Anda di halaman 1dari 24

PERAN ISTRI SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM


(Studi Kasus Pada Warga di Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur
Kabupaten Purwakarta)

Asep Jaelani
STAI DR. KH. EZ. Muttaqien
Email Penulis

Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan bagaimana Peran Istri
Sebagai Pencari Nafkah Utama Dalam Perspektif Sebuah Ketentuan Atau Hukum
Islam. Hal ini penting untuk diteliti mengingat didalam islam itu sendiri seorang
suami wajib untuk menafkahi istrinya. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif, denga metode ini peneliti melakukan penelitian terhadap
praktik istri sebagai pencari nafkah utama di Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur
Kabupaten Purwakarta secara alamiah sebagai sumber data langsung di lapangan.
Data-data tersebut dikumpulkan baik dalam bentuk kata-kata maupun
penggambaran situasi menjadi focus dalam penelitian dan menggambarkan
dengan jelas sebagai landasan dalam penggunaan penelitian.Penelitian ini juga
bersifat deskriptif analitis yang mana penulis mendeskripsikan atau menceritakan
realita kasus keluarga yang istrinya sebagai pencari nafkah utama kemudian
menganalisa pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga dalam perspektif
hukum Islam.
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa pertama, Faktor
pendorong istri berperan menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga di Desa
Jatiluhur adalah faktor keadaan suami yang tidak dapat mencari nafkah dan faktor
ekonomi. Kedua, Dampak istri bekerja sebagai pencari nafkah utama terhadap
keluarga adalah terganggunya keharmonisan keluarga, istri memiliki peran ganda,
anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang. Ketiga, Dalam hukum Islam
istri berperan sebagai pencari nafkah utama hukumnya jaiz (dibolehkan), selama
suami ridho dan istri pun ridho dan ikhlas menjalaninya, serta tidak mengandung
hal-hal yang melanggar syariat dan ajaran Islam.
Kata Kunci : Peran istri, Nafkah, Hukum islam

A. Pendahuluan
Lahirnya ketentuan atau hukum seperti fikih sejatinya adalah selain
untuk mengatur perilaku umat manusia, juga untuk memberikan kejelasan
terhadap kewajiban dan hak-hak yang harus dilakukan oleh masing-masing

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 1


individu, tidak terkecuali dalam perkawinan seperti mengenai kewajiban bagi
suami dan istri. Mengenai kewajiban bagi suami dan istri ini, Islam telah
memberikan aturan yang sangat jelas dan tegas, sebagaimana banyak
dijelaskan dan disepakati oleh para ulama dalam literature-literatur fikih.
Dijelaskan bahwa kewajiban suami salah satunya adalah suami berkewajiban
untuk memberikan nafkah kepada keluarga.1
Perkawinan ialah saling mendapat hak dan kewajiban serta bertujuan
mengadakan hubungan pergaulan yang dilandasi tolong menolong karena
perkawinan termasuk pelaksana agama, maka didalamnya terkandung adanya
tujuan/maksud mengharapkan keridhaan Allah SWT. Pernikahan merupakan
salah satu pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan masyarakat yang
sempurna.2
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974, Bab I,
pasal 1 tentang perkawinan dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Bagi manusia, pernikahan bukan hanya sekedar hubungan biologis
semata antara jenis kelamin yang berbeda sebagaimana makhluk lainnya.
Namun secara pribadi pun, pernikahan dianggap sebagai suatu peristiwa yang
memiliki nilai sakral dan bertujuan sangat mulia, yaitu membentuk keluarga
bahagia dan kekal. Dalam dimensi masyarakat adat juga memiliki persepsi dan
kesamaan bahwa perkawinan itu bertujuan untuk membangun, membina dan
memelihara hubungan kekerabatan yang rukun dan damai.

1
Syaikh Hasan Ayyub. (2001). Fikih Keluarga. (Pustaka Al-Kautsar : Jakarta). hal 10.
2
Ibnu Rusyd. (2013). Bidayatul Al-Mujtahid. (CV. Akbarmedia : Jakarta). hal 47.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 2


Dalam pandangan Islam, tujuan pernikahan memiliki dimensi ibadah
yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar bisa abadi sehingga dapat
mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.3
Islam mewajibkan suami memberikan nafkah terhadap istrinya, karena
terdapat ikatan perkawinan yang sah. Sehingga istri wajib untuk taat dan patuh
terhadap suami, tinggal fi rumah dan mengatur rumah tangga serta mendidik
anak-anaknya.4
Pendapat ini didasarkan kepada pemahaman Al-Quran yang berbunyi,

Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada


para ibu dengan cara ma‟ruf…” (QS.Al-Baqarah:233).5
Ketentuan ini juga diberlakukan di Indonesia, yang merupakan salah
satu negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari
salah satu aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Instruksi
Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI)
yang salah satu isinya adalah mengatur tentang perkawinan serta hak dan
kewajiban suami kepada istrinya salah satunya adalah sesuai dengan
penghasilannya suami menanggung: a. nafkah, kiswah dan tempat kediaman
bagi istri; b. biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi
istri dan anak; c. biaya pendidikan bagi anak.6
Adapun kewajiban istri terhadap suaminya salah satunya adalah
berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum

3
Khoirudin Nasution. (2004). Islam tentang Relasi Suami Isteri Cetakan Ke-1.
(Academia:Yogyakarta). Hal 76.
4
Mahmud Yunus. (1956). Hukum Perkawinan dalam Islam Menurut Mazhab Syafi‟I, Hanafi,
Maliki dan Hanbali. (Al-Hidayah : Jakarta). 46.

