Anda di halaman 1dari 14

1

EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN ISLAM TERPADU DALAM PEMBENTUKAN

KARAKTER DAN PENINGKATAN PRESTASI SISWA DENGAN MODEL CIPP

Warsono1, Suharno2, Nunuk Suryani2

Magister Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana UNS

warsono.tp.uns@gmail.com

Abstract

Artikel ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode CIPP.


Penelitian ini berhubungan dengan evaluasi sistem pembelajaran Islam terpadu dalam
pembentukan karakter dan peningkatan prestasi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di
sebuah Sekolah Dasar di kota Karanganyar, Jawa Tengah. Data diperoleh melalui
wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Data dianalisa dengan simultaneous cross
sectional dan interpretasi data secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem pembelajaran islam terpadu dapat membentuk karakter siswa dan meningkatkan
prestasi siswa dilihat dalam aspek konteks, input, proses dan produk.

Kata kunci: CIPP, karakter, pembelajaran islam terpadu, prestasi.

PENDAHULUAN ilmu psikologi. Berdasarkan Undang-


Masalah pendidikan Indonesia ibarat undang Sistem Pendidikan Nasional
benang kusut yang terus bertambah. pasal 3 UU No. 20 tahun 2003, “Tujuan
Kualitas pendidikan sangat terkait Pendidikan Nasional adalah
dengan sistem pendidikan yang berkembangnya potensi peserta didik
diterapkan. Sehingga tidaklah agar menjadi manusia yang beriman dan
mengherankan jika dari tahun ke tahun bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
terus-menerus dilakukan pembenahan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
sektor pendidikan menuju tercapainya kreatif, mandiri, dan menjadi warga
sistem pendidikan yang ideal. Upaya negara yang demokratis serta
mencari bentuk- bentuk baru serta bertanggung jawab”. Berdasarkan tujuan
penyajian kurikulum yang selalu pendidikan Nasional tersebut, kurikulum
mengalami pembaruan dalam sekolah diharapkan mampu
pembelajaran telah dilakukan mengantarkan peserta didik untuk
sebelumnya seiring dengan mencapai tujuan yang diharapkan. Yaitu
perkembangan teknologi, budaya, dan, pendidikan harus diorientasikan tidak

1. Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Progam Pasca Sarjana Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan Progam Pasca Sarjana Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
hanya menciptakan manusia pintar dan dunia global saat ini, sehingga SDIT
terampil tetapi juga beriman, bertakwa, dinilai sebagai suatu alternatif untuk
berakhlak mulia dan berbudaya mengurangi kekhawatiran tersebut.
(Syafaruddin, 2002: 7). Pendidikan di sekolah dasar merupakan
Konsep terpadu dalam penelitian ini pondasi bagi jenjang pendidikan
yaitu mengintegrasikan secara harmonis selanjutnya, sekaligus sebagai masa
dan seimbang ilmu umum (kurikulum keemasan dalam penanaman nilai-nilai
Kemendiknas) dengan ilmu agama moral. Hal ini yang menjadi salah satu
(Kurikulum Kemenag) ditambah muatan alasan bagi orang tua untuk
lokal dan ekstrakurikuler yang Islami mempercayakan SDIT sebagai tempat
sesuai kesepakatan pihak sekolah pembelajaran bagi anak-anaknya. Hal ini
(Kurikulum Sekolah Islam Terpadu). sejalan dengan pernyataan Arifin (2014:
Menurut Karimi (2012: 3), 63) bahwa Sekolah Dasar Islam Terpadu
mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan adalah sekolah yang diselenggarakan
Islam yang dipadukan dengan ilmu berada dalam satu kelompok dan
pengetahuan umum, yang disajikan dikelola secara terpadu baik dari aspek
dengan penyajian yang profesional dan kurikulum, pembelajaran, guru, sarana
selalu mengikuti perkembangan zaman dan prasarana, manajemen dan evaluasi,
dengan harapan lahir generasi Islami sehingga menjadi sekolah yang efektif
yang cakap dan handal dalam ilmu dan berkualitas.
pengetahuan umum, yang memiliki Secara umum, adanya asumsi yang
fondasi kepribadian dan sikap yang terbentuk dimasyarakat mengenai
sesuai dengan ajaran agama Islam. Satu terbentuknya karakter yang baik bagi
konsep yang populer dengan sebutan anak-anak mereka melalui berbagai
Sekolah Islam Terpadu. pembiasaan/pembinaan akhlak dan
Perkembangan pembelajaran keberhasilan dalam pencapaian materi
terpadu di Indonesia telah ditandai umum melalui serangkaian inovasi
dengan adanya sekolah-sekolah yang pembelajaran yang ditawarkan oleh
mengusung slogan Sekolah Islam sekolah (SDIT) ternyata cukup besar. Hal
Terpadu. Salah satunya adalah ini dapat dilihat dari para peminat (orang
pendidikan di tingkat dasar. Berdirinya tua) yang menyekolahkan anaknya di
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di SDIT tiap tahun terus meningkat, dan
berbagai daerah, menjadi fenomena unik mayoritas adalah masyarakat dari
dalam dunia pendidikan dasar. golongan ekonomi menengah ke atas.
Fenomena ini berawal dari adanya Pernyataan tersebut sesuai dengan
kekhawatiran orang tua terhadap masa pendapat dari Jinan (2007: 55) yang
depan putra-putirnya dengan tantangan menyampaikan tiga karakteristik dari

