBS harus berpedoman pada program kerja SBS dan AD/ART
SBS. Dalam pelaksanaannya tersebut juga diperlukan organisasi serta kerjasama yang
mantap, untuk mewujudkan menjadi cita-cita dan tujuan serta sasaran SBS sebagai wadah,
motivator, dan preventif sekolah. Untuk mewujudkan koordinasi dan kerjasama yang mantap
terutama bagi pihak yang terkait, maka diperlukan sutu hubungan yang baik. Mulai dari
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta pertanggungjawaban
serta pengembangan kegiatan.
Selanjutnya program kerja disusun berdasarkan aspirasi siswa secara demokratis.
Dalam program kerja tersebut digambarkan, diuraikan, dan diinterprestasikan dalam segala
bentuk kegiatan SBS. Selain program kerja digunakan sebagai pedoman SBS, juga dapat
digunakan sebagai tolak ukur dalam proses kegiatan mulai dari perencanaan sampai
pertanggungjawaban dan dipergunakan sebagai pengambilan kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan
metode pujian dan hukuman. Kegiatan SBS Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan
dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan
proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses
pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini
dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan
pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan Keteladanan.

1. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah.
Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan
yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut :
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta
didik berdoa sebelum memulia segala aktifitas. Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara
terpusat dari ruang informasi dimana pada setiap pagi dengan petugas yang terjadwal
b. Membaca Asmaul Husna Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta didik untuk
berdzikir, mengingat nama – nama Allah. Kegiatan ini dilaksanakan secara terpusat dari
ruang insformasi dengan petugas yang terjadwal.
c. Hormat Bendera Merah Putih Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa
nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada peserta didik. Bendera Merah Putih telah
dipasang di masing – masing kelas dan aba – aba dipimpin oleh petugas yang terjadwal.
d. Sholat Dhuha Bersama – sama
e. Tadarus Al – Qur’an
f. Sholat Dhuhur Berjamaah
g. Berdoa di akhir pelajaran
h. Infaq Siswa
i. Kebersihan Kelas
2. Kegiatan Spontan Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh
waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Contoh:
a. Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa
b. Membiasakan bersikap sopan santun
c. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
d. Membiasakan antre
e. Membiasakan menghargai pendapat orang lain
f. Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
g. Membiasakan menolong atau membantu orang lain
h. Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti Majalah
Dinding dan Kotak Curhat BK.
i. Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.

3. Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender
pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa
dan personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan
bidang masing-masing. Contoh :
a. Kegiatan Class Meeting
b. Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
c. Kegiatan Karyawisata
d. Kegiatan Lomba Mata Pelajaran, seperti olimpiade matematika, pesona fisika, lomba mading
e. Kegiatan Pentas Seni Akhir Tahun (PESAT)
f. Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran (KATP)

4. Kegiatan Keteladanan Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
yang dapat dijadikan contoh (idola) Contoh:
a. Membiasakan berpakaian rapi
b. Mebiasakan datang tepat waktu
c. Membiasakan berbahasa dengan baik
d. Membiasakan rajin membaca
e. Membiasakan bersikap ramah
3. SUSUNAN KEPENGURUSAN

SUSUNAN KEPENGURUSAN
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
MA SYAMSUL QOHHAR
PERIODE: 2018 - 2019

Kepala Madrasah : Suparna Sp S.Pd.I


Ketua Pembina : Iyus Saepurrohman S.Pd
Wa.Ka Kesiswaan : Ceceng Supardi S.Pd.I
Ketuaa OSIS : Gilang Ramadhan
Wa.Ka Ketua : Riza Mahesa
Sekretaris : Dewi Nuraeni
Wa.Ka Sekretaris : Siti Maya Kulsum
Bendahara : Dinawati
Wa.Ka Bendahara : Feni Ayu Jumiati
PENUTUP

Program kerja SBS disusun sebagai pedoman-pedoman pola yang terarah dalam
koordinasi organisasi siswa. Program kerja ini didasarkan pada upaya pemecahan setiap
hambatan dan permasalahan yang terjadi dengan menetapkan arah kebijaksanaan sebagai
landasan program kerja sehingga dalam rangka mengoptimalkan pencapaian tujuan dan misi
organisasi yang hendak dicapai aparat kepengurusan, perlu ditetapkan prioritas sasaran
program kerja.
Adapun prioritas sasaran tersebut berfungsi sebagai kesimpulan program kerja yang
harus mewarnai setiap pelaksanaan program. Prioritas itu tertuang dalam AD/ART SBS
2018/2019. Adapun isi dari AD/ART OSIS Periode 2017/2018 sebagai berikut :
a. Mendukung terwujudnya siswa-siswi yang menjunjung tinggi nilai keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan YME, nilai patriotisme dan kepribadian serta budi pekerti
yang luhur.
b. Turut membentuk kader pengurus SBS yang berjiwa kritis dan reformis.
c. Mewujudkan koordinasi lintas sektoral dan antar kegiatan SBS.
Begitu kompleksnya permasalahan dan hambatan yang kami hadapi dengan program
kerja OSIS ini. Namun keberhasilan sangat relatif dan amat ditentukan oleh tenaga terampil
yang ada. Akhirnya kami adalah hanya manusia yang hanya bisa untuk berusaha dan berdoa,
namun pada akhirnya hanyalah Tuhan yang menentukan. Semoga dengan tersusunnya
program kerja Sentra Bina Siswa (SBS) Ma Syamsul Qohhar ini dapat terlaksana secara
optimal dan dapat memberikan guna dan manfaat bagi perkembangan almamater tercinta.

Anda mungkin juga menyukai