Kabupaten Ngawi
mata pencaharian penduduknya adalah petani. Asal mula nama dari dusun
Krajan desa Majasem tidak lepas dari waktu pecah perang Diponegoro, waktu
banyak Adipati serta prajurit kraton yang berontak atau melawan. Akhirnya
banyak kelompok prajurit yang melarikan diri kearah Timur dengan tujuan
pangeran yang ditahan oleh pihak Belanda, tetapi sebagian adipati serta para
21
22
Winontiko. Salah satu dari ke Tujuh prajurit dalam pelariannya kearah Timur
babat yang letaknya tidak berjauhan, Salah satunya yaitu ketika Eyang
terlebih dahulu beliau menjumpai pohon besar yang berdekatan pohon Mojo
dan pohon Asam. Dengan penemuan pohon tersebut, daerah itu diberi nama
Majasem. Sampai sekarang tempat itu terkenal dengan sebutan Desa Majasem
yang ditemui oleh Eyang Sosronggolosuro dua jenis pohon yang letaknya
sangat berdekatan tersebut (dalam bahasa jawa dampit atau gancet) hanya
pohon Mojo dan Asem. Pohon tersebut terletak di tengah sawah dekat dengan
makam dan inilah yang dijadikan simbol desa, maka sejak saat itu pohon
tersebut dijadikan penanda untuk menjadi nama desa yaitu Desa Majasem.1
Dusun Tegalsari, Dusun Sapen, Dusun Krajan, Dusun Pentuk Pelem, dan
sejarah dan asal muasal yang berbeda. Dusun Krajan memiliki asal muasal
1
https://majasem.ngawikab.id/profil/sejarah-desa-2/
2
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
23
Dalam versi warga dusun Krajan ada pula yang berpendapat, menurut
“Dulu mbah-mbah saya dan orang tua saya pernah bercerita le, bahwa
asal mula dusun Krajan ini ada berasal dari kata kerajaan, zaman
dahulu kira kira zaman kerajaan di penjajahan Belanda ada keraton
yang bersekutu dengan Belanda, kebetulan waktu penjajahan singgah
di daerah Majasem ini, para sesepuh embahe mbien akhiirnya
teriinspirasi dari kata kerajaan tersebut, maka munculah daerah dengan
nama Krajan”3
Kabupaten Ngawi
dengan mayoritas penduduk desa berprofesi sebagai petani dan buruh tani
serta menjadi TKI ataupun TKW, sisanya dari mayoritas penduduk tersebut
berprofesi sebagai peternak ayam potong, ayam petelur, pengajar, PNS dan
sangatlah subur dan sangat menguntungkan bagi para petani dalam bercocok
3
Kabul, Hasil Wawancara, Ngawi, 25 Desember 2022.
24
tanam padi, para masyarakat yang berprofesi menjadi petani tidak begitu sulit
dalam mencari air untuk tanaman padi milik mereka karena sekarang sudah
Kabupaten Ngawi
yaitu:
“Sebelum saya lahir waktu itu sekitar tahun 1981 Masyarakat desa
Majasem mayoritas memang sudah bekerja sebagai petani, selain
petani banyak juga masyarakat yang bekerja sebagai pedagang di
pasar-pasar kecil ataupun pasar kota daerah seberang untuk menjual
sayuran, buah-buahan serta hasil dari cocok tanam sawah mereka.
Walaupun perjalanan yang mereka tempuh dengan berjalan kaki
dan bersepeda hingga berkilokilo meter dari rumah, berangkat dini
hari bersama-sama baik dari buruh tani ataupun pedagang dan
pulang dengan membawa hasil yang cukup untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari.”5
maju seperti sekarang ini, dahulu petani di Dusun Krajan Desa Majasem
belum mempunyai aliran irigasi seperti halnya sumur bor dan disel
sehingga petani pada waktu itu hanya mengandalkan aliran sungai dan
4
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
5
Warsam, Hasil Wawancara, Ngawi, 26 Desember 2022.