5
Al-Quran Surah Al Baqarah Ayat 233
6
Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, Pasal 83 Ayat (1&2). Tentang Hak dan Kewajiban
Suami Istri.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 3


Islam. Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-
hari dengan sebaik-baiknya.
Penjelasan-penjelasan di atas ini memberikan pengetahuan bahwa
salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang suami kepada istrinya
adalah memberikan nafkah. Tidak lain adalah untuk biaya rumah tangga,
perawatan dan pengobatan serta pendidikan anak. Adapun kewajiban istri
adalah berkewajiban untuk mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari
dengan sebaik-baiknya. Dalam artian, seorang istri sama sekali tidak dibebani
atau tidak memiliki kewajiban untuk mencari nafkah, karena mencari nafkah
sepenuhnya adalah kewajiban suami sebagaimana dijelaskan di atas.7
Idealnya, ketentuan-ketentuan yang telah dibuat ini seharusnya
dilaksanakan oleh umat Islam yang hidup di Indonesia. Inilah kemudian yang
membuat penyusun “merasa prihatin” karena terjadi pertentangan antara teks
(aturan) dan realitas kehidupan masyarakat, seperti yang terjadi di Desa
Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Berikut ini merupakan tabel angka registrasi
jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kecamatan Jatiluhur pada
tahun 2020.
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Pertanian 126
2 Industri kecil & kerajinan rumah tangga 199
3 Industri menengah & besar 297
4 Jasa 319
Jumlah Keseluruhan 941

Namun, dari data di atas belum dapat diketahui dengan jelas berapa
keluarga yang istri berperan sebagai pencari nafkah utama atau istri
berpenghasilan lebih besar dari suami. Oleh karena itu peneliti kemudian
melakukan wawancara dengan Kepala Desa Jatiluhur dan dapat diketahui
7
Istibsyaroh. (2004). Hak-hak Perempuan Relasi Jender Menurut Tafsir Al-Sya’rawi. (PT.
Mizan Publika: Jakarta). hal 52.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 4


bahwa di wilayah kecamatan jatiluhur terdapat 1971 kepala keluarga. Dari
jumlah tersebut, terdapat 100 keluarga yang istrinya berperan sebagai pencari
nafkah.
Berangkat dari fenomena inilah penulis merasa tertarik untuk mengkaji
dan meneliti lebih dalam. Sehingga penulis mengambil judul “Peran Istri
Sebagai Pencari Nafkah Utama Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi
Kasus Pada Warga di Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kabupaten
Purwakarta)”.

B. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Metode penelitian


Pendekatan penelitian yang diinginkan oleh penulis adalah pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa
yang dialami oleh subjek penelitian. Melalui pendekatan ini, peneliti
melakukan penelitian terhadap praktik istri sebagai pencari nafkah utama di
Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta secara alamiah
sebagai sumber data langsung di lapangan. Data-data tersebut dikumpulkan
baik dalam bentuk kata-kata maupun penggambaran situasi menjadi focus
dalam penelitian dan menggambarkan dengan jelas sebagai landasan dalam
penggunaan penelitian.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang mana penulis
mendeskripsikan atau menceritakan realita kasus keluarga yang istrinya
sebagai pencari nafkah utama kemudian menganalisa pengaruhnya terhadap
kehidupan rumah tangga dalam perspektif hukum Islam.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti memilih Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kabupaten
Purwakarta, dengan alasan di Desa Jatiluhur terdapat fenomena istri berperan
sebagai pencari nafkah utama. Serta letaknya yang berada di daerah pedesaan
membuat ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi terbatas.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 5


3. Responden
Responden atau Subjek dari penelitian ini adalah suami istri yang istri
berpenghasilan lebih besar daripada suami sehingga menjadikan posisi istri
sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga yang terjadi di di Desa Jatiluhur
Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran realitas yang kompleks serta
menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif. Jenis penelitian ini
menjadi pilihan peneliti sebab penelitian ini berbasis studi kasus di Desa
Jatiluhur.8
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data tentang gambaran umum Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur
Kabupaten Purwakarta.
b. Data tentang profil informan (suami istri) dari keluarga yang istri
berperan sebagai pencari nafkah utama di Desa Jatiluhur Kecamatan
Jatiluhur Kabupaten Purwakarta.
c. Data tentang faktor pendorong istri berperan sebagai pencari nafkah
utama di Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta.
d. Data tentang dampak yang ditimbulkan terhadap relasi suami istri dari
keluarga yang istri berperan sebagai pencari nafkah utama di di Desa
Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta.
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Interview (wawancara) yaitu: percakapan dengan maksud untuk
menyampaikan informasi yang konkrit (fakta dan data). Dilakukan
oleh pewawancara mengajukan pertanyaan secara intensif kepada yang
diwawancarai dalam memperoleh data yang dimaksud. Kedua belah