2
Sekolah Islam Terpadu, yaitu: fullday pendidikan keterampilan. Pendidikan
sistem, penanaman nilai agama pada umum mengacu pada kurikulum
anak dan model pembelajaran nasional yang telah dikembangkan oleh
pendampingan. Kementerian pendidikan nasional.
Status keberadaan SDIT sendiri Pendidikan agama menekankan
selama ini adalah menginduk pada pendidikan akhlak, aqidah, dan ibadah
kurikulum Kementerian Pendidikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-
Nasional, bukan menginduk pada hari, menumbuhkan bi’ah solihah di
Kementerian Agama. Hal yang menarik dalam lingkungan sekolah dan qudwah
disini adalah secara umum jika sekolah hasanah yang dilakukan oleh seluruh
berbasis agama akan menginduk ke guru dan karyawan. Adapun pendidikan
Departemen agama. Sementara keterampilan dikemas dalam kegiatan
penggunaan jargon Islam Terpadu ekstrakurikuler yang menyediakan
sendiri tentunya memiliki konsep beragam pilihan kegiatan yang
khusus yang mendasarinya. Konsep seluruhnya mengacu pada konsep
tersebut bisa saja sama dengan buku keterampilan hidup (life skill).
acuan Depertemen Pendidikan Nasional, Sebagaimana yang disampaikan oleh
namun dapat juga berbeda. Konsep yang Kamaruddin (2012: 224) yang menulis
dipakai di SDIT Insan Kamil Karanganyar bahwa character is the personality
adalah memadukan antara konsep yang inherent in a person. Apabila
diberikan oleh Departemen Pendidikan diterjemahkan maka menjadi karakter
Nasional dan Konsep dari Sekolah Islam adalah kepribadian yang melekat dalam
Terpadu yang diwadahi dalam (JSIT) diri seseorang.
Indonesia. Hal inilah yang mendasari Selain itu, SDIT Insan Kami
peneliti untuk menggali lebih mendalam Karanganyar sebagai Sekolah Islam
tentang konsep pembelajaran Sekolah Terpadu juga berupaya untuk memiliki
Islam Terpadu serta penerapannya kualitas yang bagus dengan jalan
menurut buku acuan Depertemen meningkatkan prestasi siswa. Penilaian
Pendidikan Nasional, pusat Kurikulum, terhadap kemampuan seseorang itu
dan SDIT Insan Kamil Karanganyar. tinggi atau rendah itu berdasarkan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) tingkat kemampuan seseorang terhadap
Insan Kamil berdiri tahun ajaran pengetahuan. Ha ini sejalan dengan
2005/2006. Sekolah ini diselenggarakan pendapat dari Algarabel dan Dasy (2001:
dengan berdasarkan konsep “one for all”, 46) menyatakan bahwa achievement is
artinya dalam satu atap sekolah peserta the competence of a person in relation to
didik akan mendapatkan pendidikan a domain of knowledge. artinya prestasi
umum, pendidikan agama, dan adalah kompetensi seseorang yang

3
berhubungan dengan domain Karanganyar dalam pembentukan
pengetahuan. karakter dan peningkatan prestasi siswa
Terdapat beberapa alasan peneliti dilihat dari segi context, input, process,
melakukan penelitian di SDIT Insan dan product pembelajaran tersebut.
Kamil Karanganyar. Sekolah ini Berdasarkan penjelasan di atas,
merupakan sekolah favorit di daerah Moleong (2007: 6) menyatakan bahwa
Karanganyar. Banyak orang tua yang penelitian kualitatif bisa didefinisikan
mengharapkan putra-putrinya dapat sebagai penelitian yang bertujuan untuk
belajar di sini. Dalam setiap test masuk mempelajari fenomena secara
sekolah, jumlah pendaftar setiap tahun keseluruhan yang diramu oleh subjek
selalu melebihi quota sekolah. SDIT penelitian seperti sifat, persepsi,
Insan Kamil merupakan sekolah yang motivasi, tindakan, dll. Stufflebeam et al
menawarkan pembelajaran indoor di dalam Tiantong dan Tongchin (2013:
dalam kelas dan outdoor seperti belajar 159) menyatakan bahwa dalam istilah
di luar kelas atau kunjungan ke lokasi model evaluasi CIPP dari Stufflebeam,
pembelajaran lain di luar sekolah. sebuah pendekatan yang sangat berguna
Program pembelajaran sekolah ini untuk evaluasi pendidikan dikenal
menarik dan berbeda dengan sekolah sebagai CIPP atau pendekatan konteks,
lain seperti mabit, outbond, family day, input, proses dan produk. Dasarnya,
home stay, welcome party, mutaba’ah, model evaluasi CIPP memerlukan
ekstra kurikuler, dan lain-lain. rangkaian pertanyaan yang ditanyakan
Berdasarkan latar belakang di atas, tentang empat elemen yang berbeda
maka peneliti bermaksud untuk terhadap konteks, input, proses dan
mengadakan penelitian tentang evaluasi produk. Hal ini menyediakan cara yang
sistem pembelajaran Islam Terpadu sistematik untuk melihat banyak aspek
dalam pembentukan karakter dan yang berbeda dari proses pengembangan
peningkatan prestasi siswa dengan kurikulum.
model CIPP melalui studi kasus di SDIT Dalam penelitian ini, peneliti
Insan Kamil Karanganyar. memilih tempat penelitian di SDIT Insan
Kamil Karanganyar. Sumber datanya
METODE PENELITIAN adalah informan, dokumen dan
Penelitian ini merupakan penelitian peristiwa. Teknik pengumpulan datanya
kualitatif dengan menggunakan model adalah wawancara, pengamatan dan
evaluasi CIPP untuk melihat dan dokumentasi. Teknik analisis data
mengevaluasi penerapan sistem menggunakan melalui simultaneous
pembelajaran Islam Terpadu di Sekolah cross sectional dan interpretasi data
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Kamil secara keseluruhan. Pada analisis corak

