Anda di halaman 1dari 7

1.

Judul Tinjauan Hukum Islam terhadap peran seorang istri sebagai pencari
nafkah utama dalam keluarga
2. Latar Belakang
Kelompok utama dalam masyarakat adalah keluarga. Dimana ada
suatu perjanjian didalam suatu pernikahan yang diucapkan pada waktu
suami dan istri melangsungkan ijab kabul. kewajiban seorang suami
terhadap istrinya bersifat lahiriah atau dalam bentuk materi disebut
nafkah , karena kata nafkah itu sendiri berkonotasi materi. Sedangkan
kewajiban dalam bentuk nonmateri atau nafkah batin seperti, Rasa cinta,
hormat, setia, saling merhargai dan lain sebagainya antara suami dan istri.

Secara etimoogi, nafkah berasal dari suku kata anfaqa-yunfiqu


infaqan Dalam kamus Arab-Indonesia, secara etimologi kata nafkah
diartikan sebagai‚hak menafkahkan dan atau membelanjakan.3 Dalam tata
bahasa Indonesia kata nafkah berarti belanja untuk hidup atau bekal hidup
sehari-hari.

Pasangan dalam rumah tangga yang harus saling melengkapi satu


sama lain dan juga suami dan istri mempunyai perannya masing-masing
sesuai dengan statusnya yang disebut suami istri.

Mitra dan rekan kerja di tengah keluarga adalah suami istri. Suami
dan istri mempunyai perannya masing-masing sesuai dengan statusnya.
Islam menggariskan bahwa suami adalah kepala rumah tangga dan istri
adalah ibu rumah tangga. Keduanya ingin mencapai kebahagiaan duniawi
dan ukhrawi dengan membentuk keluarga. Salah satu kewajiban yang
harus dipenuhi oleh seorang suami.

Di dalam mewujudkan rumah tangga yang harmois banyak hal


yang harus diselenggarakan mulai dari urusan pribadi suami-isteri urusan
anakanak sampai masalah kebersihan dan pengaturan perabotan termasuk
keuangan dan sebagainya. Oleh karena itu mewujudkan keluarga yang
sakinah mawaddah warahmah tidak hanya tugas sang suami, atau sang
istri, keduanya harus berkerja sama dalam membangun keluarga yang
diimpikan.

Dalam waktu dan kondisi yang berbeda, kehidupan sehari-hari suami


identik dengan memimpin serta mencari nafkah dalam keluarga demi
memenuhi kebutuhan keluarga. Namun dari fakta di lapangan ternyata istri
yang menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga demi memenuhi kebutuhan
hidup keluarganya. Fenomena yang sedang terjadi saat ini yang seharusnya
peran seorang suami sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga digantikan
oleh seorang istri. Pengambil alihan peran tersebut dikarenakan kurang
maksimalnya peran suami dalam menunaikan nafkah untuk mencukupi
kebutuhan keluarga, baik nafkah lahir maupun batin. Penghasilan suami yang
kurang bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan suami terkesan kasar pada
isteri, sehingga membuat istri harus berkerja untuk mencukupi kebutuhan
keluarga demi anaknya tetap bersekolah serta kebutuhan kehidupan sehari-hari.

3. Rumusan masalah

1. Apakah yang melatar belakangi pencari nafkah utama adalah seorang istri?

2. Bagaimana menurut hukum Islam terhadap peran istri sebagai Pencari


Nafkah Utama dalam Keluarga?

4. Kerangka Teori
a. Teori Living Law
Teori yang didasarkan pada kerangka teori hukum sebagai proyek. Teori
hukum sebagai proyek adalah suatu penggambaran bahwa hukum itu harus
dinamis. Hukum yang demikian merupakan sesuatu yang harus diwujudkan
untuk mencapai keadilan dan legitimitas pada nilai-nilai dan asas-asas
hukum sebagai ukuran untuk praktik hukum
b. Teori Pragmatisme
Teori ini memberikan pengertian bahawa situasi proposisi yang dinyatakan
sebagai suatu kebenaran apabila dinyatakan berlaku, berfaedah dan
memuaskan. Sesuatu dinyatakan benar apabila dapat dibuktikan hasilnya
dan akibat-akibatnya.

