Asep Jaelani
STAI DR. KH. EZ. Muttaqien
Email Penulis
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan bagaimana Peran Istri
Sebagai Pencari Nafkah Utama Dalam Perspektif Sebuah Ketentuan Atau Hukum
Islam. Hal ini penting untuk diteliti mengingat didalam islam itu sendiri seorang
suami wajib untuk menafkahi istrinya. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif, denga metode ini peneliti melakukan penelitian terhadap
praktik istri sebagai pencari nafkah utama di Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur
Kabupaten Purwakarta secara alamiah sebagai sumber data langsung di lapangan.
Data-data tersebut dikumpulkan baik dalam bentuk kata-kata maupun
penggambaran situasi menjadi focus dalam penelitian dan menggambarkan
dengan jelas sebagai landasan dalam penggunaan penelitian.Penelitian ini juga
bersifat deskriptif analitis yang mana penulis mendeskripsikan atau menceritakan
realita kasus keluarga yang istrinya sebagai pencari nafkah utama kemudian
menganalisa pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga dalam perspektif
hukum Islam.
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa pertama, Faktor
pendorong istri berperan menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga di Desa
Jatiluhur adalah faktor keadaan suami yang tidak dapat mencari nafkah dan faktor
ekonomi. Kedua, Dampak istri bekerja sebagai pencari nafkah utama terhadap
keluarga adalah terganggunya keharmonisan keluarga, istri memiliki peran ganda,
anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang. Ketiga, Dalam hukum Islam
istri berperan sebagai pencari nafkah utama hukumnya jaiz (dibolehkan), selama
suami ridho dan istri pun ridho dan ikhlas menjalaninya, serta tidak mengandung
hal-hal yang melanggar syariat dan ajaran Islam.
Kata Kunci : Peran istri, Nafkah, Hukum islam
A. Pendahuluan
Lahirnya ketentuan atau hukum seperti fikih sejatinya adalah selain
untuk mengatur perilaku umat manusia, juga untuk memberikan kejelasan
terhadap kewajiban dan hak-hak yang harus dilakukan oleh masing-masing
1
Syaikh Hasan Ayyub. (2001). Fikih Keluarga. (Pustaka Al-Kautsar : Jakarta). hal 10.
2
Ibnu Rusyd. (2013). Bidayatul Al-Mujtahid. (CV. Akbarmedia : Jakarta). hal 47.
3
Khoirudin Nasution. (2004). Islam tentang Relasi Suami Isteri Cetakan Ke-1.
(Academia:Yogyakarta). Hal 76.
4
Mahmud Yunus. (1956). Hukum Perkawinan dalam Islam Menurut Mazhab Syafi‟I, Hanafi,
Maliki dan Hanbali. (Al-Hidayah : Jakarta). 46.
5
Al-Quran Surah Al Baqarah Ayat 233
6
Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, Pasal 83 Ayat (1&2). Tentang Hak dan Kewajiban
Suami Istri.
Namun, dari data di atas belum dapat diketahui dengan jelas berapa
keluarga yang istri berperan sebagai pencari nafkah utama atau istri
berpenghasilan lebih besar dari suami. Oleh karena itu peneliti kemudian
melakukan wawancara dengan Kepala Desa Jatiluhur dan dapat diketahui
7
Istibsyaroh. (2004). Hak-hak Perempuan Relasi Jender Menurut Tafsir Al-Sya’rawi. (PT.
Mizan Publika: Jakarta). hal 52.
B. Metode Penelitian
8
Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmu Dasar Metode Teknik. (CV Tarsito :
Bandung). Hal 49.
9
Arikunto Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Rineka Cipta :
Jakarta). 65.
Petani 40 orang
Karyawan perusahaan
243 orang
swasta
Karyawan perusahaan
51 orang
pemerintah
Kontraktor 20 orang
POLRI 7 orang
Sopir 52 orang
c) Pendidikan
Kesadaran penduduk Desa Jatiluhur akan pendidikan sudah cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang menyelesaikan wajib
belajar 12 tahun hingga tingkat SMA dan lulus S-1. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.3
Tingkat pendidikan penduduk Desa Jatiluhur
Tingkat Pendidikan Jumlah
Penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan 671 orang
Kelompok Bermain Anak
Penduduk sedang SD/sederajat 425 orang
Penduduk sedang SLTP/sederajat 946 orang
Penduduk sedang SLTA/sederajat 202 orang
Penduduk sedang D-1 5 orang
Penduduk sedang S-1 13 orang
Penduduk tamat SD/sederajat 558 orang
Penduduk tamat SLTP/sederajat 218 orang
Penduduk tamat SLTA/sederajat 202 orang
Penduduk tamat D-1 7 orang
10
Rezky, 2012, Hubungan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu yang Tidak Bekerja terhadap
Perilaku Anak Usia Prasekolah. (Jawa Timur: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya)
11
Taufiqurrohman Syahuri, Legislasi Hukum Perkawinan Indonesia Pro-Kontra
Pembentukannya Hingga Putusan Mahkamah Konstitusi, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 179
12
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan
Undang-Undang, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 172
Artinya: “bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan bagi para perempuan ada bagian dari apa yang mereka usahakan.”
Kehidupan keluarga yang ideal menurut Islam adalah keluarga
sakinah, yaitu rumah tangga yang tentram, harmonis, bahagia serta diliputi
suasana keagamaan. Istri merupakan pasangan suami dalam keluarga yang
saling melengkapi. Terciptanya system pembagian kerja yang adil antara
suami dan istri dengan melihat kebutuhan serta kenyataan yang dihadapi.
Munculnya modernisasi di berbagai bidang mempengaruhi pemikiran
serta cara pandang kaum perempuan (istri) terhadap peran yang dahulu
13
Asriaty, 2014, Wanita Karier dalam Pandangan Islam, Jurnal Al-Maiyyah, Vol. 07, No.
02, hlm. 294
14
Alifiaulahtin Utaminingsih, 2017, Gender dan Wanita Karir, Malang: UB Press, h. 96