4
pertama dilakukan penyusunan data, Tegalarum, Cangakan, yang menjadi
yakni penyusunan paparan (transkrip) lokasi SDIT Insan Kamil sekarang.
hasil wawancara dengan kepala sekolah, Tujuan berdirinya SDIT Insan Kamil
para guru, siswa yang menjadi informan Karanganyar adalah untuk mewujudkan
hasil observasi dan dokumen-dokumen, peradaban yang Islami sehingga
berdasarkan kategorisasi yang sesuai memiliki generasi penerus yang
dengan masalah penelitian. berkarakter dan berperilaku baik,
Berdasarkan data yang diperoleh memiliki prestasi akademik yang bagus
dikembangkan penajaman data melalui dan meiliki hafalan Al Qur’an yang
pencarian data selanjutnya. Dalam bagus.
penelitian ini, data tidak dianggap Masyarakat menyambut positif
sebagai error reality yang berdirinya SDIT Insan Kamil
dipermasalahkan oleh teori yang ada Karanganyar. Wali murid menginginkan
sebelumnya, tapi dianggap sebagai adanya sekolah yang dapat mengajarkan
another reality. Dalam hal ini peneliti ilmu agama yang lebih pada putra-
mencatat data apa adanya, tanpa putrinya. Orang tua berharap ada
intervensi dari teori yang terbaca atau sekolah yang bisa mengajarkan pelajaran
paradigma peneliti yang selama ini umum sekaligus ilmu agama yang lebih.
dimiliki. Secara rinci langkah-langkah Jadi prestasi dan agama dapat sejalan.
analisis data dilakukan dengan Harapan orang tua adalah anak bisa
mengikuti cara yang disarankan oleh menjadi pintar sekaligus sholih.
Miles dan Huberman yaitu: reduksi data, Anak-anak dididik secara Islami untuk
display data dan mengambil kesimpulan, berpakaian islami menutup aurot. Anak-
dan verifikasi anak dididik dengan adab islami yang
baik. Keagamaan anak-anak akan baik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yang berpengaruh terhadap karakter
1. HASIL PENELITIAN yang baik juga. Lingkungan di SDIT Insan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kamil Karanganyar juga bagus. Dari segi
Insan Kamil berdiri tahun 2005 dengan keamanan ada 2 security yang menjaga
menempati sebuah rumah kontrakan keamanan sekolahan. Ada halaman
model Jawa kuno di Cangakan Timur RT sekolah yang cukup luas untuk anak
01/III. Seiring dengan pertambahan bermain. untuk kendaraan yang masuk
jumlah murid akhir tahun 2006, dan keluar sudah ada pintunya masing-
Alhamdulillah, Allah memudahkan masing untuk masuk dan keluar. Jadi
urusan dengan dibelinya sebidang tanah tidak akan ada berdesakan. Jam pulang
seluas 1900 meter di Jl. Kapten Mulyadi, kelas bawah (kelas 1 dan 2) adalah jam
14.00 WIB, sedangkan jam pulang untuk