5. Tinjauan Pustaka
Pembahasan tentang Peran Istri Pencari Nafkah Utama banyak
diteliti dan dikaji dalam berbagai bentuk karya tulis. Baik dalam bentuk
buku, skripsi, jurnal, atau sumber yang lain dengan berbagai judul dan
permasalahan yang bisa dijadikan sumber informasi. Dari sekian banyak
karya tulis ilmiah mengenai Peran Istri Pencari Nafkah Utama ini ada
beberapa pembahasan yang berhubungan terhadap topik yang akan di teliti
penulis.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, Jurusan
Akhwal Syahsiah, Fakultas Syari‟ah, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, dengan judul skripsi “Istri Menafkahi Keluarga Di Tinjau Dari
Hukum Islam”. Skripsi ini membahas mengenai suami yang mapan secara
ekonomi dahulunya, kemudian suami jatuh sakit dan tidak mampu lagi
berkerja dikarenakan sakit keras, sehingga tidak mampu memberikan
nafkah pada istri. Pada sisi lain istri mempunyai kekayaan dan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.28 Sedangkan dalam
pembahasan yang disusun oleh penulis lebih menekankan pada peran
ganda istri sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga tanpa sebab
syar‟i yang menghalangi, isrti menjalakan dua peran sekaligus dalam satu
waktu, yang pertama tugasnya sebagai istri dan ibu bagi suami dan
anaknya lalu istri pun berkerja diluar rumah agar mrncukupi kebutuhan
keluarga, sedangkan suami mereka terkesan malas berkerja dan tidak ada
rasa tanggung jawab pada keluarganya.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Saifu Robby El Baqy,
Mahasiswa Jurusan Akhwal Al-Syahsiyyah, Fakultas Syariah, Institut
Agama Islam Negeri Surakarta dengan judul skripsi “Kedudukan Seorang
Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Dalam Keluarga Perspektif Hukum
Islam (Studi Kasus di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Boyolali)”. Skripsi ini membahas mengenai Fenomena yang terjadi di
Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali adalah peran
seorang suami sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga digantikan
oleh seorang istri. Pengambilalihan peran tersebut dikarenakan kurang
maksimalnya peran suami dalam mencari nafkah untuk mencukupi
kebutuhan keluarga. Penghasilan suami kurang bisa memenuhi kebutuhan
keluarga, sehingga istri harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan
keluarga Sedangkan dalam pembahasan yang disusun oleh penulis lebih
menekankan pada peran ganda istri sebagai pencari nafkah utama dalam
keluarga tanpa sebab syar‟i yang menghalangi, isrti menjalakan dua peran
sekaligus dalam satu waktu, yang pertama tugasnya sebagai istri bagi
suaminya dan ibu bagi anaknya lalu istri pun berkerja diluar rumah agar
mrncukupi kebutuhan keluarga, sedangkan suami mereka terkesan malas
berkerja dan tidak ada rasa tanggung jawab pada keluarganya
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Husnul Hotimah, Jurusan
Hukum Keluarga, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sulthan
ThahaSaifuddin Jambi, dengan judul Husnul Hotimah, “Nafkah Keluarga
Gerilyawan BRN (Barisan Revolusi Nasional ) Masa Perang Fisabilillah
(Kajian Para Pejuang Di Narathiwat, Thailand Selatan)”. Skripsi ini
membahas Konsep nafkah bagi para Gerilyawan, mereka tetap
menunaikan hak dan tanggung jawab mereka dalam memberi nafkah
kepada keluarganya menutut kebutuhan yang sewajarnya. Dan nafkah
yang diamalkan oleh para Gerilyawan adalah tidak bertentangan dengan
hukum Islam, selama mereka dapat mengikuti jalur-jalur syariah dengan
benar.
Perbedaan dalam skripsi ini dengan skripsi-skripsi diatas yaitu
penulis lebih menekankan pada peran istri sebagai pencari nafkah utama
dalam keluarga ,isrti menjalakan peran utama sebagai pencari nafkah. lalu
istri pun berkerja diluar rumah agar mrncukupi kebutuhan keluarga,
sedangkan suami mereka terkesan malas berkerja dan tidak ada rasa
tanggung jawab pada keluarganya. tuntutan keadaan ekonomi serta tidak
bertanggung jawabnya suami selaku kepala keluarga membuat sang istri
berkerja diluar rumah, suami pun terkesan suka bersikap kasar pada
keluarganya. Dan isrti tidak ingin memperpanjang masalah ekonomi
keluarga sebab itu aib keluarga, istri mengalah dan berjuang agar tetap
hidup dengan cara berkerja dan mendapatkan penghasilan tetap untuk
kebutuhan keluarganya.
6. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan
dalam pengumpulan dan analisis data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan
dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya
dalam bidang ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan
kebenaran
Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis mengumpulkan
berbagai bahan dan data yang diperlukan, mengandung kebenaran yang
objektif, dan harus relevan dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga
penulisan proposal skripsi ini memiliki kualifikasi sebagai sistem tulisan
yang proposional. Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut
a. .Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field
research) yang pengumpulan data dilakukan di lapangan untuk
mengadakan pengamatan terhadap suatu fenomena dalam keadaan
ilmiah dan bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan
untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami subjek
penelitian. Ide penting dari jenis penelitian ini adalah bahwa
peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan
langsung tentang suatu fenomena yang terjadi. Ada dua sebab
terjadinya penelitian lapangan, yaitu pertama untuk membuktikan
suatu teori benar atau tidak. Jadi, teori ini dites kebenarannya di
lapangan. Dalam hal ini testing dilakukan dengan mencari apakah
ada data-data yang mendukung teori tersebut. Sebab kedua untuk
mencari kemungkinan-kemungkinan dapat atau tidaknya suatu
teori yang baru ditemukan sesudah penelitian lapangan.