8
Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmu Dasar Metode Teknik. (CV Tarsito :
Bandung). Hal 49.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 6


pihak yang dimaksud adalah pewawancara sebagai pengaju pertanyaan
dalam hal ini adalah penulis sendiri dan yang diwawancarai adalah
suami istri.
b. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
pengamatan terlibat (dari jarak dekat tanpa perantara), serta pencatatan
secara rinci dan sistematis terhadap gejala alamiah terkait obejek
penelitian. Observasi dalam penelitian ini dengan cara melakukan
pengamatan secara sepintas tentang keadaan Desa Jatiluhur dan kepada
keluarga yang istri berperan sebagai pencari nafkah utama.
c. Dokumentasi yaitu dengan menelaah dokumen-dokumen yang ada
untuk mempelajari pengetahuan atau fakta yang akan diteliti termasuk
juga buku-buku tentang pendapat, teori, undang-undang, dalil atau
hukum-hukum lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
dokumentasi untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis
terkait data-data di lapangan.9
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh oleh peneliti dianalisis dengan
menggunakan model analisis Milles dan Huberman, yakni:
a. Reduksi data: data yang diperoleh di lapangan akan dipilah-pilah dan
dikelompokkan sesuai dengan rumusan masalah yang akan dianalisis
serta menegsampingkan data-data yang tidak berhubungan dengan
masalah. Hal ini bertujuan agar peneliti lebih mudah dalam melakukan
penelitian.
b. Penyajian data (display): berhubung penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, maka data yang telah diperoleh di lapangan akan disajikan
dalam bentuk uraian singkat yang bersifat naratif yang disusun secara
runtut dan sistematis agar mudah dalam memahaminya.

9
Arikunto Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Rineka Cipta :
Jakarta). 65.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 7


c. Penarikan kesimpulan (conclusion): kesimpulan ini ditarik dari hasil
penelitian di lapangan setelah di analisis dengan teori yang
dikemukakan di atas sesuai dengan rumusan masalah yanga da. Dalam
penelitian ini dapat disimpulkan mengenai apa saja faktor pendorong
dan dampak dari istri yang berperan sebagai pencari nafkah utama.
7. Pengujian Keabsahan Data
Adapun dalam penelitian ini, peneliti dalam pemeriksaan keabsahan
data menggunakan cara triangulasi yaitu verifikasi dari penemuan dengan
menggunakan berbagai sumber informasi dan berbagai metode
pengumpulan data, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan/pembanding
terhadap data tersebut dan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan kosntruksi kenyataan yang ada dalam konteks tertentu saat
mengumpulkan data tentang berbagai pandangan dan melalui triangulasi
membandingkan temuannya dengan berbagai sumber, metode dan teori-
teori. Dalam penelitian ini mengumpulkan data menggunakan beberapa
teknik antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi.
Adapun alasan peneliti menggunakan cara triangulasi karena cara ini
dianggap peneliti paling sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Cara ini
juga mempermudah dalam membandingkan data dan untuk melakukan
pengujian kevalidan data di lapangan, sehingga memberikan gambaran dan
hasil penelitian yang mudah dimengerti serta lebih tepat dalam penggalian
data dan mencokokkan sekaligus menganalisis data yang diperoleh.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
a. Deskripsi Lokasi Penelitian
1) Gambaran umum Desa Jatiluhur
Desa Jatiluhur merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Desa
Jatiluhur memiliki batas-batas sebagai berikut.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 8


Sebelah Utara : Desa Cikao Bandung
Sebelah Timur : Desa Maracang
Sebelah Selatan : Desa Cilegong
Sebelah Barat : Desa Jatimekar
2) Potensi sumber daya alam
Luas Desa Jatiluhur menurut penggunaan adalah 95,55 Ha, terdiri dari
tanah sawah 14, 36 Ha, tanah kering 64,67 Ha, tanah perkebunan 14,20 Ha,
dan tanah fasilitas umum 2,32 Ha.
Tanah sawah yang ada di Desa Jatiluhur terdiri atas sawah irigasi ⁄
teknis 3,83 Ha dan sawah tadah hujan seluas 10,53 Ha. Tanah kering terdiri
dari pemukiman seluas 55,00 Ha dan pekarangan 9,67 Ha. Tanah perkebunan
seluaas 14,20 Ha seluruhnya merupakan perkebunan perorangan. Untuk tanah
fasilitas umum terdiri dari kas Desa/Kelurahan berupa tanah bengkok seluas
0,31 Ha, perkantoran pemerintah 0,10 Ha, tempat pemakaman desa/umum
1,00 Ha, dan bangunan sekolah/perguruan tinggi 0,91 Ha.
3) Potensi sumber daya manusia (SDM) Desa Jatiluhur
a) Jumlah penduduk
Penduduk Desa Jatiluhur terdiri dari 1971 KK. Jumlah penduduk Desa
Jatiluhur berjumlah 3940 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 1971 orang
dan perempuan 1969 orang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada table
berikut ini.
Tabel 3.1
Sumber daya manusia di Desa Jatiluhur
Jumlah perempuan 1969 orang
Jumlah laki-laki 1971 orang
Jumlah total 3940 orang
Jumlah kepala keluarga 1971 KK
Sumber data : Profil Desa Jatiluhur
b) Mata pencaharian

