PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ayat 9:
proses pernikahan dengan tujuan yang tak lain yaitu mewujudkan keluarga
menjelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.2
Perkawinan merupakan hal yang sakral bagi setiap manusia, hal ini
yang baik tentunya perkawinan yang sah secara negara dan agama. Dalam
1
Q.S Surat Adz-Dzariyat ayat: 9
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan dalam
Bab 1 Pasal 1
1
1974 tentang perkawinan dan hukum Islam memandang bahwa pernikahan itu
tidak dilihat dari aspek formal saja, tetapi juga dilihat dari segi agama, hukum
pencatatan di KUA dan catatan sipil.3 Dalam perkawinan banyak proses yang
melainkan mengikat tali perjanjian yang suci atas nama Allah Swt bahwa kedua
dipenuhi oleh rasa kasih sayang. 4 Perkawinan merupakan perintah Allah Swt,
kemudahannya tetap memiliki rukun dan syarat-syarat tertentu, jika tidak maka
3
Evi Rofiana, Skripsi: “Penetapan Pernikahan Masyarakat Jawa Berdasarkan
Hitungan Jawa Menurut Perspektif Hukum Islam (studi kasus di desa parit sidang kecamatan
pengabuan kabupaten tenjung jabung barat)”. (Jambi, Universitas Islam Negeri Sulthan thaha
saifuddin jambi, 2021).
4
Beni Ahmad Saebani dan Syamsul Falah, “Hukum Perdata Islam di Indonesia”.
(Bandung: Pustaka Setia,2011), hal. 30.
5
Q.S An-Nuur ayat 32
2
“penyatuan” yang melibatkan jiwa, raga, cita-cita dan keinginan, usaha dan
Orang Jawa termasuk suku dengan tradisi dan budaya yang berbeda.
Orang Jawa dikenal memiliki tingkat spiritual yang tinggi. Sejak awal zaman
kita, tradisi budaya Jawa mulai menyerap pengaruh dan unsur-unsur Hindu-
Buddha 7. Masyarakat jawa dari zaman dahulu hingga sekarang masih sangat
jawa mempunyai tata cara yang baik dalam hitungannya. Dalam hal penetapan
perkawinan ini, hari dan tanggal pernikahan tidak serta merta dipilih secara
sembarangan. Akan tetapi, penetapan hari dan tanggal pernikahan ini diambil
calon mempelai. Penetapan hari dan tanggal pernikahan itu disebut dengan
petungan weton.
hitungan jawa aboge (alip rebo wage). Ketika salah seorang anggota keluarga
yang ingin menikah, maka pihak keluarga akan mendatangi sesepuh desa atau
orang yang biasa menghitung weton untuk diperhitungkan hari dan tanggal
6
M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an: Kalung Permata Buat Anak-Anakku,
(Tangerang: Lentera Hati, 2007), hal. 63
7
Budi Subekti, Skripsi :“Pengaruh Primbon Jawa dalam Perkawinan Masyarakat
Muslim di Desa Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah”. (Lampung,UIN Raden
Intan,2022), hal. 3.
3
weton tersebut sudah cocok, maka mereka akan melanjutkan pada penetapan
maka kebanyakan dari sesepuh desa dan anggota keluarga yang percaya aboge
memiliki hasil tibo pati, dan perkawinan tetap dilangsungkan maka salah satu
dalam segala hal), tibo loro (sering sakit), tibo pati (salah satu pasangan tidak
berusaha mencari ramalan baik dari calon mempelai tersebut. Akan tetapi, jika
setelah diusahakan tetap saja tidak mendapatkan hasil yang baik, maka sesepuh
desa.
4
Baik dari segi perhitungan weton, cara para tukang pitung mendapatkan
ilmu, guru spiritual mereka, rujukan kitab yang digunakan tukang pitung untuk
menghitung weton, tentunya berbeda. Oleh karena itu peneliti ingin mengambil
Kabupaten Malang)”
B. Rumusan Masalah
Islam?
Kabupaten Malang?
C. Tujuan Penelitian
ajaran islam.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
6
tentang sumber pengetahuan dari tukang pitung, khususnya untuk
E. Penelitian Terdahulu
yang berkaitan dengan persoalan yang peneliti teliti, supaya terlihat dari sisi
mana persamaan dan perbedaan persoalan yang dibahas pada setiap skripsi ini.
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Eka Aulia Khusnul Khotimah dengan
8
Muhammad adib et.all., “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Institut Agama
Islam (IAI) Al-Qolam Malang”. (Malang: Pioner Semesta, 2019), hal.15
7
masyarakat yang tidak percaya pada tradisi tersebut karena dari keyakinan
Perkawinan Menurut Adat Jawa Dalam Perspektif Hukum Islam (studi kasus
yang telah diwariskan oleh nenek moyang yang masih digunakan oleh
perbedaan dengan yang akan peneliti teliti adalah pada aspek penerapannya,
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Luqy Irfan Ardiansyah dengan judul
9
Eka Aulia Khusnul Khotimah, Skripsi : “Perhitungan Weton Dalam Tradisi
Pernikahan Di Desa Kanamit Jaya Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau”.
(Palangkaraya, Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya,2020)
10
Mahfud riza, Skripsi : “Perhitungan Weton Perkawinan Menurut Adat Jawa Dalam
Perspektif Hukum Islam (studi kasus di Desa Astomulyo Kecamatan Panggur Kabupaten
Lampung Tengah)”. (Lampung,Institut Agama Islam Negeri Metro,2018)
8
Kabupaten Malang). Dalam skripsi ini menjelaskan tentang praktik weton pada
masyarakat desa sidodadi yang hanya bisa dilakukan oleh ahli petung.
Pelaksanan tradisi ini murni alamiyah dari keinginan masyarakat tanpa ada
paksaan orang lain. Dan hal ini merupakan bentuk kehati-hatian terhadap hal-
hal buruk serta merupakan budaya dari leluhur. Menurut peneliti, kegiatan ini
tidak bertentangan dengan hukum islam dan dapat diterima baik oleh
Masyarakat Jawa Kabupaten Deli Serdang (Ditinjau dalam Perspektif ‘Urf dan
merupakan himpunan tujuh hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran
perhitungan Jawa terdapat lima minggu dalam satu bulan. Dalam perhitungan
weton di desa ini menggunakan tiga kalender yaitu: kalender saka, kalender
agung, dan kalender tani pranata mangsa. Menurut penulis setelah meninjau
dari segi hukum agama, perhitungan weton terbagi menjadi dua bagian, boleh
dan tidak boleh. Boleh, selama tidak terdapat unsur syirik di dalamnya. Dan
11
Luqy Irfan Ardiansyah, Skripsi : “Pernikahan Adat Kejawen Menggunakan
Hitungan Weton Perspektif Kitab Faraid Al-Bahiyah (Studi Kasus di Desa Sidodadi
Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang). (Malang, Institut Agama Islam Al-Qolam, 2020)
12
Khairul fahmi harahap, et.all, “perhitungan weton sebagai penentu hari pernikahan
dalam tradisi masyarakat jawa kabupaten delu serdang (ditinjau dalam perspektif ‘urf dan
9
Tabel. 1
Penelitian terdahulu
sosiologi hukum)”, al-maslahah: jurnal hukum islam dan pranata sosial, vol.9 (oktober, 2021),
hal.315
10
2. Mahfud Riza, Perhitungan penerapan Perbedaanya pada
Institut Agama Weton perhitungan penelitian mahfud
Islam Negeri Metro Perkawinan weton dalam riza fokus
Lampung (2018) Menurut Adat perkawinan dan penelitiannya
Jawa Dalam pandangan dari hanya pada
Perspektif segi hukum perhitungan weton,
Hukum Islam islam dan sedangkan
(studi kasus di menggunakan penelitian yang
Desa kajian ushul fiqh peneliti teliti tidak
Astomulyo ‘urf hanya pada
Kecamatan perhitungan weton
Panggur saja, melainkan
Kabupaten pada penentuan hari
Lampung dan tanggal
Tengah) perkawinannya
juga.
3. Luqy Irfan Pernikahan praktik weton Pada penelitian
Ardiansyah, Institut Adat Kejawen dalam luqy irfan fokus
Agama Islam Al- Menggunakan perkawinan penelitiannya
Qolam Malang Hitungan masyarakat desa adalah pada
(2020) Weton dan perspektif perhitungan weton
Perspektif hukum islam sedangkan yang
Kitab Faraid menurut kitab akan peneliti teliti
Al-Bahiyah faroid al- tentang penetapan
(Studi Kasus bahiyah tanggal dan hari
di Desa pernikahan, serta
Sidodadi dampak positif dan
Kecamatan negatif dari
Gedangan petungan weton
Kabupaten tersebut.
Malang)
11
4. Khairul Fahmi Perhitungan Perhitungan Fokus penelitian ini
Harahap et.all, Weton weton untuk adalah pada
Jurnal Hukum Sebagai penetapan hari perhitungan weton
Islam dan Pranata Penentu Hari pernikahan dan tinjauan ‘urf
Social Islam (2021) Pernikahan perspektif ‘urf serta sosiologi
dalam Tradisi dan sosiologi hukum, sedangkan
Masyarakat hukum pada penelitian
Jawa yang sekarang lebih
Kabupaten terfokuskan kepada
Deli Serdang dampak positif dan
(Ditinjau negatif dari
dalam perhitungan weton.
