Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH POLIGAMI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

Rahmat Puji Ramadani

05040120133@student.uinsby.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang pokok-pokok


perkawinan. Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Perkawinan dalam Islam pada dasarnya menganut asas monogami, karena asas
tersebut yang lebih dapat menjamin terpenuhinya hak-hak istri. Namun demikian, Islam
membolehkan suami melakukan poligami disertai dengan syarat-syarat yang ketat yaitu
kemampuan suami berlaku adil terhadap para istrinya, persyaratan adil dalam poligami
menunjukkan bahwa pernikahan suami dengan lebih dari satu istri tidak hanya mengacu
kepada kepentingan seksual tetapi disertai pula penghormatan kepada hak-hak istri.

Islam membolehkan laki-laki melaksanakan poligami sebagai alternatif ataupun


jalan keluar untuk mengatasi penyaluran kebutuhan biologis atau sebab-sebab lain yang
mengganggu ketenangan batinnya agar tidak sampai jatuh kelembah perzinahan.

Islam melihat poligami lebih berisiko atau lebih banyak mudhorotnya daripada
manfaatnya , karena manusia pada dasarnya (Sifat manusia) memiliki sifat iri, dengki,
suka mengeluh. Dengan demikian, poligami dapat menjadi sumber konflik dalam
kehidupan Keluarga, yang terjadi antara suami dan istri. Oleh karena itu, hukum Islam
asal usul pernikahan adalah Monogami, karena monogami dengan mudah menetralkan
Perasaan cemburu, iri, dan terus-menerus mengeluh. Tetapi dengan penjelasan ini
bukan berarti islam menyarankan untuk poligami, suami yang hendak poligami harus
memiliki alasan alasan tertentu, misalnya, istri ternyata mandul atau cacat. Jadi dalam
keadaan istri tidak bisa memiliki keturunan berdasarkan hasil tes informasi medis, dan
kemudian sang istri membolehkan suaminya untuk poligami dengan syarat suami harus
benar-benar mampu untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga dan harus diberikan
secara adil.

Dalam sebuah rumah tangga, tidak dapat terlepas dengan yang namanya
pertikaian. Berbagai macam pertikaian bisa saja terjadi didalam keluarga. Pertikaian
yang terjadi dalam rumah tangga dapat menyebabkan hilangnnya keharmonisan dalam
keluarga dan dapat berujung perceraian. Tetapi ada juga pertikaian yang justru
menambah keharmonisan dalam keluarga tersebut. Poligami salah satu penyebab
pertikaian yang dapat merusak keharmonisan dalam berumah tangga.

Tidak sedikit permasalahan keluarga hingga sampe perceraian disebabkan oleh


poligami, yang mana hal itu disebabkan oleh suami yang telah lalai dalam memberikan
ke adilan berupa nafkah batin dan nafkah dhahir, yang mana hal itu dapat memicu
pertikaian dalam keluarga. Maka dari itu penulis iingin mengupas tentang pengaruh
poligami pada keharmonisan keluarga yang mana akan dibahas pada tulisan ini.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dapat kita lihat dari latar belakang masalah diatas, timbul satu pertanyaan yaitu
pengaruh poligami dalam keharmonisan keluarga? Yang mana hal itu dapat memicu
perceraian yang terjadi dalam keluarga. ‘

C. RUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini yang akan kita bahas yaitu :
1. Bagaimana poligami bisa menjadi dampak goyahnya keharmonisan pada rumah
tangga?

D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan agar kita dapat mengetahui bagaimana dampak dari
pecahnya keharmonisan keluarga akibat poligami

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis yaitu penelitian bermanfaat agar memberikan penambaan
pengetahuan tentang bagaimana poligami itu sangat berdampak besar bagi
keharmonisan dalam rumah tangga
2. Manfaat praktisi yaitu penelitian ini bermanfaat agar mengedukasi masyarakat agar
lebih memikirkan lagi apabila ingin melakukan poligami, karna hal tersebut
memiliki dampak dari pecahnya keharmonisan keluarga .

F. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka adalah untuk memperoleh gambaran keterkaitan antara
pembahasan yang akan penulis teliti dengan penelitian yang pernah dilaksanakan oleh
peneliti terdahulu, sehingga tidak ada pengulangan dankesamaan dalam penelitian ini.
Adapun kajian pustakanya yaitu sebagai berikut:
Pertama jurnal yang berjudul POLIGAMI DAN RELEVANSINYA DENGAN
KEHARMONISAN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI KELURAHAN
RAJABASA BANDAR LAMPUNG) oleh Khoirul Abror Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung 1. Jurnal tersebut berisi tentang alasan yang
melatarbealkangi suami melakukan poligami yaitu keinginan pelaku berdasarkan rasa
cinta terhadap seseorang sehingga terjadi hubungan gelap si suami dengan wanita lain
yang diawali dari bersenang senang untuk melakukan hubungan badan dengan wanita
lain, lalu tumbuh rasa cinta dan sayang yang mendalam dan menyebabkan si suami
bersedia untuk menikahinya. Selain itu alasan ekonomi juga mempengaruhi poligami
karena merasa dapat memenuhi kebutuhan istrinya. Faktor yang mempengaruhi
keharmonisan rumah tangga dalam pasangan poligami di kelurahan Rajabasa Bandar
Lampung yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal), yakni yang berasal dari dalam
rumah tangga (keluarga) itu sendiri. Selain itu, faktor yang berasal dari luar (eksternal),
bisa berasal dari keluarga ataupun masyarakat sekitar. Poligami bukanlah penyebab
utama ketidakharmonisan rumah tangga. Rumah tangga yang berpoligami tidak dapat
dikata-kan juga harmonis sebagaimana harmonisnya rumah tangga monogami.
Kedua yaitu Jurnal Hukum Keluarga Islam Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016;
ISSN: 2541-1489 (cetak)/2541-1497 (online); denagn judul Keharmonisan Keluarga
pada Nikah Siri dalam Praktik Poligami (Studi Kasus Di Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep). 2Bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan nikah siri dalam praktik
poligami di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep diketahui oleh istri pertama dan

1
Khoirul Abror, “POLIGAMI DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHARMONISAN RUMAH TANGGA (STUDI DI
KELURAHAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG),” Al-’Adalah 13, no. 2 (2016): 227–38,
https://doi.org/10.24042/adalah.v13i2.1141.
2
Mahmud Huda dan Anisatus Shalihah, “Keharmonisan Keluarga pada Nikah Siri dalam Praktik Poligami (Studi
Kasus Di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep),” t.t.
dari lima pelaku poligami ada empat suami yang mendapat izin dari istri pertama untuk
berpoligami, dan satu pelaku tidak mendapat izin dari istri pertama. Dampak
berpoligami dengan cara siri terhadap keharmonisan keluarga di Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep itu tergantung perlakuan suami setelah nikah bisa berlaku adil atau
tidaknya. Namun ada dampak yang dapat merugikan terhadap isteri dan anak, isteri dan
anak tidak bisa menuntut harta gonogini jika terjadi percaraian, dan tidak bisa menuntut
harta warisan jika suami meninggal, sedangkan bagi anak di dalam akte kelahirannya
adalah sebagai anak yang tidak sah (anak ibu saja).

Perbedaan yang terlihat dari 2 penelitian diatas dengan penelitian ini adalah
variabel dan lokasi penelitian. Penelitian diatas mengkaji peernikahan siri dan disebuah
kecamatan, tetapi penelitian ini mengkaji poligami dari segala aspek dengan
pengaruhnya terhadap keharmonisan rumah tangga.

G. DEFINISI OPERASIONAL

Penulis akan menjelasakn sedikit akan hal-hal yang akan dibahas demi
mempermudah memahami penelitian ini, yaitu:

1. Poligami
Poligami adalah ikatan perkawinan yang salah satu pihak (suami) mengawini
beberapa (lebih dari satu orang istri) dalam waktu bersamaan. Kebalikan dari
poligami adalah monogami, yaitu ikatan perkawinan yang hanya membolehkan
suami mempunyai satu istri. Poligami memang merupakan ranah perbincangan
dalam keluarga yang tiada habisnya, Istilah poligami ini tidak asing lagi untuk
diperbincangankan, namun dalam hal sebab salah satu hal yang penting yaitu
penerapan konsep keadilan.
2. Keluarga harmonis
Sebagaimana diketahui, setiap keluarga memiliki faktor yang berbeda-beda,
antara yang satu dengan yang lain dalam harmonis atau tidaknya rumah tangga.
Hal ini tergantung dengan sifat masing-masing baik suami maupun istri. Jika
faktor-faktor tersebut diakumulasikan maka akan terangkum menjadi satuan
faktor yang mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, yaitu faktor yang
berasal dari dalam dan faktor yang berasal dari luar. Berdasarkan faktor yang
berasal dari dalam yang bisa mempengaruhi keharmonisan rumah tangga bisa
dilihat dari sikap dan sifat seseorang istri terhadap suaminya. Sementara faktor
yang berasal dari luar yang mempengaruhi keharmonisan rumah tangga yakni
berbagai opini masyarakat sekitar yang ditunjukkan kepada para pelaku, baik
itu opini yang baik maupun opini yang bersifat menjelekkan.

H. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, yaitu dengan menganalisis


dan menyajikan berbagai fakta secara sistematis agar lebih mudah dipahami. 3

1. Data yang dikumpulkan

Adapun data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu yang


membahas tentang faktor ekonomi yang menjadi dampak dari perceraian pada
rumah tangga.

