Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

POLA KEPEMIMPINAN PEREMPUAN SERTA DAMPAKNYA SEBAGAI

KEPALA RUMAH TANGGA

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis di atas, penulis menyimpulkan ada beberapa

pola kepemimpinan yang digunakan oleh perempuan sebagai kepala rumah

tangga yaitu sebgai berikut;

1. Ibu Alfiyah mengimplementasikan pola kepemimpinan otoriter. Ibu Tartik

mengimplementasikan pola kepemimpinan demokratis. Ibu Sulasmi

mengimplementasikan pola kepemimpinan demokratis. Ibu Lutfi

mengimplementasikan pola kepemimpinan kendali bebas atau laissez faire.

Ibu Suparmi mengimplementasikan pola kepemimpinan demokratis. Dan

terakhir Ibu Sumirah mengimplementasikan pola kepemimpinan laissez faire.

2. Terkait dampak yang terjadi terhadap istri sebagai pemimpin dalam rumah

tangganya terbagi menjadi 2 dampak yaitu dampak positif dan dampak

negatif.

Dampak positifnya adalah menjadi wanita mandiri, dan dapat

mengerjakan segala hal sendiri, memiliki kesadaran untuk bekerja keras dan

bertanggung jawab mengurus urusan domestik dan membuatnya semakin

tegar dan percaya diri akan kemampuannya dalam mengatur dan mengurusi

segal hal di rumah.

30
31

Dampak negatif atau hal yang menyimpang yakni menimbulkan

ketidakseimbangan dalam keluarga, yang mana beban tanggung jawab

keluarga lebih banyak dipikul sang istri. Selain ketidakseimbangan keluarga,

salah satu dampak lainnya yakni pada managemen rumah tangga.

B. Saran

1. Diharapkan seorang pemimpin perempuan bisa termotivasi bahwa perempuan

juga bisa memimpin keluarganya meskipun ada dampak yang muncul, namun

lebih itu akan menjadikan peremopuan menjadi lebih kuat dan tegar.

2. Kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang sangat ideal

dan sangat didambakan oleh berbagai manusia dalam hal memimpin.

Keterbuakaan dalam menerima saran, pendapat dan kritikan dari anggotanya

sebagai motivasi seerta support dalam memimpin.

Anda mungkin juga menyukai