Perspektif
‘Urf dan
Sosiologi
Hukum)
jawa menurut perspektif hukum islam, hanya ada beberapa yang membahas
peneliti teliti ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. Penelitian ini
difokuskan pada pandangan hukum Islam pada penetapan hari dan tanggal
Kabupaten Malang, sumber pengetahuan dari tukang pitung serta cara tukang
12
F. Metode Penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah atau
fokus penelitian.13 Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam metode
penelitian yaitu :
peneliti dapat turut serta dalam proses. Penelitian yang digunakan adalah
13
Muhammad adib et.all., “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Institut Agama
Islam (IAI) Al-Qolam Malang”. (Malang: Pioner Semesta, 2019), hal. 19
14
Ali Sodiqin, “Antropogi Hukum Sebagai Pendekatan Dalam Penelitian Hukum
Islam”, Jurnal Al-Manhaj; Jurnal Kajian Hukum Islam vol. 7 (Purwokerto, januari 2013)
15
Ajat Rukajat., “Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach)”,
(Yogyakarta: deepublish, 2018) hal.12
13
2. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang peneliti peroleh langsung dari
1) Mbah Giat
2) Mbah Subur
3) Mbah Parman
data primer. Dalam hal ini, peneliti mengutip dari kitab primbon Jawa
16
H. Salim, dan Erlies Septiana Nurbaini, “Penerapan Teori Pada Penelitian Tesis
Dan Disertasi”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 15
14
3. Teknik Penggalian Data
a. Observasi
perhitungannya.
b. Wawancara
dengan sumber data, yang tujuannya untuk mengkaji secara verbal dari
17
Matthew B. Miles, A. Michael Huberman ; penerjemah, Tjetjep Rohendi ;
pendamping, Mulyarto, “Analisis data kualitatif : buku sumber tentang metode
metode baru”. (Jakarta, Univertas Indonesi (UI-Press), 1992) hal. 61
15
fenomena yang dilihat, dirasakan dan dialami oleh informan.18 Alasan
penelitian ini.
c. Dokumentasi
temuan orang lain.20 Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini
18
Ajat Rukajat., “Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach)”,
(Yogyakarta: deepublish, 2018) hal. 22
19
Ibid hal. 26
20
Ibid hal. 52
16
sendiri sampai cara mengimplementasikannya dalam kehidupan rumah
tangga.
Peneliti perlu melakukan uji keabsahan data atau biasa disebut dengan
uji validitas untuk memperoleh data yang valid. Dalam hal ini peneliti
G. Sistematika Penulisan
lebih terarah dan sistematis. Rangkaian dari sistematika pembahasan ini terdiri
dari lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang terperinci
dan saling berhubungan antara satu sama lain. Adapun sistematika pembahasan
21
Ajat Rukajat., “Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach)”,
(Yogyakarta: deepublish, 2018) hal.26
17
yang meliputi: jenis penelitian dan pendekatan, sumber data, teknik penggalian
data, teknik analisis data, teknik pengecekan keabsahan data, dan sistematika
pembahasan.
Bab 2 berisi tentang kajian teori yang terdiri dari pengertian perkawinan,
pitung. Dan beberapa teori yang digunakan adalah islam dan budaya jawa serta
teori ‘urf.
Bab 3 menjelaskan tentang hasil penelitian dari beberapa data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti. Dan berisi sub-sub bab antara lain: (a) gambaran
pengetahuan tukang pitung, (c) keterkaitan ilmu Jawa dengan ajaran Islam, (d)
Bab 4 berisi tentang analisi data yang telah dipaparkan pada bab 3.
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang (a) sumber pengetahuan tukang pitung
ditinjau dari hukum Islam (b) cara tukang pitung mengaitkan ilmunya dengan
serta saran yang diberikan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang bersangkutan
18
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Perkawinan
(berdasarkan akad tersebut) kata kawin atau nikah mempunyai arti yang sama
dengan kedua kata tersebut.1 Perkawinan adalah perintah agama bagi setiap
orang yang sudah mampu secara dhohir dan batin. Menurut bahasa az-zawaj
Kata az-zawaj ( )زَ َّواجyang diartikan jodoh atau berpasangan berlaku bagi
dapat diartikan sebagai peristiwa yang fitrah, tarbiyah dan sarana terbesar
M. Harwansyah Putra Sinaga et.all, “Pernikahan dalam Islam”, (Jakarta, Elex Media
11
19
manusia, yang menjadi alasan untuk menjamin ketentraman, cinta dan kasih
sayang.3
Ulama menentukan arti lafal nikah, dan ada empat di antaranya: Pertama,
wajar dan kiasan dalam arti kontraktual. Ketiga, nikah diucapkan sebagai
karena melibatkan persambungan fisik antara satu tubuh dengan tubuh lainnya
dan satu bahasa dengan lainnya, yang pertama adalah kombinasi dalam
adalah.4 Dari keterangan diatas terlihat jelas bahwa nikah memiliki dua makna
yaitu sebuah akad pernikahan dan hubungan intim antara suami dan istri.
B. Hukum Perkawinan
melainkan ada beberapa hukum yang berlaku bagi mukallaf sesuai dengan
3
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqh Munakahat
(Khitbah, Nikah, dan Talak)”, (Jakarta, 2015)
4
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqh
Munakahat (Khitbah, Nikah dan Talak)”, cetakan pertama (Jakarta: Amzah, 2022), hal. 51
20
1. Fardu
berkeyakinan bahwa jika ia tidak menikah, maka zina pasti akan terjadi,
tersebut.5
2. Wajib
baik dengan istrinya, dan menduga akan melakukan zina jika tidak
segera menikah. Keadaan orang seperti itu wajib menikah, tetapi tidak
dalilnya pasti atau alasannya pasti. Pada saat yang sama, argumen dan
asumsi tentang kawin paksa tidak pasti. Jadi kewajiban menikah pada
bagian ini adalah khawatir zina jika belum menikah, tapi belum tentu.6
3. Haram
5
Ibid hal.44
6
Ibid hal. 45
21
menghadapi penganiayaan jika mereka menikah. Larangan nikah
sesuatu yang pasti menyampaikan apa yang dilarang, maka itu juga
4. Makruh
tidak menikah, dia tidak takut akan perbuatan asusila atau perzinahan,
menimbulkan beberapa hukum. Apabila ada salah satu syarat yang tidak
7
Ibid hal. 45
8
Ibid hal. 47
9
Ibid hal. 47
22
terpenuhi maka, akadnya rusak. Rukun nikah ada lima yaitu: adanya calon
suami, adanya calon istri, akad (ijab qobul), wali yang adil serta saksi 10.
Sedangkan untuk syarat sah nikah adalah syarat yang harus dipenuhi oleh
pihak yang bersangkutan yang telah disebutkan pada rukun nikah yaitu:
1. Calon suami harus dewasa dan berakal, bukan mahram calon istri, tidak
dipaksa (secara baik), mu'ayyan (orang yang berakal) dan tidak dalam
keadaan Ihram
2. Calon istri bukan mahram calon suami, tidak beristri atau menikah
dengan laki-laki lain, tidak dalam masa iddah, mandiri atau sukarela,
orangnya jelas.
diberikan, persetujuan dan persetujuan itu serasi dan kedua belah pihak
4. Wali yang cocok yaitu hubungan mahram (ayah, kakek dan saudara
laki-laki), tetapi jika tidak ada, dapat menunjuk wali laki-laki, Baligh,
5. Saksi yaitu dua orang laki-laki, dewasa, sehat, saleh, bebas mendengar
dan melihat, tidak dibatasi, tidak sedang ihram dan mengerti bahasa
10
Ma’sumatun Ni’mah, “Pernikahan Dalam Syariat Islam”, (Klaten; Cempaka Putih,
2019)
11
Ibid
23
D. Hikmah Perkawinan
baik ketika dilakukan pastinya akan menimbulkan efek yang baik pula.
6. Membagi rasa tanggung jawab anatar suami dan istri yang selama ini
yang sah.
E. Pengertian Weton
anak dengan perantara dari ibunya. Terbentuknya weton menurut beliau adalah
12
Ma’sumatun Ni’mah, “Pernikahan Dalam Syariat Islam”, (Klaten; Cempaka Putih,
2019)
24
untuk riwayat hidup anak tersebut kedepannya. 13 Weton sendiri dapat diartikan
sebagai hari kelahiran. Kata weton berasal dari Bahasa Jawa “wetu” yang
berarti keluar atau lahir, kemudian berakhiran –an yang mana menjadikannya
sebuah sebagai bentuk kata benda. Adapun yang disebutkan didalam weton
penggabungan antara hari lahir seseorang yaitu: Minggu, Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jum’at, dan Sabtu dengan lima hari pasarannya yaitu: Kliwon, Legi,
Jika membahas tentang petungan weton maka tak luput juga dengan
seorang ahli perhitungan weton atau yang lebih dikenal dengan tukang pitung.