5
kelas atas (kelas 3, 4, 5, 6) adalah jam ada kelas lagi dan kalau mau menambah
15.30 WIB. bangunan, lahannya sudah tidak ada.
Menurut data dari pendaftaran siswa
a) Input Siswa yang Masuk Di SDIT baru pada tahun pada tahun 2013
Insan Kamil Karanganyar (Input) sebanyak 160 siswa. Pendaftar pada
Sistem penerimaan calon siswa baru tahun 2014 sebanyak 267 anak.
dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap Pendaftar pada tahun 2015 sebanyak
penerimaan calon siswa baru dari 258 siswa. Dari data ini dapat diketahui
internal dan tahap penerimaan calon bahwa pendaftar selalu mengalami
siswa baru dari eksternal. Dari internal, peningkatan dari 3 tahun terakhir ini.
adalah tahap penerimaan dari TKIT Pendaftar tidak hanya berasal dari TKIT
Insan Kamil yang berada dalam satu Insan Kamil namun juga dari TK umum
yayasan dengan SDIT Insan Kamil. Dari lainnya dari dalam maupun dari luar
eksternal, penerimaan siswa dari luar kota.
TKIT Insan Kamil yang meliputi TK Ada beberapa alasan dari orang tua
umum dan TK Islam lainnya yang berasal siswa yang mendaftarkan anaknya ke
dari luar Yayasan Insan Mandiri. SDIT Insan Kamil Karanganyar.
Dari jumlah pendaftar baik internal Diantaranya adalah kualitas sekolah dan
maupun eksternal akan ditentukan biaya sekolah. Orang tua menginginkan
waktu khusus untuk observasi. kualitas yang terbaik untuk pendidikan
Observasi siswa meliputi psikologi anak, anaknya. Kualitas sekolah yang baik
kesehatan, membaca menulis berhitung diharapkan akan menjadikan anak
dan bacaan Al Qur’an (Iqro’). memiliki masa depan yang baik. Biaya
Perkembangan jumlah pendaftar dari sekolah yang terjangkau diharapkan
tahun ke tahun senantiasa mengalami dapat melancarkan proses pendidikan
perkembangan. Hal tersebut dapat anak itu sendiri. Sitambah lagi, pendidik
dilihat dengan adanya penambahan yang memiliki karakter yang santun
jumlah kelas rombel, yang pada awalnya dinilai dapat mengajari karakter anaknya
hanya dua kelas sekarang sudah dengan baik.
bertambah menjadi empat lokal. Dan
sekarang pun belum bisa menampung b) Penerapan Sistem Pembelajaran
seluruh jumlah pendaftar yang ingin Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil
menyekolahkan anaknya di SDIT Insan Karanganyar dalam Rangka
Kamil. Untuk tahun ajaran ini hanya Pembentukan Karakter Siswa
dibatasi empat lokal saja yang memuat (Proses)
sekitar 128 siswa, mengingat sudah tidak Sistem Pembelajaran Islam Terpadu
merupakan perpaduan antara pelajaran

6
umum dengan pelajaran agama Islam. muslimin. Dengan demikian siswa akan
Dalam setiap mata pelajaran ada muatan semakin dekat dengan agamanya dan
nilai-nilai agama yang turut dimasukkan. memahami lebih dalam tentang nilai-
Sekolah Islam Terpadu memiliki nilai keagamaan.
integrasi dengan agama islam dalam Dalam rangka penanaman karakter
kegiatan-kegiatan akademik maupun siswa dilakukan dengan pembiasaan-
non akademik. Sistem Pembelajaran pembiasaan setiap saat serta dengan
Islam Terpadu juga dimasukkan ke pendampingan dan pengawasan siswa
dalam silabus pendidikan di SDIT Insan selama di sekolah, baik di dalam
Kamil Karanganyar. Kalau Standar kegiatan pembelajaran maupun
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar kegiatan-kegiatan lainnya. Upaya-upaya
(KD), murni dari kurikulum dinas, pembentukan karakter dilakukan ketika
kemudian ada penambahan muatan siswa mulai masuk lingkungan sekolah
agama dalam indikator SK dan KD sampai jam anak-anak pulang sekolah,
tersebut. SDIT Insan Kamil merupakan baik di dalam maupun di luar kelas.
bagian dari JSIT (Jaringan Sekolah Islam Dalam penanaman karakter siswa,
Terpadu). Sehingga penambahan muatan guru mendidik siswa secara langsung
agama dalam indikator SK dan KD dalam kesehariannya misalnya meminta
tersebut sudah terdapat dalam maaf, mengucapkan terima kasih,
kurikulum JSIT. JSIT memadukan membuang sampah di tempat sampah
kurikulum dinas dengan muatan agama dan bersikap sopan. Hal tersebut
dalam silabusnya. dilakukan secara rutin agar siswa
Contoh-contoh penerapan Sistem terbiasa sehingga tertanam karakter
Pembelajaran Islam Terpadu dalam yang baik pada siswa. Penanaman
pelajaran misalnya kalau ada bab karakter pada siswa dilakukan dengan
tentang kebersihan lingkungan. Guru pembiasaan rutin seperti murid datang
akan mengaitkan pelajaran tersebut tiap pagi, kemudian dilanjutkan
dengan nilai agama seperti kebersihan muraja’ah rutin, pembiasaan salat
itu sebagian dari iman dan disukai Allah. dhuha, pembiasaan guru pada siswa
Hal ini akan membuat siswa semakin untuk selalu menggunakan 3 magic
dekat dengan agama. Penerapan dalam words (minta tolong, mohon maaf dan
pelajaran IPA misalnya, guru berterima kasih), menaati tata tertib,
menerangkan bahwa jaman dahulu ada sopan santun, mabit, tahajud call, dll.
ulama-ulama Islam yang pandai dalam Penanaman karakter diawali dengan
bidang kedokteran. Ulama-ulama kejujuran. Kejujuran ini diaplikasikan
tersebut telah mempunyai beberapa dalam mengerjakan test di kelas. Anak-
penemuan yang bermanfaat bagi kaum anak dididik untuk mengerjakan test