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 9


Pekerjaan penduduk Desa Jatiluhur berbeda-beda. Disajikan pada table
berikut.
Tabel 3.2
Mata pencaharian penduduk Desa Jatiluhur

Jenis Pekerjaan Jumlah

Petani 40 orang

Buruh tani 23 orang

Pemilik usaha tani 63 orang

Tukang kayu 83 orang

Tukang sumur 4 orang

Tukang jahit 6 orang

Tukang kue 76 orang

Tukang rias 1 orang

Karyawan perusahaan
243 orang
swasta
Karyawan perusahaan
51 orang
pemerintah

Pemilik perusahaan 3 orang

Kontraktor 20 orang

Pegawai Negeri Sipil 21 orang

POLRI 7 orang

Pensiunan PNS 8 orang

Pensiunan swasta 66 orang

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 10


Pengacara 1 orang

Sopir 52 orang

Buruh migran perempuan 15 orang

Buruh migran laki-laki 25 orang

Wiraswasta lainnya 104 orang

Sumber data: Profil Desa Jatiluhur

c) Pendidikan
Kesadaran penduduk Desa Jatiluhur akan pendidikan sudah cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang menyelesaikan wajib
belajar 12 tahun hingga tingkat SMA dan lulus S-1. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.3
Tingkat pendidikan penduduk Desa Jatiluhur
Tingkat Pendidikan Jumlah
Penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan 671 orang
Kelompok Bermain Anak
Penduduk sedang SD/sederajat 425 orang
Penduduk sedang SLTP/sederajat 946 orang
Penduduk sedang SLTA/sederajat 202 orang
Penduduk sedang D-1 5 orang
Penduduk sedang S-1 13 orang
Penduduk tamat SD/sederajat 558 orang
Penduduk tamat SLTP/sederajat 218 orang
Penduduk tamat SLTA/sederajat 202 orang
Penduduk tamat D-1 7 orang

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 11


Penduduk tamat D-2 11 orang
Penduduk tamat D-3 7 orang
Penduduk tamat S-1 20 orang
Penduduk tamat S-2 2 orang
Penduduk tidak tamat SD/sederajat 492 orang
Penduduk tidak tamat SLTP/sederajat 402 orang
Sumber data: Profil Desa Jatiluhur
Sesuai dengan namanya, nikah dibawah tangan merupakan pernikahan
yang dilakukan secara terselubung, atau sembunyi-sembunyi. Praktik nikah
dibawah tangan ini banyak dikenal dan dilakukan oleh sebagian masyarakat di
Indonesia. Sementara itu, jika dilihat dari perspektif hukum pemerintahan dan
norma sosial, sering dinilai sebagai suatu deviasi atau penyimpangan.
b. Profil Informan
Untuk memahami masing-masing informan pada penelitian ini, berikut
peneliti uraikan nama-namanya sebagai berikut.
Tabel 3.4
Data informan
No Nama Pasutri Pekerjaan
1 Honisah Pekerja laundry
Maksum Tidak bekerja
2 Dasih Pekerja laundry
Opan Tukang pijit
3 Odah Pedagang
Iyus Tidak bekerja
4 Ade Pekerja migrant
Tete Carman Tidak bekerja
5 Uum Pedagang
Wawan Tidak bekerja

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 12


1) Honisah dan Maksum
Ibu Honisah dan bapak Maksum adalah pasangan suami istri yang
memiliki 2 orang anak. Ibu Honisah menjadi tulang punggung untuk
keluarganya semenjak suaminya menderita penyakit stroke yang
menyebabkan beliau tidak dapat berjalan dengan normal pada tahun 2015. Ibu
Honisah ridho bekerja sebagai pekerja laundry untuk menghidupi keluarganya.
Sebelum pandemi melanda pada tahun 2020 lalu, ibu Honisah bekerja dari
hari Senin hingga Sabtu. Akan tetapi, semenjak pandemi ibu Honisah
sekarang hanya bekerja seminggu dua hari. Hal ini tentu berdampak pada
penghasilannya. Sekarang penghasilannya hanya sebesar Rp.450.000,00
sebulan.
2) Dasih dan Opan
Ibu Dasih dan bapak Opan adalah pasangan suami istri yang memiliki
2 anak. Ibu Dasih bekerja sebagai pekerja laundry. Beliau berperan sebagai
tulang punggung keluarga, karena suaminya mengalami stroke, sehingga tidak
bisa mencari nafkah bagi keluarganya. Sama halnya dengan ibu Honisah, ibu
Dasih juga mengalami penurunan penghasilan akibat pandemi Covid-19.
Sekarang dia hanya bekerja seminggu dua hari dengan upah sebesar
Rp.450.000,00 sebulan.
3) Odah dan Iyus
Ibu Odah dan bapak Iyus merupakan pasangan suami istri yang
memiliki 2 anak. Sejak suaminya mengalami stroke, ibu Odah berjuang
menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ia membuka warung di depan
rumahnya untuk memenuhi kebutuhanhidup keluarganya. Penghasilannya dari
berjualan ini tidak menentu.
4) Ade dan Tete Carman
Ibu Ade dan bapak Tete Carman adalah pasangan suami istri yang
memiliki 2 orang anak. Ibu Ade bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)
di Kuwait. Beliau sudah menjadi TKW sejak tahun 1991 hingga sekarang.
Awalnya bapak Tete bekerja di sebuah pabrik, akan tetapi sejak tahun 2008