Tak hanya dalam perkawinan, petungan weton juga digunakan untuk berbagai
Menurut Mbah Giat, tukang pitung sendiri adalah hanya sebagian dari
sebuah tradisi masyarakat Jawa. Dimulai dari zaman dahulu di daerah Keraton,
13
Wawancara pribadi dengan mbah subur (tukang pitung), (malang, 05 maret 2023)
14
Farid Rizaluddin .,et,all., “Konsep Perhitungan Weton dalam Pernikahan Menurut
Perspektif Hukum Islam”, yudisia; jurnal pemikiran hukum dan hukum islam vol.12 (Juni,
2021) hal. 143
15
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), ), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,, 06 Maret 2023
25
G. Islam dan Budaya Jawa
Gresik, Jawa Timur dan angka batu nisan menunjukkan tahun 475H/1082 M,
maka Islamisasi di wilayah Jawa dimulai dari abad ke-11. Abad Masehi.
dimulai.16 Selain itu, makam Malik Ibrahim dari Kasyan (suatu tempat di
Persia) yang wafat pada tahun 822 H atau 1419 M. juga ditemukan di Gresik.
Sedikit lebih jauh ke pedalaman, ratusan makam Muslim kuno juga telah
bersepakat bahwa di antara para penyebar agama Islam di pulau Jawa adalah
Maulana Malik Ibrahim (nama salah satu Walisongo). Dan dikabarkan beliau
Jawa. Dengan cara perlahan dan bertahap, dengan tanpa menolak dengan keras
persamaan derajat.18 Wali adalah orang yang telah mencapai tingkat tertentu
untuk lebih dekat dengan Tuhan. Kesembilan wali ini dekat lingkaran istana.
Merekalah yang memastikan apakah seseorang naik takhta atau tidak. Anda
16
Suyuthi Pulungan,“Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia”, cetakan pertama (Jakarta;
Imprint Bumi Aksara, 2019) hal. 51
17
Bahrul Ulum , “Islam Jawa: Pertautan Islam Dengan Budaya Lokal Abad XV”, jurnal
pusaka (Gondanglegi, 2014)
18
Donny Khoirul Aziz, “Akulturasi Islam dan Budaya Jawa”, Jurnal; Fikrah vol. 1
(Purwokerto, Juli 2013)
26
juga penasehat Sultan. Mereka kemudian mendapat gelar Sunan atau
Jawa Timur mendapat banyak perhatian dari para wali. Di sini lima wali
Ibrahim, wilayah ini diperintah oleh Sunan Giri. Sunan Ampel mengambil
Lamongan.
dengan pengaruh luar. Hal ini dapat dimaklumi karena hakikat kebudayaan
ranah budaya terhubung dengan kehidupan sehari-hari, tidak ada budaya yang
dapat dibedakan dari unsur budaya lainnya, dan interaksi manusia satu sama
lain memungkinkan unsur-unsur budaya yang ada saling bertemu dan saling
lain, Frans Magnis Suseno berpendapat bahwa budaya Jawa memiliki sifat
yang fleksibel dan terbuka. Meskipun budaya Jawa pernah dipengaruhi oleh
sudah lama suka dengan kesenian, dan wayang dengan gamelan dan seni
19
Salman Faris, “Islam Dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman Masyarakat
Jawa)”, jurnal : Thaqãfiyyãt, Vol. 15, No. 1, (Jakarta, 2014) hal. 81
27
sebagai alat dakwah, untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat
dengan apa yang paling mereka sukai. Selain sifat budaya yang terbuka,
percampuran nilai-nilai budaya Islam Jawa tidak terlepas dari faktor pendorong
lain, yaitu sikap toleran Walisanga terhadap transmisi ajaran Islam di kalangan
dasar. dari ajaran agama. Secara metodologis, dalam hukum Islam, agama
bercampurnya kepercayaan atau tradisi kuno dengan unsur Hindu, Budha, dan
Islam. Informasi sejarah, masuknya Islam di Jawa dan berurusan dengan orang-
20
Ibid hal: 80
21
Arlinta Presetian Dewi, “Sinkretisme Islam dan Budaya Jawa dalam Upacara Bersih
Desa di Purwosari Kabupaten Ponorogo”, jurnal: religia jurnal ilmu-ilmu keislaman, vol. 21
(Ponorogo, 2018)
28
orang Hindu dan Budha, kepercayaan pada roh leluhur, animisme, dinamika
dibuktikan tidak hanya oleh kesaksian para musafir asing, sumber Tionghoa,
teks dan tradisi lisan lokal Jawa, tetapi juga oleh warisan kuno Islam lainnya
Culture pada abad ke-15 dan ke-16. Ukiran di Masjid kuno Mantingan Jepara,
pengaruh budaya Tionghoa yang cukup kuat. Bukti lebih lanjut dapat dihimpun
dari dua bangunan masjid megah yang menonjol di Jakarta, yakni Masjid Kali
Angke yang diasosiasikan dengan Gouw Tjay dan Masjid Kebun Jeruk yang
H. Teori ‘Urf
dari calon mempelai dalam penentuan hari perkawinan. Bagi masyarakat Jawa
22
Ibid hal : 34
23
Bahrul Ulum , “Islam Jawa: Pertautan Islam Dengan Budaya Lokal Abad XV”, jurnal
pusaka (Gondanglegi, 2014)
29
dapat menentukan hari terbaik dalam perkawinan, membangun rumah, pindah
Bila adat disebut ‘urf dalam Islam, Al-‘urf menurut bahasanya adalah
عرف, عرفsering diartikan المعروف, yang dikenal orang dan menjadi tradisi.25
Dalam hukum Islam, pandangan ulama fikih adalah bahwa tradisi atau
kebiasaan (adat) disebut juga dengan urf. ‘Urf dalam arti kata yang sebenarnya
adalah suatu keadaan, ucapan, perbuatan atau perintah yang diketahui orang
dan yang sudah menjadi tradisi untuk dipenuhi atau ditinggalkan. Di kalangan
masyarakat ‘Urf ini sering disebut Adat. Definisi di atas juga sama sebagai ‘Urf
‘Urf terdiri dari dua jenis, yaitu “urf shahih” dan “urf fasid (rusak).
yang haram dan tidak membatalkan yang wajib. Seperti kebiasaan meminta
Adapun “urf fasid”, adalah. sesuatu yang diketahui satu sama lain
(adat) tetapi bertentangan dengan syara, atau pembenaran yang haram dan
masyarakat. .27
Syarat-syarat ‘urf
24
Wawancara Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang 04 Maret 2023
25
Darmawati H.,. “Ushul Fiqh”. Cetakan: 1(Jakarta: Kencana 2019), hal.78
26
Juhaya S. Praja. “Ilmu Ushul Fiqih”, cetakan: 4 (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hal.
128
27
Ibid hal. 128
30
a. Tidak bertentangan dengan nash (al-qur’an dan sunnah)
muamalah).
dan kebiasaan pada masyarakat merupakan sumber hukum dalam Islam. Ulama
berkata: ‘Urf adalah syariat yang ditegakkan dengan hukum sedangkan syariat
juga harus adat.” Imam Malik membuat banyak hukum berdasarkan perbuatan
sama lain dalam merumuskan hukum menurut adat mereka. Selama berada di
Mesir, karena adat yang berbeda, Imam Syafi'i mengubah beberapa hukum
yang berlaku di Bagdad. Oleh karena itu, ia memiliki dua pendapat, yaitu
28
Darmawati H.. “Ushul Fiqh”. Cetakan: 1(Jakarta: kencana, 2019), hal. 79
31
BAB 3
HASIL PENELITIAN
1. Aspek Historis
Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Nama asli dari desa
Subur :
“jare wong tuwek biyen, ndek kono onok wit bendo di rambati
koro. Tapi pas biyen sek alas. Saking gembel e koro ne sampek
wit bendo ne ora ketok. Ora onok uwong sing wani nebang.
Sampek onok uwong sing diarani Mbah Singo Plendik iku
teko, nebang wit bendo iku. Lah wong iku terus dadi sing
bedah kerawang. Yo teko iku diarani Ndilkoro”
Terjemahan : “Konon menurut cerita orang-orang tua zaman
dulu, pada saat desa ini masih menjadi hutan belantara,
ditengah-tengahnya terdapat sebuah pohon bendo yang sangat
besar dan dikerumuni tumbuhan koro sampai-sampai batang
serta daunnya tidak terlihat. Tidak ada seorang pun yang
berani menebangnya.Sampai suatu ketika, ada seorang laki-
laki yang bernama Mbah Singo Plendik memberanikan diri
untuk menebang pohon bendo tersebut sekaligus dia lah orang
yang membedah kerawang Ndhilkoro. Dari sanalah nama
Ndhilkoro tercipta, yang awalnya Ndokoro diambil mudahnya
menjadi Ndhilkoro.”1
1
Wawancara Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang 04 Maret 2023
2
Salah satu santri atau pasukan Diponegoro yang mengembara ke wilayah Bantur untuk
menyusun kekuatan baru atas penindasan pada kaum pribumi oleh penjajah. Triwidiastutik dan
Ahsan Shohifur Rizal, “Kontruksi Kultur Historis dalam Folklor Ndhilkoro dan Implikasinya
dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra”, Jurnal Tinta Vol. 3 (Maret, 2021) hal.27
32
Mangkurat ini masuk ke wilayah Bantur, mbah Singo Plendik berada di
Ndhilkoro baik dari rekan dan keluarga Mbah Singo Plendik dari
Mataram, maupun pendatang dari pulau lain seperti Madura, yang ingin
memluai kehidupan baru yang layak dan tenang.3 Nama asli dari Mbah
makhluk halus. Kata rejo yang berarti ramai dan sari yang diartikan
2. Aspek Geografis
3
Triwidiastutik dan Ahsan Shohifur Rizal, “Kontruksi Kultur Historis dalam Folklor
Ndhilkoro dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra”, Jurnal Tinta Vol. 3
(Maret, 2021) hal.28
4
Wawancara, Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang 04 Maret 2023)
33
Balewarti, Krajan, Kutukan dan Njeding. 5 Secara geografis desa
3. Aspek Demografis
a. Keadaan Penduduk
jiwa yang terdiri dari 3482 jiwa laki-laki dan 3890 jiwa perempuan.