7
dengan kemampuannya sendiri untuk Seorang anak dapat dididik dan
memahamkan makna kejujuran. Jadi diajari untuk bisa dan pintar oleh guru
kejujuran itu tidak sekedar tidak bohong dengan cara yang tepat. Guru bisa
namun juga apa adanya. Dari sinilah bisa menggunakan metode mengajar yang
dilihat kemampuan siswa yang menarik seperti menggunakan LCD,
sebenarnya berdasarkan rentang nilai gambar, lagu, dll. Guru juga bisa
yang ia dapat. mengajak anak belajar di luar kelas
Pembelajaran di SDIT Insan Kamil seperti outdoor. Selain itu, metode alam
Karanganyar diampu oleh dua orang tak ambang, diskusi, kooperatif, dll juga
guru dalam satu kelas. Jadi ketika menunjang pembelajaran di sekolah
seorang guru mengajar, yang lainnya yang menarik siswa.
mendampingi, menjadi fasilitator dalam Kegiatan di sekolah juga mendukung
membimbing siswa siswinya. Dengan prestasi siswa misalnya kegiatan
demikian kelas bisa terkondisikan ekstrakurikuler. Ada ekstra karate, tae
dengan baik dan kebutuhan siswa bisa kwon do, pramuka, BSM (Bulan Sabit
terpenuhi. Penanaman karakter Merah) atau PMR, Science Community
dilakukan melalui pembelajaran di (SC), computer, melukis/menggambar,
dalam kelas dan kegiatan di luar kelas sepakbola, dll. Kegiatan ekstrakurikuler
seperti mentoring, pramuka SIT, ini untuk mewadahi kecerdasan anak
Kelompok Ilmiah Remaja, lembar masing-masing. Diharapkan anak tidak
mutaba’ah, mabit, outbond, study hanya pandai secara akademik, namun
wisata, lomba/olimpiade, rehat, tata dalam bidang yang lain juga. Untuk
tertib sekolah, market day, dan kegiatan meningkatkan prestasi siswa dilakukan
ekstrakurikuler. SDIT Insan Kamil dengan program pembelajaran untuk
Karanganyar memiliki beberpa layanan menghadapi Ujian nasional. Selain itu
bagi siswa misalnya layanan kesehatan, siswa juga diikutkan perlombaan-
psikolog, computer dan internet, home perlombaan.
visit, dering telfon ananda, antar jemput,
catering dan makanan siswa, dan kajian d) Pencapaian Hasil Belajar Siswa
kelas. (Karakter dan Prestasi) dari SDIT
Insan Kamil Karanganyar (Produk)
c) Mengetahui Penerapan Sistem Pengoptimalan potensi dilakukan
Pembelajaran Islam Terpadu di pada siswa dan juga siswanya. Untuk
SDIT Insan Kamil Karanganyar siswa, lima bulan sebelum waktu lomba
dalam Upaya Peningkatan Prestasi sudah mulai ada pembinaan dan
Siswa (Proses) pelatihan. Untuk guru, mereka juga
diikutkan pada ajang lomba antar guru.

8
Diharapkan baik siswa maupun gurunya Berdasarkan capaian secara
sama-sama berprestasi dan memiliki akademis diperoleh nilai rata-rata kelas
daya juang yang kuat dalam bersaing hasil Ujian Nasional beberapa tahun
untuk meningkatkan prestasinya. terakhir. Setidaknya nilai ini bisa
Ada Orang tua yang berpendapat memberikan gambaran tentang hasil
bahwa prestasi siswa SDIT Insan Kamil yang dicapai dari tahun ke tahun. Berikut
Karanganyar termasuk bagus dalam tabel nilai rata-rata ujian nasional selama
prestasi. Hal ini bisa dilihat dari nilai 4 tahun terakhir siswa kelas VI SDIT
anak-anak yang bagus. Para siswa juga Insan Kamil Karanganyar dari tahun ke
memiliki wawasan yang bagus. Anak tahun.
yang pintar akan terlihat berbeda dengan Tabel 4.3. Nilai Ujian Nasional 4
anak yang biasa, misalnya bila ditanyai Tahun Terakhir
atau diuji. 2011/ 2012/ 2013/ 2014/
Tahun 2012 2013 2014 2015
Selain itu, orang tua mengetahui
Nilai 6.9 8.0 8.3 8.4
bahwa banyak prestasi yang sudah
dihasilkan oleh siswa dalam mengikuti Dari tabel di atas dapat dilihat
lomba seperti lomba matematika, OSN, tentang rata-rata hasil ujian yang
dll. Hal itu juga membuat orang tua mengalami kenaikan dari tahun ke
tertarik untuk mendaftarkan putra tahun. Rata-rata nilai kelas siswa pada
putrinya ke SDIT Insan Kamil tahun 2011/2012 adalah 6.9, rata-rata
Karanganyar. nilai kelas siswa pada tahun 2012/2013
Seorang wali murid menyatakan adalah 8.0, rata-rata nilai kelas siswa
bahwa akademis anaknya sudah baik. pada tahun 2013/2014 adalah 8.3, dan
Prestasi anaknya yang dirasakan sudah rata-rata nilai kelas siswa pada tahun
mengalami peningkatan. Ia sudah bisa 2014/2015 adalah 8.4.
mengikuti pelajaran yang diberikan
gurunya tanpa tertinggal. Bahkan untuk e) Parameter Keberhasilan Sistem
anak kecil usia kelas 1 saja sudah bisa Pembelajaran Sekolah Islam
memahami tentang pengertian dan Terpadu di SDIT Insan Kamil
sudah memunculkan pertanyaan. Jadi, Karanganyar (Produk).
pembelajaran Islam terpadu yang Lulusan dari SDIT Insan Kamil
dilakukan SDIT Insan Kamil Karanganyar Karanganyar sebagian besar
bisa membuat siswa meningkatkan melanjutkan ke Sekolah Menengah yang
prestasinya. Suasana dan lingkungan diinginkannya. Disamping itu,
yang kondusif juga membuat siswa bisa banyaknya piala/tropi yang
memiliki akademis yang baik. dimenangkan siswa secara tidak
langsung telah memberikan bukti