b. Sumber Data
Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer ialah terdiri dari: Al-Qur‟an dan Hadits
b dan Wawancara
Sedangkan data sekunder terdiri dari materi yang terdapat
dalam bukubuku, jurnal, dan literatur lainnya yang masih berkaitan
dengan permasalahan penelitian. Data sekunder ini hanya diperlukan
sebagai penunjang atau pendukung data primer.
c. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta
penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat yang digunakan adalah
si peneliti itu sendiri (human instrument).Untuk mendapatkan
informasi dari objek diteliti, hendaknya ada komunikasi.Instrumen
pengumpulan data juga termasuk cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dalam
penelitian jenis lapangan ini (field research), penulis menggunakan
tiga instrumen data, berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
d. Teknik analisis data
Dengan menggunakan Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data
(Data Display), Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)
7. Daftar Pustaka

Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh
Munakahat, Jakarta: Amzah, 2014.
Abdul Hamid Kisyik, “Bimbingan Islam Untuk Mencapai Keluarga
Sakinah”, Bandung: Mizan, 2001.

Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, alih bahasa Moh. Zuhri dan
Ahmad Qarib, Semarang: Dina Utama Semarang, 1994.

Abdul Wahhab Khallaf, Kitab „Ilmu Ushul al-Fiqh, Grahamedia, 1977

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada, 2008.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Antara Fiqh


Munakahat dan Undang undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2009

.Baharuddin Ahmad dan Illy Yanti, Eksistensi dan Implementasi Hukum Islam di
Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Anda mungkin juga menyukai