b. Pendidikan
c. Ekonomi
5
Dokumentasi kantor Desa Rejosari Kecamatan Bantur, Kabupaten malang,
Desember 2019
6
Dokumentasi kantor Desa Rejosari Kecamatan Bantur, Kabupaten malang,
Desember 2019
34
produksi ekonomis desa yang menonjol ialah cabe, tebu dan telur.7
profesinya, selain menjadi tukang pitung, beliau juga tukang tebus gagar
“saya sendiri belajar ilmu Jawa semenjak duduk di bangku SMP. Guru
saya itu ada tiga orang, yang mana ketiga orang tersebut masih ada
hubungan darah dengan saya, yaitu ibu , pakde dan paman saya
sendiri. Saya berguru kepada ketiganya secara bertahap. Dan dari
ketiga guruku ini, masing-masing memiliki syarat dan kewajiban yang
harus dilakukan serta larangan yang harus dijauhi.”8
Untuk pertama kali beliau belajar ilmu Jawa adalah dengan ibunya
sendiri, ibunya juga termasuk salah satu penganut ajaran ilmu jawa di
keluarganya. Syarat pertama yang diberikan ibunya kepada Mbah Subur adalah
beliau diperintahkan untuk begadang dan berpuasa sehari penuh, dimulai dari
7
Dokumentasi kantor Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Desember
2019
8
Wawancara Mbah subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 05 Maret 2023
35
jam 18.00 WIB dan berbuka puasa pada jam 00.00 WIB hari esok.
“Sebelum berpuasa, ada satu ritual yang harus dilakukan yaitu, harus
mandi terlebih dahulu dan tidak diperbolehkan menggunakan gayung
melainkan harus menggunakan tangan sebagai gantinya.”
Puasa ini tidak serta merta langsung dilakukan, Untuk larangan dari guru
pertamanya, Mbah Subur adalah tidak diperbolehkan untuk memakan tiga jenis
Setelah dirasa ilmu yang didapat sudah cukup dan sudah dapat di
yaitu Mbah Uki. Beliau belajar dengan guru keduanya ini saat berada di
Lampung Tengah. Pada saat itu, ilmu yang di berikan kepada beliau adalah
ilmu petungan weton. Pada gurunya kali ini tidak ada larangan serta perintah
Beberapa tahun setelah belajar ilmu pada Mbah Uki, Mbah Subur
melanjutkan belajar pada gurunya yang ketiga yaitu Wo Amat. Untuk proses
beras ketan mentah dengan kelapa serta gula merah. Sebelum berpuasa beliau
sampo.9
9
Wawancara Mbah subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 05 Maret 2023
36
Kedua, narasumber kedua yaitu Mbah Giat selaku tukang pitung. Awal
mula belau mulai menekuni budaya Jawa adalah saat beliau duduk dibangku
SMP. Sejak saat itulah beliau mulai mempelajari ilmu-ilmu Kejawen. Ilmu
yang beliau gunakan adalah dari kitab Hidayat Jati karya Mbah Raden Ngabehi
sebagian juga dari primbon, serta gabungan dari budaya Jawa kuno dan agama
Hindu, Budha dan agama Islam. Beliau banyak menggunakan kitab-kitab lain
sebagai rujukan, akan tetapi inti dari pengetahuan beliau adalah kitab Serat
Hidayat Jati. Cara beliau belajar berbeda dengan tukang pitung yang pertama,
jika tukang pitung yang pertama beberapa lafalnya tidak boleh ditulis, dalam
ajaran guru beliau ada beberapa yang boleh ditulis dan dibukukan seperti ilmu
pitungan weton.
Guru spiritual beliau dalam belajar petungan weton ada tiga orang yang
berasal dari Ponorogo, Trenggalek, dan Blitar. dan yang masih sambung
sampai sekarang ada dua orang yaitu dari daerah Trenggalek dan Blitar. Akan
tetapi beliau tidak hanya berpaku pada satu orang saja, beliau menggabungkan
ilmu yang didapat dari ketiga gurunya tersebut. Dalam proses belajar ini, tidak
10
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 06 Maret 2023
37
Ketiga, berbeda dengan kedua tukang pitung lainnya, Mbah Parman
tidak berguru secara khusus kepada seseorang, melainkan beliau hanya belajar
kepada teman kerjanya yang bisa perhitungan Jawa. Jadi, tidak ada sebuah
tirakat ataupun syarat serta larangan yang harus di hindari sat beliau belajar.
Keinginan beliau belajar ilmu Jawa ini adalah beliau pernah mendengar
sesepuh desa sebelum beliau saat pengucapan nama-nama malaikat dan nama-
nama nabi ada yang tidak benar. Oleh karena itu beliau belajar hanya ingin
menjadi sesepuh yang benar dalam pengucapan nama malaikat dan nabi serta
“aku lek milih uwong gawe belajar iku yo sing ngerti agomo, paling
enggak wonge iku sregep sembayange.”12
Terjemahan : “kalau saya memilih seseorang untuk belajar harus
yang paham agama, paling tidak orang tersebut rajin sholat”
Orang yang rajin ibadahnya dijadikan rujukan mencari ilmu agar ilmu
yang diperoleh tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama. Selama guru
Ada dua macam ilmu dalam Jawa yaitu kaweruh Jawa dan pitung
Jawa. Kaweruh Jawa merupakan cara orang Jawa mengetahui tata cara
menjadi orang Jawa yang baik dari segi peribadatan serta kepercayaan.
11
Wawancara Mbah Parman (tukang pitung), ), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,07 Maret 2023
12
Wawancara Mbah Parman (Tukang Pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 22 Mei 2023
38
Untuk sanad keilmuan dalam kaweruh Jawa memang harus sambung/harus
ada kejelasan urutan antara guru dengan murid, jadi selama gurunya masih
ada maka murid tersebut tidak bisa menjadi guru. Berbeda dengan pitung
sanad antara guru dengan murid. Setiap orang yang mempelajari pitung
Jawa bisa juga menjadi guru meskipun gurunya masih ada. Sama halnya
dengan Islam dalam ilmu Jawa seorang guru juga memiliki beberapa kriteria
sebagai berikut:13
(tirakat)
13
Wawancara Mbah Giat (Tukang Pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 2 Juni 2023
39
6. Bangsaning Prawiro : bangsa prajurit yang masih terkenal
keperwiraannya,
menjadi guru
Agama Islam
weton atau mereka sering disebut dengan tukang petung. Meskipun demikian
agama mereka semua adalah Islam, oleh karena itu mereka menggunakan
berbagai macam cara agar tetap menjalankan budaya leluhur ini dengan
Sebagaimana yang diungkapkan oleh mbah subur salah satu tukang petung :.
“Ket awal aku belajar ilmu Jowo, karo guruku iku wes digabung
karo agomo. Terus lek ndek ilmu Jowo iku dungone mesti nyebut gusti
Allah. Lek jareku ilmu sing tak duweni saiki iku entuk teko Sunan
Kalijogo sing nggabungno ilmu Jowo karo Islam. Ben uwong podo
gelem mlebu Islam”14
Terjemahan : “Saat saya berguru ilmu Jawa, dari awal belajar guru
saya lah yang menggabungkan ilmu jawa dan ajaran islam, dan di
dalam ilmu Jawa pada setiap doanya pasti ada asma Allah. Dan
menurut guru saya, ilmunya yang didapat sekarang ini awal mulanya
14
Wawancara Mbah Parman (tukang pitung), ), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
40
adalah berasal dari Sunan Kalijaga yang mengakulturasikan budaya
Jawa dengan ajaran Islam agar masyarakat Hindu pada zaman dahulu
mau memeluk Islam.”
Perhitungan weton bukanlah sebuah ramalan dan hanya sebuah ikhtiar
agar jauh dari balak dan musibah serta mendapatkan keselamatan. Karena
prinsip beliau, apapun yang beliau lakukan semata-mata hanya berusaha dan
dikarenakan hal ini hanya upaya manusia untuk mendapatkan yang terbaik
menurut manusia, dan untuk selanjutnya tetap dikembalikan kepada Allah Swt.
tinggalan dari Sunan Kalijaga dulu. Meskipun ada beberapa juga yang sama
sekali tidak ada hubungannya dengan Islam. Sebagai mana yang di ungkapkan
“Asline petungan weton iki ajaran teko sunan kalijogo. Makane tetep
tak lakoni masio asline onok sing ora berhubungan karo Islam. Pokok
ga nyeleweng teko agomo” 16
Terjemahan : “sebenarnya, perhitungan wetin ini adalah ajaran Sunan
Kalijaga. Oleh karena itu tetap saya lakukan, meskipun ada beberapa
yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Yang terpenting tidak
menyimpang dengan Islam.”