9
keberhasilan siswa dalam bersaing Pendidikan Agama Islam diberikan
dengan siswa sekolah lain. Kemampuan Muhaimin (2007: 76), yakni sebagai
akademik mereka pun bagus dengan usaha sadar, yakni suatu kegiatan
nilai yang memuaskan. Siswi SDIT yang bimbingan, pengajaran dan atau
terbiasa berjilbab ketika SD umumnya latihan yang dilakukan secara
juga selalu berjilbab setelah lulus dan berencana dan sadar untuk
tetap mengenakan busana yang rapi di meningkatkan keyakinan, pemahaman,
sekolah lanjutannya. Kebiasaan untuk penghayatan dan pengamalan ajaran
jujur juga tercermin dalam mengerjakan agama Islam dari peserta didik di
ulangan atau ujian. Jargon tidak sekolah.
diperkenankan siswa mencontek selama Dengan lahirnya sekolah islam
ujian selalu dipatuhi oleh siswa. terpadu yang merupakan sebagai salah
Keberhasilan SDIT Insan Kamil satu model sekolah alternatif. Hal ini
Karanganyar dinyatakan oleh kepala selaras dengan Yusuf (2012: 2)
sekolah dinilai 80 oleh kepala sekolah. menjelaskan bahwa sekolah agama
Hal ini dinyatakan karena masih ada hal- terpadu adalah sekolah yang
hal yang belum dikembangkan secara memadukan antara pelajaran umum
optimal. Evaluasi dan perbaikan selalu berdasarkan kurikulum nasional dengan
dilakukan oleh stakeholder yang pelajaran agama.
bertujuan untuk peningkatan sekolah. Pembahasan input mencakup
Parameter keberhasilan sistem penerimaan calon siswa baru di
penanaman karakter siswa adalah ketika SDIT Insan Kamil Karanganyar. Kriteria
anak-anak dapat dan selalu berusaha calon siswa yang diterima SDIT Insan
untuk menerapkan adab-adab islami . Kamil Karanganyar adalah melalui
Parameter keberhasilan secara prestasi kebijakan yang sesuai dengan observasi
dapat dilihat dari anaknya pintar atau sekolah yang meliputi psikologi anak,
kemampuan akademiknya bagus, kesehatan, membaca menulis berhitung
dan bacaan Al Qur’an (Iqro’). Seperti
2. PEMBAHASAN dijelaskan Chrystianto (2010: 15) bahwa
Pembahasan mengenai konteks pendaftaran siswa baru merupakan
mencakup tujuan pendirian SDIT Insan suatu penyeleksian secara akademis oleh
Kamil Karanganyar adalah untuk calon siswa yang masuk ke jenjang
memperluas pendidikan dasar berbasis pendidikan akademis yang lebih tinggi.
agama di karanganyar sehingga dapat Pembahasan tentang proses
menciptakan karakter siswa yang baik mencakup penerapan sistem
dengan dasar nilai keislaman. Sementara pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di
itu pengertian lebih spesifik tentang SDIT Insan Kamil Karanganyar. Pada