25
parit bocoran sungai yang ada serta curah hujan. Begitu juga dengan
seperti beras, ubi, jagung belum cukup banyak sayuran yang mereka jual
seperti saat ini, meskipun jarak tempuh rumah dengan pasar berkilo-kilo
meter hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda serta berharap pulang
membawa hasil yang cukup untuk mencukupi dan mengisi perut satu
keluarga.
dibutuhkan untuk pemanenan padi, namun kini sudah ada thresher atau
combine untuk memanen padi.6 Hal ini sesuai wawancara dengan bapak
berikut:
6
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
7
Marlan, Hasil Wawancara, Ngawi, 26 Desember 2022.
26
akhirnya berkembang seperti saat ini. Kemudian disisi lain para ibu-ibu
dan bapak-bapak masyarakat Desa Majasem ada juga yang mengadu nasib
dinegeri orang menjadi TKW, dengan Negara tujuan Arab Saudi dan
puyuh, ayam, bebek dan juga entok. Jika dilihat dari banyaknya
budaya tergolong sangatlah bagus, bisa terlihat dari kearifan lokal warga
masyarakat ketika ada acara atau hajatan masyarakat. Setiap satu bulan
seperti Setia Hati Winongo, Setia Hati Terate, Ikatan Kera Sakti, Cempaka
pemuda pemudi desa yang selalu menjadi hiburan ketika terdapat program
10
Zainatun, Hasil Wawancara, Ngawi, 29 Desember 2022.
28
bersih desa serta acara HUT RI disetiap tahunnya. 11 Pernyataan ini sesuai
“Krajan itu kalau seni dan budaya yang sampai saat ini masih
berkembang seperti pencak silat kemudian juga seni hadroh, dan
untuk yang modern seni reog, campursari dan musik dangdut
sebagai hiburan jika ada acara hajatan warga di sini mas, apalagi
jika ada acara 17 an krajan sangat ramai karena mayoritas
masyarakat sini sangat antusias dalam hal meramaikan semarak
HUT RI.”12
C. Kondisi masyarakat dibidang pendidikan
Kendal Kabupaten Ngawi saat ini tergolong baik sekali di banding dengan
tahun 1970 masih sangat minim, tetapi lambat laun sedikit banyak ada
menjadi lulusan SMP hingga SMA. Baru tahun 2000 an sampai sekarang
11
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
12
Suroto, Hasil Wawancara, Ngawi, 29 Desember 2022.
13
Khudori, Hasil Wawancara, Ngawi, 26 Desember 2022.
29
sudah banyak yang lulus SMA sampai dengan perguruan tinggi baik
beragama islam dan bisa dibilang sangatlah religius, karena banyak sekali
14
Hendro, Hasil Wawancara, Ngawi, 29 Desember 2022.
15
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
16
Observasi, Majasem, 23 Desember 2022
30
“Ya gini lin, bisa kamu lihat sendiri Mas setiap sore anak-anak
sama temen-temen mu, di Krajan ini alhamdulillah punya lapanagan
volley dan untuk sarana prasarana ini ya tau sendirilah kita dapat
bantuan itu hanya berupa bola sama net, jadi untuk lapangan dan
sebagainya apa adanya di lapangan, terkait dana pemain dan
sebagainya, minum dan sebagainya konco-konco itu bawa sendiri
dari rumah’’17
B. Pola Kepemimpinan Perempuan sebagai kepala Rumah Tangga di Dukuh
Ngawi?
hal ini dikatakan sebagai kepala rumah tangga. Dalam hal ini pemimpin
sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Tiga klasifikasi tersebut adalah pertama
perempuan yang janda yang disini statusnya tidak ada suami dikarenakan suami
meninggal dunia, sudah secara otomatis istri yang ditnggal suaminya mati disebut
sebagai kepala keluarga bahkan juga kepala rumah tangga. Kedua adalah istri
yang ditinggal suaminya kerja di luar daerah yang mana suami tidak serumah
tangganya yang tidak ada suaminya ia menajalani aktifitasnya sendiri tanpa ada
suami. Ketiga adalah istri mencari nafkah dikarenakan sang suami yang tidak
masing antara suami dan istri dalam bentuk pemberian tanggung jawab pada
17
Suroto, Hasil Wawancara, Ngawi, 29 Desember 2022.
31
mereka miliki. Tanggung jawab yang tidak terpisah, tapi saling melengkapi. Istri
diberi tanggung jawab primer sesuai dengan bidang keahliaanya, watak dan
wawancara ke tempat untuk memastikan apakah yang diamati oleh peneliti terjadi
secara demikian. Pola kepemimpinan yang dilakukan oleh perempuan yang janda
“Saya untuk mengurus anak harus sesuai dengan apa yang saya rasa baik,
maka apa yang saya bilang seharusnya ditututi, karena saya sebagai orang
tua harus bisa mengarahkan dan membina anak-anak saya sebab itu
tugasku, siapa lagi kalau bukan saya, bapak sudah tidak ada. Namun,
terkadang anak tidak sepakat dengan apa yang saya inginkan, jika hal
tersebut terjadi saya tetap berbicara baik-baik, musyawarah bagaimana
baiknya supaya semua sama-sama enak dan tidak muncul perselisihan.”18
saya. Jadi saya memimpin anak saya selain mengarahkan saya juga
mencontohkan hal baik, seperti untuk bekerja keras, tanggung jawab, dan
sabar.”19
hanya terkait memimpin rumah tangga namun juga terkait manajemen dalam
rumah tangga.
“saya pagi kadang sore juga pergi ke sawah untuk mengelola sawah di
sisi lain saya masih memiliki tanggungan rumah seperti masak, nyuci
layaknya seorang ibu pada umumnya, kadang dibantu sama anak saya
walaupun anak saya kalau pagi kerja.”20
Hal tersebut juga disampaikan oleh ibu Siti Alfiyah dengan pola
manajemen rumah tangga yang dilaukakan tidak jauh bebeda dengan Ibu Tartik.
“ Cara saya mengatur rumah tangga terfokus kepada mendidik anak saya
mas, kerja tetap saya lakukan sebagai petani, pekerjaan rumah tetap saya
sempatkan untuk mengurusnya, namun saya menekankan kepada pola
pengasuhan kepada anak saya, saya mengarahkan seperti mengharuskan
belajar, mengingatkan ibadah, dan mungkin dengan cara saya begitu anak
saya juga sudah sadar kalau saya sebagai kepala rumah tangga yang sudah
ditinggal suami jadi anak saya tau kapan saatnya untuk membantu orang
tua dan kapan saatnya mengurus keperluannya sendiri. “21
19
Alfiyah, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
20
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
21
Alfiyah, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
33
Senada dengan yang disampaikan Ibu Siti Alfiyah, Ibu Tartik menjawab:
dilakukan istri namun dengan sebab yang berbeda, dalam hal ini peneliti
menemukan istri yang ditinggal suami merantau namun istri tetap melakukan
pekerjaan di rumah dan bekerja dalam mencari nafkah. Dalam wawancara yang
dilakukan oleh penulis muncul pendapat dan tanggapan selama menjadi kepala
“Kalau urusan ekonomi sulit lah mas, kalau saya istri harus mengurus
anak juga karena anak saya masih kecil, mengatur waktu untuk bekerja,
mengurus rumah, itu pasti ribet, kerjaan menunggu, kerjaan rumah gak
beres-beres. Pokoknya tekanan batin itu masyaAllah mas.”24
22
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
23
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
24
Sulasmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 13 Januari 2023.
34
“Kalau saya bebas sih mas, nggak harus siapa yang diatas siapa yang
dibawah, biasanya kan kalau sudah keluarga ya maunya perempuan
ngikuti laki-laki, tapi kalau saya enggak, kalau saya dengan suami saya
itu ya kita yang wajar saja, nggak ada yang lebih tinggi, cuman saya harus
menghormati suami saya sebagai kepala keluarga, maksudnya gak ada
larangan seperti ini itu trus pengambilan keputusan pun di ambil bareng-
bareng secara musyawarah.”26
dengan sebab yang berbeda, dalam hal ini peneliti menemukan istri mencari
nafkah dikarenakan sang suami yang tidak bekerja karena kondisi fisiknya,
Seoreng ibu Suparmi sebagai Guru PNS yang memutuskan diri sebagai kepala
rumah tangga dan pencari nafkah keluarga di karenakan suaminya telah lanjut
usia dan tidak bisa bekerja. Peneliti menanyakan terkait kondisi rumah tangga
“Mengingat bapak sudah tua sehingga saat ini bapak hanya bisa di rumah
dan tidak berpenghasilan, maka saya sebagai istri tetap harus saling
melengkapi untuk meneruskan hidup yang penuh dengan kebutuhan,
semakin lama semakin meningkat.”27
25
Sulasmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 13 Januari 2023.
26
Lutfi, Hasil Wawancara, Ngawi, 16 Januari 2023.
27
Suparmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
35
menjawab:
Kondisi ini berbeda dengan keadaan informan lainnya sebab suami masih
dalam satu rumah, hal tersebut membuat peneliti bertanya terkait bentuk
menjawab,
kondisi fisik juga ditemui peneliti namun Ibu Sumirah diri untuk mencari nafkah
menanyakan terkait peran ibu dalam keluarga seperti apa, Ibu Sumirah menajwab,
28
Suparmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
29
Suparmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
36
dan kewajiban berjalan secara seimbangn dan mengarah pada ajaran agama
desa majasem. Pola kepemimpinan yang dilakaukan oleh istri yang suaminya
manajemen rumah tangga yang dialami oleh beberapa masyarakat dusun krajan
30
Sumirah, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
31
Sumirah, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
37
desa majasem. Melihat fenomena yang terjadi peneliti bertanya terkait dampak
lakukan apa yang saya sampaikan sebisa mungkin harus dilaksanakan oleh anak
saya, maka hal tersebut berdampak kepada jiwa anak-anak saya untuk bekerj
sesuatudan harus diusahakan, namun disis lain segakla peran menjadi tanggung
jawab saya, sehingga hal tersebut saya rasa cukup berat pada awlnya.
Lainnya juga disampaikan oleh Ibu Tartik menjawab hal tersebut; anak
saya lebih mandiri dengan pola pengasuhan saya lakukan, namun karena
kemandiriannya anak saya lebih jauh dan jarang komunikasi dengan saya.
Secara ideal suami dapat mengatur tugas tugas isteri dalam rumah,
memasak dan mengurus anak. Akan tetapi, karena tuntutan pekerjaan sebagai TKI
maka suami tidak berada di rumah dan tidak terlibat langsung dalam urusan
yang dialami oleh beberapa masyarakat dusun krajan desa majasem. Pola
kepemimpinan yang dilakaukan oleh istri yang suaminya tidak berada dirumah
atau tidak tinggal serumah dengan istrinya yang mengakibatkan status istri
terkait pola kepemimpinan dan manajemen rumah tangga yang dialami oleh
beberapa masyarakat dusun krajan desa majasem. Dari fenomena yang terjadi
peneliti bertanya tentang dampak dari peran tersebut kepada informan yang
Jawaban lain juga disampaikan oleh ibu lutfi: Semenjak ditinggal suami
saya merasakan kesepian mas, namanya juga pasangan mas. Ketika mengatur
urusan rumah tangga sendiri itu rasanya ya agak berat mas ya meskipun saya
belum ada momongan, tapi ya bisa tidak bisa ya apapun harus mandiri mas.
seorang istri yang mana posisi seroang suami tidak terlalu berkecimpung dalam
jrusan rumah tangga sebab kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk bekerja
karena sudah tua. Kemudian peneliti juga menanyakan dampak terkait peran yang
dilakukannya.
mengurus suami saya, namun hal tersebut membuat saya semakin sadar untuk
39
bekerja keras serta bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas ibu rumah
tangga. Sebenarnya saya sedikit kewalahan tapi dengan adanya bapak saya
masioh semangat.
seorang istri sangata berat, tsaya merasa keadaan ini bukan suatu keberuntungan
untuk saya, tap saya paham, bagaimanapun keadaannya pasti ada hikmahnya, hal
tersbut membuat saya semakin tegar dan percaya diri terhadap kemamuan saya
bahwa muncul bentuk pola kepemiminan seorang perempuan (istri) dalam urusan