15
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 07 Maret 2023
16
Wawancara Mbah Parman (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,07 Maret 2023
41
Jadi dapat disimpulkan, dalam Ilmu Jawa meskipun ada beberapa
yang tidak ada hubungannya dengan Islam tetap boleh dilakukan asalkan
Oleh karena itu, petungan weton tidak dapat dipisahkan dari beberapa
membahas secara rinci tentang perhitungan weton untuk pernikahan dan juga
17
Evi Rofiana, Skripsi : Penetapan Pernikahan Masyarakat Jawa Berdasarkan
Hitungan Jawa Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Parit Sidang
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tnjung Jabung Barat), (Jambi, UIN Sulthan Thaha
Saifuddin,2021) hal. 40
18
Wawancara Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,14 Maret 2023
42
kegiatan lainnya. Dalam petungan weton, setiap hari memiliki nilai masing-
Tabel.
Nilai hari dan pasaran19
Hari Neptu Pasaran Neptu
Minggu 5 Kliwon 8
Senin 4 Legi 5
Selasa 3 Pahing 9
Rabu 7 Pon 7
Kamis 8 Wage 4
Jum’at 6
Sabtu 9
Kelima hari ini dinamakan hari pasaran adalah karena zaman dahulu
para pedagang, sehingga pada hari ditentukannya tersebut, suatu pasar akan
pembeli yang membeli dagangnya tersebut. Lima hari pasaran tersebut diambil
dari lima nama roh yaitu: Batara Kliwon, Batara Legi, Batara Pahing, Batara
19
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 7
20
Farid Rizaluddin .,et,all., “Konsep Perhitungan Weton dalam Pernikahan Menurut
Perspektif Hukum Islam”, yudisia; jurnal pemikiran hukum dan hukum islam vol.12 (Juni,
2021) hal. 144
43
Weton kedua mempelai dijumlahkan bertujuan untuk mencari
kecocokan antara keduanya dengan patokan yang ada 8 macam dengan jumlah
36 sebagai berikut21:
1. Pegat
2. Ratu
3. Jodoh
4. Topo
5. Tinari
21
Androphedia, Cara Mengetahui Kecocokan Pernikahan Menurut Hitungan Weton,
https://www.androphedia.com/cara-mengetahui-kecocokan-pernikahan/. Di akses pada 29
Juni 2020, Pukul 10.30 WIB.
44
Jika hasilnya tinari, mereka akan selalu bahagia, mudah dalam
6. Padu
Jika hasilnya padu, maka saat berumah tangga mereka akan sering
7. Sujanan
maupun perempuan.
8. Pesthi
Jika hasilnya pesthi, rumah tangga mereka akan rukun, tenang dan
Tabel
22
Androphedia, Cara Mengetahui Kecocokan Pernikahan Menurut Hitungan Weton,
https://www.androphedia.com/cara-mengetahui-kecocokan-pernikahan/. Di akses pada 29
Juni 2020, Pukul 10.30 WIB
45
No Hasil No Hasil No Hasil
10. Ratu 22. Padu 34. Ratu
11. Jodoh 23. Sujanan 35. Jodoh
12 Topo 24. Pesthi 36. Topo
Selain hari dan pasarannya, ada pula tahun yang didalamnya terdapat tiga
hari yang dilarang untuk digunakan sebagai hari pernikahan dan acara
Tabel
Hari-hari tersebut terletak pada bulan Suro disetiap tahun. Setiap harinya
kedua dinakaman lanase tahun (layunya tahun), dan hari ketiga dinamakan
23
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 9
24
Ibid hal. 9
46
upase tahun (racunnya tahun). Oleh karena itu hari-hari tersebut tidak
laki dan perempuan, neptu hari dan pasarannya dijumlah, kemudian ditambah
dengan neptu bulan, tahun dan tanggalnya, kemudian hasilnya dibagi 9 sisa
berapa. Apabila sisanya : 1,4,7 artinya tiba wali (buruk), 2,5,8 artinya tiba
Tabel
25
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 18
47
9 kemudian ada perhitungan lagi yang dibagi 3. Sama seperti sebelumnya,
diakhirnya tidak dibagi 9 akan tetapi dibagi 3 sisa berapa. Apabila sisa 1
artinya tiba begja (baik), sisa 2 artinya tiba lara (jelek), dan sisa 3 artinya tiba
Ada beberapa akibat yang dihasilkan dari perhitungan weton itu sendiri
adalah sebagai berikut : pengantin laki-laki lahir pada hari Rabu Kliwon dan
yang perempuan lahir pada hari Jum’at Pon kemudian neptu harinya
dijumlahkan keduanya. Neptu hari Rabu Kliwon adalah Rabu (7) Kliwon 8,
neptu hari Jum’at Pon adalah Jum’at (6) Pahing (9). Jadi hasil dari
macam. Jadi bisa dibagi 10 atau dibagi 7. Untuk hasil perhitungan 30 itu
dibagi 7 jadi sisa 2 dan jatuh kepada tungaksemi yang artinya rejekinya telah
memaafkan
26
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 18
27
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 17
48
3. Satriya wibawa : mendapatkan kemuliaan dan keagungan
7. Lebu katiup angin : apa yang diinginkan tidak pernah terwujud, dan
menghamburkan tanah)
Selain itu, setelah lolos dari perhitungan diatas masih ada satu cara lagi
yang biasa digunakan dalam perhitungan weton yakni : weton calon mempelai
: pengantin laki-laki lahir pada hari Minggu Wage neptunya 5+4= 9, pengantin
dijumlahkan 9+8= 17 dibagi 5 sisa 2 yang artinya tiba dana itu baik untuk
dilanjutkan. Adapun patokan dari perhitungan ini adalah sbegai berikut, apabila
28
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “kitab primbon betaljemur adammakna” cetakan : 45
(Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 17
49
4. Pati : salah satunya akan meninggal
Setelah lolos pada perhitungan diatas, ada satu perhitungan lagi yang
biasa digunakan, dengan cara yang sama yakni kesatuan dari weton kedua
kesatuan dari pengantin laki-laki dan perempuan adalah 17 dibagi sisa 2 yang
artinya tiba lara atau nanti saat menjalani rumah tangga, mereka akan sering
sakit-sakitan. Hasil yang seperti itu kurang baik apabila dilanjutkan untuk
dibagi 3 sisa :
Cara yang digunakan tukang pitung Desa Rejosari untuk petungan weton
menjadi tukang pitung, beliau sendiri merupakan salah satu ulama’ yang ada di
berhubungan dengan weton. Menurut beliau, pada hakikatnya semua hari itu
baik digunakan untuk akad nikah, kecuali pada bulan Suro (Muharram), Selo
50
(Dzulqo’dah), dan Poso (Ramadhan), sedangkan bulan yang paling baik untuk
melakanakan akad nikah adalah pada bulan Ruwah (Sya’ban) dan bulan
Jumadil Akhir . Untuk acara perkawinan, beliau selalu mencarikan hari yang
“Ada dua macam kesatuan weton calon mempelai yaitu: genap dan
ganjil seperti contoh: nama calon mempelai Zul dan Arafah, Zul
lahir pada hari Senin Kliwon sedangkan Arafah lahir pada hari Rabu
Pahing. Caranya adalah dengan menjumlahkan kedua isi hari
kelahiran meraka, Senin: 4 Kliwon: 8 = 12 ditambah Rabu: 7 Pahing:
9 = 16, kesatuan dari 12+16= 28 (genap). Lalu dicarilah isi hari yang
paling besar dan berjumlah genap dalam satu bulan, biasanya isi hari
yang paling besar dalam satu bulan adalah berjumlah 18.”
Meskipun neptu hari yang paling besar adalah 18 beliau tidak mau
“ora kabeh wulan sing dikarepne iku kenek digawe rabi, mergane ga
mesti sak wulan iku onok isine dino, terus sek ndelok nas dino barang.
Terus lek wes nemu dino karo wulan sing tepak tapi bareng karo nas
dino, malek kudu nggolek sino liyane”
Terjemahan : “tidak selamanya bulan yang diinginkan keluarga
mempelai itu bisa digunakan untuk menikah, karena setelah
menemukan isi hari yang baik, tidak selamanya dalan satu bulan ada
hari yang diinginkan tersebut. Setelah itu, harus melihat nas hari 29
terlebih dahulu.Apabila telah menemukan hari dan bulan yang cocok
akan tetapi hari tersebut bertepatan dengan nas hari, maka terpaksa
harus mencari hari lain.”30
29
Nas hari merupakan hari-hari yang tidak diperbolehkan untuk digunakan akad nikah
serta resepsi pernikahan dikarenakan pada hari itu bertepatan dengan peringatan meninggalnya
kakek, nenek dan orangtua , “wawancara pribadi dengan Mbah Subur (tukang pitung)”
30
Wawancara Mbah Parman (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 06 Maret 2023
51
Nas hari sama sekali tidak boleh digunakan untuk acara apapun yang
H/2023 M.
Kemudian dicari isi hari dibulan dzulhijjah yang genap yaitu 18, tapi
biasanya Mbah Parman mengambil isi hari yang 16. Dan ditemukan bahwa
isi hari yang 16 jatuh pada hari , jika di hari tersebut tidak ada hari nas
Untuk cara perhitungannya masih sama dengan Mbah Parman, dengan cara
dengan Mbah parman adalah setelah kedua weton mempelai dijumlahkan maka
kemudian ditambahkan dengan hari yang apabila dibagi 3 masih sisa 2, seperti
mempelai ada 28, kemudian dicarikan hari yang mana jika ditambahkan
hasilnya bisa dibagi 3 yatu 16, 28+16= 44 dibagi 3 = 14 sisa 2, berarti dibulan
Dzulhijjah hari yang baik ada pada hari yang isinya ada 16 yaitu bertepatan
pada hari Kamis Kliwon. Beliau juga menyebutkan hari dan bulan yang
52
sebaiknya tidak digunakan untuk acara pernikahan. Seperti yang Mbah Subur
katakan :
“Ada beberapa hari yang tidak boleh digunakan untuk akad dan
resepsi pernikahan yaitu: pada pertama, bulan Besar(Dzulhijjah),
Suro(Asyura), Sapar(Safar) hari larangannya ada pada hari Sabtu dan
Minggu, kedua, bulan Mulud(Rabi’ul Awal), Ba’da
Mulud(Rabi’ulakhir), Madilawal(Jumadilawal) hari larangannya ada
pada hari Senin dan Selasa, ketiga, bulan Madilakhir(Jumadilakhir),
Rejeb(Rojab), Ruwah(Sya’ban) hari larangannya ada pada hari Rabu
dan Kamis, keempat,bulan Poso(Ramadhan), Sawal(Syawwal),
Selo(Dzulqo’dah) hari larangannya jatuh pada hari Jum’at.”31
Tabel
Na’asing nabi (nas nya para nabi) 32
Bulan Tanggal Sebab
Sura (Asyura) 13 Nabi ibrahim dibakar oleh
raja Namrud
Mulud (rabiulawal) 3 Nabi Adam diturunkan ke
bumi
Ba’da mulud 16 Nabi Yusuf dimasukkan
(rabiulakhir) kedalam sumur
Madilawal (jumadilawal) 5 Nabi Nuh tenggelam
Poso (ramadhan) 21 Nabi Musa perang dengan
raja fir’aun
Selo (dzulqo’dah) 24 Nabi Yunus ditelan ikan
paus
Besar (dzulhijah) 25 Nabi Muhammad masuk
ke goa
31
Wawancara Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 06 Maret 2023
32
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “Kitab Primbon Betaljemur Adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 19
53
Dalam primbon disebutkan Tanggal-tanggal itu tidak boleh digunakan
Kemudian hari Nas juga tidak boleh digunakan untuk pernikahan. Hari
nas merupakan hari dimana orang tua atau kakek nenek dari mempelai
mempelai tidak boleh digunakan untuk akad nikah, sedangkan hari peringatan
kematian kakek nenek tidak boleh digunakan untuk acara resepsi. Kedua hari
H/2023 M.
akan digunakan untuk ijab qobul) = 44 dibagi 3 = 14 sisa 2 berarti hari dengan
isi 16 bisa digunakan untuk ijab qobul. Di bulan Dzulhijjah tahun 1444 H ini
Jatuh pada hari Kamis Kliwon. Untuk tahun ini adalah tahun Ehe dimana
galengan tahun jatuh pada tanggal 1 suro hari Minggu Pon, tanggal 2 Suro hari
Senin Wage, tanggal 3 Suro hari Selasa Kliwon. Setelah dilihat tidak ada hari
nas pada hari ijab qobul tadi maka hari Kamis Kliwon bisa digunakan.
33
Wawancara Mbah Subur (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
54
Ketiga, konsep petungan weton menurut Mbah Giat ini sama saja dengan
tukang pitung lainnya, akan tetapi selain hari kelahiran dan pasarannya Mbah
dengan tukang pitung lainnya adalah setelah weton kedua pihak mempelai
dijumlahkan, maka kemudian ditambahkan dengan jumlah hari dan isinya yang
apabila nanti jika ditambahkan mendapatkan hasil yang bisa dibagi 3 disa 2 dan
dicarikan isi hari yang apabila dijumlahkan menjadi 32 yaitu 12. Kemudian
dengan isi pasarannya berjumlah 12 adalah hari baik yang boleh digunakan
untuk acara ijab qobul (akad nikah). Setelah hasil dari perhitungan sudah
dan walersangke makan hari tersebut tetap tidak bisa digunakan dan harus
mencari lagi di bulan yang lainnya, biasanya Mbah Giat akan mencarikan hari
H/2023 M.
yang akan digunakan untuk ijab qobul (misalkan) mengambil hari yang isi
Rabu Legi, Kamis Wage. Jadi 35+12= 47 kemudian di bagi 3 (trisudo) hasilnya
55
15 sisa 2. Setelah itu dibagi dengan 5 (pancasudo) hasilnya 9 sisa 2. Berarti
tidak ada hari nas atau hari kematian keluarga mempelai maka bisa dilanjut
pada perhitungan wuku. Tahun 1444 H/2023 M ini tepat dengan wuku Shinta
dan was hari dari wuku Shinta adalah hari Sabtu Pon. Lalu nama tahunnya
adalah tahun Ehe yang mana hari larangan jatuh pada tanggal 1 suro hari
Minggu Pon, tanggal 2 Suro hari Senin Wage, tanggal 3 Suro hari Selasa
Kliwon.
Dilihat dari beberapa hari larangan tersebut, hari yang isinya ada 12 tapi
tidak bisa digunakan adalah hari Ahad Pon. Untuk tanggal yang tidak bisa
Hijriyah.
menggunakan perhitungan hari kelahiran dan pasaran, Mbah Giat ini juga tetap
bulan-bulan bersejarah yang dianggap baik oleh umat Islam, seperti bulan
Asyura dimana pada bulan tersebut Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain
wafat, kemudian pada bulan Ramadhan dimana umat Islam sebulan penuh
56
Jika seandainya berada dalam kondisi yang sangat mendesak dan harus
mengatakan tidak masalah dan tidak ada syarat-syarat yang harus dilakukan,
kebaikan kepada mereka begitu pula sebaliknya. Jadi sebaiknya kalau memang
percaya dengan perhitungan Jawa, saat ada sebuah larangan sebaiknya tidak
yang mana pada bulan tersebut terdapat hari Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon
34
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
35
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang, 06 Maret 2023
57
Tabel
Bulan yang tidak ada Anggarakasih36
Tahun Sasi Tahun Sasi
Alip Jumadilakir, besar Dal Mulud, pasa
Ehe Rejeb Be Rabiulakir
Jimawal Sura, ruwah Wawu Rabiulakir, dulkaidah
Je Sapar, ruwah Jimakir Jumadilawal
Setiap bulan yang sudah disebutkan di atas pada setiap tahunnya, tidak
pernikahan.
perhitungan weton versi Mbah Giat. Wuku ini digunakan sebagai bentuk
sudah mendapatkan hari baik pada hasil perhitungan weton, di dalam wuku
bisa jadi masih tidak baik, karena ada beberapa hari lain yang juga harus
dengan manusia, dari sisi tingkah laku serta tabiatnya. Wuku berjumlah 30
diambil dari silsilah keluarga Prabu Watugunung yang mempunyai dua istri
yaitu Dewi Shinta dan Dewi Landhep yang mempunyai 27 anak. Kedua istri
36
Siti Woerjan Soemadiyah Noeradyo “Kitab Primbon Betaljemur Adammakna”
cetakan : 45 (Jogjakarta, Soemodidjojo Mahadewa, 1980) hal. 11
58
Sebenarnya Prabu Watugunung dikenal dengan seseorang yang tidak
tempat kedudukan Prabu Watugunung berada. Dan pada setiap wuku ada was
Tabel
Wuku Shinta
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Mulus Persaudaraan
Senin Pon Carik Dalan Bedang Tuwo
Selasa Wage Malian Malaikat Goroh
Rabu Kliwon Mulus Persaudaraan
Kamis Legi Was-Was Pasrah
Jum’at Pahing Turunan Asu Ajaq Persaudaraan
Sabtu Pon Turunan Asu Ajaq Kubur
Tabel
Wuku Landep
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Carik Agung Bedang Tuwo
Senin Kliwon Mulus Tutur
Selasa Legi Mulus Peseteruan
Rabu Pahing Was-Was Goroh
Kamis Pon Turunan Sapi Gunung Tutur
Jum’at Wage Mulus Persudaraan
Sabtu Pahing Carik Agung Persaudaraan
59
Tabel
Wuku Wukir
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Carik Dalan Kukuh
Senin Pahing Carik Dalan Kukuh
Selasa Pon Was-Was Persaudaraan
Rabu Wage Turunan Upas Perseteruan
Kamis Kliwon Mulus Kukuh
Jum’at Legi Carik Dalan Persaudaraan
Sabtu Pahing Mulus Persaudaraan
Tabel
Wuku Kurantil
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pon Mulus Perseteruan
Senin Wage Was-Was Kubur
Selasa Kliwon Turunan Ketek Uring-Uringan
Rabu Legi Mulus Persaudaraan
Kamis Pahing Malian Dunyo Lesan
Jum’at Pon Mulus Peringatan
Sabtu Wage Mulus Kukuh
Tabel
Wuku Tolu
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Kliwon Was-Was Perseteruan
Senin Legi Turunan Sri Ono Sumur Uring-Uringan
Selasa Pahing Turunan Sri Ono Sumur Kubur
Rabu Pon Carik Dalan Uring-Uringan
Kamis Wage Mulus Kena Pengonto-Onto
Jum’at Kliwon Mulus Persaudaraan
Sabtu Legi Was-Was Tutur
60
Tabel
Wuku Gumbreng
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Turunan Asu Ajaq Bedang Nom
Senin Pon Mulus Tutur/Perkataan
