Anda di halaman 1dari 24
PUTUSAN Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA.Pas. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memerksa dan mengacill perkera Perdata Agama pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut di bawah ini dalam perkara Cerai Gugat yang diajukan oleh Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat, NIK 351504550670008, tempat dan tanggal lahir Pasuruan, 15 Juni 1978, umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Karyawan Pabrik, tempat kediaman di Dusun Kebonagung, RT 031 RW 006, Desa Kebonagung, Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo, dan sekarang berkediaman dirumah orang tua Penggugat yang bernama Bapak Rahmat di Dusun Asem Sepuluh, RT 002 RW 015, Desa Wates. Kecamatan Lekok, Kab, Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; melawan Sumali bin Sampang, NIK 3515040101700062, tempat dan tanggal lahir Sidoarjo, 13 Februari 1970, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tidak bekerja, tempat kediaman di Dusun Kebonagung, RT 031 RW 006, Desa Kebonagung, Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo, selanjutnya disebut sebagai Tergugat: Pengadilan Agama tersebut; ‘Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat, Telah memeriksa bukti-bukti di persidangan; Halanan 1 dan 17 halaman Putustn Nomot 1880/P6LG20220PA Pas, DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya bertanggal 10 November 2022, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Register Perkara Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA Pas., tertanggal 10 November 2022, telah mengemukakan alasan-alasan dan/atau dali-dalil yang pokoknya sebagai berikut 1 Bahwa pada tanggal 15 Juli 1994, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pemnikehan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Unusan Agama (KUA) Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, sebagaimana sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 209/19/VIN/94, tertanggal 15 Juli 1994; Bohwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah kediaman bersama selama 28 tahun dan sudah di karuniai 2 anak yang bernama: © Farikatur Rohmaniah, perempuan, usia 27 tahun, lahir di Pasuruan, tanggal 02 April 1995; © Muhammad Nur Chi tanggal 05 Agustus 2005; Bahwa sejak Juli 2022 keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis disebabkan karena_ Tergugat tidak bertanggungjawab sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga dikarenakan Tergugat tidak memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan anak Penggugat! Tergugat sehingga Penggugat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penggugat sudah mencoba bersabar dan mengingatkan Tergugat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun Tergugat marah- marah kepada Penggugat, Bawa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 2 bulan, tepatnya sejak bulan Agustus 2022, Karena Penggugat perdi meninggalkan Tergugat pulang kerumah orang tua Penggugat, in, aki-laki, usia 17 tahun, lahir di Pasuruan, Halaman 2d 17 halaman Pusan Nomor 1880°PaG/2022 A Pos 5. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas, telah cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan Gugatan ini sebagaimana dimaksud delam Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. Tahun 1975, dan untuk itu Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasuruan kiranya berkenan menerima dan memeriksa perkara ini 6 Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat ‘sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amamya berbunyi sebagai berikut: Primer 4, Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya; 2. Menjatuhkan talak satu balin shughra Tergugat (Sumali bin Sampang (Aim)) terhadap Penggugat (Nur Juhro alias Zuhro binti Ramat); 3. Membebankan biaya perkara ini sesuai peraturan yang beriaku; Subsider ska Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadi-adiInya (ex ‘aequo et bono}; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir menghadap di persidangan; Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil. Kemudian Kelua Majelis Hakim memerintahkan agar kedua belah pihak mengadakan perdamaian melalui prosedur mediasi Bahwa, Ketua Majelis telah memberi petunjuk kepada para pihak tentang pemilihan Mediator, baik dari dalam (Pengadilan Agama Pasuruan) maupun dari luar (Lembaga Mediator), kemudian para pihak menyerahkan Halaman 3 dai 17 halaman Pusan Nomor 188074 Gr222PA Pas. sepenuhnya kepada Majelis Hakim tentang penunjukan mediator dari Pengadilan Agama Pasuruan; Bahwa, selanjutnya Ketua Majelis menunjuk seorang mediator yang terdaftar pada