1. objek atau sasaran ilmu kedokteran adalah individu. sedangkan sasaran ilmu kesehatan
masyarakat adalah masyarakat
2. kedokteran lebih memfokuskan pelayanan pada kuratif dan rehabilitatif,sedangkan kesehatan
masyarakat lebih memfokuskan pada aspek preventif dan promotof.
3. keberhasilan kedokteran apabila individu sembuh dari penyakit dan pulih
kesehatannya,sedangkan keberhasilan kesehatan masyarakat adalah apabila kesejahteraan
masyarakat meningkat
4. indikator kesehatan individu/kedokteran adalah bebas dari penyakit,tidak sakit,tidak cacat dan
produktif,sedangkan indikator kesehatan masyarakat antara lain angka kematian,karna
melahirkan,mortalitas/ angka kematian penduduk,morbiditas/angka kesakitan penduduk.
3. Pegertian kepemimpinan kesmas
Kepemimpinan kesmas adalah kemampuan seorang pemimpin atau leadership untuk mampu
memberi inspirasi dan memotivasi untuk mencapai sasaran dalam hal ini untuk mampu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4. Jelaskan gaya kepemimpinan
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan
pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk
mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka
diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada
pemimpin (bersifat satu arah)
Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan
lain-lain
Kelebihan :
Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan dari
bawahan
Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari
bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan :
Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak
merasa nyaman
Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan
menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan
pendapat.
Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan
Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasan
Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan sudah
dijalankan dengan baik oleh anggotanya
2. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut
berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku
seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu
memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam
mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
Contoh pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain
Kelebihan :
Kelemahan :
Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarah
Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas berbeda
Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-masing
anggota tinggi
3. Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan
bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam
kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan
perannya dengan baik
Kelebihan :
Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan memiliki inisiatif
Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas
Kelemahan :
Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada kontrol
Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang tepat dan
dedikasi tinggi
4. Teori X dan Y
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak
suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun
menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja
harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan
sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena
mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak
harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut
McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan
keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak
tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut
menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah :
- Tidak menyukai bekerja
- Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai
diarahkan atau diperintah
- Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
- Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
- Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif
teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada
hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara
keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
- Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang.
Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara
keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
- Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
- Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi
diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
- Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara
tepat.