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 13


pabrik tersebut gulung tikar. Semenjak itu, ibu Ade bekerja sebagai pencari
nafkah utama bagi keluarganya. Saat ini, anak bungsunya masih duduk di
kelas 1 SMP. Itulah alasan terkuat ibu Ade selalu bersabar menjalani hari-
harinya menjadi TKW di Kuwait, yaitu agar anaknya bisa terus bersekolah.
5) Uum dan Wawan
Ibu Uum dan bapak Wawan adalah pasangan suami istri yang
dikarunai 3 anak. Sejak tahun 2019 ibu Uum harus menjadi tulang punggung
bagi keluarga, karena bapak Wawan mengalami kecelakaan saat gotong
royong membangun mesjid. Bapak wawan tersengat listrik dan mengalami
luka bakar yang sangat serius dan mengharuskan tangannya diamputasi. Sejak
itu, bapak wawan tidak dapat bekerja lagi untuk mencari nafkah. Sehingga ibu
Uum berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membuka warung
kecil di rumahnya. Penghasilan dari berjualan tersebut tidak menentu.
2. Pembahasan
a. Faktor Pendorong Istri Berperan sebagai Pencari Nafkah
Utama
Setelah melakukan penelitian, diketahui ada beberapa hal yang
mendorong istri untuk berperan sebagai pencari nafkah utama di Desa
Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, yaitu:
1) Faktor keadaan suami yang tidak dapat mencari nafkah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kebanyakan faktor
pendorong yang menyebabkan istri berperan sebagai pencari nafkah utama
adalah karena keadaan suaminya yang tidak memungkinkan untuk bekerja.
Hal ini seperti yang dialami oleh ibu Honisah, ibu Dasih, ibu Odah, dan ibu
Uum. Mereka terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga karena
suaminya sakit dan tidak bisa bekerja.
Ibu Honisah mengatakan: Bade kumaha deui, da Bapa na ayeuna mah
boro-boro tiasa damel, mapah wae oge atos sesah. Kedah nganggo tongkat.
Nya ayeuna mah panginten abdi weh anu ngagentosan Bapa na damel.
Ayeuna oge dicekap-cekapkeun weh kanggo kaperluan sadidinten tina damel

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 14


di laundry. Katambih pandemi kieu, gaji teh janten sakedik mung opat ratus
lima puluh rebu. Teras si bungsu masih keneh sakola kelas 2 SMA. Masih aya
biayaaneun keneh.
Ibu Honisah mengatakan: Mau bagaimana lagi, sekarang jangankan
untuk bekerja, suami saya untuk jalan saja sulit. Harus memakai tongkat.
Sekarang saya yang menggantikan suami untuk bekerja. Sekarang dicukup-
cukupkan untuk keperluan sehari-hari dari bekerja di laundry. Ditambah
pandemi seperti sekarang, gaji jadi sedikit hanya Rp.450.000,00. Kemudian
anak bungsu masih sekolah kelas 2 SMA. Masih ada yang harus dibiayai.
Begitulah kehidupan keluarga Ibu Honisah dan Bapak Maksum saat
ini, dengan hanya mengandalkan gaji dari Ibu Honisah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak bungsunya. Meskipun keadaan
ekonomi keluarga Ibu Honisah dan Bapak Maksum menurut peneliti
berkekurangan, namun kehidupan rumah tangganya tetap baik.
2) Faktor ekonomi
Semenjak Bapak Tete Carman mengalami PHK pada tahun 2008, hal
tersebut membuatnya tidak bisa memperoleh nafkah untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya. Terlebih waktu anak-anaknya masih kecil. Ibu
Ade yang saat itu sebenarnya sudah memutuskan untuk berhenti menjadi
TKW, terpaksa memperpajang kontraknya, bahkan hingga sekarang Ibu Ade
masih bekerja sebagai TKW di Kuwait.
Bapak Tete mengatakan: Mimih teh tos janten TKW ti taun 1991.
Saleresna mah Mimih teh atos hoyong entosan janten TKW na taun 2008 teh.
Ngan abdi na di PHK, da pabrikna bangkrut. Kadang Mimih uihna 2 taun
sakali, kadang aya 4 taun sakali. Ti saprak abdi di PHK, nafkah utama teh
nya ti Mimih. Abdi mah yuswa na da atos sepuh, atos 57 taun. Di bumi ge
paling jiga kieu weh ngajual gas LPG. Eta oge mung tiasa sakedik jumlahna
sareng untungna sakedik.
Bapak Tete mengatakan: Mimih (istrinya) sudah menjadi TKW dari
tahun 1991. Sebenarnya Mimih sudah ingin berhenti menjadi TKW pada