Pengadilan Agama Pasuruan yakni Siti Fatimah, S.H.1, MH. dan berdasarkan laporan mediasi tanggal 24 November 2022, ternyata mediasi tersebut tidak berhasil mencapai kesepakatan perdamaian; Bahwa selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat bertanggal 10 November 2022 yang setelah dibacakan dalam persidangan tanggal 8 Desember 2022, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya; Bahwa atas gugatan yang digjukan oleh Penggugat, Tergugat mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui dan membenarkan seluruh dalil-dall gugatan Penggugat namun Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat; Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil dan/atau alasan-alasan gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa : Fotokopi Kutipan Akta Nikah, Nomor 209/19/VII/94, tanggal 15 Juli 1994, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Bukti tersebut telah bermeterai Rp10.000,00, telah dicap pos (nazegelen), serta telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya, kemudian diparaf, dan diberi kode Bukti P; Bahwa, selain bukti tertulis sebagaimana tersebut di atas, Penggugat juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang telah diperiksa secara terpisah, yaitu; Saksi |: 4. Ilmuin binti Rahmat, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan petani, tempat tinggal di Dusun Asem Sepuluh, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruat ‘Saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: elaman 4 dar 17 halaman Pusan Nomor 1880/P4./2022/A Pas Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah adik kandung Penggugat, dan Tergugat yang bernama Moh. ‘Sumali bin Sampang benar sebagai suami Penggugat; Bahwa Saksi mengetahui, Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah; Bahwa Saksi mengetahui, setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga dan bertempat tinggal di’ rumah kediaman bersama, Bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagai suami-istri secara rukun dan telah di karuniai 2 (dua) orang anak: Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun dan harmonis, namun kemudian sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena masalah ekonomi, Penggugat bercerita jika Tergugat kurang memberikan nafkah sehingga Penggugat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; Bahwa saksi tidak pemah melihat dan mendengar sendiri saat Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar; Bahwa puncaknye Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi sejak 2 (dua) bulan yang lalu kerena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya; Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah berupaya menasihati Penggugat dan Tergugat, namun tidak pernah berhasil mendamaikan keduanya; Saksi Il; 2. Siti Umaiyaroh binti Sarif, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan ‘SD, pekerjaan petani, tempat tinggal di Dusun Asem Sepuluh, Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan; Saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: Halaman 5 dar 17 halaman Putusan Nomor 1880/P&.G/2022/PA Pas, - Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah tetangga Penggugat, dan Tergugat yang bemama Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat benar sebagai istri Tergugat; Bahwa Saksi mengetahui, Penggugat dan Tergugat adalah suami-istr yang sah; Bahwa Saksi mengetahui, setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga dan bertempat tinggal di rumah kediaman bersama; - Bahwa selama pemikahan Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagai suami-istri secara rukun dan telah di karuniai 2 (dua) orang anak; - Bahwa awainya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun dan harmonis, namun kemudian sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa saksi tau keadaan tersebut karena Penggugat pemah bercerita kepada saksi, saksi tidak pernah melihat dan mendengar sendiri saat Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar, - Bahwa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat jarang memberikan vang belanja kepada Penggugat; - Bahwa puncaknya Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi sejak 2 (dua) bulan yang lalu karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya; - Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah berupaya menasihati Penggugat dan Tergugat, namun tidak pernah berhasil mendamaikan keduanya; Bahwa Tergugat juga telah mengajukan 1 (satu) orang saksi di persidangan yang telah diperiksa secara terpisah, yaitu; Saksi |: 4. Suyatno bin Wagiman, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan buruh