Selasa Wage Carik Dalan Persaudaraan
Rabu Kliwon Carik Dalan Kubur
Kamis Kliwon Carik Dalan Rukun
Jum’at Pahing Was-Was Rukun
Sabtu Pon Turunan Sapi Gumarang Betung Nom
Tabel
Wuku Rigan
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Mulus Lesun
Senin Kliwon Carik Dalan Tutur
Selasa Legi Mulus Kukuh
Rabu Pahing Mulus Kukuh
Kamis Pon Was-Was Kubur
Jum’at Wage Turunan Ular Tutur
Sabtu Kliwon Malian Malaikat Persaudaraan
Tabel
Wuku Rigal
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Carik Agung Kukuh
Senin Pahing Mulus Rukun
Selasa Pon Mulus Persaudaraan
Rabu Wage Was-Was Persaudaraan
Kamis Kliwon Turunan Ketek Pasrah
Jum’at Legi Turunan Ketek Kubur
Sabtu Pahing Carik Agung Tutur
61
Tabel
Wuku Julung
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pon Mulus Persaudaraan
Senin Wage Carik Dalan Badang Tuwo
Selasa Kliwon Was-Was Gerah
Rabu Legi Turunan Sri Ora Haturutan Persaudaraan
Kamis Pahing Mulus Pasrah
Jum’at Pon Carik Dalan Persaudaraan
Sabtu Wage Carik Dalan Kubur
Tabel
Wuku Sungsang
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Kliwon Mulus Bedang Tuwo
Senin Legi Was-Was Tutur
Selasa Pahing Turunan Asu Ajaq Perseteruan
Rabu Pon Malian Dunyo Goroh
Kamis Wage Carik Dalan Tutur
Jum’at Kliwon Mulus Persaudaraan
Sabtu Legi Mulus Persaudaraan
Tabel
Wuku Galungan
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Was-Was Kubur
Senin Pon Turunan Sapi Gumerang Kukuh
Selasa Wage Mulus Persaudaraan
Rabu Kliwon Carik Dalan Perseteruan
Kamis Legi Mulus Kukuh
Jum’at Pahing Mulus Tutur
Sabtu Pon Was-Was Persaudaraan
62
Tabel
Wuku Kuningan
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Turunan Upas Perseteruan
Senin Kliwon Turunan Upas Kubue
Selasa Legi Carik Dalan Tutur
Rabu Pahing Mulus Persaudaraan
Kamis Pon Carik Dalan Terkena Celaka
Jum’at Wage Was-Was Tutur
Sabtu Kliwon Turunan Ketek Kukuh
Tabel
Wuku Langkir
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Mulus Perseteruan
Senin Pahing Carik Dalan Persaudaraan
Selasa Pon Carik Dalan Kubur
Rabu Wage Mulus Tutur
Kamis Kliwon Was-Was Tutur
Jum’at Legi Turunan Sri Sumur Persaudaraan
Sabtu Pon Mulus Tutur
Tabel
Wuku Julung Prujut
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Turunan Upas Perseteruan
Senin Kliwon Turunan Upas Kubur
Selasa Legi Carik Dalan Tutur
Rabu Pahing Mulus Dulur
Kamis Pon Carik Dalan Keno Lungo
Jum’at Waget Was-Was Tutur
Sabtu Kliwon Turunan Ketek Kukuh
63
Tabel
Wuku Mandasia
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Carik Dalan Bedong Tuwo
Senin Pon Mulus Tutur
Selasa Wage Mulus Satru
Rabu Kliwon Was-Was Goroh
Kamis Legi Turunan Sri Ono Mbale Tutur
Jum’at Pahing Mulus Persaudaraan
Sabtu Pon Carik Dalan Persaudaraan
Tabel
Wuku Pahang
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Pahang Kukuh
Senin Pon Was-Was Ajal Alian
Selasa Wage Turunan Malian Dunyo Persaudaraan
Rabu Kliwon Mulus Persaudaraan
Kamis Legi Carik Dalan Tutur
Jum’at Pahing Carik Dalan Kubur
Sabtu Pon Mulus Tutur
Tabel
Wuku Kuruwelut
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Was-Was Persaudaraan
Senin Kliwon Keturunan Ketek Betung Tuwo
Selasa Legi Mulus Goroh
Rabu Pahing Carik Dalan Dulur
Kamis Pon Mulus Pasrah
Jum’at Wage Mulus Dulur
Sabtu Kliwon Was-Was Kubur
64
Tabel
Wuku Marekeh
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Keturunan Duri Di Lambung Bedung Tulus
Senin Pahing Mulus Tutur
Selasa Pon Carik Dalan Satru
Rabu Wage Mulus Goroh
Kamis Kliwon Carik Dalan Tutur
Jum’at Legi Was-Was Persaudaraan
Sabtu Pahing Turunan Asu Ajaq Persaudaraan
Tabel
Wuku Tambir
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pon Carik Dalan Kubur
Senin Wage Carik Dalan Kukuh
Selasa Kliwon Mulus Persaudaraan
Rabu Legi Mulus Satru
Kamis Pahing Malian Malaikat Kukuh
Jum’at Pon Turunan Sapi Gumarang Persaudaraan
Sabtu Wage Mulus Persaudaraan
Tabel
Wuku Wadang Kuningan
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Kliwon Carik Dalan Perseteruan
Senin Legi Carik Dalan Kubur
Selasa Pahing Mulus Tutur
Rabu Pon Was-Was Persaudaraan
Kamis Wage Turunan Upas Lesan
Jum’at Kliwon Mulus Renopengroto
Sabtu Legi Carik Dalan Kukuh
65
Tabel
Wuku Matkal
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Mulus Satru
Senin Pon Carik Dalan Uring-Uringan
Selasa Wage Was-Was Kubur
Rabu Kliwon Turunan Ketek Uring-Uringan
Kamis Legi Mulus Kepenoto
Jum’at Pahing Carik Dalan Dulur
Sabtu Pon Mulus Tutur
Tabel
Wuku Wuye
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Mulus Bedang Nom
Senin Kliwon Was-Was Uring-Uringan
Selasa Legi Turunan Dri Ono Kandang Persaudaraan
Rabu Pahing Nahan Dunyo Kubur
Kamis Pon Carik Dalan Aplulian
Jum’at Wage Mulus Kukuh
Sabtu Kliwon Mulus Bedang Nom
Tabel
Wuku Manahil
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Was-Was Lesan
Senin Pahing Turunan Asu Ajaq Maru
Selasa Pon Mulus Kukuh
Rabu Wage Carik Dalan Kukuh
Kamis Kliwon Carik Dalan Kubur
Jum’at Legi Mulus Tutur
Sabtu Pahing Was-Was Dalu
66
Tabel
Wuku Perang Bakat
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pon Turunan Sapi Gumarang Kukuh
Senin Wage Mulus Rukun
Selasa Kliwon Carik Dalan Persaudaraan
Rabu Legi Mulus Persaudaraan
Kamis Pahing Carik Dalan Pasrah
Jum’at Pon Was-Was Kubur
Sabtu Wage Turunan Ulo Maru
Tabel
Wuku Bolo
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Kliwon Mulus Tutur
Senin Legi Carik Dalan Bedang Nom
Selasa Pahing Mulus Gerah
Rabu Pon Mbale Malaikat Persaudaraan
Kamis Wage Was-Was Pasrah
Jum’at Kliwon Carik Dalan Batur
Sabtu Legi Carik Dalan Tutur
Tabel
Wuku Wugu
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pahing Carik Dalan Bedong Tuwo
Senin Pon Mulus Tutur
Selasa Wage Mulus Satru
Rabu Kliwon Was-Was Goroh
Kamis Legi Turunan Sri Ono Mbale Tutur
Jum’at Pahing Mulus Persaudaraan
Sabtu Pon Cari Dalan Persaudaraan
67
Tabel
Wuku Wayang
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Wage Carik Dalan Kubur
Senin Kliwon Carik Dalan Kukuh
Selasa Legi Was-Was Persaudaraan
Rabu Pahing Turunan Asu Ajaq Perseteruan
Kamis Pon Mulus Kukuh
Jum’at Wage Carik Dalan Persaudaraan
Sabtu Kliwon Mulus Persaudaraan
Tabel
Wuku Kulawu
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Legi Mulus Satru
Senin Pahing Was-Was Kubur
Selasa Pon Turunan Sapi Gumarang Uring-Uringan
Rabu Wage Mulus Persaudaraan
Kamis Kliwon Carik Dalan Lesan
Jum’at Legi Malian Dunyo Kena Celaka
Sabtu Pahing Mulus Kukuh
Tabel
Wuku Dukut
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Pon Was-Was Perseteruan
Senin Wage Turunan Upas Uring-Uringan
Selasa Kliwon Turunan Upas Kubur
Rabu Legi Carik Agung Uring-Uringan
Kamis Pahing Mulus Sulit Pekerjaan
Jum’at Pon Mulus Persaudaraan
Sabtu Wage Was-Was Kubur
68
Tabel
Wuku Watu Gunung
Hari/Pasaran Makna Penjelasan
Ahad Kliwon Turunan Ketek Bedang Nom
Senin Legi Mulus Uring-Uringan
Selasa Pahing Carik Dalan Persaudaraan
Rabu Pon Carik Dalan Kubur
Kamis Wage Carik Dalan Ajal Ulihan
Jum’at Kliwon Was-Was Kukuh
Sabtu Legi Turunan Sri Ono Pawon Bedang Nom
tidak cocok. Mereka percaya dengan apa yang sudah menjadi tradisi turun
temurun ini. Perhitungan weton sendiri biasa dilakukan oleh seorang tukang
pitung. Berikut adalah pendapat serta alasan masyarakat Desa Rejosari atas
karena tugas tukang pitung sendiri adalah mencari kecocokan dari calon
69
Dan banyak kejadian seseorang yang melanggar perhitungan weton
kebanyakan dari apa yang mereka ucapkan ada benarnya, akan tetapi
jika tidak ada mereka dan tidak ada seorang pun yang bisa perhitungan
mereka lah yang bisa melestarikan adat Jawa salah satunya perhitungan
70
tukang pitung, jika mereka menjalankan ibadah dan tetap memasrahkan
hasilnya kepada Allah Swt maka baik dan bisa untuk diikuti, begitu
adat yang telah ada di Jawa secara turun temurun ini, bukan percaya
71
hari baik untuk sebuah acara sakral seperti pernikahan. Dikarenakan kita
hidup di tanah Jawa, maka kita harus mengikuti tradisi yang ada. Oleh
diinginkan.
72
BAB 4
ANALISIS DATA
serat hidayat jati, dan kitab mujarabat. Cara yang mereka gunakan sebelum
bahan makanan yang dilarang oleh gurunya (jantung pisang, daun kelor,
daun katu), tidak boleh menulis apa yang dipelajari dengan kata lain harus
yang dikatakan oleh gurunya harus dilakukan, gunanya hanya untuk tirakat
pitung memiliki guru yang mereka anut dan mereka percaya mampu
ilmu jawa yang mereka miliki dengan ajaran Islam adalah memang
dari ketika melakukan sesuatu baik saat melafalkan doa Jawa ataupun
37
Wawancara para tukang pitung, Desa Rejosari Kecamatan Bantur Kabupaten
Malang
73
basmalah. Guru dari para tukang pitung sudah menggabungkan ilmu
Islam yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Bahkan dari keterangan yang
agama adalah memang turun temurun dari guru mereka yang sudah
menggabungkan keduanya.
dengan agama Islam yang bersumber dari Sunan Kalijaga. Cara tersebut
dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat non muslim agar mau masuk
agama Islam tanpa ada paksaan. Perhitungan weton bukan sebuah ramalan,
melainkan sebuah budaya leluhur yang masih di lestarikan sampai saat ini
weton adalah sebuah ramalan itu salah besar. Setiap kata-kata yang
diucapkan para tukang pitung tidak ada yang menyekutukan Allah, bahkan
setiap kali apa yang akan diucapkan mereka tidak pernah lupa mengucapkan
bismillah.
74
Hal tersebut bisa dibenarkan dengan pernyataan para wali tetap
weton yang ada saat ini memang benar berasal dari adat dan kebudayaan
Jawa yang dipadu padankan dengan sentuhan Islam oleh para Wali yang
Islam menyebut tradisi sebagai ‘urf . Pembagian ‘urf ada dua macam
yakni ‘urf shahih (baik) dan ‘urf fasid (rusak). ‘Urf shahih adalah adat atau
haram serta membatalkan yang wajib. Untuk ‘urf fasid adalah kebalikan dari
‘urf shahih, yakni adat atau kebiasaan yang bertentangan dengan syara’,
38
Salman Faris, “Islam Dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman
Masyarakat Jawa)”, jurnal : Thaqãfiyyãt, Vol. 15, No. 1, (Jakarta, 2014)
39
Juhaya S. Praja. “Ilmu Ushul Fiqih”, cetakan: 4 (Bandung: Pustaka Setia,
2010), hal. 128
75
tersebut. Cara tukang pitung dalam mencari ilmu tidak ada pertentangan
sama sekali dengan ajaran islam, tidak menyekutukan Allah Swt, tidak
yang ada di Desa Rejosari ini sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran
diucapkan.
kedua mempelai, yaitu hari lahir dan neptunya (senin 4, selasa 3, rabu 7,
neptunya (Kliwon 8, Legi 5, Pahing 9, Pon 7, Wage4), yang mana nilai dari
tiap-tiap harinya itu diambil dari bagian tubuh manusia, mulai dari tulang,
kulit, rambut, darah, otot, dan jumlah lubang yang ada di sekujur tubuh.
76
telah ada, apabila jumlahnya tepat di keterangan tidak cocok maka
berasal dari Sultan Agung yang berasal dari Jawa dan pembagian dengan
Jika sudah lolos dari beberapa tahap tersebut maka hari yang disebutkan
Jawa sudah lama suka dengan kesenian, dan wayang dengan gamelan dan
masyarakat dengan apa yang paling mereka sukai.40 Perhitungan weton juga
40
Salman Faris, “Islam Dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman
Masyarakat Jawa)”, jurnal : Thaqãfiyyãt, Vol. 15, No. 1, (Jakarta, 2014)
77
kedua isi hari kelahiran meraka, Senin: 4 Kliwon: 8 = 12 ditambah Rabu: 7
Pahing: 9 = 16, kesatuan dari 12+16= 28 (genap). Lalu dicarilah isi hari
yang paling besar dan berjumlah genap dalam satu bulan, biasanya isi hari
yang paling besar dalam satu bulan adalah berjumlah 18.41 Tidak ada
pembagian dengan trisudo dan pancasudo. Kedua adalah cara Mbah Subur
hasilnya ada 28, kemudian dicarikan hari yang mana jika ditambahkan
dibulan Dzulhijjah hari yang baik ada pada hari yang isinya ada 1642. Ketiga
adalah cara Mbah Giat menghitung weton yaitu jumlah weton kedua
5= 6 sisa 2. Berarti hari dengan isi pasarannya berjumlah 12 adalah hari baik
yang boleh digunakan untuk acara ijab qobul (akad nikah). Lalu dimasukkan
dicarikan nama tahun yang digunakan agar mengetahui hari larangan yang
41
Wawancara Mbah Parman (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
42
Wawancara Mbah Subur(tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
43
Wawancara Mbah Giat (tukang pitung), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur,
Kabupaten Malang,06 Maret 2023
78
digunakan masyarakat lain adalah yang digunakan Mbah Subur, sedangkan
yang digunakan oleh Mbah Giat adalah perhitungan yang paling rumit dan
digunakan karena terlalu rumit dan menjadi sulit mendapatkan hari, karena
selain hari-hari yang dilarang seperti nas anggota keluarga, juga ada nas
bisa terjadi dari beberapa faktor hasil perhitungannya seperti: jika hasil
tiba pati yang mana salah satu mempelai akan cepat meninggal dunia 44.
penolaknya.
79
tidak dilanjutkan jika hasil perhitungannya sedemikian rupa. Jadi jika dilihat
dari keterangan diatas hukum makruh menikah menurut Islam selain bagi
orang yang berada dalam keadaan campuran. Ada yang mampu membiayai
pernikahan dan tidak takut zina, takut istrinya dianiaya secara tidak adil45.
Oleh karena itu selain ada hukum makruh menikah dalam Islam ada pula
seperti: hari nas dimana hari tersebut adalah hari meninggalnya orang tua,
kakek atau nenek dari mempelai perempuan. Kemudian ada hari larangan
di setiap tahun nya, hari besar Islam dan hari was yang ada di dalam wuku.
Hari-hari tersebut tidak boleh digunakan untuk ijab qobul, bahkan bisa
yang tidak dapat mendukung pernikahan dan percaya bahwa mereka akan
sebagai alat untuk menangkap orang-orang yang tidak sah; sesuatu yang
pasti menyampaikan apa yang dilarang, maka itu juga dilarang. Ketika Anda
menikahi seorang wanita, pasti akan ada penganiayaan dan rasa sakit karena
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqh
45
Munakahat (Khitbah, Nikah dan Talak)”, cetakan pertama (Jakarta: Amzah, 2022), hal.45
80
ilegal.46 Oleh karena itu, jika melihat dari penjelasan diatas saat akan
dari sisi agama, melainkan harus melihat beberapa keharaman yang ada di
dalam Islam, Ilmu Jawa pun telah mengaturnya sedemikian rupa agar
terwujud nya keluarga impian semua orang. Beberapa kegiatan pra nikah
yang ada di Jawa, menjadi bukti bahwa untuk mendapatkan keluarga yang
cocok, memiliki tujuan yang sama serta watak dan sikap yang baik pula.
Terutama baik dalam segi agamanya agar bisa mengamalkan ajaran Islam
46
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqh
Munakahat (Khitbah, Nikah dan Talak)”, cetakan pertama (Jakarta: Amzah, 2022), hal.47
47
Ma’sumatun Ni’mah, “Pernikahan Dalam Syariat Islam”, (Klaten; Cempaka
Putih, 2019)
81
dalam kehidupan berumah tangga. Oleh karena itu masyarakat Jawa
cocok
2. Menjauhkan seseorang dari perkataan buruk warga jika ada hal-hal yang
kepercayaan masing-masing.
Oleh karena itu menghitung weton juga bisa dibilang sangat penting
82