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 15


tahun 2008 itu. Hanya saja saya di PHK karena pabriknya bangkrut.
Terkadang Mimih pulang 2 tahun sekali, terkadang juga 4 tahun sekali.
Semenjak saya terkena PHK, nafkah utama dari Mimih. Saya usia nya sudah
tua, sudah 57 tahun. Di rumah juga hanya berjualan gas LPG. Itu pun hanya
bisa sedikit dan untungnya juga sedikit.
b. Dampak Istri sebagai Pencari Nafkah Utama terhadap
Keluarga
Setelah melakukan penelitian, diketahui ada beberapa dampak
terhadap keluarga yang istrinya berperan sebagai pencari nafkah utama di
Desa Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, yaitu:
1) Istri memiliki peran ganda
Berdasarkan hasil penelitian, seorang istri yang berperan sebagai
pencari nafkah utama memiliki peran ganda dalam keluarga. Dia berperan
sebagai pencari nafkah yang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, sekaligus mengurus anak dan suami. Terlebih bagi istri yang
suaminya menderita sakit parah seperti stroke, dimana suami harus
mendapatkan lebih banyak perhatian dalam melakukan aktivitasnya.
Sebelum berangkat bekerja, istri harus menyiapkan makanan untuk
anak dan suaminya dan membereskan pekerjaan rumah seperti mencuci baju,
mencuci piring dan membersihkan rumah. Begitu pula saat pulang bekerja,
istri juga masih harus mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
Hal ini pula yang dirasakan oleh ibu Honisah, ibu Dasih, ibu Odah,
dan ibu Uum. Mereka tetap mengerjakan pekerjaan rumah disamping bekerja
untuk mencari nafkah. Namun, mereka sangat sabar menjalaninya. Mereka
dengan setia melayani suaminya yang sakit.
2) Anak kurang mendapat perhatian
Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Idealnya ibu
lah yang lebih banyak berperan dalam pengajaran di rumah. Akan tetapi, saat
seorang ibu harus bekerja, tentu waktunya di rumah menjadi jauh berkurang
untuk memberi pendampingan dan pendidikan di rumah bagi anak-anaknya.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 16


Status ibu bekerja tentu saja memiliki dampak terhadap pertumbuhan
dan perkembangan anak. Ibu yang ikut bekerja mempunyai banyak pilihan.
Ada ibu yang memilih bekerja di rumah dan ada ibu yang memilih bekerja di
luar rumah. Jika ibu memilih bekerja di luar rumah maka ibu harus bisa
mengatur waktu untuk keluarga karena pada dasarnya seorang ibu mempunyai
tugas utama yaitu mengatur urusan rumah tangga termasuk mengawasi,
mengatur dan membimbing anak-anak.10
Seorang istri sekaligus seorang ibu yang bekerja harus pandai
mengatur waktunya, karena anak-anak sangat membutuhkan pendampingan
dari orang tuanya dalam tumbuh kembang dan proses kedewasaannya, terlebih
sosok seorang ibu. Anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian,
pendidikan, pendampingan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya akan
tumbuh dengan kepribadian yang baik, dan mampu menghargai orang-orang
disekitarnya.
c. Peran Istri sebagai Pencari Nafkah Utama dalam Perspektif
Hukum Islam
Islam menempatkan perempuan di tempat yang mulia dan setara
dengan laki-laki. Tidak ada perbedaan kedudukan laki-laki dan perempuan,
baik sebagai individu/hamba Allah, sebagai anggota keluarga, ataupun sebagai
anggota masyarakat. Kalaupun adanya perbedaan, itu hanyalah karena fungsi
dan tugas utama yang dibebankan Allah kepada masing-masing jenis kelamin,
sehingga perbedaan tersebut tidak mengakibatkan salah satunya merasa
memiliki kelebihan atas yang lain. Keduanya saling melengkapi dan saling
menyempurnakan serta saling membantu dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.11

10
Rezky, 2012, Hubungan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu yang Tidak Bekerja terhadap
Perilaku Anak Usia Prasekolah. (Jawa Timur: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya)
11
Taufiqurrohman Syahuri, Legislasi Hukum Perkawinan Indonesia Pro-Kontra
Pembentukannya Hingga Putusan Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 179

