PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam pada dasarnya memandang bahwa bumi dan segala
isinya merupakan amanah dari Allah SWT kepada manusia
sebagai khalifah di muka bumi ini untuk dipergunakan sebesarbesarnya hanya untuk kesejahteraan umat manusia.
Melihat kenyataan ini syariat Islam yang dibawa poleh
Rosul
terakhir
punya
keunikan
tersendiri,
ia
bukan
saja
saja
luas
dan
fleksibel
bahkan
tidak
memberikan
hal
perkawinan,
karena
perkawinan
merupakan
keselamatan
individu
dari
pengaruh
kerusakan
memberikan
kepastian
dari
suatu
perkawinan,
Kewajiban
antara
masing
masing
suami
istri
secara
keluarga,
di
Artinya: Para lelaki (suami) itu pemimpin bagi para wanita
(istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka
(yang lelaki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (yang lelaki) telah memberikan nafkah dari harta
mereka (QS. An-Nisa: 34).
Pada saat seseorang melangsungkan pernikahan bisa
dipastikan terjadi percampuran harta kekayaan antara milik
suami dan harta milik istri. Setelah bersatu dalam ikatan nikah
maka akan ada yang disebut harta milik bersama yang deperoleh
secara
bersama.
merupakan
Status
persoalan
kepemilikan
yang
masih
perlu
harta
perkawinan
pengkajian
lebih
harta
perkawinan.
Hukum
perkawinan
Indonesia
yang
diperoleh
sendiri-sendiri
selama
perkawinan,
kaum
perempuan
juga
bekerja
sehingga
kaum
untuk
memperbaiki
taraf
hidup
dan
perekonomian
keluarga.
Menurut keterangan H. Musthofa tokoh agama di Desa
Sukowidi Magetan, masyarakat enggan membahas tentang harta
perkawinan dikarenakan hal tersebut dianggap tabu. Umumnya
Harta
Perkawinan
Di
Desa
Sukowidi
Kecamatan
di
Desa
Sukowidi
Kecamatan
Kartoharjo Magetan?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan
mengetahui
persepsi
masyarakat
Desa
Sukowidi
D. Telaah Pustaka
Dalam penelitian terdahulu terdapat penelitian yang
mengambil tema tentang harta perkawinan, penulis belum
menemukan yang sama persis dengan tema yang akan
penulis ajukan dikarenakan umumnya pembahasan harta
perkawinan dilakukan dalam kontek perebutan hak waris jika
terjadi perceraian atau sebagainya.
Amir Syarifuddin dalam Hukum Perkawinan Islam di
Indonesia menjelaskan dalam kitab-kitab fikih tidak dikenal
adanya pembauran harta suami istri setelah berlangsungnya
perkawinan. Suami memiliki hartanya sendiri dan istri memiliki
hartanya sendiri. Sebagai kewajibannya, suami memberi
sebagian hartanya itu kepada istrinya atas nama nafaqah,
yang untuk selanjutnya digunakan istri bagi keperluan rumah
tangganya. Tidak ada penggabungan harta, kecuali dalam
kualitatif
menggunakan
latar
alami
(natural
penunjang,
(b)
penelitian
kualitatif
bersifat
direkam,
(c)
dalam
penelitian
kualitatif
proses
lebih
garis
besar,
kualitatif
metode
dibedakan
penelitian
dalam
dua
dengan
macam,
studi
kasus,
yaitu
merupakan
penelitian
yang
10
fokus
penelitian
adalah
Bagaimana
persepsi
terhadap
harta
perkawinan
di
Desa
Sukowidi
dengan
topik
yang
peneliti
pilih
dengan
11
data
dapat
dilakukan
dengan
observasi
dalam
12
disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check)
pada nomor yang sesuai.14
Tekhnik wawancara
yang
digunakan
dalam
pengamatan
dan
lapangan
(cl).
Sebab
catatan
lapangan
Dalam
mengandalkan
penelitian
pengamatan
kualitatif
dan
wawancara
peneliti
dalam
catatan
lapangan
dalam
penelitian
ini
13
Dokumen
merupakan
catatan
peristiwa
yang
gambar,
dokumen
patung,
merupakan
film
dan
pelengkap
lain-lain.
dari
Studi
penggunaan
catatan
tentang
kasus
perkawinan
dan
(c)
rekaman
dan
dokumen
merupakan
14
ini,
dicatat
dalam
format
rekaman
dokumentasi.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan
lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang
kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi
orang lain.18
Analisis data dalam penelitian ini bersifat induktif,
yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh di lapangan
yang meliputi persepsi masyarakat Desa Sukowidi tentang
Harta Perkawinan, dan Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Harta Perkawinan di Desa Sukowidi Kartoharjo Magetan.
Tekhnik analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan konsep yang diberikan Miles & Huberman
yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga
sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktifitas dalam
analisis data, meliputi data reduction, data display dan
15
conclusion.
Langkah-langkah
analisis
ditunjukkan
pada
Gambar 1.1
Pengumpulan
data
Reduksi
Data
Penyajian
data
Kesimpulan kesimpulan:
penarikan/verivikasi
Keterangan :
a. Data reduction (reduksi data)
Mereduksi data adalah merangkum, memilih halhal yang penting, membuat kategori. Dengan demikian
data yang telah direduksikan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya.
16
diperoleh
dilapangan
mengenai
persepsi
mendiskusikan
pada
teman
dan
dosen
memudahkan
kesimpulan.20
Adapun
pemaparan
penyajian
data
dan
penegasan
mengenai
persepsi
Desa
Sukowidi
menggunakan
Kartoharjo
penyajian
data
Magetan,
dengan
peneliti
teks
yang
17
masih
remang-remang
atau
gelap
penelitian
dirumuskan
sejak
awal
mengenai
persepsi
dan
kualitatif
ini
rumusan
masih
masalah
bersifat
dalam
sementara
penelitian
dan
akan
18
kualitatif
adalah
singkat,
keikutsertaan
tetapi
peneliti
memerlukan
pada
latar
perpanjangan
penelitian.
Maka
proses
pencarian
data
mengenai
persepsi
dalam
situasi
yang
sangat
relevan
dengan
19
dengan
cara
yang
jelas
serta
memperoleh
pembahasan yang lebih mengarah dalam skripsi ini, penulis bagi
menjadi
lima
bab, tiap bab terdiri dari sub-sub bab, satu dengan yang lainnya
saling
berkaitan
susunan
sehingga
menjadi
kesatuan
dari
yang
utuh.
Adapun
bab-bab
20
BAB III
perkawinan,
pembagian
harta
perkawinan
BAB IV
Masyarakat
Desa
Sukowidi,
serta
BAB V