2. Sumber data
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan sumber data, penulis
menggunakan data sebagai berikut :
a. Sumber primer
Sumber data primer merupakan sumber dimana seseorang yang
membutuhkan data harus mengambil data tersebut langsung dari responden
atau objek peneliti. 4 Adapun sumber primer dari penelitian ini yaitu :
1) Pasangan suami istri yang sudah berumah tangga
2) Suami yang menikah lebih dari sati istri
b. Sumber sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber dimana data sudah tersedia dan
bisa langsung digunakan oleh orang lain. Data sekunder hanya digunakan
untuk lebih melengkapi dari data primer, adapaun data sekunder yang
diambil pada penelitian yaitu informasi-informasi dari penelitian skripsi-
skripsi terdahulu dan juga jurnal yang membahas tentang hubungan
poligami dengan keharmonisan keluarga
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

3
“Metodologi Penelitian: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Tujuan,” diakses 27 Desember 2022,
https://www.gramedia.com/literasi/metodologi-penelitian/.
4
Rizal Hans, “Sumber Data Sekunder & Primer, Kenali Kelebihan dan Kekurangannya,” diakses 27 Desember
2022, https://www.dqlab.id/sumber-data-sekunder-dan-primer-kenali-kelebihan-dan-kekurangannya.
a. Wawancara / interview
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung dengan
tanya jawab dari peneliti kepada objek yang diteliti. 5 Pada penelitian ini
penulisan akan mewawancarai dengan bertanya langsung kepada keluarga
yang mengalami poligami.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka ini dapat dikaitkan dengan data-data dan sumber-sumber yang
membahas terkait permasalahan poligami dan keharmonisan keluarga.
Media yang digunakan pada studi pustaka ini yaitu terdapat pad berbagai
jurnal, artikel, skripsi, dan juga hasil penelitian yang ada pada internet yang
dianggap menjadi sumber terpercaya. Hal ini digunakan, untuk menambah
dan membantu peneliti dalam membangun kerangka berfikir.

4. Teknik Pengolahan Data


Proses pengolahan data dimulai dengan mengumpulkan semua data
hasil penelitian, kemudian peneliti melakukan pengkajian atas hubungan antara
berbagai data tersebut sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan.

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


pengolahan data kualitatif. Jadi, setelah semua data terkumpul, baik dalam
bentuk catatan, rekaman wawancara, foto, atau bentuk-bentuk lainnya dapat
dikaji secara lebih detail dan lengkap. Peneliti mencoba menganalisis data
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengklasifikasikan setiap tema, sesuai pola data dari hasil penelitian.
2. Menyesuaikan dan membandingkan antara data hasil observasi di
lapangan dengan literatur atau sumber lain yang berupa teori serta
dengan nara sumber lain yang menunjang sehingga menghasilkan
beberapa kesimpulan.

5. Teknik Analisis Data

5
P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian : dalam teori dan praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 39.
Yaitu suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data atau
mengelola data dalam sebuah penelitian. Lalu dari setiap teknik yang dilakukan
diuraikan setiap pengertiannya dan juga penggunaanya. 6
Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
hal ini menjelaskan dengan apa adanya terkait dengan objek yang telah diteliti
yaitu poligami dan keharmonisan keluarga.
Penelitian ini juga menggunakan pola pikirdeduktif yang mana proses
berpikir deduktif yaitu suatu pola pikir dari keadaan umum ke keadaan khusus
sesuai dengan bukti yang sudah ada. Dimana penulis telah mengemukakan
teori-teori yang bersifat umum tentang poligami dan keharmonisan kelaurga
untuk memeperoleh kesimpulan yang khusus.
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam setiap pembahasan suatu masalah, sistematika pembahasan merupakan


suatu aspek yang sangat penting, karena sistematika pembahasan ini dimaksudkan
untuk mempermudah pembaca dalam mengetahui alur pembahasan yang terkandung di
dalam penelitian ini. Adapun sistematika pada penelitian ini yaitu :

BAB I : Pada bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan dan
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
pembahasan.

BAB II : Pada bab ini memuat tentang landasan teoritis yang berupa
pengertian tentang poligami yang mempengaruhi keharmonisan keluarga.

BAB III : Bab ini memuat tentang hasil penelitian yang meliputi
deskriptif kualitatif, yang mana hal itu memuat gambaran umum tentang
poligami yang mempengaruhi keharmonisan keluarga.

BAB IV : Memuat tentang analisis hukum islam dan juga undang-undang


perkawinan terhadap poligami. Sehingga dengan adanya analisis tersebut dapat
menjawab rumusan masalah yang terjadi pada penelitian ini.

BAB V : Bab ini merupakan bab penutup yang diambil dari semua isi
yang terdapat pada penelitian ini, berupa kesimpulan dan juga diakhiri dengan

6
“Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya, 2012),”.
saran dari penulis yang berkaitan dengan judul yaitu pengaruh poligami
terhadap keharmonisan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai