Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke-2

Week 7/ Sesi 11
NAMA : ARIEF NUGROHO
NIK : 2301965460
Masing-masing soal berbobot nilai 25%.

1. Mintzberg (1973) mengembangkan taksonomi 10 peran manajerial untuk digunakan untuk


mengkode konten kegiatan yang diamati dalam studi eksekutif. Sebutkan dan jelaskan 10
peran manajerial menurut Mintzberg (1973)!

Jawab :
Pakar Manajemen, Prof. Hendry Mintzberg mengatakan bahwa ada 10 peran manager
(utama) yang bisa digolongkan ke dalam fungsi fungsi yang berbeda. Hal itu ditulisnya
dalam buku Mintzberg on Management: Inside our Strange World of Organizations pada
tahun 1989. 10 peran manager menurut Mintzberg itu adalah:

- Figurehead: Manager berperan sebagai sosok atau figur dari organisasi yang diwakili.
Manager mempunyai fungsi sosial, seremonial dan tanggungjawab hukum. Manager
diharapkan sebagai sumber inspirasi. Orang-orang melihat manager sebagai sosok yang
mempunyai otoritas dan panutan.
- Leader: Manager berperan sebagai pemimpin bagi timnya, departemennya dan bagi
organisasinya. Di fungsi ini manager bertanggungjawab terhadap performa kinerja dan
tanggung jawab setiap anggotanya.
- Liaison: Manager berperan sebagai penghubung baik dengan internal dan eksternal.
Karena itu penting sekali bagi manager untuk membangun kemampuan membuat
jaringan baik di internal maupun eksternal.
Monitor: Manager memonitor timnya baik dari sisi produktivitas dan kesejahteraannya.
Manager juga secara rutin mencari informasi mengenai perkembangan di organisasi dan
industri serta perubahan-perubahan yang menyertainya.
- Disseminator: Manager berperan mengkomunikasikan informasi yang ada baik kepada
kolega maupun kepada timnya.
- Spokesperson: Manager mewakili / menjadi juru bicara dan berbicara atas nama
organisasi. Di peran ini manager bertanggung jawab menyampaikan informasi mengenai
organisasi dan tujuan yang hendak dicapai kepada pihak luar.
- Entrepreneur: Manager bertanggung jawab akan perubahan yang terjadi di dalam
organisasi. Ini bermakna: memecahkan masalah, menciptakan ide-ide baru serta
menerapkannya
- Disturbance Handler: Manager bertanggungjawab jika ada hambatan yang terjadi di
organisasi.

ENTR6100-Managing Entrepreneurial Organization and Leadership-R1


- Resource Allocator: manager berperan untuk menentukan apakah sumber daya yang
dibutuhkan adalah yang terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Termasuk juga dalam
segi pendanaan, sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dibutuhkan.
- Negatiator : Negotiator (Negosiator) mewakili organisasi dalam negosiasi besar yang
mempengaruhi area tanggung jawab manajer adalah tugas khusus yang merupakan
bagian integral dari peran juru bicara, figur kepala, dan pengalokasi sumber daya.
.
sumber: mindtools.com

2. Sifat kerja manajerial yang kacau dan menuntut menjadikan manajemen waktu salah satu
keterampilan administratif yang paling penting bagi para pemimpin. Sebutkan dan jelaskan
pedoman apa saja yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mengatur waktu secara bijak,
mengatasi tuntutan, dan menangani konflik peran!

Jawab :

Menjadi seorang pemimpin tidak hanya selalu memikirkan tentang pemasukan dan
pengeluaran saja. Perusahaan-perusahaan yang dapat berkembang dan maju biasanya
mempunyai pemimpin yang peka akan kebutuhan karyawannya serta dapat memahami
seluruh permasalahan yang terjadi. Anda harus menjadi pemimpin yang peka serta adil dan
bijaksana demi mencapai target perusahaan yang Anda harapkan.

Karyawan yang merasa aman dan juga bahagia saat bekerja di perusahaan Anda tentunya
akan membawa pemasukan yang lebih lagi, bukan? Oleh karena itu, Anda bisa memberikan
sebuah reward kepada karyawan agar mereka dapat bekerja dengan lebih maksimal
dengan Sodexo Gift Pass yang tentunya berguna untuk mereka!

pedoman yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mengatur waktu secara bijak, mengatasi
tuntutan, dan menangani konflik peran :

1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak

Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak
siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggi
seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan bahwa manajer Anda
yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah.

2. Menjadi Mediator yang Bijaksana

Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan sebagai
seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawan Anda.
Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belah
pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif. Secara objektif

ENTR6100-Managing Entrepreneurial Organization and Leadership-R1


artinya, Anda harus dapat memproses permasalahan yang terjadi sesuai fakta dan bukan opini
yang dapat merugikan sebelah pihak.

3. Mengambil Keputusan Bersama

Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk Anda
duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam konflik. Guna dari
mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinya
miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama. Dengan cara ini,
maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam konflik dapat menepati janji yang dibuat
dalam pengambilan keputusan jalan keluar yang diambil tersebut.

4. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi adalah
melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi di
masa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat berkembang dengan baik
dan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan nyaman ketika bekerja di bawah
seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti Anda.

Sum https: //www.sodexo.co.id/cara-mengatasi-konflik-dalam-organisasiber

3. Sebutkan dan jelaskan tipe utama perilaku kepemimpinan!


Jawab :
Berikut adalah beberapa tipe kepemimpinan yang paling sering ditemukan saat bekerja.
1. Otoriter
Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada
tipe kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur
berdasarkan pemikiran sendiri. Mereka jugalah yang bertanggung jawab. Lingkungan kerja
yang otoriter tidak memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Akan tetapi, tipe kepemimpinan ini sangat berguna dalam situasi genting ketika keputusan
harus diambil dengan cepat.
2. Demokratis
Berkebalikan dengan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis mengutamakan kontribusi
orang-orang di lingkungan kerja. Pemimpin kemudian menentukan keputusan akhir, tapi ia
akan mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain. Tipe kepemimpinan ini sangat cocok
diterapkan dalam bidang medis atau teknologi. Pasalnya, bidang-bidang ini membutuhkan
kolaborasi antara tiap anggotanya agar bisa berfungsi secara optimal.
3. Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe tipe kepemimpinan delegatif memberikan
wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat
berguna bila dijalankan oleh orang-orang berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan
delegatif jarang diterapkan karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di

ENTR6100-Managing Entrepreneurial Organization and Leadership-R1


antaranya motivasi yang rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, dan
kurangnya produktivitas.
4. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus pada
perubahan dalam organisasi, kelompok, dan unsur lain yang terlibat di dalamnya. Sang
pemimpin mampu memotivasi kelompok dan mengarahkannya pada perubahan yang baik.
Para pemimpin transformasional biasanya cerdas, enerjik, dan penuh semangat. Mereka
mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan beragam hal di luar target awal
sehingga pencapaian yang dihasilkan juga tinggi.
5. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin dan orang-orang
yang dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi sehingga semua orang
memahami perannya masing-masing. Sebagai gantinya, para pemimpin
memberikan reward bagi anggota kelompok yang memiliki performa baik. Kekurangannya
adalah tidak adanya ruang untuk berkreasi dan berpikir di luar tatanan yang telah ada.
6. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yang unik, sebab para pemimpin bertindak
berdasarkan lingkungan kerja dan orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan bahwa seorang
pemimpin bisa berfungsi dengan optimal bila perannya sesuai dengan situasi kerja.
7. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang memiliki
kepribadian kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat banyak orang menghargai
nilai yang mereka anut. Para pemimpin karismatik tidak sekadar terkenal karena posisi atau
kepemilikan terhadap suatu hal. Mereka mampu mengubah arah pandang pengikutnya yang
sudah mengakar menjadi suatu hal yang lebih baik lagi.
8. Melayani / Servant leadership
Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan melayani. Tipe
kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa terpenuhi secara pribadi dan
profesional maka mereka akan mampu menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi perusahaan. 
Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin bila mereka
tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe kepemimpinan yang
baik dan terampil dalam membangun moral karyawan serta mampu membuat karyawan
betah bekerja lama di perusahaan. Umumnya, tipe tipe kepemimpinan seperti ini ada dalam
perusahaan nirlaba. 
9. Birokrasi 
Pemimpin dengan tipe birokrasi mengharapkan anggota tim untuk mengikuti aturan dan
prosedur yang tepat, sesuai yang sudah ditulis. Tipe kepemimpinan ini fokus pada tugas
dalam hierarki di mana setiap karyawan sudah memiliki daftar tanggung jawab masing-
masing.  Tipe kepemimpinan ini paling cocok bekerja dalam industri atau departemen yang
sangat diatur seperti keuangan, kesehatan dan pemerintah. 
10. Visioner
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe ini
biasanya memiliki visi yang jelas dengan selalu berinovasi dalam rangka mencapai target
yang ditentukan. Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota
timnya untuk selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan
menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan. Tipe ini juga memberikan

ENTR6100-Managing Entrepreneurial Organization and Leadership-R1


kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk berkembang. Dengan kepemimpinan ini,
anggota tim dapat berkembang secara cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan
menemukan solusi secara mandiri.

Sumber :
- verywellmind.com
- indeed.com

4. Sebutkan dan jelaskan panduan untuk kepemimpinan yang suportif!


Jawab:
Gaya Kepemimpinan Suportif
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
- Menyediakan kebutuhan anggota.
- Terlibat bersama anggota untuk memecahkan masalah.
- Menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama anggota.
- Mengutamakan hubungan dengan anggota dibandingkan pencapaian target.
Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-macam-macam-
gaya-kepemimpinan/

Notes:
 Kerjakan setiap pertanyaan dengan mencantumkan referensi atas jawaban Anda.
 Setiap pengutipan dari berbagai referensi perlu dilakukan paraphrase untuk menghindari
plagiarisme.

ENTR6100-Managing Entrepreneurial Organization and Leadership-R1

Anda mungkin juga menyukai