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 17


Suami dan istri dibebani hak dan kewajiban sesuai kedudukan dan
tugasnya masing-masing. Sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
Perkawinan Tahun 1974 sebagai berikut:
1) Suami adalah kepala keluarga yang mempunyai kewajiban
melindungi istrinya dan keluarganya serta member segala
keperluan hidup (nafkah) rumah tangganya sesuai dengan
kemampuannya (ma’ruf)
2) Istri adalah ibu rumah tangga yang mempunyai keajiban
mengatur urusan rumah tangganya sebaik-baiknya (Pasal 31-
34)
Adapun nafkah merupakan kewajiban suami yang harus
ditanggungnya terhadap istrinya. Setiap kewajiban agama merupakan beban
hukum, sedangkan prinsip pembebanan hukum itu tergantung kemampuan
subjek hukum untuk memikulnya.
Jumhur ulama berpendapat bahwa kewajiban nafkah bersifat tetap atau
permanen. Bila dalam waktu tertentu suami tidak menjalankan kewajibannya,
sedangkan dia berkemampuan untuk membayarnya, maka istri diperbolehkan
mengambil harta suaminya sebanyak kewajiban yang dipikulnya.12
Dalam perihal pemberian nafkah sejatinya adalah kewajiban bagi
suami. Sebagaimana terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 233:

Artinya: “Dan para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama


dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan
kewajiban ayah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara

12
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan
Undang-Undang, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 172

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 18


ma‟ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya.”
Akan tetapi suatu waktu mungkin saja suami tidak dapat melaksanakan
kewajibannya semisal sakit parah hingga membuatnya tidak mampu bekerja.
Hingga istrinya yang harus bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga.
Dalam Al-Qur’an kebaikan apapun yang dilakukan oleh perempuan
dan laki-laki akan mendapat pahala dan balasan yang sama dari Allah, tanpa
ada perbedaan sedikitpun. Artinya suami akan mendapat pahala bila ia
menjaga kehormatannya, dan taat kepada Allah, demikian pula istri akan
memperoleh pahala bila ia menjaga kehormatan dirinya dan suaminya,
bersikap baik kepada suami dan taat kepada Allah SWT. Keduanya saling
menghargai dan menjaga kehormatan masing-masing, tidak ada di antara
keduanya mempunyai kelebihan sehingga menguasai pihak lain. Sebagaimana
firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 32:

Artinya: “bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi para perempuan ada bagian dari apa yang mereka usahakan.”
Kehidupan keluarga yang ideal menurut Islam adalah keluarga
sakinah, yaitu rumah tangga yang tentram, harmonis, bahagia serta diliputi
suasana keagamaan. Istri merupakan pasangan suami dalam keluarga yang
saling melengkapi. Terciptanya system pembagian kerja yang adil antara
suami dan istri dengan melihat kebutuhan serta kenyataan yang dihadapi.
Munculnya modernisasi di berbagai bidang mempengaruhi pemikiran
serta cara pandang kaum perempuan (istri) terhadap peran yang dahulu

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 19


mereka lakoni.13 Salah satunya seperti perubahan pola perempuan yang
tinggal di rumah (ibu rumah tangga), sekarang sudah banyak perempuan (istri)
yang bekerja.
Secara Hukum Islam, Qardhawi mengkategorikan bahwa hukum
perempuan bekerja di luar rumah adalah jaiz (dibolehkan), yang dapat
dimaknai sunnah atau wajib karena tuntutan (membutuhkan), misalnya: Janda
yang dicerai suaminya atau untuk membantu ekonomi suami maupun
keluarga. Dalam fiqih Hambali yang ditulis oleh Faqihuddin Abdul Khodir,
juga tidak ditemukan larangan perempuan bekerja, selama ada jaminan
keamanan dan keselamatan, karena bekerja adalah hak setiap orang. 14
Hal ini menegaskan bahwa Islam tidak melarang perempuan (istri)
untuk bekerja. Meskipun begitu, tetap terdapat beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan ketika seorang istri bekerja, dalam arti wanita boleh bekerja
jika memenuhi syarat-syarat, serta tidak mengandung hal-hal yang melanggar
syariat dan ajaran Islam itu sendiri.
D. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Faktor pendorong istri berperan menjadi pencari nafkah utama bagi
keluarga di Desa Jatiluhur adalah faktor keadaan suami yang tidak
dapat mencari nafkah dan faktor ekonomi.
b. Dampak istri bekerja sebagai pencari nafkah utama terhadap keluarga
adalah terganggunya keharmonisan keluarga, istri memiliki peran
ganda, anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang.
c. Dalam hukum Islam istri berperan sebagai pencari nafkah utama
hukumnya jaiz (dibolehkan), selama suami ridho dan istri pun ridho

13
Asriaty, 2014, Wanita Karier dalam Pandangan Islam, Jurnal Al-Maiyyah, Vol. 07, No.
02, hlm. 294
14
Alifiaulahtin Utaminingsih, 2017, Gender dan Wanita Karir, Malang: UB Press, h. 96