pasar, tempat tinggal di Kebonagung, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo; ‘Halaman 6 dari 17 halaman Putucan Nomor 1880/Pdt 620227 Pas, ‘Saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut - Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah sepupu Tergugat, dan Penggugat yang bemama Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat benar sebagai suami Pengguget, - Bahwa Saksi mengetahui, Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah) - Bahwa Saksi mengetahui, setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tanga dan bertempat tinggal di rumah kediaman bersama; - Bahwa selama perikahan Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagai suami-istri secara rukun dan telah di karuniai 2 (dua) orang anak; - Bahwa awainya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun dan harmonis, namun kemudian sering terjadi perselisinan dan pertengkaran; - Bahwa saksi tau keadaan tersebut karena Tergugat pernah bercerita kepada saksi, saksi tidak pernah melihat dan mendenger sendiri saat Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar, - Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti mengenai penyebab perselisihan dan pertengkarannya; - Bahwa puncaknya Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi sejak 2 (dua) bulan yang Ialu karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya; - Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah berupaya menasihati Penggugat dan Tergugat, namun tidak pernah berhasil mendamaikan keduanya; Bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang; Bahwa kemudian Penggugat memberikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap ingin bercerai dengan Tergugat serta mohon putusan, begitu Holamen 7 dar 17 halaman Putssan Nomor {880:P G2022/PA Pes pula Tergugat memberikan kesimpulan yang pada pokoknya keberatan bercerai dengan Penggugat; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal ihwal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa perkara ini merupakan perkara cerai gugat yang diajukan oleh Penggugat yang beragama Islam atas dasar perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum Islam, maka berdasarkan Pasal 49 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan yang kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Pengadilan ‘Agama berwenang mengadili perkara ini; Menimbang, bahwe Penggugat yang mengajukan perkara ini mengaku sedang terkat dalam sebuah perkawinan dengan Tergugat, kemudian mengajukan cerai gugat yaity agar perkawinannya dengan Tergugat dinyatakan putus karena perceraian, maka berdasarkan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan yang kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Penggugat memiliki legal standing untuk mengajukan perkara ini, karena merupakan pihak yang berkepentingan langsung dengan perkara ini (persona standi in judicio); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan agar Penggugat dan Tergugat dipanggil menghadap di persidangan pada waktu yang telah ditetapkan, dan ternyata Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak untuk rukun kembali seperti sedia kala berdasarkan ketentuan pasal 130 HIR juncto Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2019 juncto Pasal 65 Undang-Undang Nomor 7 ‘Halaman 8 dori 17 halaman Putusan Nomor 1880/PdtG/2022/PA Pas, Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, namun tidak berhasit Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga telah ~memberiken kesempatan kepada Penggugat dan Tergugat untuk mengadakan upaya perdamaian melalui prosedur mediasi dengan didampingi seorang mediator Drh. Emilis Setyawati sesuai dengan ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, akan tetapi tidak berhasil, dan Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya; Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan Penggugat tertanggal 10 November 2022 yang telah dibacakan dalam persidangan tanggal 8 Desember 2022, Penggugat mengemukakan dalil-dalil dan/atau ‘alasan-alasan sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara, yang pada pokoknya Penggugat memohon agar hubungan perkawinannya dengan Tergugat dinyatakan putus oleh Pengadilan Agama Pasuruan, dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisinan dan pertengkaran yang terus-menerus dan sul untuk dirukunkan Kembali; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya mengakui seluruh dail gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang telah diakui dan tidak dibantah oleh Tergugat di persidangan seperti tentang terjadinya perselisinan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, sebab-sebab perselisihan dan pertengkarannya, serta mengenai keadaan berpisahnya Penggugat dan Tergugat sampai dengan sekarang, maka pengakuan Tergugat tersebut telah menjadi fakta hukum yang tetap sesuai dengan ketentuan pasal 174 dan 176 HIR; Menimbang, bahwa dengan demikian daiil-dalil Penggugat yang masih harus dibuktikan adalah peristiva perkawinan Penggugat dengan ‘Tergugat yang dibuktikan dengan Kutipan Akta Nikah sesuai maksud Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan alasan perceraian Penggugat yang tetap harus diperiksa dan/atau dibuktikan agar jelas bagi Majelis Hakim Halaman 9 dar 17 halaman Putusan Nomor 1880/Pt.G/2022/PA Pos, bahwa gugatan perceraian Penggugat berdasar dan beralasan serta tidak bertentangan dengan hukum, sebagaimana dikehendaki dalam penjelasan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 76 ‘Ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama Menimbang, bahwa bukti P telah bermeterai cukup dan telah dicap pos (nazegelen), sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat (1) dan 5 Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai, serta telan dicocokkan dan sesuai dengan aslinya sesuai dengan ketentutan pasal 1888 KUHPerdata, oleh karenanya bukti-bukti tersebut dapat diterima sebagai al bukti: Menimbang, bahwa bukti P berupa Kutipan Akta Nikah merupakan ‘aka autentik yang mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempumna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai dengan ketentuan pesel 165 HIR jo. pasal 1868 dan 1870 KUH Perdeta, berisi peristiva penting tentang pencatatan pemikahan bagi penduduk yang beragama Islam dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yaitu KUA (Kantor Urusan Agama) kecamatan setempat, sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tehun 1974 tentang Perkawinan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 16 Tahun 2019 jo. pasal 5 KHI (Kompilasi Hukum Islam) jo. pasal @ ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubeh dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, sehingga telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah, Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi dan Tergugat telah mengajukan bukti 1 (satu) orang saksi, saksi-saksi tersebut merupakan orang-orang yang dekat/kenal dengan Penggugat dan Tergugat yang harus didengar kesaksiannya sesuai ketentuan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintsh Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat dan saksi Tergugat sudan dewasa dan tidak dilarang atau tidak ada halangan untuk bertindak sebagai saksi sesuai dengan ketentuan Pasal 145 HIR, telah disumpah Halaman 10 dr 17 halaran Putusan Nomor 1680/2022 Pas. ‘sesuai dengan ketentuan Pasal 147 HIR, serta telah diperiksa satu-persatu di depan sidang sesuai dengan ketentuan Pasal 144 ayat (1) HIR; Menimbang, bahwa perangai kedua saksi Penggugat dan saksi Tergugat tidak membuat keterangan mereka cacat, sehingga tidaklah melanggar ketentuan Pasal 169 HIR, serta saksi-saksi tersebut juga telah memberikan keterangan di mana antara keterangan yang salu dengan yang lainnya saling bersesuaian dan tidak saling berlawanan, sehingga telah sesuai dengan ketentuan Pasal 170 HIR jo. 1906 BW. Disamping itu keterangan yang diberikan bersumber dari penglihatan dan pendengaran melalui proses dan sebab-sebab mengetahui yang relevan sesuai dengan maksud Pasal 171 HIR; Menimbang, bahwa dengan demikian secara formil dan materi! kedua saksi Penggugat dan saksi Tergugat telah memenuhi syarat sebagai saksi, sehingga patut didengar keterangannya, terbatas pada keterangan yang akan menjadi bagian dari rumusan fakta hukum putusan ini, Menimbang, bahwa dari jalannya pemeriksaan perkara ini dan dari proses pembuktian tersebut, Majelis Hakim telah menemukan rumusan fakta hhukum yang relevan dengan pokok perkara, yaitu - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah, menikah tanggal 15 Juli 1994; - Bahwa setelh menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga dan bertempat tinggal di rumah kediaman bersama; = Bahwa selama perikahan Penggugat dan Tergugat telah bergaul ‘sebagai suami-istri secara rukun dan telah di keruniai 2 (dua) orang anak bemama Farikatur Rohmaniah, perempuan, usia 27 tahun, lahir di Pasuruan, tanggal 02 April 1995 dan Muhammad Nur Chafidin, laki- loki, usia 17 tahun, lahir di Pasuruan, tanggal 05 Agustus 2005; ~ Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dalam keadaan rukun dan harmonis, namun sejak bulan Juli 2022 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; ~ Bahwa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah arena Tergugat tidak Halaman‘ ari halaman Patusan Nomor t88QiPet C2022/°A Pas bertanggungjawab sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga dikarenakan Tergugat tidak memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan anak Penggugal/ Tergugat sehingga Penggugat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penggugat sudah mencoba bersabar dan mengingatkan ‘Tergugat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun Tergugat marah- marah kepada Penggugat, ~ Bahwa puncaknya Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai dengan sekarang berpisah selama kurang lebih 2 (dua) bulan lamanya, tepatnya sejak bulan Agustus 2022, Karena Penggugat pergi meninggelkan Tergugat pulang kerumah orang tua Penggugat, = Bahwa selama berpisah tersebut di antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak pemah menjalin komunikasi lagi sebagaimana layaknya ‘suami-str serta tidak saling memperdulikan lagi; - Bahwa saksi-saksi dan pihak keluarga sudah berupaya menasinati Penggugat dan Tergugat, namun tidak pernah berhasil mendamaikan keduanya; Menimbang, bahwa berdasarkan rumusan fakta hukum tersebut kaitannya dengan petitum dalam gugatan Penggugat, maka Majelis Hakim ‘kan mempertimbangkan guna mengadilinya sebagai berikut Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan fakta-fakta tersebut di alas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugal dan Tergugat telah terbukti benar-benar pecah (broken marriage) karena terus menerus terjadi perselisinan dan pertengkaran serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga dengan sebab ‘sebagaimana tersebut dalam fakta hukum di atas. Ditambah lagi dengan sikap Penggugat yang sudah berketetapan hati untuk bercerai dengan Tergugat karena sudah tidak mencintal Tergugat; Menimbang, tatwa meskipun seksi Tergugat tidak mengetahui Secara pasti mengenai bentuk perselisinan dan pertengkaran. beserta Penyebabnya, namun saksi tersebut mengetahui tentang keadaan Penggugal dan Tergugat yang telah berpisah tempat tinggal sebagaimana ataman 12 0017 holon Pusan Nomor 1880, 020227 Pas, diuraikan dalam fakta di atas. Oleh karenanya telah cukup dalam Persangkaan Majelis Hakim bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah retak dan pecah, sehingga alasan perceraian antara keduanya telah terwujud, hal ini sejalan dengan ketentuan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 268K/AG/1993 tanggal 24 Juni 1994, yang mengandung abstrak hukum pada pokoknya ‘Isi Pasa! 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1976 terpenuhi bila judex facti berpendapat bahwa alasan percereian telah terbukti tanpa mempersoalkan siapa yang salah”, Begitu pula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 379 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999, yang mengandung abstrak hukum pada pokoknya bahwa hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama merupakan fakta yang cukup sesuai dengan alasan perceraian berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Peleksanaan Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa sampal tahap akhir proses persidangan ini tidak ternyata ada perubahan sikap dari Penggugat untuk mengurungkan niatnya beroerai dengan Tergugat, meskipun Tergugat pada kesimpulannya telah menyatakan keberatan bercerai dengan Penggugat, padahal Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan secara maksimal sampai dengan sebelum perkera diputus sesuai dengan yang telah diamanahkan dalam pasal 82 ayat (4) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang digjukan Penggugat telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an surah ar-Rum ayat 21, Allah Swt. Berfirman: elle AR 3 Soy EG Oat 5 a IS atl Se gl GES SI a Sn skis Holamen 13 da 7 halaman Putusan. Nomor 1880°Pat G2022.PA Pas, Dan di antara tanda-tanda kekvaszan-Nye ielah Dia menciptakan untukmu ‘Stertisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu merase tenang dan tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih den Tergugatng. Sesungguhnya pada yang demikian ity benar-benar terdapat tande-tande bagi kaum yang berfikir’ dan sebagaimana yang tertuang dalam ketentuan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yang berbunyi: “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanite ‘sebagai suami isiri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahe Esa’, Serta dalam ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi “Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidypan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rehmah’ Menimbang, bahwa namun demikian, dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan perkawinan tersebut sudah tidak lagi terwujud, Karena antara keduanya sudah saling tidak menyayangi. Bahkan, pertengkaran itu telah terjadi sedemikian rupa sifatnya dan sudah sulit dinarapkan bisa rukun kembali; Menimbang, bahwe secara sosiologis suatu perkawinan yang didalamnya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran akan sult untuk mewujudkan rumah tangga bahagia yang penuh dengan mawaddeh dan rehmah seperti yang diharapkan oleh setiap pasangan suami isteri, justru sebaliknya akan menimbulkan kemadharatan dan penderitaan yang berkepanjangan bagi salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak. Oleh karena itu perkawinan mereka lebih maslehat diceraikan; Menimbang, bahwa hal tersebut sejalan dengan pendapat pakar Hukum Islam dalam Kitab Madza Hurriyyatuz Zaujaeni Fil ath-Thalaq yang diambil alih menjadi pertimbangan oleh Majelis Hakim dalam memutus perkara ini yang menyatakan, “Islam memilih lembaga thalak ketika rumah tangga sudah dianggap guncanghidak harmonis dan tidak bermanfeat lagi, nasinat perdemaian den hubungen suami isteri sudah hilang (tanpa ruh), sebab dengan menerusken perkawinan berarti menghukum salah satu isteri Holoman 14 do 17 halaman Putusan Nom 1880/Pdt./2022/PA Pes, atau suami dalam penjara yang berkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangat keadilan’, sehingga hal ini harus dihindari, sesuai maksud kaidah fighiyah yang berbunyi: Chea le le pad ling 9 Artinya: “Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemasiahatan’; Menimbang, bahwa dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian sesuai yang diatur dalam Pasal 70 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 50 tahun 2009, dan sesuai pula dengan pendapat ahli hukum islam dalam Kitab Fighus Sunnah juz 2 halaman 248 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai berikut: WY Lee LSI IS 5 & 5 5] Gl sels! Seg jl See pola gal al geo cet 1366 dab dal ill Wyse Medi ge bw! pane y gla eed pall pga ane Artinya: “Apabila gugatannya telah terbukti, baik dengan bukti yang diajukan istri ‘ataupun dengan pengakuen suami, dan perlakuan suami membuat istri tidak tahan lagi serta hakim tidak berhasil mendamaikan, maka hakim dapat ‘menceraikan dengan talak satu bain’, Menimbang, bahwa berdasarkan _ pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat agar menceraikan ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat cukup beralasan dan tidak melawan hukum, oleh karenanya dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh Karena perceraian ini diajukan oleh Penggugat (isteri), maka berdasarkan Pasal 119 Ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam, Pengadilan menjatuhkan talak satu ba’in shughre Tergugat terhadap Penggugat dan selanjutnya akan dinyatakan dalam amar putusan ini; ‘Halaman 15 dot 17 halaman Putusan Nomor 1880Pat G2022/PA Pas, Menimbang, bahwa perkara @ quo termasuk bidang perkawinen, maka berdasarkan pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Sebagaimana telah diubah dengan Undang- gan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat yang jumlahnya akan disebutkan dalam dictum akhir putusan ini; Mengingat segala Peraturan Perundang-undangan yang beriaku ‘serta dalil-dalil syar'i yang berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat) terhadap Penggugat (Sumali bin Sampang), 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah RP859.000,00 (delapan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah); Demikian Putusan ini dijatunkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2022 Masehi bertepatan dengan tanggal 19 Jumadil Awal 1444 Hijriyah, oleh kami Imam Safii, S.H.L, M.H. sebagai Ketua Majelis, Nismatin Niamah, SH. dan Muhamad Choirudin, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim ‘Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2022 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Awal 1444 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim anggota tersebut dan dibantu lla Pujiastuti, S.H.1. sebagai Panitera Pengganti, serta dihadini oleh Penggugat dan Tergugat. Hakim Anggota, Ketua Majelis, Sy @ ‘ ae race Nismatin Niamah, S.H.!. Imam i, S.H.1., MAH. Halaman 16 dar 17 halaman Putusan Nomor 1880Pa.G72020PAPas AKTA CERAI * 4g eee No. 062517 age) iinet Panitera Pengadilan Agama Pasuruan menerangkan bahwa pada hati ini Senin tanggal 2 Januari 2023 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Jumadil ‘Akhit 1444. Hiriyah berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1880/Pat G/2022/PA Pas tanggal 15 Desember 2022, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanggal 30 