10
dasarnya adalah mengimplementasikan akan terbentuk, berarti bermain
konsep pendidikan Islam berlandaskan merupakan wahana yang baik untuk
Al Qur’an dan As Sunnah dalam setiap mengembangkan watak dan
pembelajaran. Hal senada juga di kepribadiannya. Proses pembelajaran
ungkapkan Arifin (2014: 65) bahwa ditunjang untuk meningkatkan prestasi
Sekolah Dasar Islam Terpadu pada siswa, misalnya penerapan metode
hakekatnya adalah sekolah yang mengajar yang tepat dan pembinaan
mengimplimentasikan konsep lomba.
pendidikan Islam berlandaskan Al- Penerapan sistem pembelajaran
Qur’an dan As sunah, diaplikasikan Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil
sebagai sekolah yang menerapkan Karanganyar dalam upaya peningkatan
pendekatan penyelenggaraannya dengan prestasi siswa dilakukan dengan
memadukan pendidikan umum dan program pembelajaran untuk
pendidikan agama menjadi satu jalinan menghadapi ujian nasional dan siswa
kurikulum. Penanaman karakter siswa juga diikutkan perlombaan-perlombaan,
dilakukan dengan pembiasaan karakter sebagaimana yang disampaikan oleh
yang baik oleh guru pada siswa di dalam Suroto (2012: 53) yang menerangkan
kelas maupun di luar kelas. Hal ini bahwa prestasi belajar adalah sesuatu
sejalan dengan yang disampaikan oleh yang diperoleh karena suatu usaha
Arief (2002: 110), pembiasaan memperoleh ilmu sekaligus terjadi
merupakan cara yang sangat efektif perubahan tingkah laku.
dalam menanamkan nilai-nilai moral ke Pembahasan mengenai evaluasi
dalam jiwa anak. produk mencakup pencapaian hasil
Ada banyak kegiatan di luar kelas belajar siswa SDIT Insan Kamil
yang menunjang karakter yang baik Karanganyar. Kompetensi ilmiah siswa
sebagaimana diungkapkan pula oleh bisa dilihat dari nilai rata-rata ujian
Samani dan Hariyanto (2012: 112-113) nasional kelas 6 selalu meningkat setiap
menyampaikan bahwa pengembangan tahun. Siswa banyak memenangkan
karakter dibagi dalam empat pilar, yaitu perlombaan di tingkat kecamatan dan
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan kabupaten. Selain itu lulusan-lulusannya
keseharian dalam bentuk budaya banyak yang melanjutkan di sekolah-
sekolah, kegiatan kokurikuler dan atau sekolah favorit. Bisa dikatakan bahwa
ekstrakurikuler, serta kegiatan prestasi siswa bagus. Sebagaimana
keseharian di rumah, dan di masyarakat. diungkapkan Tirtonegoro (2001: 43)
Juga dikuatkan oleh Rijsdorp (dalam bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian
Sukintaka, 2002: 1), seseorang yang hasil usaha kegiatan belajar yang
bermain akan berkembang dan wataknya dinyatakan dalam bentuk simbol,

11
angka, huruf maupun kalimat yang adab-adab islami dalam kesehariannya,
dapat mencerminkan hasil yang sudah anak-anak salatnya sudah rajin dan bisa
dicapai oleh setiap anak dalam periode membaca Al Qur’an. Hal tersebut sesuai
tertentu.” dengam pernyataan Saptono (2011: 20)
Hal tersebut didukung oleh yang menyampaikan tentang gambaran
pernyataan dari Feng, Fan dan Yang orang yang memiliki karakter yang
bahwa (2013: 52) learning achievement tangguh, mereka adalah siapa saja yang
is the level of student success in memiliki karakter yang baik (good
learning the subject matter in schools character).
that are expressed in the form of scores Parameter keberhasilan secara
obtained from the results of tests on a prestasi dapat dilihat dari anaknya
particular subject matter. Prestasi belajar pintar atau kemampuan akademiknya
adalah tingkatan dari keberhasilan siswa bagus, out put siswa yang di terima di
dalam mempelajari pelajaran di sekolah sekolah yang mereka inginkan dan
yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang banyaknya piala/tropi yang
diperoleh dari hasil test pada pelajaran dimenangkan siswa (produk). Hal ini
tertentu. sesuaidengan pendapat Hamdu dan
Siswa diharapkan memiliki karakter Agustina (2011: 113) yang berkata bahwa
yang baik yang telah ditanamkan pada kegunaan prestasi belajar siswa adalah
dirinya. Hal tersebut didukung oleh untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pernyataan Megawangi (2007: 93) yang sesuatu dalam mempelajari materi
menyampaikan tentang sembilan pilar pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
karakter pokok dan utama yaitu 1) cinta nilai atau raport setiap bidang studi
tuhan dan segenap ciptaanNya, 2) setelah mengalami proses belajar
kemandirian dan tanggung jawab, 3) mengajar.
kejujuran/amanah, bijaksana, 4) hormat
dan santun, 5) dermawan, suka KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
menolong, dan gotong royong, 6) percaya Berdasar hasil penelitian ini dapat
diri, kreatif dan pekerja keras, 7) diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
kepemimpinan dan keadilan, 8) baik dan berikut: 1) SDIT Insan Kamil Karanganyar
rendah hati, 9) toleransi, kedamaian dan memadukan kurikulum dinas umum
kesatuan. dengan kurikulum agama islam sehingga
Parameter keberhasilan sistem terbentuk sebuah kurikulum JSIT.
pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di Didirikannya SDIT Insan Kamil untuk
SDIT insan Kamil Karanganyar dalam memperluas pendidikan dasar berbasis
karakter adalah ketika anak-anak dapat agama di karanganyar, 2)Siswa yang
dan selalu berusaha untuk menerapkan mendaftar akan diobservasi berdasarkan

