Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) METRO


Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507, Fax. (0725) 47296 Email:iainjusi@iainmetro.ac.id
Website:www.iainmetro.ac.id

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL

Kepada Yth, Bapak/Ibu Ketua Jurusan Al-Ahwal Asy- Syakhsiyyah


FakultasSyariah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Arifin


NPM : 1902012007
Program Studi : Akhwal As Syakhsiyyah

Mengajukan Judul Skripsi/TA dalam bidang :


Judul I
PERAN ISTRI SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA
DAN DAMPAKNYA BAGI KEHARMONISAN RUMAH TANGGA

(Studi Kasus Desa terbanggi ilir Kec. Bandar mataram Kab.


Lampung Tengah
Latar Belakang Masalah Ditengah-tengah masyarakat banyaknya perbedaan dalam cara
pandang terhadap peran dan posisi kaum perempuan, maka dari
itu sudah tidak sedikit lagi kita melihat perempuan yang bekerja
diluar rumah, baik berkerja di kantor, swasta, bahkan ada yang
berkerja di kemiliteran dan kepolisian, sebagaimana yang
dilakukan kaum laki-laki.
Menurut hukum Islam, seorang suami yang mempunyai
kewajiban terhadap istrinya yang merupakan hak istri, demikian
juga istri yang mempunyai kewajiban kepada suaminya yang
merupakan hak suami dan harus dipenuhi sehingga akan timbul
sikap saling melengkapi. Sebagai akibat hukum timbulnya suatu
perkawinan, yaitu masing-masing keluarga kecil tersebut harus
memperhatikan dan memenuhi semua kewajiban yang menjadi
tanggung jawab masing-masing pihak.
Kewajiban memberikan nafkah oleh suami kepada istrinya yang
berlaku dalam fikih didasarkan kepada prinsip pemisahan harta
antara suami dan istri. Prinsip ini mengikuti alur fikir bahwa
suami adalah pencari rezeki, rezeki yang telah diperolehnya itu
menjadi haknya secara penuh dan untuk selanjutnya suami
berkedudukan sebagai pemberi nafkah. Sebaliknya istri bukan
pencari rezeki dan untuk memenuhi keperluannya, istri
berkedudukan sebagai penerima nafkah.
Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti melakukan
penelitian mengenai PERAN ISTRI SEBAGAI PENCARI
NAFKAH UTAMA DAN DAMPAKNYA BAGI
KEHARMONISAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa
terbanggi ilir Kec. Bandar mataram Kab. Lampung Tengah)
Permasalahan Mencari nafkah untuk keluarga adalah salah satu kewajiban bagi
suami namun didesa Terbanggi ilir Kec. Bandar Mataram Kab.
Lampung Tengah ditemukan adanya perempuan yang
mencarikan nafkah terhadap keluarganya dikarenakan sang
suami tidak mau bekerja untuk menafkahinya

Identifikasi Masalah 1. Bagaimana istri sebagai pencari nafkah utama dan dampaknya
bagi keharmonisan rumah tangga ?
2. Bagaimana pandangan islam dengan perempuan yang
memenuhi nafkah utama bagi keluarga?

Rencana Bahasan A. Pencari nafkah utama


1. Pengertian nafkah utama.
2. Bentuk bentuk nafkah
3. Dasar hukum nafkah
4. Tujuan dan prinsip prinsip nafkah
5. Sebab sebab yang mewajibkan nafkah
B. Keharmonisan Rumah Tangga
1. Pengertian keharmonisan rumah tangga
2. Aspek aspek keharmonisan rumah tangga
3. Indicator rumah tangga yang harmonis dan tidak harmonis
4. Factor factor yang mempengaruhi keharmonisan rumah
tangga

Metode 1. Observasi
Pengumpulan Data 2. Wawancara
3. Dokumentasi
Teknik Analisis Data 1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpualan
Referensi 1. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-
Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 5
2. Imam Habib Abdulah Haddad, Nasehat Agama dan
Wasiat Iman, (Semarang: PT.Karya Toha Putra, 2011)

Judul II ANALISIS YURIDIS FAKTOR PENYEBAB


PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA TULANG
BAWANG
LatarBelakangMasalah Setiap insan yang melangsungkan perkawinan pada dasarnya
mendambakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah
warahmah hingga akhir hayat mereka tiba kembali berpulang ke
sisi Allah SWT, sesungguhnya begitulah hakikat perkawinan
yang hendak dicapai.
Bagi umat muslim perkawinan yang dilakukan bertujuan untuk
memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga
yang rukun, tenteram dan bahagia. Hidup rukun atas hak dan
kewajiban yang diemban antar anggota keluarga; tenteram dalam
membangun rasa nyaman dan aman akan tercukupinya
kebutuhan lahir bathin antar pasangan, sehingga timbul rasa
kebahagiaan, yakni kasih sayang diantar anggota keluarga
Permasalahan Tercatat sejak 2018 angka perkara yang masuk mencapai 1238
kasus perceraian di pengadilan agama tulang bawang. Dengan
kasus sebanyak itu, membuat peneliti ingin melakukan penelitian
mengenai penyebab terjadinya perceraian di pengadilan agama
tulang bawang
IdentifikasiMasalah 1. Apa penyebab terjadi banyaknya kasus perceraian di
pengadilan agama tulang bawang?

RencanaBahasan A. Perceraian
1. Pengertian perceraian
2. Dasar hukum perceraian
B. Syarat dan rukun talak
C. Alasan perceraian menurut undang-undang
D. Tujuan dan hikmah dari perceraian

Metode Pengumpulan 1. Observasi


Data 2. Wawancara
3. Dokumentasi
TeknikAnalisis Data 1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpualan
Refrensi 1. Amandemen Undang-Undang Peradilan Agama No. 3
Tahun 2006 Perubahan atas UndangUndang No. 7 Tahun
1989 Tentang Peradilan Agama. (Jakarta: Sinar Grafika,
2006),
2. Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia,
(Jakarta: Kencana 2009),
3. Mardani, Hukum Perkawinan Islam Di Dunia Islam
Modern, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011)
Disetujui oleh, Metro, juni 2023
Dosen Pembimbing Akademik, Mahasiswa Ybs,

Agus Salim Ferliadi, M.H Muhammad Arifin


NIP. NPM.1902012007

Mengetahui
Ketua Jurusan Ahwal Syakhshiyyah

Dr. Riyan Erwin Hidayat, M.Sy


NIP.198901152018011001

Anda mungkin juga menyukai