Desember 2022, telah terjadi perceraian antara: Nomor: 0004/AC/2023/PA.Pas Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat, umur 44 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan Pabrk, Tempat tinggal di Dusun Asem Sepuluh, RT 002 RW 015, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan dengan ‘Sumali bin Sampang, umur 52 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Tidak bekerja, Tempat tinggal di Dusun Kebonagung, RT 031 RW 006, Desa Kebonagung, Kecamatan Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo Dengan Cerai Gugat Perceraian yang ke: 1 ( satu) Penggugat (bekas iste) dalam keadaan ba'da dukhul Penggugat (bekas istri) dalam keadaan tidak diketahui KKutipan Akta Nika dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Tanggal 15 Juli 1994 Nomor: 209/19/VIV94 Demikian dibuat Akta Cerai ini, ditandatangani oleh kami H. Margono S.Ag., S.H., MH., Panitera Pengadilan Agama Pasuruan. Pasuruan, 10 November 2022 Kepada Yth. Tuga: JO - alle ~ Ketua Pengadilan Agama Pasuruan Di Pasuruan Assalamu'alaikum Wr. Wo Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat Nk 351504550670008 Umur + 44 Tahun, lahir di Pasuruan, tanggal 15 Juni 1976 Agama Islam Pendidikan Sekolah Dasar Pekerjaan Karyawan Pabrik Dusun Kebonagung, RT 031 RV 006, Desa Kebonagung, Tempat tnggal Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo, dan sekarang berkediaman dirumah orang tua Penggugat yang bernama Bapak Rahmat di Dusun Asem Sepuluh, RT 002 RW 015, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kab. Pasuruan No. Telp dan Domisili elektronik papasposbakum@gmail.com Selanjutnya disebut Penggugat. Mengajukan gugatan cerai , terhadap suami Penggugat Nama ‘Sumali bin Sampang (Alm) NIK + 3615040101700062 : 52 Tahun, lahir di Sidoarjo, tanggal 13 Februari 1970 Islam ‘Sekolah Dasar Pekerjaan Tidak Bekerja Dusun Kebonagung, RT 031 RW 006, Desa Kebonagung, Tempat tinggal Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo Selanjutnya disebut Tergugat. TENTANG PERMASALAHANNYA 4. Bahwa pada tanggal 15 Juli 1994, Penggugat dan Tergugat telahmelangsungkan pemnikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama {KUA) Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, sebagaimana sesuai dengan Kutipan Alta Nikah Nomor : 209/19/VIN/94.tertanggal 15 Juli 1994; 2. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah kediaman bersama selama 28 tahun dan sudah di karuniai 2 anak yang bernama: © Farikatur Rohmaniah, jan, usia 2 i reat Wo perempu 7 tahun, lahir di Pasuruan, tanggal © Muhammad Nur Chafidin, lakitaki, usia 17 tahun, lehir di Pasuruan, tanggal 05 Agustus 2005; 3. Bahwa sejak Juli 2022 keadaan rumah tanga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis disebabkan karena Tergugat tidak berlanggungjawab sebagai seorang suami dan kepala rumah tanga dikarenakan Tergugat tidak memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan anak Penggugat/ ‘Tergugat sehingga Penggugat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan kelvarga. Penggugat sudah mencoba bersabar dan mengingatkan Tergugat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun Tergugat marah- marah kepada Penggugat: 4, Bahwa akibat perselisinan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 2 bulan, tepatnya sejak bulan Agustus 2022, karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat pulang kerumah orang tua Penggugat; 5. Bahwa berdasarkan dali-dall di atas, telah cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan Gugatan ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, dan untuk itu Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasuruan kiranya berkenan menerima dan memeriksa perkera ini 6, Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak metakukan hubungan layaknya suami istri lagi : 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang amamya berbunyi sebagai berikut Primer 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya; 2, Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (Sumali bin Sampang (Aim)) terhadap Penggugat (Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat); 3. Membebankan biaya perkara ini sesuai peraturan yang berlaku; Subsider. Jike Majelis Hakim berpendapat lair bono); ‘mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et Demikian Gugatan ini diajukan, atas perhatiannya Penggugat mengucapkan terima kasih, Wassalamu‘alaikum Wr. Wo. Hormat Penggugat, ye Kode : VPUSKG24MV_ ‘Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat PENETAPAN Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA.Pas Ketua Pengadilan Agama Pasuruan telah membaca surat gugatan Penggugat