12
kesehatan, psikologi, akademik dan Al Sekolah lain dapat menggunakan
Qur’an sebagai kebijakan penerimaan penelitian ini sebagai sistem yang
siswa, 3) untuk membentuk karakter, baru yang dapat diterapkan di
dilakukan pembiasaan kebiasaan baik sekolahnya. Penerapan sistem
yang rutin pada siswa serta kegiatan pembelajaran islam terpadu yang
dalam kelas maupun luar kelas, 4) untuk mengkombinasikan pelajaran umum
meningkatkan prestasi, dilakukan dengan nilai agama islam
pembelajaran dengan metode yang diharapkan dapat membentuk
menarik serta pembinaan khusus, 5) karakter baik pada siswa dan
Siswa SDIT Insan Kamil Karanganyar meningkatkan prestasi siswa.
dikenal memiliki karakter yang sopan 2. Untuk guru
santun, berbusana muslim yang baik dan Guru dapat menggunakan penelitian
jujur perangainya. SDIT Insan Kamil ini sebagai rujukan dan sumber
Karanganyar memiliki nilai Ujian informasi tentang cara membentuk
Nasional kelas 6 yang selalu meningkat karakter yang baik dan
tiap tahun. Sebagian besar lulusan siswa meningkatkan prestasi siswa dengan
SDIT Insan Kamil Karanganyar pun bentuk kegiatan dalam sistem
diterima di sekolah favorit. Siswa SDIT pembelajaran islam terpadu.
Insan Kamil Karanganyar memiliki 3. Untuk orang tua
prestasi yang baik karena banyak Orang tua dapat menggunakan
memenangkan perlombaan, 6) penelitian ini sebagai sumber
parameter keberhasilan sistem informasi tentang Sekolah Islam
pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di Terpadu atau SDIT dalam rangka
SDIT insan Kamil Karanganyar dalam memilihkan sekolah untuk putra
karakter adalah ketika anak-anak dapat putrinya.
dan selalu berusaha untuk menerapkan 4. Untuk peneliti lain
adab-adab islami dalam kesehariannya, Peneliti lain dapat menggunakan
parameter keberhasilan secara prestasi penelitian ini sebagai sumber rujukan
dapat dilihat dari anaknya pintar atau atau referensi dalam melakukan
kemampuan akademiknya bagus, out penelitian yang sejenis.
put siswa yang di terima di sekolah yang
mereka inginkan dan banyaknya
piala/tropi yang dimenangkan siswa
Setelah menganalisa data dan
membuat kesimpulan, peneliti memiliki
saran yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk sekolah lain

13
DAFTAR PUSTAKA Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Algarabel dan Dasy. 2001. The Definition
Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi
of Achievement and the Pendidikan Karakter. Salatiga:
Esensi.
Construction of Tests for its
Sukintaka, S. 2002. Proses Belajar
Measurement: a Review of the Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Main Trends. Journal of
Suroto. 2012. Pembelajaran Matematika
Psicologica. Volume 22. Pp 43-46. Model Kooperatif Tipe
Jigsawpada Materi Prisma dan
Arifin, Mochamad. 2014. Manajemen
Limas Kelas VIII. Journal of
Pembelajaran Pendidikan Agama
Primary Education. Vol 1 No 1 pp.
Islam: Studi Komparasi SDIT
51-56. ISSN 2252-6404.
Assalamah dengan SDI Istiqomah
Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu
Kecamatan Ungaran Barat
Terpadu dalam Pendidikan.
Kabupaten Semarang. Tesis S2
Jakarta: PT Grasindo.
Fakultas Pasca Sarjana STAIN
Tiantong dan Tongchin. 2013. A Multiple
Salatiga. (Unpublished)
Intelligences Suported Web-based
Chrystianto, Hascaryo Dony. 2010.
Collaborative learning Model
Sistem Informasi Pendaftaran
Using Stufflebeam’s CIPP
Siswa Baru Online SMPN 2
Evaluation Model. International
Tawangsari. Tugas Akhir Ilmu
Journal of Humanities and Social
Komputer Universitas Sebelas
Science. Vol 3 No 7.
Maret.
Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak
Hamdan dan Agustina. 2011. Pengaruh
Super Normal dan Program
Motivasi Belajar Siswa terhadap
Pendidikannya. Jakarta : Bumi
Prestasi Belajar IPA di Sekolah
Aksara.
Dasar. Jurnal Penelitian
Yusuf, Mochamad. 2012. Kelemahan
Pendidikan. Vol 12 No 1. Pp.81-86.
Sekolah Agama Terpadu.
ISSN 1412-565X.
http://www.enerlife.web.id/.
Jinan, Mutohharun. 2007. Dakwah
Diunduh pada tanggal 20 Mei
Organik Melalui Pendidikan.
2015.
Shabran. Vol XX, Edisi 01.
Kamaruddin, Syamsu A. 2012. Character
Education and Students Social
Behavior. Journal of Education
and Learning. Vol.6 (4). Pp. 223-
230.
Karimi, Nawal. 2012. Sekolah-Sekolah
Islam Terpadu (IT).
http://edukasi.kompasiana.com/
2012/11/12/sekolah-sekolah-
islam-terpadu-it-506459.html.
Diunduh pada tanggal 15 Juni
2015.
Megawangi, Ratna. 2007. Pendidikan
Karakter: Solusi yang Tepat untuk
membangun Bangsa. Jakarta:
Indonesia Heritage Foundation.
Muhaimin. 2007. Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Agama
Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012.
Konsep dan Model Pendidikan

14

Anda mungkin juga menyukai