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 20


dan ikhlas menjalaninya, serta tidak mengandung hal-hal yang
melanggar syariat dan ajaran Islam.
2. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat
dijadikan bahan masukan, antara lain:
a. Seorang istri yang bekerja, terutama yang bekerja di luar rumah harus
mampu menjaga kehormatan dirinya, suaminya dan keluarganya
dengan cara berpakaian yang menutup aurat dan tidak melakukan hal-
hal yang menlanggar syari’at dan ajaran Islam.
b. Seorang istri sekaligus seorang ibu yang bekerja harus mampu
membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga, terutama bagi anak-
anaknya.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 21


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Muhammad Azam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas,


Fiqh Munakahat, (Jakarta: Amzah, 2011).
Abdul wahab ahmad al ashori. Kitab mizanul kubro.
Al-Hamdani, Risalah Nikah.
Alifiaulahtin Utaminingsih, 2017, Gender dan Perempuan Karir,
Malang: UB Press.
Ali Yusuf As-Subki, Fiqh Sebuah keluarga, Jakarta: Amzah, 2010.
Al-Quran Q.S Al Baqarah Ayat 233
Amiur Nuruddin dan Tarigan AA, 2006. Sebuah ketentuan atau hukum
Perdata Islam di Indonesia: Studi Krisis Perkembangan Sebuah ketentuan
atau hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KOMPILASI HUKUM
ISLAM (KHI). Jakarta.
Amir Syarifuddin, Sebuah ketentuan atau hukum Perkawinan Islam di
Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang, (Jakarta: Kencana,
2017).
Arikunto Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan
Praktek. (Rineka Cipta : Jakarta).
Asriaty, 2014, Perempuan Karier dalam Pandangan Islam, Jurnal Al-
Maiyyah, Vol. 07, No. 02.
Azzam, A.A.M dan Hawwas. 2009. Fiqh Munakahat: Kompilasi
Hukum Islam (KHI)tbah, Nikah, dan Talak, Jakarta: Amzah.
Beni Ahmad Saebani, Fikih Munakahat 2.
Buku Pernikahan KUA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah Indonesia.
Departemen Agama Republik Indonesia, 1985.
Hasan, Ali, 2006. Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam,
Jakarta: Siraja.

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 22


Ibnu Rusyd. (2013). Bidayatul Al-Mujtahid. (CV. Akbarmedia :
Jakarta).
Istibsyaroh. (2004). Hak-hak Perempuan Relasi Jender Berdasarkan
Tafsir Al-Sya’rawi. (PT. Mizan Publika: Jakarta).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Khoirudin Nasution. (2004). Islam tentang Relasi Suami Isteri Cetakan
Ke-1. (Academia:Yogyakarta). Hal 76.
Kitab uqudulujain tentang hak dan kewajiban isteri atas suami
Kompilasi Sebuah ketentuan atau hukum Islam Tahun 1991, Pasal 83
Ayat (1&2). Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri.
Mahmud Yunus. (1956). Sebuah ketentuan atau hukum Perkawinan
dalam Islam Berdasarkan Mazhab Syafi‟I, Hanafi, Maliki dan Hanbali. (Al-
Hidayah : Jakarta).
Mardani, 2011, Sebuah ketentuan atau hukum Perkawinan Islam di
Dunia islam Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Monib dan Nurkholis. (2008). Islam dan Hak Asasi Manusia dalam
Pangdangan Nurkholis. Majid (PT. Gramedia Pustaka : Jakarta).
Rezky, 2012, Hubungan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu yang
Tanpa Bekerja terhadap Perilaku Anak Usia Prasekolah. (Jawa Timur:
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya)
Sabri Samin, M.Ag, Dra.Andi Narmaya Aroeng, M.Pd. Fikih II
(Makassar : Alauddin Press, 2010).
Samsul Bahri, Mimbar Sebuah ketentuan atau hukum, No 52, Nafkah
Batin dan Kompensasi Materiilnya.
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 3, (Jakarta: Tinta Abadi Gemilang,
2013).
Sulaiman rasjid. (2002). fiqih islam. (Sinar Baru Algensindo :
Bandung).
Syaikh Abdurrahman al-Jaziri . (2015). kitab al-Fiqh „ala al-Mazahib
al-Arba„ah

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 23


Syaikh Hasan Ayyub. (2001). Fikih Sebuah keluarga. (Pustaka Al-
Kautsar : Jakarta).
Syaikh Nawawi Al-Bantani. (2020). Hak-han dan Kewajiban Suami
Isteri. (Kalam : Yogyakarta)
Taufiqurrohman Syahuri, Legislasi Sebuah ketentuan atau hukum
Perkawinan Indonesia Pro-Kontra Pembentukannya Sampai Putusan
Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Kencana, 2013).
Tihami dan Sohari Sahrani, 2009. Fikih Munakahat: Kajian Fikih
Nikah Lengkap. Jakarta: Rajawali Pres.
Wahbah Az-Zuhaili, 2010, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta: Gema
Insani.
Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmu Dasar Metode
Teknik. (CV Tarsito : Bandung).

Peran Istri Sebagai ... (Asep Jaelani) 24

Anda mungkin juga menyukai