yang terdaftar dalam register Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA Pas tanggal 10 November 2022; Menimbang, bahwa untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut peru ditetapkan Majelis Hakim yang susunannya tersebut di bawah ini; Mengingat, Pasal 11 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Pasal 93 dan 94 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009. MENETAPKAN 4. Imam Safi'i, S.H.1., MLH. sebagai Hakim Ketua Majelis; 2. Nanang Soleman, S.H.I. ‘sebagai Hakim Anggota; 3. Muhamad Choirudin, S.H.l. sebagai Hakim Anggota; untuk memeriksa dan memutus perkara tersebut di atas. Ditetapkan di Pasuruan Pada tanggal 10 November 2022 PENUNJUKAN Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA Pas. Panitera Pengadilan Agama Pasuruan telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA.Pas tanggal 10 November 2022 Tentang Penetapan Majelis Hakim; Menimbang, bahwa untuk membantu tugas Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara tersebut perlu menunjuk — Panitera Pengganti; Memperhatikan, Pasal 11 ayat (3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Pasal 96 dan 97 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. MENUNJUK Ila Pujiastuti, S.H. sebagai Panitera Pengganti. dengan tugas Pertama » Membantu Majelis Hakim dengan menghadii dan mencatat jalannya sidang serta membuat Berita Acara Persidangan; Kedua Melaksanakan semua perintah Ketua Majelis dalam rangka penyelesaian perkara tersebut. PENUNJUKAN, Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA Pas Panitera Pengadilan Agama Pasuruan telah membaca Penetapan Ketva Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA.Pas tanggal 10 November 2022 Tentang Penetapan Majelis Hakim; Menimbang, bahwa untuk Kelancaran tugas Mejelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili, serta menyelesaikan perkara tersebut perlu dibantu oleh seorang Jurusita/Jurusita Penggant Memperhatikan, Pasal 103 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009. MENUNJUK Imamudin, $.Ag, MH sebagai Jurusita Pengganti, dan Humam Fairuzy Fahmi, S.H, MH sebagai dengan tugas: = Melaksanakan perintah Ketua Majelis_menyampaikan panggilan, pemberitahuan isi putusan kepada pihak yang tidak hadir, mengumumkan melalui media massa dan melakukan tugas-tugas sebagai Jurusita Pengganti lainnya atas perintah Ketua Majelis. PENETAPAN Nomor 1880/Pat.G/2022/PA.Pas Ketua Majelis Pengadilan Agama Pasuruan membaca Penetapan Majelis Hakim Nomor 1880/Pdt.G/2022/PA.Pas Tanggal 10 Novernber 2022 dan gugatan Penggugat yang terdaftar dalam Register_ Nomor 1880/Pt.G/2022/PA Pas Tanggal 10 November 2022 dalam perkara antara: Nur Juhro alias Zuhro binti Rahmat, NIK 351504550670008, tempat dan tanggal lahir Pasuruan, 15 Juni 1978, agama Isiam, pekerjaan Karyawan Pabrik, pendidikan SD, tempat kediaman di Dusun Kebonagung, RT 031 RW 006, Desa Kebonagung, Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo, dan sekarang berkediaman dirumah ‘orang tua Penggugat yang bernama Bapak Rahmat di Dusun Asem Sepuluh, RT 002 RW 015, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kab. Pasuruan, sebagai Penggugat; Lawan Sumali bin Sampang, NIK 3515040101700082, tempat dan tanggal lahir Sidoarjo, 13 Februari 1970, agama Isiam, pekerjaan Tidak bekerja, pendidikan SD, tempat kediaman di Dusun Kebonagung, RT 031 RW 008, Desa Kebonagung.Kecamatan Kecamatan Porong, Kab. Sidoarjo, sebagai Tergugat; Menimbang, bahwa untuk memeriksa dan memutus perkara tersebut perlu ditetapkan hari sidang; Mengingat Pasal 121 HIR., dan peraturan perundang-undangan terkait. MENETAPKAN = Menetapkan pemeriksaan perkara tersebut dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 17 November 2022 pukul 09.00 WIB ; Memerintahkan kepada Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan untuk memanggil kedua belah pihak agar datang menghadap di muka sidang Pengadilan Agama Pasuruan pada hari, tanggal dan waktu yang ditetapkan di atas, disertai saksi-saksi yang akan didengar keterangannya dan membawa surat-surat yang akan diajukan sebagai bukti dalam perkaranya pada waktu persidangan yang ditetapkan kemudian. Selanjutnya agar diserahkan kepada Tergugat sehelai salinan gugatan, dengan diterangkan jika dikehendaki dapat dijawab secara tertulis yang Gitandatanganinya (mereka) sendiri atau oleh kuasa hukumnya, dan diajukan pada waktu sidang tersebut. Menentukan, bahwa tenggang waktu antara pemanggilan pihak berperkara dengan hari sidang paling sedikit 3 (tiga) hari kerja Ditetapkan di Pasuruan Pada tanggal 10 November 2022 Ketua Majelis, Imam Sadfi’i, S.H.1., M.H.

Anda mungkin juga menyukai