Anda di halaman 1dari 3

Tugas Personal 2

(Minggu 7 / Sesi 11

NAMA : AGUS TRIYANTO

NIK : 230196545454

Praktek penghayatan iman dalam wujud formalisme agama jelas tidak mencukupi alias dangkal.
Mengapa demikian? Kemudian buatlah penilaianmu sendiri terkait penghayatan iman dan
agamamu sendiri dalam perspektif formalisme agama. Tuliskan hasil penilaianmu itu (termasuk
apa yang kamu dapatkan dari pendalaman ini terkait kehidupan beriman dan beragamamu ke
depan). Tulislah jawabanmu dalam 2 halaman (A4/Spasi 1,5/Times New Roman/Font 12).

Jawab :

Selamat pagi pak


Sedikit uraian akan tugas ke dua kali ini Sebagai negara berkepulauan dengan berbagai
budaya, tentu Indonesia juga diwarnai oleh berbagai jenis agama mulai dari yang atheis  hingga
beragama Islam
Namun masih banyak pertanyaan di tengah masyarakat Muslim dan non Muslim
seputar surga dan neraka. Banyak yang masih bingung, apakah seorang non muslim yang
berbuat banyak kebaikan di dunia bisa masuk surga?
Contohnya saat ini sikap bengis tanpa prikemanusiaan yang dilakukan muslim,
menganggap sodara muslimnya sebagai hewan. Muslim dipukuli, dibantai, ditembak gas air
mata, ditendang, diinjak-injak. Banyak yang mengaku muslim tapi banyak yang tidak mau diatur
oleh Allah. Akar Keimanan Keimanan ibarat akar dari pohon, yang bisa membawa pertumbuhan
baik bagi pohon. Semakin iman kuat terlihat dari perilakunya, implementasi perbuatannya. Ibarat
rumah, iman seperti pondasi, pondasi tdk boleh rapuh. Pembentukan Iman itu butuh proses, agar
iman bisa menjadi landasan dan keyakinan seorang muslim.
Pembentukan iman itu agar tertancap kuat harus melalui proses berpikir, merenungi,
mengamati, mantafakuri, tentang fakta penciptaan langit dan bumi. Muslim dianjurkan untuk
merenungi dari mana kita berasal, ada apa di balik manusia, alam, dan kehidupan, bahwa dibalik
semua itu ada penciptanya, Allah SWT, maka ada keyakinan dalam diri kita kepada Allah SWT.
Apakah cukup dengan itu saja? Tidak. Pikirkan bagaimana keteraturan alam ini, gunung, air,

CHAR6021 – Character Building: Agama


semua diatur dengan seimbang, dan lain-lain. Alloh pengatur kita dan seluruh yang ada di jagat
raya ini. Apa cukup begitu saja? Belum. Lihat manusia, ada yang lahir, meninggal, hidup, mati,
mengurus jenazah, kita akan meninggalkan dunia ini, dari ada menjadi tak ada, sehingga yakin
kepada Alloh bahwa ada dunia  sebelum, dunia sekarang dan kehidupan yang akan datang.
Renungi kita diciptakan Allah untuk ibadah, nanti mati untuk menghadap Alloh, menambah lagi
iman tertancap di hati kita. Renungilah kebesaran Alloh setiap saat, saat hendak tidur, duduk,
berdiri, kapanpun, sehingga kita yakin dan paham , kita hidup ada pencipta dan pengatur,
sehingga hidup tidak semaunya diri kita tapi selalu tergantung pada aturan-aturan yang diridhoi
Alloh. Iman tidak cukup dalam lisan tapi juga dibuktikan dengan perbuatan. Bagaimana
mendapat iman yg kokoh , QS  Al Imron 190-191:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran: 190)
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran: 191)
Yakini bahwa aturan-aturan Alloh berlaku untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Percayalah bahwa Islam, Alquran akan menyelamatkan kita. Keyakinan ini harus 100 persen,
tidak boleh ragu. Jika sudah yakin, maka harus ada bukti menyerahkan diri kita, mau diatur
dalam semua hal tanpa ada kecuali.
QS Al Imron 83 :
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Semua yang ada di alam, langit, bumi, pohon, dan lain-lain, tunduk patuh pada aturan Allah.
Walaupun awalnya terpaksa dan terasa berat mentaati aturan Alloh, yakini itu kebaikan bagi
kita, tidak boleh kita tawar menawar dengan Alloh karena tidak mau diatur Allah. Bukti
keimanan adalah sami’na wa Atho’na, kami mendengar dan kami patuh, tidak perlu menawar,
kenapa ya aturannya harus begini begitu, kenapa harus haram yaa, kenapa riba tidak boleh,
kenapa mendekati zina dilarang, dan lain-lain. Bukti keimanan yang benar adalah tidak ada
tawar menawar dengan Allah SWT.
Alquran mengatur habluminannas, makan, pakaian, bertetangga, Alquran pun
mengandung aturan di seluruh kehidupan manusia, juga habluminalloh, aturan satu dengan yang
lain saling berhubungan. Dengan iman, kita tidak merasa berat dan mau diatur, patuh, tidak ada

CHAR6021 – Character Building: Agama


tawar menawar, mengikuti seluruhnya, tidak dipilih-pilih, semua merupakan satu kesatuan
sistem, menerima semuanya dengan ikhlas sepenuh hati.

Sumber : https://www.republika.co.id/berita/pzpuob349/ketaatan-totalitas-bukti-keimanan-
kepada-allah-swt

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai