Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PKN SMA X)

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Desain dan Pengembangan Evaluasi
pembelajaran PKN)
Dosen Pengampu : Dr.Zulkilfli Amin.M.Si

Di Susun Oleh :
Elesty Anjelita (1902060017)
Kelas A 5 Pagi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Padang Tualang


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (8 JP)

A. Kompetensi Inti
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar/ Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mensyukuri nilai-nilai - Membangun nilai-nilai toleran dalam
Pancasila dalam praktik praktik penyelenggaraan pemerintahan
penyelenggaraan negara.
pemerintahan negara sebagai - Membangun nilai-nilai kejujuran dalam
salah satu bentuk pengabdian praktik penyelenggaraan pemerintahan
kepadaTuhan Yang Maha negara.
Esa.
2.1 Mengamalkan nilai-nilai - Membangun nilai-nilai toleransi dalam
Pancasila dalam kerangka kerangka praktik penyenggaraan
praktik penyenggaraan pemerintah negara
pemerintah negar - Membangun nilai-nilai kejujuran dalam
kerangka praktik penyenggaraan
pemerintah negara
3.1 Menganalisis nilai-nilai - Menganalisis sistem pembagian
Pancasila dalam kerangka kekuasaan negara Republik Indonesia.
praktik penyelenggaraan - Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi
pemerintahan negara kementerian negara Republik Indonesia
dan lembaga pemerintahan non
departemen
- Menganalisis kedudukan dan fungsi
pemerintahan daerah dalam kerangka
NKRI
- Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan
4.1 Mengambil keputusan - Menyaji hasil analisis tentang
bersama sesuai nilai-nilai pengambilan keputusan bersama sesuai
Pancasila dalam kerangka nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan negara negara.
- Mengkomunikasikan hasil analisis terkait
dengan pengambilan keputusan bersama
sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara.

C. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Sistem pembagian kekuasaan negara Republik Indonesia
a. Macam-Macam kekuasaan negara
Apa saja kekuasaan negara itu? Kekuasaan negara banyak sekali
macamnya. Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006:
273) bahwa kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni
sebagai berikut.
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undangundang.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan
undangundang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang- undang.
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan
luar negeri.
Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan
negara, yaitu Montesquieu. Sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006:
273).
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undang-undang.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang.
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan
undangundang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undangundang.
Pendapat yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan
penyempurnaan dari pendapat John Locke. Kekuasaan federatif oleh
Montesquieu dimasukkan ke dalam kekuasaan eksekutif, fungsi mengadili
dijadikan kekuasaan yang berdiri sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang berbeda yang sifatnya terpisah.
Teori Montesquieu ini dinamakan Trias Politika.
b. Konsep pembagian kekuasaan negara di Indoensia
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan
itu? Kusnardi dan Ibrahim (1983:140) menyatakan bahwa istilah
pemisahan kekuasaan (separation of powers) dan pembagian kekuasaan
(divisions of power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian
berbeda satu sama lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara
itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organ maupun
fungsinya. Dengan kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang
meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif merupakan lembaga
yang terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan
koordinasi dan kerja sama.
Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut negara
Indonesia? Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur
sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara
vertikal.
 Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian
kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif,
eksekutif, dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, secara horisontal pembagian kekuasaan
negara dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan
pemerintahan pusat berlangsung antara lembagalembaga negara yang
sederajat.
 Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian
kekuasaan berdasarkan tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan
antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut,
pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia
berlangsung antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
(pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota).

2. Pertemuan Ke dua
Kedudukan dan fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non-Kementrian.

a. Tugas Kementrian Negara Republik Indonesia


Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin
dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, presiden memerlukan orang lain untuk
membantunya. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik
Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan
dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa
kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-
menteri negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh presiden
sesuai dengan kewenangannya. Keberadaan Kementerian Negara Republik
Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan:
 Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
 Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara
diatur dalam undang-undang.

b. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia


Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Kementerian Negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah
maksimal kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34 kementerian
negara. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara. Kementerian Negara
Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan
pemerintahan yang ditanganinya.
 Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang
nomenklatur/ nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
 Kementerian Dalam Negeri
 Kementerian Luar Negeri
 Kementerian Pertahanan
 Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan tertentu
dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian
tujuan kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan
nasional.
 Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

c. Lembaga Pemerintahan Non-Kementrian


Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya
Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah
NonKementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk
membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu.
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan
bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat
setingkat menteri yang terkait.
Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia,
yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Berikut ini Daftar
Lembaga Pemerintah Non -Kementerian yang ada di Indonesia.
 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
 Badan Informasi Geospasial (BIG).
 Badan Intelijen Negara (BIN).
 Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 5) Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di
bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
3. Pertemuan Ke tiga dan Pertemuan ke empat
Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
 Sistem nilai dalam Pancasila
sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh
mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian
besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik. Pancasila
sebagai nilai mengandung serangkaian nilai yaitu, ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan dan keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan
suatu kesatuan yang utuh, tidak dapat terpisahkan mengacu kepada
tujuanyang satu.
 Implementasi Pancasila
Pancasila yang memuat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
landasan bangsa Indonesia yang mengandung tiga nilai utama yaitu,
dimensi spiritual, dimensi cultural, dan Institusional.
 Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Pengkajian pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk
mencapai hakikat atau makna terdalam dari pancasila. Berdasarkan
analisis makna nilai-nilai pancasila diharapkan akan diperoleh makna
yang akurat dan mempunyai nilai filosofis. Dengan demikian
penyelenggaraan negara harus berdarkan pada nilai-nilai pancasila yang
terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning sebagai berikut..
Langkah/ Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu

Orientasi peserta 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 Menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan
didik pada
ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
masalah
buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi
belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan
dengan sara syukur peserta didik masih dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan
menengah (SMA).
3. Guru menegaskan kembali tentang topik dan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Mengorganisasi 1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok yang
peserta didik beranggotakan 4 - 5 orang siswa, dengan pembagian
untuk belajar tugas sebagai berikut.
- Kelompok 1 dan 2
Analisis tentang kekuasaan konstitutif
- Kelompok 3 dan 4
Analisis tentang kekuasaan legislatif
- Kelompok 5 dan 6
Analisis tentang kekuasaan yudikatif
- Kelompok 7
Analisis tentang kekuasaan kekuasaan eksaminatif
2. Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong
peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu
dengan pertanyaan secara mendalam dalam daftar
pertanyaan, terkait dengan tugas yang diberikan.
Membimbing 1. Guru membantu dan membimbing peserta didik untuk 10 Menit
penyelidikan mengumpulkan informasi tentang Tugas yang
individual dan diberikan .
kelompok 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan
pertanyaan pada peserta didik lain dalam kelompok
untuk berpikir tentang jawaban terhadap pemecahan
masalah terhadap kendala-kendala yang dihadapi
lembaga negara tersebut.
3. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta
didik dengan membei konfirmasi atas jawaban peserta
didik, atau mengungkap lebih jauh penyelidikan yang
telah mereka lakukan.
Mengembangkan 1. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok
dan menyajikan untuk menyusun laporan hasil kajian kelompok.
hasil karya 2. Laporan tersebut dapat berupa bahan tayang
(powerpoint) atau laporan tertulis.
3. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan
hasil telaah di kelas.
Menganalisis dan 1. Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi
mengevaluasi pemikiran dan aktivitas mereka selama proses
proses kegiatan pengumpulan informasi, proses analisis serta
pemecahan preses berlangsungnya tugas kelompok.
masalah 2. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang
telah mereka lakukan.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan
lancar.

2. Pertemuan Kedua

Langkah/ Deskripsi Alokasi


Syntak Model Waktu
Pembelajaran
Kegiatan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 Menit
Pendahuluan proses belajar mengajar dilanjutkan dengan apersepsi.
2. Guru menyampaikan topik tentang “Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintahan Non Departemen”.
Kegiatan Inti 1. Presentasi kelompok 1, topik Bab 1, Sub-Bab B. 70 Menit
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintahan Non
Departemen.
2. Pada saat Kelompok 1 tampil presentasi, kelompok
lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
3. Setelah presentasi selesai dipaparkan oleh kelompok
1, kelompok lain memberikan saran/masukan dan
mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang
sedang dibahas (menanya).
Penutup 1 Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi. 10 Menit
2 Sebelum mengakhiri pelajaran, guru dapat melakukan
refleksi terkait dengan kasus tersebut.
3 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan
lancar.

3. Pertemuan Ketiga dan Keempat


Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Problem Based
Learning. Dengan langkah sebagai berikut ;

Langkah/
Alokasi
Syntak Model Deskripsi
Waktu
Pembelajaran

Orientasi 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan


logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik
peserta didik
agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang
pada masalah
dipilih.
2. Guru meminta peserta didik untuk mengamati dengan
membaca buku BAB 1, Sub Bab D. Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
3. Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam
membaca sub bab tersebut.
4. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang
penting dan mungkin dapat dieksplorasi dari bacaan
tersebut.
Mengorganisasi 1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok
peserta didik heterogen beranggotakan 4 - 5 orang.
untuk belajar 2. Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong
peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu
dengan pertanyaan secara mendalam dalam daftar
pertanyaan.
3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara
perorangan dan kelompok dalam menyusun
pertanyaan.
4. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak
mempunyai jawaban mutlak “benar” sebuah masalah
yang rumit dan kompleks mempunyai banyak
penyelesaian dan seringkali bertentangan.
5. Selama penyelidikan peserta didik didorong untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari informasi tentang
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Membimbing 1. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan
penyelidikan informasi tentang penerapan nilai-nilai Pancasila
individual dalam penyelenggaraan pemerintahan (eksekutif),
dan kelompok 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan
pertanyaan pada peserta didik untuk berpikir tentang
jawaban terhadap masalah tersebut diatas dan
pemecahan masalah jika nilai-nilai tersebut belum
diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan RI.
3. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dan menyelidiki penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan oleh
kelompok.
4. Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti
buku teks atau buku referensi lainnya.
Mengembangka 1. Guru membimbing kelompok untuk mengidentifikasi
n dan nilai-nilai Pancasila yang sudah di implementasi
menyajikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan upaya
hasil karya pemecahan masalah jika nilainilai tersebut belum
diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan RI
2. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan
hasil identifikasi penerapan Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Laporan
tersebut dapat berupa bahan tayang (powerpoint) atau
laporan tertulis.
3. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan
hasil telaah di kelas.
Menganalisis 1. Guru memberikan bimbingan agar peserta didik
dan mampu menganalisis dan mengevaluasi nilai-nilai
mengevaluasi Pancasila manakah yang telah diterapkan dalam
proses penyelenggaraan pemerintah dan upaya pemecahan
pemecahan masalah jika nilai-nilai tersebut belum diterapkan
masalah dalam penyelenggaraan pemerintahan RI
2. Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas mereka selama proses
kegiatan belajarnya.
3. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang
mereka gunakan..

E. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


1) Penilaian
 Pertemuan pertama
1. Penilaian Sikap
Penilaiansikap terhadap peserta didik dapat dilakukan dengan observasi
selama proses pembelajaran berlangsung. (Panduan Observasi
Terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja
kelompok sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembelajaran problem
based learning di atas.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang
dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang merupakan perwakilan
kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik yang
mengkomuniikasikan).
 Pertemuan ke dua
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses
diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam
observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik
pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat,
argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaianpengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik
diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada Latihan Tugas
Mandiri 1.2. dan Tugas Mandiri 1.3. serta Tugas Kelompok 1.2.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab/mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas
(mengkomunikasikan secara lisan).

 Pertemuan ke tiga dan ke empat


1. Penilaian Sikap
Penilaiansikap terhadap peserta didik dapat dilakukan dengan penilaian
diri dan penilaian antarteman.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaianpengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja
kelompok sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembelajaran problems
based learning diatas.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaianketerampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang
dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang merupakan perwakilan
kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik yang
mengkomunikasikan)..

 Evaluasi

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Pilihan Ganda)
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
1. Pengelolaan kekuasaan negara dilakukan oleh lembaga-lembaga negara, pengelolaan
kekuasaan negara tidak hanya dilakukan oleh presiden beserta para menteri negara
selaku pemegang …
a. kekuasaan legislatif
b. kekuasaan eksekutif
c. kekuasaan yudikatif
d. kekuasaan federatif
e. kekuasaan koordinatif
2. Kekuasaan membentuk undang-undang disebut juga kekuasaan legislatif, setelah
dilakukan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, DPR mempunyai kedudukan yang lebih kuat dalam pengelolaan kekuasaan
negara. DPR secara tegas dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan untuk
membentuk undangundang. Hal tersebut diatur dalam …
a. Pasal 20 Ayat (1)
b. Pasal 20 Ayat (2)
c. Pasal 20 Ayat (3)
d. Pasal 20 Ayat (4)
e. Pasal 20 Ayat (5)
3. Apabila presiden dan wakil presiden tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa
jabatannya secara bersamaan, pelaksanaan tugas keresidenan adalah.....
a. Menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan
b. Menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan menteri sekretariat negara
c. Menteri dalam negeri, menteri hukum dan HAM, serta menteri luar negeri
d. Menteri pertahanan, menteri hukum dan HAM, serta menteri sekretariatan negara
e. Menteri dalam negeri, menteri pertahanan, serta menteri koordinator politik,
hukum dan keamanan.
4. Hak prerogratif diartikan sebagai kekuasaan ....
a. Mutlak presiden untuk membubarkan parlemen
b. Mutlak presiden untuk mengesahkan RUU menjadi UU
c. Relatif presiden untuk membentuk dan membubarkan kabinet
d. Mutlak presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
e. Relatif presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
5. Berikut ini yang merupakan salah satu variasi dari sistem pemerintahan presidensial
di Indonesia adalah ....
a. Parlemen terdiri dari dua bagian DPR dan DPD
b. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
c. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden
d. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan di
bawahnya
e. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dan
pertimbangan DPR
6. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
(1). Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden.
(2). Kabinet dibentuk oleh presiden.
(3). Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
(4). Presiden tidak dapat membubarkan parlemen.
Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri dari....
a. Bentuk negara kesatuan
b. Bentuk negara federasi
c. Bentuk pemerintahan republik
d. Sistem pemerintahan presidensil
e. Sistem pemerintahan parlementer
7. Perhatikan ciri pemerintahan di bawah ini !
(1). Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif.
(2). Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri.
(3). Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara saja bukan sebagai kepala
eksekutif atau pemerintahan.
(4). Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan.
(5). Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
(6). Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tersebut tunduk dan bertanggung
jawab kepada presiden.
Daripernyataan tersebut yang merupakan ciri sistim pemerintahan presidensial
ditandai pada nomor ...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 5
d. 4 dan 6
e. 5 dan 6
8. Sebagai warga negara sudah sepatutnya kita wajib mendukung penyeleng-garaan
negara berorientasi kepada kepentingan rakyat dan merupakan perwujudan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi terbuka. Bersikap positif terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah, kecuali…
a. Menyaring budaya-budaya asing yang masuk baik secara langsung maupun tidak
langsung
b. Bersikap terbuka terhadap perubahan yang berdampak pada kemakmuran bangsa
c. Mengembangkan prinsip toleransi, bekerja sama dan kekeluargaan dalam setiap
perikehidupan
d. Mengembangkan kehidupan demokrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
bangsa dewasa ini
e. Menyerap semua nilai-nilai yang masuk demi kemajuan bangsa pada era
globalisasi sekarang ini
9. Perhatikan data di bawah ini!
(1). Cinta akan kemajuan dan pembangunan
(2). Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.
(3). Keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati orang lain.
(4). Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
Berdasarkandata di atas yang merupakan implementas dari nilai kerakyatan terdapat
pada nomor …
a. 2 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 1 dan 2
e. 3 dan 4
10. Sikap positif yang perlu dikembangkan warga negara sebagai implementasi nilai-
nilai Pancasila adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Mendukung kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan negara yang
demokratis dan bebas dari KKN.
b. Berpartisipasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.
c. Mengembangkan prinsip toleransi, bekerja sama dalam setiap perikehidupan.
d. Memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa
e. Bersikap terbuka terhadap perubahan yang berdampak pada kemaslahatan
Bangsa.

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda dan Pedoman Pensekoran


No Jawaban Skor
1 B
2 C
3 B
4 D
5 E
6 D
7 D
8 C
9 C
10 A
Jumlah Skor

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 10


10

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Pada hakikatnya kekuasaan negara menurut teori trias, Montesquie terdiri atas
kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Berdsarkan hal tersebut Jelaskan
jenis-jenis kekuasaan yang berlaku dalam penyelenggaraan negara di Republik
Indonesia !
2. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 berdampak pada penyelenggaraan
pemerintahan Negara. Jelaskan karakteristik pemerintahan Indonesia setelah
dilakukannya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !Pada
dasarnya selain memiliki Kementerian Negara, pemerintah Republik Indonesia
memiliki Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang dahulu dikenal dengan
istilah lembaga pemerintahan non-departemen. Jelaskan dan berikan contoh
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Republik Indonesia !
3. Pada hakikatnya Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Sebutkan 3 (tiga) tugas kementerian negara
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara !
4. Pada hakikatnya keberadaan pemerintah daerah menunjang pemerintah pusat
dalam menjalankan efektifitas dan efisiensi pemerintahan Negara. Jelaskan
pentingnya keberadaan pemerintahan daerah dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan di Republik Indonesia !
5. Menurut anda faktor apa sajakah yang menyebabkan suatu kementrian negara
berkinerja kurang memuaskan?
6. Tuliskan 5 kewenangan presiden Republik Indoensia sebagai kepala
pemerintahan?
7. Tuliskan dan jelaskan bagaimana ciri-ciri sistem pemerintahan presidensiansial !
8. Dalam penyelenggaraan sistem pemerintahaan di Indonesia sebagai warga
negara kita harus mendukungnya dengan bersikap positif terhadap praktik
penyelenggaraan pemerintahan tersebut. Coba jelaskan hal-hal apa saja yang
dapat kita lakukan sebagai warga negara yang baik terdahap penyelenggaraan
sistem pemerintahan di Indonesia !
9. Bagimanakah menurut anda implementasi pancasila dalam praktik
penyelenggaran pemerintahan di indoensia!
10. Jelaskan perbedaan antara presiden sebagai kepala negara dengan presiden
sebagai kepala pemerintahan?

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif Penyelesaian Skor
Jawaban
1 Setiap Negara pada dasarnya memiliki kekuasaan, tidak
terkecuali Indonesia karena merupakan organisasi kekuasaan.
Dengan kata lain, negara memiliki banyak sekali kekuasaan.
Kekuasaan negara adalah kewenangan negara untuk mengatur
seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan, kemakmuran,
serta keteraturan.
Pembagian Kekuasaan yang ada Negara di Indonesia
 Kekuasaan Horizontal Kekuasaan secara horizontal adalah
pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga
tertentu contohnya : legislatif, eksekutif dan yudikatif.
 Kekuasaan Konstitutif, Kekuasaan konstitutif adalah
kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan UUD.
 Kekuasaan eksekutif, Kekuasaan eksekutif adalah
kekuasaan yang digunakan untuk menjalankan undang-
undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara.
 Kekuasaan legislative, Kekuasaan Legislatif adalah
kekuasaan yang memiliki wewenang untuk
membentuk/menyusun undang-undang.
 Kekuasaan yudikatif, Kekuasaan yudikatif atau biasa
disebut dengan kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
yang berwewenang untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan.
 Kekuasaan eksaminatif/inspektif, Kekuasaan eksaminatif
atau inspektif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara.
 Kekuasaan moneter, Kekuasaan moneter adalah
kekuasaan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter dan juga memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan vertikal, Kekuasaan secara vertikal yaitu
pembagian kekuasaan yang diatur menurut tingkatnya yaitu
pembagian kekuasaan menurut tingkatan yang ada di
pemerintahan.
2 Lembaga non kmentrian adalah lembaga negara di Indonesia
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu dari
presiden. Cntohnya yaitu :
 Perpustakan Nasional Republik Indonesia (perpusnas)
 Lembaga Sandi Negara (Lamseneg)
 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
 Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Bandan SAR Nasional (Basarnas)
3 Dalam menyelenggarakan negara, Kementrian Negara
Republik Indonesia memiliki tugas menyelenggarakan tugas –
tugas tertentu sesuai dengan masing-masing kementrian yang
berada di bawah Presiden. Kementrian negara bertanggung
jawab kepada Presiden. Tugas kementrian negara
diantaranya :
 Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
(koordinasi dan sinkronisasi) kebijakan di bidangnya
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya
Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan
pelaksanaan kegiatan teknis (bimbingan teknis dan
supervisi) dari pusat/nasional sampai ke daerah.
4 Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan di Republik Indonesia.
Dengan adanya pemerintah daerah, pemerintah pusat dapat
mendelegasikan beberapa tugas dan fungsi pemerintahan
kepada aparat di daerah dan dengan demikian dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan rakyat,
dan menyelesaikan tantangan-tantangan daerah dengan lebih
cepat dan efektif.
5 Faktor yang menyebabkan suatu kementerian negara memiliki
kinerja yang kurang memuaskan adalah sebagai berikut:
 Kurangnya seleksi yang ketat saat proses pemilihan
menteri oleh presiden.
 Ilmu yang dimiliki oleh menteri kurang relevan dan
kurang berkompeten dengan kementerian yang dijabatnya.
 Menteri yang dipilih kurang amanah, jujur, adil, dan
bersih dalam menjalani tugasnya.
 Kurangnya koordinasi terhadap presiden dan rakyat
sehingga kebijakan yang dibuat oleh menteri menjadi
tidak efektif.
 Kurangnya keterbukaan dari suatu menteri terhadap
aspirasi dan pendapat masyarakat demi mencapai
kesejahteraan bangsa.
 Kurangnya sarana, prasarana dan komunikasi dari
menteri.
Kurangnya kematangan dan kesigapan dari menteri dalam
menanggapi suatu permasalahan.
6 Beberapa kewenangan presiden republic Indonesia sebagai
kepala pemerintahan antara lain :
 Membentuk suatu dewan pertimbanagan yang bertugas
dan memebrikan nasihat dan pertimbangan kepada
presiden (Pasal 16)
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menetri (Pasal
17 ayat 2)
 Membahas dan memeberi persetujuan atas RUU bersama
DPR serta mengesahkan RUU (Pasal 20 ayat 2 dan 4)
 Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti
Undang-Undang dalam kegentingan yang memaksa (Pasal
22 ayat 1)
7 Berikut ini beberapa cirri-ciri sistem pemerintahan
presidensial yaitu :
 Penyelenggara negara ada di tangan presiden. Presiden
punya peran sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Presiden nggak dipilih oleh parlemen,
tapi dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu yang
punya asas Langsung, Bebas, Rahasia, Umum, Jujur,
dan Adil. Otomatis presiden langsung bertanggung
jawab ke rakyat.
 Kabinet atau staf menteri dibentuk oleh presiden.
Kabinet nggak bertanggung jawab ke parlemen atau
legislatif. Kabinet cuma bertanggung jawab ke
presiden.
 Presiden tidak bertanggung jawab ke parlemen karena
dia nggak dipilih oleh parlemen, tapi oleh rakyat.
 Presiden tidak bisa membubarkan parlemen seperti di
sistem parlementer.
 Parlemen punya kekuasaan legislatif dan punya
jabatan jadi lembaga perwakilan. Karena ini adalah
lembaga perwakilan, anggotanya dipilih oleh rakyat.
 Presiden tidak ada di pengawasan langsung parlemen.
8 Berikut ini beberapa hal-hal positif yang bisa kita lakukan
sebagai masyrakat dalam mendukung penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia antara lain :
 Menjadi pemillih dalam penyelenggaran pemilihan umum
 mendukung setiap kebijakan demokratis yang dijalankan
pemerintahan
 Menjaga keutuhan negara kesatuan republic Indonesia
 Berpartisipasi aktif dalam proses demokratisasi yang
dijalankan pemerintahan
 Memberikan kritik, saran dan masukkan yang bersifat
membangun terhadap kebijakkan pemerintahan yang
kurang beorientasi banyak pada masyarakat.
 Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara yang
baik, dengan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas
diri.
9 Implementasi Pancasila dalam praktik penyelenggaran
merupakan landasaan utama bangsa Indonesia yang
mengandung tiga nilai sekaligus yaitu dimensi
spiritual,dimensi cultural, dan dimensi institusional. Pncasila
sendiir dimaksudkan untuk mencapai hakikat atau makna dari
pancasila itu sendiri berdasarkan analisis makna nilai-nilai
pancasila diharapkan akan memperoleh makna yang akurat
dan mempunyai nilai filosofis yang tinggi, maka dari itu
penyelenggaraan negara harusla berdasarkan pada nilai-nilai
pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Berikut ini beberpa nilai pancasila dalam iplementasi
penyelenggaran pemerintahan negara republic Indonesia :
 Nilai ketuhanan yang maha esa, artinya menjamin
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya. Tidak memaksa warga
negara untuk Bergama, tetapi diwajaibkan memeluk
agama sesuai hukum dan kepercayaan masing-masing.
 Nilai kemanusiaan yang adil dan berabab, di
implementasikan menempatkan manusia sesuai dnegan
hakikatnya sebagai makhluk tuhan. karena manuisa
mempunyai sifat universal dan menjunjung tinggi
kemerdekaan sebgai hak segala bangsa. Mewujudkan
keadilan dan perabadan yang tidak lemah, hal ini
menunjukkan suatu bangsa yang dituju adalah keadilan.
 Nilai persatuan Indonesia, selalu cinta bangsa dan tanah
air , menggalang persatuan dan kesatuan bangsa,
menghilangkan penonjolan kekuatan tau kekuasaan,
keturunan dan perbedaan warna kulit artinya sellu
menunjung persatuan tanpa harus membeda-bedakan.
 Nilai kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat
kebijaksanakan dalam permusyawaratan dan perwakilan,
implementasi nilai ini adalah demokrasi. Dimna
demokrasi di Indonesia sangatlah di junjung tinggi karena
negara kita merupakan negara yang menganut sistem
demokrasi yang melakukan kebijakkan dan keputusan
appaun ialah suatu hal bersama sesuai mufakat.
 Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
implementasinya adalah makmuran yang merata bagi
seluruh rakyat tanpa harus dibeda-bedakan.
10 Presiden sebagai kepala negara memegang kekuasaan
tertinggi atas,laut dan udara dan juga presidenlah yang berhak
menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian
dnegan negara-negara lain. Sedangkan presiden sebagai
kepala pemerintahan yaitu mengajukkan RUU kepada DPR
dan juga menetapkan peraturan pemerintah. Jadi
perbedaannya itu terdapat pada tugas dan kewenangannya.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 10


10

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Benar Salah)

Berilah Tanda Centang () Pada Pertanyaan Yang benar.


No Pernyataan Benar Salah
1 Menurut John Locke dikutip oleh Riyanto (2006:273)
Bahwa kekuasaan negara itu terbagi menjadi tiga bagian
yakni kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislative, dan
kekuasaan yudikatif.
2 Pemisahan kekuasaan (separation of powers) dan
pembagian kekuasaan (divisions of power) merupakan
dua istilah yang memiliki pengertian yang sama satu
sama lain.
3 Kekuasaan moneter yaitu kekuasaan untuk menetapkan
dan melaksanakan kebijakkan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran serta memelihara
kestabilan nilai rupiah.
4 Mengajukan Rancangan Undang-undang kepada DPR
(Pasal 5 ayat 1) meruapkan salah satu kewenangan
Presiden Republik Indonesia sebagai kepala
Pemerintahan.
5 Menyatakan perang , membuat perdamaian dan
peerjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR
(Pasal 11 ayat 1) merupakan kewenangan Presiden
Re[ublik Indonesia sebagai kepala negara.
6 Keberadaan kementrian Negara Republik Indoensia diatur
secara tegas dalam pasal 20 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7 Kementrian agama termasuk kedalam kementrian yang
mempunyai tugas penyelenggaran urusan tertentu dalam
pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya
pencapaian tujuan kementrian sebagai bagian dari tujuan
pembangunan nasional.
8 Arsip Negara Republik Indonesia (ANRI) di bawah
koordinasi menteri coordinator bidang perekonomian.
9 Pengkajian pancasila secara filosofi tidak dimaksudkan
untuk mencapai hakikat atau makna terdalam dari
pancasila.
10 Penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada nilai-
nilai pancasila yang terdapat dalam pembukaan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kunci Jawaban Soal Benar/Salah dan Pedoman Penskoran


No Benar Salah Skor
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
Jumlah Skor

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 10


10

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Melengkapi)

Lengkapilah Pernyataan soal berikut


1. Menurut Montesquieu, .............. yaitu kekuasaan untuk membuat atau
membentuk Undang-Undang.
2. Penerapan pembagian kekuasaan di indonesia terdiri atas dua bagian yaitu
pembagian kekuasaan secara ............... dan pembagian kekuasaan secara
.............. .
3. Kekuasaan ini dijalankan oleh majelis permusyawaratan rakyat sebagaimana
ditegaskan dalam pasal ....... ayat ....... Undang-Undang negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa majelis permusyawaratan rakyat
berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
4. Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat karena ia merupakan
............... sekaligus sebagai .............. .
5. Urusan pemerintahan yang ............... kementriannya secara tegas disebutkan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 , meliputi urusan luar
negeri, dalam negeri dan pertahanan.
6. Pasal 15 Undang-Undang Republik Indoensia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
kementrian negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal kementrian
negara yang dapat dibentuk adalah .......... kementrian negara.
7. Kemnentrian koordinator ................ adalah kementrian dalam pemerintah
indonesia yang membidangi koordinasi perencaaan dan penyusunan kebijakan
serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kemaritiman.
8. ............... memiliki tugas dan wewenang sebagai menyusun dan membahas
rancangan Undang-Undang (RUU).
9. Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan salah satu lembaga negara
............ yang tugasnya yaitu dibidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan, dan peredaran gelap psikotripika, prekursor dan zat adiktif
lainnya.
10. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama .............
antar umat dan dalam beragama.
Kunci Jawaban Soal Melengkapi dan Pedoman Penskoran
No Alternatif Jawaban Skor
1 Kekuasaan Legislatif
2 Horizontal dan Vertikal
3 3 dan (1)
4 Kepala Negara dan Pemerintahan
5 Nomenklatur
6 34
7 Bidang Kemaritiman
8 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
9 Non Kementrian
10 Toleransi
Jumlah Skor

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 10


10

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Menjodohkan)
Soal Tes Bentuk Menjodohkan
No Pertanyaan Jawaban
1 Kekuasaan untuk melaksanakan Undang-Undang a.Pemisahan
termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap Kekuasaan
pelanggaran terhadap Undang-Undang.
2 Kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar b. Indonesia
negeri (John Locke).
3 Kekuasaan Negara yang terpisah pisah dalam c. Federatif
beberapa bagian baik mengenai organ maupun
fungsinya.
4 Negara yang menganut paham pembagian kekuasaan d. Eksekutif
(Distributron of power).
5 Pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga- e. Pancasila
lembaga tertentu (Legislatif, Eksekutif dan
Yudikatif).
6 Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan f. Lembaga
bahwa negara kesatuan Republik Indonesia dibagi pemerintahan non
atas daerah, daerah provinsi dan daerah provinsi itu kementrian
dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiao
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintah daerah yang diatur dengan Undang-
Undang.
7 Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, g. Pembagian
angkatan laut, dan angkatan udara (Pasal 10) kekuasaan secara
Horizontal
8 Teori Montesquieu yang memuat Kekuasaan h. Pasal 18 ayat (1)
federatif oleh Montesquieu dimasukkan ke dalam UUD
kekuasaan eksekutif, fungsi mengadili dijadikan
kekuasaan yang berdiri sendiri. Ketiga kekuasaan
tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang
berbeda yang sifatnya terpisah.
9 Lembaga yang dibentuk untuk membantu presiden i.Kewenangan
dan melaksanakan tugas pemerintahan tertentu presiden sebagai
kepala negara
10 Landasan bangsa indonesia yang mengandung tiga j.Trias politika
tata nilai utama yaitu dimensi spiritual, dimensi
kultural dan dimensi Institusional.

Kunci Jawaban Soal Menjodohkan dan Pedoman Penskoran


No Alternatif Jawaban Skor
1 Eksekutif
2 Federatif
3 Pemisahan kekuasaan
4 Indonesia
5 Pembagian kekuasaan secara Horizontal
6 Pasal 18 ayat (1) UUD
7 Kewenangan presiden sebagai kepala negara
8 Trias Politika
9 Lembaga pemerintahan non kementrian
10 Pancasila
Jumlah Skor

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 10


10

2) Program/Pembelajaran Remidial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai
materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk
yang dilakukan antara lain peserta didik secara terencana mempelajari buku teks
pelajaran PPKn pada bagian tertentu yang belum dikuasainya. Guru
menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman
kembali tentang isi buku teks PPKn Bab 1. Peserta didik diminta komitmennya
untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang
belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada
materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
3) Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 1. Selain itu peserta didik tersebut
diminta menyampaikan atau mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Kutipan berita
b. Video slide kegiatan lembaga negara
2. Alat/Bahan
a. LCD Proyektor dan Komputer
b. Kertas kerja
c. Alat tulis
3. Sumber Belajar
a. Buku Siswa PPKn kelas X, Kemdikbud RI Revisi 2016
b. Buku Guru PPKn kelas X, Kemdikbud RI Revisi 2016
c. Internet

Medan, 13 November 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Marsono.S.Pd Elesty Anjelita


NIP; Npm 1902060017

Anda mungkin juga menyukai